Re: DISKUSI 5
Margi Rizka Rahmayesinta (2110201022)
Dalam tubuh terjadi perubahan gas karena :
- Karbondioksida dan oksigen bergerak ke arah yang berbeda akibat perbedaan tekanan parsial
- PO2 lebih tinggi pada alveolus sehingga oksigen dapat berdifusi menurut gradien tekanannya menuju ke dalam darah yang memiliki PO2 rendah
- Karbondioksida berdifusi dari darah yang memiliki PCO2 relatif tinggi ke alveoli dengan PCO2 rendah
Re: DISKUSI 5
Nama : Puspa Jelita Kartika Utami
NIM : 2110201072
Respirasi eksternal
oksigen berdifusi dari udara alveoulus (PO2 105 mmHg) ke dalam kapiler darah paru (PO2 20 mmHg), difusi berlanjut sampai PO2 kapiler darah paru cocok dengan PO2 udara alveolus. sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi. Sistem pernapasan menurunkan PO2 dari vena pulmonalis hingga 100 mmHg. Karbondioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di kapiler paru - paru (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg) berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg.
Respirasi internal
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg), sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP. Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat keluar dari kapiler sistemik. Karbondioksida berdifusi dari sel jaringan (PCO2 45 mmHg) ke kapiler sistemik (PCO2 40 mmHg), sel terus - menerus membuat karbondioksida PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
Re: DISKUSI 5
Respirasi Eksternal di Paru-paru
Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah,kapiler paru (PO2 40 mmHg),Difusi berlanjut sampai PO2 kapiler paru ,Ini "penghalang udara-darah" (pernapasanmembran) adalah tempat pertukaran gas terjadi,Oksigen berdifusi dari udara di alveolus (tunggalalveolus) ke darah di kapiler Karbon dioksida berdifusi
Respirasi Internal
Respirasi internal – dalam jaringan di seluruh tubuh
Oksigen
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg)
ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg) – sel terus-menerus
Re: DISKUSI 5
Mekanisme pernapasan eksternal adalah proses perpindahan oksigen dan karbondioksida yang berlangsung di dalam kapiler dan paru-paru. Sedangkan
mekanisme pernapasan internal adalah perpindahan oksigen dan karbondioksida yang berlangsung di dalam jaringan tubuh
Re: DISKUSI 5
Nama : Rahmawati Cahya Ardittasari
NIM : 2110201050
1. Respirasi Eksternal
• Proses pertukaran gas antara darah dan udara dalam alveoli
• O2(oksigen) dalam udara berdifusi dalam darah
• CO2 (karbondioksida) dalam darah berdifusi ke dalam udara
2. Respirasi Internal
▪ Pertukaran gas dalam kapiler antara darah dan sel-sel jaringan
▪ O2 dalam darah berdifusi ke dalam jaringan
▪ CO2 sisa metabolisme dalam jaringan berdifusi ke dalam darah
Re: DISKUSI 5
Destya Noor Safa 2110201057
Mekanisme pernafasan adalah udara dari atmosfer dihirup ke dalam tubuh melalui lubang hidung dan masuk ke dalam paru paru masuk ke alveolus setelah masuk ke alveolus O2 atau oksigen akan masuk ke pembuluh darah arteri,setelah masuk ke arteri O2 akan di pompa ke jantung kanan untuk menyaring darah ke jantung,setelah mesum ke jantung O2 akan menjadi CO2 untuk ekpirasi.
Nama : Ika Rismawati (2110201025)
Ventilasi Pulmonal
▪ Udara berpindah/bergerak ke dalam dan ke luar paru2
▪ Pergantian gas secara terus menerus di dalam alveoli
Respirasi Eksternal
▪ Pertukaran gas antara darah dan udara dalam alveoli
▪ O2 (oksigen) dalam udara berdifusi dalam darah
▪ CO2 (karbondioksida) dalam darah berdifusi ke dalam udara
Transportasi Gas Respirasi
▪ Antara paru2 dan sel-sel tubuh
▪ Didukung oleh sistem kardiovaskuler
▪ Darah adalah alat transportasi cair
Respirasi Internal
▪ Pertukaran gas dalam kapiler antara darah dan sel-sel jaringan
▪ O2 dalam darah berdifusi ke dalam jaringan
▪ CO2 sisa metabolisme dalam jaringan berdifusi ke dalam darah24
Nama Sri Wulandari_2110201064
gambar di atas dapat dijelaskan tahapan siklus respirasi dimulai dari O2 yang berasal dari alveolus berdifusi ke kapiler darah. Pada Tahap ini terdapat O2 yang langsung berdifusi ke plasma darah dan ada yang berikatan dengan Hemoglobin yang ada dalam sel darah merah.Selanjutnya sel darah merah mengalir ke jantung melalui vena pulmonalis kemudian mengalir ke seluruh jaringan melalui kapiler darah. O2 yang berada di kapiler darah akan berdifusi ke jaringan. Pada tahap ini, selain O2 yang berdifusi CO2 juga berdifusi dari dalam jaringan ke kapiler darah. CO2 yang berdifusi terbagi menjadi tiga. Ada yang langsung ke plasma darah, ada yang berikatan dengan air dan ada yang berikatan dengan Hemoglobin. Selanjutnya darah akan kembali ke jantung dan mengalir ke kapiler dekat alveolus melalui arteri pulmonalis. Pada tahap ini CO2 akan berdifusi dari kapiler darah ke alveolus.
