Forum Terapi Cairan dan Nutrisi

Terapi Cairan Kelas B

Terapi Cairan Kelas B

by Dwi Prihatiningsih, S. Kep., Ns., M. Ng. -
Number of replies: 52

Aturan diskusi:
  1. Silakan kelompok yang bertugas presentasi pada topik ini untuk mengupload makalah dan artikel jurnal.
  2. Setelah itu silakan anggota kelas yang lain untuk memberikan pertanyaan
  3. Mahasiswa yang tidak memberikan pertanyaan silakan tetap aktif dengan memberikan masukan atau tambahan jawaban.

In reply to Dwi Prihatiningsih, S. Kep., Ns., M. Ng.

Re: Terapi Cairan Kelas B

by Dwi Prihatiningsih, S. Kep., Ns., M. Ng. -

Assalamualaikum. Setelah sholat maghrib, diskusi bisa dimulai. silakan salah 1 menjadi moderator

In reply to Dwi Prihatiningsih, S. Kep., Ns., M. Ng.

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201101 ANGGIT DWI RETNO MURNI -

Assalamualaikum teman-teman, ini materi dari kelompok 3 ya.. 

In reply to 1710201101 ANGGIT DWI RETNO MURNI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201130 SHINTA DYAH UTAMI -
Assalamualaikum saya Shinta Dyah Utami ingin bertanya, dalam makalah dijelaskan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh dapat terjadi karena pengeluaran cairan yang tidak disadari (insesible water loss) secara berlebihan oleh paru-paru. Maksud dari pengeluaran cairan yang tidak disadari itu seperti apa ya dan bagaimana penatalaksanaan yang diberikan??

Terimakasih

In reply to 1710201130 SHINTA DYAH UTAMI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201098 EKA RIZKI PUJIASTUTI -

Saya ijin menjawab pertanyaan dari mbak Shinta,
Insible Water Loss (IWL) merupakan hilangnya cairan melalui proses difusi melalui kulit dan proses evaporasi melalui cairan pernapasan. Kehilangan cairan melalui proses ini tidak dapat dirasakan mekanismenya. Untuk penatalaksanaanya yaitu melakukan pemantauan keseimbangan cairan intake output input pada pasien.
In reply to 1710201101 ANGGIT DWI RETNO MURNI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201148 MAYDA ASMARANI -
Assalamualikum saya ingin bertanya, bagaimana jika seorang perawat lengah/salah dalam meberikan cairan pada pasien. Dan bagaimana tindakan yg harus di berikan kepada pasien? Terimakasih
In reply to 1710201148 MAYDA ASMARANI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201099 FAIQOH ALFIYYAH AZHAAR -

izin menjawab, 

menurut saya, jika seorang perawat mengetahui bahwa ada kesalahan dalam pemberian cairan/obat kepada pasien, segera dihentikan. setelah itu tindakan yang harus kita lakukan kepada pasien yang pertam adalah observasi, apakah ada tanda gejala atau reaksi yang tidak diharapakan dari pasien. setelah itu laporkan insiden keselamatan pasien kepada atasan agar tidak terjadi kejadian tidak diharapkan/KTD. 

In reply to 1710201101 ANGGIT DWI RETNO MURNI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201141 GEDE SUJAYANA ARTA -

Ijin bertanya, jika ada pasien yang melakukan aktivitas berlebih tetapi asupan cairan yang di konsumsi kurang dan sangat sedikit karena tidak merasa haus, dan itu terjadi berulang ulang, dan untuk sekarang pasien masih belum merasakan dampaknya karena masih muda dan masih merasa kuat  

Apa ada dampak nya kepada pasien tersebut ketika tua nanti dan kita sebagai perawat bagaimana caranya mengatasi masalah tersebut?

Terimakasih 


In reply to 1710201141 GEDE SUJAYANA ARTA

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201102 ANDHEAS PUTRI VERLITA SARI -

Saya ingin menjawab pertanyaan mas gede 

Ketika kebutuhan cairan itu tidak kita penuhi, kita rentan mengalami perubahan suasana hati dan penurunan kinerja kognitif.Kurangnya cairan dalam waktu lama juga membuat ginjal bekerja lebih keras yang memicu cedera. Hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit ginjal. Kurang cairan juga bisa memicu pembentukan batu ginjal yang mengganggu kinerja tubuh kita.
Sebagai perawat : memberikan cairan infus yang mengandung natrium klorida bisa membantu mengembalikan cairan tubuh dan elektrolit. Selain melalui infus, dapat diberikan suplemen yang mengandung elektrolit yang dibutuhkan untuk meningkatkan elektrolit yang rendah.

