Diskusi Zat Gizi Karbohidrat

Kelas B Sifat kimia dan Sifat fisika pada karbohidrat

Kelas B Sifat kimia dan Sifat fisika pada karbohidrat

by 2110101108 JULITA MUTIARA -
Number of replies: 0

211010101108_Julita Mutiara

1. Sifat Mereduksi

Sifat mereduksi adalah sifat yang dapat mereduksi terutama dalam suasan

basa.Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi

karbohidrat maupun analisiskuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya

gugus aldehida atau keton bebas dalam molekulkarbohidrat. Sifat ini tampak pada

reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu 2+ dan ion Ag+ yangterdapat pada

pereaksi-pereaksi tertentu.

2. Pembentukan Furfural

Pembentukan furfural adalah senyawa organik siklik dengan

lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk

dalam sakarida dan merangsang saraf lidah mersakan manis. Karena banyak dipakai

dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh

dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. Salah satu

sumber utamanya adalah tongkol jagung. Vanili juga mengandung senyawa ini.

3. Pembentukan Osazon

Pembentukan osazon terjadi karena gugus aldehid ataupun keton dari

karbohidrat berikatan dengan phenilhidrazine. Reaksi antar senyawa tersebut

merupakan reaksi oksidasi reduksi, dimana atom C nomor satu dan dua dari aldosa

atau ketosa mengalami reaksi.

4. Pembentukan Ester

Pembentukan ester dapat dilakukan melalui reaksi secara langsung antara

alkohol dan asam karboksilat reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Reaksi ini biasanya

menggunakan katalis berupa asam maka maka reaksi ini bersifat reversibel.

Ester merupakan suatu senyawa organik dengan sifat-sifat tertentu yang

terbentuk melalui penggantian atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu

gugus organik (dilambangkan dengan R’). Asam oksigen adalah suatu asam yang

molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya dapat menjadi ion H+. Dengan

kata lain, ester adalah senyawa kimia turunan asam (organik atau anorganik) dimana

minimal satu gugus hidroksi (-OH) digantikan oleh gugus alkoksi (O-alkil). Senyawa

ester paling banyak diturunkan dari suatu asam karboksilat dan alkohol. Rumus umum

R – COO – R’ dimana R dan R’ merupakan gusu alkil/aril, sedangkan – COO –

merupakan gugus ester.

5. Isomerisasi

Isomerisasi adalah peristiwa yang terjadi ketika dua senyawa atau

lebihmemiliki rumus molekul yang berbeda tetapi memiliki struktur struktur yang 

berbeda. Prosesisomerisasi adalah proses dimana parafin rantai lurus diubah menjadi

senyawa-rantai rantai cabang sinambung dengan menggunakan katalis.

6. Pembentukan Glikosida

Pembentukan glikosida adalah zat kompleks yang mengandung gula yang

ditemukan pada beberapa tumbuhan. Berbagai tumbuhan mengandung zat

farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung ungu (digitalis).

Glikosida dibentuk oleh eliminasi udara antara hidroksil anomerik dari monosakarida

siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain. Glikosida tidak mengalami mutarotasi

tanpa adanya katalis asam, sehingga mereka terkunci pada konfigurasinya.

7. Rumus Fischer

Rumus fischer adalah rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang

kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang

termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau

gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia

yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam

hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran

cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada

monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer

optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah

putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada

yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama

awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro =

kanan).

8. Aktivitas Optik

Aktivitas optik adalah kemampuan zat tertentu untuk memutar bidang

terpolarisasi bidang pada saat cahaya melintas melalui kristal, zat cair atau solusi. Hal

ini terjadi bila molekul zat tidak simetris, sehingga molekul-molekul tersebut dapat

memiliki dua bentuk struktur yang berbeda, masing-masing merupakan pencerminan

yang lain (Ernawati dkk 2013).

9. Konfigurasi Molekul

Konfigurasi molekul adalah adalah teori yang menjelaskan ikatan kimia

melalui diagram orbital molekul. Sifat magnet dan sifat-sifat molekul dapat dengan

mudah dijelaskan dengan menggunakan pendekatan mekanika kuantum lain yang

disebut dengan teori orbital molekul. Salah satu contohnya teori orbital molekul dapat

menjelaskan sifat paramagnetisme dari molekul O₂ sesuai hasil percobaan, bahwa

oksigen bersifat paramagnetik dengan dua elektron tidak berpasangan dan bukan

diamagnetik seperti yang dijelaskan dengan menggunakan teori ikatan valensi.

10. Rumus Haworth

Proyeksi haworth adalah cara umum menggambarkan struktur lingkar

monosakarida dengan perspektif tiga dimensi sederhana. Proyeksi Haworth dinamai

menurut kimiawan Inggris Sir Walter N. Haworth. Proyeksi Haworth projection

memiliki ciri-ciri berikut: Karbon ialah jenis implisit atom.