Nama : Nora Safitri
NIM : 2110201045
Kelas : A3 Regular
Penjelasan mekanisme pd gambar!
---> Oksigen (O2) berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah,kapiler,paru²(PO2 40 mmHg),difusi berlanjut sampai PO2 kapiler paru,ini "penghalang udara-darah" (pernapasanmembran) adalah tempat pertukaran gas terjadi,O2 berdifusi dari udara di alveolus ke darah di kapiler CO2 berdifusi
Respirasi Internal --> respirasi internal – dalam jaringan di seluruh tubuh
Oksigen(O2) --> O2 berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg)ke dalam sel jaringan (PO2 40mmHg) - sel terus menerus
Nama : Aisha Nafi'ah
NIM : 2110201067
Respirasi eksternal
oksigen berdifusi dari udara alveoulus (PO2 105 mmHg) ke dalam kapiler darah paru (PO2 20 mmHg), difusi berlanjut sampai PO2 kapiler darah paru mencocokkan PO2 udara alveolus. sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi. Sistem pernapasan menurunkan PO2 darah dalam vena pulmonalis hingga 100 mmHg.
Karbondioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di kapiler paru - paru (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg) berlanjut sampai darah PCO2 mencapai 40 mmHg.
Respirasi internal
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg), sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP. Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat keluar dari kapiler sistemik.
Karbondioksida berdifusi dari sel jaringan (PCO2 45 mmHg) ke dalam kapiler sistemik (PCO2 40 mmHg), sel secara konstan membuat karbondioksida PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
Re: DISKUSI 5
Nama: Devi Angga Astuti
Nim :2110201015
internal – dalam jaringan di seluruh tubuh
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg) – sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistemik kapiler. Karbon dioksida berdifusi dari sel jaringan (PCO2 45 mmHg) ke kapiler sistemik (PCO2 40 mmHg) – sel terus-menerus membuat karbon dioksida PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
Respirasi Eksternal di Paru-paru
Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (PO2 40 mmHg). Difusi berlanjut sampai PO2 darah kapiler paru cocok dengan PO2 udara alveolus. Sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah di vena pulmonalis hingga 100 mmHg. Karbon dioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru kapiler (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg). Berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg
Re: DISKUSI 5
1. CO2 dan O2 bergerak ke arah yang berbeda akibat perbedaan tekanan parsial.
2. PO2 lebih tinggi pada alveolus sehingga oksigen dapat berdifusi menurut gradien tekanannya menuju ke dalam darah dengan PO2 rendah
3. Karbon dioksida berdifusi dari darah yang memiliki PCO2 relatif tinggi ke alveoli dengan PCO2 rendah
Re: DISKUSI 5
Mekanisme pada gambar adalah :
Respirasi internal – dalam jaringan di seluruh tubuh
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam jaringan sel (PO2 40 mmHg) – secara konstan menggunakan oksigen untuk ATP Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistem kapiler. Karbon berdifusi dari sel karbon dioksida (PCO2 45 mmHg) ke sistemik sistemik (PCO2 40 mmHg) – sel terus-menerus membuat karbon dioksida terjadi pada PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
Respirasi Eksternal di Paru-paru
Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (PO2 40 mmHg). Difusi berlanjut sampai PO2 darah kapiler paru cocok dengan PO2 udara alveolus. Sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah di vena pulmonalis hingga 100 mmHg. Karbon berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru kapiler (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg). Berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg
Respirasi internal – dalam jaringan di seluruh tubuh
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg) – sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistemik kapiler. Karbon dioksida berdifusi dari sel jaringan (PCO2 45 mmHg) ke kapiler sistemik (PCO2 40 mmHg) – sel terus-menerus membuat karbon dioksida PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
Respirasi Eksternal di Paru-paru
Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (PO2 40 mmHg). Difusi berlanjut sampai PO2 darah kapiler paru cocok dengan PO2 udara alveolus. Sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah di vena pulmonalis hingga 100 mmHg. Karbon dioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru kapiler (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg). Berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg.
