Forum Diskusi Teori 11

Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by nuli nuryanti zulala -
Number of replies: 45

Silahkan dimulai dengan berdoa, lanjut tadarus. Setelah membaca materi yang disediakan silahkan untuk dapat mendiskusikan materi tersebut melalui forum ini.

Buatlah rencana pertolongan persalinan pada masa pandemi, dan kirimkan pada forum ini di akhir sesi pembelajaran.


In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106074 PURWANINGSIH -

Wa'alaikumussalam baik ibu

Saya Purwaningsih (1910106074) izin bertanya, pada slide ke 7 terdapat penvegahan covid-19 pada ibu bersalin, dipoin tersebut di jelaskan pelayanan KB pasca bersalin tetap dilayani dengan mengutamakan menggunakan MJKP. Maksud dari MJKP itu yang seperti apa nggih?

Terima Kasih

In reply to 1910106074 PURWANINGSIH

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106072 IRNA INTAN SAPUTRI -

Saya irna intan saputri izin menjawab pertanyaan mba purwaningsih

Alat kontrasepsi jangka panjang (MKJP) juga merupakan alat kontrasepsi yang digunakan untuk menunda, menjarangkan kehamilan, serta menghentikan kesuburan yang digunakan dengan jangka panjang, yang meliputi IUD (intra uterine device), implant (susuk KB) dan kontap (kontrasepsi mantap).

In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106091 EFI NUR HAYATI -

Assalamualaikum wr wb.. 

Saya Efi Nur Hayati/1910106091 izin bertanya. 

Jika seorang ibu bersalin normal mengalami infeksi covid-19, apakah proses IMD tetap dilakkukan atau tidak?  Jika tidak bayi akan diberikan intervensi apa? 

Terimakasih, 

Wassalamualaikum wr wb

In reply to 1910106091 EFI NUR HAYATI

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106093 RAHMA DIATUL HASANAH -

Saya rahma diatul hasanah 1910106093 izin menjawab untuk bayi baru lahir dari ibu yang positif covid, tidak pasti untuk IMD dan harus segera dipisah dari Ibu dan keluarga yang terkonfirmasi positif, untuk mencegah bayi agar tidak tertular covid 19

In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106093 RAHMA DIATUL HASANAH -

Saya rahma diatul hasanah 1910106093 pertolongan pertolongan pertolongan pada masa pandemi

Jika ada tanda-tanda bersalin, bisa segera menghubungi pihak tempat yang mau dipakai untuk bersalin nanti, Kajian khusus tenaga ahli akan memberikan rekomendasi mengenai cara melahirkan yang terbaik bagi bumil, Selalu tangan, dan gunakan masker pada saat pertolongan baik tenaga kesehatan maupun pendamping ibu , ibu dan keluarga yang mendampingi harus memakai masker dalam keadaannya, sebelum melakukan tindakan masker pastikan dulu dengan cara swab apakah ibu positif atau tidak karena ruangannya tidak akan membahayakan keselamatan orang lain, yang mendampingi ibu saat bersalin 1 orang saja, penolong persalinan harus memakai APD sesuai dengan kebutuhan jika ibu tidak terkena covid hanya boleh memakai APD tingkat 2, dan melakukan persalinan seperti biasa jika tidak ada kendala atau gangguan pada ibu maupun janin.

In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106059 YUNI FITRIYA -

Assalamualaikum wr.wb 

Saya yuni fitriya izin bertanya ibu, saat melakukan persalinan dalam kondisi pandemi seperti ini mengharuskan ibu bersalin menggunakan masker,  ketika proses persalinan itu berlangsung sering kali masker nya di turunkan ke lehar dengan alasan ibu merasa sesak dan susah bernafas ketika bidan mengingatkan dan memberikan pengertian ibu menggunakan kembali maskernya tetapi nanti di turun kan lagi , bagaimana kita sebagai bidan mengangani hal seperti ini  ? 

