FORUM TEORI PERAN GENETIKA DALAM BIDAN KEDOKTERAN DAN MATERNAL PERINATAL (DWI ERNAWATI, S.ST.,M.KEB.)

DISKUSI KELAS A

DISKUSI KELAS A

by Dwi Ernawati -
Number of replies: 52

Bismillah, 

Mahasiswa profesi yang saya banggakan marilah kita mulai perkuliah pada hari ini dengan berdoa terlebih dahulu.

Untuk perkuliahan kali ini, silahkan mahasiswa melihat link berikut ini

https://youtu.be/iRRt5c33-4Y

Setelah melihat link tersebut mahasiswa silahkan mengerjakan quiz

Jika ada yang ingin didiskusikan bisa kita diskusikan di forum ini


In reply to Dwi Ernawati

Re: DISKUSI KELAS A

by 2110101006 MONIKA JUMARNIS -

Assalamualaikum ibu dan teman teman, izin bertanya 

Nama : Monika Jumarnis

NIM : 2110101006

Kelas : A

Pada materi penyimpangan semu hukum mendel terdapat kasus seperti gen komplementer, atavisme dan gen dominan rangkap. Pertanyaannya apakah perbedaan dari ketiga kasus tersebut dan seperti apa contoh nyatanya

Terima kasih 🙏🏻

In reply to 2110101006 MONIKA JUMARNIS

Re: DISKUSI KELAS A

by 2110101009 AZIRA SYIFFA RAMADHANI -

Assalamu'alaikum wr,wb. Saya izin menjawab pertanyaannya Mba

Nama : Azira Syiffa Ramadhani

NIM : 2110101009

Seperti yang kita ketahui, dalam hukum mendel terdapat yang namanya persilangan monohibrid dan dihibrid. Dalam kondisi normal, suatu persilangan monohibrid akan menghasilkan suatu rasio fenotipe 3:1 dan 1:2:1, sedangkan pada persilangan dihibrid menghasilkan rasio fenotipe 9:3:1:1 . Usut punya usut, saat percobaan serupa dilakukan oleh para ahli genetika di berbagai perlakuan,rasio fenotipnya tidak sesuai dengan hukum mendel . Karena Pada kenyataannya di kehidupan, tidak semua persilangan dapat menghasilkan rasio fenotipe yang sesuai dengan hukum mendel, hal ini umumnya disebabkan oleh gen-gen yang mempengaruhi gen lain, bahkan ada yang terkait dengan reaksi asam basa kimiawi. Meskipun terdapat berbagai penyimpangan, rasio fenotipenya masih “patuh” pada kaidah hukum mendel, sehingga fenomena ini disebut oleh para ahli sebagai Penyimpangan Semu Hukum Mendel.


  • Penyimpangan semu Hukum Mendel yang pertama adalah atavisme. Atavisme adalah interaksi antar gen berbeda alel yang menghasilkan filial atau keturunan dengan fenotip yang berbeda dari induknya. Contoh atavisme dapat kamu temukan pada kasus jengger ayam. Bentuk jengger ayam dipengaruhi oleh dua gen berbeda alel, yaitu gen R yang menentukan bentuk rose dan gen P yang menentukan bentuk pea. Ketika kedua gen ini terdapat secara bersamaan (R-P-) maka kedua gen akan berinteraksi dan akan muncul sifat baru yaitu bentuk walnut. Dan ketika kedua gen dominan tersebut tidak ada (rrpp) maka akan muncul sifat yang lain lagi yaitu single. Dari hal tersebut bisa kita lihat bahwa penyimpangan semu atavisme akan menghasilkan F2 dengan rasio fenotip 9:3:3:1. 
  • Gen-gen komplementer merupakan interaksi antara gen- gen dominan yang berbeda, sehingga saling melengkapi. Jika kedua gen tersebut terdapat bersama-sama dalam genotip, maka akan saling membantu dalam menentukan fenotip. Jika salah satu gen tidak ada, maka pemunculan fenotip menjadi terhalang. Agar lebih jelas, simaklah contoh berikut. Apabila F1 keturunan pertama hasil perkawinan 2 orang yang bisu tuli disilangkan dengan sesamanya, maka generasi atau keturunan F2 ada yang normal dan bisu tuli. William Bateson 1861-1926 adalah seorang profesor dari Cambridge University dan di The John Innes Horticultural Institute. Ia tumbuh di lingkungan intelektual. Di bawah pengaruh Francis Maitland Balfour, seorang ahli embriologi, ia mendalami zoologi, dan selanjutnya mempelajari embriologi selama 2 tahun di Amerika. Selain itu, Bateson juga dikenal sebagai ilmuwan anti-Darwinian, dan pandangan-pandangannya tentang evolusi tercermin dalam karyanya, Dalam hal ini, gen T dan gen B tidak akan menunjukkan sifat normal apabila kedua gen tersebut tidak terdapat bersama-sama dalam satu genotip. Dengan demikian, jika hanya terdapat gen T tanpa gen B, atau jika hanya terdapat gen B tanpa gen T maka akan tetap memunculkan sifat bisu tuli. Rasio fenotip F2 yang dihasilkan adalah 9 Normal : 7 bisu tuli.
  • Gen dominan rangkap merupakan dua gen dominan yang memengaruhi bagian tubuh makhluk hidup yang sama. Kedua gen itu berada bersama-sama dan fenotipnya merupakan gabungan dari kedua sifat gen- gen dominan tersebut.Perhatikanlah contoh berikut.Pada persilangan tanaman Bursa sp. yang berbuah oval dengan tanaman Bursa sp. yang berbuah segitiga, dihasilkan keturunan pertama F1 yaitu tanaman Bursa sp. semua berbentuk oval.