In reply to 1710201101 ANGGIT DWI RETNO MURNI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201083 FAIDA RAHMANI -

Assalamualaikum wr wb, izin bertanya, di makalah disebutkan bahwa :

Pemahaman tentang anatomi cairan tubuh yang terdiri atas cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler dengan komposisi elektrolit yang berbeda. Yang membedakan komposisinya itu apa saja ya? Serta saya ingin menanyakan terkait bagaimana cara kita untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh? 

In reply to 1710201083 FAIDA RAHMANI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201100 ARFAH -

saya coba menjawab ya

perbedaan dari keduanya adalah 

  • Cairan intraseluler ditemukan di dalam sel sementara cairan ekstraseluler ditemukan di luar sel.
  • Adanya protein dan asam amino ialah fitur cairan intraseluler sedangkan mereka tidak ditampilkan dalam cairan ekstraseluler.
  • Kedua cairan terutama terdiri dari air, tetapi ada lebih banyak ion dalam cairan ekstraseluler dari pada cairan intraseluler.
  • Glukosa terdapat pada kedua cairan, tapi cairan ekstraseluler tidak memiliki organel untuk memecah mereka untuk menghasilkan energi tetapi tidak cairan intraseluler.
  • Gradien konsentrasi, kompleks protein dan properti lainnya cairan intraseluler tidak umum untuk cairan ekstraseluler.
  • Cairan ekstraseluler memiliki dua jenis utama sedangkan cairan intraseluler ialah hanya satu jenis.

Keseimbangan cairan pada tubuh secara sederhana digambarkan dengan keseimbangan antara intake dan output cairan, dengan prinsip jumlah air yang masuk harus sama dengan jumlah air yang hilang dari tubuh.

     

In reply to 1710201101 ANGGIT DWI RETNO MURNI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201136 FIRA DWI ASTUTI -

Assalamualaikum. saya Fira Dwi, izin bertanya, bagaimana tatalaksana dalam pemberian terapi cairan kepada pasien?

terimakasih. wassalamualaikum

In reply to 1710201136 FIRA DWI ASTUTI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201097 SISKA RAHMAWATI -

Saya coba menjawab pertanyaan dari mb fira

Pemberian terapi cairan dapat dilakukan melalui jalur vena, baik vena perifer maupun vena sentral, melalui kanulasi tertutup atau terbuka dengan seksi vena.

1. Kanulasi Vena Perifer 

Syarat dari pemilihan kanulasi ini adalah dimulai dari vena di daerah ekstremitas atas lalu dilanjutkan pada vena bagian ekstremitas bawah. Vena di area kepala perlu dihandari karena hematom mudah terjadi. Pada bayi baru lahir, vena umbilikalis bisa digunakan untuk kanulasi terutama dalam keadaan darurat. Tujuan dilakukannya kanulasi vena perifer ini adalah untuk: 

A. Terapi cairan pemeliharaan dalam waktu singkat. Lokasi pemasangan harus dipindah serta penggantian set infus perlu dilakukan, jika pemberiannya melebihi 3 hari. 

B. Terapi cairan pengganti dalam keadaan darurat, untuk menganti kehilangan cairan tubuh atau perdarahan akut.

C. Terapi obat lain secara intravena yang diberikan secara kontinyu atau berulang 

2. Kanulasi Vena Sentral 

Pemberian jangka panjang, misalnya untuk nutrisi parenteral total, dilakukan kanulasi pada vena subklavikula atau vena jugularis interna. Sedangkan dalam pemberian jangka pendek, dilakukan melalui venavena di atas ekstremitas atas secara tertutup atau terbuka dengan vena seksi. Tujuan dari kanulasi vena sentral ini tersendiri adalah: 

A. Terapi cairan dan nutrisi parenteral jangka panjang. Terutama untuk cairan nutrisi parenteral dengan osmolaritas yang tinggi untuk mencegah iritasi pada vena. 