In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106077 YUSTIA RAHENDRA -
Assalamualaikum wr wb
Saya yustia rahendra izin menyampaikan rencana pertolongan persalinan selama pandemi covid - 19
  1. Menjelakan pada ibu hamil atau keluarga jika ada tanda-tanda bersalin, segera hubungi Bidan melalui telepon/WA. Bidan melakukan skrining faktor resiko termasuk resiko infeksi covid-19. Apabila ada faktor resiko, segera rujuk ke PKM / RS sesuai standar
  2. Lakukan pengkajian komprehensif sesuai standar, dgn kewaspadaan Covid-19.
    Bidan dapat berkoordinasi dengan RT/RW/Kades tentang status ibu apakah
    sedang isolasi mandiri (ODP/PDP/Covid +)
  3. Pertolongan persalinan dilakukan sesuai standar APN, lakukan IMD &
    Pemasangan IUD paska persalinan dengan APD level2, dan menerapkan protokol pencegahan penularan covid-19 - pada ibu bukan PDP, Covid+
    (Pasien dan pendamping maks 1 org menggunakan masker)
  4. Jika tidak dapat melakukan pertolongan persalinan, segera berkolaborasi dan rujuk ke PKM / RS sesuai standar.
  5. Keluarga/pendamping dan semua tim yang bertugas menerapkan protokol pencegahan penularan COVID-19.
  6. Melaksanakan rujukan persalinan terencana untuk Ibu bersalin dengan risiko, termasuk risiko ODP/PDP/Covid + sesuai standar.
Terima kasih
In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106056 RAHMA -

Waallaikumsalam baik ibu  
 


In reply to 1910106056 RAHMA

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106067 NURAJIZAH KALLA -

assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh saya nur ajizah kalla 1910106067 izin menjawab pertanyaan dari ibu

Rencana pertolongan persalinan pada masa pandemi. 

1. Jika ada tanda-tanda bersalin, bisa segera hubungi pihak tempat yang mau dipakai untuk bersalin nanti.

2. Bidan melakukan skrining faktor resiko termasuk resiko infeksi covid-19. Apabila ada faktor resiko,segera rujuk ke RS sesuai standar

3. Lalu jika pasien sudah  aman,bisa dibawa di tempat untuk persalinan,namun setelah sampai di tempat harus tetap di swab terlebih dahulu. 

4. Lalu untuk pertolongan persalinan harus dilakukan sesuai standar APN dan tetap menggunakan APD dan menerapkan protokol pencegahan covid. Lalu pasien hanya boleh didampingi maksimal 1 orang.


terimakasih

In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106065 SRITIAWATI PUTRI -

 Kementerian Kesehatan telah melakukan penanganan penanganan di rumah sakit untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19 kepada ibu bersalin.

Aturan tersebut telah tercantum dalam surat edaran Direktorat Jenderal Pelayanan nomor HK.02.02/III/2878/2020 tentang Kesiapsiagaan Rumah Sakit Rujukan dalam Penanganan Rujukan Maternal dan Neonatal Dengan COVID-19,” kata Plt Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Abdul Kadir, di Gedung Kemenkes , Jakarta, Senin (20/7).

Persalinan ibu dengan kasus suspek atau kemungkinan dilakukan di RS Rujukan COVID-19. mengingat banyaknya kasus COVID-19, baik konfirmasi, kecurigaan, maupun kemungkinan, penerapan protokol kesehatan bagi ibu hamil yang juga memiliki risiko untuk menderita penyakit COVID-19.

Setiap ibu hamil yang akan melakukan persalinan diimbau untuk melakukan skrining COVID-19 tujuh hari sebelum taksir persalinan.

Dalam masa pandemi COVID-19 ini rumah sakit rujukan COVID-19 agar melaksanakan pelayanan maternal dan neonatal dengan kewaspadaan terhadap seluruh pasien, antara lain :
1. Untuk mengurangi transmisi udara, dapat menggunakan pelayanan persalinan pervaginam.
2. melakukan Tindakan di ruang operasi dengan tekanan negatif bila ada, atau melakukan modifikasi aliran udara.
3. Memiliki ketersediaan alat pelindung diri (APD) sesuai standar bagi tenaga kesehatan pemberi pelayanan ibu dan bayi baru lahir.

