KULIAH TEORI TRAUMA PERSALINAN PADA BBL

Diskusi Kelas B

Diskusi Kelas B

by Nidatul Khofiyah -
Number of replies: 72

Assalamu'alaikum wr.wb..

Salam semangat di hari Jumat penuh berkah ini.. Semoga semua sehat selalu..

Mari kita mulai perkuliahan dengan membaca basmallah dan tadarus Al Quran terlebih dahulu.. Kemudian silakan menyimak Video Materi Trauma Persalinan disini.. Setelah menyimak video bila ada pertanyaan atau hal-hal yang akan diklarifikasi bisa berdiskusi dlm forum ini..

Selamat belajaar.. Semoga menyenangkan dan bermanfaat..


In reply to Nidatul Khofiyah

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106075 RAHIMATUR RAHMAH -

Assalamualikum wr.wb

untuk memulai perkuliahan kita hari ini, sebaiknya kita mulai dengan membaca do'a belajar sesuai dengan kepercayaan masing" dan dilanjutkan membaca surah At-Takwir ayat 6- 10


In reply to 1910106075 RAHIMATUR RAHMAH

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106092 NOVIA SYAPUTRI -

Waalaikumsalam wr, wb .baik mbak 

Rabbitubillahirabba wabilislamidina wabilmuhammadinabiyawarasulla rabbilzidni'ilmanwarzuknifahman amin 




In reply to 1910106075 RAHIMATUR RAHMAH

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106091 EFI NUR HAYATI -

Waalaikumsalam wr wb..

baik mbak.

Bismillahirrohmanirrohim. Roditubillahirobba wabil islamidina wabil muhammadinnabiyaw wrosula, robbi dzitni ilma warzuqni fahma. Amiinn...

In reply to 1910106075 RAHIMATUR RAHMAH

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106077 YUSTIA RAHENDRA -

Waalaikumsalam wr wb..

baik mbak.

Bismillahirrohmanirrohim. Roditubillahirobba wabil islamidina wabil muhammadinnabiyaw wrosula, robbi dzitni ilma warzuqni fahma. Amiinn...


In reply to 1910106075 RAHIMATUR RAHMAH

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106091 EFI NUR HAYATI -

Assalamualaikum wr wb..

Saya Efi Nur hayati/1910106091 izin bertanya.

Bagaimana cara penanganan pada trauma bagian perut?

Terimakasih. wassalamualaikum wr wb

In reply to 1910106091 EFI NUR HAYATI

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106072 IRNA INTAN SAPUTRI -

saya irna intan saputri izin menjawab pertanyaan mba efi

1. A (airway)

Pertama-tama, pastikan tidak ada cedera, luka memar atau luka terbuka di bagian leher. Setelah dipastikan tidak ada cedera leher, bisa dilakukan upaya pertolongan dengan menempatkan tangan di bawah dagu korban dan meninggikannya (chin lift) untuk membuka jalan napas. Langkah ini dilakukan untuk membantu korban cedera agar bisa bernapas lebih baik.

2. B (breathing)

Tindakan ini bisa berguna untuk memastikan apakah korban benar-benar bernapas atau tidak. Cara memeriksanya adalah dengan melihat naik-turunnya dada saat bernapas. Apabila korban tidak bernapas, maka perlu dilakukan pemberian napas buatan.

3. C (circulation)

Apabila korban tidak bernapas dan denyut nadinya tidak teraba, penolong perlu segera melakukan kompresi dada CPR (cardiopulmonary resuscitation) dan meminta bantuan orang lain untuk memanggil ambulans. Lakukan CPR hingga bantuan medis tiba.


In reply to 1910106091 EFI NUR HAYATI

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106051 ANISA NUR LATIFAH -

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh. Saya Anisa Nur Latifah izin menjawab pertanyaan mba Evi. Trauma abdomen merupakan cedera yang terjadi pada organ dalam perut, seperti lambung, usus, pankreas, hati, empedu, ginjal dan limpa. Trauma ini bisa terjadi akibat pukulan atau benturan benda tumpul, maupun tusukan benda tajam.

Langkah pertolongan pertama yang terpenting pada pasien cedera abdomen adalah mengevaluasi dan menstabilkan jalan napas, pernapasan, serta sirkulasi darah (Airway, Breathing and Circulation atau ABC).


Terimakasih.

