- Silakan kelompok yang bertugas presentasi pada topik ini untuk mengupload makalah dan artikel jurnal.
- Setelah itu silakan anggota kelas yang lain untuk memberikan pertanyaan
- Mahasiswa yang tidak memberikan pertanyaan silakan tetap aktif dengan memberikan masukan atau tambahan jawaban.
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Silakan segera dimulai
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Assalamualaikum teman" selamat pagi semuanya . Kami dari kelompok 4 ingin mempresentasikan hasil diskusi kelompok kami . Silahkan bisa di baca untuk materinya yang sudah kami share.
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Assalamualaikum ijin bertanya, pada makalah dijelaskan bahwa jumlah cairan ekstraselular menurun seiring dengan bertambahnya usia, jadi bagaimana cara agar jumlah cairan dalam tubuh tetap stabil seiring bertambahnya usia dengan banyaknya aktivitas?
waaliakumussalam, siap mba
Assalamualaikum, saya Viki Irma Larfiana 1710201154 izin bertanya kepada kelompok 4. Mengapa terdapat perbedaan pemberian kanulasi vena sentral dan pasien yang seperti apa yabg diberikan dalam jangaka panjang dan pendek ?
Terimakasih.
Assalamualaikum, izin bertanyata. Bagaimana tatalaksana dalam pemberian terapi nutrisi itu bagaimana? Apakah sama sepeeti terapi-terapi yang lain?
Terimakasih
Wassalamualaikum
Saya izin bertanya, apa saja jenis nutrisi yang digunakan dengan terapi parental jangka panjang? lalu bagaimana prosedur yang diberikan?
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Mencoba menjawab pertanyaan Mbak lutfi.
Pemberian nutrisi parenteral menggunakan cairan isotonik yang diberikan melalui vena perifer dapat diterima ketika pasien membutuhkan kurang dari 2000 kalori setiap harinya dan perkiraan kebutuhan bantuan nutrisi hanya dalam waktu singkat. Vena perifer tidak mentoleransi infus cairan dengan osmolaritas yang melebihi 750 mOsm/L (setara dengan 12,5% glukosa) sehingga membatasi jumlah kalori yang dapat diberikan. Ketika kebutuhan gizi lebih dari 2000 kalori per hari atau diperlukan bantuan nutrisi untuk jangka panjang, kateter dipasang pada sistem vena sentral untuk memungkinkan infus cairan nutrisi hipertonik (1900 mOsm/L).
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Assalamualaikum wr wb.
Saya Anisa Wahyuning Pertiwi ingin bertanya, mengapa rute pemberian nutrisi secara enteral selalu dipilih dibandingkan parenteral? Mohon dijelaskan.
Terimakasih 🙏
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Berbagai penelitian terkait pemberian nutrisi secara enteral dan parenteral pada pasien kritis telah banyak dilakukan. Dalam perawatan terhadap penderita sakit kritis, nutrisi enteral selalu menjadi pilihan pertama dan nutrisi parenteral menjadi alternatif berikutnya. Pemberian nutrisi melalui EN dan PN memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Secara umum, nutrisi enteral memiliki komplikasi yang lebih rendah dibandingkan dengan nutrisi parenteral. Namun, penggunaan EN secara sendirian terkadang tidak mampu memenuhi target kalori yang dibutuhkan pasien. Oleh karena itu kombinasi penggunaan EN dan PN merupakan strategi untuk mencegah kekurangan nutrisi (malnutrisi), Sehingga, perawat perlu memahami metode pemberian nutrisi yang tepat untuk pasien dengan sakit kritis yang dialaminya.
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Ijin menjawab Mb Anisa WP
Pemberian nutrisi lewat enteral merupakan pemberian nutrisi yg melalui sisrem pencernaan namun sulit untuk memasukkan makanan secara oral, sedangkan parenteral pemberian nutrisi lewat pembuluh darah.
Hal tersebut lebih aman karena infeksi bakteri tidak akan mudah masuk kedalam tubuh karena harus melewati sistem pencernaan dimana disana ada asam lambung yg dapat membunuh bakteri penyebab infeksi. Sedangkan jika melalui parenteral, nutrisi yg kemungkinan mengalami kontaminasi, akan langsung terserap ke dalam tubuh.