Surat edaran tersebut telah disebarkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi , Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, Para Direktur Rumah Sakit Rujukan COVID-19, Para Direktur Rumah Sakit Vertikal, Direktur rumah sakit rujukan nasional, provinsi, dan regional.


In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106092 NOVIA SYAPUTRI -

Assalamualaikum wr, wb 

Saya Novia Syaputri_1910106092 izin coba menjawab 

Pertolongan persalinan pada masa pandemi covid-19

Prinsip utama dalam persiapan melahirkan di kala pandemi ini adalah menerapkan protokol kesehatan supaya tak terjangkit Covid-19. Ibu hamil dan keluarganya wajib menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer.

Screening atau penyaringan faktor risiko diperlukan dalam pemeriksaan pertama kehamilan. Karena itu, ibu hamil dianjurkan datang ke dokter untuk diketahui apakah ada faktor risiko yang bisa mengganggu persiapan melahirkan. Sebaiknya buat janji dulu sebelum datang ke rumah sakit agar tak menunggu terlalu lama. Kenakan masker.

Pemeriksaan kehamilan pada trimester kedua bisa ditunda. Pemeriksaan bisa digantikan dengan konsultasi online. Tapi bila ada tanda bahaya, ibu hamil harus menuju rumah sakit segera.

Pemeriksaan kehamilan pada trimester ketiga wajib dilakukan satu bulan sebelum hari perkirakan lahir bayi.

Rutin memantau kondisi sendiri sehingga bisa langsung ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat jika ada tanda risiko bahaya.

Deteksi gerakan janin secara mandiri mulai usia kehamilan 20 minggu. Setelah 28 minggu, pastikan ada minimal 10 gerakan janin per 2 jam.

Ibu hamil tak perlu mengikuti senam kehamilan di rumah sakit. Sebagai ganti, bisa ikut kelas online dan dibarengi dengan rutin olahraga dan makan makanan dengan gizi seimbang.

Penanganan Khusus bagi Ibu Hamil dengan Covid-19

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia juga memberikan rekomendasi penanganan khusus persiapan melahirkan bagi ibu hamil dengan Covid-19. Meski merupakan pasien positif atau pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19, ibu hamil tetap berhak mendapatkan pelayanan persalinan.


Bila memiliki gejala Covid-19, ibu hamil disarankan menjalani tes untuk memastikan kondisinya. Ibu hamil yang berstatus positif dan PDP akan menjalani perawatan di ruangan khusus yang terpisah.

Selama perawatan di ruangan ini, ibu hamil rutin dipantau dan dievaluasi kondisinya. Pemberian obat-obatan harus sesuai dengan diagnosis dokter untuk menghindari memburuknya gejala. Dalam persiapan melahirkan, akan ada tim dokter lintas disiplin yang terlibat.


Dalam persiapan melahirkan, ibu hamil dengan Covid-19 dan keluarganya mesti membekali diri dengan pengetahuan yang memadai mengenai wabah penyakit ini. Persalinan di tengah pandemi Covid pada dasarnya aman selama menuruti pedoman dan protokol kesehatan yang telah ditentukan.

Terimakasih

In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by Bella Ariska Nurhidayah 1910106061 BELLA ARISKA NURHIDAYAH -

Assalamualaikum,saya Bella Ariska 1910106061 izin menjawab 

Rencana pertolongan persalinan pada masa pandemi,

1.Menggunakan APD lengkap

2 Untuk pendamping harus mengikuti sesuai SOP covid 19 

3.Untuk mengurangi transmisi udara,dapat menggunakan delivery chamber untuk pelayanan persalinan pervaginam 

Terimakasih



In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106072 IRNA INTAN SAPUTRI -

saya irna intan saputri izin menjawab pertanyaan dari ibu

Rencana pertolongan persalinan pada masa pandemi 

Setiap ibu hamil yang akan melakukan persalinan diimbau untuk melakukan skrining COVID-19 tujuh hari sebelum taksir persalinan. Bisa dilihat dari tanda tanda persalinan yang telah muncul.

