Forum Diskusi Praktikum

PSIK 7 B kelompok.B 1

PSIK 7 B kelompok.B 1

by Henny Yuspina -
Number of replies: 34

Assalamu'alaikum..

Kepada semua mahasiswa.. Silahkan video tentang ventilasi mekanik di lihat dan kalau ada pertanyaan silahkan bertanya di forum tanya jawab. Semoga video yg ada bisa bermanfaat. Dan semoga kita semua selalu di lindungi ALLAH dan sehat selalu.. 

Wassalamu'alaikum wr.wb


In reply to Henny Yuspina

Re: PSIK 7 B kelompok.B 1

by 1710201089 SEPTIANA ZAHRUL MAWADDAH -

Maaf bu, izin bertanya

Apakah pemasangan ventilator ini ada efek samping yg buruk bagi pasien?

In reply to 1710201089 SEPTIANA ZAHRUL MAWADDAH

Re: septiana zahrul PSIK 7 B kelompok.B 1

by Henny Yuspina -

Risiko Penggunaan Alat Ventilator

Selama penggunaan alat ventilator, dapat terjadi beberapa efek samping, yaitu:

  • Luka pada mulut dan tenggorokan akibat tindakan intubasi.
  • Infeksi paru-paru, biasanya akibat masuknya kuman melalui selang pernapasan yang terpasang pada tenggorokan.
  • Cedera paru-paru dan kebocoran udara ke rongga di luar paru-paru (pneumothorax).
  • Kehilangan kemampuan untuk batuk dan menelan, sehingga dahak atau lendir pada saluran napas bisa menumpuk dan mengganggu masuknya udara. Dokter atau perawat akan melakukan penyedotan secara berkala untuk mengeluarkan dahak atau lendir ini.
  • Keracunan oksigen.

In reply to Henny Yuspina

Re: septiana zahrul PSIK 7 B kelompok.B 1

by 1710201089 SEPTIANA ZAHRUL MAWADDAH -

jadi untuk mengurangi efek samping itu bisa dilakukan apa saja nggih bu?

In reply to 1710201089 SEPTIANA ZAHRUL MAWADDAH

Re: septiana zahrul PSIK 7 B kelompok.B 1

by Henny Yuspina -

Pemantauan
1. Periksa analisa gas darah tiap 6 jam, kecuali ada perubahan seting, analisa gas darah diperiksa 20 menit setelah ada perubahan seting.
Nilai standar : PCO2 = 35 – 45 mmHg
Saturasi O2 = 96 – 97 %
PaO2 = 80 – 100 mmHg
Bila PaO2 lebih dari 100 mmHg, maka FiO2 diturunkan bertahap 10 %.
Bila PCO2 lebih besar dari 45 mmHg, maka M.V dinaikkan.
Bila PCO2 lebih kecil dari 35 mmHg, maka M.V diturunkan.
2. Buat foto torax setiap hari untuk melihat perkembangan klinis, letak ETT dan komplikasi yang terjadi akibat pemasangan Ventilator.
3. Observasi keadaan kardiovaskuler pasien : denyut jantung, tekanan darah, sianosis, temperatur.
4. Auskultasi paru untuk mengetahui :
- letak tube
- perkembangan paru-paru yang simetris
- panjang tube
5. Periksa keseimbangan cairan setiap hari
6. Periksa elektrolit setiap hari
7. “Air Way Pressure” tidak boleh lebih dari 40 mmHg
8. “Expired Minute Volume” diperiksa tiap 2 jam
9. Usahakan selang nasogastrik tetap berfungsi.
10. Perhatikan ada tidaknya “tension pneumothorax” dengan melihat tanda-tanda sebagai berikut :
- gelisah, kesadaran menurun
- sianosis
- distensi vena leher
- trachea terdorong menjauh lokasi “tension pneumothorax”
- salah satu dinding torak jadi mengembang
- pada perkusi terdapat timpani.

