DISKUSI Askep VAP

Diskusi VAP Kelas Anvullen

Diskusi VAP Kelas Anvullen

by Widaryati S.Kep.Ns.M.Kep. -
Number of replies: 70

kelompok yang bertugas silahkan upload makalah, selanjutnya teman2 membaca dan memberikan pertanyaan

In reply to Widaryati S.Kep.Ns.M.Kep.

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by Widaryati S.Kep.Ns.M.Kep. -

kelompok dipersilahkan menjelaskan melalui audio, baik rekam suara atau video


In reply to Widaryati S.Kep.Ns.M.Kep.

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by Widaryati S.Kep.Ns.M.Kep. -

kalo kelompok sudah punya powerpoint dipersilahkan utk diupload

In reply to Widaryati S.Kep.Ns.M.Kep.

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201228 SITI HANIFAH -
In reply to 1910201228 SITI HANIFAH

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201215 HARTATIK DWI CAHYANI -

terimakasih kelompok materi VAP,ingin menanyakan di pencegahan VAP salahsatunya dengan cara non farmakologi yaitu menghindari volume lambung yang besar mohon penjelasan hal tersebut 

In reply to 1910201215 HARTATIK DWI CAHYANI

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201221 DWI CAHYO PRABOWO PANCASILAWAN -

Ijin menjawab mbk Tatik

Menghindari volume lambung yg besar itu untuk menghindari refluk cairan dri lambung ke paru..apabila lambung penuh,resiko akan terjadi refluk dan masuk ke paru bisa menyebabkan pneumoni..jadi secukupnya saja dalam pemberian nutrisi

Mohon koreksinya..


In reply to 1910201228 SITI HANIFAH

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201216 AGUS RISMANTA -

Assalamu alaikum

ijin bertanya nggih , tentang faktor resiko pada penderita VAP , salahsatunya disebutkan jenis kelamin ,mohon penjelasannya , terima kasih .

In reply to 1910201216 AGUS RISMANTA

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA -

Terimakasih atas pertanyaannya, dari beberapa literatur yang saya baca tidak menemukan penjelasan spesifik, tetapi menurut saya ada kaitannya dengan faktor resiko yang lain seperti PPOK yang sering diidap oleh lelaki efek dari perokok aktif maupun pasif

In reply to 1910201228 SITI HANIFAH

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201222 ANITA DWIKURNIA SULISTYOWATI -

selamat siang, ingin menanyakan kepada kelompok terkait diagnosa keperawatan defisiensi volume cairan berhubungan dengan kegagalan mekanisme regulasi,mohon dijelaskan rasionalnya terkait VAP. lalu untuk pemberian antibiotik awal sebelum ada kultur darah atau kultur sputum, kelompok mendapat data paling banyak menggunakan piperasilin tazobaktam (63%), apakah ada referensi yang menyatakan ini efektif? padahal belum diketahui hasil kulturnya, terkait antibiotik tersebut harganya mahal. terima kasih

In reply to 1910201222 ANITA DWIKURNIA SULISTYOWATI

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201222 ANITA DWIKURNIA SULISTYOWATI -
ini tadi saya membaca di makalah defisiensi cairan terkait ada peningkatan metabolisme, apakah ada faktor lain?
In reply to 1910201222 ANITA DWIKURNIA SULISTYOWATI

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA -

Karena dengan defisiensi cairan meningkatkan resiko ISK, dimana kuman Klebsiela Pneumoniae  penyebab VAPbisa tumbuh disana

In reply to 1910201222 ANITA DWIKURNIA SULISTYOWATI

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA -

Terimaksih atas pertayaannya , pemilihan antibitika Piperazilin-Tazonbactam didasarkan atas pengetahuan tentang mikroorganisme (antibiogram), pola resistensi di lokasi setempat, pemilihan jenis obat berdasarkan pertimbangan rasional gram negatif masih sensitif terhadap: Sefoperazone/Sulbactam (82.05%), Amikacin (76.92%), Fosfomycin (73.08%), Carbapenem (70.09%), Piperazilin-Tazobactam (67.55%), Imipenem (64.91%), Cefpirom (66.67%), dan Cefepime (64.03%). Pola bakteri etiologi ISPA di RS Immanuel periode Januari-Desember 2008 