Dalam masa pandemi COVID-19 ini rumah sakit rujukan  agar melaksanakan pelayanan maternal dan neonatal dengan memperhatikan kewaspadaan isolasi bagi seluruh pasien, antara lain :
1. Untuk mengurangi transmisi udara, dapat menggunakan delivery chamber untuk pelayanan persalinan pervaginam.
2. Melakukan Tindakan di ruang operasi dengan tekanan negatif bila ada, atau melakukan modifikasi aliran udara.
3. Memiliki ketersediaan alat pelindung diri (APD) sesuai standar bagi tenaga kesehatan pemberi pelayanan maternal dan neonatal.


In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106059 YUNI FITRIYA -

Rencana pertolongan persalinan di masa pandemi covid 19


1) Rapid test wajib dilakukan pada ibu hamil sebelum bersalin, kecuali kasus rujukan yang telah dilakukan rapid test atau telah terkonfirmasi COVID-19

2) Ibu hamil in-partu dengan hasil skrining rapid test positif tetap dilakukan pengambilan spesimen dan pemeriksaan PCR, serta penetapan statusnya

(OTG/ODP/PDP atau non-COVID-19).

3) Persalinan per vaginam dengan rapid test negatif DAN tidak didiagnosa sebagai ODP/PDP dilayani oleh bidan/dokter menggunakan APD level-2

4) Persalinan per vaginam dengan rapid test positif ATAU terkonfirmasi COVID-19 ATAU telah didiagnosa OTG/ODP/PDP dilayani oleh dokter yang WAJIB menggunakan APD level-3

5) Persalinan Sectio Cesaria (per abdominam), penolong persalinan menggunakan APD level 3 tanpa melihat status COVID-19

In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106069 NAILA SYAKIROHTUL RIZKIYAH -

Assalamualaikum saya naila syakirohtul nim1910106069 izin menjawab rencana pertolongan persalinan selama pandemi covid - 19 seperti saat ini 

  1. Menjelakan pada ibu hamil atau keluarga jika ada tanda-tanda bersalin, segera hubungi Bidan melalui telepon/WA. Bidan melakukan skrining faktor resiko termasuk resiko infeksi covid-19. Apabila ada faktor resiko, segera rujuk ke PKM / RS sesuai standar
  2. Lakukan pengkajian komprehensif sesuai standar, dgn kewaspadaan Covid-19.
    Bidan dapat berkoordinasi dengan RT/RW/Kades tentang status ibu apakah
    sedang isolasi mandiri (ODP/PDP/Covid +)
  3. Pertolongan persalinan dilakukan sesuai standar APN, lakukan IMD &
    Pemasangan IUD paska persalinan dengan APD level2, dan menerapkan protokol pencegahan penularan covid-19 - pada ibu bukan PDP, Covid+ 
    (Pasien dan pendamping maks 1 org menggunakan masker)
  4. Jika tidak dapat melakukan pertolongan persalinan, segera berkolaborasi dan rujuk ke PKM / RS sesuai standar.
  5. Keluarga/pendamping dan semua tim yang bertugas menerapkan protokol pencegahan penularan COVID-19.
Terimakasih 
In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by Hanin Maulady Januari . -

Assalamualaikum bu, saya Hanin Maulady Januari 1910106057 izin menjawab

Dalam masa pandemi COVID-19 ini rumah sakit rujukan COVID-19 agar melaksanakan pelayanan maternal dan neonatal dengan memperhatikan kewaspadaan isolasi bagi seluruh pasien, antara lain :
1. Untuk mengurangi transmisi udara, dapat menggunakan delivery chamber untuk pelayanan persalinan pervaginam.
2. Melakukan Tindakan dengan tekanan negatif bila ada, atau melakukan modifikasi aliran udara.
3. Memiliki ketersediaan alat pelindung diri (APD) sesuai standar bagi tenaga kesehatan pemberi pelayanan maternal dan neonatal.

Surat edaran tersebut telah disebarkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi , Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, Para Direktur Rumah Sakit Rujukan COVID-19, para Direktur Rumah Sakit Vertikal, Direktur rumah sakit rujukan nasional, provinsi, dan regional


In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106071 FATIHA ZALMA IFTINAN RHEINANDY -

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Saya Fatiha Zalma Iftinan Rhein Andy (1910106071), ijin menjawab. 

