E-Learning Pertemuan 1 Teknik Reportase Investigasi - 18 Oktober 2019, 08.00-10.00. WIB - Drs. Subagio, M.A.

Diskusi

Diskusi

by Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali -
Number of replies: 16

Pada forum diskusi ini, silahkan teman-teman upload tema, judul, dan intisari karya jurnalistik investigasi-berdasarkan pada proposal yang telah dikumpulkan pada waktu UTS-kelompok. 

Bersama dengan teknik-teknik reprotase yang akan kalian lakukan sesuai dengan materi teknik reportase investigasi (materi)

 

In reply to Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali

Re: Diskusi

by ALIEFAH RACHMA SARWEDI 1610901003 -

Pak mau tanya. Formatnya uploadnya harus dari file ms word atau di reply ketik biasa?

In reply to ALIEFAH RACHMA SARWEDI 1610901003

Re: Diskusi

by Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali -

Boleh pakai ms. word atau pdf atau diketik biasa (copy paste) dari proposal

Yang bapak lihat langkah-langkah teknik reportasenya yak

In reply to Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali

Re: Diskusi

by Farhan Nurfidai Faiz 1610901005 -

Kira-kira dalam teknik reportase yang ada seperti Observasi, Wawancara, dan Riset. Kalo investigasi saya yang "Mahasiswa dan Tangga" bagaimana justru kajian teoritis dari buku? Apakah ada?

Karena sejauh ini kita hanya pakai pengamatan (Observasi) dan wawancara. Terima kasih pak

In reply to Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali

Re: Diskusi

by IDA JAYANTI 1610901007 -
kelompok : ella antika 
                   ida jayanti

judul        : dog is not food

tema        : bahaya mengkonsumsi daging anjing karena ikut membantu penyebaran rabies dan penyakit bakteri lainnya.

teknik-teknik : 

Dalam investigasi ini kami akan melibatkan juga dari pihak-pihak yang berkompeten yaitu dari seorang dosen ahli gizi dimana kami akan menggali informasi tentang apa dampak kesehatan dari mengkonsumsi sate anjing tersebut. Kemudian kami juga akan bekerja sama dengan pihak animal friends jogja (AFJ) untuk mengkampanyekan perlindungan terhadap anjing dan juga kami akan menanyakan tentang kasus-kasus ajing yang di perjual belikan secara bebas. 

Sementara ini kami baru melakukan Pengamatan langsung dilapangan (observasi) serta wawancara kepada tiga penjual yang berada didekat lokasi penjualan sate jamu tersebut, selanjutnya kami akan membuat strategi atau langkah-langkah untuk melakukan investigasi ini, dengan melakukan wawancara lebih lanjut serta menggunakan jasa orang lain dalam melakukan teknik penyamaran, disini kami akan melibatkan anak UST sebanyak 2 orang untuk membantu investigasi ini, salah satu sebagai pemegang kamera untuk membantu proses peliputan dan satu lainnya membantu dalam wawancara penggalian informasi.

Langkah selanjutnya kami akan melakukan riset data/studi literatur/riset dokumentasi,walaupun dalam hal ini ibu novi selaku ahli gizi belum menemukan buku yang membahas secara dalam mengenai penyebaran rabies yang ditularkan dari anjing, apalagi mengingat mayoritas orang indonesia yang beragama islam, hal ini juga membuat mereka membatasi kontak langsung dengan hewan tersebut.

terimakasih bapak.


In reply to Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali

Re: Diskusi

by ULFI LULU NURAINI 1610901016 -
Nama kelompok : Ulfi Lulu Nuraini (1610901016) , Rafida Lutfi Azmi (1610901027)


Tema : minyak babi dalam makanan

Judul :realita pedagang kaki lima

Intisarinya : salah satu pedagang aneka makanan basah seperti kwetiau, bakmi dan lainnya yang berada di jl. Piyungan-prambanan diduga memakai minyak babi dalam proses memasaknya. Praduga ini muncul karena salah satu chef di sebuah institusi mencurigai karena ketika proses memasaknya api muncul kepermukaan wajan dan setelah chef ini mencicipi ada rasa minyak babi dalam masakannya. Kecurigaan ini juga berasal dari ramainya pengunjung 2-3 tahun belakangan ini, padahal pada saat tahun pertama buka sangat sepi dan akhirnya chef ini penasaran dan ternyata rasanya jauh berbeda dari yang dulu rasa yang sekarang seperti ditambahi minyak babi

Teknik Reportase yang kami gunakan adalah:

1. Observasi

Kami telah melakukan observasi secara langsung dengan memperhatikan cara pengolahan masakan, situasi dan antusias pembeli, serta mencicipi masakan tersebut.

