kelompok yang bertugas silahkan upload makalah, selanjutnya teman2 membaca dan memberikan pertanyaan
kelompok dipersilahkan menjelaskan melalui audio, baik rekam suara atau video
kalo kelompok sudah punya powerpoint dipersilahkan utk diupload
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
terimakasih kelompok materi VAP,ingin menanyakan di pencegahan VAP salahsatunya dengan cara non farmakologi yaitu menghindari volume lambung yang besar mohon penjelasan hal tersebut
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Ijin menjawab mbk Tatik
Menghindari volume lambung yg besar itu untuk menghindari refluk cairan dri lambung ke paru..apabila lambung penuh,resiko akan terjadi refluk dan masuk ke paru bisa menyebabkan pneumoni..jadi secukupnya saja dalam pemberian nutrisi
Mohon koreksinya..
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Terimakasih, seperti yang disampaikan Pak Dwi ada resiko infeksi akibat aspirasi dari refluk cairan lambung
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
terimakasih penjelasannya.
Assalamu alaikum
ijin bertanya nggih , tentang faktor resiko pada penderita VAP , salahsatunya disebutkan jenis kelamin ,mohon penjelasannya , terima kasih .
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Terimakasih atas pertanyaannya, dari beberapa literatur yang saya baca tidak menemukan penjelasan spesifik, tetapi menurut saya ada kaitannya dengan faktor resiko yang lain seperti PPOK yang sering diidap oleh lelaki efek dari perokok aktif maupun pasif
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
terima kasih atas jawabannya
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
selamat siang, ingin menanyakan kepada kelompok terkait diagnosa keperawatan defisiensi volume cairan berhubungan dengan kegagalan mekanisme regulasi,mohon dijelaskan rasionalnya terkait VAP. lalu untuk pemberian antibiotik awal sebelum ada kultur darah atau kultur sputum, kelompok mendapat data paling banyak menggunakan piperasilin tazobaktam (63%), apakah ada referensi yang menyatakan ini efektif? padahal belum diketahui hasil kulturnya, terkait antibiotik tersebut harganya mahal. terima kasih
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Karena dengan defisiensi cairan meningkatkan resiko ISK, dimana kuman Klebsiela Pneumoniae penyebab VAPbisa tumbuh disana
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Terimaksih atas pertayaannya , pemilihan antibitika Piperazilin-Tazonbactam didasarkan
atas pengetahuan tentang mikroorganisme (antibiogram), pola resistensi di lokasi setempat,
pemilihan jenis obat berdasarkan pertimbangan rasional gram negatif masih sensitif terhadap: Sefoperazone/Sulbactam (82.05%), Amikacin (76.92%), Fosfomycin (73.08%), Carbapenem (70.09%), Piperazilin-Tazobactam (67.55%), Imipenem (64.91%), Cefpirom (66.67%), dan Cefepime (64.03%). Pola bakteri etiologi ISPA di RS Immanuel periode Januari-Desember 2008
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Terimaksih atas pertayaannya , pemilihan antibitika Piperazilin-Tazonbactam didasarkan
atas pengetahuan tentang mikroorganisme (antibiogram), pola resistensi di lokasi setempat,
pemilihan jenis obat berdasarkan pertimbangan rasional gram negatif masih sensitif terhadap: Sefoperazone/Sulbactam (82.05%), Amikacin (76.92%), Fosfomycin (73.08%), Carbapenem (70.09%), Piperazilin-Tazobactam (67.55%), Imipenem (64.91%), Cefpirom (66.67%), dan Cefepime (64.03%). Pola bakteri etiologi ISPA di RS Immanuel periode Januari-Desember 2008
Assalamualaikum, saya ingin bertanya
Ventilator associated pneumonia (VAP) adalah pneumonia yang berkembang 48 jam atau lebih. VAP diakibatkan kontaminasi oral oleh mikroorganisme pada penderitanya, bagaimana pencegahan yang bisa di lakukan agar Vap tidak terjadi?
trimakasih
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Ijin menjawab mbk kasriani..
Cara mencegah dengan oral hygiene..
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
trimakasih pak dwi cahyo pancasilawana
pakah cuma itu saja pak?
dan bagai mana kebersihan mulut yang di maksud disini apakah bisa di jelaskan?
