FORUM TUTORIAL SKENARIO I

FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by Sri Lestari -
Number of replies: 64

Silakan lakukan step 7 (pembahasan terkait LO) yang telah di tetapkan pada pertemuan tutorial 1

In reply to Sri Lestari

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105001 INTAN BRAHMANA -

Assalamualaikum ibu dan teman” mohon izin saya sebagai ketua akan memimpin jalannya lanjutan skenario tutorial 1. Mari teman” kita awali perkuliahan pada siang hari ini dengan membaca Basmalah..

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105001 INTAN BRAHMANA -

Kemaren sampai step 5 yah teman” sebelum dilanjutkan apakah ada yg akan menambahkan lagi?

In reply to Sri Lestari

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105001 INTAN BRAHMANA -

Teman” kita masuk ke step 7 yah mengenai pembahasan LO yang sudah dibuat sebelum memasuki diskusi apakah ada yg ditanyakan atau ingin menambahi terlebih dahulu?

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105001 INTAN BRAHMANA -

Bila tidak mari kita masuk pembahasan pertama. 

1. Mahasiswa memahami penatalaksanaan bayi yang lahir dengan ibu positif covid

Apakah ada yang ingin berpendapat?

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by Sri Lestari -

silakan anggota unt menyampaikan hsl self studinya ( pencarian refensinya) terkait LO 1 tsb

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105004 SEFIA HIMAWATI -

Alur tata laksana bayi yang lahir pada Ibu positif COVID-19

izin menyampaikan pendapat,  setelah bayi lahir dari ibu dengan COVID-19 akan mendapatkan tatalaksana sebagaimana bayi baru lahir pada umumnya, kecuali dalam hal perawatan dan cara pemberian nutrisi, termasuk pertimbangan pemberian ASI atau susu formula. Bayi dilakukan pemotongan tali pusat. Bayi segera dimandikan dengan sabun dan kemudian dikeringkan. Jika kondisi stabil, kepada bayi juga diberikan vitamin K1, antibiotik salep mata. Kepada bayi juga diberikan imunisasi hepatitis B. Setelah 24 jam setelah lahir atau sebelum ibu pulang, tenaga kesehatan mengambil sampel Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK). 

Sumber :

(Bakhtiar_AcTion: Aceh Nutrition Journal, November 2020 (5)2: 210-218_Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Aceh, Indonesia)


In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105001 INTAN BRAHMANA -

Kalau bisa semua berpendapat yah teman”, biar bisa lanjut ke LO selanjutnya :)

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105001 INTAN BRAHMANA -

Mohon izin berpendapat.

Sesuai yang saya cari di jurnal

TATA LAKSANA KELAHIRAN NEONATUS DARI IBU YANG TERKAIT COVID-19

COVID-19 (Corona virus disease 2019) telah dinyatakan sebagai kasus pandemi. Penyakit ini juga dapat menyerang ibu yang sedang hamil, dan anak dari segala usia. Tentu hal ini membutuhkan perhatian khusus, terutama bagi seorang bayi yang akan dilahirkan dari ibu terkait COVID-19. Naskah ini menguraikan langkah-langkah tata laksana kelahiran neonatus dari ibu yang dicurigai atau dikonfirmasi COVID-19. Tujuan penulisan naskah ini adalah melakukan tinjauan yang cepat dan tepat oleh praktisi kesehatan untuk memastikan perawatan terbaik bagi bayi baru lahir. Penggunaan steroid antenatal hendaknya mempertimbangkan manfaat dan potensi bahayanya bagi janin dan pasien hamil. Ringkasannya, neonatus yang lahir dari ibu dengan COVID-19 hendaknya dilahirkan dengan alur tata laksana yang sesuai, dan mengikuti pembaruan lebih lanjut tentang SARS-CoV-2 dan COVID-19. Sementara itu, ibu dengan tes COVID-19 yang tertunda saat persalinan harus dianggap sebagai orang yang sedang diselidiki untuk infeksi.