Puncak keramaian pada pukul 18.00-20.00 WIB. Banyak pembeli yang rela mengantri demi menikmati lezatnya masakan pedagang kaki lima tersebut.

2. Wawancara

Kami akan melakukan wawancara langsung ke salah satu chef yang menduga bahwa ada tambahan minyak babi dalam proses memasak. Selain itu, kami juga akan melakukan wawancara kepada beberapa pelanggan setia pedagang kaki lima tersebut.

3. Riset Data

Kami merencanakan untuk membuat beberapa kuesioner, yang nantinya akan dibagikan kepada beberapa pembeli setia pedagang kaki lima tersebut. Hasil kuesioner ini, nantinya akan kami gunakan sebagai bahan laporan investigasi.

In reply to Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali

Re: Diskusi

by RENDY FERNANDA 1610901019 -

Tema : Toleransi di Yogyakarta

Judul : Terancamnya Eksistensi “City of tolerance di Yogyakarta”

Oleh : Aliefah Rachma Sarwedi & Rendy Fernanda


Teknik reportase yang kami lakukan terdiri dari 3 tahap yaitu:


Observasi 

♥Pada tahap observasi, kami melalukan penelitian mendalam atau investigasi reporting yang kami lakukan adalah mencari materi (paper trial) berupa mengkliping kasus intoleransi, diskriminasi, bentrok antarsuku, demonstrasi baik berupa konflik internal dan eksternal. Sumber yg kami ambil berasal dari media online dan cetak. 

Selain itu kami juga menelusuri pihak terkait (people trial) dengan mencari tau siapa saja orang yg terlibat. Baik dr sisi pendatang maupun orang lokas asli jogja. 


Wawancara

♥Wawancara kami lakukan setelah data dan literatur terkumpul paling tidak 80% untuk menjadi bahan diskusi dengan narasumber. Mewawancarai pihak terkait dan melakukan crosschek apakah data dan fakta yg ditemukan sesuai dengan versi narasumber. 


Analisis kasus

♥Pada tahap analisis kasus, kami menyatukan antara data hipotesis dan temuan lapangan dr wawancara dan fakta terbaru. Mulai mengambil benang merah untuk intisari dan melakukan kajian dari hasil investigasi yg kami peroleh. Paling tidak kami memahami alur sebab akibat permasalahan. Dan dampak yg ditimbulkan. Kemudian penulisan naskah dan publikasi.

In reply to Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali

Re: Diskusi

by FATHIMAH AQILAH 1610901018 -
NAMA KELOMPOK:

Farhan Nurfidai Faiz

Fathimah Aqilah

JUDUL:

Mahasiawa & Tangga

In reply to Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali

Re: Diskusi

by ALIEFAH RACHMA SARWEDI 1610901003 -
Tema : Toleransi di Yogyakarta Judul : Terancamnya Eksistensi “City of tolerance” di Yogyakarta Oleh : Aliefah Rachma Sarwedi & Rendy Fernanda Teknik reportase yang kami lakukan terdiri dari 3 tahap yaitu: Observasi ♥️Pada tahap observasi, kami melakukan penelitian mendalam atau investigasi reporting yang kami lakukan adalah mencari materi (paper trial) berupa mengkliping kasus intoleransi, diskriminasi, bentrok antarsuku, demonstrasi baik berupa konflik internal dan eksternal. Sumber yg kami ambil berasal dari media online dan cetak. Selain itu kami juga menelusuri pihak terkait (people trial) dengan mencari tau siapa saja orang yg terlibat. Baik dr sisi pendatang maupun orang lokas asli jogja. Wawancara ♥️Wawancara kami lakukan setelah data dan literatur terkumpul paling tidak 80% untuk menjadi bahan diskusi dengan narasumber. Mewawancarai pihak terkait dan melakukan crosschek apakah data dan fakta yg ditemukan sesuai dengan versi narasumber. Analisis kasus ♥️Pada tahap analisis kasus, kami menyatukan antara data hipotesis dan temuan lapangan dr wawancara dan fakta terbaru. Mulai mengambil benang merah untuk intisari dan melakukan kajian dari hasil investigasi yg kami peroleh. Paling tidak kami memahami alur sebab akibat permasalahan. Dan dampak yg ditimbulkan. Kemudian penulisan naskah dan publikasi.
In reply to Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali

Re: Diskusi

by SANTI PARIANTI 1610901021 -
Kelompok : Santi Parianti & Ebby Shah Rizal M

Tema : Proses pengelolaan pakaian bekas oleh penjual dan proses pendistribusian dari mana saja.