Saya akan membantu menjawab ,pada pasien terpasang ventilator tentunya tidak sadar jadi kebutuhan untuk oral higiene sangat penting minimal dilakukan 1 kali dalam sehari,tentunya dilakukan dengan tehnik aseptik.
mau menambahkan : Pencegahan VAP dapat dilakukan dengan2 cara, yaitu secara non farmakologi dan memakai farmakologi. Cara non farmakologi merupakan cara rutin dan baku dilakukan di UPI meliputi kebiasaan cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien, intubasi per oral, posisi kepala lebih tinggi 30 – 45°, dan menghindari volume lambung yang besar. Pencegahan non farmakologi ini belum mampu menurunkan insiden VAP, maka kemudian ditambahkan dengan pencegahan secara farmakologi yang lebih efektif. Pencegahan secara farmakologi dilakukan dengan cara dekontaminasi selektif menggunakan antibiotikpada saluran cerna (selective decontamination of the digestive tract/ SDD) dan dekontaminasi orofaring (oropharyngeal decontamination/OD) menggunakan antiseptik. Secara empirik terbukti bahwa SDD cukup efektif dalam pencegahan VAP, namun karena pemakaian antibiotika dapat meningkatkan risiko terjadinya resistensi kuman maka SDD tidak dianjurkan secara rutin, sehingga penggunaan zat anti septik menjadi alternative pilihan.
ini ada di materi halaman 3
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Baik,yang mbk tanyakan hanya faktor yg dari mulut saja kn..itu jawabannya
Untuk kebersihan mulut itu bisa dibersihkan dengan sikat gigi khusus(sikat gigi plus suction) dan bisa juga dengan betadhine kumur..
Terimakasih pak dwi telah membantu
Oral dekontaminasi atau perawatan mulut juga merupakan salah satu tindakan mengurangi jumlah bakteri dalam rongga mulut pasien, yang dapat dilakukan dengan intervensi mekanis dan farmakologis. Intervensi mekanik termasuk menyikat gigi dan pembilasan dari rongga mulut untuk menghilangkan plak pada gigi. Adapun intervensi farmakologis melibatkan penggunaan antimikroba. Penggunaan antibiotik profilaksis sistemik tidak menurunkan kejadian VAP dan ketika agen-agen yang digunakan tidak tepat, dapat mengembangkan resistensi antibiotik.
Adapun cara lain untuk mencagah dengan ubah posisi tidur, suction dan selalu mencuci tangan sebelum kontak dengan pasien
trimakasih untuk semua jawabanyak dari bu tuti bu nita bu sri pak dwi dan siti
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
silahkan kelompok utk menjawab
Assalamu'alaikum, pada diagnosa ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, bisakah ditambahkan kolaborasi dengan medis untuk pemasangan NGT & mengelola pemberian makan via NGt
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
mencoba menanggapi pertanyaan mbak sriyanti berkaitan dengan masalah ketidakseimbangan nutrisi menurut saya bisa dikolaborasikan dengan dengan dokter dengan pemasangan NGT untuk memenuhi kecukupan nutrisi pasien atau kalau perlu konsul dengan ahli gizi untuk kecukupan kalori yang dibutuhkan sesuai dengan kasusnya,mohon koreksi,terimakasih...
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Ijin menjawab Bu Yanti
Unutk pemasangan NGT wajib dilakukan sebelum pasien di intubasi..apabila sudah di intubasi baru dilakukan pemasangan NGT,akan sangat sulit untuk.dilakukan..
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Terima kasih pak dwi, kalau memang sudah terpasang NGT, berarti intervensi bisa ditambahkan pengelolaan pemberian diet via NGT. yang di makalah baru kolaborasi dengan gizi untuk diet pasien
BIsa sekali mba, karena tindakan itu adalah tindakan pemasangan NGT adalh tindakan kolaboratif bukan mandiri perawat
Terima kasih pak Hosa
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
mohon izin untuk bertanya kepada kelompok, untuk Tindakan pencegahan untuk mencegah aspirasi ke paru-paru, kelelompok menyebutkan menyapih dan ekstubasi dini. Mohon untuk dijelaskan kembali yang dimaksd menyapih dan ekstubasi dini seperti apa?
Terimakasih sebelumnya
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Ijin menjawab mbk Bella..
Sepemahaman saya,itu hanya salah satu cara untuk.mencegah terjadinya VAP..
Untuk menyapih atau exatubasi tidak mudah,kita harus menurunkan mode pada ventilator secara bertahap..tidak lupa juga kita lihat respon darri pasien dengan perubahan mode itu,apabila pasien mampu ya dilanjutkan dan apabila pasien tidak mampu jangan dipaksakan..