Kata Kunci

kelahiran Neonatus; Corona Virus Disease 2019 (COVID-19); Alat Pelindung Diri (APD)

Sumber : 

http://www.ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/2922

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105003 ALVINA NUR RAHMAH INDRIANTI -

Izin berpendapat, penatalaksanaan bayi yang lahir dengan ibu positif covid

Penjepitan tali pusat ditunda atau beberapa saat setelah persalinan masih bisa dilakukan asalkan tidak ada kontraindikasi lainnya. Bayi dapat dibersihkan dan dikeringkan seperti biasa, sementara tali pusat masih belum dipotong. RCOG membuat rekomendasi untuk perawatan wanita dengan COVID-19 pada tahap persalinan dengan menekankan bahwa keterlambatan Penutupan tali pusat tidak dianjurkan (terutama untuk ibu yang tidak sehat) dan harus didiskusikan dengan ibu, tidak melakukan tindakan kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi, melakukan isap hidung bayi Sebelum napas pertama, dan mengisolasi bayi segera setelah lahir, serta melakukan tes coronavirus untuk bayi itu (Favre et al., 2020).

Dan pemberian IMD pada bayi yang harus ditunda terlebih dahulu untuk melihat kondisi ibu dan bayi 

Sumber

http://www.ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/2922/pdf

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105008 WINDY APRIANDA -

Izin berpendapat Bayi baru lahir dari ibu terkonfirmasi COVID-19 atau ibu dengan status PDP termasuk dalam kriteria Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan dirawat sesuair rekomendasi IDAI:

  1. Bayi Baru Lahir harus diperiksa COVID-19 (swab dan periksa darah)pada hari ke-1, ke-2 dan ke-14B
  2. Bayi dirawat gabung jika ibu status ODP, tidak dirawat gabung jika status ibu PDP atau terkonfirmasi COVID-19
  3. Jika ibu harus isolasi, maka dilakukan konseling untuk isolasi terpisah antar ibu dan bayinya selama 14 hari sesuai batas risiko transmisi.Pemisahan sementara bertujuan untuk mengurangi kontak antara ibu dan bayi.
  4. Bila setelah mendapatkan konseling, ibu tetap berkeinginan untuk

merawat bayi sendiri:

  • Persiapan harus dilakukan dengan memberikan informasil lengkap dan potensi risiko terhadap bayi.
  • Ibu dan bayi di isolasi dalam satu kamar dengan fasilitas en-suite selama dirawat di rumah sakit,
  • Bayi harus ditempatkan di inkubator tertutup di dalam ruangan 
  • Ibu disarankan untuk mengenakan APD yang sesuai denganp pedoman PPI dan diajarkan mengenai etika batuk
  • Bayi harus dikeluarkan sementara dari ruangan jika ada prosedur yang menghasilkan aerosol yang harus dilakukan di dalam ruangan

bersumber dari infeksiemerging.kemkes.go.id PROTOKOL PETUNJUK PRAKTIS LAYANAN KESEHATAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR SELAMA PANDEMI COVID-19

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105005 FARDA MARSANDA -

Jika seorang wanita dengan COVID-19 dirawat di ruang isolasi di ruang bersalin, dilakukan penanganan tim multi-disiplin yang terkait yang meliputi dokter paru / penyakit dalam, dokter kandungan, anestesi, bidan , dokter neonatologis dan perawat neonatal.

 Upaya harus dilakukan untuk meminimalkan jumlah anggota staf yang memasuki ruangan dan unit harus mengembangkan kebijakan lokal yang menetapkan personil yang ikut dalam perawatan. Hanya satu orang (pasangan/anggota keluarga) yang dapat menemani pasien. Orang yang menemani harus diinformasikan mengenai risiko penularan dan mereka harus memakai APD yang sesuai saat menemani pasien.

sumber :

REKOMENDASI PENANGANAN INFEKSI VIRUS CORONA (COVID-19) PADA MATERNAL (HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS)

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105006 AYU WANDA PUSPITA -

- Bayi baru lahir dari ibu yang BUKAN ODP, PDP atau terkonfirmasi COVID-19 tetap mendapatkan pelayanan neonatal esensial saat lahir (0 - 6 jam) yaitu pemotongan dan perawatan tali pusat, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), injeksi vit K1, mempersembahkan salep / tetes mata antibiotik, dan imunisasi Hepatitis B.