Judul : “FENOMENA PAKAIAN BEKAS IMPOR ‘AWUL-AWUL’ di SKATEN YOGYAKARTA”

Tekhnik-tekhnik :
  • Observasi 
Pada proses observasi ini, kami mendatangi langsung penjualan pakaian bekas ‘Awul-awul’ di Skaten. Kemudian mengamati berapa banyak yang menjual, setelah itu mengamati juga bagaimana pemeliharaan pakaian bekas selama proses penjualannya.
  • Wawancara 
Pada proses wawancara, kami mewawacarai beberapa narasumber yaitu penjual ‘Awul-awul’ yang berada di Skaten untuk mengetahui informasi pendistribusian bekasnya sampai proses pengelolaan pakaian bekas yang dijual. Dalam proses wawancara ini juga kami melakukan wawancara dengan cara penyamaran sebagai pembeli yang hanya melakukan obrolan biasa dengan narasumber. Selain itu juga kami mewawancarai pembeli yang berada di Skaten terkait dengan alasan mengapa masih mau membeli pakaian bekas walaupun sudah mengetahui bahayanya, dan juga menanyakan terkait proses yang dilakukan untuk menetralisir bakteri-bakteri pakaian bekas yang dibeli.
  • Riset Data 
Selain melakukan observasi serta wawancara, kami juga mencari data-data yang mendukung proposal yang telah kami buat. Yaitu dengan mencari data-data di internet, seperti UU hak konsumen, serta data tentang proses disribusi pakaian bekas, dan juga pengelolaan pakaian bekas yang seharusnya dilakukan oleh konsumen. Dan juga data yang menitik beratkan tentang keilegalan penjualan pakaian bekas.

Terimakasih bapak ~
In reply to SANTI PARIANTI 1610901021

Re: Diskusi

by EBBY SHAH RIZAL MUHAMMAD 1610901013 -

KELOMPOK EBBY SHAH RIZAL DAN SANTI PARIANRI


Nama

Ebby Shah Rizal M.

NIM

1610901013

Prodi

Komunikasi 5/A

Tugas

E Learning Jurnalisme Investigasi

 

A.    Tema: Menginvetigasi mengenai proses jula beli dan transaksi hingga pengelolaan baju bekas di awul-awul Sekatan Alun-Alun Utara Yogyakarta

B.     Judul: FENOMENA PAKAIAN BEKAS IMPORT ‘AWUL-AWUL’ DI SKATEN ALUN-ALUN UTARA YOGYAKARTA

C.     Inti Sari:

Jadi, Masih banyak masyarakat yang kurang memperhatikan ketika mereka membeli pakaian bekas di Skaten, Awul-awul yang menjadi sebutan bagi penjualan pakaian bekas yang masih layak untuk di gunakan. Penjualan awul-awul yang banyak di perdagangkan oleh para penjual ini membuat konsumen tertarik untuk membeli karena dengan harga yang cukup murah sudah mendapatkan pakaian yang di inginkan baik itu pakaian laki-laki maupun perempuan

Peraturan yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku,transaksi jual beli antara penjual dan distributor merupakan barang ilegal yang di perdagangkan, masih banyaknya penjual yang kurang memperhatikan hal ini, karena dibutuhkan surat izin untuk melakukan penjualan. Ditinjau dari segi kesehatan, perawatan pakain di skaten belum tentu melewati proses yang standart dan higenis karena pakaian yang di perjualbelikan merupakan pakian bekas tidak ada perawatan khusus dan tepat untuk merawat semua pakaian tersebut. Oleh karena itu kita melakukan investigasi mengenai fenomena pakaian bekas import ‘awul-awul’ di skaten Alun-Alun Utara Yogyakarta guna mendapatkan berita dan informasi sesuai dengan fakta dan aktual serta memberikan pengetahuan kepada masyarakat.

 

D.    Teknik Reportase

1.      Observasi

Pertama kami mencari kasus mengenai informasi penjualan baju bekas di wilayah Yogyakarta, kemudiam kami melakukan pengamatan ke tempat penjualan baju bekas di awul-awul Skaten Alun-Alun Utara Yogyakarta. Dan mencari bukti-bukti di sekitar tempat seperti mengambil gambar penjual baju bekas Awul-awul.

