Assalamualaikum wr wb
Selamat siang mahasiswa semuanya, semoga senantiasa diberikan kesehatan, silahkan membaca dan pelajari materi yang sudah disampaikan diskusikan hal-hal yang belum dipahami, selamat belajar
Wassalamualaikum wr wb
Assalamualaikum wr wb
Selamat siang mahasiswa semuanya, semoga senantiasa diberikan kesehatan, silahkan membaca dan pelajari materi yang sudah disampaikan diskusikan hal-hal yang belum dipahami, selamat belajar
Wassalamualaikum wr wb
Assalamualaikum wr wb..
Saya Efi Nur Hayati/1910106091 izin bertanya.
Seperti apa contoh dari rujukan yang terjadi antar unit dalam jenjang pelayanan kesehatan baik horizontal maupun vertikal??
Terimakasih,
Wassalamualaikum wr wb .
Waalaikumsalam,baik bu
waalaikumsalam wr wb, baik ibu
Waalaikumsalam Bu
Waalaikumsalam ibu..
Saya sedang memahami materi
Walaikum salam warahmatullahi wabarakatuh baik ibu
Waalaikumsalam baik ibu
Waalaikumsalam Bu ,varra sy 1910106078 hadir Bu..izin memahami materi🙏
Pada slide 55 disebutkan bahwa dalam pelaksanaan rujukan balita sakit di masa Covid-19 tidak boleh terjadi rujukan lepas atau teputusnya alur rujukan balik. Saya masih kurang memahami alur maksud dari alur rujukan lepas dan rujukan balik. Bagaimanakah maksud dari keduanya?
Terima kasih
Wa'alaikummusallam, baik ibu
Waalaikumsalam baik ibu, Annisa Nurosida sedang memahami materi Bu🙏
Waalaikumsalam wr wb saya Tutut 1910106053 hadir Bu izin untuk memahmi materi🙏
Wa'alaikumsalam wr.wb
baik bu, sedang memahami materi
waalaikumsalam wr.wb baik ibuu
Tingkat rujukan ada 3 Primary healty care ,secondary healty care ,tertiary health care.Apa yang disebut primary healty care ,secondary healty care dan tertiary healty care ?
Terimakasih
Assalamualaikum saya nurul yumna izin menjawab
Primary Health Care adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pokok, yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Assalamualaikum saya Dwi santika izin menjawab pertanyaan mba nazila
1. Primary Health Care adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pokok, yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta mempunyai nilai strategis
2. Secondary Health Care adalah Pelayanan kesehatan sekunder secondary health care adalah pelayanan kesehatan rujukan setelah dilakukan pelayanan kesehatan primer primary health care.
3. Tertiary Health Care yaitu Upaya kesehatan mencakup kesehatan fisik, mental, termasuk intelegensia dan sosial. Upaya kesehatan dilaksanakan dalam tingkatan upaya sesuai dengan kebutuhan medik dan kesehatan.
Terimakasih..
Saya Cezaratania Ayu Septiani (1910106094) izin bertanya, pada jenis rujukan ada Transfer of knowledge / personal. Pada kasus apa jenis ini digunakan? Terimakasih
Assalamualaikum wr, wb
Saya Novia Syaputri (1910106092) izin coba menjawab pertanyaan mbak Tania
Rujukan ini umumnya berkaitan dengan upaya peningkatan promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif).Contohnya, merujuk pasien dengan masalah gizi ke klinik konsultasi gizi (pojok gizipuskesmas), atau pasien dengan masalah kesehatan kerja ke klinik sanitasi puskesmas(pos Unit Kesehatan Kerja).
Terimakasih
Waalaikumsalam ibu, baik bu
Waalaikumsalam wr, wb
Saya Novia Syaputri (1910106092) masih memahami materi ibu.
Terimakasih
Waalaikumussalam baik ibu
Wa'alaikumussalam baik bu
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Saya Fatiha Zalma Iftinan Rheinandy (1910106071), ijin bertanya.
