Assalamualaikum wr wb..
Sayaa Efi Nur Hayati/1910106091 izin menjawab pertanyaan dari mbak Salsya N C
Risiko penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease /PID) yang dihubungkan dengan penggunaan intrauterine device (IUD) merupakan sebuah topik yang memengaruhi pemilihan alat kontrasepsi. Penelitian mengenai topik ini sudah dilakukan selama 50 tahun dan terus dilanjutkan, tetapi belum terdapat konklusi yang dapat diterima oleh seluruh komunitas medis.
Program keluarga berencana merupakan salah satu upaya negara untuk meningkatkan kualitas dan kesehatan masyarakat. Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, sebanyak 64% dari wanita kelompok usia 15-49 tahun yang telah menikah menggunakan suatu metode keluarga berencana (KB).
Metode terbanyak yang digunakan adalah suntik KB, yaitu sebesar 29%, diikuti dengan pil sebesar 12%, kemudian IUD dan susuk, masing-masing sebanyak 5%, sisanya menggunakan metode lain, seperti kondom atau metode operasi wanita (MOW).
Kesulitan Dalam Menentukan Hubungan PID Dengan IUD
Salah satu pertimbangan dalam penggunaan IUD adalah kekhawatiran bahwa IUD dapat menyebabkan atau meningkatkan infeksi ginekologis, dan mengakibatkan menyebabkan gangguan fertilitas. Isu ini sudah diteliti sejak tahun 1940, tetapi belum terdapat konsensus hingga saat ini.
Beberapa faktor yang memengaruhi kesulitan dalam menentukan hubungan antara IUD dan penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease/PID), adalah sulitnya mendiagnosis karena pasien dapat asimptomatik, sulitnya memastikan hubungan sebab dan akibat, kelompok perbandingan yang tidak sesuai pada penelitian, dan diagnosis PID yang sulit ditegakkan.
PID Asimptomatik
Sebagian besar kasus PID adalah asimptomatik, atau bergejala ringan, sehingga kebanyakan pasien dapat dikategorikan bebas penyakit. Chlamydia trachomatis terutama dapat menyebabkan berbagai infeksi servikal atau organ reproduksi bagian atas yang tanpa gejala.
Hubungan Sebab-Akibat Antara Pemasangan IUD dan Paparan Bakteri
Waktu pasti paparan bakteri yang menyebabkan infeksi pada organ genitalia sulit untuk ditentukan. Sehingga, menentukan apakah PID terjadi sebelum atau setelah pemasangan IUD pun menjadi sulit. Dan menentukan hubungan sebab-akibat di antara keduanya pun menjadi sulit.
IUD digunakan dalam jangka waktu panjang, dan baru akan dilepas setelah kurang lebih 5 tahun. Dengan demikian, seharusnya risiko paparan bakteri yang disebabkan oleh pemasangan IUD relatif rendah.
Terimakasih