Forum Diskusi Praktikum

PSIK kelompok A5

PSIK kelompok A5

by Henny Yuspina -
Number of replies: 23

Assalamu'alaikum..

Kepada semua mahasiswa.. Silahkan video tentang ventilasi mekanik di lihat dan kalau ada pertanyaan silahkan bertanya di forum tanya jawab. Semoga video yg ada bisa bermanfaat. Dan semoga kita semua selalu di lindungi ALLAH dan sehat selalu.. 

Wassalamu'alaikum wr.wb



In reply to Henny Yuspina

Re: PSIK kelompok A5

by 1710201078 FITRI AINUN NIKMAH -

Mohon maaf bu saya Fitri Ainun ingin bertanya, pada mode pemasangan ventilator ada salahsatunya yaitu ControlledMandatoryVentilation(CMV) disebutkan bahwa indikasinya pada pasien yg tidak memiliki napas spontan atau pada pasien yang sengaja tidak boleh bernapas. Maksud dari pernyataan pasien yg sengaja tidak boleh bernapas itu bagaimana ya bu? Serta contohnya. Terimakasih

In reply to 1710201078 FITRI AINUN NIKMAH

Re: PSIK kelompok A5 fitri ainun

by Henny Yuspina -

Maksud nya sengaja tidak boleh bernafas adalah pasien di berikan obat sedative shg pernafasan nya di ambil alih oleh ventilator. Karena kondisi tertentu jika pasien bernafas sendiri akan memperburuk kondisi pasien. Misal nya diterapkan pada pasien-pasien yang tidak sadar karena pengaruh obat, gangguan fungsi serebral, cedera saraf spinal dan frenikus serta pasien dengan kelumpuhan saraf motorik yang menyebabkan hilangnya usaha napas. 

In reply to Henny Yuspina

Re: PSIK kelompok A5

by 1710201058 ADENIA SALSABILA -

Waalaikumsalam...

Ibu saya ingin bertanya di mode CMV dijelaskan bahwa mode ini dapat diindikasikan untuk pasien yang tidak memiliki nafas spontan dan sengaja tidak boleh bernafas, contohnya pasien dengan penyakit apa nggih bu yang sengaja tidak boleh bernafas? Terimakasih 

In reply to 1710201058 ADENIA SALSABILA

Re: PSIK kelompok A5 adenia salsabila

by Henny Yuspina -

Maksud nya sengaja tidak boleh bernafas adalah pasien di berikan obat sedative shg pernafasan nya di ambil alih oleh ventilator.  Karena kondisi tertentu jika pasien bernafas sendiri akan memperburuk kondisi pasien. Misal nya diterapkan pada pasien-pasien yang tidak sadar karena pengaruh obat, gangguan fungsi serebral, cedera saraf spinal dan frenikus serta pasien dengan kelumpuhan saraf motorik yang menyebabkan hilangnya usaha napas. 

In reply to Henny Yuspina

Re: PSIK kelompok A5

by 1710201070 CAHYO NUGROHO -

Bu, pada kasus covid 19 kan banyak pasien yg membutuhkan ventilator. Metode yg mana ya bu yg dilakukan untuk pemasangan ventilator pada pasien covid? 

In reply to 1710201070 CAHYO NUGROHO

Re: PSIK kelompok A5

by 1710201067 HENSA TIAR PUTRA UTAMA -

Menjawab pertanyaan dari mas cahyo

Menurut saya, penggunaan ventilator pada pasien covid pun juga menyesuaikan indikasinya, misalkan pasien covid yg bernapas tidak kuat/tidak dalam maka metode yg digunakan yaitu Pressure Support Ventilation (PSV)

In reply to 1710201070 CAHYO NUGROHO

Re: PSIK kelompok A5 cahyo nugroho

by Henny Yuspina -

Pada pasien covid -19 mode atau metode ventilator yg di gunakan di sesuaikan dg respon pernafasan pasien.

In reply to Henny Yuspina

Re: PSIK kelompok A5

by 1710201058 ADENIA SALSABILA -

Ibu saya ingin bertanya lagi, apakah sejauh ini cukup banyak pasien yang mengalami komplikasi akibat pemasangan ventilator? Dan bila pasien yang dipasang ventilator mengalami komplikasi atelektasis tindakan apa yang harus dilakukan?

In reply to 1710201058 ADENIA SALSABILA

Re: PSIK kelompok A5 adenia

by Henny Yuspina -

Setiap tindakan pasti ada komplikasi nya. Ada beberapa kasus yg terjadi akibat pemasangan ventilator.

Jika atelektasis disebabkan oleh sumbatan lendir pada saluran napas, penanganan dapat dilakukan dengan menyedot cairan mukosa dengan selang suction. Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan bronkoskopi.