Apa yang dimaksud rujukan Tertiary health care? Dan di bagian contohnya adalah RS tipe A dan B, itu maksudnya bagaimana?
Terimakasih 🙏🏻
saya yustia rahendra izin menjawab pertanyaan dari mba alama
Upaya kesehatan tersier adalah upaya kesehatan rujukan unggulan yang terdiri dari pelayanan kesehatan perorangan tersier dan pelayanan kesehatan masyarakat tersier.
Terima kasih
Saya yustia rahendra izin bertanya pada pencatatan neonatus jika tidak dicatat atau dilaporkan maka akan menyebabkan under reported cangkupan pelayanan. apa maksud dari under reported dan apakah hal tersebut perdampak pada penanganan yang diperoleh neunatus?
Terima kasih
Assalamualaikum wr.wb, saya zhela ainul masjid izin mengutarakan pendapat tentang.
Bagaimana agar sistem rujukan efisien dan efektif ?
= Di era digital dan maju ini mungkin rumah sakit harus mempunyai aplikasi aplikasi khusus untuk keperluan mendesak seperi kasus rujukan, Jadi, melalui aplikasi tersebut membuka peluang lebih mudah bagi masyarakat untuk mengadu. Aduan yang masuk pun segera di tindaklanjuti. Ini bentuk komitmen sebuah rumahsakit. seperti contohnya di RS moewardi di solo. Mempunyai aplikasi khusus untuk rujukan yang biasa disebut Si Jaga Dara (Integrasi Rujukan Gawat Darurat dan Kunjungan Rumah) maupun Sisrute (Sistem Informasi Rujukan Rumah Sakit Terintegrasi), yang mengoordinasikan rumah sakit dalam sistem penanggulangan gawat darurat terpadu. Program Si Jaga Dara adalah upaya untuk memperkecil kemungkinan kematian pasien akibat rumah sakit kurang cepat menangani. Program tersebut memungkinkan IGD antar rumah sakit saling terintegrasi untuk memberikan rujukan pasien ke rumah sakit yang siap menangani. Jadi saat pasien menuju rumah sakit, tenaga medis sudah siap menangani sesuai dengan diagnosa awal.
Assalamu'alaikum bu, saya Purwaningsih izin bertanya
Jika terdapat kasus seorang pasien yang harus dilakukan tindakan rujukan karena ada kemungknan resiko yang berbahaya bagi pasien, akan tetapi pasien tersebut bersikeras untuk menunggu keputusan dari pendamping/suami yang masih dalam perjalanan menuju faskes. Bagaimana kita sebgai bidan dalam menangani hal tersebut? apakah harus menunggu keputusan atau langsung dilakukan rujukan untuk meminimalisir bahaya yang terjadi ada pasien?
Terima kasih
Assalamualaikum wr wb
Saya Nadila Ninda Ramadhani 1910106087 izin bertanya, bagaimana jika sistem rujukan dikatakan efisien?
terimakasih
Saya irna intan saputri izin menjawav pertanyaan mba nadila
Sistem rujukan merupakan salah satu sistem yang penting dalam memberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Agar dapat berfungsi dengan baik, maka dalam sistem rujukan hendaknya diatur hubungan yang jelas antar berbagai provider pelayanan kesehatan, pengaturan tersebut meliputi :
Assalamualaikum wr.wb
Saya Vina nur izin bertanya, bagaimana dan apakah karena ada ketentuan tertentu penyebab ada RS terdekat yang menolak salah satu pasien rujukan?
Terima kasih
Saya Dinda Putri 1910106089 izin untuk mencoba menjawab pertanyaan mba vina
Dalam Permenkes 1/2012 Pasal 7 dan 9, dokter boleh tidak menangani pasien karena alasan berikut:
Dokter tidak kompeten dan ada dokter lain yang lebih kompeten untuk mengobati penyakit pasien.Fasilitas rumah sakit tidak memadai atau rumah sakit penuh.[9]