- Bayi baru lahir dari ibu ODP, PDP atau terkonfirmasi COVID-19: 

Tidak dilakukan penundaan penjepitan tali pusat (Delayed Chord Clamping). 

• Bayi dikeringkan seperti biasa. 

• Bayi baru lahir segera dimandikan setelah kondisi stabil, tidak menunggu setelah 24 jam 

• TIDAK DILAKUKAN IMD. Sementara pelayanan neonatal esensial lainnya tetap diberikan. 

- Bayi lahir dari ibu hamil hbsag reaktif dan COVID-19 terkonfirmasi dan bayi dalam keadaan: 

Sebuah. Klinis yang baik (bayi bugar) tetap mendapatkan pelayanan injeksi vitamin K1 dan tetap dilakukan pemberian imunisasi Hepatitis B serta pemberian hbig (imunoglobulin Hepatitis B kurang dari 24 jam). 

b. Klinis sakit (bayi tidak bugar atau tampak sakit) tetap mendapatkan pelayanan injeksi vitamin K1 dan tetap dilakukan mempersembahkan hbig (Hepatitis B imunoglobulin kurang dari 24 jam). Pemberian vaksin Hepatitis B sampai keadaan klinis bayi baik (sebaiknya dikonsultasikan pada dokter anak untuk penatalaksanaan vaksinasi selanjutnya). 

- Bayi lahir dari Ibu PDP / terkonfirmasi COVID-19 dilakukan perawatan di ruang ISOLASI KHUSUS COVID-19, terpisah dari ibunya (TIDAK RAWAT GABUNG). 

- Untuk memberi nutrisi pada bayi baru lahir harus memperhatikan risiko utama untuk bayi menyusui adalah kontak dekat dengan ibu, yang cenderung terjadi penularan melalui droplet infeksius di udara. Sesuai dengan protokol tatalaksana bayi lahir dari Ibu terkait COVID-19 yang dikeluarkan IDAI adalah: 

Sebuah. Bayi lahir dari Ibu ODP dapat menyusu langsung dari ibu dengan melaksanakan antara prosedur pencegahan COVID-19 lain menggunakan masker bedah, menjaga kebersihan tangan sebelum dan setelah kontak dengan bayi, dan rutin membersihkan area di mana ibu telah melakukan kontak.  

b. Bayi lahir dari Ibu PDP / Terkonfirmasi COVID-19, ASI tetap diberikan dalam bentuk ASI perah dengan memperhatikan: 

• Pompa ASI hanya digunakan oleh ibu tersebut dan dilakukan pemeriksaan pompa setelah digunakan. 

• Kebersihan peralatan untuk memberikan ASI perah harus waspada. 

• meminta bantuan bantuan seseorang dengan kondisi yang sehat untuk memberi ASI. 

• Ibu harus untuk memerah ASI (manual atau elektrik), sehingga bayi dapat menerima manfaat ASI dan untuk menjaga persediaan ASI agar proses menyusui dapat berlanjut setelah ibu dan bayi disatukan kembali. Jika memerah ASI menggunakan pompa ASI, pompa harus dibersihkan dan didesinfeksi dengan sesuai. • Pada saat transportasi kantong ASI dari kamar ibu ke lokasi penyimpanan harus menggunakan kantong spesimen plastik. Kondisi penyimpanan harus sesuai dengan kebijakan dan kantong ASI harus dilaporkan dan disimpan dalam kotak wadah khusus, terpisah dengan kantong ASI dari pasien 

c. Ibu PDP dapat menyusui langsung dari hasil pemeriksaan swab negatif, sementara ibu terkonfirmasi COVID-19 dapat menyusui langsung setelah 14 hari dari pemeriksaan swab kedua negatif. 