In reply to 1910201222 ANITA DWIKURNIA SULISTYOWATI

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA -

Terimaksih atas pertayaannya , pemilihan antibitika Piperazilin-Tazonbactam didasarkan atas pengetahuan tentang mikroorganisme (antibiogram), pola resistensi di lokasi setempat, pemilihan jenis obat berdasarkan pertimbangan rasional gram negatif masih sensitif terhadap: Sefoperazone/Sulbactam (82.05%), Amikacin (76.92%), Fosfomycin (73.08%), Carbapenem (70.09%), Piperazilin-Tazobactam (67.55%), Imipenem (64.91%), Cefpirom (66.67%), dan Cefepime (64.03%). Pola bakteri etiologi ISPA di RS Immanuel periode Januari-Desember 2008 

In reply to 1910201228 SITI HANIFAH

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201211 KASRIANI -

Assalamualaikum, saya ingin bertanya

Ventilator associated pneumonia (VAP) adalah pneumonia yang berkembang 48 jam atau lebih. VAP diakibatkan kontaminasi oral oleh mikroorganisme pada penderitanya, bagaimana pencegahan yang bisa di lakukan agar Vap tidak terjadi?

trimakasih


In reply to 1910201211 KASRIANI

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201221 DWI CAHYO PRABOWO PANCASILAWAN -

Ijin menjawab mbk kasriani..

Cara mencegah dengan oral hygiene..

In reply to 1910201221 DWI CAHYO PRABOWO PANCASILAWAN

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201211 KASRIANI -

trimakasih pak dwi cahyo pancasilawana

pakah cuma itu saja pak?

dan bagai mana kebersihan mulut yang di maksud disini apakah bisa di jelaskan?

In reply to 1910201211 KASRIANI

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201224 LESTARI ASTUTI -

Saya akan membantu menjawab ,pada pasien terpasang ventilator tentunya tidak sadar jadi kebutuhan untuk oral higiene sangat penting minimal dilakukan 1 kali dalam sehari,tentunya dilakukan dengan tehnik aseptik.

In reply to 1910201211 KASRIANI

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201220 SRI YANTI -

mau menambahkan : Pencegahan VAP dapat dilakukan dengan2 cara, yaitu secara non farmakologi dan memakai farmakologi. Cara non farmakologi merupakan cara rutin dan baku dilakukan di UPI meliputi kebiasaan cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien, intubasi per oral, posisi kepala lebih tinggi 30 – 45°, dan menghindari volume lambung yang besar. Pencegahan non farmakologi ini belum mampu menurunkan insiden VAP, maka kemudian ditambahkan dengan pencegahan secara farmakologi yang lebih efektif. Pencegahan secara farmakologi dilakukan dengan cara dekontaminasi selektif menggunakan antibiotikpada saluran cerna (selective decontamination of the digestive tract/ SDD) dan dekontaminasi orofaring (oropharyngeal decontamination/OD) menggunakan antiseptik. Secara empirik terbukti bahwa SDD cukup efektif dalam pencegahan VAP, namun karena pemakaian antibiotika dapat meningkatkan risiko terjadinya resistensi kuman maka SDD tidak dianjurkan secara rutin, sehingga penggunaan zat anti septik menjadi alternative pilihan.

ini ada di materi halaman 3

In reply to 1910201211 KASRIANI

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201222 ANITA DWIKURNIA SULISTYOWATI -
keberseihan mulut tentu dengan dibantu oleh perawat sesuai dengan teori/praktikum oral hygiene, plester untuk pemasangan alat juga harus diganti minimal 1 hari sekali, tergantung produksi secret, dilakukan juga suction secara periodik atau juga bisa melihat kondisi sekret. kadang dokter juga memberikan terapi nebulizer sehingga memudahkan untuk membuka jalan nafas dan encernya dahak/sekret
In reply to 1910201211 KASRIANI

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201221 DWI CAHYO PRABOWO PANCASILAWAN -

Baik,yang mbk tanyakan hanya faktor yg dari mulut saja kn..itu jawabannya

Untuk kebersihan mulut itu bisa dibersihkan dengan sikat gigi khusus(sikat gigi plus suction) dan bisa juga dengan betadhine kumur..