In reply to 1910106091 EFI NUR HAYATI

Re: Diskusi Kelas B

by Nidatul Khofiyah -

Tata laksana untuk trauma bagian perut :
  1. penggantian volume cairan bila terjadi syok hipovolemik
  2. melakukan koreksi koagulopati bila perdarah masif
  3. tindakan pembedahan untuk mengontrol perdarahan

In reply to 1910106075 RAHIMATUR RAHMAH

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106093 RAHMA DIATUL HASANAH -

Waalaikumsalam wr, wb .baik mbak 

Rabbitubillahirabba wabilislamidina wabilmuhammadinabiyawarasulla rabbilzidni'ilmanwarzuknifahman amin 



In reply to Nidatul Khofiyah

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106090 DWI SANTIKA SYAHRAINI -

Assalamualaikum saya Dwi Santika Syahraini 1910106090 izin bertanya apakah ada  kebiasaan ibu yg dapat mempengaruhi adanya benturan antar kepala bayi dengan pelvis ibu?


Terimakasih

In reply to 1910106090 DWI SANTIKA SYAHRAINI

Re: Diskusi Kelas B

by Nidatul Khofiyah -

tidak ada kebiasaan yg mempengaruhi bentuk tulang panggul

In reply to Nidatul Khofiyah

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106052 TIARA MUDRIKA -

Assalamualaikum wr wb ibu, saya Tiara Mudrika 1910107052 izin bertanya


Bagaimana peran bidan untuk menghindari atau memininalisir terjadinya Cepal Hematoma?

In reply to 1910106052 TIARA MUDRIKA

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106070 GHINA KAMILA MAITSA -

Assalamualaikum wr.wb

Saya mencoba menjawab pertanyaan mba tiara mudrika. Peran bidan untuk meminimalisir terjadinya cepal hematoma mungkin bisa melakukan sc dengan rujukan


Sekian terima kasih

Silahkan jika ada yg ingin menambahkan

In reply to 1910106052 TIARA MUDRIKA

Re: Diskusi Kelas B

by Nidatul Khofiyah -

melakukan skrining resiko kehamilan selama kehamilan dengan melakukan pelayanan ANC dan memberika KIE terkait persiapan persalinan yang tepat

In reply to Nidatul Khofiyah

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106071 FATIHA ZALMA IFTINAN RHEINANDY -

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Saya Fatiha Zalma Iftinan Rheinandy (1910106071), ijin bertanya bu. 

Apa yang di maksud dengan VP Shunt? Dan bagaimana caranya? 


In reply to 1910106071 FATIHA ZALMA IFTINAN RHEINANDY

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106051 ANISA NUR LATIFAH -

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh. Saya Anisa Nur Latifah izin menjawab.

Ventriculoperitoneal shunt (VP shunt) adalah alat kesehatan yang dipasang untuk melepaskan tekanan dalam otak. VP shunt direkomendasi bagi pasien yang menderita hidrosefalus.


Proses pemasangan ventriculoperitoneal shunt akan dilakukan oleh dokter dengan langkah-langkah di bawah ini:

  • Pasien akan menjalani bius total agar tertidur dan tidak merasakan sakit selama prosedur berlangsung.
  • Perawat akan mencukur rambut bagian belakang telinga pasien agar tidak menghalangi akses kateter. Selang ini digunakan untuk mengeluarkan cairan serebrospinal berlebih. 
  • Dokter kemudian membuat sayatan kecil di belakang telinga pasien dan mengebor lubang kecil di tulang tengkorak. 
  • Satu kateter lalu dimasukkan ke dalam otak melalui lubang tengkorak tersebut, sementara kateter lain ditempatkan di bawah kulit telinga bagian belakang. 
  • Kateter tersebut nantinya akan bergerak ke dada dan perut untuk mengalirkan cairan serebrospinal yang perlu dikeluarkan.
  • Dokter akan memasang pompa kecil ke kedua kateter dan menempatkannya di bawah kulit belakang telinga. 
  • Pompa tersebut akan mengeluarkan cairan ketika tekanan dalam tengkorak meningkat. Pompa ini juga dapat diprogram sebagai katup yang akan terbuka secara otomatis untuk mengalirkan cairan serebrospinal ketika volumenya mencapai angka tertentu.
  • Ketika VP shunt telah terpasang, dokter akan menutup sayatan dengan jahitan atau staples.


