TUTORIAL SKENARIO 2

Tutorial D2

Tutorial D2

by Dwi Prihatiningsih, S. Kep., Ns., M. Ng. -
Number of replies: 59

Silakan dimulai dengan membaca basmallah dan ditunjuk ketua serta sekretaris diskusi skenario 2.

In reply to Dwi Prihatiningsih, S. Kep., Ns., M. Ng.

Re: Tutorial D2

by 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA -

Baiklah teman 2 kita mulai tutorialnya, apakah ada istilah yg mau diklarifikasi?

In reply to Dwi Prihatiningsih, S. Kep., Ns., M. Ng.

Re: Tutorial D2

by Dwi Prihatiningsih, S. Kep., Ns., M. Ng. -

Monggo langsung ke patofisiologi dan analisa data

In reply to Dwi Prihatiningsih, S. Kep., Ns., M. Ng.

Re: Tutorial D2

by 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA -

Baik kita lanjut ke analisa data, apakah ada data yang bisa ditemukan, atau nilai yang tidak normal?


In reply to 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA

Re: Tutorial D2

by 1910201224 LESTARI ASTUTI -

Data obyektif= ada obstruksi jalan nafas,sekret cukup banyak,cianosis sekitar mulut dan mukosa,pco2=32,hco3=32 al =29,1 

konjungtiva anemis,hb 9,1,suhu =38,6

In reply to 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA

Re: Tutorial D2

by 1910201221 DWI CAHYO PRABOWO PANCASILAWAN -

ANALISA DATA

DS : Tidak dapat dikaji

DO : 

 - Pernafasan dengan ventilator mode control

 - ada suara nafas tambahan

 - RR : 22X per menit

 - TD : 136/82 mmHg

 - N : 60 X/menit

 - Capillery refil < 2detik

 - sianosis di sekitar mulut, mukosa dan kuku

DIAGNOSA : Gangguan ventilasi spontan 

In reply to 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA

Re: Tutorial D2

by 1910201228 SITI HANIFAH -

Analisa data

Ds: tidak dapat dikaji

Do:  hidung bersih dan mulut tampak kotor, terdapat obstruksi jalan nafas, disekitar mulut dan mukosa/kuku, nafas tersumbat sekret cukup banyak, Pernafasan dengan ventilator mekanik mode control, ada suara nafas tambahan, 

-RR: 22x/Menit.

 Dx: gg bersihan jalan nafas

2. Ds: -

Do : ada sianosis disekitar mulut  

TD : 136/82 mmHg, 

N : 60x/menit, S : 38 

Kesadaran : Koma, GCS E: 2, V:t, M:1 = -, Pupilisokor,

 Pemeriksaan fisik kepala oedem, terdapat laserasi, fraktur, luka ruam, perdarahan. 

Dx: Gangguan integritas kulit dan jaringan

In reply to Dwi Prihatiningsih, S. Kep., Ns., M. Ng.

Re: Tutorial D2

by 1910201223 ASTI FITRIANI -

Patofisiologi :

Cedera memang peranan yang sangat besar dalam menentukan berat ringannya konsekuensi patofisologi dari suatu kepala. Cedera percepatan aselerasi terjadi jika benda yang sedang bergerak membentur kepala yang diam, seperti trauma akibat pukulan benda tumpul, atau karena kena lemparan benda tumpul. Cedera perlambatan deselerasi adalah bila kepala membenturobjek yang secara relatif tidak bergerak, seperti badan mobil atau tanah.

Kedua kekuatan ini mungkin terjadi secara bersamaan bila terdapat gerakan kepala tiba-tiba tanpa kontak langsung, seperti yang terjadi bila posisi badan diubah secara kasar dan cepat. Kekuatan ini bisa dikombinasi denganpengubahan posisi rotasi pada kepala, yang menyebabkan trauma regangandan robekan pada substansi alba dan batang otak.

Berdasarkan patofisiologinya, kita mengenal dua macam cedera otak,yaitu cedera otak primer dan cedera otak sekunder. Cedera otak primer adalah cedera yang terjadi saat atau bersamaan dengan kejadian trauma, danmerupakan suatu fenomena mekanik. Umumnya menimbulkan lesi permanen. Tidak banyak yang bisa kita lakukan kecuali membuat fungsi stabil, sehinggasel-sel yang sedang sakit bisa mengalami proses penyembuhan yang optimal.