In reply to 1910201211 KASRIANI

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201228 SITI HANIFAH -

Terimakasih pak dwi telah membantu 

Oral dekontaminasi atau perawatan mulut juga merupakan salah satu tindakan mengurangi jumlah bakteri dalam rongga mulut pasien, yang dapat dilakukan dengan intervensi mekanis dan farmakologis. Intervensi mekanik termasuk menyikat gigi dan pembilasan dari rongga mulut untuk menghilangkan plak pada gigi. Adapun intervensi farmakologis melibatkan penggunaan antimikroba. Penggunaan antibiotik profilaksis sistemik tidak menurunkan kejadian VAP dan ketika agen-agen yang digunakan tidak tepat, dapat mengembangkan resistensi antibiotik.

Adapun cara lain untuk mencagah dengan ubah posisi tidur, suction dan selalu mencuci tangan sebelum kontak dengan pasien

In reply to 1910201228 SITI HANIFAH

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201220 SRI YANTI -

Assalamu'alaikum, pada diagnosa ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, bisakah ditambahkan kolaborasi dengan medis untuk pemasangan NGT & mengelola pemberian makan via NGt

In reply to 1910201220 SRI YANTI

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201215 HARTATIK DWI CAHYANI -

mencoba menanggapi pertanyaan mbak sriyanti berkaitan dengan masalah ketidakseimbangan nutrisi menurut saya bisa dikolaborasikan dengan dengan dokter dengan pemasangan NGT untuk memenuhi kecukupan nutrisi pasien atau kalau perlu konsul dengan ahli gizi untuk kecukupan kalori yang dibutuhkan sesuai dengan kasusnya,mohon koreksi,terimakasih...

In reply to 1910201220 SRI YANTI

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201221 DWI CAHYO PRABOWO PANCASILAWAN -

Ijin menjawab Bu Yanti

Unutk pemasangan NGT wajib dilakukan sebelum pasien di intubasi..apabila sudah di intubasi baru dilakukan pemasangan NGT,akan sangat sulit untuk.dilakukan..


In reply to 1910201221 DWI CAHYO PRABOWO PANCASILAWAN

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201220 SRI YANTI -

Terima kasih pak dwi, kalau memang sudah terpasang NGT, berarti intervensi bisa ditambahkan pengelolaan pemberian diet via NGT. yang di makalah baru kolaborasi dengan gizi untuk diet pasien

In reply to 1910201228 SITI HANIFAH

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201212 Bella Zahara Leila -
Assalamu'alaikum wr.wb 

mohon izin untuk bertanya kepada kelompok, untuk Tindakan pencegahan untuk mencegah aspirasi ke paru-paru, kelelompok menyebutkan menyapih dan ekstubasi dini. Mohon untuk dijelaskan kembali yang dimaksd menyapih dan ekstubasi dini seperti apa?

Terimakasih sebelumnya
In reply to 1910201212 Bella Zahara Leila

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201221 DWI CAHYO PRABOWO PANCASILAWAN -

Ijin menjawab mbk Bella..

Sepemahaman saya,itu hanya salah satu cara untuk.mencegah terjadinya VAP..

Untuk menyapih atau exatubasi tidak mudah,kita harus menurunkan mode pada ventilator secara bertahap..tidak lupa juga kita lihat respon darri pasien dengan perubahan mode itu,apabila pasien mampu ya dilanjutkan dan apabila pasien tidak mampu jangan dipaksakan..

Berarti cara mencegah VAP harus dengan cara lain..

