Terdapat berbagai bahasan mengenai alasan mengapa Nokia gagal setelah menikmati dominasi yang tak tertandingi di segmen ponsel selama beberapa tahun. Raksasaelekomunikasi Nokia terkenal dengan perangkat keras dan daya tahan baterai produknya. Selama bertahun-tahun, kepuasan pengguna ponsel Nokia telah diakui secara global dengan perusahaan pertama yang meluncurkan telepon berkemampuan internet pertama pada tahun 1996.
Alasan Kegagalan Nokia Setelah Dominasi Pasar Ponsel Dunia
1. Perlawanan Terhadap Evolusi Smartphone
Nokia gagal memanfaatkan dorongan teknologi Android, ketika produsen ponsel lain sibuk memperbaiki dan mengerjakan smartphone mereka, Nokia tetap bertahan pada pendiriannya. Samsung segera meluncurkan rangkaian ponsel berbasis Android yang hemat biaya dan ramah pengguna. Kesalahpahaman ini adalah awal dari kejatuhannya, karena Nokia tidak pernah menganggap Android sebagai kemajuan dan tidak mau mengadopsi sistem operasi Android. Nokia memperkenalkan sistem operasi Symbian-nya, dan sudah terlambat saat Apple dan Samsung telah memperkuat posisi mereka, ini adalah alasan terbesar di balik kejatuhan Nokia.
2. Kesepakatan Dengan Microsoft
Alasan lain kegagalan Nokia adalah kesepakatan yang tidak tepat waktu dengan Microsoft.Perusahaan tersebut menjual dirinya ke Microsoft pada saat raksasa perangkat lunak itu penuh dengan kerugian.Penjualan Nokia meneriakkan ketidakmampuan pembuat ponsel untuk bertahan hidup dengan sendirinya.Pada saat yang sama, Apple dan Samsung membuat langkah signifikan dalam inovasi dan perkembangan teknis.Akuisisi Microsoft atas Nokia dianggap sebagai salah satu kesalahan terbesar dan tidak membuahkan hasil bagi kedua belah pihak.
3. Strategi Pemasaran Nokia yang Gagal
Umumnya, sebuah startup gagal karena strategi pemasaran yang buruk dan hal yang sama terjadi dengan Nokia. Perusahaan mengikuti strategi umbrella branding yang gagal dengan mencoba mengikuti Apple adalah perusahaan pertama yang menerapkan model umbrella branding dengan iPhone sebagai andalannya. Nokia memutuskan untuk membuat beberapa inovasi perangkat keras dan perangkat lunak yang menarik.Namun, ini sudah dirilis oleh saingan Nokia dan tidak memiliki keunikan dalam kegagalan melakukan strategi pemasaran dan distribusi.
4. Bergerak Terlalu Lambat Dengan Industri
Nokia tidak pernah mengikuti perubahan teknologi dan tren, awalnya perusahaan mengabaikan kemajuan teknis untuk menghindari risiko yang terkait dengan membawa inovasi di pasar telepon genggam.
5. Terlalu Melebih-lebihkan Kekuatan Sendiri
Nokia dinilai melebih-lebihkan nilai mereknya dengan perusahaan percaya bahwa bahkan setelah peluncuran smartphone yang terlambat, orang masih akan berbondong-bondong ke toko dan membeli ponsel buatan Nokia.