Re: Riwayat alamiah perjalanan penyakit
Awal perjalanan covid-19
Covid-19 pertama kali terdeteksi di Cina tepatnya di wuhan.
Pada awalnya kasus covid-19 ini terdeteksi sebagai wabah pneumonia akut di daerah tersebut. Seiring berjalannya waktu melalui penelitian, ternyata terdapat satu jenis virus baru yang disebut dengan Sars-Covid dengan gejala pneumonia di tubuh seseorang. Hingga pada akhir februari 2019 pertamakalinya virus covid terdeteksi di Indonesia yang berawal dari WNA jepang yang berkunjung ke Indonesia dan setelah itu terkonfirmasi positif covid.
Pada awal maret presiden menetapkan covid-19 sebagai pandemi di Indonesia. Dari awal munculnya virus tersebut terdapat berbagai gejala yang dialami penderitanya dari tidak memiliki gejala, demam, nyeri kepala, flu, batuk, nyeri tenggorokan, gangguan pencernaan, ruam di kulit hingga sesak nafas dan hilangnya penciuman (anosmia).
Pada saat ini kasus covid-19 mengalami kenaikan kasus terkonfirmasi setiap harinya.
Re: Riwayat alamiah perjalanan penyakit
Riwayat alamiah perjalanan covid 19 pertama terjadi di cina epat nya di wuhan cina Seseorang yang mengalami gejala demam (≥38°C) atau memiliki riwayat demam atau ISPA tanpa pneumonia. Selain itu seseorang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum timbul geja. la juga dikategorikan sebagai dalam pemantauan. COVID-19 paling utama ditransmisikan oleh tetesan aerosol penderita dan melalui kontak langsung. Aerosol kemungkinan ditransmisikan ketika orang memiliki kontak langsung dengan penderita dalam jangka waktu yang terlalu lama. Konsentrasi aerosol di ruang yang relatif tertutup akan semakin tinggi sehingga penularan akan semakin mudah.
Re: Riwayat alamiah perjalanan penyakit
Riwayat alamiah adalah deskripsi perkembangan penyakit pada individu yang terjadi secara alami tanpa intervensi secara sengaja yang dilakukan oleh manusia. Dengan melihat riwayat alamiah suatu penyakit, kita dapat mengendalikan dan mencegah penyakit tersebut dengan tepat
Pada kasus Covid-19, AGEN INFEKSIUS-nya adalah SARS-CoV-2. PENJAMU-nya adalah Manusia
Kalimat AGEN (SARS-CoV-2) belum terlalu detail diketahui (khususnya kemampuan virus bermutasi, obat anti virus, & vaksin)
Data terakhir (28 Maret 2020) di Indonesia tdpt 102 pasien positif Covid-19 yg meninggal dunia.
Apabila asumsi CFR di Indonesia sama dg rata2 dunia (sktr 4%), mk sbnrnya saat ini ada sktr 2550 penderita Covid-19 di Indonesia
Apabila asumsi tingkat penyebaran (Angka transmission rate = R0) sktr 2, mk setiap 4 hari, jumlah tsb akan meningkat mjd dua kali lipat. Dalam 4 hari ke dpn (1 bln sejak pertamakali kasus Covid-19 di Indonesia diumumkan), jumlah penderita dpt mencapai sktr 5100 orang. Apabila R0 = 4, jumlahnya akan lebih besar lg.
Re: Riwayat alamiah perjalanan penyakit
(CoV) adalah keluarga besar virus yang yang dapat menginfeksi burung dan mamalia, termasuk manusia. Menurut World Health Organization (WHO) virus ini menyebabkan penyakit mulai dari flu ringan hingga infeksi pernapasan yang lebih parah seperti MERS-CoV DAN SARS-CoV.
Virus Corona bersifat zoonosis, artinya ia merupakan penyakit yang dapat ditularkan antara hewan dan manusia. Rabies, Malaria, merupakan contoh dari penyakit zoonosis yang ada. Begitu pula dengan MERS yang ditularkan dari unta ke manusia.
Selama 70 tahun terakhir, para ilmuwan telah menemukan bahwa virus corona dapat menginfeksi tikus, tikus, anjing, kucing, kalkun, kuda, babi, dan ternak. Terkadang, hewan-hewan ini dapat menularkan virus corona ke manusia.
Virus corona bertanggung jawab atas beberapa wabah di seluruh dunia, termasuk pandemi Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) 2002-2003 dan wabah Middle East Respiratory Syndrome (Mers) di Korea Selatan pada tahun 2015.