B. Jalur pintas terapi cairan pada keadaan darurat, misalnya kardiovaskuler, vena perifer sulit diidentifikasi. 

C. Untuk pemasangan alat pemacu jantung.

In reply to 1710201136 FIRA DWI ASTUTI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201084 YUNITA QOTRUNNADA -
Penatalaksanaan pemberian cairan dan elektrolit harus berdasarkan penyebab, setelah ditentukan, maka disusun suatu rencana pemberian meliputi jenis cairan/elektrolit, jumlah, dan kecepatan pemberian. Penatalaksanaan harus dilakukan secara sistematik meliputi evaluasi status hemodinamik, pemasangan infus yang baik, bila perlu memasang tekanan vena sentral (CVP), periksa kadar elektrolit, analisisgas darah. Pada kondisi gawat,kateter urinharus terpasang untuk mengetahuikehilangan cairan sehingga dapat direncanakan pemberian cairan/elektrolit yang tepat.

file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/3375-32153-1-PB.pdf
In reply to 1710201101 ANGGIT DWI RETNO MURNI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201108 ALIFFA ENGGAR RAHAYU -

Assalamualaikum wr.wb

Saya ingin bertanya kepada kelompok 3. Apakah ada efek samping yang ditimbulkan apabila pemberian cairan pada pasien tidak tepat jumlahnya? Terimakasih

In reply to 1710201108 ALIFFA ENGGAR RAHAYU

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201099 FAIQOH ALFIYYAH AZHAAR -

saya ingin mencoba menjawab, 

ada, jika cairan yang masuk ke dalam tubuh terlalu banyak maka dapat mengakibatkan komplikasi. ketika hal ini terjadi, jantung gagal memompa volume sirkulasi yang terekspansi secara efektif. Distensi berlebih pada ventrikel kiri dapat menyebabkan gagal jantung, dengan konsekuensi berupa edema paru. Pasien dengan edema paru akan memendekkan pernapasan dan menyebabkan batuk, terdengar crackles pada auskultasi dan penurunan saturasi oksigen.

In reply to 1710201101 ANGGIT DWI RETNO MURNI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201117 TRI WANISA -

Assalamualaikum saya inging bertanya

Dimakalah disebutkan cairan dan elektrolit saling bergantung dan apabila salah satunya terganggu maka akan berpengaruh pada yang lain.

Pertanyaannya apa contoh yang dipengaruhi dari ketidakseimbangan terbut?

Terimakasih

In reply to 1710201101 ANGGIT DWI RETNO MURNI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201115 EVA SUKMAWATI -

Saya eva sukmawati nim 1710201115 ingin bertanya Bagaimana mekanisme mempertahankan jumlah cairan dalam tubuh?

In reply to 1710201115 EVA SUKMAWATI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201129 AMALIA SURYA LESTARI -

Ijin menjawab, keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan.

Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan di distribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.

Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya, jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.

In reply to 1710201101 ANGGIT DWI RETNO MURNI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201149 UMMU HANIFAH SYAHLIYANI PUTRI -

Assalamualaikum, saya mau bertanyaa, dulu saya pernah lihat di social media org medis juga memberikan terapi cairan pada org yg diare, saya mau tanya, itu sebenarnya merupakan tindakan yg boleh dilakukan mandiri spt itu dirumah atau harus dgn ketentuan dokter ya sebenarnya?

Trimakasih, maaf jika pertanyaannya tdk berbobot karna sekalian sharing🙏

In reply to 1710201149 UMMU HANIFAH SYAHLIYANI PUTRI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201099 FAIQOH ALFIYYAH AZHAAR -

izin menjawab, 

setau saya tidak boleh karena praktik mandiri di rumah harus ada surat ijinnya, tetapi jika sudah mendapatkan ijin buka praktik/klinik diperbolehkan.  

In reply to 1710201101 ANGGIT DWI RETNO MURNI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201089 SEPTIANA ZAHRUL MAWADDAH -

Assalamualaikum, saya Septiana Zahrul Mawaddah izin bertanya, Pemberian kristaloid yang berlebihan dapat menyebabkan asidosis metabolik hiperkloremik, yaitu saat konsentrasi bikarbonat plasma menurun saat konsentrasi klorida meningkat. Pertanyaannya intervensi apa yang bisa kita lakukan agar keadaan pasien bisa menjadi normal kembali?

In reply to 1710201101 ANGGIT DWI RETNO MURNI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201126 GALUH WIDYAWATI -
Izin bertanya kepada kelompok 3.

Pada makalah di jelaskan bahwa pemberian terapi cairan dapat dilakukan melalui jalur vena. Yang ingin saya tanyakan adalah klien dengan indikasi dan kontraindikasi apa yang dapat dilakukan pemberian terapi melalui kanulasi vena sentral? Lalu apa dampak atau efek samping jika pemberian cairan melalui vena ini dilakukan dalam jangka panjang? 