Berarti cara mencegah VAP harus dengan cara lain..
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Baik pak dwi terimakasih atas jawabannya.
Mohon maaf ingin bertanya lagi, berarti tindakan yang aman untuk mencegah VAP bagaimana pak, apakah dengan memberikan antibiotik saja seperti yang sudah dijelaskan kelompok di ppt?
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Selain memberikan antibiotik cara mencegahnya dengan:
Tindakan pencegahan kolonisasi bakteri di orofaring dan saluran pencernaan. Tindakan keperawatan yang perlu di lakukan antara lain:
Mencuci tangan
Selalu mencuci tangan selama 10 detik harus dilakukan sebelum dan setelah kontak dengan pasien. Selain itu, sarung tangan harus dipakai bila kontak dengan atau endotracheal sekresi oral.
Suction
Suction endotracheal merupakan prsedur penting dan sering dilakukan untuk pasien yang membutuhkan ventilasi mekanis. Prosedur ini dilakukan untuk mempertahankan patensi jalan napas, memudahkan penghilangan sekret jalan napas, merangsang batuk dalam, dan mencegah terjadinya pneumonia.
Oral dekontaminasi atau perawatan mulut juga merupakan salah satu tindakan mengurangi jumlah bakteri dalam rongga mulut pasien, yang dapat dilakukan dengan intervensi mekanis dan farmakologis. Intervensi mekanik termasuk menyikat gigi dan pembilasan dari rongga mulut untuk menghilangkan plak pada gigi. Adapun intervensi farmakologis melibatkan penggunaan antimikroba. Penggunaan antibiotik profilaksis sistemik tidak menurunkan kejadianVAP dan ketika agen-agen yang digunakan tidak tepat, dapat mengembangkan resistensi antibiotik.
Perubahan posisi tidur
Rutin mengubah posisi pasien minimal setiap 2 jam dapat meningkatkan drainase paru dan menurunkan resiko VAP. Penggunaan tempat tidur mampu rotasi lateral terus-menerus dapat menurunkan kejadian pneumoonia tetapi tidak menurunkan angka kematian atau durasi ventilasi mekanis.
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Baik mba siti, terimakasih atas penjelasannya
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Untuk kolaborasi bisa pemberian antibiotik..
Untuk tindakan mandiri
1. Cuci tangan
2. Oral higiene
3. Suction
4. Posisi semi Fowler
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
ijin menjawab pertanyaan mbak bella ekstubasi dini mencegah aspirasi karena sekresi yang terakumulasi di atas cuff risiko masuk atau teraspirasi karena reflug cairan gastrointestinal, bila kondisi pasien sudah memungkinkan ekstubasi segera dilakukan untuk meminimalkan risiko tersebut, mohon koreksinya...
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Ekstubasi adalah tindakan pencabutan pipa endoktrakea. Jadi Ekstubasi dini adalah pencabutan pipa endotrakea secepat mungkin bila pasien mampu karena resiko aspirasi dari ekstubasi
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Saya akan membantu menjawab suktion dilakukan sesuai produksi sekret,jika produk berlebih bisa satu jam sampai 2-4 kali,jika produk sudah berkurang suction dilakukan jika perlu.
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Sesuai kebutuhan dan monitoring dengan saturasi O2, karena terlalu sering suction juga ada resiko iritasi yang meningkatkan resiko infeksi
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Sesuai kebutuhan klien dengan monitoring saturasi O2, tapi jangan terlalu sering mencegah iritasi
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Assalamualikum.. Saya ingin menanyakan bagaimana cara meminimalisasi insiden vap.. Serta tolong jelaskan secara rinci lagi mengenai komplikasi pemakaian nya. Terimakasih
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Tindakan pencegahan kolonisasi bakteri di orofaring dan saluran pencernaan. Tindakan keperawatan yang perlu di lakukan antara lain:
Mencuci tangan
Selalu mencuci tangan selama 10 detik harus dilakukan sebelum dan setelah kontak dengan pasien. Selain itu, sarung tangan harus dipakai bila kontak dengan atau endotracheal sekresi oral.
Suction
Suction endotracheal merupakan prsedur penting dan sering dilakukan untuk pasien yang membutuhkan ventilasi mekanis. Prosedur ini dilakukan untuk mempertahankan patensi jalan napas, memudahkan penghilangan sekret jalan napas, merangsang batuk dalam, dan mencegah terjadinya pneumonia.