Rencana pertolongan persalinan selama pandemi

Dalam masa pandemi COVID-19 kegiatan dalam pencapaian target penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir harus tetap dilaksanakan. Kementerian Kesehatan telah menyiapkan aturan penanganan persalinan di rumah sakit untuk mencegah terjadi nya penularan COVID-19 kepada ibu bersalin.

Aturan tersebut telah tercantum dalam surat edaran Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan nomor HK.02.02/III/2878/2020 tentang Kesiapsiagaan Rumah Sakit Rujukan dalam Penanganan Rujukan Maternal dan Neonatal Dengan COVID-19,” kata Plt Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Abdul Kadir, di Gedung Kemenkes, Jakarta, Senin (20/7).

Persalinan ibu dengan kasus suspek atau probable dilakukan di RS Rujukan COVID-19. Mengingat banyaknya kasus COVID-19, baik kasus konfirmasi, suspek, maupun probable, perlu diterapkan protokol kesehatan bagi ibu hamil yang juga mempunyai risiko untuk menderita penyakit COVID-19.

Setiap ibu hamil yang akan melakukan persalinan diimbau untuk melakukan skrining COVID-19 tujuh hari sebelum taksir persalinan. Dalam masa pandemi COVID-19 ini rumah sakit rujukan COVID-19 agar melaksanakan pelayanan maternal dan neonatal dengan memperhatikan kewaspadaan isolasi bagi seluruh pasien, antara lain :

1. Untuk mengurangi transmisi udara, dapat menggunakan delivery chamber untuk pelayanan persalinan pervaginam.
2. Melakukan Tindakan di ruang operasi dengan tekanan negatif bila ada, atau melakukan modifikasi aliran udara.
3. Memiliki ketersediaan alat pelindung diri (APD) sesuai standar bagi tenaga kesehatan pemberi pelayanan maternal dan neonatal.


In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106086 FADHILA AULIA -

Saya fadhila aulia ingin menjawab

Perencanaan Pertolongan Persalinan:

1. Selalu mencuci tangan ketika melakukan kontak kepada pasien, dengan menggunakan prinsip siapa saja bisa menularkan infeksi

2. Ketika pasien ingin melahirkan, harus di swab terlebih dahulu, hal ini juga menentukan jenis APD yang kita pakai nantinya, dan hal ini pula sebagai kewaspadaan terhadap covid-19

3. Selalu menggunakan APD, masker, grow, kaca mata, sarung tangan (ketika menyentuh / melakukan kontak kepada pasien)

4. Batasi jumlah kluarga yang masuk/ menjenguk hal ini di harpkan agar tidak ada penularan covid-19 dari luar antara orang yang satu dan yang lain.

5. Jaga jarak antar pasien satu dan yang lainnya.


In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106051 ANISA NUR LATIFAH -

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh Saya Anisa Nur Latifah izin menyampaikan hasil yang saya dapat 

Dalam surat edaran Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan nomor HK.02.02/III/2878/2020 tentang Kesiapsiagaan Rumah Sakit Rujukan dalam Penanganan Rujukan Maternal dan Neonatal Dengan COVID-19,” kata Plt Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Abdul Kadir.

Setiap ibu hamil yang akan melakukan persalinan diimbau untuk melakukan skrining COVID-19 tujuh hari sebelum taksir persalinan.


Dalam masa pandemi COVID-19 ini rumah sakit rujukan COVID-19 agar melaksanakan pelayanan maternal dan neonatal dengan memperhatikan kewaspadaan isolasi bagi seluruh pasien, antara lain :

1. Untuk mengurangi transmisi udara, dapat menggunakan delivery chamber untuk pelayanan persalinan pervaginam.

2. Melakukan Tindakan di ruang operasi dengan tekanan negatif bila ada, atau melakukan modifikasi aliran udara.

3. Memiliki ketersediaan alat pelindung diri (APD) sesuai standar bagi tenaga kesehatan pemberi pelayanan maternal dan neonatal.