Sumber:
https://www.google.com/amp/s/www.sehatq.com/artikel/prosedur-nutrisi-parenteral-makan-dan-minum-lewat-pembuluh-darah/amp
https://www.google.com/amp/s/ahligizi.id/blog/2020/10/09/mengenal-tipe-nutrisi-enteral/amp/
Assalamualaikum saya ingin bertanya
Kenapa level stres pasien kritis ada hubungannya dengan memburuknya status nutrisi pada penderita secara keseluruhan?
Terimakasih
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
izin bertanya, bagaimana manajemen nutrisi pada pasien untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan cairan?
terimakasih
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
saya izin bertanya di makalah terdapat 4 jenis nutrisi pada berbagai penyakit, bagaimana rute pemberian nutrisinya apakah ada perbedaan atau tidak, coba dijelaskan!
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Saya sela purnama sari izin bertanya
jika ada pasien Gagal ginjal, bagaimana cara mengatur cairan tubuh agar tetap balance? karena dapat diketahui bahwa pasien yg mempunyai gagal ginjal itu pasti pemenuhan cairan nya sangat dibatasi.
Terimakasih
Wassalamualaikum
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Izin bertanya
Apa saja peran perawat dalam pemberian nutrisi? Selain itu saya ingin menanyakan terkait dengan cairan intravena diklasifikasikan menjadi kristaloid dan koloid, nah cara menentukan penggunaanya itu seperti apa ya? Serta keunggulan dan kekurangan dua cairan tersebut itu apa saja? Terimakasih
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Mohon maaf yg tadi keliru ya teman” saya jg udh share ke grup jg ini yg benar makalah nya
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Untuk yang ingin bertanya saya buka maksimal 6 pertanyaan ,silahkan untuk kelompok 4 bisa disiapkan jawabannya.
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Saya ijin bertanya, apabila pada pasien terjadi anoreksia kaheksia, bagaimana manajemen pemenuhan nutrisi yang tepat untuk pasien tersebut?
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
izin menjawab pertanyaan mas gede
yaitu pemenuhan nutrisi dalam pasien anorexia dengan memperhatikan Terapi nutrisinya dalam 3 aspek, yaitu asupan kalori, zat gizi makro, dan zat gizi mikro. Pada asupan kalori, dibagi lagi menjadi 3 fase: fase inisial, dimana makanan akan ditambah sekitar 30-40 kkal/kg/hari hingga mencapai antara 1000 sampai 1600 kkal/hari. Setelah itu, akan dilanjutkan ke fase peningkatan berat badan terkontrol. Pada fase 17 ini, target yang dituju adalah peningkatan berat badan pasien sekitar 2-3lb/minggu. Dan setelah berat yang dituju tercapai, fase terakhir adalah fase maintenance atau pemeliharaan berat badan, agar berat badan yang sudah tercapai tidak akan turun lagi. Asupan kalori pada fase terakhir adalah 40-60 kkal/kg/hari.6 Pada aspek zat gizi makro, sumber kalori diperhatikan dalam bentuk protein, karbohidrat dan lemak. Protein meliputi 15%-20% total asupan kalori per hari, karbohidrat antara 50%-55%, dan lemak pada 25%-30% total asupan harian.
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Assalamualaikum saya Shinta Dyah Utami ingin bertanya, bagaimana jika pemberian nutrisi yang diberikan kepada pasien itu kurang atau malah justru lebih dari kebutuhan. Apa dampak yang akan terjadi dan bagaimana penanganan segera untuk masalah tsb?
Terimakasih
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Ijin menjawab mb Anisa NH
Teknik pemasangan selang untuk memberikan nutrisi secara enteral pernah dijelaskan oleh Tuna, M et al. (2013) dalam penelitiannya yaitu terdapat beberapa teknik untuk memasukkan selang nasoenterik melalui nasogastric, nasoduodenum, atau nasojejunum, namun sebaiknya menggunakan teknik PEG (Percutaneous Endoscopic Gastrostomy) karena komplikasinya lebih sedikit. Penggunaan nutrisi enteral juga dapat meningkatkan status nutrisi pasien, hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kim, Hyunjung et al. (2011) pada 48 pasien ICU yang mendapat enteral feeding adekuat berupa energy selama 7 hari.