Baru-baru ini, virus corona baru muncul dan dikenal sebagai COVID-19 memicu wabah di Cina pada Desember 2019, dan merebak di berbagai negara sehingga WHO mendeklarasikannya sebagai pandemi global.
Re: Riwayat alamiah perjalanan penyakit
kasus pertama Covid-19 terkonfirmasi pertama kali pada desember 2019 di Kota Wuhan, Cina. pada awalnya, Covid-19 ini di identifikasi sebagai penyakit pneumonia. lalu kasus penularan Covid-19 ini berlangsung cukup cepat dan bahkan sudah menyebar ke berbagai negara dengan angka penularan dan kematian yang cukup tinggi. Sehingga WHO pada awal tahun 2020 menetapkan Covid-19 ini sebagai masalah kesehatan dunia. penularan penyakit Covid-19 ini dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat, lalu untuk pasien yang terkena penyakit Covid-19 ini ada yang dengan gejala dan orang tanpa gejala (OTG). oleh sebab itu maka terdapat protokol kesehatan yang telah ditetapkan untuk mencegah atau meminimalisir penularan penyakit Covid-19 inu dengan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menggunakan masker, menjaga jarak, mengurangi mobilisasi, menerapkan etika batuk dan bersin, dan menghindari kerumunan.
Re: Riwayat alamiah perjalanan penyakit
Awal pertama kali kasus ini dilaporkan terkait dengan paparan ke pasar makanan laut di Wuhan berupa penularan yang bersifat zoonosis48, namun merujuk dari perkembangan data epidemiologis, saat ini menunjukkan bahwa telah terjadi transmisi atau penularan SARS-COV-2 dari orang ke orang. EpidemiCovid-19 di Tiongkok telah mencapai puncaknya pada bulan Februari 2020. Akan tetapi, negara-negara lain di dunia masih mengalami penambahan jumlahkasus Covid-19. Adanya transmisi pada komunitas yang berkelanjutan dansignifikan ini menjadikan negara seperti Korea Selatan, Italia, dan Iran menjadipusat episentrum baru SARS-CoV-2 setelah Tiongkok.
Di Indonesia, temuankasus Covid-19 pertama kali merujuk pada kasus yang disampaikan langsungoleh Presiden RI Joko Widodo, pada tanggal 2 Maret 2020, di Jakarta Sampai dengan studi pustaka ini dibuat, Indonesia masih mengalami penambahankasus yang dinamis yakni dengan angka kejadian lebih dari 9700 kasusyang telah terkonfirmasi dan jumlah meninggal sebanyak 784 orang. Sebagaipenyakit infeksi new emerging, Covid-19 memiliki efek domino yang pengaruhnyatidak hanya pada sistem perawatan kesehatan, tetapi juga sektor ekonomiglobal dan sosio kultural yang tercermin dari perubahan perilaku sosial masyarakatdunia. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman secara holistik dan mmendalamberbagai macam aspek terkait dengan pandemi Covid-19.
Pada studi pustakaini, dipaparkan pemahaman terkini pandemi Covid-19 yang meliputi karakteristik virus SARS-CoV-2 dilihat dari aspek biologis dan patologis sampai dengan proses transmisi yang berbeda dari generasi sebelumnya yaitu severeacute respiratory syndrome coronavirus (SARS-CoV) dan middle east respiratorysyndrome coronavirus (MERS-CoV). Pada akhirnya, tinjauan studi ini diharapkanmemberikan informasi terkini dan berkontribusi terhadap rekomendasik kebijakanyang tepat terkait pandemi global Covid-19.
Re: Riwayat alamiah perjalanan penyakit
1. Prepatogenesis
Pada kasus Covid-19, AGEN INFEKSIUS-nya adalah SARS-CoV-2. PENJAMU-nya adalah Manusia
a. Karakteristik AGEN (SARS-CoV-2) belum terlalu detail diketahui (khususnya terkait kemampuan virus bermutasi, obat anti-virus, & vaksin)
b. Karakteristik PENJAMU (Manusia) yg dapat mempengaruhi pajanan, kerentanan, & respons terhadap agen (SARS-CoV-2) a.l adalah: usia (lansia), status fisiologis (higienitas yg kurang baik), status imunologis (penurunan sistem kekebalan tubuh), penyakit lain yg sdh ada sebelumnya (DM, hipertensi, penyakit kardiovaskular, pneumonia), & perilaku manusia (kurang olah raga, merokok, diet tidak sehat)
c. Karakteristik LINGKUNGAN (FAKTOR EKSTRINSIK) yang mempengaruhi keberadaan agen & kerentanan terhadap agen a.l adalah: lingkungan fisik (sanitasi lingkungan buruk), kepadatan penduduk, modus komunikasi (fenomena dlm lingkungan yang mempertemukan penjamu dengan agen)
2. Patogenesis
a. Masa Inkubasi
Melansir laman WHO, 9 Juli 2020, masa inkubasi virus merupakan waktu antara terpapar virus hingga timbulnya gejala. Masa inkubasi Covid-19 rata-rata 5-6 hari, tetapi bisa selama 14 hari.