Cedera primer, yang terjadi pada waktu benturan, mungkin karena memarpada permukaan otak, laserasi substansi alba, cedera robekan atau hemoragi karena terjatuh, dipukul, kecelakaan dan trauma saat lahir yang bisamengakibatkan terjadinya gangguan pada seluruh sistem dalam tubuh.

Sedangkan cedera otak sekunder merupakan hasil dari proses yangberkelanjutan sesudah atau berkaitan dengan cedera primer dan lebihmerupakan fenomena metabolik sebagai akibat, cedera sekunder dapat terjadisebagai kemampuan autoregulasi serebral dikurangi atau tak ada pada areacedera. Cidera kepala terjadi karena beberapa hal diantanya, bila trauma ekstrakranial akan dapat menyebabkan adanya leserasi pada kulit kepala selanjutnyabisa perdarahan karena mengenai pembuluh darah. Karena perdarahan yangterjadi terus- menerus dapat menyebabkan hipoksia, hiperemi peningkatanvolume darah pada area peningkatan permeabilitas kapiler, serta vasodilatasiarterial, semua menimbulkan peningkatan isi intrakranial, dan akhirnyapeningkatan tekanan intrakranial (TIK), adapun, hipotensi (Soetomo, 2002).

Namun bila trauma mengenai tulang kepala akan menyebabkanrobekan dan terjadi perdarahan juga. Cidera kepala intra kranial dapatmengakibatkan laserasi, perdarahan dan kerusakan jaringan otak bahkan bisaterjadi kerusakan susunan syaraf kranial tertama motorik yang mengakibatkanterjadinya gangguan dalam mobilitas (Brain, 2009).


In reply to 1910201223 ASTI FITRIANI

Re: Tutorial D2

by 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA -

Baik ada lagi yg mau menambahkan?

In reply to 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA

Re: Tutorial D2

by 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA -

Kalau tidak ada yg menambahkan, kita lanjutkan dengan masalah yang muncul berdasarkan analisa data yg sudah disampaikan

In reply to 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA

Re: Tutorial D2

by 1910201221 DWI CAHYO PRABOWO PANCASILAWAN -

DS : Tidak dapat dikaji

DO : 

 - Pernafasan dengan ventilator mode control

 - ada suara nafas tambahan

 - RR : 22X per menit

 - TD : 136/82 mmHg

 - N : 60 X/menit

 - Capillery refil < 2detik

 - sianosis di sekitar mulut, mukosa dan kuku

DIAGNOSA : Gangguan ventilasi spontan 

NOC

1.  Respon Ventilasi mekanik

2. Status respirasi : pertukaran gas,ventilasi, vital sign

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama...x 24 jam, ventilasi pasien adekuat dengan kriteria hasil :

- RR dalam batas normal

- Fio2 sesuai kebutuhan

- Pao2 dalam batas normal

- Paco2 dalam batas normal

- PH darah arteri dalam batas normal

- TTV dalam batas normal

- Tidak ada kesulitan bernafas

- Perfusi ventilasi dalam batas normal

NIC

Management ventilasi mekanik : Invasife

- Monitor kondisi yang memerlukan support ventilasi

- Monitor keggalan respirasi yang mengancam

- Kolaborasi dalam menentukan model ventilasi

- Monitor tekanan ventilasi

- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

- Monitor setting ventilator secara rutin


In reply to 1910201221 DWI CAHYO PRABOWO PANCASILAWAN

Re: Tutorial D2

by 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA -

Apakah ada yang mau menambahkan?

In reply to 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA

Re: Tutorial D2

by 1910201222 ANITA DWIKURNIA SULISTYOWATI -

Risiko infeksi

Faktor-faktor risiko :
Prosedur Infasif 
Pertahan primer tidak adekuat(kerusakan kulit, trauma jaringan,gangguan peristaltik)
NOC :
pasien tidakmengalami infeksi dengan kriteriahasil:
Klien bebas dari tanda dan gejalainfeksi
Menunjukkan kemampuan untukmencegah timbulnya infeksi
Jumlah leukosit dalam batasnormal
Status imun, gastrointestinal,genitourinaria dalam batasnormal
NIC :
Pertahankan teknik aseptif 
Batasi pengunjung bila perlu
Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakankeperawatan
Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai denganpetunjuk umum
Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksikandung kencing
Tingkatkan intake nutrisi
Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
Pertahankan teknik isolasi k/p
Monitor adanya luka
Dorong masukan cairan




In reply to 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA

Re: Tutorial D2

by 1910201224 LESTARI ASTUTI -

1.Ketidakefektifan perfusi jarringan cerebral

DS=tidak terkaji

DO= Kesadaran coma,gcs E2V1M1,pembengkaan didaerah mata adanya perdarahan,pupilisokor