In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106083 ASTRI APRILIA KUSUMA DEVI -

Assalamualaikum saya Astri Aprilia izin menjawab

Dalam masa pandemi COVID-19 ini rumah sakit rujukan COVID-19 agar melaksanakan pelayanan maternal dan neonatal dengan memperhatikan kewaspadaan isolasi bagi seluruh pasien, antara lain adalah 
1. Untuk mengurangi transmisi udara, dapat menggunakan delivery chamber untuk pelayanan persalinan pervaginam.
2. Melakukan Tindakan di ruang operasi dengan tekanan negatif bila ada, atau melakukan modifikasi aliran udara.
3. Memiliki ketersediaan alat pelindung diri (APD) sesuai standar bagi tenaga kesehatan pemberi pelayanan maternal dan neonatal.

In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106088 SITI NAZILLA RIZKA ANANDA -
Assalamualikum saya siti nazilla izin menjawab


1. Melakukan skrining pasien harus di nyataka negatif covid

2. memakai APD

3. Perotolongan persalinan di lakukan di bed khusus yang ada dilevery climber

4. Pendamping pasien juga harus di nyatakan  negatif covid 


In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106074 PURWANINGSIH -

Assalamu'alaikum saya Purwaningsih (1910106074) izin menjawab,

Rencana pertolongan persalinan di masa pandemi Covid-19 yaitu Bidan melaksanakan skrining untuk faktor risiko yang masuk ke dalam risiko infeksi Covid-19, jika terdapat faktor risiko, maka seorang bidan tersebut harus merujuk pada PKM / RS dengan berdasarkan pada standar yang sebelumnya sudah ditetapkan dan yang ada. Bidan melaksanakan pengkajian berdasarkan standar yang ada secara komprehensif, yakni dengan waspada pada Covid-19, seorang bidan dapat melaksanakan koordinasi dengan pihak RT, RW ataupun Kepala Desa mengenai status ibu tersebut apakah sedang menjalani isolasi mandiri (ODP/PDP/Covid+), membantu proses persalinan yang dilaksanakan berdasarkan standar APN yang sudah ada, melaksanakan IMD dan juga memasang IUD paska untuk persalinan dengan APD level 2, dan juga melaksanakan protokol untuk mencegah penularan covid 19 terhadap ibu yang bukan sebagai PDP, Covid + (pasien dan juga pendamping mask 1 orang dengan mempergunakan masker, bila tidak melaksanakan pertolongan persalinan ini, dengan demikian merujuk dan berkolaborasi pada Pusat Kesehatan Masyarakat ataupun Rumah Sakit yang berstandar, pendamping atau keluarga serta seluruh tim yang melaksanakan tugas dengan menjalankan protokol yang ada untuk mencegah terjadinya penularan Covid 19, melakukan rujukan yang terencana untuk ibu yan bersalin, mencangkup di dalamnya risiko ODP/PDP/Covid dan juga berlandaskan pada standar yang ada.

Terima Kasih

In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106091 EFI NUR HAYATI -

Assalamualaikum wr wb..

Saya Efi Nur hayati/1910106091

Rencana Pertolongan persalinan dimasa Pandemi :

Pertama, untuk mengurangi transmisi udara, dapat menggunakan delivery chamber untuk pelayanan persalinan pervaginam.

Kedua, melakukan tindakan di ruang operasi dengan tekanan negatif bila ada, atau melakukan modifikasi aliran udara. 

Ketiga, memiliki ketersediaan alat pelindung diri (APD) sesuai standar bagi tenaga kesehatan pemberi pelayanan maternal dan neonatal.

Terimakasih


In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106087 NADILA NINDA RAMADHANI -

Assalamualaikum wr wb

Saya Nadila Ninda Ramadhani 1910106087 izin menjawab, 

Dalam masa pandemi COVID-19 ini rumah sakit rujukan COVID-19 agar melaksanakan pelayanan maternal dan neonatal dengan memperhatikan kewaspadaan isolasi bagi seluruh pasien, antara lain :
1. Untuk mengurangi transmisi udara, dapat menggunakan delivery chamber untuk pelayanan persalinan pervaginam.
2. Melakukan Tindakan di ruang operasi dengan tekanan negatif bila ada, atau melakukan modifikasi aliran udara.
3. Memiliki ketersediaan alat pelindung diri (APD) sesuai standar bagi tenaga kesehatan pemberi pelayanan maternal dan neonatal.