- Pada bayi yang lahir dari Ibu ODP tidak perlu dilakukan tes swab, sementara pada bayi lahir dari ibu PDP / terkonfirmasi COVID-19 dilakukan pemeriksaan swab dan sediaan darah pada hari ke 1, hari ke 2 (dilakukan saat masih dirawat di RS), dan pada hari ke 14 pasca lahir. 

- Pelayanan kunjungan neonatal pertama (KN1) dilakukan di fasyankes. Neonatal kedua dan ketiga dapat dilakukan dengan kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan

http://repo.unand.ac.id/26314/1/Asuhan%20Kebidanan%20pada%20Neonatus%20edit.pdf

In reply to Sri Lestari

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by JESSIE NESIALLA ARTAMEVIA -
In reply to JESSIE NESIALLA ARTAMEVIA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105001 INTAN BRAHMANA -

Terimakasih mba jessi uda share materi LO nya

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by Sri Lestari -

Ketua jgn lupa manajemen waktu. Jk pembahasan LO 1 dirasa cukup, bisa dilanjutkan ke LO berikutnya

In reply to Sri Lestari

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105001 INTAN BRAHMANA -
Lanjut ke LO selanjutnya yah teman”


2. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri” bayi lahir normal

Silahkan berdiskusi

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105010 PRAMUDYA FEBRIOLA TRISNAWATI -

Menurut Rohan (2013) Ciri-ciri bayi baru lahir normal adalah lahir aterm antara 37 – 42 minggu, berat badan 2500 – 4000 gram, panjang lahir 48 – 52 cm. lingkar dada 30 – 38 cm, lingkar kepala 33 – 35 cm, lingkar lengan 11 – 12 cm, frekuensi denyut jantung 120 – 160 kali/menit, kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup, rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna, kuku agak panjang dan lemas, nilai APGAR >7, gerakan aktif, bayi langsung menangis kuat, genetalia pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada skrotum dan penis yang berlubang sedangkan genetalia pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan uterus yang berlubang labia mayora menutup labia minora, refleks rooting (mencari putting susu) terbentuk dengan baik, refleks sucking sudah terbentuk dengan baik, refleks grasping sudah baik, eliminasi baik, urin dan meconium keluar dalam 24 jam pertama.

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105003 ALVINA NUR RAHMAH INDRIANTI -

Izin berpendapat, menurut saya ciri-ciri bayi lahir normal sebagai berikut :

1. Menangis

Ciri-ciri bayi normal saat lahir pertama kali adalah adanya suara tangisan keras dan nyaring.Bayi menangis sesaat setelah lahir menandakan dirinya sehat, dan sedang berusaha melonggarkan saluran pernapasannya.

2. Anggota Tubuh Lengkap

tentu saja ciri-ciri bayi normal saat lahir dilihat dari kondisi fisiknya. Anggota tubuh yang lengkap menandakan tidak adanya kecacatan fisik luar.

3. Berat Badan Minimal 2,5 Kilogram

Berat badan juga menjadi ciri-ciri bayi normal saat lahir. Setidaknya, bayi yang baru lahir memiliki berat badan 2,5 kilogram. Jika kurang dari itu, maka bayi dipastikan lahir dengan berat badan rendah. Dokter akan memberi penanganan khusus.

4. Warna Kulit Kemerahan

Ciri-ciri bayi normal saat lahir yang selanjutnya bisa dilihat dari warna kulit bayi. Warna kemerahan menjadi tanda bahwa bayi lahir dengan kondisi baik.

5. Sering Tidur

Tidak usah khawatir jika bayi baru lahir akan sering tidur. Sebab, total jam tidurnya dalam sehari adalah sekitar 20 jam. Jadi, ini adalah ciri-ciri bayi normal saat lahir.

In reply to 2010105003 ALVINA NUR RAHMAH INDRIANTI

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105004 SEFIA HIMAWATI -

izin menjawab 

Ciri- ciri bayi lahir normal

Bayi Baru Lahir adalah setelah bayi baru lahir pada jam pertama kelahiran. Atau bayi lahir dengan UK 37-42 minggu dan Berat Lahir 2500-4000gram. (Depkes RI 2005).