Terimakasih

In reply to 1910106071 FATIHA ZALMA IFTINAN RHEINANDY

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106088 SITI NAZILLA RIZKA ANANDA -

saya siti nazilla izin menjawab Ventriculoperitoneal (VPshunt, paling sering dikerjakan, yaitu menghubungkan ventrikel lateral dengan peritoneum. Bertujuan mengalirkan CSF yang berlebihan untuk diabsorbsi di cavum abdomen. Keuntungannya adalah kebutuhan untuk memperpanjang kateter dapat dihilangkan dengan menggunakan kateter peritoneum yang panjang.


terima kasih

In reply to 1910106071 FATIHA ZALMA IFTINAN RHEINANDY

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106073 NURUL YUMNA AISYAH -

waalaikumussalam saya nurul yumna izin berpendapat

Ventriculoperitoneal shunt (VP shunt) adalah alat kesehatan yang dipasang untuk melepaskan tekanan dalam otak. VP shunt direkomendasi bagi pasien yang menderita hidrosefalus.




In reply to 1910106071 FATIHA ZALMA IFTINAN RHEINANDY

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106067 NURAJIZAH KALLA -

assalamu'alaikum wr.wb..

saya nur ajizah kalla nim 1910106067 

menghubungkan ventrikel lateral dengan peritoneum 

dan caranya itu dilakukan melalui prosedur bedah oleh dokter speasialis bedh saraf. 

dokter bedah menempatkan ventriculoperitoneal shunt di dalam salah satu ventrikel otak 

In reply to 1910106071 FATIHA ZALMA IFTINAN RHEINANDY

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106080 TRI WAHYUNI -

Assalamualaikum saya Tri Wahyuni 1910106080 izin menjawab pertanyaan dari mba Fatifa

Ventriculoperitoneal shunt (VP shunt) adalah alat kesehatan yang dipasang untuk melepaskan tekanan dalam otak. VP shunt direkomendasi bagi pasien yang menderita hidrosefalus. Kondisi ini disebabkan oleh cairan serebrospinal (CSF) berlebih yang membuat perluasan ruang dalam otak (ventrikel) menjadi sangat cepat, sehingga memicu tekanan yang tak semestinya. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat berujung pada kerusakan otak.

In reply to Nidatul Khofiyah

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106092 NOVIA SYAPUTRI -

assalammualaikum wr, wb. ibu 

saya Novia Syaputri_191016092 izin bertanya kenapa pada caput succedaneum sulit dibedakan dengan cephalhematoma terutama pada cephalhematoma yang bersifat ekstensif dan bilateral?

terimakasih


In reply to 1910106092 NOVIA SYAPUTRI

Re: Diskusi Kelas B

by Nidatul Khofiyah -
cephalhematom yg ekstensif dan bilateral berarti terjadi pada 2 periosteum kanan dan kiri meskipun tidak melewati sutura. Nah karena meluas pada 2 sisi ini yang sering dianggap bahwa pembengkakan melewati sutura atau caput suksedaneum
In reply to Nidatul Khofiyah

Re: Diskusi Kelas B

by Bella Ariska Nurhidayah 1910106061 BELLA ARISKA NURHIDAYAH -

Assalamualaikum 

Saya bella ariska izin bertanya 

Dalam video adanya pendarahan subdural jika terjadi progreisifitas Hidrosefalus dilakukan Vp Shunt.Yang ingin saya tanyakan apa yang dimaksud dengan VP Shunt?dan bagaimana cara kerjanya?

In reply to Bella Ariska Nurhidayah 1910106061 BELLA ARISKA NURHIDAYAH

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106059 YUNI FITRIYA -

Saya yuni fitriya izin menjawab pertanyaan mba bella

Ventriculoperitoneal shunt (VP shunt) adalah alat kesehatan yang dipasang untuk melepaskan tekanan dalam otak. VP shunt direkomendasi bagi pasien yang menderita hidrosefalus. Kondisi ini disebabkan oleh cairan serebrospinal (CSF) berlebih yang membuat perluasan ruang dalam otak (ventrikel) menjadi sangat cepat, sehingga memicu tekanan yang tak semestinya. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat berujung pada kerusakan otak.

Cairan serebrospinal adalah komponen yang sangat penting dalam sistem saraf, karena berfungsi menciptakan bantalan bagi jaringan otak dan menyalurkan zat gizi ke otak. Cairan ini mengalir di antara tulang belakang dan tengkorak untuk memastikan bahwa volume darah intrakranial dalam kadar yang tepat. CSF akan terus diproduksi karena mengalir sepanjang ventrikel, menutrisi permukaan otak dan sumsum tulang belakang. Kemudian, cairan ini keluar melalui bagian dasar otak dan diserap ke dalam aliran darah. Namun, karena kelainan tertentu, aliran dan keseimbangan CSF akan terganggu, sehingga terjadi penumpukan.

