Assalamualaiku wr.wb, untuk pertemuan kali silakan berdiskusi tentang :
- Tujuan Penentuan Harga Transfer
- Metode Penentuan Harga Transfer
- Penentuan Harga Jasa Korporat
- Administrasi Harga Transfer
Assalamualaiku wr.wb, untuk pertemuan kali silakan berdiskusi tentang :
Waalaikumusslaam baik bu
Izin menjawab bu
1. Penentuan harga transfer antar pusat laba sangat penting jika: (1) transaksi
transfer barang atau jasa antar pusat laba cukup signitikan, (2) biaya barang atau jasa
yang ditransfer merupakan komponen penting produk akhir, (3) profitabilitas
merupakan pertimbangan penting di dalam penilaian prestasi divisi. Sistem harga
transfer bertujuan:
(1) untuk memberikan intormasi releven pada setiap pusat laba dalam menentukan
harga transfer,
(2) untuk memotivasi manajer pusat laba pengirim, pusat laba penerima, dan kantor
pusat dalam membuat keputusan yang tepat.
(3) untuk menyajikan laporan laba setiap divisi yang secara layak mengukur
prestasi divisi.
2. Beberapa metode harga transfer yang dapat digunakan untuk menentukan
harga transfer barang atau jasa antar divisi antara lain sebagai berikut :
Metode harga pasar
Dalam metode harga pasar, harga transfer barang atau Jasa antar pusat laba
ditentukan berdasar harga pasarnya dikurangi dengan biaya-biaya yang dapat
dihindari atau ditekan karena produk ditransfer dari pusat laba tertentu ke pusat
laba lainnya. Karena harga pasar tersebut dikurangi dengan biaya yang dapat
dihindari maka metode ini disebut pula dengan metade harga pasar minus atau
harga pasar yang dimodifikasi. Rumus harga transfer per unit dengan menggunakan
metode ini adalah:
Harga pasar per unit Rp. XX
Biaya per unit yang dapat dihindari :
Potongan Volume Rp. XX
Biaya penyimpanan XX
Biaya advertensi XX
Komisi penjualan XX
Biaya penagihan XX + XX -
Harga transfer per unit Rp. XX
Contoh:
PT Persada memiliki dua pusat laba yaitu Divisi A dan Divisi B. Produk
Divisi A, yaitu produk N, sebagian dijual kepada pihak luar dan sebagian lainnya
ditransfer ke Divisi B untuk diolah lebih lanjut. Harga jual per unit produk N.
kepada pihak lain Rp 360. Biaya produksi dan non produksi produk N di Divisi A
per unit adalah:
Elemen Biaya Biaya Standar Biaya Sesungguhnya
Produksi variabel Rp. 120 Rp. 160
Produksi tetap 30 30
Nonproduksi variabel 60 60
Nonproduksi tetap 50 50
Jika produk ditransfer dari Divisi A ke Divisi B, biaya nonproduksi variabel
sebesar Rp 40 dapat dihindari. Atas dasar data PT Persada tersebut dapat
ditentukan besarnya harga transfer per unit dari Divisi A ke Divisi B adalah:
Harga pasar per unit Rp 360
Biaya dapat dihindari 40 -
Harga transfer per unit Rp 320
Dalam penerapan harga pasar sebegai dasar penentuan harga transfer,
manajemen mungkin menghadapi salah satu dari dua kondisi sebagai berikut: (1)
tidak menghadapi kendela sumber, (2) menghadapi kendala sumber.
Pada kondisi tidak menghadapi kendala sumber, divisi penjual dapat menjual
produknya pada pihak luar dan ke divisi pembeli begitu juga divisi pembeli dapat
membeli produk tersebut dari sumber luar atau dari divisi penjual. Sistem yang cocok
pada kondisi ini adalah: (1) keputusan harga transfer dan sumber harus diserahkan
kepada manajer divisi, (2) campur tangan manajer kantor pusat sedilit mungkin.