Menurut Donna L. Wong, (2003) Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu. 

sumber :

(NURWINDA SAPUTRI, S.ST., M.Keb_Modul Teori Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah. Juli 2019)


In reply to 2010105003 ALVINA NUR RAHMAH INDRIANTI

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105009 FELISITAS FEI VERA ANGGRAINI -

Izin menambahkan jawaban dari mbak vina 

Ciri ciri bayi normal: 

A.Berat badan 2500 – 4000 gram

B.Panjang badan 48 – 52 Cm

C.Lingkar dada 30 – 38 cm

D.Lingkar Kepala 33 – 35 cm

E.Frekuensi jantung 120 – 160 x / menit

F.Pernafasan 40 –6 0 x /menit

G.Kulit kemerah – merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup

H.Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna

I.Kuku agak panjang dan lemas

J.Genetalia

1). Perempuan (Labia mayora sudah menutupi labia minora)

2). Laki – laki (Testis sudah turun, skrotum sudah ada)

K.Refleks hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik

L.Refleks morrow atau gerakan memeluk bila dikagetkan sudah baik

M.Refleks mengenggam sudah baik

N.Eliminasi baik mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama. O..Mekonium berwarna hitam kecoklatan.

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by JESSIE NESIALLA ARTAMEVIA -


Bayi baru lahir normal mempunyai ciri ciri berat badan lahir 2500-4000 gram, umur kehamilan 37-40 minggu, bayi segera menangis, bergerak aktif, kulit kemerahan, menghisap ASI dgn baik, dan tidak ada cacat bawaan ( Kementrian Kesehatan RI,2010)

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105008 WINDY APRIANDA -

Izin berpendapat Ciri-ciri bayi baru lahir normal adalah lahir aterm antara 37 – 42 minggu, berat badan 2500 – 4000 gram, panjang lahir 48 – 52 cm. lingkar dada 30 – 38 cm, lingkar kepala 33 – 35 cm, lingkar lengan 11 – 12 cm, frekuensi denyut jantung 120 – 160 kali/menit, kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup, rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna, kuku agak panjang dan lemas, nilai APGAR >7, gerakan aktif, bayi langsung menangis kuat, genetalia pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada skrotum dan penis yang berlubang sedangkan genetalia pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan uterus yang berlubang labia mayora menutup labia minora, refleks rooting (mencari putting susu) terbentuk dengan baik, refleks sucking sudah terbentuk dengan baik, refleks grasping sudah baik, eliminasi baik, urin dan meconium keluar dalam 24 jam pertama.

Bersumber dari jurnal poltekesjogja.ac.id

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105001 INTAN BRAHMANA -

Untuk memanajemen waktu tiap diskusi saya batasi waktu maksimal 10 menit yah teman”🙏🏻

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105005 FARDA MARSANDA -

 Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Saifudin, 2009).

Menurut Rohan (2013) Ciri-ciri bayi baru lahir normal adalah lahir aterm antara 37 – 42 minggu, berat badan 2500 – 4000 gram, panjang lahir 48 – 52 cm. lingkar dada 30 – 38 cm, lingkar kepala 33 – 35 cm, lingkar lengan 11 – 12 cm, frekuensi denyut jantung 120 – 160 kali/menit, kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup, rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna, kuku agak panjang dan lemas, nilai APGAR >7, gerakan aktif, bayi langsung menangis kuat, genetalia pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada skrotum dan penis yang berlubang sedangkan genetalia pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan uterus yang berlubang labia mayora menutup labia minora, refleks rooting (mencari putting susu) terbentuk dengan baik, refleks sucking sudah terbentuk dengan baik, refleks grasping sudah baik, eliminasi baik, urin dan meconium keluar dalam 24 jam pertama.

