KULIAH TEORI TERMOGRAFI

QUESTION AND ANSWER ABSEN 31-45

QUESTION AND ANSWER ABSEN 31-45

by Elika Puspitasari -
Number of replies: 14

JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI :

1. Apa yang Anda ketahui terkait penyakit kanker payudara?

2. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit tersebut? sebutkan jenis pemeriksaan yang perlu dijalani oleh penderita!

3. Apakah ada efek samping ataupun resiko setelah pemeriksaan tersebut dilakukan pada pasien ?


In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 31-45

by 2010101032 FITRIANI MANAN PUTRI GE'E -

1. Apa yang Anda ketahui terkait penyakit kanker payudara?

Jawab: Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara. Kanker payudara terjadi ketika sel-sel pada jaringan yang ada di payudara tumbuh tidak terkendali dan mengambil alih jaringan payudara yang sehat dan sekitarnya.

2. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit tersebut? sebutkan jenis pemeriksaan yang perlu dijalani oleh penderita!

Jawab : cara mengdianosis 

Membutuhkan diagnosis medis
Gejala kanker payudara termasuk benjolan di payudara, keluarnya cairan berdarah dari puting, dan perubahan bentuk atau tekstur puting atau payudara.

Kanker payudara bisa diobati dengan beberapa cara, tergantung kepada kondisi penderita dan jenis kanker payudara itu sendiri. Upaya pengobatan itu meliputi:

  • Terapi radiasi
  • Terapi hormon
  • Kemoterapi
  • Prosedur bedah

3. Apakah ada efek samping ataupun resiko setelah pemeriksaan tersebut dilakukan pada pasien ?

Jawab : 

Efek samping jangka pendek

Efek samping jangka pendek yang umumnya terjadi akibat radioterapi kanker payudara, yaitu:

  • Iritasi kulit di area yang terkena radiasi, seperti gatal, kemerahan, dan mengelupas atau melepuh, seperti terbakar sinar matahari.
  • Kelelahan.
  • Pembengkakan payudara.
  • Perubahan sensasi kulit.
  • Kehilangan bulu ketiak jika radiasi ditargetkan di area bawah lengan.

Efek samping tersebut biasanya hanya bersifat sementara. Anda akan berangsur pulih pada minggu-minggu terakhir pengobatan.

Efek samping jangka panjang

Radioterapi kanker payudara juga dapat menyebabkan efek samping jangka panjang. Kulit payudara mungkin akan terlihat lebih gelap dan pori-pori kulitnya pun mungkin akan lebih besar. Kulit juga mungkin akan lebih atau kurang sensitif dan terasa lebih tebal dan kencang.

Terkadang, payudara juga mungkin menjadi lebih besar karena penumpukan cairan atau lebih kecil karena jaringan parut. Meski jangka panjang, tetapi efek samping ini biasanya hanya terjadi selama setahun setelah terapi radiasi.

Namun, bila setelah waktu tersebut payudara Anda masih belum kembali normal, segera beri tahu dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.




In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 31-45

by 2010101039 BELLA FEBRI ANA -

Saya Bella febri ana 2010101039 izin menjawab bu

1. Apa yang Anda ketahui terkait penyakit kanker payudara?

Kanker payudara merupakan suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudaraKanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel pada payudara. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, yang kemudian membentuk benjolan atau massa.

2. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit tersebut? sebutkan jenis pemeriksaan yang perlu dijalani oleh penderita!

Pemeriksaan atau tes payudara sendiri melalui SADARI sangat penting dilakukan untuk mendeteksi kanker sejak dini. Apalagi kanker payudara seringkali tidak menimbulkan gejala, terutama pada stadium awal. Dengan mendeteksi kanker lebih dini, pengobatan kanker payudara pun akan lebih efektif dan kemungkinan sembuh pun masih sangat besar.

1.mammografi

2. USG payudara

3.MRI

4. Pet scan

5. Biopsi

3. Apakah ada efek samping ataupun resiko setelah pemeriksaan tersebut dilakukan pada pasien ?

1. Efek samping dari mamografi Efek samping yang muncul berupa rasa tidak nyaman dan nyeri beberapa saat pada payudara. Hal yang perlu diingat, tindakan mammografi mungkin saja diulang kembali secara langsung atau beberapa hari setelah Rontgen keluar.
2.efek samping USG payudara  Efek sampingyang mungkin muncul adalah reaksi alergi terhadap gel yang digunakan, tetapi reaksi tersebut sangat jarang terjadi.

3. Efek samping MRI adalah Rasa mual, pusing, dan sensasi rasa logam di mulut, akibat reaksi alergi dari zat kontras. Kerusakan pada logam atau alat elektronik yang tertanam di dalam tubuh, akibat medan magnet MRIyang dapat menarik benda tersebut.

4. Efek samping pet scan

Alergi terhadap bahan zat kontras seperti alergi iodin, aspartame, atau sakarin. Efek radiasi terhadap kehamilan yang tidak aman bagi janin. Efek radiasi terhadap ibu menyusui yang dapat memaparkan radiasi tersebut pada bayi yang disusui.

5. Efek samping biopsi

termasuk menyebabkan nyeri dan kesemutan pada lokasi biopsi. Akan tetapi, manfaat biopsi masih jauh lebih besar dari pada risikonya, sehingga biopsi tetap merupakan salah satu prosedur yang penting dalam penanganan penyakit kanker.

Sekian jawaban dari saya ,kurang lebihnya mohon maaf bu

Terima kasih bu😊


In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 31-45

by 2010101045 MEYSHA PUTRI PADBI -

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saya Meysha Putri Padbi NIM 2010101045 ijin menjawab

1. Apa yang Anda ketahui terkait penyakit kanker payudara?

Jawab: 

Kanker payudara merupakan suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudara. Kanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel pada payudara. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, yang kemudian membentuk benjolan atau massa. Pada stadium yang lebih parah, sel-sel abnormal ini dapat menyebar melalui kelenjar getah bening ke organ tubuh lainnya.


2. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit tersebut? sebutkan jenis pemeriksaan yang perlu dijalani oleh penderita!

Jawab: 

-Mammografi atau Rontgen payudara, untuk mengetahui apakah benjolan di payudara bersifat jinak atau ganas

USG mammae, untuk mengetahui apakah benjolan di payudara berupa struktur padat atau kista yang berisi cairan

-MRI, untuk mendapatkan gambaran struktur payudara yang lebih jelas daripada hasil yang didapatkan dari tes mammografi atau USG

-Biopsi atau pengambilan sampel jaringan dari benjolan di payudara, untuk mengetahui apakah sel pada benjolan bersifat kanker atau tidak


3. Apakah ada efek samping ataupun resiko setelah pemeriksaan tersebut dilakukan pada pasien ?

Jawab:

Efek samping yang muncul berupa rasa tidak nyaman dan nyeri beberapa saat pada payudara. Hal yang perlu diingat, tindakan mammografi mungkin saja diulang kembali secara langsung atau beberapa hari setelah Rontgen keluar.

Terima Kasih 🙏😊

In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 31-45

by 2010101038 SRI KINANTI -

Assalamu'alaikum Ibu izin mengumpulkan jawaban Quiz.

1. Apa yang Anda ketahui terkait penyakit kanker payudara?

Jawaban : Kanker payudara merupakan suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudara. Kanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel pada payudara. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, yang kemudian membentuk benjolan atau massa.


2. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit tersebut? sebutkan jenis pemeriksaan yang perlu dijalani oleh penderita!

Jawaban : adapun beberapa macam cara untuk mendiagnosa kanker payudara yaitu 

1. Pemeriksan payudara klinis 

Pemeriksaan ini untuk melihat bentuk, ukuran, warna, dan tekstur payudara guna mendeteksi kemungkinan kanker.

2. Mammografi 

Untuk mendiangnosis keberadaan kanker payudara pada wanita yang memilik tanpa gejala. 

3. USG payudara 

Untuk mendeteksi perubahan pada payudara, seperti benjolan atau perubahan jaringan, USG juga dapat membedakan benjolan berisi kista payudara atau cairan dan massa padat yang mungkin bakal jadi kanker

4. MRI payudara 

Untuk mendeteksi kanker terutama pada wanita yang berisiko tinggi terkena kanker payudara 

5. Biopsi payudara 

Untuk mendeteksi kanker payudara lainnya seperti duck togram, terutama bila mengalami gejala keluarnya cairan dari putting


3. Apakah ada efek samping ataupun resiko setelah pemeriksaan tersebut dilakukan pada pasien ?

Jawaban : 

1. Untuk pemeriksaan usg efek sampingnya muncul reaksi alergi terhadap gel yg digunakan, tapi reaksi tersebut jarang terjadi 

2. Mamografi

Efek sampingnya berupa rasa tidak nyaman dan nyeri beberapa saat pada payudara. Hal yang perlu di ingat, tindakan mammografi mungkin saja di ulang kembali secara langsung atau beberapa hari setelah rontgen. 

3. Efek samping biopsi


termasuk menyebabkan nyeri dan kesemutan pada lokasi biopsi. Akan tetapi, manfaat biopsi masih jauh lebih besar dari pada risikonya, sehingga biopsi tetap merupakan salah satu prosedur yang penting dalam penanganan penyakit kanker.


4. Efek samping MRI adalah Rasa mual, pusing, dan sensasi rasa logam di mulut, akibat reaksi alergi dari zat kontras. Kerusakan pada logam atau alat elektronik yang tertanam di dalam tubuh, akibat medan magnet MRIyang dapat menarik benda tersebut.

5. Efek samping dari pemeriksaan payudara klinis rasa ketidknyamanan karna tidak menggunakan alat apapun, atau menggunakan tangan dengan kosong.

Mohon maaf ibu jika masih ada kesalahan dalam menjawab pertanyaan Quiz dari ibu.

Wassalamu'alaikum Wr . Wb

In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 31-45

by 2010101036 DWI ARIYANTI -

assalamualaikum wr.wb saya dwi ariyanti 20101036 izin menjawab pertanyaan dari ibu nggeh. 

1. Apa yang Anda ketahui terkait penyakit kanker payudara?

jawab : 

Kanker payudara merupakan suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudara. Kanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel pada payudara. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, yang kemudian membentuk benjolan atau massa. Pada stadium yang lebih parah, sel-sel abnormal ini dapat menyebar melalui kelenjar getah bening ke organ tubuh lainnya.

2. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit tersebut? sebutkan jenis pemeriksaan yang perlu dijalani oleh penderita!

jawab :

cara mendiagnosis kanker payudara dengan melakukan wawancara medis lengkap, pemeriksaan fisik langsung untuk mendeteksi perubahan pada payudara serta kelenjar getah bening pada ketiak, serta pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Mammogram atau foto payudara, untuk mendeteksi kelainan pada payudara.
  • Ultrasonografi (USG) payudara, untuk menentukan benjolan payudara berupa massa padat atau kista yang berisi cairan.
  • Biopsi dengan pengambilan sampel jaringan, untuk diperiksa di laboratorium dan menentukan sel yang diperiksa bersifat jinak atau ganas.
  • Computerized Tomography scan (CT scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI), untuk menentukan ukuran serta penyebaran dari kanker payudara.

3. Apakah ada efek samping ataupun resiko setelah pemeriksaan tersebut dilakukan pada pasien ?

jawab :

a. mamografi

Paparan radiasi memang salah satu faktor risiko pertumbuhan sel kanker. Namun, radiasi yang dihasilkan pada mammografi sangat rendah. Dengan kata lain, manfaat yang diperoleh dari mammografi lebih besar daripada risiko radiasinya.