Oral dekontaminasi atau perawatan mulut juga merupakan salah satu tindakan mengurangi jumlah bakteri dalam rongga mulut pasien, yang dapat dilakukan dengan intervensi mekanis dan farmakologis. Intervensi mekanik termasuk menyikat gigi dan pembilasan dari rongga mulut untuk menghilangkan plak pada gigi. Adapun intervensi farmakologis melibatkan penggunaan antimikroba. Penggunaan antibiotik profilaksis sistemik tidak menurunkan kejadianVAP dan ketika agen-agen yang digunakan tidak tepat, dapat mengembangkan resistensi antibiotik.
Perubahan posisi tidur
Rutin mengubah posisi pasien minimal setiap 2 jam dapat meningkatkan drainase paru dan menurunkan resiko VAP. Penggunaan tempat tidur mampu rotasi lateral terus-menerus dapat menurunkan kejadian pneumoonia tetapi tidak menurunkan angka kematian atau durasi ventilasi mekanis.
Tindakan pencegahan untuk mencegah aspirasi ke paru-paru. Selain strategi untuk mencegah kolonisasi, strategi untuk mencegah aspirasi juga dapat digunnakan untuk mengurangi risiko VAP. Strategi tersebut meliputi :
Menyapih dan ekstubasi dini : karena adanya suatu selang endotracheal merupakan predisposisi pasien VAP, oleh karena itu pasien harus di observasi setiap hari. Jika memungkinkan menyapih dan ekstubasi lebih dini dari ventilasi mekanis lebih di anjurkan.
Posisi Semi fowler : memberikan posisi pasien dalam posisi semifowler dengan kepala tempat tidur di tinggikan mencegah refluks dan aspirasi bakteri dar lambung ke dalam saluran napas. Cukup mengangkat kepala tempat tidur dan menurunkan VAP sebesar 34%.
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
assalammualaikum wr.wb ijin menjawab pertanyaan dari mbk.Risti
cara meminimalisasi insiden VAP (Ventilator-associated Pneumonia) dengan melakukan dekontaminasi orofaring menggunakan larutan Klorheksidin 0,2%.
Terimakasih
Baik bu
Assalamualaikum Wr.WB. terimakasih kelompok untuk materinya, saya mau mendiskusikan tentang faktor risiko terjadinya VAP, faktor penjamu disebutkan ada Usia >=60 tahun, alasannya bagaimana? dan untuk usia dibawah itu bagaimana mengenai vaktor risikonya ? lalu faktor lain adalah musim dingin, bisa dijelaskan lbh lanjut ttg musim dingin ini seperti apa? terimakasih, wassalamualaikum wr.wb
Baik terima kasih
faktor risiko VAP yang berasal dari pasien adalah faktor umur. Pasien yang berada pada umur ≥ 60 tahun akan semakin tinggi berisiko VAP. Hasil konsensus American Thoracic Society (1995) menyatakan usia lanjut sangat rentan dengan peningkatan risiko VAP, terutama karena peningkatan komorbiditas pada usia lanjut. Di samping itu semakin meningkatnya usia akan terjadi penurunan dari kekebalan tubuh.
Jadi umur lbh dari 60 tahun resiko terjadinya VAP sangat tinggi, bukan berarti umur dibawah tidak bisa resiko VAP. Apalagi banyak faktir yang mempengaruhi VAP bukan hanya umur
berarti utk usia dubawah 60 tahun resikonya lbh rendah ya? lalu untuk musim dingin bagaimana ?
Umur dibawah 60 tahun bisa terkena VAP , lihat lagi faktor penyebab resiko terjaadinya vap, bukan hanya faktor umur. Tapi yang sering ditemukan VAP pada pasien lebih dari 60 tahun
Musim dingin akan mengakibatkan kondisi basah dan lembab menjadi lingkungan ideal untuk pertumbuhan bakteri.
nggih baik, terimakasih jawabannya
Assalamualaikum mba Siti, saya ingin bertanya terkait materi Vap, dimana penyebab Vap itu sendiri disebabkan oleh macam2 bakteri, di power point sendiri penyebab Vap dikarenakan ada infeksi bakteri dari kelompok bakteri 1, 2, dan 3, yang ingin saya tanyakan bagaimana perbedaan cara kerja bakteri kelompok 1, 2, dan 3, ini apakah ada gejala khususnya yang muncul, mengingat kalau kelompok bakteri yang menginfeksi 3 sekaligus pasti akan sangat berbahaya bagi paru2 si penderita. Terimakasih.