Perawatan :
1. Terangkan tujuan pemakaian ventilator pada pasien dan atau pada keluarganya bagi pasien yang tidak sadar.
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan, untuk mencegah infeksi.
3. “Breathing circuit” sebaiknya tidak lebih tinggi dari ETT, agar pengembunan air yang terjadi tidak masuk ke paru pasien.
4. Perhatikan permukaan air di “humidifier”, jaga jangan sampai habis, air diganti tiap 24 jam.
5. Fiksasi ETT dengan plester dan harus diganti tiap hari, perhatikan jangan sampai letak dan panjang tube berubah.
Tulis ukuran dan panjang tube pada “flow sheet”
6. Cegah terjadinya kerusakan trachea dengan cara :
Tempatkan tubing yang dihubungkan ke ETT sedemikian rupa sehingga posisinya berada diatas pasien. Tubing harus cukup panjang untuk memungkinkan pasien dapat menggerakkan kepala.
7. Memberikan posisi yang menyenangkan bagi pasien, dengan merubah posisi tiap 2 jam. Selain itu perubahan posisi berguna untuk mencegah terjadinya dekubitus.
8. Memberi rasa aman dengan tidak meninggalkan pasien sendirian.
9. Teknik mengembangkan “cuff” :
- kembangkan “cuff” dengan udara sampai tidak terdengar suara bocor.
- “cuff” dibuka tiap 2 jam selama 15 menit.

10. Lakukan perawatan oral hygiene setiap hari. 


In reply to Henny Yuspina

Re: septiana zahrul PSIK 7 B kelompok.B 1

by 1710201083 FAIDA RAHMANI -

Maaf bu izin bertanya, apakah pasien yang terhubung dengan ventilator dan harus berbaring dalam waktu yang lama juga berisiko mengalami luka dekubitus dan gangguan aliran darah bu?

In reply to 1710201083 FAIDA RAHMANI

Re: faida rahmani PSIK 7 B kelompok.B 1

by Henny Yuspina -

Bisa terjadi luka di cubitus karena tirah baring yg lama, di atas pertanyaan dari septiana sudah saya jawab pada point ke 7. Memberikan posisi yang menyenangkan bagi pasien, dengan merubah posisi tiap 2 jam. Selain itu perubahan posisi berguna untuk mencegah terjadinya dekubitus.


In reply to Henny Yuspina

Re: PSIK 7 B kelompok.B 1

by 1710201091 NUR AFIFAH LUTHFIANI -

Bu ijin bertanya, apa yang harus dilakukan apabila terdapat malfungsi ventilator pada pasien yang terpasang alat ventilator tersebut?

Terimakasih

In reply to 1710201091 NUR AFIFAH LUTHFIANI

Re: Nur Afifah PSIK 7 B kelompok.B 1

by Henny Yuspina -

  • Penyebab terjadi nya malfungsi adalah: 
  • PENYEBAB DARI PASIEN :
  • Menggigit selang endotrakeal
  • Pasien membutuhkan suction
  • Batuk
  • Tersedak selang endotrakeal
  • Pasien melawan atau tidak sinkron dengan ventilator
  • Pasien mencoba berbicara
  • Pasien mengalami periode apnea

Penyebab mekanik:

  • Selang ventilator tertekuk
  • Balon selang endotrakeal memerlukan lebih banyak udara
  • Kebocoran pada balon selang endotrakeal
  • Kelebihan air di dalam selang ventilator
  • Kebocoran atau putus hubungan dalam sisitem
  • Kebocoran udara dari selang dada (chest tube) jika terpasang
  • Malfungsi dari system oksigen
  • Sumber energy ventilator mati

Penyebab patofisiologis:

  • Peningkatan paru yang noncompliance, misalnya pada ARDS
  • Peningkatan resistensi jalan napas, sperti pada bronkospasme
  • Edema paru
  • Pneumotoraks atau hemotoraks

Intervensi yang dapat dilakukan perawat untuk mengatasi alarm pada ventilator

  • Periksa adakah putus hubungan antara ventilator dengan selang
  • Nilai suara napas, lakukan suction jika dibutuhkan
  • Keluarkan kelebihan air dari selang ventilator
  • Periksa tekanan balon endotrakeal
  • Masukan balok gigitan atau jalan napas oral



In reply to Henny Yuspina

Re: PSIK 7 B kelompok.B 1

by 1710201080 IRWAN ARDIANTO -
Assalamualaikum bu

Izin bertanya

Dalam materi terdapat beberapa komplikasi dari pemasangan ventilator ini, salah satunya VAP. Dan setelah saya cari VAP ini disebabkan oleh mikroorganisme yang masuk di saluran pernapasan. Yang ingin saya tanyakan mengapa bisa terjadi komplikasi ini bu ? 