Penerapan sistem ini juga harus memperhatikan kepentingan perusahsan sebagai
kesatuan. Oleh karena itu, timbul batasan yang harus diperhatikan yaitu:
1. Jika harga yang ditawarkan divisi penjual sama dengan harga pasar,
produk tersebut harus dibeli dari divisi penjual.
Jika ada distress price, secara temporer pemasok luar menawarkan harga
rendah, harga tersebut tidak perlu dipedulikan dan divisi pembeli harus
membeli dari divisi penjual.
3. Perubahan sumber dan hargo transfer perlu ditelaah dan disetujui oleh
kantor pusat.
Kendala sumber dapat disebabkan oleh beberapa macam faktor antara lain
sebagai berikut: (1) divisi-divisi sifatnya terintegrasi, (2) tidak ada sumber luar,
(3) risiko dengan pemasok luar cukup tinggi, (4) telah diinvestasikan dana pada
divisi penjual dalam jumlah cukup tinggi. Meskipun perusahaan menghadapi
kendala sumber namun harga transfer hendaknya didasarkan atas harga yang
bersaing dengan alasan:
1. Harga tersebut dapat mengukur kontribusi setiap pusat laba.
2. Harga tersebut dapat mengukur prestasi setiap pusat laba dalam
menghadapi persaingan.
3. Harga tersebut sifatnya independan.
Meskipun harga transfer ini sering dianggap sebagai metode terbaik untuk
penentuan harga transfer namun metode ini mempunyai beberapa kelemahan yaitu:
1. Tidak semua produk yang ditansfer memiliki harga pasar.
2. Harga pasar sering berubah sehingga hargo transfer harus diubah.
3. Sering terdapat beberapa macam hargo pasar untuk produk yang sama.
4. Penghematan biaya dalam bentuk biaya yang dapat dihindari hanya
dinikmati oleh divisi pembeli.
Metode biaya ditambah laba
Metode Biaya Ditambah Laba. Metode ini dipakai jika terdapat kondisi-
kondisi sebagai berikut:
1. Di pasar tidak tersedia harga pasar produk yang ditransfer.
2. Di pasar terdapat beberepa harga pasar produk yang ditransfer.
3. Produk yang ditransfer sifatnya khusus atau rahasis.
Jika harga transfer hanya didasarkan pada biaya maka harga transfer tidak
dapat digunakan menilai prestasi laba manajer divisi dan tidak dapat memotivasi
manajer divisi penjual untuk menstranfer produknya pada divisi pembeli. Untuk
mengatasi masalah tersebut, penentuan harga transfer dapat menggunakan metode
biaya ditambah laba.
Pemakaian metode biaya ditannbah laba mengharuskan manajemen
membuat dua keputussn penting yaitu:
1. Keputusan k o m p o n e n b i a y a y a n g diperhitungkan ke dalam harga
transfer.
2. Keputusan kamponen laba yang diperhitungkan ke dalam harga transfer.
Komponen biaya yang diperhitungkan sebagai komponen harga transfer dapat
menggunakan:
1. Biaya penuh sesungguhnya (actual full costs).
2. Biaya penuh standar (standard full costs).
3. Biaya variabel sesungguhnya (actual variable costs).
4. Biaya variabel standar (standar variable cost).
Pemakaian biaya sesungguhnya sebagai komponen harga transfer memiliki
kelemahan sebagai berikut: (1) tidak mendorong divisi penjual bekerja efisien
karena semakin besar biaya sesungguhnya berakibat harga transfer lebih tinggi, (2)
ketidakefisienan divisi penjual ditanggung oleh divisi pembeli.
Komponen laba yang digunakan sebagai dasar harga transfer dapat
didasarkan atas: (1) persentase biaya, (2) return atas investasi. Komponen laba yang
ditentukan atas dasar persentase biaya perhitungannya mudah namun tidak mempertimbangkan investasi yang digunakan oleh pusat laba penjual. Komponen
laba yang ditentukan berdasar return atas investasi sudah memperhitungkan
investasi yang digunakan oleh pusat laba penjual namun timbul masalah dalam
penentuan besarnya investasi.