Bakteri penyebab VAP pada kelompok I adalah kuman gram negative (Enterobacter spp, Escherichia coli, Klebsiella spp, Proteus spp, Serratia marcescens, Haemophilus influenza, Streptococcus pneumoniae dan Methicillin sensitive staphylococcus aureus (MSSA). Bakteri penyebab kelompok II adalah bakteri penyebab kelompok I ditambah kuman anaerob, Legionella pneumophilia dan Methicillin resistan Staphylococcus aureus (MRSA). Bakteri penyebab kelompok III adalah Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter spp dan MRSA (Sirvent, 2003).
P. aeruginosa, bakteri patogen yang paling sering ditemukan pada kasus VAP, resisten intrinsik terhadap berbagai antimikroba. Resistensinya terhadap piperasilin, ceftazidim, cefepim, golongan karbapenem, aminoglikosida dan fluorokuinolon makin sering dilaporkan di Amerika Serikat. Beberapa isolat bakteri MDR tersebut hanya sensitif terhadap polymixin-B. Klebsiella spp. memiliki resistensi intrinsik terhadap golongan aminopenisilin misalnya ampisilin dan dapat menjadi resisten terhadap golongan sefalosporin dan aztreonam dengan memproduksi extended-spectrum Blactamases (ESBLs). Bakteri lain yang juga memproduksi ESBL hingga resistensinya terhadap spp. (Kollef dkk, 2005).
Acinetobacter spp. patogenisitasnya lebih rendah dibandingkan P. aeruginosa tetapi infeksinya menjadi masalah karena meningkatnya resistensi terhadap berbagai antibiotik seperti golongan karbapenem. Antibiotik yang dapat menjadi pilihan pada kondisi tersebut adalah sulbactam. Bakteri MRSA dapat memproduksi penicillinbinding protein yang dapat menurunkan afinitasnya terhadap antibiotik golongan B-laktam tetapi masih cukup sensitif terhadap linezolid. S. pneumoniae dan H. influenzae sering ditemukan pada pasien VAP awitan dini dan biasanya berasal dari masyarakat (community acquired).
Pada umumnya VAP tanda gejalanya yaitu demam, takikardi, dan leukositosis disertai gambaran infiltrat baru ataupun perburukan di foto toraks dan penemuan bakteri penyebab infeksi paru.
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
apakah pasien yang mengalami VAP selalu diberikan terapi penisilin + B-laktamase + aminoglikosida?
bisa dijelaskan masing2 fungsi dari obat tersebut. terimakasih
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
didasarkan atas pengetahuan tentang mikroorganisme (antibiogram), pola resistensi di lokasi setempat, pemilihan jenis obat berdasarkan pertimbangan rasional Antibiotik Beta-Laktam
Antibiotik beta-laktam terdiri dari berbagai golongan obat yang mempunyai struktur cincin beta-laktam, yaitu penisilin, sefalosporin, monobaktam, karbapenem, dan inhibitor beta-laktamase. Obat-obat antibiotik beta-laktam umumnya bersifat bakterisid, dan sebagian besar efektif terhadap organisme Gram-positif dan negatif. Antibiotik beta-laktam mengganggu sintesis dinding sel bakteri, dengan menghambat langkah terakhir dalam sintesis peptidoglikan, yaitu heteropolimer yang memberikan stabilitas mekanik pada dinding sel bakteri (Kemenkes, 2011).
Penisilin
Golongan penisilin mempunyai persamaan sifat kimiawi, mekanisme kerja, farmakologi, dan karakterisktik imunologis dengan sefalosforin, monobaktam, karbapenem, dan penghambat beta-laktamase. Semua obat tersebut merupakan senyawa beta laktam yang dinamakan demikian karena mempunyai cincin laktam beranggota empat yang unik (Katzung, 2012). Penisilin mempunyai mekanisme kerja dengan cara mempengaruhi langkah akhir sintesis dinding sel bakteri (transpepetidase atau ikatan silang), sehingga membran kurang stabil secara osmotik. Lisis sel dapat terjadi, sehingga penisilin disebut bakterisida. Keberhasilan penisilin menyebabkan kematian sel berkaitan dengan ukurannya, hanya defektif terhadap organisme yang tumbuh secara cepat dan mensintesis peptidoglikan dinding sel (Mycek et al., 2001).Aminoglikosida
Aminoglikosisda dihasilkan oleh jenis−jenis fungi Streptomyces dan Micromanospora semua senyawa dan turunan semi-sintesisnya mengandung dua atau tiga gula amino di dalam molekulnya yang saling terikat secara glukosidis. Dengan adanya gugusan-amino, zat-zat ini bersifat basa lemah dan garam sulfatnya yang digunakan dalam terapi mudah larut dalam air (Tjay & Rahardja, 2010).