Terima kasih

In reply to 1710201101 ANGGIT DWI RETNO MURNI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201105 EKA PUTRI -

Ijin bertanya

Penyakit apa yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit ?




In reply to 1710201105 EKA PUTRI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201129 AMALIA SURYA LESTARI -

Ijin menjawab,

Gangguan elektrolit adalah kondisi saat kadar elektrolit di dalam tubuh seseorang menjadi tidak seimbang, bisa terlalu tinggi atau terlalu rendah. Ketidakseimbangan kadar elektrolit bisa menimbulkan berbagai gangguan pada fungsi organ di dalam tubuh. Bahkan pada kasus yang berat, gangguan elektrolit bisa menyebabkan aritmia, kejang, koma, dan gagal jantung. Gangguan elektrolit umumnya disebabkan karena kehilangan cairan tubuh melalui keringat berlebih, diare atau muntah yang berlangsung lama, atau karena luka bakar. Obat-obatan yang dikonsumsi juga bisa menyebabkan seseorang menderita gangguan elektrolit.

In reply to 1710201101 ANGGIT DWI RETNO MURNI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201139 DANIAL IBRAHIM -

Assalamu'alaikum saya mau bertanya apa saja faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan bagaimana pergerakan cairan di dalam tubuh 

In reply to 1710201139 DANIAL IBRAHIM

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201103 QORI SETYA FADHILAH -

1. A. Faktor usia : Usia berpengaruh terhadap proporsi tubuh, luas permukaan tubuh, berat badan dan kebutuhan metabolik.  b. Keadaan lingkungan: Lingkungan dengan iklim yang bersuhu tinggi menyebabkan tubuh akan mengalami pengeluaran keringat yang berlebihan, sehingga meningkatkan kehilangan cairan dan elektrolit yang lebih banyak. C. faktor Aktifitas: Aktivitas menyebabkan peningkatan proses metabolisme di dalam tubuh sehingga pengeluaran cairan melalui keringat akan meningkat, sedangkan dalam 9 keadaan istirahat dan beraktivitas, jumlah cairan yang dikeluarkan sangatlah berbeda, oleh karena itu kebutuhan akan cairan untuk tubuh juga akan meningkat.

In reply to 1710201139 DANIAL IBRAHIM

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201129 AMALIA SURYA LESTARI -

Ijin menjawab,

1. Usia 

Usia berpengaruh terhadap proporsi tubuh, luas permukaan tubuh, berat badan dan kebutuhan metabolik. 

2. Keadaan lingkungan

Lingkungan dengan iklim yang bersuhu tinggi menyebabkan tubuh akan mengalami pengeluaran keringat yang berlebihan, sehingga meningkatkan kehilangan cairan dan elektrolit yang lebih banyak.

3. Aktifitas

Aktivitas menyebabkan peningkatan proses metabolisme di dalam tubuh sehingga pengeluaran cairan melalui keringat akan meningkat, sedangkan dalam keadaan istirahat dan beraktivitas, jumlah cairan yang dikeluarkan sangatlah berbeda, oleh karena itu kebutuhan akan cairan untuk tubuh juga akan meningkat.

In reply to 1710201101 ANGGIT DWI RETNO MURNI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201151 UTARI WULANDARI -

assalamualaikum
izin bertanya kepada kelompok 3
dimakalah disebutkan bahwa Jumlah relatif cairan ekstraselular menurun seiring dengan bertambahnya usia, yang saya ingi tanyakan, penurunan jumlah cairan ekstraseluler ini sekitar berapa persen ?

In reply to 1710201151 UTARI WULANDARI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201103 QORI SETYA FADHILAH -

benar seiring bertambahnya usia cairan ekstraselular akan berkurang, 

Pada bayi baru lahir, kira-kira setengah cairan tubuh terkandung di dalam CES. Setelah usia satu tahun, volume relatif CES menurun sampai kira-kira sepertiga dari volume total. berikut saya lampirkan nilai rata rata (%) cairan ekstraseluler pada dewasa normal terhadap BB.
Attachment ces.png
In reply to 1710201101 ANGGIT DWI RETNO MURNI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201125 ANISA WAHYUNING PERTIWI -

Assalamualaikum wr wb, saya Anisa Wahyuning Pertiwi ingin bertanya.

Di latar belakang dijelaskan bahwa 1 dari 5 pasien mengalami komplikasi dan morbiditas karena pemberian terapi cairan yg tidak tepat. Lalu, komplikasi apa saja yg biasanya timbul dan bagaimana cara mengatasi hal tersebut?