In reply to 1910201221 DWI CAHYO PRABOWO PANCASILAWAN

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201212 Bella Zahara Leila -

Baik pak dwi terimakasih atas jawabannya. 

Mohon maaf ingin bertanya lagi, berarti tindakan yang aman untuk mencegah VAP bagaimana pak, apakah dengan memberikan antibiotik saja seperti yang sudah dijelaskan kelompok di ppt?

In reply to 1910201212 Bella Zahara Leila

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201228 SITI HANIFAH -

Selain memberikan antibiotik cara mencegahnya dengan: 

Tindakan pencegahan kolonisasi bakteri di orofaring dan saluran pencernaan. Tindakan keperawatan yang perlu di lakukan antara lain:

Mencuci tangan

Selalu mencuci tangan selama 10 detik harus dilakukan sebelum dan setelah kontak dengan pasien. Selain itu, sarung tangan harus dipakai bila kontak dengan atau endotracheal sekresi oral.

Suction

Suction endotracheal merupakan prsedur penting dan sering dilakukan untuk pasien yang membutuhkan ventilasi mekanis. Prosedur ini dilakukan untuk mempertahankan patensi jalan napas, memudahkan penghilangan sekret jalan napas, merangsang batuk dalam, dan mencegah terjadinya pneumonia.

Oral dekontaminasi atau perawatan mulut juga merupakan salah satu tindakan mengurangi jumlah bakteri dalam rongga mulut pasien, yang dapat dilakukan dengan intervensi mekanis dan farmakologis. Intervensi mekanik termasuk menyikat gigi dan pembilasan dari rongga mulut untuk menghilangkan plak pada gigi. Adapun intervensi farmakologis melibatkan penggunaan antimikroba. Penggunaan antibiotik profilaksis sistemik tidak menurunkan kejadianVAP dan ketika agen-agen yang digunakan tidak tepat, dapat mengembangkan resistensi antibiotik.

Perubahan posisi tidur

Rutin mengubah posisi pasien minimal setiap 2 jam dapat meningkatkan drainase paru dan menurunkan resiko VAP. Penggunaan tempat tidur mampu rotasi lateral terus-menerus dapat menurunkan kejadian pneumoonia tetapi tidak menurunkan angka kematian atau durasi ventilasi mekanis.

In reply to 1910201212 Bella Zahara Leila

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201215 HARTATIK DWI CAHYANI -

ijin menjawab pertanyaan mbak bella ekstubasi dini mencegah aspirasi karena sekresi yang terakumulasi di atas cuff risiko  masuk atau teraspirasi karena reflug cairan gastrointestinal, bila kondisi pasien sudah memungkinkan ekstubasi segera dilakukan untuk meminimalkan risiko tersebut, mohon koreksinya...

In reply to 1910201212 Bella Zahara Leila

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA -

 Ekstubasi adalah tindakan pencabutan pipa endoktrakea. Jadi Ekstubasi dini adalah pencabutan pipa endotrakea secepat mungkin bila pasien mampu karena resiko aspirasi dari ekstubasi

In reply to 1910201228 SITI HANIFAH

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201213 Rendi Nurmarseka Saputra -
ingin menanyakan untuk kelompok, pada penatalaksaan suction, sebainya interval berapa menit atau jam sekali kita melakukan pemantuan sputum, untuk tindakan suction ?
In reply to 1910201213 Rendi Nurmarseka Saputra

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201224 LESTARI ASTUTI -

Saya akan membantu menjawab suktion dilakukan sesuai produksi  sekret,jika produk berlebih bisa satu jam sampai 2-4 kali,jika produk sudah berkurang suction dilakukan jika perlu.

