1. apa peran fisioterapi pada kasus brain injury dan brain cancer?
Untuk menangani permasalahan pada brain cancer seperti :
1. Adanya Spastisitas
2. Penurunan kognitif
3. Penurunan koordinasi
4. Pnurunan motorik halus
5. Gangguan Keseimbangan
6. Nyeri
Kemudian memberikan intervensi dan latihan untuk menangani permasalahan nya serta evaluasi dari pemberian intervensi. Edukasi juga diperlukan pasien.
2. contoh penatalaksaan fisioterapi yang di berikan pada pasien brain injury dan brain cancer, serta alasannya
1. Komunikasi terapeutik
Tujuan komunikasi terapeutik yaitu membantu pasien untukmemperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapatmengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu mempengaruhiorang lain, lingkungan fisik dan diri sendiri.
2. Positioning
Tujuan mencegah dicubitus, mencegah komplikasi paru, mencegah timbulnya batu kandung kemih, mencegah terjadinya thrombosis, mencegah terjadinya kontraktur.
3. IR (infra red)
Diharapkan agar terjadi efek analgesik, efek anti imflamasi, efek sedatif, peningkatan suhu jaringan, efekrileksasi otot sehingga intensitas spasme menurun, dan efek vasodilatasi agarterjadi peningkatan blood flow.
4. Electrical muscle stimulation
Hasil stimulasi adalah perbaikan dan penguatan otot.
5. Breathing Exercise
Tujuan latihan exercise adalah meningkatkan otot diafragma yang lemah, penurunan ekspansi thoraks , penurunan daya tahan serta kelelahan dapat menghambat program terapi. Penurunan volume paru terjadi sekitar 30-40 % pada penderita traumatic brain injury.
6. Passive ROM Exercise
Passive ROM dilakukan untuk mengurangi komplikasi immmobilisasi dengan tujuan:
a. Mempertahankan integritas sendi dan jaringan lunak.
b. Meminimalkan efek terjadinya kontraktur.
c. Mempertahankan elastisitas mekanik otot.
d. Membantu sirkulasi dan vaskularisasi dinamik
e. Meningkatkan gerakan sinovial untuk nutrisi cartilago dan difusi material-
material sendi.
f. Menurunkan nyeri.
g. Membantu healing proses setelah injuri atau pembedahan
h. Membantu mempertahankan gerakan pasien.
7. AAROMEX ( Active Assistive ROM Exercise)
AAROMEX adalah jenis AROM dengan bantuan yang diberikan secara manual atau mekanik oleh gaya luar karena otot penggerak utama membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan gerakan. Jika pasien memiliki otot yang lemah dan tidak mampu menggerakkan sendi melalui lingkup gerak yang diinginkan, AAROMEX digunakan untuk memberikan bantuan yang cukup pada otot secara terkontrol dan hati-hati sehingga otot dapat berfungsi pada tingkat maksimumnya dan dikuatkan secara progresif.