Terimakasih

In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106064 SALSYA NAULIA CHAMID -

Assalamualaikum wr wb, saya Salsya Naulia Chamid izin mengumpulkan rencana pertolongan persalinan pada masa pandemi.

Dalam masa pandemi COVID-19 iniagar melaksanakan pelayanan maternal dan neonatal dengan memperhatikan kewaspadaan bagi seluruh pasien, antara lain :

1. Melakukan screening covid-19 dan riwayat penyakit lainnya pada ibu yang akan bersalin dengan swab test dan screening penyakit yang lain di awal kehamilan.

2. Mendisinfektan ruangan persalinan.

3. Memberikan anjuran kepada keluarga agar tidak banyak yang menggu ibu saat persalinan. Maksimal 2 orang.

4. Menggunakan APD lengkap. Untuk mengurangi transmisi udara, dapat menggunakan delivery chamber untuk pelayanan persalinan pervaginam.

5. Merujuk apabila ditemukan kegawatdaruratan.


Dan berikut adalah penjelasan Panduan Persalinan yang saya dapatkan dari situs ibi.or.id oleh Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia.

Attachment Panduan Pertolongan Persalinan.png
Attachment Prinsip Pelayanan Kebidanan Selama Pandemi.png
In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106054 MURSALIIN -

assalamualaikumwr.wb saya mursaliin izin menjawab

Persiapan melahirkan di tengah pandemic COVID-19, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan yaitu: 

1. Perlindungan diri Mendekati waktu melahirkan, jadwal pemeriksaan kehamilan ke dokter kandungan atau bidan juga menjadi lebih sering. Artinya, ibu hamil jadi lebih sering keluar rumah,untuk mengurangi risiko tertular virus Corona, penting sekali bagi ibu hamil untuk melakukan tindakan pencegahan, di antaranya dengan:  Mencuci tangan sesering mungkin menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer yang kadar alkoholnya minimal 60%  Tidak keluar rumah dulu, kecuali bila ada keperluan mendesak, dan tidak bepergian ke tempat yang ramai  Melakukan physical distancing, yaitu menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain, saat berada di luar rumah  Menggunakan masker kain bila hendak keluar rumah  Menghindari kontak dengan orang sakit  Tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut jika belum mencuci tangan  Menerapkan etika batuk dan bersih Selain itu, jaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, dan tidur yang cukup. Minumlah suplemen kehamilan sesuai anjuran dokter dan jangan lupa periksakan kehamilan ke dokter sesuai jadwal yang ditentukan. 

2. Pilihan tempat melahirkan Pilihan tempat melahirkan, baik itu di rumah, klinik, atau rumah sakit, juga perlu ibu hamil pikirkan baik-baik dengan mempertimbangkan risiko dan manfaatnya. Diskusikanlah dulu hal ini dengan dokter. Bila ibu hamil ingin melahirkan di klinik atau di rumah, pastikan ada ambulans atau kendaraan yang dapat menjangkau tempat bersalin. Hal ini untuk berjaga-jaga bila harus segera dirujuk ke rumah sakit. Jika ibu hamil menderita COVID-19 atau mungkin memiliki gangguan kesehatan tertentu, sebaiknya jangan melahirkan di rumah. Akan lebih aman bila melahirkan di rumah sakit agar kondisi dapat diawasi secara ketat dan bayi dapat dilindungi semaksimal mungkin selama proses persalinan maupun setelahnya. Untuk melahirkan di rumah sakit, tentukanlah dulu rumah sakit mana yang akan menjadi tempat melahirkan sejak jauh-jauh hari. Ibu hamil juga harus kontrol ke dokter kandungan untuk mengetahui waktu perkiraan persalinan. Selama proses persalinan di rumah sakit, baik dengan operasi caesar maupun normal, ibu boleh ditemani. Namun, pendamping sebisa mungkin dibatasi hanya satu orang.Meski begitu, jika pendamping memiliki gejala COVID-19 atau sedang tidak sehat, ia tidak diizinkan masuk ke ruang bersalin. Hal ini dilakukan agar ibu hamil, bayi, dan dokter atau bidan yang membantu persalinan tidak tertular virus Corona. 