Kendati mammografi adalah prosedur yang aman, tetap ada beberapa risiko yang mungkin terjadi, yaitu:

  • Hasil positif palsu

Hasil positif palsu adalah hasil mammografi yang menunjukkan kelainan, padahal sebenarnya tidak terdapat sel kanker di payudara pasien. Oleh karena itu, pasien yang hasil pemeriksaannya tidak normal disarankan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan guna memastikan diagnosis.

  • Hasil negatif palsu

Perlu diketahui, mammografi tidak dapat mendeteksi semua kanker payudara. Oleh karena itu, hal ini memungkinkan munculnya hasil negatif palsu, yaitu ketika hasil pemeriksaan tidak menunjukkan kelainan, padahal sebenarnya ada sel kanker di payudara pasien.

Hasil negatif palsu dapat terjadi jika sel kanker di payudara pasien sangat kecil atau terletak di area yang sulit dijangkau oleh mammografi, seperti di area ketiak. Kemungkinan mammografi memberikan hasil negatif palsu adalah 20%.

  • Implan pecah atau rusak

Plat yang digunakan untuk meratakan payudara dapat memecahkan atau merusak implan payudara. Pasien yang mengalami kondisi tersebut harus menjalani operasi untuk mengganti implan yang rusak.


b. ct scan 

Reaksi terhadap zat kontras

  • Reaksi alergi ringan, seperti ruam, gatal, dan bengkak-bengkak di kulit
  • Batuk
  • Pusing
  • Kram perut
  • Sembelit
  • Mual dan muntah

Paparan radiasi yang berlebihan

Pemeriksaan CT scan memanfaatkan radiasi sinar-X berkekuatan tinggi. Paparan radiasi tingkat tinggi ini bisa berbahaya dan dapat merusak DNA sel-sel tubuh, sehingga meningkatkan risiko terjadinya kanker.




In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 31-45

by 2010101034 YULISA WIDIA WULAN DARI -

Assalamualaikum ibu izin menjawab saya yulisa Widia wulandari nim 2010101034 

1.apa yang anda ketahui terkait penyakit kangker payudara?

Kanker payudara merupakan suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudara. Kanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel pada payudara. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, yang kemudian membentuk benjolan atau massa.


2. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit tersebut? sebutkan jenis pemeriksaan yang perlu dijalani oleh penderita!

Jawab : cara mengdianosis 

Membutuhkan diagnosis medis
Gejala kanker payudara termasuk benjolan di payudara, keluarnya cairan berdarah dari puting, dan perubahan bentuk 
Jenis pemeriksaan :

1. Pemeriksaan payudara klinis

Sebelum memeriksa kondisi Anda dengan bantuan alat medis, dokter terlebih dahulu akan memeriksa payudara dengan tangan kosong. Tes ini dinamakan pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) untuk melihat bentuk, ukuran, warna, dan tekstur payudara guna mendeteksi kemungkinan kanker.

Ketika melakukan pemeriksaan ini, dokter atau perawat biasanya akan meraba payudara secara sistematisdengan gerakan melingkar guna mendeteksi letak benjolan di sekitar payudara .

2. Mammografi

Mammografi (mamografi) adalah pemeriksaan untuk mendiagnosis keberadaan kanker payudara, baik pada wanita yang memiliki atau tanpa gejala. Pemeriksaan mammografi sering kali bisa mendeteksi keberadaan benjolan kanker payudara ketika ukurannya masih kecil dan belum terasa jika disentuh.

Mamografi dilakukan dengan mengambil gambar jaringan masing-masing payudara dengan sinar X.

3. USG payudara

USG (ultrasonografi) payudara atau USG mammaemerupakan tes pemeriksaan kanker dengan bantuan gelombang suara yang menampilkan gambar di layar komputer.

USG payudara bisa mendeteksi perubahan pada payudara, seperti benjolan atau perubahan jaringan. Selain itu, USG payudara juga bisa membedakan benjolan berisi kista payudara atau cairan dan massa padat yang mungkin jadi cikal bakal kanker.

4. MRI payudara

Magnetic resonance imaging (MRI) payudara adalah tes kanker payudara dengan menggunakan magnet dan gelombang radio. Kombinasi keduanya akan menghasilkan gambar di seluruh bagian payudara dan menunjukkan jaringan lunak dengan sangat jelas.

Pemeriksaan MRI umumnya dilakukan setelah seseorang didiagnosis memiliki kanker payudara. 

5. Biopsi

Biopsi payudara dilakukan ketika pemeriksaan fisik, mamografi, atau tes pencitraan lain menunjukkan adanya perubahan pada payudara yang diduga merupakan sel kanker.

Prosedur tes ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan yang dicurigai terdapat sel kanker di dalamnya. Sampel ini nantinya akan diperiksa di laboratorium, di bawah mikroskop, untuk dilihat karakteristiknya. Dari pemeriksaan di bawah mikroskop inilah keberadaan jaringan sel kanker bisa diketahui.

Dalam ilmu kedokteran, ada empat jenis biopsi yang biasa dilakukan untuk memeriksa kemungkinan adanya kanker payudara. Berikut empat macam pemeriksaan biopsi untuk kanker payudara:

  • Fine-needle aspiration biopsy
  • Core needle biopsy
  • Surgical biopsy
  • Lymph nodes biopsy

3. Apakah ada efek samping ataupun resiko setelah pemeriksaan tersebut dilakukan pada pasien ?

Jawab : 

1. Untuk pemeriksaan usg efek sampingnya muncul reaksi alergi terhadap gel yg digunakan, tapi reaksi tersebut jarang terjadi 

2. Mamografi

Efek sampingnya berupa rasa tidak nyaman dan nyeri beberapa saat pada payudara. Hal yang perlu di ingat, tindakan mammografi mungkin saja di ulang kembali secara langsung atau beberapa hari setelah rontgen. 

