MID6030 - Asuhan Keb ...

Izin menanggapi,

Perdarahan post partum disebabkan oleh infeksi dan tertinggalnya plasenta, hal ini akan mengakibatkan proses involusi uterus terhambat.

saya afni fitria izin menjawab pertanyaan mbak jihadia

3. Menyusui

4. Usia

5. Paritas

Proses Involusi Uterus Involusi uterus dimulai setelah proses persalinan yaitu setelah plasenta dilahirkan. Proses involusi berlangsung kira – kira selama 6 minggu. Setelah plasenta terlepas dari uterus, fundus uteri dapat dipalpasi dan berada pada pertengahan pusat dan symphisis pubis atau sedikit lebih tinggi.

izin menjawab pertanyaan mbak rulis

proses involusi uterus akan kembali normal pada 6 minggu masa nifas

dengan pemeriksaan palpasi pada ibu, lamanya 6 minggu 

sudah di jawab diatas mba

Cara menjaga mood ibu, kita sebagai bidan bisa menyarankan ibu untuk istirahat cukup, menyarankan suami & keluarga agar ibu makan makanan yang ibu suka, KIE kepada keluarga/mertua agar tidak menggurui ibu ketika sedang mengurus bayinya agar tidak terjadi mood swing/parahnya baby blues. 

Peran suami adalah mendukung ibu dan ikut andil dalam menjaga dan perawatan bayi, agar ibu tidak terlalu kelelahan dan stress

FASE TAKING IN

❖Masa ketergantungan→1-2 hari PP

❖Dalam memenuhi kebutuhannya ibu sangat tergantung pada orang lain→Bersikap pasif 

❖Segala sesuatu berfokur pada diri sendiri 

❖Terkenang pengalaman saat melahirkan ❖Kebutuhan→Istirahat dan makan 

❖Ketidaknyamanan yang dialami: rasa mulas, nyeri pada luka jahitan, kurang tidur, kelelahan

FASE TAKING HOLD

❖Masa ketergantungan→hari ke-3 s/d 10 PP 

❖Fokus perhatian mulai meluas pada bayinya 

❖Mandiri dalam perawatan diri sendiri

❖Terbuka dalam menerima nasehat→perawatan diri & bayinya

❖Saat terbaik memberikan konseling ❖Tenaga ibu meningkat & merasa nyaman

FASE LETTING GO

 ❖Merupakan fase menerima tanggungjawabakan peran barunya

❖Meningkatnya kemandirian dalam perawatan diri dan bayinya

❖Ibu Sibuk dengan tugas tugas sebagai IRT

Izin menjawab mba bisa diberikan KIE terhadap perawatan bayi baru lahir termasuk ASI ekslusif diingatkan kepada ibu setiap 2jam disusui, memperhatikan tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir (sesuai yang tercantum pada buku KIA). Apabila ditemukan tanda bahaya pada bayi baru lahir, segera bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan. Khusus untuk bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), apabila ditemukan tanda bahaya atau permasalahan segera dibawa ke Rumah Sakit.  Dan jika semua dalam keadaan normal saja menyampaikan kepada ibu untuk kunjungan ulang 

Cara mengatasi gangguannya kita sebagai bidan tidak bisa mba, paling nnti kita rujuk ke ahli Psikologis tapi untuk pencegahannya kita bisa, seperti yang sudah saya jelaskan di ppt yaa...

Peran keluarga adalah mendukung ibu, ikut andil dalam perawatan bayi tapi tidak menggurui agar ibu tidak merasa tertekan dan stress

Assalamualaikum, mohon maaf sebelumnya karena telat menjawab dikarenakan wifi yang trouble mbak, saya izin menjawab, pendekatan yang dilakukan tentu dengan memperhatikan bagaimana psikologis ibu, kita harus mengetahui apa penyebab mengapa ibu tidak mau menyusui bayinya, dengan begitu kita bisa memberikan jalan keluar agar ibu mau menyusui. Contohnya kita dapat memberi tahu ibu betapa pentingnya ASI bagi bayinya. Melakukan pendekatan secara hati-hati agar ibu tidak terainggung. Terimakasih, Wassalamualaikum

Assalamualaikum saya izin menjawab, sebelumnya mohon maaf atas keterlambatan menjawabnya mbak dikarenakan wifi trouble. Untuk mengetahui bagaimana ibu mengalami gangguan psikologis yang terlihat adalah dari perilaku ibu ataupun dari jawaban yang ibu berikan ketika ditanya. Peeilaku ibu yang terkena gangguan psikologis tentu akan berbeda dengan ibu yang dalam keadaan psikologis yang baik misal ibu tidak mau menyusui anaknya, ibu acuh terhadap anaknya ataupun ibu terlalu posesif pada bayinya yang tidak boleh disentuh orang lain. Terimakasih, Wassalamualaikum

Assalamualaikum saya izin menjawab, sebelumnya mohon maaf atas keterlambatan menjawabnya mbak dikarenakan wifi trouble. Apabila pasien tidak mau berkomunikasi dengan tenaga kesehatan, maka tenaga kesehatan harus melakukan pendekatan melalui keluarga, misalnya kita memberikan masukan melalui suami yang nantinya dapat disampaikan kepada istri, selain itu jika kita mau melakukan pendekatan secara langsung maka kita harus bersikap sabar dan ramah yang sedikit ekstra pada pasien memberikan pertanyaan yang terbuka dan dapat diselingi dengan candaan agar pasien nyaman. Terimakasih, Wassalamualaikum