asalamualaikum nama saya musyarofah nim2110101129 izin menjawab pertanyaan dari shivani nurrahmah purnady
1.kwarshiorkor
Kwashiorkor umumnya lebih banyak menimpa anak-anak dan kasusnya masih banyak terjadi di negara-negara berkembang.
Gejala dari penyakit ini antara lain kelelahan, kulit kering dan bersisik, rambut kering atau kusam, perut buncit, hilangnya massa otot, pembengkakan di bawah kulit (edema), perubahan mood, serta susah menambah berat dan tinggi badan.
Kwashiorkor dapat dicegah dan ditangani dengan mengonsumsi makanan berprotein tinggi, seperti daging, susu, keju, ikan, telur, kedelai, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
2.marasmus
Marasmus disebabkan oleh kekurangan asupan kalori berkepanjangan, baik dari protein maupun karbohidrat. Marasmus dapat menimpa anak-anak dan orang dewasa, serta berisiko tinggi menyebabkan kematian, jika tidak ditangani.
Ciri-ciri orang terkena marasmus adalah tubuh kurus kering dan tulang yang menonjol, terutama tulang iga dan bahu. Selain itu, kulit lengan, paha, dan bokong penderita akan tampak kendur, serta wajahnya terlihat seperti orang tua.
Marasmus umumnya dapat ditangani dan dicegah dengan menjalani pola makan sehat bergizi seimbang.
3.beri beri
Beri-beri terjadi karena tubuh kekurangan vitamin B1 (thiamine). Vitamin ini berperan penting dalam mengatur kinerja serta fungsi sistem saraf dan otot, menjaga fungsi saluran pencernaan, dan proses metabolisme karbohidrat menjadi energi. Penyakit beri-beri terdiri dari 2 jenis, yaitu beri-beri basah dan beri-beri kering.
Gejala beri-beri basah antara lain sering terbangun di malam hari dengan sesak napas, denyut jantung meningkat, sesak napas saat beraktivitas, dan kaki bagian bawah bengkak. Beri-beri basah umumnya dapat mengganggu kinerja jantung dan pembuluh darah.
Sementara itu, beri-beri kering dapat memengaruhi sistem saraf. Gejala beri beri kering antara lain susah berjalan, kaki dan tangan mati rasa atau kesemutan, fungsi otot kaki bagian bawah menurun, nyeri, kesulitan bicara, muntah, dan nistagmus.
Untuk mencegah beri-beri, Anda perlu mengonsumsi makanan kaya vitamin B1, seperti susu, biji-bijian, gandum, jeruk, daging sapi, ragi, kacang-kacangan, beras, dan sereal dari biji-bijian utuh.
4.sekorbut (scurvy)
Skorbut adalah penyakit malnutrisi akibat tubuh kekurangan vitamin C. Vitamin C penting bagi tubuh karena berperan dalam produksi kolagen, penyerapan zat besi, dan pembentukan imunitas tubuh.
Gejala penyakit scurvy antara lain nyeri otot dan sendi, kelelahan, munculnya titik-titik merah di kulit, perdarahan dan pembengkakan pada gusi, hilangnya nafsu makan, berat badan turun, diare, mual, dan demam.
Guna mencegah terjadinya penyakit ini, pastikan makanan yang dikonsumsi mengandung vitamin C. Beberapa pilihan makanan yang kaya akan vitamin C antara lain cabai, tomat, brokoli, kiwi, stroberi, lemon, jeruk, limau, kubis, paprika, nanas, pepaya, mangga, blewah, kembang kol, dan bayam.
5.anemia
Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin. Penyakit ini bisa terjadi akibat kekurangan zat besi.
Zat besi diperlukan tubuh untuk memproduksi sel darah merah yang berfungsi untuk membawa oksigen dalam darah ke jaringan tubuh. Jika sel darah merah sedikit, organ dan jaringan tubuh tidak akan mendapatkan oksigen yang cukup.
Anemia defisiensi besi ditandai dengan berbagai gejala, yaitu tubuh lemah dan lesu, merasa sangat letih, kesemutan di kaki, kurangnya nafsu makan, detak jantung cepat, kuku rapuh, nyeri dan radang lidah, tangan dan kaki dingin, pusing atau sakit kepala, infeksi, sakit dada, sesak napas, insomnia dan kulit pucat. Namun, terkadang penyakit ini bisa saja tidak menimbulkan gejala apa pun.
Anemia dapat diatasi dan dicegah dengan cara mengonsumsi suplemen zat besi atau makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging, ikan, hati ayam atau sapi, tahu, tempe, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, beras merah, seafood, dan sayuran berdaun hijau tua.
Kebanyakan masalah yang disebabkan oleh malnutrisi akan berhenti setelah kekurangan nutrisi diatasi. Namun, ada pula yang menimbulkan efek samping berkepanjangan. Ini biasanya terjadi ketika malnutrisi sudah parah dan berlangsung lama.
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat malnutrisi meliputi kelainan fungsi ginjal, imunodefisiensi, kelainan otot, dan demensia. Pada bayi dan anak-anak, malnutrisi juga bisa menimbulkan terjadinya gangguan tumbuh kembang dan stunting.
Bila Anda atau keluarga ada yang mengalami malnutrisi atau gejala malnutrisi, misalnya berat badan kurang, tubuh tampak terlalu kurus, sering sakit, atau sering lemas hingga sulit beraktivitas, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan.
1.gangguan penyimpanan lisosom
Salah satu penyakit yang disebabkan oleh gangguan metabolik adalah kelainan pada penyimpanan lisosom. Bagian tersebut adalah tempat untuk memecah produk limbah dari metabolisme. Jika seseorang kekurangan enzim pada lisosom, penumpukan zat beracun dapat menyebabkan gangguan metabolisme.
2.galaktosemia
Kamu juga mungkin saja mengalami galaktosemia yang disebabkan oleh kelainan pada metabolisme. Gangguan yang terjadi karena kerusakan untuk memecah galaktosa tersebut dapat menyebabkan kamu mengalami penyakit kuning, muntah, hingga pembesaran hati. Hal ini umumnya terjadi pada bayi baru lahir setelah diberikan ASI atau susu formula.
3.penyakit urin sirup maple
Kamu mungkin mengalami kekurangan enzim yang disebut dengan BCKD, sehingga mengalami penyakit ini. Kekurangan enzim tersebut menyebabkan penumpukan asam amino pada tubuh. Akhirnya, kamu dapat mengalami kerusakan saraf dan urine yang berbau seperti sirup
4.fenilketonuria
Fenilketonuria juga dapat terjadi sebagai dampak dari gangguan metabolik. Hal ini terjadi ketika kamu kekurangan enzim PAH yang menyebabkan kadar fenilalanin yang tinggi di dalam darah. Kecacatan intelektual dapat terjadi jika kondisinya tidak dideteksi secara dini.
5.friedreich ataxia
Kamu juga dapat mengidap masalah yang disebabkan oleh gangguan terkait metabolisme, yaitu friedreich ataxia. Gangguan ini terkait dengan protein yang disebut frataxin yang menyebabkan kerusakan saraf dan juga terkadang pada jantung. Seseorang yang mengidap gangguan ini saat usia dewasa muda akan mengalami gangguan kesulitan berjalan.
6.gangguan peroxisomal
Kelainan ini mirip dengan lisosom dan juga terjadi karena kelainan yang sama. Peroxisomal adalah gangguan yang terjadi pada ruang kecil yang diisi oleh enzim di dalam sel. Fungsi enzim yang terganggu dapat menyebabkan penumpukan produk beracun dari metabolisme.