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105007 ANITA RATNA UTAMI -

Izin menjawab

1. Berat badan 2500-4000 gram. 2. Panjang badan lahir 48-52 cm. 3. Lingkar dada 30-38 cm. 4. Lingkar kepala 33-35 cm . 5. Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180×/menit, kemudian menurun sampai 120-140×/menit. 6. Pernafasan pada menit-menit pertama kira-kira 80x/menit, kemudian menurun setelah tenang kira-kira 40×menit. 7. Kulit kemerah- merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup terbentuk dan diliputi vernix caseosa,Kuku panjang . 8. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna. 9. Genitalia : labia mayora sudah menutupi labia minora (pada perempuan), Testis sudah turun (pada laki-laki). 10. Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik. 11. Refleksmoro sudah baik: bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan seperti memeluk. 12. Refleks grasping sudah baik: apabila diletakkan suatu benda diatas telapak tangan, bayi akan menggengam / adanya gerakan refleks. 13. Refleks rooting/mencari puting susu dengan rangsangan tektil pada pipi dan daerah mulut Sudah terbentuk dengan baik. 14. Eliminasi baik: urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan (Saleha, 2012)

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105001 INTAN BRAHMANA -

Ciri ciri bayi baru lahir normal 

1. Berat badan 2500-4000 gram

2. Panjang badan 48-52 cm

3. Lingkar dada 30-38 cm 

4. Lingkar kepala 33-35 ck

5. Frekuensi jantung 120-160 kali/menit

6. Pernafasan kurang lebih 60 40 kali l/menit

7. Kulit kemerah merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup

8. Rambut lanugo tidak terlihat

9. Kuku agak panjang dan lemas

10. Genetalia 

a. Perempuan labia mayora sudah menutupi labia min ora

b. Laki laki testis sudah turun skrotum sudah adaa

11. Reflek menghisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik

Sumber : academia.du

In reply to Sri Lestari

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105001 INTAN BRAHMANA -

Lanjut ke LO 3

3. Mahasiswa dapat menjelaskan resiko yang dihadapi bayi bila ibu positif covid

Silahkan berdiskusi

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105003 ALVINA NUR RAHMAH INDRIANTI -

Izin menjawab,

1. Adanya kelahiran prematur

Viruscorona pada ibu hamil kerap menimbulkan berita yang simpang siur, salah satunya adalah kelahiran prematur pada janin. Meski masih simpang siur, kelahiran bayi prematur merupakan langkah awal dalam mencegah janin terinfeksi COVID-19, meskipun hingga saat ini belum ditemukan bukti yang kuat. Kelahiran prematur akan menjadi langkah medis yang diambil oleh dokter berdasarkan pertimbangan yang matang.

2. Cacat pada janin

Dilansir dari Akademi Obstetri dan Ginekologi Amerika Serikat (ACOG), hingga saat ini masih belum ditemui fakta apakah virus ini mampu menembus plasenta. Namun, pada sebuah kejadian nyata, ibu yang terinfeksi virus corona mampu melahirkan bayi sehat dan normal tanpa terinfeksi COVID-19.

3. Janin terinfeksi

Saat masih menjadi wabah di Wuhan, Tiongkok pernah ditemukan kasus bayi yang positif terinfeksi COVID-19 30 jam setelah kelahiran. Meskipun bisa saja terinfeksi karena telah berada di luar rahim, penyebab bayi yang terinfeksi COVID-19 tersebut belum bisa dipastikan. Sebagian peneliti berpendapat jika bayi tertular dengan cara konvensional, yaitu terinfeksi lewat percikan air liur.


In reply to 2010105003 ALVINA NUR RAHMAH INDRIANTI

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105001 INTAN BRAHMANA -

Terimakasih mba Vina, yg lain apakah ada yg ingin menambahi?

