Forum Terapi Cairan dan Nutrisi

Terapi Nutrisi Kelas C

Terapi Nutrisi Kelas C

by Dwi Prihatiningsih, S. Kep., Ns., M. Ng. -
Number of replies: 35

Aturan diskusi:
  1. Silakan kelompok yang bertugas presentasi pada topik ini untuk mengupload makalah dan artikel jurnal.
  2. Setelah itu silakan anggota kelas yang lain untuk memberikan pertanyaan
  3. Mahasiswa yang tidak memberikan pertanyaan silakan tetap aktif dengan memberikan masukan atau tambahan jawaban.

In reply to Dwi Prihatiningsih, S. Kep., Ns., M. Ng.

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201181 SRI WAHYUNI -

Assalamualaikum warahmatullah wabarokatuh...

kami dari kelompok 4 akan mempresentasikan mengenai Terapi Nutrisi pada pasien Kritis. sebelum dimulai mari kita buka dengan bacaan basmallah. bismilahirohmanirohim

berikut adalah materi dari kami, bisa temen-temen baca dan juga dapat mengajukan pertanyaan seputar materi kami.

In reply to 1710201181 SRI WAHYUNI

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by Dwi Prihatiningsih, S. Kep., Ns., M. Ng. -

Apa saja peran perawat dalam pemberian nutrisi dan apa rekomendasi yang bisa diberikan dari hasil penelitian ini?

In reply to Dwi Prihatiningsih, S. Kep., Ns., M. Ng.

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201179 NOVI AGUSTINA NUR KHASANAH -

Saya ingin menjawab dari pertanyaan Ibu. 

Dalam penelitian ini, perawat sebagai manager dalam manajemen nutrisi pasien. Berperan dalam :

  1. Perawat melakukan pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi resiko malnutrisi
  2. Mengawasi waktu makan pasien
  3. Menyediakan akses masuknya makanan
  4. Mengevaluasi makanan yang diserap

Perawat juga disebut sebagai “First line” yang artinya kemandirian perawat dalam mengelola managemen nutrisi sesuai dengan peran dan tanggungjawab profesional perwat. 


In reply to 1710201179 NOVI AGUSTINA NUR KHASANAH

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201190 BIAS DEWANTI STYASIH -

izi menambhakan jawaban dari mba Novi

selain itu perawat juga dapat berkolaborasi dengan ahli gizi dalam pemenuhan kebutuhan pasien yaitu

ahli gizi dapat mengkaji kebutuhan pasien sesuai dengan jenis penyakit dan memiliki kewenangan menghitung kebutuhan nutrisi, menyiapkan nutrisi yang akan dikonsumsi dan menentukan konsistensiformula makanan, sedangkan perawat memonitoring setiap shift seperti keadaan umum seperti edema, pucat, konjungtiva anemis, kemudian apakah tubuh pasien kurus atau bengkak atau mengalami diare kemudian berkonsultasi dengan dokter untuk kolaborasi pemeriksaan laboratorium atau pemberian terapi.

In reply to 1710201181 SRI WAHYUNI

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201254 RATIH SEKAR WANGI -

mengapa pemberian nutrisi secara parenteral hanya di dipilih sebagai alternatif saja?

In reply to 1710201254 RATIH SEKAR WANGI

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201181 SRI WAHYUNI -

mencoba menjawab..

Nutrisi parenteral diberikan bila asupan nutrisi enteral tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien dan tidak dapat diberikan dengan baik. Nutrisi parenteral diberikan pada pasien dengan kondisi reseksi usus massif, reseksi kolon, fistula dan pasien sudah dirawat selama 3-7 hari. Pemberian nutrisi melalui Parenteral juga harus berdasarkan standar yang ada agar tidak terjadi komplikasi diantaranya menentukan tempat insersi yang tepat (tidak boleh digunakan untuk plebotomi dan memasukkan obat), persiapan formula PN secara steril 24 jam sebelum diberikan ke pasien dan disimpan di kulkas serta aman dari pencahayaan agar menurunkan degradasi biokimia dan kontaminasi bakteri. Namun sebelum diberikan ke pasien suhu formula harus disesuaikan dengan suhu ruangan.

In reply to 1710201181 SRI WAHYUNI

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201260 NOVI YANTI -
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, Bismillahirrahmanirrahim 

Izin bertanya , pemberian nutrsi Parenteral jangka panjang apakah akan memiliki dampak lebih/buruk terhadap kondisi pasien, jika iya bisa dijelaskan.