Pemberian nutrisi parenteral bisa melalui vena perifer dan vena central, namun risiko terjadinya phlebitis lebih tinggi pada pemberian melalui vena perifer sehingga metode ini tidak banyak digunakan.
Mungkin seperti itu mbak. Bila ada salah dan kurang mohon maafRe: Terapi Nutrisi Kelas B
dan pemberian nutrisi enteral lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan nutrisi pasien kritis. nutrisi parenteral diberikan bila asupan nutrisi enteral tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien. dan lagi pemberian nutrisi parenteral juga memiliki risiko tinggi terjadinya phlebitis. jadi nutrisi enteral sebaiknya diberikan pasa semua pasien kritis kecuali pasien mengalami distensi abdomen, perdarahangastrointestinal, diare dan muntah
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
selamat pagi
saya ingin bertanya apa saja inidikasi dari pemberian nutrisi parenteral, terimakasih
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
saya akan mencoba menjawab pertanyaan mas komang.
- Gangguan penyerapan atau kehilangan nutrisi
Contohnya adalah sindrom usus pendek (short bowel syndrome), pengeluaran cairan fistula saluran cerna >500 ml/hari, serta gangguan mukosa usus halus yang disebabkan oleh radiasi atau kemoterapi, enteropati akibat autoimun, atau diare pada bayi yang sulit sembuh.
- Obstruksi usus mekanis
Sumbatan lumen usus dapat terjadi karena penyempitan, perlekatan, inflamasi, kanker peritoneum, serta superior mesenteric artery syndrome (penekanan duodenum oleh aorta dan arteri superior mesenteric). Oleh karena itu, pasien dengan obstruksi usus mekanis akan mengalami muntah berulang dan terbatas dalam menerima asupan secara oral.
- Pembatasan asupan oral atau enteral
Kondisi ini terjadi apabila pasien dengan iskemik usus dan pankreatitis berat.
- Gangguan motilitas
Gangguan motilitas dapat terjadi pada ileus berkepanjangan, pseudo-osbtruction, dan gangguan perlekatan usus yang berat.
- Ketidakmampuan mempertahankan akses enteral
Kondisi ini dapat terjadi pada pasien yang mengalami perdarahan aktif saluran cerna, atau pada bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
- Pasien kritis
Society of Critical Care Medicine (SCCM) dan American Society for Parenteral and Enteral Nutrition (A.S.P.E.N.) merekomendasikan pemberian nutrisi parenteral segera pada pasien ICU yang kontraindikasi dengan pemberian nutrisi enteral, mengalami malnutrisi berat, atau termasuk kategori high nutrition risk (NRS >3). Selain itu, rekomendasi pemberian nutrisi parenteral sebagai tambahan nutrisi enteral juga untuk pasien yang tidak dapat mencapai setidaknya 60% kebutuhan energi dan protein setelah 7-10 hari perawatan di ICU. Rekomendasi waktu pemberian nutrisi secara intravena sebagai tambahan tidak bersifat mutlak, bergantung pada keparahan penyakit dan risiko malnutrisi pada pasien.
- Pasien kanker
Ketika pemberian makanan secara oral atau enteral tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan kalori. Contohnya pada pasien enteritis radiasi yang berat, mengalami malabsorpsi berat, obstruksi usus kronis, atau kanker peritoneum.
Pemberian nutrisi parenteral merupakan kontraindikasi bagi pasien dengan saluran cerna yang dapat berfungsi dengan baik untuk mengabsorpsi makronutrien dan mikronutrien secara adekuat. Kontraindikasi relatif lainnya adalah akses vena yang sulit, risiko pemberiannya lebih besar dari manfaatnya, dan kondisi pasien tidak memungkinkan untuk menerima dukungan nutrisi secara agresif.11
inidikasi dari pemberian nutrisi parenteral,
- Gangguan absorpsi makanan seperti pada fistula enterokunateus, atresia intestinal, kolitis infektiosa, obstruksi usus halus.