3. Efek samping biopsi

termasuk menyebabkan nyeri dan kesemutan pada lokasi biopsi. Akan tetapi, manfaat biopsi masih jauh lebih besar dari pada risikonya, sehingga biopsi tetap merupakan salah satu prosedur yang penting dalam penanganan penyakit kanker.


4. Efek samping MRI adalah Rasa mual, pusing, dan sensasi rasa logam di mulut, akibat reaksi alergi dari zat kontras. Kerusakan pada logam atau alat elektronik yang tertanam di dalam tubuh, akibat medan magnet MRIyang dapat menarik benda tersebut.

5. Efek samping dari pemeriksaan payudara klinis rasa ketidknyamanan karna tidak menggunakan alat apapun, atau menggunakan tangan dengan kosong.

Terimkasih 🙏



In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 31-45

by 2010101037 LELIANITA RATNA CANDRA DEWI -

Saya Lelianita Ratna Candra Dewi2010101037 izin menjawab bu

1. Apa yang Anda ketahui terkait penyakit kanker payudara?

Kanker payudara merupakan suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudara. Kanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel pada payudara. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, yang kemudian membentuk benjolan atau massa.

2. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit tersebut? sebutkan jenis pemeriksaan yang perlu dijalani oleh penderita!

Pemeriksaan atau tes payudara sendiri melalui SADARI sangat penting dilakukan untuk mendeteksi kanker sejak dini. Apalagi kanker payudara seringkali tidak menimbulkan gejala, terutama pada stadium awal. Dengan mendeteksi kanker lebih dini, pengobatan kanker payudara pun akan lebih efektif dan kemungkinan sembuh pun masih sangat besar.

1.mammografi

2. USG payudara

3.MRI

4. Pet scan

5. Biopsi

3. Apakah ada efek samping ataupun resiko setelah pemeriksaan tersebut dilakukan pada pasien ?

1. Efek samping dari mamografi Efek samping yang muncul berupa rasa tidak nyaman dan nyeri beberapa saat pada payudara. Hal yang perlu diingat, tindakan mammografi mungkin saja diulang kembali secara langsung atau beberapa hari setelah Rontgen keluar.
2.efek samping USG payudara  Efek sampingyang mungkin muncul adalah reaksi alergi terhadap gel yang digunakan, tetapi reaksi tersebut sangat jarang terjadi.

3. Efek samping MRI adalah Rasa mual, pusing, dan sensasi rasa logam di mulut, akibat reaksi alergi dari zat kontras. Kerusakan pada logam atau alat elektronik yang tertanam di dalam tubuh, akibat medan magnet MRIyang dapat menarik benda tersebut.

4. Efek samping pet scan

Alergi terhadap bahan zat kontras seperti alergi iodin, aspartame, atau sakarin. Efek radiasi terhadap kehamilan yang tidak aman bagi janin. Efek radiasi terhadap ibu menyusui yang dapat memaparkan radiasi tersebut pada bayi yang disusui.

5. Efek samping biopsi

termasuk menyebabkan nyeri dan kesemutan pada lokasi biopsi. Akan tetapi, manfaat biopsi masih jauh lebih besar dari pada risikonya, sehingga biopsi tetap merupakan salah satu prosedur yang penting dalam penanganan penyakit kanker


Terimakasih, Ibu

In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 31-45

by 2010101044 NENENG WINDI ASTUTI -

Assalamualaikum wr wb

Saya neneng windi astuti 2010101044 ijin menjawab. 

1. Kanker payudara merupakan suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudara. Kanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel pada payudara.

2. -Mammografi atau Rontgen payudara, untuk mengetahui apakah benjolan di payudara bersifat jinak atau ganas

USG mammae, untuk mengetahui apakah benjolan di payudara berupa struktur padat atau kista yang berisi cairan

-MRI, untuk mendapatkan gambaran struktur payudara yang lebih jelas daripada hasil yang didapatkan dari tes mammografi atau USG

-Biopsi atau pengambilan sampel jaringan dari benjolan di payudara, untuk mengetahui apakah sel pada benjolan bersifat kanker atau tidak

3. 3.Efek samping yang muncul berupa rasa tidak nyaman dan nyeri beberapa saat pada payudara. Hal yang perlu diingat, tindakan mammografi mungkin saja diulang kembali secara langsung atau beberapa hari setelah Rontgen keluar.

In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 31-45

by 2010101040 FRIESCHA FRIECILLIA MARTIN -

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Saya Friescha Friecillia Martin (2010101040) ijin menjawab nggih, Ibu

1. Apa yang Anda ketahui terkait penyakit kanker payudara?

Kanker payudara disebut juga Carcinoma Mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar payudara, saluran payudara, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.


2. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit tersebut? sebutkan jenis pemeriksaan yang perlu dijalani oleh penderita!

Pada sebagian kasus kanker payudara, deteksi mandiri bisa jadi kurang efektif dan memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut. Berikut beberapa tes laboratorium yang dapat dilakukan untuk deteksi kanker payudara:

1.) Mammografi

Mammografi adalah metode pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar-X dosis rendah. Dalam pemeriksaan ini, payudara akan ditekan oleh dua plat untuk meratakan dan menyebarkan jaringan payudara. Prosedur ini mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi sangat penting untuk menghasilkan gambar mammogram yang baik dan dapat dibaca.

2.) USG Payudara

USG payudara adalah pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara. Pemeriksaan ini dapat membedakan benjolan berupa tumor padat atau kista (benjolan berisi cairan). USG payudara juga digunakan untuk mengevaluasi masalah payudara yang tampak pada mammogram dan lebih direkomendasikan pada wanita muda (di bawah usia 30 tahun).