Sekian dari Saya Mba, Mohon Maaf apabila masih kurang 

In reply to 2110101006 MONIKA JUMARNIS

Re: DISKUSI KELAS A

by 2110101013 AMIRA EXFENA NAVISA -

Assalamu'alaikum warrahmatulahi wabarakatuh,

Nama : Amira Exfena Navisa

NIM : 2110101013

Sebelumnya saya mohon izin menjawab pertanyaan dari mba monika mengenai perbedaan kasus dari penyimpangan semu hukum mendel seperti gen komplementer, atavisme, dan gen dominan rangkap?

Baik mba monika, yang pertama :

  1. Gen Komplementer : Penyimpangan semu Hukum Mendel yang terakhir adalah komplementer. Komplementer adalah interaksi antara dua gen dominan berbeda alel yang saling melengkapi untuk memunculkan fenotip tertentu. Apabila salah satu gen tidak muncul, maka sifat yang dimaksud pun tidak akan muncul. Contoh komplementer dapat ditemukan pada kasus persilangan bunga Lathyrus Odoratus.
  2. Gen Atavisme : Penyimpangan semu Hukum Mendel yang pertama adalah atavisme. Atavisme adalah interaksi antar gen berbeda alel yang menghasilkan filial atau keturunan dengan fenotip yang berbeda dari induknya. Contoh atavisme dapat kamu temukan pada kasus Jengger Ayam.

  3. Gen Dominan Rangkap : Gen dominan rangkap merupakan dua gen dominan yang memengaruhi bagian tubuh makhluk hidup yang sama. Kedua gen itu berada bersama-sama dan fenotipnya merupakan gabungan dari kedua sifat gen-gen dominan tersebut. Contohnya dapat ditemukan pada kasus persilangan Tanaman Bursa sp. yang berbuah Oval dengan Tanaman Bursa sp. yang berbuah Segitiga.

Sekian pendapat dari saya, semoga menjawab ya mba :)

Jika masih ada kekurangan mohon dimaafkan, terima kasih 🙏

Wassalamu'alaikum wr. wb.

In reply to Dwi Ernawati

Re: DISKUSI KELAS A

by 2110101052 ANISAH -

Baik ibu izizn bertanya buk saya anisah 2110101052

apa yang dimaksud penyakit fenilketonurani ? dan Apakah sangat berpengaruh besar dalam keilmuan genetikaterima kasih ibuk

In reply to 2110101052 ANISAH

Re: DISKUSI KELAS A

by 2110101013 AMIRA EXFENA NAVISA -

Assalamu'alaikum warrahmatulahi wabarakatuh,

Nama : Amira Exfena Navisa

NIM : 2110101013

Sebelumnya saya mohon izin menjawab pertanyaan dari mb anisah mengenai apa yang dimaksud penyakit fenilketonurani ? Dan, apakah sangat berpengaruh besar dalam keilmuan genetika?

Baik mba anisah, 

  • Fenilketonuria atau PKU itu merupakan kelainan genetika langka yang disebabkan oleh mutasi genetik, yang  akan menyebabkan hilang dan berkurangnya enzim pengurai fenilalanin. Mutasi genetik ini juga bisa menyebabkan enzim pengurai fenilalanin tidak bekerja dengan baik. Hal-hal ini akan menyebabkan terjadinya penumpukan fenilalanin. 
  • Hingga kini, penyebab mutasi genetik tersebut belum diketahui dengan pasti. Fenilketonuria diwariskan melalui kromosom autosom secara resesif. Artinya, seseorang hanya akan menderita penyakit ini jika mendapatkan gen fenilketonuria dari kedua orang tuanya. Dan, jika hanya ada salah satu orang tua yang memiliki gen fenilketonuria, keturunannya tidak akan mengalami penyakit ini. Meskipun demikian, anak dari orang tua tersebut bisa menjadi pembawa atau carrier gen fenilketonuria.
  • Apakah itu sangat berpengaruh besar dalam keilmuan genetika?  Jelas ini sangat berpengaruh dalam keilmuan genetika mba, terutama kita sebagai calon bidan untuk memberikan edukasi kepada ibu hamil seputar apa saja kelainan akibat mutasi genetik, meski ini tergolong langka. Tetapi, jika kondisi/kelainan ini dibiarkan dan tidak segera diobati, fenilalanin dapat menumpuk ke tingkat yang berbahaya di dalam tubuh, menyebabkan cacat intelektual dan masalah kesehatan serius yang lainnya.

Sekian dari saya, semoga dapat menjawab ya :)

Terima kasih, wassalamu'alaikum wr. wb 🙏