Ventriculoperitoneal shunt adalah pengobatan utama bagi kondisi hidrosefalus, yang menyerang satu dari 500 anak. Kondisi ini merupakan kondisi bawaan (kongenital) atau didapat, dan indikasi yang paling nyata adalah pertumbuhan lingkar kepala yang tidak wajar. Biasanya, gejala pada anak disertai dengan mata juling (strabismus) dan kejang-kejang. Sedangkan pada orang dewasa, gejala hidrosefalus adalah sakit kepalamual dan muntah, saraf optik membengkak, penglihatan kabur atau ganda, mudah marah, lesu, dan perubahan kemampuan kognitif atau ingatan. Penyebab hidrosefalus belum diketahui secara pasti.


In reply to Bella Ariska Nurhidayah 1910106061 BELLA ARISKA NURHIDAYAH

Re: Diskusi Kelas B

by Nidatul Khofiyah -

pertanyaan ini sdh ada diatas, silakan bisa dibaca jawaban dari temannya yg sudah lengkap

In reply to Nidatul Khofiyah

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106068 VINA NUR FAJ'RIYATI -

assalamualaikum wr.wb

Ibu mohon maaf izin bertanya bagaimana jika janin itu besar dan ibu tetap menginginkan persalinan pervaginam, lalu bagaimana cara menanganinya ibu?

Terimakasih 

In reply to 1910106068 VINA NUR FAJ'RIYATI

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106073 NURUL YUMNA AISYAH -

waalaikumussalam, saya nurul yumna izin berpendapat

bisa dilakukan tindakan episiotomi, episiotomi akan diperlukan untuk melebarkan jalan lahir dalam kondisi janin besar

In reply to 1910106068 VINA NUR FAJ'RIYATI

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106079 RINANDA EKA PRAMITA -

Saya Rinanda Eka Pramita 1910106079 akan menjawab pertanyaan mba Vina. Jika janin berukuran lebih besar dari panggul. Maka langkah pertama yang harus dilakukan bidan adalah menolong dengan episiotomi. Akan tetapi jika setelah dilakukan tindakan epis tetap tidak ada kemajuan, bidan harus mementingkan keselamatan janin dan ibu dengan cara segera merujuk ke RS terdekat untuk dilakukan operasi Caesar.

Terimakasih

In reply to 1910106068 VINA NUR FAJ'RIYATI

Re: Diskusi Kelas B

by Nidatul Khofiyah -
bayi besar/makrosomia yg sudah dideteksi dari awal bila bukan primigravida masih bisa dilahirkan secara normal dengan syarat persalinan sebelumnya jg dilakukan pervaginam.. Apabila terjadi distosia bahu janin maka dapat dilakukan manuver2 penanganan distosia bahu.
In reply to Nidatul Khofiyah

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106069 NAILA SYAKIROHTUL RIZKIYAH -

Assalamualaikum saya naila syakirohtul ijin bertanya apasaja faktor resiko yg dapat terjadi pada cepal hematoma? Terimakasih 

In reply to 1910106069 NAILA SYAKIROHTUL RIZKIYAH

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106051 ANISA NUR LATIFAH -

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh. Saya Anisa Nur Latifah izin menjawab pertanyaan mba.

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengidap hematoma. Contohnya, aneurisma atau pelebaran yang abnormal pada pembuluh darah. Selain itu, pengunaan obat-obatan tertentu dan kondisi medis tertentu juga bisa menjadi faktor pemicunya. Contohnya, penyakit anemia aplastik atau infeksi virus.


Terimakasih

In reply to 1910106069 NAILA SYAKIROHTUL RIZKIYAH

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106059 YUNI FITRIYA -

Saya yuni fitriya izin menjawab pertanyaan mba naila

Faktor resiko hematoma

Penyebab umum hematoma adalah cedera, seperti akibat kecelakaan, terjatuh, terbentur, terkilir, patah tulang, atau luka tembak. Pada beberapa kasus, bersin yang terlalu keras juga dapat menyebabkan cedera pada pembuluh darah kecil di hidung.

