1. Memilih dokter atau bidan yang terpecaya, Pastikan dokter kandungan Anda reputasinya sudah dikenal, terpercaya, atau pernah membantu anggota keluarga dan sahabat Anda menjalani persalinan. Dengan begitu, Anda pun jadi lebih tenang dan mau percaya pada kata-kata dokter tersebut. Penting juga untuk memastikan bahwa Anda dan suami memiliki pemikiran yang sejalan dengan dokter atau bidan yang bertanggung jawab atas persalinan Anda. Anda semua pun jadi bisa bekerja sama dengan baik sepanjang proses kehamilan dan kelahiran.
2. Punya rencana yang fleksibel, Perubahan rencana merupakan hal yang normal dalam proses persalinan. Jika ini terjadi, Anda perlu membuka diri terhadap saran dan pilihan yang tersedia. Agar Anda lebih tenang kalau ada yang tidak sesuai dengan rencana, bicarakan semua opsi cadangan dan kemungkinan bersama dengan suami dan dokter kandungan.
3. Melakukan relaksasi, Bagi beberapa wanita hamil, rasa takut dan cemas yang muncul bisa jadi suatu hal yang sangat membebani. Jika ini yang Anda rasakan, Anda perlu melatih teknik relaksasi. Pejamkan mata dan pikirkan suatu tempat atau situasi yang membuat Anda merasa tenang dan damai. Bayangkan suasananya, ingat-ingat berbagai bau yang Anda cium di tempat tersebut, dan rasakan kembali emosi yang waktu itu muncul seperti bahagia atau puas. Sambil memikirkannya, atur napas Anda sepelan dan sedalam mungkin. Anda juga bisa ikut yoga dan meditasi khusus ibu hamil untuk membantu menenangkan pikiran menjelang persalinan.
4. Mencari dukungan dari keluarga atau sahabat, Wanita hamil yang dikelilingi orang-orang terdekatnya menjelang kelahiran akan merasa lebih percaya diri dan optimis soal persalinannya. Tak perlu malu untuk mengakui bahwa Anda takut melahirkan, justru dengan bercerita pada orang yang bisa dipercaya Anda bisa meluapkan rasa takut tersebut. Akan tetapi, Anda juga perlu membatasi diri agar tak terlalu banyak mendengar cerita-cerita yang menyeramkan seputar proses persalinan.
5. Istirahat yang cukup, kehamilan menurunkan tekanan darah dan kadar gula sehingga membuat ibu hamil lebih mudah lelah, meski merasa tidak banyak melakukan aktivitas. Anda bisa tidur siang selama 30-60 menit setiap harinya untuk membuat tubuh lebih segar.kurang tidur tidak hanya merugikan ibu hamil, tetapi juga janin. Pasalnya, kurang tidur bisa memicu komplikasi kehamilan, seperti preeklampsia.
6. Berfikir positif, Saat sedang hamil hingga fase persalinan, ibu membutuhkan afirmasi positif karena kedua proses tersebut menguras banyak energi ibu, baik secara fisik maupun psikis. Kondisi tersebut membuat ibu rentan mengalami stres, baby blues, dan depresi postpartum.
kesimpulannya,kita harus memberikan rasa nyaman saat ibu menjelang kelahiran agar ibu tidak cemas dan agar ibu tidak merasakan nyeri persalinan akibat cemas.