In reply to 1910201213 Rendi Nurmarseka Saputra

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA -

Sesuai kebutuhan dan monitoring dengan saturasi O2, karena terlalu sering suction juga ada resiko iritasi yang meningkatkan resiko infeksi

In reply to 1910201228 SITI HANIFAH

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201227 RISTI ROSANTI A.MDKEP -

Assalamualikum.. Saya ingin menanyakan bagaimana cara meminimalisasi insiden vap.. Serta tolong jelaskan secara rinci lagi mengenai komplikasi pemakaian nya.  Terimakasih

In reply to 1910201227 RISTI ROSANTI A.MDKEP

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201228 SITI HANIFAH -

Tindakan pencegahan kolonisasi bakteri di orofaring dan saluran pencernaan. Tindakan keperawatan yang perlu di lakukan antara lain:

Mencuci tangan

Selalu mencuci tangan selama 10 detik harus dilakukan sebelum dan setelah kontak dengan pasien. Selain itu, sarung tangan harus dipakai bila kontak dengan atau endotracheal sekresi oral.

Suction

Suction endotracheal merupakan prsedur penting dan sering dilakukan untuk pasien yang membutuhkan ventilasi mekanis. Prosedur ini dilakukan untuk mempertahankan patensi jalan napas, memudahkan penghilangan sekret jalan napas, merangsang batuk dalam, dan mencegah terjadinya pneumonia.

Oral dekontaminasi atau perawatan mulut juga merupakan salah satu tindakan mengurangi jumlah bakteri dalam rongga mulut pasien, yang dapat dilakukan dengan intervensi mekanis dan farmakologis. Intervensi mekanik termasuk menyikat gigi dan pembilasan dari rongga mulut untuk menghilangkan plak pada gigi. Adapun intervensi farmakologis melibatkan penggunaan antimikroba. Penggunaan antibiotik profilaksis sistemik tidak menurunkan kejadianVAP dan ketika agen-agen yang digunakan tidak tepat, dapat mengembangkan resistensi antibiotik.

Perubahan posisi tidur

Rutin mengubah posisi pasien minimal setiap 2 jam dapat meningkatkan drainase paru dan menurunkan resiko VAP. Penggunaan tempat tidur mampu rotasi lateral terus-menerus dapat menurunkan kejadian pneumoonia tetapi tidak menurunkan angka kematian atau durasi ventilasi mekanis.

Tindakan pencegahan untuk mencegah aspirasi ke paru-paru. Selain strategi untuk mencegah kolonisasi, strategi untuk mencegah aspirasi juga dapat digunnakan untuk mengurangi risiko VAP. Strategi tersebut meliputi :

Menyapih dan ekstubasi dini : karena adanya suatu selang endotracheal merupakan predisposisi pasien VAP, oleh karena itu pasien harus di observasi setiap hari. Jika memungkinkan menyapih dan ekstubasi lebih dini dari ventilasi mekanis lebih di anjurkan.

 Posisi Semi fowler : memberikan posisi pasien dalam posisi semifowler dengan kepala tempat tidur di tinggikan  mencegah refluks dan aspirasi bakteri dar lambung ke dalam saluran napas. Cukup mengangkat kepala  tempat tidur dan menurunkan VAP sebesar 34%.

In reply to 1910201227 RISTI ROSANTI A.MDKEP

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201225 KARTIKASARI -

assalammualaikum wr.wb ijin menjawab pertanyaan dari mbk.Risti

cara meminimalisasi insiden VAP (Ventilator-associated Pneumonia) dengan melakukan dekontaminasi orofaring menggunakan larutan Klorheksidin 0,2%. 

Terimakasih

In reply to Widaryati S.Kep.Ns.M.Kep.