Spektrum aktivitas obat golongan ini menghambat bakteri aerob Gram negatif. Obat ini mempunyai indeks terapi sempit, dengan toksisitas serius pada ginjal dan pendengaran, khususnya pada pasien anak dan usia lanjut. Efek samping yang ditumbulkan adalah toksisitas ginjal, ototoksisitas (auditorik maupun vestibular), blokade neuromuskular lebih jarang (Kemenkes. 2011).
Gentamisin termasuk golongan Aminoglikosida. Gentamisin bersifat bakterisid yang aktif terutama terhadap gram negatif termasuk Pseudomonas aerogenosa, Proteus serratia. Antibiotik ini diindikasikan pada pasien dengan pneumonia, kolesistisis, peritonitis, septikemia, pyelo nefritis, infeksi kulit, inflamasi pada tulang panggul, endokarditis, meningitis, listeriosis, brucellosis, pes, pencegahan infeksi setelah pembedahan.
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
baik terimakasih atas jawabannya pak
Waallaikum salam ibu,saya igin menanyakan pasien yang terdiagnosa VAP,dari hasil kulturnya MRSA,bagaimanakah penanganan pengobatan dan perawatannya,trimakasih
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
mencoba menjawab. untuk hasil MRSA biasanya obat antibiotik yang diberikan adalah vancomisyn, perawatannya juga diusahakan tidak sama dengan yang lain, lebih diperketat untuk resiko penyebarannya, biasanya menggunakan APD khusus. untuk pasien yang hasilnya MRSA sudah resisten terhadap berbagai macam antibiotik
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
ijin menambahkan untuk pasien denagn MRSA harus ditempatkan di kamar isolasi atau dipantau dengan tindakan pencegahan kontak transmisi .
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Disesuaikan antibiotik hasil kulturnya mana yang sensitif dan perlu kewaspadaan kontak
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Disesuaikan antibiotik hasil kulturnya mana yang sensitif dan perlu kewaspadaan kontak
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Disesuaikan antibiotik hasil kulturnya mana yang sensitif dan perlu kewaspadaan kontak
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Disesuaikan antibiotik hasil kulturnya mana yang sensitif dan perlu kewaspadaan kontak
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
assalamuaalaikum saya ingin bertanya
bagaimana gambaran perbedaan tanda-tanda ventilator associated pnemonia hari 1 dan hari 3 pada pasien dengan ventilasi mekanik yang dilakukan pengisapan sekret?
mohon penjelsanya..terimakasih
Pasien VAP dialakukan pemeriksaan penunjang untuk dicek sekretnya
Pada hari pertama sampai hari ketiga dilihat dan skor sekret sedikit 0, sedang 1, banyak 2, parulen +1
Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen
Hari I Mekanisme patofisiologi penting yang menyebabkan tingginya jumlah leukosit adalah respons sumsum tulang yang normal terhadap rangsangan eksternal dan gangguan sumsum tulang primer.Pneumonia (VAP) (Dally Rahman) 131 Sekret juga menyumbang skor simplifi ed version of CPIS pada hari I. Karena terbukanya saluran nafas bagian atas akan terjadi penurunan kemampuan tubuh untuk menyaring dan menghangatkan udara. Selain itu, refl ek batuk sering ditekan atau dikurangi dengan adanya pemasangan ETT, dan gangguan pada pertahanan silia mukosa saluran nafas karena adanya cidera pada mukosa pada saat intubasi dilakukan. Dengan demikian, akan menjadi tempat bakteri untuk berkolonisasi pada trakea dan akan mengakibatkan peningkatan produksi dan sekresi sekret.
Hari III diintubasi dari 15 orang
responden terdapat 12 orang (80%) yang
tidak mengalami VAP, sedangkan 3 orang
(20%) lainnya mengalami VAP. Pada hari
III, responden memiliki total skor simplifi ed
version of CPIS yang bervariasi. Nilai yang
didapatkan ada yang menurun, meningkat dan
sama dibandingkan dengan hari I.
