Assalamu'alaikum..
Video utk materi hari ini tentang ventilator mekanik sdh ada di elearning... tp mhn maaf video nya seadanya inggih.. dpt dr mhs pas sy praktikum di unisa. Sy br di hub kmrn jd gak sempat buat video baru..smg bermanfaat..
Waalaikumsalam salam, baik bu terimakasih
Wa'alaikumsalam wr wb... Nggih baik bu, terimakasih
Nggih Bu..
Wa'alaikumsalam, baik Bu terimakasih. Saya memahami materinya dulu njih Bu 🙏🏻
Wallaikumsallam , baik ibu. Amin amin
wa'alaikumsalam, nggih bu terimakasih
waalaikumsalam bu baik, trimakasih
Selamat siang, Baik Bu
Wa'alaikumussalam..baik bu
Waalaikumsalam, baik bu terimakasih
Wa'alaikum salam.. baik bu
Wa'alaiukumsalam wr wb ,terimakasih Bu...
Ijin bertanya ibu,saat kondisi yang bagaimana mode ventilator mulai di weaning,trimakasih
Adapun kriteria pasien yang bisa dilakukan weaning diantaranya : 1. Masalah primer penyebab gagal napas pada pasien sudah teratasi. Artinya core problem dari pasien harus sudah tertangani. 2. Hemodinamik stabil, yang berarti pasien tidak menggunakan obat vasoaktif atau inotropik. 3. Status neurologis adekuat dengan nilai GCS > 8, dan jika pasien tersedasi nilai Richmond Agitation-Sedation Scale Score berada pada rentang −2 to 0 yang berarti pasien mendapatkan dosis sedasi yang minimal. 4. Pasien tidak mengalami demam (suhu tubuh < 380C). 5. Pertukaran gas adekuat dengan nilai PF ratio > 200 dengan nilai PEEP 5 cmH2O. 6. Nilai PCO2 dan juga pH dalam rentang normal.
ijin bertanya Bu, untuk mencegah komplikasi pemasangan ventilator mekanik apa saja yang perlu diperhatikan, terimakasih...
menambah pertanyaan Bu, untuk evaluasi setelah 1 jam pemasangan ventilator mekanik cukup dengan px AGD saja atau ada yang lain,terimakasih
Evaluasi 1 jam untuk AGD adalah untuk menentukkan kebutuhan oksigen yg di butuhkan pasien. Karena 1 jam pemasangan awal oksigen yg diberikan 100 %. Kalau untuk evaluasi yg lain selain AGD :
1. Respon bernafas
2. Vital sign
3. Bersihan jalan nafas
1.Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan, untuk mencegah infeksi.
2 “Breathing circuit” sebaiknya tidak lebih tinggi dari ETT, agar pengembunan air yang terjadi tidak masuk ke paru pasien.
3.Perhatikan permukaan air di “humidifier”, jaga jangan sampai habis, air diganti tiap 24 jam.
4.Fiksasi ETT dengan plester dan harus diganti tiap hari, perhatikan jangan sampai letak dan panjang tube berubah.
Tulis ukuran dan panjang tube pada “flow sheet”
5. Cegah terjadinya kerusakan trachea dengan cara :
Tempatkan tubing yang dihubungkan ke ETT sedemikian rupa sehingga posisinya berada diatas pasien. Tubing harus cukup panjang untuk memungkinkan pasien dapat menggerakkan kepala.
6. Memberikan posisi yang menyenangkan bagi pasien, dengan merubah posisi tiap 2 jam. Selain itu perubahan posisi berguna untuk mencegah terjadinya dekubitus.
7.Memberi rasa aman dengan tidak meninggalkan pasien sendirian.
8.teknik mengembangkan “cuff” :
- kembangkan “cuff” dengan udara sampai tidak terdengar suara bocor.
- “cuff” dibuka tiap 2 jam selama 15 menit.
ijin bertaya bu, berarti di ventilator Upper Alarm limit dan lower alarm limit itu di alat ada 2 nggih? yg satu untuk FiO2 yg satu lagi buat MV nya begitu nggih bu?