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by JESSIE NESIALLA ARTAMEVIA -

Resiko yang dihadapi bayi adalah ikut tertular covid 19, bukan tertular didalam kandungan namun akan tertular setelah dilahirkan. Maka dari itu, perlu upaya pencegahan untuk bayi. Salah satunya : 

Pada situasi seorang ibu sakit berat dengan COVID-19 atau adanya komplikasi lain yang menghambat untuk merawat bayinya atau menghambat untuk menyusui langsung,ibu didorong untuk memberikan ASI perah/pompa, dan memberikan ASI ke bayinya dengan melakukan tindakan PPI 

(Rekomendasi WHO terkait covid 19 dalam kehamilan persalinan dan menyusui, Ibi.or.id)



In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105009 FELISITAS FEI VERA ANGGRAINI -

Izin menjawab mbak intan

Bayi yang lahir normal atau dalam situasin normal, pemberian ASI dilakukan secaram menyusui langsung, yaitu dengan inisiasi menyusui dini (IMD). Sebaliknya, bayi baru lahir dengan ibu terkonfirmasi COVID-19,pemberian ASI secara langsung mengandung resiko, terutama dalam hal penularan penyakitt Tersebut kepada bayinya.

In reply to Sri Lestari

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105001 INTAN BRAHMANA -

Baik terimakasih teman” yang sudah memberikan hasil diskusinya pada LO 3

Selanjutnya lanjut terkahir LO 4

4. Mahasiswa dapat menjelaskan perlukah dilakukan IMD pada bayi baru lahir dengan Ibu positif covid

Silahkan berdiskusi

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by JESSIE NESIALLA ARTAMEVIA -

Ibu yang baru melahirkan dan positif COVID-19 tetap boleh melakukan kontak fisik dengan bayinya, selama menerapkan protokol kesehatan.Hal seperti #CuciTanganPakaiSabun sebelum dan sesudah berkontak fisik dengan bayi, mengenakan masker dan menjaga kebersihan permukaan benda di sekitar perlu dilakukan.Bayi sebaiknya mendapatkan ASI segera setelah dilahirkan atau yang disebut Inisiasi Menyusu Dini (IMD).

(Rekomendasi Satgas Covid-19 Republik Indonesia)


In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105007 ANITA RATNA UTAMI -

Izin menjawab

Bayi yang lahir dari ibu dengan COVID- 19 mempunyai resiko tertular melalui ibunya. Dukungan nutrisi untuk kebutuhan bayi baru lahir harus tetap menjadi prioritas, terutama Air Susu Ibu (ASI) atau susu formula. Ibu yang melahirkan dengan COVID-19 tanpa gejala, pemberian ASI dengan menyusui langsung. Jika COVID-19 dengan gejala ringan, pemberian ASI secara tidak langsung (ASI perah). Sebaliknya, jika ibu dengan COVID-19 yang bergejala berat, hanya diberikan ASI donor atau susu formula.

Saran, pemberian nutrisi tahap lanjutan, setelah perawatan selesai, bayi tetap diberikan ASI dari ibunya, dan menghentikan ASI donor atau susu formula. Penghentian susu formula, dengan pertimbangan bahwa ASI merupakan nutrisi yang terbaik bagi bayi.   

ejournal.poltekkesaceh.ac.id

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105004 SEFIA HIMAWATI -

Izin menjawab

Terkait dengan pemberian IMD pada masa COVID-19, IMD pada bayi dengan ibu positif COVID 19 dengan pertimbangan resiko terjadi penularan terhadap bayi, memberikan ASI secara langsung juga harus dipertimbangkan. Yang utama dilakukan adalah, disatu sisi memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, tapi pada sisi lain, kita mempertimbangkan supaya bayi baru lahir tidak akan tertular virus SARS-Cov 2 yang berasal dari ibunya. Pada kondisi penyakit Covid-19 yang diserita ibu bersifat ringan atau tanpa gejala, pemberian ASI masih dipertimbangkan, meskipun dengan cara-cara tertentu. Sedangkan pada ibu dengan COVID-19 berat. Pilihannya adalah pemberian ASI secara langsung (bayi menyusui langsung), pemeberian ASI perah, pemberian ASI dari donor, atau pemberian susu formula.

Sumber : 

(Bakhtiar_AcTion: Aceh Nutrition Journal, November 2020 (5)2: 210-218_Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Aceh, Indonesia)

 


In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105005 FARDA MARSANDA -

menurut WHO COVID-19

wanita dengan covid-19 harus didorong untuk menyusui dengan aman, memegang bayinya secara kontak kulit, dan dirawat gabung.