3. Penanganan khusus bagi ibu hamil yang mengalami gejala COVID-19 Bila ibu hamil merasakan gejala-gejala COVID-19, seperti demam, batuk, dan sesak napas, segera lakukan isolasi mandiri. Ibu hamil dengan COVID-19 tetap bisa bebas memilih metode melahirkan yang akan dijalaninya, namun harus dirujuk ke rumah sakit rujukan COVID-19 terdekat untuk menjalani isolasi dan diberikan penanganan khusus, baik itu menjelang persalinan, saat proses persalinan, maupun setelah bayinya lahir. Selama masa isolasi, ibu hamil dengan COVID-19 akan tetap mendapatkan perawatan dan pengawasan kehamilan, fasilitas melahirkan yang memadai, serta dukungan moril. Selain itu, bayi yang dilahirkan juga akan tetap mendapatkan ASI serta perawatan dan pengawasan. Persiapan melahirkan di tengah pandemi COVID-19 memang bisa membuat ibu hamil jadi bingung dan stres.

In reply to nuli nuryanti zulala

Re: Forum Diskusi Teori 11 Kelas B

by 1910106095 BERLIANA CANTIKA PUTRI -

Assalamualaikum wr wb, Saya Berliana Cantika Putri (1910106095) izin menjawab tentang rencana pertolongan persalinan selama pandemi Covid-19 ini.  Melahirkan di Tengah Pandemi Covid-19

Prinsip utama dalam persiapan melahirkan di kala pandemi ini adalah menerapkan protokol kesehatan supaya tak terjangkit Covid-19. Ibu hamil dan keluarganya wajib menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer.


Batasi pula aktivitas di luar rumah dan tetap rutin berolahraga dan menjaga pola makan demi kesehatan ibu dan bayi. Persiapan melahirkan bagi ibu hamil juga mencakup rencana pemeriksaan trimester kehamilan atau tiga bulanan. 

Berikut ini panduan dari Kementerian Kesehatan:


Screening atau penyaringan faktor risiko diperlukan dalam pemeriksaan pertama kehamilan. Karena itu, ibu hamil dianjurkan datang ke dokter untuk diketahui apakah ada faktor risiko yang bisa mengganggu persiapan melahirkan. Sebaiknya buat janji dulu sebelum datang ke rumah sakit agar tak menunggu terlalu lama. Kenakan masker.

Pemeriksaan kehamilan pada trimester kedua bisa ditunda. Pemeriksaan bisa digantikan dengan konsultasi online. Tapi bila ada tanda bahaya, ibu hamil harus menuju rumah sakit segera.

Pemeriksaan kehamilan pada trimester ketiga wajib dilakukan satu bulan sebelum hari perkirakan lahir bayi.

Rutin memantau kondisi sendiri sehingga bisa langsung ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat jika ada tanda risiko bahaya.

Deteksi gerakan janin secara mandiri mulai usia kehamilan 20 minggu. Setelah 28 minggu, pastikan ada minimal 10 gerakan janin per 2 jam.

Ibu hamil tak perlu mengikuti senam kehamilan di rumah sakit. Sebagai ganti, bisa ikut kelas online dan dibarengi dengan rutin olahraga dan makan makanan dengan gizi seimbang.

Pilihan Tempat Melahirkan yang Aman dan Tepercaya

Persiapan melahirkan di tengah pandemi Covid-19 juga mesti memperhatikan tempat persalinan. Pastikan lokasi melahirkan itu aman dan tepercaya, terutama dalam kaitan dengan wabah virus corona. Anda bisa memilih melahirkan di bidan atau rumah sakit. Yang jelas, pastikan lokasinya tidak menjadi rujukan pasien Covid-19. Lebih baik lagi jika fasilitas pelayanan kesehatan itu memiliki gedung sendiri atau ruang terpisah dari gedung perawatan lain untuk penanganan persalinan. Dengan demikian, risiko penularan corona saat persalinan bisa diminimalkan.