In reply to Henny Yuspina

Re: PSIK kelompok A5

by 1710201056 FARJANA LIDIA -
Di jelaskan di panduan bahwa ventilator memiliki tekanan positif yg tinggi, maksudnya bagaimana ya bu?
In reply to 1710201056 FARJANA LIDIA

Re: PSIK kelompok A5

by 1710201059 DEVI MEIDAYANTI -

Saya mau menjawab pertanyaan mba farjana lidia

Dari beberapa website yg saya baca tekanan positif disebut juga intermitten pressure ventilator, memberikan tekanan positif diatas 1 atmosfer (dalam hal ini satu atsmosfer dianggap sama dengan nol ), pada jalan nafas (airway) untuk memventilasi paru.

In reply to 1710201056 FARJANA LIDIA

Re: PSIK kelompok A5 FARJANA

by Henny Yuspina -

Ventilator tekanan positif menggembungkan paru-paru dengan mengeluarkan tekanan positif  pada jalan nafas dengan demikian mendorong alveoli untuk mengembang selama inspirasi. Pada ventilator jenis ini diperlukan intubasi endotrakeal atau trakeostomi. Ventilator ini secara luas digunakan pada klien dengan penyakit paru primer.

In reply to Henny Yuspina

Re: PSIK kelompok A5

by 1710201057 ANI PUSPITA NINGSIH -
Mohon maaf ibu saya ijin bertanya bagaimana cara perawatan pasien dengan ventilator?
terimakasih 
In reply to 1710201057 ANI PUSPITA NINGSIH

Re: PSIK kelompok A5 ani puspita ningsih

by Henny Yuspina -

Pemantauan
1. Periksa analisa gas darah tiap 6 jam, kecuali ada perubahan seting, analisa gas darah diperiksa 20 menit setelah ada perubahan seting.
Nilai standar : PCO2 = 35 – 45 mmHg
Saturasi O2 = 96 – 97 %
PaO2 = 80 – 100 mmHg
Bila PaO2 lebih dari 100 mmHg, maka FiO2 diturunkan bertahap 10 %.
Bila PCO2 lebih besar dari 45 mmHg, maka M.V dinaikkan.
Bila PCO2 lebih kecil dari 35 mmHg, maka M.V diturunkan.
2. Buat foto torax setiap hari untuk melihat perkembangan klinis, letak ETT dan komplikasi yang terjadi akibat pemasangan Ventilator.
3. Observasi keadaan kardiovaskuler pasien : denyut jantung, tekanan darah, sianosis, temperatur.
4. Auskultasi paru untuk mengetahui :
- letak tube
- perkembangan paru-paru yang simetris
- panjang tube
5. Periksa keseimbangan cairan setiap hari
6. Periksa elektrolit setiap hari
7. “Air Way Pressure” tidak boleh lebih dari 40 mmHg
8. “Expired Minute Volume” diperiksa tiap 2 jam
9. Usahakan selang nasogastrik tetap berfungsi.
10. Perhatikan ada tidaknya “tension pneumothorax” dengan melihat tanda-tanda sebagai berikut :
- gelisah, kesadaran menurun
- sianosis
- distensi vena leher
- trachea terdorong menjauh lokasi “tension pneumothorax”
- salah satu dinding torak jadi mengembang
- pada perkusi terdapat timpani.

Perawatan :
1. Terangkan tujuan pemakaian ventilator pada pasien dan atau pada keluarganya bagi pasien yang tidak sadar.
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan, untuk mencegah infeksi.
3. “Breathing circuit” sebaiknya tidak lebih tinggi dari ETT, agar pengembunan air yang terjadi tidak masuk ke paru pasien.
4. Perhatikan permukaan air di “humidifier”, jaga jangan sampai habis, air diganti tiap 24 jam.
5. Fiksasi ETT dengan plester dan harus diganti tiap hari, perhatikan jangan sampai letak dan panjang tube berubah.
Tulis ukuran dan panjang tube pada “flow sheet”
6. Cegah terjadinya kerusakan trachea dengan cara :
Tempatkan tubing yang dihubungkan ke ETT sedemikian rupa sehingga posisinya berada diatas pasien. Tubing harus cukup panjang untuk memungkinkan pasien dapat menggerakkan kepala.
7. Memberikan posisi yang menyenangkan bagi pasien, dengan merubah posisi tiap 2 jam. Selain itu perubahan posisi berguna untuk mencegah terjadinya dekubitus.
8. Memberi rasa aman dengan tidak meninggalkan pasien sendirian.
9. Teknik mengembangkan “cuff” :
- kembangkan “cuff” dengan udara sampai tidak terdengar suara bocor.
- “cuff” dibuka tiap 2 jam selama 15 menit.