Terimakasih 🙏

In reply to 1710201080 IRWAN ARDIANTO

Re: IRWAN ARDIANTO PSIK 7 B kelompok.B 1

by Henny Yuspina -

Ventilator-associated pneumonia (VAP) adalah pneumonia yang terjadi lebih dari 48 jam setelah pemasangan intubasi endotrakeal akibat dari mikroorganisme yang masuk saluran pernapasan bagian bawah melalui aspirasi sekret orofaring yang berasal dari bakteri endemik di saluran pencernaan atau patogen eksogen

In reply to Henny Yuspina

Re: PSIK 7 B kelompok.B 1

by 1710201090 EKO ARVIN WITANTO -

Assalamualaikum wr wb 

Saya ingin bertanya bu, terkait dengan rumus tidal volume. Di video dijelaskan bahwa rumus tidal volume itu 6-8 cc perkilogram berat badan. Semisal kita memilih 6 ya berarti 6 x berat badan pasien. Nah yang mau saya tanyakan bagaimana cara kita menentukan berapa CC yang harus kita pakai supaya tindakan yang kita berikan itu efektif dan apakah di semua usia itu tetep pakai yang 6-8 cc perkilogram berat badan itu bu? 

Terimakasih 🙏

In reply to 1710201090 EKO ARVIN WITANTO

Re: EKO ARVIN WITANTO SIK 7 B kelompok.B 1

by Henny Yuspina -

Rumus nya adalah 6-8 cc/kg BB untuk dewasa. Jd kalau BB 50 berarti 6 x 50 = 300. 8 x 50 = 400 . Jadi rentang volume tidal yg di berikan adalah 300 - 400 cc. 


In reply to Henny Yuspina

Re: PSIK 7 B kelompok.B 1

by 1710201088 ALFI ZAKIYAH -

Saya Alfi Zakiyah, izin bertanya ibu.

Setelah saya membaca materi yang dikirim oleh ibu tentang ventilasi mekanik, saya ingin bertanya untuk Komplikasi dari penggunaan Ventilasi Mekanik, seperti penurunan curah jantung, barotrauma, vap, dll, ketika pasien dengan indikasi pemasangan ventilasi mekanik baik yang terjadi komplikasi pada pasien maupun yang tidak terjadi komplikasi apakah akan ada tindakan untuk pasien untuk menghilangkan, menimbulkan atau mencegah trauma berkelanjutan/berkepanjangan setalah menggunakan atau mendapat tindakan pemasangan ventilator mekanik?

terimakasih ibu atas perhatiannya.

In reply to 1710201088 ALFI ZAKIYAH

Re: ALFI ZAKIYAH PSIK 7 B kelompok.B 1

by Henny Yuspina -

Di samping perawatan yg telah saya jawab di pertanyaan nya septiana, untuk mencegah trauma yg berkelanjutan maka kita sebagai perawat juga melakukan perawatan psikologis dan dukungan keluarga yg kita berikan sebelum,selama dan sesudah tindakan pemasangan ventilator. 

In reply to Henny Yuspina

Re: PSIK 7 B kelompok.B 1

by 1710201088 ALFI ZAKIYAH -
saya ingin bertanya lagi bu.

setelah saya menonton vidio ventilasi mekanik yang ibu kirim, saya ingin bertanya tentang:
1. cara menentukan lost time, RR, inspiris time, triger sensitivity, TIP, di ventilator mekanik bagaimana nggih ibu?
2. kenapa untuk mengatur oksigen 100%?
3. apakah cara menentukan hasilnya lower alarm limit dan aper alarm limit (10-20%) sama seperti menentukan tidal 6-8?

terimkasih ibu sebelumnya.
In reply to 1710201088 ALFI ZAKIYAH

Re: PSIK 7 B kelompok.B 1

by 1710201088 ALFI ZAKIYAH -
Maksud No 3 seperti jawaban ibu kepada mas eko, terimkasih ibu.
In reply to 1710201088 ALFI ZAKIYAH

Re: ALFI ZAKIYAH PSIK 7 B kelompok.B 1

by Henny Yuspina -

1. Utuk setting alat ventilator pada video sdh di tetapkan setting nya yaitu : pause time 10, RR : 12- 24 x/mt. Inspirasi time 25, trigerr -2. Tetapi utk alat ventilator yg lebih canggih ada penghitungan tersendiri. 

2. O2 di berikan 100 % karena utk memenuhi supply kebutuhan O2 . Utk selanjut nya setelah 1 jam di lakukan pemeriksaan AGD utk setting ulang pemberian O2 selanjutnya yg di butuhkan pasien.

3. Cara menentukan alarm lower/uper limit adalah. Dg menghitung dulu Minute volume. Dg rumus MV = TV X RR. Kemudian hasil nya adalah 

Lower  limit :10 -20 % di bawah MV

Upper limit :  10 - 20 % di atas MV