Selain itu, terdapat juga beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hematoma, yaitu:

  • Berusia lanjut
  • Menderita aneurisma, yaitu pelebaran tidak normal pada pembuluh darah yang menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi lebih tipis dan mudah robek
  • Menggunakan obat-obatan tertentu, misalnya obat antikoagulan, yang bisa mengurangi kemampuan tubuh untuk membentuk bekuan darah dan memperbaiki kerusakan pembuluh darah
  • Menderita kondisi yang menyebabkan turunnya jumlah trombosit atau hilangnya fungsi trombosit, seperti infeksi virus dan anemia aplastik

In reply to 1910106069 NAILA SYAKIROHTUL RIZKIYAH

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106081 SEPTI RAHAYU -

Assalamualaikum wr.wb izin menjawab pertanyaan mbak nayla

Penyebab umum hematoma adalah cedera, seperti akibat kecelakaan, terjatuh, terbentur, terkilir, patah tulang, atau luka tembak. Pada beberapa kasus, bersin yang terlalu keras juga dapat menyebabkan cedera pada pembuluh darah kecil di hidung.

Selain itu, terdapat juga beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hematoma, yaitu:

  • Berusia lanjut
  • Menderita aneurisma, yaitu pelebaran tidak normal pada pembuluh darah yang menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi lebih tipis dan mudah robek
  • Menggunakan obat-obatan tertentu, misalnya obat antikoagulan, yang bisa mengurangi kemampuan tubuh untuk membentuk bekuan darah dan memperbaiki kerusakan pembuluh darah
  • Menderita kondisi yang menyebabkan turunnya jumlah trombosit atau hilangnya fungsi trombosit, seperti infeksi virus dan anemia aplastik


In reply to 1910106069 NAILA SYAKIROHTUL RIZKIYAH

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106081 SEPTI RAHAYU -

Assalamualaikum wr.wb izin menjawab pertanyaan mbak nayla

Penyebab umum hematoma adalah cedera, seperti akibat kecelakaan, terjatuh, terbentur, terkilir, patah tulang, atau luka tembak. Pada beberapa kasus, bersin yang terlalu keras juga dapat menyebabkan cedera pada pembuluh darah kecil di hidung.

Selain itu, terdapat juga beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hematoma, yaitu:

  • Berusia lanjut
  • Menderita aneurisma, yaitu pelebaran tidak normal pada pembuluh darah yang menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi lebih tipis dan mudah robek
  • Menggunakan obat-obatan tertentu, misalnya obat antikoagulan, yang bisa mengurangi kemampuan tubuh untuk membentuk bekuan darah dan memperbaiki kerusakan pembuluh darah
  • Menderita kondisi yang menyebabkan turunnya jumlah trombosit atau hilangnya fungsi trombosit, seperti infeksi virus dan anemia aplastik


In reply to 1910106069 NAILA SYAKIROHTUL RIZKIYAH

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106083 ASTRI APRILIA KUSUMA DEVI -

Assalamualaikum saya Astri 1910106083 izin menjawab pertamyaan mba naila 

Faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengidap hematoma. Contohnya, aneurisma atau pelebaran yang abnormal pada pembuluh darah. Selain itu, pengunaan obat-obatan tertentu dan kondisi medis tertentu juga bisa menjadi faktor pemicunya. Contohnya, penyakit anemia aplastik atau infeksi virus.

In reply to 1910106069 NAILA SYAKIROHTUL RIZKIYAH

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106080 TRI WAHYUNI -

Assalamualaikum saya Tri Wahyuni 1910106080 izin menjawab pertanyaan dari mba Nayla

  • Berusia lanjut
  • Menderita aneurisma, yaitu pelebaran tidak normal pada pembuluh darah yang menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi lebih tipis dan mudah robek
  • Menggunakan obat-obatan tertentu, misalnya obat antikoagulan, yang bisa mengurangi kemampuan tubuh untuk membentuk bekuan darah dan memperbaiki kerusakan pembuluh darah
  • Menderita kondisi yang menyebabkan turunnya jumlah trombosit atau hilangnya fungsi trombosit, seperti infeksi virus dan anemia aplastik

In reply to Nidatul Khofiyah

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106077 YUSTIA RAHENDRA -

Assalamualaikum ibu

Saya yustia rahendra ijin bertanya trauma persalinan sebagain salah satu contoh nya terjadi caput suksedaneum karena penggunaan alat saat penolongan persalinan dan bentuk kepala bayi seiring berjalannya waktu akan kembali, yang ingin saya tanyakan apakah setiap trauma saat persalinan bisa kembali normal atau tidak?

