Assalamualaikum
Saya Helisa Layyinatusshyfa (2110101123) izin menjawab,
Cara Menyikapi Masa Pubertas pada Remaja
Bicara soal cara menyikapi masa pubertas, tentunya perlu waktu dan kesabaran.
Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk membantu anak melewati pasang surut pubertas adalah mempersiapkannya untuk perubahan yang tak terelakkan.
1. Ajari Cara Merawat Diri
Ketika memasuki masa pubertas, remaja biasanya akan berkeringat lebih banyak yang memicu bau badan.
Jadi, remaja harus lebih berhati-hati tentang kebersihan pribadi mereka.
Studi pada 2017 di Ethiopian Journal of Health Sciences menunjukkan, praktik kebersihan pribadi yang buruk menjadi penyebab utama peningkatan penyakit menular di negara berkembang.
Ingatkanlah remaja untuk mandi setiap hari dan memakai pakaian bersih. Memakai deodoransetiap pagi juga akan membantu mencegah timbulnya bau badan yang mengganggu.
Pada remaja perempuan, Kita harus mengajarkan cara menggunakan pembalut dengan benar.
Beri tahu juga bahwa organ genital perlu dijaga kebersihannya, terutama saat menstruasi. Jangan biarkan celana dalam menjadi lembap, karena bisa memicu pertumbuhan jamur.
Pada remaja laki-laki, jelaskan bahwa tumbuhnya kumis dan jenggot adalah bagian dari masa pubertas yang normal.
Untuk menjaga penampilan tetap rapi, Ayah bisa memberi contoh cara bercukur yang benar.
2. Mengatasi Masalah Jerawat
Selama masa pubertas, perubahan hormonal bisa menyebabkan munculnya jerawat. Kulit remaja juga dapat menjadi kering atau berminyak.
Untuk mengatasi masalah ini, pastikan untuk mencuci muka 2 kali sehari dengan sabun pembersih yang lembut.
Beri tahu juga pada remaja untuk tidak memencet atau mengorek jerawat, karena hanya akan memperburuk masalah.
Jika memiliki jerawat serius yang tidak kunjung sembuh, ajaklah remaja untuk menemui dokter kulit.
3. Menghadapi Percepatan Pertumbuhan
Beberapa remaja mengalami percepatan pertumbuhan selama masa pubertas, dan ini normal.
Hal yang bisa lakukan adalah memastikan kebutuhan tercukupi.
Perhatikan apakah baju dan celana yang biasa dipakai jadi sempit.
Untuk remaja perempuan, Kita juga harus membelikan bra untuknya. Pastikan memilih bra yang berukuran pas, tidak kekecilan ataupun terlalu longgar.
Pilih juga bra yang berbahan katun, agar nyaman dan bisa menyerap keringat dengan baik.
Jika remaja perempuan bertanya tentang mengapa satu sisi payudara lebih besar dari yang lain, beri penjelasan bahwa ini normal.
Seiring waktu, pertumbuhan payudara akan merata. Namun, tetap normal jika wanita memiliki ukuran payudara kanan dan kiri yang tidak sama persis
4. Mengatasi Perubahan Emosional
Cara menyikapi masa pubertas remaja selanjutnya adalah mengatasi perubahan emosional yang terjadi.
Pubertas disebabkan oleh meningkatnya hormon estrogen dan testosteron.
Hormon-hormon ini tidak hanya memengaruhi penampilan tubuh, tetapi juga emosi. Akibatnya, remaja mungkin lebih mudah marah atau emosional daripada sebelumnya.
Tidak banyak yang dapat melakukan tentang hal ini, tetapi cobalah untuk mengenali perubahan emosional anak dan beri ruang untuk ia menenangkan diri.
Terkadang, yang mereka rasakan hanyalah lelah atau tidak nyaman dengan perubahan tubuh, sehingga yang diperlukan hanya beristirahat.
Namun, katakan padanya bahwa selalu siap jika ia butuh teman untuk berkeluh kesah.
Cara lain yang bisa dicoba adalah, ajak anak untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan, atau sekadar berolahraga bersama.
Olahraga dapat membantu mengatasi kecemasan yang mungkin dialami akibat berbagai perubahan selama masa pubertas.
Membiarkan anak remaja untuk menjalani kegiatan sepulang sekolah juga bermanfaat, menurut studi pada 2011 di jurnal Developmental Psychology.
Hal ini dapat membantu mengalihkan perhatian anak dari masalah pubertas, tetapi tetap berdampak positif.
5. Beri Pemahaman Tentang Penyakit Menular Seksual
Pada titik tertentu selama masa pubertas, anak remaja mungkin akan mulai merasakan hasrat seksual.
Namun, hanya karena ada hasrat, remaja belum bisa dikatakan siap secara emosional untuk berhubungan intim.
Kita bisa coba buka diskusi mengenai hal ini, misalnya dengan menanyakan apakah ada teman lawan jenis yang membuatnya tertarik.
Lalu, lanjutkan dengan memberi pemahaman bahwa ketertarikan tersebut adalah hal yang wajar dimiliki.
Kemudian, beri penjelasan juga bahwa hubungan intim harus dilakukan dengan aman, untuk menghindari penyakit menular seksual. Misalnya dengan menggunakan kondom.
Namun, jelaskan juga bahwa risiko penularan penyakit tetap bisa terjadi.
Oleh karena itu, sebaiknya minta ia untuk menunda berhubungan intim hingga usianya sudah cukup dewasa.
Penting juga untuk mewanti anak remaja, agar tidak membiarkan siapapun menyentuh tubuhnya tanpa izin.
Begitu pula sebaliknya, saat ingin menyentuh tubuh lawan jenis, pastikan untuk meminta izin terlebih dahulu dan jangan memaksa.
6. Pastikan Anak Remaja Punya Seseorang untuk Diajak Bicara
Bila remaja tampak nyaman dengan kita, maka jadilah orang yang selalu ada untuk mendengarkan mereka.
Namun, jika ia lebih nyaman bicara dengan kakak, sepupu, atau teman dekat yang lebih tua, Kita bisa minta bantuan pada mereka.
Remaja seringkali bingung tentang cara menyikapi masa pubertas, dengan berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
Untuk melewati masa ini dengan baik, ia butuh teman bicara yang menurutnya nyaman.