Terima kasih 

In reply to 1710201260 NOVI YANTI

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201181 SRI WAHYUNI -

saya memberi jawaban yang sama dengan Nur Khanifah yaitu efek samping dari pemberian nutrisi parenteral jangka panjang.

pemerian nutrisi parenteral jangka panjang memiliki efek samping antara lain komplikasi infeksi, mekanik, dan metabolik. Diantara komplikasi infeksius, sepsis berhubungan dengan kateter adalah salah satu yang paling umum dan dihubungkan dengan morbiditas yang signifikan. Komplikasi mekanik seperti pneumothorax dan thrombosis jika kateter dibiarkan dalam periode yng lama, adalah komplikasi yang berhubungan dengan pemasangan jalur sentral dan sering ditemui oleh ahli anastesi. Ada beberapa komplikasi metabolik yang sering ditemui pada nutrisi parenteral dibanding nutrisi enteral.


In reply to 1710201181 SRI WAHYUNI

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201155 RICA MAULANI -
Ijin bertanya kepada kelompok 4,

Apa masalah yang sering muncul dan perlu diperhatikan dari pemberian nutrisi enteral maupun parenteral?

Terimakasih

In reply to Dwi Prihatiningsih, S. Kep., Ns., M. Ng.

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201181 SRI WAHYUNI -

baik teman-teman, jika sudah membaca materi. adakah yang ingin ditanyakan? mari kita diskusi bersama

In reply to 1710201181 SRI WAHYUNI

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201290 SISKA TRI HAPSARI -

Izin bertanya mengapa kebutuhan energi basal atau BEE pada laki-laki dan perempuan yang berbeda?

In reply to 1710201290 SISKA TRI HAPSARI

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201182 REZKA NIHAYA HUSNA -

Izin mencoba menjawab pertanyaan mbak siska. 


Kebutuhan energi basal berbeda pada laki-laki dan perempuan karena laki-laki memiliki massa otot yang lebih banyak dibandingkan perempuan. Oleh karena itu, laki-laki membutuhkan energi yang lebih besar dibandingkan perempuan. 

Mungkin teman-teman yang lain bisa menambahkan lagi

In reply to 1710201181 SRI WAHYUNI

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201205 ANANDA PUTRI ANGGITA -

Assalamualaikum, izin bertanya. Apa yang mendasari pemberian nutrisi secara enteral lebih dipilih ? Dan bagaimana cara perawat dalam memonitor nutrisi pasien ? Terimakasih 

In reply to 1710201205 ANANDA PUTRI ANGGITA

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201180 RETANTI YUVIA RAHMI -

pemberian nutrisi enteral pada pasien kritis diantaranya mendukung fungsi mukosa saluran cerna serta dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas pasien yang dirawat di ruang intensif. Fungsi nutrisi enteral pada saluran cerna sangat penting karena mukosa saluran cerna menerima kebutuhan gizi langsung dari saluran cerna. 

pemberian nutrisi parenteral juga tidak diindikasikan untuk pasien keganasan yang bersifat terminal atau sudah ditentukan end of life car

In reply to 1710201205 ANANDA PUTRI ANGGITA

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201179 NOVI AGUSTINA NUR KHASANAH -

Waalaikumsalam, Saya ingin mencoba menjawab pertanyaan dari Mbak Anggita.

Cara pemberian nutrisi berdasarkan dengan kondisi pasien, untuk lebih jelasnya bisa melihat jawaban dari Mbak Dara di pertanyaan Mbak Desi.

Cara perawat memonitor nutrisi pasien yaitu :

  1. Perawat melakukan pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi resiko malnutrisi
  2. Mengawasi waktu makan pasien
  3. Menyediakan akses masuknya makanan
  4. Mengevaluasi makanan yang diserap

Perawat juga disebut sebagai “First line” yang artinya kemandirian perawat dalam mengelola managemen nutrisi sesuai dengan peran dan tanggungjawab profesional perawat.