10. Lakukan perawatan oral hygiene setiap hari. 


In reply to Henny Yuspina

Re: PSIK kelompok A5

by 1710201079 KRISNAWATI WARDANI -

Wa'alaikumsalam 

Izin bertanya Bu, Bagaimana cara mencegah agar pasien dengan ventilator tidak mengalami komplikasi?

In reply to 1710201079 KRISNAWATI WARDANI

Re: PSIK kelompok A5 krisnawati wardani

by Henny Yuspina -

Cara mencegah agar tidak terjadi komplikasi

Pemantauan
1. Periksa analisa gas darah tiap 6 jam, kecuali ada perubahan seting, analisa gas darah diperiksa 20 menit setelah ada perubahan seting.
Nilai standar : PCO2 = 35 – 45 mmHg
Saturasi O2 = 96 – 97 %
PaO2 = 80 – 100 mmHg
Bila PaO2 lebih dari 100 mmHg, maka FiO2 diturunkan bertahap 10 %.
Bila PCO2 lebih besar dari 45 mmHg, maka M.V dinaikkan.
Bila PCO2 lebih kecil dari 35 mmHg, maka M.V diturunkan.
2. Buat foto torax setiap hari untuk melihat perkembangan klinis, letak ETT dan komplikasi yang terjadi akibat pemasangan Ventilator.
3. Observasi keadaan kardiovaskuler pasien : denyut jantung, tekanan darah, sianosis, temperatur.
4. Auskultasi paru untuk mengetahui :
- letak tube
- perkembangan paru-paru yang simetris
- panjang tube
5. Periksa keseimbangan cairan setiap hari
6. Periksa elektrolit setiap hari
7. “Air Way Pressure” tidak boleh lebih dari 40 mmHg
8. “Expired Minute Volume” diperiksa tiap 2 jam
9. Usahakan selang nasogastrik tetap berfungsi.
10. Perhatikan ada tidaknya “tension pneumothorax” dengan melihat tanda-tanda sebagai berikut :
- gelisah, kesadaran menurun
- sianosis
- distensi vena leher
- trachea terdorong menjauh lokasi “tension pneumothorax”
- salah satu dinding torak jadi mengembang
- pada perkusi terdapat timpani.

Perawatan :
1. Terangkan tujuan pemakaian ventilator pada pasien dan atau pada keluarganya bagi pasien yang tidak sadar.
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan, untuk mencegah infeksi.
3. “Breathing circuit” sebaiknya tidak lebih tinggi dari ETT, agar pengembunan air yang terjadi tidak masuk ke paru pasien.
4. Perhatikan permukaan air di “humidifier”, jaga jangan sampai habis, air diganti tiap 24 jam.
5. Fiksasi ETT dengan plester dan harus diganti tiap hari, perhatikan jangan sampai letak dan panjang tube berubah.
Tulis ukuran dan panjang tube pada “flow sheet”
6. Cegah terjadinya kerusakan trachea dengan cara :
Tempatkan tubing yang dihubungkan ke ETT sedemikian rupa sehingga posisinya berada diatas pasien. Tubing harus cukup panjang untuk memungkinkan pasien dapat menggerakkan kepala.
7. Memberikan posisi yang menyenangkan bagi pasien, dengan merubah posisi tiap 2 jam. Selain itu perubahan posisi berguna untuk mencegah terjadinya dekubitus.
8. Memberi rasa aman dengan tidak meninggalkan pasien sendirian.
9. Teknik mengembangkan “cuff” :
- kembangkan “cuff” dengan udara sampai tidak terdengar suara bocor.
- “cuff” dibuka tiap 2 jam selama 15 menit.

10. Lakukan perawatan oral hygiene setiap hari. 


In reply to Henny Yuspina

Re: PSIK kelompok A5

by 1710201061 ANRISA AKHID NURFALAH -

Assalamualaikum wrwb

Saya Anrisa Akhid Nurfalah 

Izin bertanya buk

Jika terjadi malfungsi ventilator, apa tindakan yang harus dilakukan?

Terimakasih

In reply to 1710201061 ANRISA AKHID NURFALAH

Re: PSIK kelompok A5 ANRISA AKHID

by Henny Yuspina -


  • Periksa adakah putus hubungan antara ventilator dengan selang
  • Nilai suara napas, lakukan suction jika dibutuhkan
  • Keluarkan kelebihan air dari selang ventilator
  • Periksa tekanan balon endotrakeal
  • Masukan balok gigitan atau jalan napas oral