b. Tahap Dini (Subklinis)
Virus dapat melewati membran mukosa, terutama mukosa nasal dan laring, kemudian memasuki paru-paru melalui traktus respiratorius. Selanjutnya, virus akan menyerang organ target yang mengekspresikan Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE2), seperti paru-paru, jantung, sistem renal dan traktus gastrointestinal (Gennaro dkk., 2020).
Protein S pada SARS-CoV-2 memfasilitasi masuknya virus corona ke dalam sel target. Masuknya virus bergantung pada kemampuan virus untuk berikatan dengan ACE2, yaitu reseptor membran ekstraselular yang diekspresikan pada sel epitel, dan bergantung pada priming protein S ke protease selular, yaitu TMPRSS2 (Handayanidkk., 2020; Kumar dkk., 2020; Lingeswaran dkk., 2020).
Protein S pada SARS-CoV-2 dan SARS-CoV memiliki struktur tiga dimensi yang hampir identik pada domain receptor-binding. Protein S pada SARS-CoV memiliki afinitas ikatan yang kuat dengan ACE2 pada manusia. Pada analisis lebih lanjut, ditemukan bahwa SARS-CoV-2 memiliki pengenalan yang lebih baik terhadap ACE2 pada manusia dibandingkan dengan SARS-CoV. (Zhang dkk., 2020).
c. Tahap Lanjut (Klinis)
Demam, kelelahan dan batuk kering dianggap sebagai manifestasi klinis utama. Gejala seperti hidung tersumbat, pilek, pharyngalgia, mialgia dan diare relatif jarang terjadi pada kasus yang parah, dispnea dan / atau hipoksemia biasanya terjadi setelah satu minggu setelah onset penyakit, dan yang lebih buruk dapat dengan cepat berkembang menjadi sindrom gangguan pernapasan akut, syok septik, asidosis metabolik sulit untuk dikoreksi dan disfungsi perdarahan dan batuk serta kegagalan banyak organ, dll. Pasien dengan penyakit parah atau kritis mungkin mengalami demam sedang hingga rendah, atau tidak ada demam sama sekali. Kasus ringan hanya hadir dengan sedikit demam, kelelahan ringan dan sebagainya tanpa manifestasi pneumonia.
Staf medis di semua level dan semua tipe institusi medis harus segera mengisolasi
dan menangani setiap kasus terduga yang memenuhi defnisi, di sebuah ruangan terpisah (single room). Setelah dilakukan konsultasi dengan in-hospital expert maupun
dokter tamu, orang yang masih dianggap sebagai kasus terduga perlu melapor secara
daring dalam dua jam. Harus dilakukan pengambilan spesimen dan tes asam nukleat
nCoV-2019. Pasien suspek (suspected patients) harus dipindahkan ke rumah sakit
rujukan secepatnya. Orang yang kontak dekat dengan pasien COVID-19 atau bahkan
mereka dengan hasil positif untuk tes patogen pernapasan umum, dianjurkan untuk
nantinya melakukan deteksi patogenik nCoV- 2019.
d. Tahap Akhir
Pasien yang memenuhi standar dapat dilepaskan dari isolasi dan dipulangkan dengan memenuhi kriteria, antara lain:
• Suhu tubuh normal selama 3 (tiga) hari berturut-turut;
• Perbaikan gejala gangguan pernapasan yang signifkan;
• Rontgen paru menunjukkan absorbsi dan perbaikan lesi eksudatif akut yang nyata;
• Hasil negatif dari tes asam nukleat patogen pernapasan selama dua kali berturut turut.
Re: Riwayat alamiah perjalanan penyakit
Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia
yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari
2020, Cina mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai
jenis baru coronavirus (coronavirus disease, COVID-19). Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO
telah menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/
Public Health Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC). Penambahan jumlah
kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara.
Coronavirus Disease
2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya
pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah
zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS
ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia.
Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini sampai saat ini masih belum
diketahui.
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan
akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa
inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan
pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan
gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam, dengan beberapa
kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas
di kedua paru. Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui
kontak erat dan droplet, tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular penyakit ini
adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat pasien
COVID-19
Re: Riwayat alamiah perjalanan penyakit
Coronavirus Disease
2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya
pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah
zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS
ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia.
Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini sampai saat ini masih belum
diketahui.
Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia
yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari
2020, Cina mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai
jenis baru coronavirus (coronavirus disease, COVID-19).
Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui
kontak erat dan droplet, tidak melalui udara.
Re: Riwayat alamiah perjalanan penyakit
Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat dan droplet, tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat pasien COVID-19. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui cuci tangan secara teratur, menerapkan etika batuk dan bersin, menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan hewan liar serta menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. Selain itu, menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di fasilitas kesehatan terutama unit gawat darurat.
Re: Riwayat alamiah perjalanan penyakit
- Virus corona, baik SARS, MERS atau SARS CoV-2 pada dasarnya adalah virus zoonotik, artinya dalam kondisi normal terdapat pada hewan. Dengan kemampuannya bermutasi (merubah komposisi DNA dan sifat), akhirnya dapat menginfeksi sel manusia
- Virus corona menyebar melalui droplet atau cairan dari mulut dan hidung saat berbicara, batuk atau bersin dan masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, atau mulut. SARS-CoV-2 bisa hidup pada permukaan benda mati hingga berjamjam (8-16 jam, tergantung jenis material). Oleh sebab itu, penyebaran infeksi bisa pula terjadi saat menyentuh meja, gagang pintu, piring, yang sudah dilekati virus.
- Protein pada mahkota dinding sel SARS-CoV-2 (spike protein) bisa berikatan dengan reseptor dinding sel manusia. Ikatan protein dan reseptor ini akan membuka jalan masuk virus untuk menginvasi. Di dalam sel manusia, virus corona akan bereplikasi dan memperbanyak diri. Setelah jumlahnya bertambah, virus ini akan keluar dari sel, dan menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
- Secara alamiah, tubuh akan melakukan perlawanan dengan mengakifkan sistem kekebalan tubuh, yang pertama disebut respon non-spesifik, dengan sel makrofag, netrofil, dan sel dentritik yang memperlambat pertumbuhan virus pada beberapa pasien, mencegah timbulnya gejala penyakit. Kedua, respon adaptif tubuh dengan cara membentuk antibodi yang secara spesifik bisa berikatan dan membunuh virus. Antibodi adalah protein yang disebut imunoglobulin. Jenis respon kekebalan tubuh yang ketiga adalah imunitas selular dengan membentuk sel-T. Sel-T bisa mengenali sel yang sudah terinfeksi virus, menghancurkannya bersamaan dengan seluruh virus di dalamnya. Gabungan ketiga respon kekebalan ini mencegah progresivitas penyakit, sehingga gejala yang timbul tidak menjadi berat, dan mencegah infeksi ulangan oleh virus yang sama.
- Gejala paling umum Covid-19 adalah demam, batuk kering, dan badan lemas. Keluhan lain yang dialami pasien antara lain sesak nafas, sakit tenggorokan,pilek, nafsu makan berkurang, diare, hingga berkurangnya sensasi penciuman dan perasa.
- Gejala akan timbul 4-14 hari setelah virus masuk ke dalam tubuh lewat mata hidung atau mulut. Masa ini disebut masa inkubasi. Selama masa inkubasi, pasien tidak bergejala. Karakter SARS-CoV-2 yang sangat berbahaya dibandingkan virus corona lainnya adalah SARS-CoV-2 dapat menular bahkan sebelum gejala dirasakan
Re: Riwayat alamiah perjalanan penyakit
Penyakit virus corona (COVID-19) merupakan penyakit menular berbahayayang disebabkan oleh jenis terbaru dari virus corona yang ditemukan di Wuhan, Cina. Penyakit ini dapat menyebar terutama melalui percikan yang keluar dari mulut atau hidung ketika orang yang terinfeksi mengalami batuk atau bersin. Penyebarannya dapat terjadi langsung dari orang ke orang maupun melalui benda atau permukaan yang terkena percikan tersebut (World Health Organization, 2020). COVID-19 dapat menginfeksi seseorang dengan mudah, penyebarannya menjadi begitu cepat, sehingga menjadikan penyakit ini sebagai pandemi global yang dihadapi seluruh dunia.
Re: Riwayat alamiah perjalanan penyakit
World Health Organization menyatakan bahwa sebagian besar perkiraan masa inkubasi Covid-19, yakni selama 1-14 hari atau rata-rata sekitar 5 hari. Sementara, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), masa inkubasi SARS-Cov-2 atau Covid-19 terjadi selama 2-14 hari setelah terpapar virus.