In reply to 1710201181 SRI WAHYUNI

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201158 DESI MERKIRANI -

Saya izin bertanya apa alasan yang mendasari nutrisi enteral selalu menjadi pilihan pertama di bandingkan dengan nutrisi parenteral pada pasien kritis ? Terimakasih sebelumnya

In reply to 1710201158 DESI MERKIRANI

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201178 DARA RATNA MANDIRA -

Saya mencoba menjawab pertanyaan dari desi merkirani,

Teknik pemasangan selang untuk memberikan nutrisi secara enteral pernah dijelaskan oleh Tuna, M et al. (2013) dalam penelitiannya yaitu terdapat beberapa teknik untuk memasukkan selang nasoenterik melalui nasogastric, nasoduodenum, atau nasojejunum, namun sebaiknya menggunakan teknik PEG (Percutaneous Endoscopic Gastrostomy) karena komplikasinya lebih sedikit. Penggunaan nutrisi enteral juga dapat meningkatkan status nutrisi pasien, hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kim, Hyunjung et al. (2011) pada 48 pasien ICU yang mendapat enteral feeding adekuat berupa energy selama 7 hari.

Pemberian nutrisi parenteral bisa melalui vena perifer dan vena central, namun risiko terjadinya phlebitis lebih tinggi pada pemberian melalui vena perifer sehingga metode ini tidak banyak digunakan. 


In reply to 1710201158 DESI MERKIRANI

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201181 SRI WAHYUNI -

mencoba menjawab

kenapa pemberian nutrisi enteral lebih dipilih dibanding pemberian nutrisi parenteral karena pemberian nutrisi enteral lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan nutrisi pasien kritis. nutrisi parenteral diberikan bila asupan nutrisi enteral tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien. dan lagi pemberian nutrisi parenteral juga memiliki risiko tinggi terjadinya phlebitis. jadi nutrisi enteral sebaiknya diberikan pasa semua pasien kritis kecuali pasien mengalami distensi abdomen, perdarahangastrointestinal, diare dan muntah.

In reply to 1710201181 SRI WAHYUNI

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201162 NUR KHANIFAH -

Saya ingin bertanya, apakah pemberian nutrisi parenteral pada pasien kritis dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan masalah baru atau kerugian pada pasien ? 

In reply to 1710201162 NUR KHANIFAH

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201181 SRI WAHYUNI -

mencoba menjawab ..

pemerian nutrisi parenteral jangka panjang memiliki efek samping antara lain komplikasi infeksi, mekanik, dan metabolik. Diantara komplikasi infeksius, sepsis berhubungan dengan kateter adalah salah satu yang paling umum dan dihubungkan dengan morbiditas yang signifikan. Komplikasi mekanik seperti pneumothorax dan thrombosis jika kateter dibiarkan dalam periode yng lama, adalah komplikasi yang berhubungan dengan pemasangan jalur sentral dan sering ditemui oleh ahli anastesi. Ada beberapa komplikasi metabolik yang sering ditemui pada nutrisi parenteral dibanding nutrisi enteral.

In reply to 1710201181 SRI WAHYUNI

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201255 RINA AYUHANA PUTRI KURNIASARI -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh izin bertanya, mengapa pada pemberian nutrisi enteral pipa nasal lebih dianjurkan daripada oral?
Terimkasih.
In reply to 1710201255 RINA AYUHANA PUTRI KURNIASARI

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201181 SRI WAHYUNI -

mencoba menjawab..

karena nutrisi enteral adalah nutrisi yang diberikan pada pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui rute oral, formula nutrisi diberikan melalui tube ke dalam lambung (gastric tube), nasogastrik tube (NGT), atau jejunum dapat secara manual maupun dengan bantuan pompa mesin (gastrostomy dan jejunum percutaneous).

In reply to 1710201181 SRI WAHYUNI

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by RAODAH TUL IKHSAN -

Terima kasih teman-teman kelompok 4. Saya telah membaca materi yang telah dikirim dan mempunyai beberapa pertanyaan.

1. Bisa lebih dijelaskan mengenai persamaan prediktif? persamaan prediktif metode yang umum digunakan tapi tidak akurat dibandingkan mengukur dengan kalorimetri. Lantas mengapa yang tidak akurat justru umum di gunakan?

2. Pasien kritis mempunyai respon metabolik yang khas terhadap kondisi sakitnya, sehingga pemberian nutrisi harus tepat dan dengan metode yang benar. Bisa diberikan contoh penyakit-penakitnya dan metode pemberian nutrisinya?

3. Mengapa pada pasien sepsis TEE pada minggu kedua ditingkatkan secara signifikan? apakah hanya pasien sepsis yang TEEnya ditingkat secara signifikan?

4. "Nutrisi enteral dapat diberikan, namun ada beberapa bukti bahwa pemberian nutrisi enteral dapat meningkatkan keparahan penyakit" pertimbangannya bagaimana pada pasien pankreatitis akut?