3.) MRI

MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan alat deteksi kanker yang lebih sensitif dari mammografi, tetapi MRI memiliki nilai positif palsu yang lebih tinggi. Maksudnya, sering muncul gambaran kelainan payudara yang ternyata bukan kanker.

4.) PET Scan

PET Scan merupakan metode pemeriksaan terbaru yang dapat menggambarkan anatomi dan metabolisme sel kanker. Caranya dengan penyuntikan zat kontras lewat vena yang akan diserap oleh sel kanker. Derajat penyerapan zat kontras oleh sel kanker dapat menggambarkan derajat histologis dan potensi agresivitas tumor. 

5.) Biopsi

Biopsi merupakan metode pemeriksaan dengan mengambil sampel jaringan pada payudara untuk kemudian dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi adanya sel kanker. Ada tiga macam biopsi yang bisa dilakukan, yakni biopsi dengan jarum halus atau disebut Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB), biopsi dengan membuat irisan kecil di kulit payudara dan mengambil sedikit jaringan tumor atau Core Biopsi, dan biopsi dengan melakukan bedah atau Biopsi Bedah.


3. Apakah ada efek samping ataupun resiko setelah pemeriksaan tersebut dilakukan pada pasien ?

1. Pemeriksaan dengan tes MRI

Tes kanker ini menggunakan energi magnet dan gelombang frekuensi radio yang akan menangkap gambar dari bahan kontras yang dimasukkan ke tubuh melalui pembuluh darah. Proses pemeriksaan pada tes ini memakan waktu sekitar 45-60 menit, tapi bisa juga berlangsung selama 2 jam. Efek samping MRI yang mungkin terjadi adalah:

  • mual,
  • nyeri pada area suntikan,
  • sakit kepala yang muncul beberapa jam setelah tes, dan
  • pusing karena tekanan darah menurun.

2. USG

Alat ini bisa dapat masuk ke dalam kerongkongan, rektum, dan vagina. USG termasuk tes yang aman dan sangat kecil risikonya menimbulkan efek samping. 

3. Biopsi

Biopsi adalah prosedur untuk mengangkat sepotong jaringan sebagai sampel sel dari tubuh Anda. Kemudian, akan dilakukan pengamatan terhadap sampel tersebut di laboratorium; apakah sel/jaringan kanker atau bukan. Needle Biospy (biospi jarum), tes pemeriksaan ini mengandalkan jarum khusus untuk menyedot sel/jaringan yang memiliki kemungkinan sebagai kanker. Jika digabungkan dengan prosedur pencitraan, seperti sinar-X, biopsi jarum dapat mengumpulkan sel dari area mencurigakan yang tidak terasa melalui kulit. 

4. Kemotrapi

Kemoterapi umumnya berhasil mengurangi ukuran tumor ganas kanker payudara sehingga bisa dioperasi atau diangkat. Efek samping kemoterapi yang mungkin dialami pengidap kanker payudara di antaranya mual dan muntah, sembelit, mulas, demam, nyeri pada sendi otot, pusing, hingga gangguan haid. Setelah menjalani operasi, pengidap kanker payudara diwajibkan untuk melakukan terapi radiasi.

5. Terapi Hormon

Pada terapi ini, wanita yang berada di fase perimenopause obat seperti tamoxifen dan jika sudah menopause diberikan obat penghambat enzim aromatase. Efek samping dari terapi ini seperti tidak menstruasi, menopause dini, kegemukan, nyeri di jari tangan/kaku atau lutut, dan osteoporosis.


Sekian jawaban yang dapat Saya sampaikan, mohon maaf apabila jawaban kurang tepat.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 31-45

by 2010101041 NURUL'AIN BARANI -

Assalamualikum Ibu saya Nurul 'Ain Barani Ijin menjawab

1. Apa yang Anda ketahui terkait penyakit kanker payudara?

Kanker payudara (ca mammae) adalah keganasan pada payudara (mammae) yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara.

2. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit tersebut? sebutkan jenis pemeriksaan yang perlu dijalani oleh penderita!

Cara mendiaknosa kanker payudara :

  • Segera kunjungi dokter apabila gejala yang terjadi adalah timbul benjolan, keluar cairan, dan perubahan ukuran payudara yang tidak biasa terjadi.
  • Mamogram, yaitu mendeteksi perubahan payudara seperti tingkat kepadatan yang abnormal atau terjadinya penumpukan kalsium.
  • Ultrasound Scan, merupakan metode untuk mendeteksi pada area khusus yang ditemukan saat melakukan mamogram, lebih ke membantu atau mengoptimalkan hasil deteksi pemeriksaan mamogram.
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI), pemeriksaan dengan cara ini lebih efektif bagi wanita muda. Pemeriksaan dilakukan langsung pada area yang diduga terdapat kanker, hasilnya jauh lebih spesifik ketimbang melakukan mamogram ataupun ultrasound.

Untuk Jenis Pemeriksaan yang perlu dijalani oleh penderita:

  • Tes pencitraan (imaging test)
  • CT scan untuk kanker
  • MRI
  • Rontgen (pemeriksaan X-ray)
  • Pemindaian nuklir
  • USG (ultrasound)
  • Prosedur endoskopi
  • Biopsi
  • Bone marrow bopsy
  • Endoscopi biopsi
  • Needle biopsy

3. Apakah ada efek samping ataupun resiko setelah pemeriksaan tersebut dilakukan pada pasien ?

Ada efek samping yang terjadi pada pemeriksaan tersebut salah satunya efek samping  pada jenis pemeriksaan CT scan yaitu. ruam pada kulit, mual, napas jadi pendek dan mengi, serta gatal maupun pembengkakan pada wajah yang berlangsung lebih dari satu jam .