2.Perfusi jaringan perifer inefektif

DS=-

DO=konjungtiva anemis,hb 9,1,mata udema sianosis di seputar mulut

3.Ketidak efektivan bersihan jalan nafas

DS= -

DO= ada obstruksi jalan nafas,sekret terlihat banyak,sianosia di sepuatr mulut dan kuku, hasil lab=pco2 32 hco3:32

4.Kerusakan integritas  jaringan kulit

DO= tampak laserasi,bengkak dimata

In reply to 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA

Re: Tutorial D2

by 1910201221 DWI CAHYO PRABOWO PANCASILAWAN -

DS : Tidak dapat diakaji

DO : 

-  Luka bagian kepala mengalami perdarahan

- pembengkakan dibagian mata

- Trauma cervical

- kesadaran coma, GCS E2 V1 M1

- kepala edema

- Pupil isokor

diagnosa : Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak

NOC

1. status sirkulasi

2. perfusi jaringan cerebral

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama....x24 jam, ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral teratasi dengan kriteria hasil

- tekanan darah normal

- tidak ada ortostatik hipotensi

- tidak ada tanda tanda peningkatan TIK

- pasien mampu memproses informasi

- tingkat kesadaran klien membaik

- pasien mampu komunikasi dengan jelas dan sesuai kemampuan

NIC

- Atur posisi kepala pasien dengan elevasi 30-40 derajat

- monitor level kebingungan dan orientasi

- monitor adanya diplopia, pandangan kabur dan nyeri kepala

- monitor tanda dan gejala peningkatan TIK

- monitor KU dan VS

- monitor pergerakan tonus otot

- berikan o2 sesuai instruksi

- kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat

In reply to 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA

Re: Tutorial D2

by 1910201223 ASTI FITRIANI -

Ds: -

Do : ada sianosis disekitar mulut  

TD : 136/82 mmHg, 

N : 60x/menit, S : 38 

Kesadaran : Koma, GCS E: 2, V:t, M:1 = -, Pupilisokor,

 Pemeriksaan fisik kepala oedem, terdapat laserasi, fraktur, luka ruam, perdarahan. 

Dx: kerusakan integritas kulit

NOC

Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes

Wound Healing : primer dan sekunder

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama….. kerusakan integritas kulit pasien teratasi dengan kriteria hasil:

·         Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)

·         Tidak ada luka/lesi pada kulit

·         Perfusi jaringan baik

·         Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang

·         Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami

·         Menunjukkan  terjadinya proses penyembuhan luka

 

NIC : Pressure Management

·         Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar

·         Hindari kerutan pada tempat tidur

·         Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering

·         Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali

·         Monitor kulit akan adanya kemerahan 

·         Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan 

·         Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien

·         Monitor status nutrisi pasien

·         Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat 

·         Kaji lingkungan dan peralatan yang menyebabkan tekanan

·         Observasi luka : lokasi, dimensi, kedalaman luka, karakteristik,warna cairan, granulasi, jaringan nekrotik, tanda-tanda infeksi lokal, formasi traktus

·         Ajarkan pada keluarga tentang luka dan perawatan luka

·         Kolaburasi ahli gizi pemberian diae TKTP, vitamin

·         Cegah kontaminasi feses dan urin

Lakukan tehnik perawatan luka dengan ster
In reply to Dwi Prihatiningsih, S. Kep., Ns., M. Ng.

Re: Tutorial D2

by 1910201225 KARTIKASARI -

Diagnosa: Bersihan jalan nafas tidak efektif.

Ds: -

Do: terdapat obstruksi jalan nafas, sianosis disekitar mulut dan mukosa/ kuku, nafas tersumbat sekret cukup banyak, ada suara nafas tambahan.

RR: 22 kali/menit

N: 60 kali/menit

TD: 136/82 mmHg

S: 38,6 derajat celcious

In reply to 1910201225 KARTIKASARI

Re: Tutorial D2

by 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA -

Apakah prioritas masalah yang muncul?

In reply to 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA

Re: Tutorial D2

by 1910201223 ASTI FITRIANI -

1. gangguan ventilasi spontan

2. perfusi jaringan crebral tdk efektif

3. ketidakefektifan bersihan jalan nafas

4. resiko infeksi

5. hipertermi

In reply to Dwi Prihatiningsih, S. Kep., Ns., M. Ng.