 Bayi yang dilahirkan oleh ibu suspek, kemungkinan, atau terkonfirmasi COVID-19 sebaiknya disusui sesuai panduan standar menyusui bayi, sambil menerapkan kewaspadaan PPI yang diperlukan

• Orangtua dan pengasuh yang perlu untuk dipisahkan dari anak mereka,  dan anak yang perlu untuk dipisahkan dari orgtua/pengasuhnya → harus mendapatkan akses ke tenaga kesehatan atau non-kesehatan terlatih secara tepat untuk dukungan kesehatan jiwa dan psikososial.

 Pada situasi seorang ibu sakit berat dengan COVID-19 atau adanya komplikasi lain yang  menghambat untuk merawat bayinya atau menghambat untuk menyusui langsung→ ibu didorong untuk memberikan ASI  perah/pompa, dan memberikan ASI ke bayinya dengan melakukan tindakan

 Ibu yang bergejala yang sedang menyusui atau yang melakukan kontak kulit atau KMC →

• Harus melakukan respiratory hygiene, 

• Mencuci tangan sebelum dan  sesudah menyentuh bayi,

• Secara rutin membersihkan dan mendisinfektan permukaan yang disentuh

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105001 INTAN BRAHMANA -

Air susu ibu (ASI) merupakan cairan terbaik bagi seorang bayi untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi. Zat kekebalan dalam ASI diantaranya secretory-IgA (sIgA), Lactobacillus bifidus, laktoperoksidase, lisozim, dan lekosit akan menurunkan risiko infeksi pada saluran pencernaan, saluran pernafasan, telinga, diabetes mellitus, dan penyakit alergi. Bayi dengan ASI eksklusif ternyata akan lebih sehat dan lebih jarang sakit dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan ASI. Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah memunculkan kekhawatiran tentang apakah ibu yang menderita COVID-19 dapat menularkan SARS-CoV-2 ke bayi atau anak mereka saat menyusui. Organisasi Kesehatan. Ibu harus mendapatkan konsultasi, informasi, dan edukasi bahwa manfaat menyusui secara substansial melebihi potensi risiko penularan. Adanya IgA dalam ASI adalah salah satu cara di mana menyusui melindungi bayi dari infeksi dan kematian. Semua ibu yang pulih dari COVID-19 memiliki antibodi untuk COVID-19 dalam ASI mereka. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ASI dapat memberikan perlindungan kepada bayi terhadap penyakit infeksi, alergi dan penyakit metabolik melalui berbagai komponen zat kekebalan yang dikandungnya. Jika ibu menyusui dengan terduga infeksi, tidak memberikan ASI akan mengurangi mutrisi dan bayi kehilangan manfaat kekebalan dari ASI tersebut. Air susu ibu mengandung kadar antibodi tipe sekretori tinggi (sIgA), menyusui dari ibu yang pulih dari COVID-19 dapat menurunkan kekebalan kepada bayinya

Sumber : jurnal penelitian dan karya ilmiah lembaga penelitian univ Trisakti

In reply to Sri Lestari

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by 2010105001 INTAN BRAHMANA -

Baik. Alhamdulillah step 7 sudah dilalui dengan baik 

Sebelum diakhiri marilah kita membaca hamdallah bersama”. Saya selaku ketua skenario 1 memohon maaf bila ada salah penyampaian atau salah dalam memimpin diskusi. Selanjutnya saya kembalikan tutorial skenario 1 kepada ibu Sri lestari selaku penanggung jawab matkul hari ini. Terimakasih atas kerja samanya🙏🏻😊

Wassalamaualaikum wr wb

In reply to 2010105001 INTAN BRAHMANA

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK I, BU SRI LESTARI : Tutorial 2

by Sri Lestari -

Alhamdulillahirabbil'alaamiin

Untuk selanjutnya silakan skretaris membuat laporan tutorial dari skenario 1

Bsk jk setelah semua tutorial selesai dikumpulkan ke bu tari. ! laporan untuk 1 kelompok


Terimakasih