In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 31-45

by 2010101031 IRMA RAHMAWATI -

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Saya Irma Rahmawati Nim 2010101031 izin menjawab Ibu 😊

1. Apa yang Anda ketahui terkait penyakit kanker payudara?

Jawab

Kanker biasanya dinamai sesuai bagian tubuh dari mana mereka berasal. Salah satunya, kanker payudara berasal dari jaringan payudara. Seperti kanker lainnya, kanker payudara dapat menyerang dan tumbuh menjadi jaringan di sekitar payudara. Kanker tersebut juga dapat melakukan perjalanan ke bagian lain dari tubuh dan membentuk tumor baru, sebuah proses yang disebut metastasis.



2. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit tersebut? sebutkan jenis pemeriksaan yang perlu dijalani oleh penderita!

Jawab

Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri

Pemeriksaan patologi pada kanker payudara meliputi pemeriksaan sitologi, morfologi (histopatologi), pemeriksaan immunohistokimia, in situ hibridisasi dan gene array(hanya dilakukan pada penelitian dan kasus khusus).

tes pemeriksaan penyakit kanker terbagi menjadi 3, di antaranya:


1. Tes pencitraan (imaging test)

Imaging test (tes pencitraan) berfungsi membantu dokter melihat kondisi dalam tubuh dengan bantuan energi sinar X, gelombang suara, partikel radioaktif, dan magnet.


Jaringan tubuh akan mengubah energi tersebut menjadi pola gambar. Hasil gambar tes ini akan membantu dokter untuk melihat perubahan yang mungkin terjadi pada tubuh tersebut adalah tumor ganas atau jinak.


Pada penyakit kanker, pemeriksaan radiologi ini berguna untuk membantu mendeteksi kanker tahap awal, menemukan lokasi tumor dan ukurannya, serta melihat seberapa jauh penyebarannya.


Prosedur ini sangat mungkin pasien jalani beberapa kali karena dokter perlu melihat bagaiman perkembangan tumornya selama masa perawatan dan menentukan apakah pengobatan kanker yang dijalani efektif atau tidak.


Nah, imaging test untuk kanker ini terbagi lagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

CT scan untuk kanker, MRI, RONTGEN (pemeriksaan X-ray), pemindaian nuklir, USG (ultrasound).


2. Prosedur endoskopi

Endoskopi adalah prosedur medis yang akan memasukkan alat berbentuk tabung ke dalam tubuh untuk melihat kondisi pada bagian dalamnya. Ada beberapa jenis endoskopi sesuai dengan area tubuh pemeriksaan, contohnya:


Bronkoskopi yang bertujuan untuk mencari tahu penyumbatan pada saluran udara, seperti tumor, dengan menggunakan bronkoskop yang dilengkapi dengan laser kecil.

Kolonoskopi berguna untuk mencari tahu penyebab berat badan menurun drastis, perdarahan pada rektum, atau perubahan kebiasaan buang air yang menjadi ciri khas kanker kolorektal.


3. Biopsi 

Biopsi adalah prosedur untuk mengangkat sepotong jaringan sebagai sampel sel dari tubuh Anda. Kemudian, akan dilakukan pengamatan terhadap sampel tersebut di laboratorium; apakah sel/jaringan kanker atau bukan.


Tes ini sangat akurat dan hasilnya menjadi diagnosis pasti dari penyakit kanker. Oleh karena itu, biopsi sering kali menjadi kombinasi dari tes pemeriksaan kanker yang lain.


3. Apakah ada efek samping ataupun resiko setelah pemeriksaan tersebut dilakukan pada pasien ?

Jawab


CT scan untuk kanker   Computed tomography scan atau CT scan 

 Efek samping yang mungkin terjadi setelah tes pemeriksaan antara lain:

ruam pada kulit,

mual,

napas jadi pendek dan mengi, serta

gatal maupun pembengkakan pada wajah yang bisa berlangsung lebih dari 1 jam.


MRI 

Ada satu jenis khusus pada tes ini, yakni MRI pada payudara untuk pemeriksaan kanker payudara. Efek samping MRI yang mungkin terjadi adalah:

mual,

nyeri pada area suntikan,

sakit kepala yang muncul beberapa jam setelah tes, dan

pusing karena tekanan darah menurun.


Rontgen (pemeriksaan X-ray)

Efek samping dari pemeriksaan kanker ini adalah sensasi terbakar pada area bekas penyuntikan zat kontras, mual, muntah, dan perubahan pada indera perasa.


Terimakasih Ibu 😊

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh

In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 31-45

by 2010101042 MUTIARA RAHMAWATI -

Assalamualaikum wr.wb Saya Mutiara Rahmawati 2010101042 izin menjawab.

1. Apa yang Anda ketahui terkait penyakit kanker payudara? 

Jawab: Kanker payudara adalah pertumbuhan abnormal sel-sel payudara yang terkadang dapat dirasakan sebagai benjolan atau massa yang disebut tumor. Sel-sel yang bersifat kanker dapat menyebar di dalam payudara, ke kelenjar getah bening di ketiak Anda, dan ke bagian tubuh Anda yang lainnya.


2. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit tersebut? sebutkan jenis pemeriksaan yang perlu dijalani oleh penderita!

Jawab: Mammografi, USG payudara, MRI, PET scan, Biopsi.

Pemeriksaan atau tes payudara sendiri melalui SADARI sangat penting dilakukan untuk mendeteksi kanker sejak dini. Apalagi kanker payudara seringkali tidak menimbulkan gejala, terutama pada stadium awal. Dengan mendeteksi kanker lebih dini, pengobatan kanker payudara pun akan lebih efektif dan kemungkinan sembuh pun masih sangat besar.