Terima kasih

In reply to 1910106077 YUSTIA RAHENDRA

Re: Diskusi Kelas B

by Bella Ariska Nurhidayah 1910106061 BELLA ARISKA NURHIDAYAH -

Saya bella ariska izin menjawab 

Trauma saat persalinan bisa sembuh atau bisa kembali normal

kondisi ini dapat disembuhkan dengan beberapa cara, antara lain:

1. Terapi

Terapi untuk postpartum PTSD meliputi terapi perilaku kognitif (CBT), psikoterapi, atau terapi kelompok. Dengan cara ini ibu akan mengetahui penyebab di balik reaksi negatif yang dialaminya setelah melahirkan

Kemudian, belajar untuk mengendalikan diri dalam menghadapi pengalaman yang sama dengan cara yang lebih baik.


2. Terapi EMDR


EMDR adalah singkatan dari Eye Movement Desensitization and Reprocessing Therapy. Terapi ini bertujuan untuk mengganti emosi negatif yang melekat pada trauma dengan pikiran dan perasaan positif.


Caranya, terapis akan meminta pasien mengingat kembali peristiwa penyebab trauma sambil mengalihkan konsentrasi dengan melakukan suatu gerakan.


Biasanya dengan meminta pasien menggerakkan mata ke kanan dan kiri mengikuti gerak telunjuk si terapis, atau meminta pasien mengetuk-ngetukkan tangan di meja sesuai ritme.


Teorinya, gerakan ini lambat laun dapat mengurangi kekuatan ingatan dan emosi negatif yang berakar dari peristiwa traumatis masa lalu.


Secara bertahap, dengan cara yang sama terapis akan memandu Anda untuk mengubah pikiran ke yang lebih menyenangkan.

3. Minum obat resep dokter


Ibu dengan postpartum PTSD biasanya diberikan obat antiansietas (antikecemasan) dan obat antidepresan untuk jangka pendek. Ini dilakukan untuk mengurangi keparahan dan intensitas gejala.







In reply to 1910106077 YUSTIA RAHENDRA

Re: Diskusi Kelas B

by Nidatul Khofiyah -

pada beberapa kasus trauma persalinan dilakukan dengan tata laksana konservatif yang berarti dapat pulih dengan sendirinya tanpa tindakan pembedahan atau tindakan invasif lainnya

In reply to Nidatul Khofiyah

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106051 ANISA NUR LATIFAH -

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh. Saya Anisa Nur Latifah izin bertanya bagaimana asuhan perawatan khusus bagi ibu persalinan dan BBL?

In reply to 1910106051 ANISA NUR LATIFAH

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106073 NURUL YUMNA AISYAH -

waalaikumussalam saya nurul yumna izin berpendapat

asuhan perawatan khusus bagi  BBL

mengoleskan salep mata dikedua mata, menyuntikkan k1 di paha kiri dan selang 1 jam menyuntikkan imunisasi Hb-0 di paha sebelah kanan, dan setelah lebih dari 6 jam dapat dimandikan

In reply to 1910106051 ANISA NUR LATIFAH

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106059 YUNI FITRIYA -

Waalaikumsalam 

Saya yuni fitriya izin menjawab pertanyaan mba anis

Ibu bersalin di berikan suntik oksitosin setelah bayi keluar dan setelah memastikan bayi tunggal,di lakukan massage setelah keluar plasenta,pemasangan kateter ketika kandung kemih penuh, di berikan infus apa bila di butuhkan,dan obat pendarahan jika terjadi pendarahan ,membersihkan ibu setelah selesai persalinan.

In reply to Nidatul Khofiyah

Re: Diskusi Kelas B

by 1910106074 PURWANINGSIH -
Assalamu'alaikum saya Purwaningsih izin bertanya 

Apakah ada tindakan lanjutan pada trauma organ dalam perut, setelah dilakukan tindakan diagnostik?

Terima kasih 🙏

In reply to 1910106074 PURWANINGSIH

Re: Diskusi Kelas B

by Nidatul Khofiyah -

sudah ada pertanyaan yang sama ya mbak diatas, silakan scroll.. Setelah diagnostik tentukan memberikan penanganan / tata laksana berdasarkan hasil dari pemeriksaan diagnostiknya