Re: Tutorial D2

by 1910201225 KARTIKASARI -

Risiko Aspirasi

Ds: -

Do: luka dibagian kepala yang mengalami perdarahan, ada trauma servikal, obstruksi jalan nafas, kepala oedema, terdapat laserasi.

In reply to 1910201225 KARTIKASARI

Re: Tutorial D2

by 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA -

Baiklah kita cukupkan tutorial hari ini, kita lanjutkan besok, sekretaris mohon dibuat notulensinya

In reply to 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA

Re: Tutorial D2

by 1910201223 ASTI FITRIANI -
In reply to 1910201223 ASTI FITRIANI

Re: Tutorial D2

by 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA -

Selamat sore, kita mulai tutorial pertemuan ke 2, silahkan Mba Asti Sekretaris memberikan notulensi tutor pertemuan 1

In reply to 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA

Re: Tutorial D2

by 1910201223 ASTI FITRIANI -
In reply to 1910201223 ASTI FITRIANI

Re: Tutorial D2

by 1910201222 ANITA DWIKURNIA SULISTYOWATI -

untuk diagnosa keperawatan apakah sudah sesuai urutan prioritas?atau hanya yang kemungkinan muncul dan belum diurutkan?

In reply to 1910201222 ANITA DWIKURNIA SULISTYOWATI

Re: Tutorial D2

by 1910201222 ANITA DWIKURNIA SULISTYOWATI -

menurut saya diagnosa gangguan integritas kulit tidak perlu dimunculkan, misalnya akan dimunculkan, bila sesuai pathway maka DO DS nya mungkin berbeda, penyebab yang mungkin adalah tirah baring lama.  tetapi data yang mendukung tidak ada.terima kasih

In reply to Dwi Prihatiningsih, S. Kep., Ns., M. Ng.

Re: Tutorial D2

by 1910201223 ASTI FITRIANI -

Assalamualaikum ibu, berikut makalah askep gangguan pada pasien neurovaskuler, mohon koreksinya nggih.. terimakasih bu

In reply to 1910201223 ASTI FITRIANI

Re: Tutorial D2

by 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA -

Baik kita lanjutkan tutorial dengan membuat diagnosa keperawatan beserta NIC dan NOC nya

In reply to 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA

Re: Tutorial D2

by 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA -

Dari diagnosa keperawatan , NOC &NIC yg sudah dibuat apakah ada yg mau didiskusikan lagi?

In reply to 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA

Re: Tutorial D2

by 1910201224 LESTARI ASTUTI -

untuk diagnosa ketidak efektifan jaringan cerebral dan resiko ketidakefektifan jaringan otak,diangkat salah satu saja,karena sdudah aktual jadi pakai yang ketidak efektifan jaringan cerebral,trimaksih

In reply to 1910201224 LESTARI ASTUTI

Re: Tutorial D2

by 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA -

Resiko kalau potensial untuk terjadi infeksi, kalau ada data yang mendukung dan sudah terjadi  bisa diangkat, Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral,  ada pendapat yang lain?

In reply to 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA

Re: Tutorial D2

by 1910201228 SITI HANIFAH -

Gangguan bersihan jalan nafas tidak efektif b/d adanya sekret, mukosa dimulut 

noc : 

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24jam bersihan jalan nafas efektif, dg k/h:

- tidak ada suara nafas tambahan

- mulut bersih tidak ada sekret/mukosa

Nic :

-kaji pernafasan klien ( rr, suara nafas, dll)

- bersihkan mulut klien dari mukosa/sekret (suction sekret)

- control ventilator klien

kerusakan integritas kulit b/d cedera (post kecelakaan lalu lintas)

Noc : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan integritas jaringan : kulit membaik, dengan kriteria hasil:

-luka laserasi pada klien mengecil

-tidak ada odem

Nic

- kaji integritas kulit klien

- lakukan balut bidai

- meminimalkan tekanan pada bagian tubuh

- bantu klien beraktivitas

In reply to 1910201228 SITI HANIFAH

Re: Tutorial D2

by 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA -

Apakah semua sudah sependapat?

In reply to 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA

Re: Tutorial D2

by 1910201223 ASTI FITRIANI -

Nggih pak, sepertinya sudah semua untuk NOC dan NIC nya

In reply to 1910201223 ASTI FITRIANI

Re: Tutorial D2

by 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA -

Bila semua sudah sependapat, sekretaris merevisi dengan usulan2 tadi sebagai laporan tutorial. Baik saya akhiri Tutorial 2 untuk sore hari ini, terimakasih atas partisipasi dari teman2. Tetap semangat dan jaga kondisi.