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201228 SITI HANIFAH -
In reply to 1910201228 SITI HANIFAH

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201219 Nur Firma Yunita -

Assalamualaikum Wr.WB. terimakasih kelompok untuk materinya, saya mau mendiskusikan tentang faktor risiko terjadinya VAP, faktor penjamu disebutkan ada Usia >=60 tahun, alasannya bagaimana? dan untuk usia dibawah itu bagaimana mengenai vaktor risikonya ? lalu faktor lain adalah musim dingin, bisa dijelaskan lbh lanjut ttg musim dingin ini seperti apa? terimakasih, wassalamualaikum wr.wb

In reply to 1910201219 Nur Firma Yunita

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201228 SITI HANIFAH -

Baik terima kasih 

faktor risiko VAP yang berasal dari pasien adalah faktor umur. Pasien yang berada pada umur ≥ 60 tahun akan semakin tinggi berisiko VAP. Hasil konsensus American Thoracic Society (1995) menyatakan usia lanjut sangat rentan dengan peningkatan risiko VAP, terutama karena peningkatan komorbiditas pada usia lanjut. Di samping itu semakin meningkatnya usia akan terjadi penurunan dari kekebalan tubuh.

Jadi umur lbh dari 60 tahun resiko terjadinya VAP sangat tinggi, bukan berarti umur dibawah tidak bisa resiko VAP. Apalagi banyak faktir yang mempengaruhi VAP bukan hanya umur

In reply to 1910201228 SITI HANIFAH

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201219 Nur Firma Yunita -

berarti utk usia dubawah 60 tahun resikonya lbh rendah ya? lalu untuk musim dingin bagaimana ?


In reply to 1910201219 Nur Firma Yunita

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201228 SITI HANIFAH -

Umur dibawah 60 tahun bisa  terkena VAP , lihat lagi faktor penyebab resiko terjaadinya vap, bukan hanya faktor umur. Tapi yang sering ditemukan VAP pada pasien lebih dari 60 tahun

Musim dingin akan mengakibatkan kondisi basah dan lembab menjadi lingkungan ideal untuk pertumbuhan bakteri.

In reply to 1910201228 SITI HANIFAH

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201218 Helmiati -

Assalamualaikum mba Siti, saya ingin bertanya terkait materi Vap, dimana penyebab Vap itu sendiri disebabkan oleh macam2 bakteri, di power point sendiri penyebab Vap dikarenakan ada infeksi bakteri dari kelompok bakteri 1, 2, dan 3, yang ingin saya tanyakan bagaimana perbedaan cara kerja bakteri kelompok 1, 2, dan 3, ini apakah ada gejala khususnya yang muncul, mengingat kalau kelompok bakteri yang menginfeksi 3 sekaligus pasti akan sangat berbahaya bagi paru2 si penderita. Terimakasih.

In reply to 1910201218 Helmiati

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201228 SITI HANIFAH -

Bakteri penyebab VAP pada kelompok I adalah kuman gram negative (Enterobacter spp, Escherichia coli, Klebsiella spp, Proteus spp, Serratia marcescens, Haemophilus influenza, Streptococcus pneumoniae dan Methicillin sensitive staphylococcus aureus (MSSA). Bakteri penyebab kelompok II adalah bakteri penyebab kelompok I ditambah kuman anaerob, Legionella pneumophilia dan Methicillin resistan Staphylococcus aureus (MRSA). Bakteri penyebab kelompok III adalah Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter spp dan MRSA (Sirvent, 2003).

P. aeruginosa, bakteri patogen yang paling sering ditemukan pada kasus VAP, resisten intrinsik terhadap berbagai antimikroba. Resistensinya terhadap piperasilin, ceftazidim, cefepim, golongan karbapenem, aminoglikosida dan fluorokuinolon makin sering dilaporkan di Amerika Serikat. Beberapa isolat bakteri MDR tersebut hanya sensitif terhadap polymixin-B. Klebsiella spp. memiliki resistensi intrinsik terhadap golongan aminopenisilin misalnya ampisilin dan dapat menjadi resisten terhadap golongan sefalosporin dan aztreonam dengan memproduksi extended-spectrum Blactamases (ESBLs). Bakteri lain yang juga memproduksi ESBL hingga resistensinya terhadap  spp. (Kollef dkk, 2005).