- Kondisi dimana usus harus diistirahatkan seperti pada pankreatitis berat, status preoperatif dengan malnutrisi berat, angina intestinal, stenosis arteri mesenterika, diare berulang.
- Gangguan motilitas usus seperti pada ileus yang berkepanjangan, pseudo-obstruksidan skleroderma
- Kondisi dimana jalur enteral tidak dimungkinkan seperti pada gangguan makan, muntah terus menerus, gangguan hemodinamik, hiperemesis gravidarum
Indikasi Nutrisi Parenteral :
1. Gangguan absorpsi makanan seperti pada fistula enterokunateus, atresia intestinal, kolitis infektiosa, obstruksi usus halus.
2. Kondisi dimana usus harus diistirahatkan seperti pada pankreatitis berat, status preoperatif dengan malnutrisi berat, angina intestinal, stenosis arteri mesenterika, diare berulang.
3. Gangguan motilitas usus seperti pada ileus yang berkepanjangan, pseudo-obstruksidan skleroderma.
Untuk lebih jelasnya bisa di lihat situs web : https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.slideshare.net/mobile/RenyWijayanti/nutrisi-parenteral&ved=2ahUKEwjeof614Y3uAhXc73MBHX_sB5wQFjADegQICxAB&usg=AOvVaw3jQf8ktxIRaXfyiaRHae8t&cshid=1610158101074
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
1. Gangguan absorpsi makanan seperti pada fistula enterokunateus, atresia intestinal, kolitis infektiosa, obstruksi usus halus.
2. Kondisi dimana usus harus diistirahatkan seperti pada pankreatitis berat, status preoperatif dengan malnutrisi berat, angina intestinal, stenosis arteri mesenterika, diare berulang.
3. Gangguan motilitas usus seperti pada ileus yang berkepanjangan, pseudo obstruksi dan skleroderma.
4. Kondisi dimana jalur enteral tidak dimungkinkan seperti pada gangguan makan, muntag terus-menerus, gangguan hemodinamik, hiperemesis gravidrum
Dasar Pemberian
Pemberian nutrisi parenteral secara rutin tidak direkomendasikan pada kondisi-kondisi klinis sebagai berikut :
1) Pasien-pasien kanker yang sedang menjalankan terapi radiasi dan kemoterapi.
2) Pasien-pasien preoperatif yang bukan malnutrisi berat.
3) Pankreatitis akut ringan.
4) Kolitis akut.
5) AIDS.
6) Penyakit paru yang mengalami eksaserbasi.
7) Luka bakar.
8) Penyakit-penyakit berat stadium akhir (end-stage illness).
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Assalamualaaikum, saya Fira Dwi. Saya ingin bertanya bagaimana tatalaksana dalam pemberian terapi nutrisi pada pasien? Apakah sama dengan terapi² yang lain dalam tatalaksana terapi ini?
Terimakasih wassalamualaikum
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
saya izin bertanya, apa yg terjadi jika perawat salah menghitung terapi nutrisi? terimakasih
Kemungkinan besar akan terjadi kurang atau kelebihan nutrisi sehingga akan mengakibatkan penyakit pasien lebih parah dan terjadi efek samping pada pasien jika tidak segera di tangani
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Assalamualaikum
saya utari izin bertanya
Level yang terbaik untuk memulai pemberian nutrisi pada pasien sakit kritis adalah 25 kkal/kgbb dari berat badan ideal per hari. Harus diperhatikan bahwa pemberian nutrisi yang kurang atau lebih dari kebutuhan,akan merugikan buat pasien. Yang saya ingin tanyakan kerugian apa saja yang akan di alami pasien bila pemberian nutrisinya kurang atau lebih dari kebutuhan?
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
saya ronaldo zeintra ingin bertanya
Jenis protein yang paling sering diukur adalah albumin serum. Level albumin yang
rendah merefleksikan status nutrisi penderita yang dihubungkan dengan proses penyakit
dan atau proses pemulihan
terapi cairan apa dan makanan seperti apa yang paling tepat dan cepat untuk meningkatkan albumin ?
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
menu makanan yang berprotein tinggi untuk meningkatkan kadar albumin, yaitu :
Kacang-kacangan, putih telur, ikan Gabus, Susu dan produk olahan susu seperti keju, yoghurt, mentega, dan es krim.
