Izin menjawab,
1. Fisioterapi dapat berperan dalam pemulihan fungsi gerak pasien yang mengalami kelumpuhan/kelemahan pasca trauma/post op ca otak.
2. Komunikasi terapeutik
a) Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan tujuansaling memberikan pengertian antar fisioterapis dengan pasien. Komunikasiterapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dankegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien (Indrawati, 2003 48). Tujuan Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan diri sendiri.y
b) Positioning: Tujuan: Mencegah decubitus, tirah baring dan static pneumonia.
Teknik: Fisioterapis mengajarkan dan memposisikan pasien melakukan perubahan posisi (terlentang,miring kiri dan kanan).Dosis : Setiap 2 jam
c) Infrared
Posisi pasien : Supine lying
Persiapan alat : Cek alat, kabel, dan pastikan alat dalam keadaan baik..Teknik pelaksanaan :-
On kan alat-
Panaskan sekitar 5 menit-
Pastikan daerah yang ingin disinari tidak terhalangioleh pakaian / assesoris pasien-
Atur jarak IR dengan tubuh ± 30 cm-
Atur waktu selama 15 menit-
Setelah waktu habis, jauhkan IR dari tubuh pasien lalu tekan tombol of-
Dosis: 3x seminggu (15 menit)
d) Elektrical Muscle StimulasiPosisi pasien : Supine lyingPersiapan alat : Cek alat, kabel, basahi spon dan pastikan alat dalam keadaan baik..Teknik pelaksanaan :
-on kan alat
-pasang spon pada pad
-Gulung pakaian pasien (tidak menutupi kulit)
-letakkan pad pada otot/muscle belly yang mau diterapi
-atur frekuensi, time, dan instensitas.
-Naikkan intensitas secara perlahan sampaimencapai intensitas yang nyaman untuk pasien
-Setalah waktu habis, lepaskan pad, dan matikanalat.
Dosis: 3 x seminggu (7 menit)
e) breathing exercise
Tujuan :Meningkatkan ventilasi paru, meningkatkan kekuatan dan dayatahan serta koordinasi otot otot respirasi dan mepertahankanmobilitas chest
Teknik : Fisioterapi meletakkan kedua tangannya pada bagian perut pasien.Perintahkan pasien untuk inspirasi sambil mengembungkan perutnya dan ketika ekspirasi kempiskan perut lalu fisioterapismendorong dengan tangan secara pelan kearah dalam mengikuti pola pernafasan pasien.
Dosis : setiap hari (3 x sehari)
f). Passive exercise
Tujuan : Mempertahankan dan meningkatkan mobilitas sendiTeknik :Posisi tidur terlentang, kemudian fisioterapis memberikangerakan pasif pada ekstremitas.
Dosis : Setiap hari (15 sampai 30 kali repetisi).
g) Stretching
Tujuan Mencegah kontraktur otot
Teknik Pelaksanaan :
-Gerakkan sendi secara perlahan sampai pada batasketerbatasan.
- Stabilisasi pada bagian proksimal dan gerakkan pada bagian distal sendi.
- Untuk mencegah kompresi sendi selamastretching gunakan traksi derajat I untukmenggerakkan sendi.
- Terapkan stretch secara perlahan dan general padasendi yang bersangkutan.
- Lakukan sekitar 08-10 detik atau lebih.
-Lakukan force sesuai dengan toleransi pasien.
Dosis : Setiap hari (6x repetisi)
h) AAROMEX
Tujuan : a) Mengembangkan koordinasi dan keterampilan motorik untukaktivitas fungsional, b) Mempertahankan elastisitas fisiologis dankontraktilitas otot yang terlibat, c) Memberikan stimulus untuk integritastulang dan jaringan sendi.
Teknik : Posisi pasien tidur terlentang, kemudian fisioterapismemerintahkan pasien untuk menggerakkan ekstremitas dengan bantuansedikit dari fisioterapis pada awal atau akhir gerakan jika ada kelemahan
Dosis: setiap hari (15-20 detik)