3. Apakah ada efek samping ataupun resiko setelah pemeriksaan tersebut dilakukan pada pasien ?

Jawab: Efek samping dari

1. mamografi Efek samping yang muncul berupa rasa tidak nyaman dan nyeri beberapa saat pada payudara. Hal yang perlu diingat, tindakan mammografi mungkin saja diulang kembali secara langsung atau beberapa hari setelah Rontgen keluar.

2.efek samping USG payudara  Efek sampingyang mungkin muncul adalah reaksi alergi terhadap gel yang digunakan, tetapi reaksi tersebut sangat jarang terjadi.


3. Efek samping MRI adalah Rasa mual, pusing, dan sensasi rasa logam di mulut, akibat reaksi alergi dari zat kontras. Kerusakan pada logam atau alat elektronik yang tertanam di dalam tubuh, akibat medan magnet MRIyang dapat menarik benda tersebut.


4. Efek samping pet scan


Alergi terhadap bahan zat kontras seperti alergi iodin, aspartame, atau sakarin. Efek radiasi terhadap kehamilan yang tidak aman bagi janin. Efek radiasi terhadap ibu menyusui yang dapat memaparkan radiasi tersebut pada bayi yang disusui.


5. Efek samping biopsi


termasuk menyebabkan nyeri dan kesemutan pada lokasi biopsi. Akan tetapi, manfaat biopsi masih jauh lebih besar dari pada risikonya, sehingga biopsi tetap merupakan salah satu prosedur yang penting dalam penanganan penyakit kanker.


In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 31-45

by 2010101043 SAFIRA NURUL AINI -

1. Apa yang Anda ketahui terkait penyakit kanker payudara?

Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berlipat ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Penyakit ini terjadi hampir seluruhnya pada wanita,tetapi dapat juga terjadi pada pria. Penyebab kanker payudara sampai saat ini belum dapat diketahui secara pasti, diduga penyebab kanker payudara adalah multifaktorial. 

Kanker payudara merupakan suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudara. Kanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel pada payudara. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, yang kemudian membentuk benjolan atau massa. Pada stadium yang lebih parah, sel-sel abnormal ini dapat menyebar melalui kelenjar getah bening ke organ tubuh lainnya.


Gejala Kanker Payudara

Pada stadium dini, kanker payudara dapat tidak menunjukkan gejala tertentu. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan SADARI atau periksa payudara sendiri setiap bulan, 10 hari setelah masa haid berakhir. Raba dengan teliti searah jarum jam payudara untuk mendeteksi adanya benjolan atau perubahan pada payudara. Beberapa gejala kanker payudara, antara lain:

  • Benjolan atau pengerasan pada payudara yang berbeda dari jaringan sekitar.
  • Darah keluar dari puting payudara.
  • Kemerahan atau pembesaran pori-pori kulit payudara yang menyerupai kulit jeruk.
  • Nyeri dan pembengkakan pada payudara.
  • Pengelupasan kulit di sekitar puting payudara.
  • Perubahan pada kulit payudara, seperti cekungan.
  • Perubahan ukuran, bentuk, atau tampilan dari payudara.
  • Puting tertarik masuk (retraksi atau inversi) ke dalam.
  • Benjolan atau pembengkakan di bawah ketiak.

 

Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Payudara

Kanker payudara terjadi akibat pertumbuhan abnormal dari sel-sel pada payudara. Pertumbuhan abnormal ini diduga disebabkan oleh mutasi gen yang diturunkan secara genetik. Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko yang diduga menjadi pemicu kanker payudara, yaitu:

  • Jenis kelamin wanita jauh lebih tinggi dibandingkan pria.
  • Usia yang bertambah, paling banyak pada usia di atas 50 tahun.
  • Belum pernah hamil sebelumnya.
  • Kebiasaan merokok atau minum minuman beralkohol.
  • Kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Mulai menopause pada usia lebih tua, yaitu setelah usia 55 tahun.
  • Mulai menstruasi sebelum usia 12 tahun.
  • Penggunaan alat kontrasepsi hormon dan terapi hormon setelah menopause.
  • Riwayat kanker payudara pada diri sendiri pada salah satu payudara.
  • Riwayat kanker payudara pada nenek, ibu, tante, adik, kakak, atau anak sekandung.
  • Riwayat terpapar dengan radiasi.

 

Jenis Kanker Payudara

Ada beberapa jenis kanker payudara yang terbagi menjadi dua tipe yang berbeda, yaitu invasive dan non-invasive. Kanker payudara invasive terjadi ketika sel kanker telah menyebar ke bagian lain payudara. Sedangkan kanker payudara non-invasive, merupakan kondisi sel kanker belum menyebar dari jaringan aslinya. Ada beberapa jenis kanker payudara yang sering terjadi:

  • Ductal Carcinoma In Situ;
  • Lobular Carnicoma In Situ;
  • Invasive Ductal Carcinoma; dan
  • Invasive Lobular Carcinoma.

Sementar, beberapa jenis kanker payudara yang jarang terjadi adalah paget disease of the breast, angiosarcoma, hingga phyllodes tumor. Mengetahui jenis kanker payudara yang kamu alami adalah hal yang cukup penting. Hal ini akan menentukan pengobatan dan perawatan yang perlu kamu lakukan untuk mengatasi penyakit ini.


 Pencegahan Kanker Payudara 

Beberapa upaya pencegahan kanker payudara, antara lain:

  • Berolahraga secara rutin.
  • Cukup istirahat.
  • Menyusui anak hingga berusia dua tahun.
  • Pemeriksaan rutin dan teliti dengan SADARI.
  • Pengelolaan stres yang baik.
  • Pola makan gizi seimbang.
  • Tidak merokok atau minum minuman beralkohol.