2.      Wawancara

Setelah itu kami melakukan wawancara kepada salah satu penjual baju bekas Awul-awul untuk mendapatkan data yang sesuai denga fakta. Narasumber yang bersedia kami wawancarai adalah Mas Dedi salah satu penjual baju bekas awul-awul.

3.      Riset Data

Kemudian data yang sudah kami analisis dan teliti kami kumpulkan dan kami mencari sumber, reverensii, dan dokumen yang sesuai dengan pokok pembahsan yang kami teliti, seprti mengenai undang-undang dan peraturan untuk di jadikan landasan, untuk di gunakan pada penulisan karya invetigasi.


In reply to Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali

Re: Diskusi

by ELLYDA A KUN KHARISMA 1610901024 -

Nama Kelompok         : Ellyda A. Kun Kharisa (1610901024) & Mei Andriyani (1610901002)

 

Judul   : Pengalih Fungsian Trotoar

Tema   : Pengalih Fungsian trotoar oleh oknum tertentu yang belum mendapatkan izin dari Pemerintah

Intisari : Banyakya pengalih fungsian trotoar di Yogyakarta membuat masyarakat semakin resah dan terganggu, pegalih fungsian oleh oknum untuk memenuhi kepentingan sendiri tersebut ternyata banyak yang belum mendapatkan izin dari Dinas Perhubungan DIY. Pengalihfungsiannya antara lain digunakan untuk lokasi parkir berdagang, dan pembangunan fasililitas Halte Bus Trans Jogja.

Teknik Reportase yang kami gunakan :

Observasi       : Kami telah melakukan observasi secara langsung di beberapa lokasi yang mengalih fungsikan trotoar antara lain, Sunday Morning UGM dan daerah Tugu Yogya. Rencananya kami juga akan melakukan observasi daerah Malioboro yang seperti informasi yang kami dapatkan banyak sekali pengalih fungsian trotoar yang illegal digunakan untuk lokasi parkir dan kami juga akan mengamati kegiatan perdagangan yang dilakukan disana yang juga megalihfungsikan trotoar sebagai lahannya.

 

Wawancara   : Kami sudah melakukan wawancara terhadap beberapa pihak antara lain, Polisi yang bertugas menjaga dalam kegiatan Sunday Morning UGM, pedagang yang berjualan di Sunday Morning UGM dan pengelola atau pengurus Sunday Morning UGM, serta kami juga telah melakukan wawancara terhadap petugas parkir yang ada di daerah Tugu Jogja. Kedepannya kami akan melakukan wawancara terhadap petugas parkir dan pedagang kaki lima di daerah Malioboro, serta kamiakan melakukan Wawancara kepada Dinas Perhubungan DIY untuk memastikan lahan mana saja yang sudah mendapatkan izin.

Riset Data      : Kami sudah melakukan riset data untuk pencarian referensi melalui berita mengenai adanya pengalih fungsian trotoar terebut, dan juga Undang-Undang yang terkait dengan kasus yang kami angkat.

 


In reply to Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali

Re: Diskusi

by VIVIN ARDIYAN ROHMAH 1610901011 -

Vivin Ardiyan R 1610901011

Prasetyo Eryan Kholili 1610901015

Tema : Pernikahan Dini

Judul : Maraknya Pernikahan Dini di Kabupaten Sleman

Teknik Reportase

1. Observasi 

Teknik observasi dilakukan dengan melihat dan mengenali narasumber jauh lebih dekat. Kami akan bertanya dengan masyarakat sekitar tentang pasangan dan orang tua pernikahan dini. Survey ke Pengadilan Agama Sleman, KUA Godean, dan Puskesmas Godean. 

2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada beberapa masyarakat luas tentang pandangan pernikahan dini. Selain itu, kami akan mewawancarai pihak Pengadilan Agama Sleman, KUA Kecamatan Godean, Puskesmas Godean, Pasangan dan orang tua pernikahan dini. Kecamatan Godean kami pilih berdasarakan data dari surat kabar online Radar Jogja (2018), yang menyebutkan bahwa angka pernikahan dini di Kecamatan Godean menduduki peringkat pertama se-Sleman. Pada teknik wawancara ini, kami akan mendokumentasikan hasil wawacara dalam sebuah rekaman.

3. Analisis data

Analisis data akan kami lakukan setelah melakukan wawancara. Analisis data akan kami kaitkan dengan teori interaksi sosial di masyarakat, sehingga mengetahui bagaimana sikap dan tanggapan masyarakat mengenai pernikhan dini. 

Terimakasih