Acinetobacter spp. patogenisitasnya lebih rendah dibandingkan P. aeruginosa tetapi infeksinya menjadi masalah karena meningkatnya resistensi terhadap berbagai antibiotik seperti golongan karbapenem. Antibiotik yang dapat menjadi pilihan pada kondisi tersebut adalah sulbactam. Bakteri MRSA dapat memproduksi penicillinbinding protein yang dapat menurunkan afinitasnya terhadap antibiotik golongan B-laktam tetapi masih cukup sensitif terhadap linezolid. S. pneumoniae dan H. influenzae sering ditemukan pada pasien VAP awitan dini dan biasanya berasal dari masyarakat (community acquired). 

Pada umumnya VAP tanda gejalanya yaitu demam, takikardi, dan leukositosis disertai gambaran infiltrat baru ataupun perburukan di foto toraks dan penemuan bakteri penyebab infeksi paru.

In reply to Widaryati S.Kep.Ns.M.Kep.

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201214 NUR FATIMAH PRASETYAWATI -
assalamualaikum, ingin bertanya.
apakah pasien yang mengalami VAP selalu diberikan terapi penisilin + B-laktamase + aminoglikosida?
bisa dijelaskan masing2 fungsi dari obat tersebut. terimakasih
In reply to 1910201214 NUR FATIMAH PRASETYAWATI

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA -

didasarkan atas pengetahuan tentang mikroorganisme (antibiogram), pola resistensi di lokasi setempat, pemilihan jenis obat berdasarkan pertimbangan rasional Antibiotik Beta-Laktam
Antibiotik beta-laktam terdiri dari berbagai golongan obat yang mempunyai struktur cincin beta-laktam, yaitu  penisilin, sefalosporin, monobaktam, karbapenem, dan inhibitor beta-laktamase. Obat-obat antibiotik beta-laktam umumnya bersifat bakterisid, dan sebagian besar efektif terhadap organisme Gram-positif dan negatif. Antibiotik beta-laktam mengganggu sintesis dinding sel bakteri, dengan menghambat langkah terakhir dalam sintesis peptidoglikan, yaitu heteropolimer yang memberikan stabilitas mekanik pada dinding sel bakteri (Kemenkes, 2011).
Penisilin
Golongan penisilin mempunyai persamaan sifat kimiawi, mekanisme kerja, farmakologi, dan karakterisktik imunologis dengan sefalosforin, monobaktam, karbapenem, dan penghambat beta-laktamase. Semua obat tersebut merupakan senyawa beta laktam yang dinamakan demikian karena mempunyai cincin laktam beranggota empat yang unik (Katzung, 2012). Penisilin mempunyai mekanisme kerja dengan cara mempengaruhi langkah akhir sintesis dinding sel bakteri (transpepetidase atau ikatan silang), sehingga membran kurang stabil secara osmotik. Lisis sel dapat terjadi, sehingga penisilin disebut bakterisida. Keberhasilan penisilin menyebabkan kematian sel berkaitan dengan ukurannya, hanya defektif terhadap organisme yang tumbuh secara cepat dan mensintesis peptidoglikan dinding sel (Mycek et al., 2001).Aminoglikosida
Aminoglikosisda dihasilkan oleh jenis−jenis fungi Streptomyces dan Micromanospora semua senyawa dan turunan semi-sintesisnya mengandung dua atau tiga gula amino di dalam molekulnya yang saling terikat secara  glukosidis. Dengan adanya gugusan-amino, zat-zat ini bersifat basa lemah dan garam sulfatnya yang digunakan dalam terapi mudah larut dalam air (Tjay & Rahardja, 2010).
Spektrum aktivitas obat golongan ini menghambat bakteri aerob Gram negatif. Obat ini mempunyai indeks terapi sempit, dengan toksisitas serius pada ginjal dan pendengaran, khususnya pada pasien anak dan usia lanjut. Efek samping yang ditumbulkan adalah toksisitas ginjal, ototoksisitas (auditorik maupun vestibular), blokade neuromuskular lebih jarang (Kemenkes. 2011).
Gentamisin termasuk golongan Aminoglikosida. Gentamisin bersifat bakterisid yang aktif terutama terhadap gram negatif termasuk Pseudomonas aerogenosa, Proteus serratia. Antibiotik ini diindikasikan pada pasien dengan pneumonia, kolesistisis, peritonitis, septikemia, pyelo nefritis, infeksi kulit, inflamasi pada tulang panggul, endokarditis, meningitis, listeriosis, brucellosis, pes, pencegahan infeksi setelah pembedahan.