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Assalamualaikum saya anisa khusnul khotimah izin bertanya,pada makalah dibagian nutrisi tambahan disebutkan bahwa perlu me waspadai khususnya L-arginine yang sering disebut sebagai immune-enhancing diets,dapat memperburuk sepsis. Yang ingin saya tanyakan apa yang dimaksud dengan "immune-enhancing diets" ? Terimakasih
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Assalammuaaikum izin menjawab
immune-enhancing diets adalah diet meningkatkan kekebalan tubuh. Untuk meningkatkan kekebalan tubuh yaitu:
1. Cukup vitamin D
Masalah kesehatan bisa Anda tekan jika tubuh tercukupi kebutuhan vitamin D. Sumber vitamin D beragam, bisa dari ikan salmon atau susu fortifikasi.
2. Cukup serat.
Serat mudah larut bisa didapati dari buah citrus, apel, wortel, kacang-kacangan, dan oat. Christina Sherry, peneliti dari University of Michigan, Ann Arbor mengatakan makanan kaya serat mudah larut tersebut efektif melawan inflamasi.Untuk meningkatkan daya tubuh, asup serat mudah larut 25-38 gram sehari,
3. Kurangi kalori harian.
Orang dewasa yang kelebihan berat badan bisa meningkatkan daya tahan tubuhnya hingga 50 persen dengan mengurangi asupan kalori sepertiga dari asupan kalori harian.
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Di makalah di sebutkan bahwa pemberian nutrisi yang kurang atau lebih dari kebutuhan akan merugikan buat pasien. Yang saya tanyakan adalah apa saja yang dapat merugikan bagi pasien jika hal tersebut terjadi dan bagaimana tindakan pertama yang harus kita lakukan kepada pasien.
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Assalamualaikum, izin bertanya dalam apa indikasi dan kontraindikasi pemasangan kanulasi vena perifer dan kanulasi vena sentral?
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Assalamualaikum izin bertanya, bagaimana cara memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga pasien yang di rawat di rumah sesui dengan nutrisi yang pas supaya energi tetap terjaga.
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Re: Terapi Nutrisi Kelas B
Izin menjawab pertanyaan mbak Elvira
a. Indikasinya adalah pemberian agen intravena Yang dapat mengiritasi dan mengakibatkan sklerosis vena perifer seperti larutan kalium klorida, nutrisi parenteral total, obat kemoterapi dan vasopressor.
b. Kontraindikasi dari pemasangan CVC yaitu infeksi pada lokasi pemasangan, Adanya fistula arteriovena ipsilateral untuk hemodialisa, trombosis vena disekitar lokasi pemasangan.
Ini untuk situs webnya mbak Elvira
sinta.unud.ac.id › wisudaPDF
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1114108205-3-BAB%25202.pdf&ved=2ahUKEwiPtenQ3o3uAhVCjuYKHX6bCI8QFjAAegQIARAB&usg=AOvVaw0iMBEafzEwNbJg7htKPq6E
Indikasi dan kontra indikasi dari pemasangan kanulasi vena sentral
Indikasi:
Terapi IV jangka panjang (5-7 hari atau lebih) Memerlukan dua line dalam satu akses vena Jika perlu lebih dari 2 IV perifer dalam 24 jam
TPN (cairan hyperosmolar)
Neonatus : BB < 1500 g, gangguan GI, perlu vasoaktif drips, kelainan jantung bawaan atau anomali tungkai
Kontraindikasi:
Infeksi pada tempat pemasangan
• Infeksi bakteri dan jamur yg tdk terkendali
• Trombositopeni
• DIC
• Fraktur ekstremitas
• Menurunnya venous return dari ekstremitas (kelumpuhan saraf)
Baik untuk waktu tanya jawabnya sudah selesai. Jika ada pertanyaan yang belum di jawab bisa nanti ditanyakan di luar forum. Bila ada Kurang dari makalah kami , kami minta maaf sebesar-besarnya . Wabillahi Taufik walidayah wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Saya kembalikan ke Bu Dwi prihatiningsih selaku dosen kp. Kritisi