 Pengobatan Kanker Payudara

Penanganan kanker payudara bergantung pada jenis kanker yang dialami, stadium kanker, ukuran massa, serta sensitivitas sel kanker terhadap hormon. Dokter akan menentukan terapi yang paling sesuai dengan keadaan penderita berdasarkan hal-hal tersebut. Beberapa pilihan pengobatan pada kanker payudara, antara lain:

  • Pembedahan, yang meliputi pengangkatan kanker atau benjolan (lumpektomi), pengangkatan seluruh payudara (mastektomi), pengangkatan jumlah terbatas dari kelenjar limfe (sentinel node biopsy), atau pengangkatan beberapa kelenjar limfe (axillary lymph node dissection).
  • Radioterapi, yang dilakukan dengan menggunakan energi sinar X dan proton, untuk mematikan sel-sel kanker.
  • Kemoterapi, yang dilakukan dengan menggunakan obat-obatan tertentu, untuk mematikan sel kanker.
  • Terapi penghambat hormon, jika kanker diketahui sensitif terhadap hormon estrogen atau progesteron.

Umumnya, pengidap akan menjalani prosedur pembedahan untuk kanker payudara dan mendapatkan penanganan lain sebelum dan/atau sesudah pembedahan, seperti kemoterapi, terapi hormonal, atau terapi radiasi.


2. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit tersebut? sebutkan jenis pemeriksaan yang perlu dijalani oleh penderita!

Dokter akan mendiagnosis kanker payudara dengan melakukan wawancara medis lengkap, pemeriksaan fisik langsung untuk mendeteksi perubahan pada payudara serta kelenjar getah bening pada ketiak, serta pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Mammogram atau foto payudara, untuk mendeteksi kelainan pada payudara.
  • Ultrasonografi (USG) payudara, untuk menentukan benjolan payudara berupa massa padat atau kista yang berisi cairan.
  • Biopsi dengan pengambilan sampel jaringan, untuk diperiksa di laboratorium dan menentukan sel yang diperiksa bersifat jinak atau ganas.
  • Computerized Tomography scan (CT scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI), untuk menentukan ukuran serta penyebaran dari kanker payudara.

3. Apakah ada efek samping ataupun resiko setelah pemeriksaan tersebut dilakukan pada pasien ?

Efek Samping MRI
Rasa mual, pusing, dan sensasi rasa logam di mulut, akibat reaksi alergi dari zat kontras. Kerusakan pada logam atau alat elektronik yang tertanam di dalam tubuh, akibat medan magnet MRI yang dapat menarik benda tersebut.

Efek Samping CT scan

Pemeriksaan CT scan memanfaatkan radiasi sinar-X berkekuatan tinggi. Paparan radiasi tingkat tinggi ini bisa berbahaya dan dapat merusak DNA sel-sel tubuh, sehingga meningkatkan risiko terjadinya kanker. Namun, risiko ini sangat kecil pada orang yang menjalani prosedur CT scan sesekali.

Efek Samping Mammografi

Paparan radiasi memang salah satu faktor risiko pertumbuhan sel kanker. Namun, radiasi yang dihasilkan pada mammografi sangat rendah. Dengan kata lain, manfaat yang diperoleh dari mammografi lebih besar daripada risiko radiasinya.

Efek Samping USG Payudara

USG payudara merupakan jenis pemeriksaan yang aman dilakukan, bahkan lebih aman dibandingkan mammografi, foto Rontgen, maupun CT Scan karena tidak menggunakan paparan radiasi. Paparan radiasi dalam jangka panjang atau dalam dosis besar diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker.

USG payudara merupakan prosedur yang juga tidak menimbulkan efek samping. Efek samping yang mungkin muncul adalah reaksi alergi terhadap gel yang digunakan, tetapi reaksi tersebut sangat jarang terjadi.


Terimakasih 😊🙏🏻

In reply to Elika Puspitasari

Re: QUESTION AND ANSWER ABSEN 31-45

by 2010101033 LUTHFIYA HANANI KHAYYIRA -

Saya Luthfiya Hanani Khayyira 2010101033 izin menjawab ibu

1.apa yang anda ketahui terkait penyakit kangker payudara?


Kanker payudara merupakan suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudara. Kanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel pada payudara. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, yang kemudian membentuk benjolan atau massa.


Bagaimana cara mendiagnosa penyakit tersebut? sebutkan jenis pemeriksaan yang perlu dijalani oleh penderita!


Yang Pertama yaitu pemeriksaan atau tes payudara sendiri melalui SADARI sangat penting dilakukan untuk mendeteksi kanker sejak dini. Apalagi kanker payudara seringkali tidak menimbulkan gejala, terutama pada stadium awal. Dengan mendeteksi kanker lebih dini, pengobatan kanker payudara pun akan lebih efektif dan kemungkinan sembuh pun masih sangat besar.

2 Mammografi

3. MRI

4. Usg payudara

5. PET scan

6. Biopsi


Apakah ada efek samping ataupun resiko setelah pemeriksaan tersebut dilakukan pada pasien ?


1. mamografi

 Efek samping yang muncul berupa rasa tidak nyaman dan nyeri beberapa saat pada payudara.

2.efek samping USG payudara  

Efek samping yang mungkin muncul adalah reaksi alergi terhadap gel yang digunakan. 

3. Efek samping MRI adalah Rasa mual, pusing, dan sensasi rasa logam di mulut, akibat reaksi alergi dari zat kontras.

4. Efek samping pet scan

Alergi terhadap bahan zat kontras seperti alergi iodin, aspartame, atau sakarin. Efek radiasi terhadap kehamilan yang tidak aman bagi janin. Efek radiasi terhadap ibu menyusui yang dapat memaparkan radiasi tersebut pada bayi yang disusui.

5. Efek samping biopsi

termasuk menyebabkan nyeri dan kesemutan pada lokasi biopsi. Akan tetapi, manfaat biopsi masih jauh lebih besar dari pada risikonya, sehingga biopsi tetap merupakan salah satu prosedur yang penting dalam penanganan penyakit kanker.

Terimakasih