Terimakasih

In reply to 1710201125 ANISA WAHYUNING PERTIWI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201099 FAIQOH ALFIYYAH AZHAAR -

izin menjawab, 

Komplikasi yang paling sering terjadi adalah cairan yang masuk ke dalam tubuh terlalu banyak. Ketika hal ini terjadi, jantung gagal memompa volume  sirkulasi yang terekspansi secara efektif. Distensi berlebih pada ventrikel kiri dapat menyebabkan gagal jantung, dengan konsekuensi berupa edema paru. Pasien dengan edema paru akan memendekkan pernapasan dan menyebabkan batuk, terdengar crackles pada auskultasi dan penurunan saturasi oksigen. Manifestasi klinis ini seringkali diikuti oleh meningkatnya denyut jantung. Gagal ginjal dan kerusakan ventrikel yang sudah ada dapat memperburuk kondisi. Sindrom kompartemen abdomen dan sindrom distres resprasi akut adalah konsekuensi dari kelebihan resusitasi cairan dan kelebihan cairan. Penanganan khusus juga harus dilakukan pada pasien dengan gagal jantung atau gagal nafas, ataupun pada orang dengan resiko ketidakstabilan hemodinamik.

In reply to 1710201101 ANGGIT DWI RETNO MURNI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201113 ANGGITA AGUSTINA ANDINI -
assalamualaikum, saya Anggita izin bertanya.

apa yang bisa dilakukan pada pasien hipoalbuminemia selain diberikan cairan koloid? 
dan bagaimana jika sudah diberikan cairan tersebut tetapi keadaan pasien masih belum baik? 
In reply to 1710201113 ANGGITA AGUSTINA ANDINI

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201098 EKA RIZKI PUJIASTUTI -

Saya ijin menjawab pertanyaan dari mbak anggita

Penanganan hipoalbuminemia tergantung kepada penyebab yang mendasarinya. Sebagai contoh, hipoalbuminemia yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi bisa diatasi dengan mengubah menu makanan. Hipoalbuminemia juga dapat diatasi dengan obat-obatan, seperti captopril atau candesartan, dapat membantu mencegah keluarnya albumin lewat urine. Jenis obat lain yang bisa digunakan adalah kortikosteroid

In reply to Dwi Prihatiningsih, S. Kep., Ns., M. Ng.

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201103 QORI SETYA FADHILAH -
In reply to 1710201103 QORI SETYA FADHILAH

Re: Terapi Cairan Kelas B

by Dwi Prihatiningsih, S. Kep., Ns., M. Ng. -

Kalau ini bukan artikel hasil penelitian ya, ini laporan askep, semacam KIAN kalau ditempat kita. 

In reply to Dwi Prihatiningsih, S. Kep., Ns., M. Ng.

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201154 VIKI IRMA LARVIANA -

Assalamualaikum saya Viki Irma Larfiana 1710201154 izin bertanya kepada kelompok 3, apakah nutrisi secara parenteral bisa disebut sebagai alternatif?

Terimaksih

In reply to 1710201154 VIKI IRMA LARVIANA

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201111 UPIK NURMAYSAROH -
Untuk pertanyaan saya batasi maksimal 6 pertanyaan silahkan yang mau bertanya dan silahkan dari kelompok untuk menyiapkan jawabannya. Mohon maaf sinyalnya agak susah karena mati lampu.
In reply to Dwi Prihatiningsih, S. Kep., Ns., M. Ng.

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201135 ANISA KHUSNUL KHOTIMAH -

Assalamualaikum, saya anisa khusnul khotimah izin bertanya. Pada makalah dibagian prinsip terapi, dikatakan bahwa "Keberhasilan terapi cairan dan elektrolit dapat dilihat dari hasil pengamatan hemodinamik dan komposisi elektrolit darah dari penderita". Yang ingin saya tanyakan, maksut dari pengamatan hemodinamik itu apa ya? Dan seperti apa contohnya. terimakasih


In reply to 1710201135 ANISA KHUSNUL KHOTIMAH

Re: Terapi Cairan Kelas B

by 1710201111 UPIK NURMAYSAROH -
Baik untuk waktu presentasi dan tanya jawabnya sudah selesai. Jika ada pertanyaan yang belum terjawab  bisa di jawab di luar forum. Terimakasih untuk presentasi kelompok 3, saya sebagai moderator mohon maaf jika ada kesalahan dari saya . Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh .

Saya kembalikan ke Bu Dwi prihatiningsih  selaku dosen kp. Kritis