In reply to Widaryati S.Kep.Ns.M.Kep.

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201224 LESTARI ASTUTI -

Waallaikum salam ibu,saya igin menanyakan  pasien yang terdiagnosa VAP,dari hasil kulturnya MRSA,bagaimanakah penanganan pengobatan dan perawatannya,trimakasih

In reply to 1910201224 LESTARI ASTUTI

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201222 ANITA DWIKURNIA SULISTYOWATI -

mencoba menjawab. untuk hasil MRSA biasanya obat antibiotik yang diberikan adalah vancomisyn, perawatannya juga diusahakan tidak sama dengan yang lain, lebih diperketat untuk resiko penyebarannya, biasanya menggunakan APD khusus.  untuk pasien yang hasilnya MRSA sudah resisten terhadap  berbagai macam antibiotik

In reply to 1910201222 ANITA DWIKURNIA SULISTYOWATI

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201215 HARTATIK DWI CAHYANI -

ijin menambahkan untuk pasien denagn MRSA harus ditempatkan di kamar isolasi atau dipantau dengan tindakan pencegahan kontak transmisi .

In reply to Widaryati S.Kep.Ns.M.Kep.

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201223 ASTI FITRIANI -
Assalamualikum wr wb, saya ingin bertanya. apa saja perbedaan tanda-tanda Ventilator Associated Pneunonia (VAP) pada kliendengan ventilasi mekanik yang dilakukan pengisapan sekret endotrakheal? Terimakasih, Wassalamualaikum wr wb.
In reply to Widaryati S.Kep.Ns.M.Kep.

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201229 NUR LATIFA DEWI -

assalamuaalaikum saya ingin bertanya

bagaimana gambaran  perbedaan tanda-tanda ventilator associated pnemonia hari 1 dan hari 3 pada pasien dengan ventilasi mekanik yang dilakukan pengisapan sekret?

mohon penjelsanya..terimakasih

In reply to 1910201229 NUR LATIFA DEWI

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201228 SITI HANIFAH -

Pasien VAP dialakukan pemeriksaan penunjang untuk dicek sekretnya

Pada hari pertama sampai hari ketiga dilihat dan skor sekret sedikit 0,  sedang 1, banyak 2, parulen +1

In reply to 1910201229 NUR LATIFA DEWI

Re: Diskusi VAP Kelas Anvullen

by 1910201226 HOSANA YUKU PASIDA -

Hari I  Mekanisme patofisiologi penting yang menyebabkan tingginya jumlah leukosit adalah respons sumsum tulang yang normal terhadap rangsangan eksternal dan gangguan sumsum tulang primer.Pneumonia (VAP) (Dally Rahman) 131 Sekret juga menyumbang skor simplifi ed version of CPIS pada hari I.  Karena terbukanya saluran nafas bagian atas akan terjadi penurunan kemampuan tubuh untuk menyaring dan menghangatkan udara. Selain itu, refl ek batuk sering ditekan atau dikurangi dengan adanya pemasangan ETT, dan gangguan pada pertahanan silia mukosa saluran nafas karena adanya cidera pada mukosa pada saat intubasi dilakukan. Dengan demikian, akan menjadi tempat bakteri untuk berkolonisasi pada trakea dan akan mengakibatkan peningkatan produksi dan sekresi sekret. 

Hari III diintubasi dari 15 orang responden terdapat 12 orang (80%) yang tidak mengalami VAP, sedangkan 3 orang (20%) lainnya mengalami VAP. Pada hari III, responden memiliki total skor simplifi ed version of CPIS yang bervariasi. Nilai yang didapatkan ada yang menurun, meningkat dan sama dibandingkan dengan hari I.