5. "Untuk menentukan kebutuhan asupan protein yang lebih akurat dibutuhkan beberapa perhitungan dari katabolisme protein, yaitu dihitung dari ekskresi nitrogen pada urin" apakah perhitugannya nilai pada BUN nya saja atau ada perhitungan lain?

Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


In reply to RAODAH TUL IKHSAN

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201181 SRI WAHYUNI -

mencoba menjawab pertanyaan mba Raodah yang nomor 2

2. salah satu penyakitnya
1. Pasien trauma : pasien dengan ini cenderung mengalami malnutrisi protein akut karena hipermetabolisme yanh persisten, yang mana akan menekan respon imun dan peningkatan terjadinya kegagalan multi organ (MOF) yang berhubungan dengan infeksi nosokomial. Pemberian substrat tambahan dari luar lebih awal akan dapat memenuhi kebutuhan akibat peningkatan kebutuhan metabolik yang dapat mencegah atau memperlambat malnutrisi protein akut dan menjamin outcome pasien. Nutrisi enteral total (TEN/Total Enteral Nutrition) lebih dipilih dari pada TPN karena alasan keamanan, murah, fisiologis dan tidak membuat hiperglisemi.

2. Penyakit Hati
Pada penyakit hati terjadi peningkatan lipolisis, sehingga lipid harus diberikan dengan hati-hati untuk mencegah hipertrigliseridemia, yaitu tidak lebih dari 1 g/kg perhari. Pembatasan protein diperlukan pada ensefalopati hepatik kronis, mulai dari 0,5 g/kg perhari, dosis ini dapat ditingkatkan dengan hati-hati menuju ke arah pemberian normal. Ensefalopati hepatik menyebabkan hilangnya Branched Chain Amino Acids (BCAAs) mengakibatkan peningkatan pengambilan asam amino aromatik serebral, yang dapatmenghambat neurotransmiter. Pada pasien dengan intoleransi protein, pemberian nutrisi yang diperkaya dengan BCAAs dapat meningkatkan pemberian protein tanpa memperburuk ensefalopati yang sudah ada.

3. Pankreatitis Akut
Nutrisi enteral dapat diberikan, namun ada beberapa bukti bahwa pemberian nutrisi enteral dapat meningkatkan keparahan penyakit. Nutrisi parenteral pada pankreatitis akut berguna sebagai tambahan pada pemeliharaan nutrisi. Pada pasien dengan penyakit berat pemberian nutrisi isokalorik maupun hiperkalorik dapat mencegah katabolisme protein. Oleh karena itu, pemberian energi hipokalorik sebesar 15 – 20 kkal/kg/hari lebih sesuai pada keadaan katabolik awal pada pasien-pasien non bedah dengan MOF. Pemberian protein sebesar 1,2 –1,5 g/kg/hari optimal untuk sebagian besar pasien pankreatitis akut. Pemberian nutrisi peroral dapat mulai diberikan apabila nyeri sudah teratasi dan enzim pankreas telah kembali normal. Pasien awalnya diberikan diet karbohidrat dan protein dalam jumlah kecil, kemudian kalorinya ditingkatkan perlahan dan diberikan lemak dengan hati-hati setelah 3 – 6 hari.


untuk jawaban dari pertanyaan yang lain kami sedang berusaha mencari..


In reply to 1710201181 SRI WAHYUNI

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201161 RISKI ANGRAINI -

Assalamu'alaikum wr.wb

izin bertanya, apa saja jenis nutrisi yang digunakan dengan terapi parental jangka panjang? lalu bagaimana prosedur dan dosis yang diberikan?

In reply to 1710201161 RISKI ANGRAINI

Re: Terapi Nutrisi Kelas C

by 1710201177 SUGENG PRIANTO -

Mencoba menjawab pertanyaan Mbak Riski.

Pemberian nutrisi parenteral menggunakan cairan isotonik yang diberikan melalui vena perifer dapat diterima ketika pasien membutuhkan kurang dari 2000 kalori setiap harinya dan perkiraan kebutuhan bantuan nutrisi hanya dalam waktu singkat. Vena perifer tidak mentoleransi infus cairan dengan osmolaritas yang melebihi 750 mOsm/L (setara dengan 12,5% glukosa) sehingga membatasi jumlah kalori yang dapat diberikan. Ketika kebutuhan gizi lebih dari 2000 kalori per hari atau diperlukan bantuan nutrisi untuk jangka panjang, kateter dipasang pada sistem vena sentral untuk memungkinkan infus cairan nutrisi hipertonik (1900 mOsm/L).