Re: DISKUSI 5
Respirasi internal – dalam jaringan di seluruh tubuh
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam jaringan sel (PO2 40 mmHg) – secara konstan menggunakan oksigen untuk ATP Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistem kapiler. Karbon berdifusi dari sel karbon dioksida (PCO2 45 mmHg) ke sistemik sistemik (PCO2 40 mmHg) – sel terus-menerus membuat karbon dioksida terjadi pada PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
Respirasi Eksternal di Paru-paru
Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (PO2 40 mmHg). Difusi berlanjut sampai PO2 darah kapiler paru cocok dengan PO2 udara alveolus. Sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah di vena pulmonalis hingga 100 mmHg. Karbon berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru kapiler (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg). Berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg
Re: DISKUSI 5
Nama : Schatzi Fiore Salsabilla
NIM : 2110201046
Mekanisme pada gambar tersebut adalah :
Respirasi internal – dalam jaringan di seluruh tubuh
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg) – sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistemik kapiler. Karbon dioksida berdifusi dari sel jaringan (PCO2 45 mmHg) ke kapiler sistemik (PCO2 40 mmHg) – sel terus-menerus membuat karbon dioksida PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
Respirasi Eksternal di Paru-paru
Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (PO2 40 mmHg). Difusi berlanjut sampai PO2 darah kapiler paru cocok dengan PO2 udara alveolus. Sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah di vena pulmonalis hingga 100 mmHg. Karbon dioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru kapiler (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg). Berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg.
Re: DISKUSI 5
Nama : Nalurita dewi masithoh
Nim : 2110201047
Prodi : S1 Keperawatan
Mekanisme pernapasan eksternal adalah proses perpindahan oksigen dan karbondioksida yang berlangsung di dalam kapiler dan paru-paru. Sedangkan mekanisme pernapasan internal adalah perpindahan oksigen dan karbondioksida yang berlangsung di dalam jaringan tubuh.
Re: DISKUSI 5
Desriyanti Djafar
2110201042
Respirasi eksternal:
- oksigen berdifusi dari udara alveolus (P02 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (Po2 40 mmHg)
- Difusi berlanjut sampai Po2 darah kapiler paru sesuai dengan Po2 udara alveolus. sedikit pencampuran darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan Po2 darah di vena pulmonalis hingga 100 mmHg
- karbondioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru kapiler (Po2 40 mmHg) berlanjut sampai Po2 darah mencapai 40 mmHg.
Inspirasi internal:
- oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (Po2 100 mmHg) ke dalam sel jaringan (P02 40 mmHg) - sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistemik kapiler
- karbondioksida berdifusi dari sel jaringan (Po2 45 mmHg) ke kapiler sistemik (Pco2 40 mmHg) - sel terus-menerus membuat karbondioksida. darah Po2 mencapai 45 mmHg.
Nama : Devi Ristiana
NIM : 2110201001
Respirasi internal – dalam jaringan di seluruh tubuh
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam jaringan sel (PO2 40 mmHg) – secara konstan menggunakan oksigen untuk ATP Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistem kapiler. Karbon berdifusi dari sel karbon dioksida (PCO2 45 mmHg) ke sistemik sistemik (PCO2 40 mmHg) – sel terus-menerus membuat karbon dioksida terjadi pada PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
Respirasi Eksternal di Paru-paru
Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (PO2 40 mmHg). Difusi berlanjut sampai PO2 darah kapiler paru cocok dengan PO2 udara alveolus. Sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah di vena pulmonalis hingga 100 mmHg. Karbon berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru kapiler (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg). Berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg
Re: DISKUSI 5
Respirasi Eksternal di Paru-paru
1. Oksigen
Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (PO2 40 mmHg). Difusi berlanjut sampai PO2 darah kapiler paruc ocok dengan PO2 udara alveolus. Sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah di vena pulmonalis hingga 100 mmHg.
2. Karbon dioksida
Karbon dioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru kapiler (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg). Berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg. Ini "penghalang udara menuju darah" (pernapasan membran) adalah tempat pertukaran gas terjadi oksigen berdifusi dari udara di alveolus (tunggal alveolus) ke darah di kapiler. Karbon dioksida berdifusi dari darah masuk kapiler ke udara menuju alveolus.
Respirasi Internal
Respirasi internal – dalam jaringan di seluruh tubuh oksigen
1. Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg) sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP. Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistemik kapiler.
2. Karbon dioksida
Karbon dioksida berdifusi dari sel jaringan (PCO2 45 mmHg) ke kapiler sistemik (PCO2 40 mmHg) sel terus-menerus membuat karbon dioksida PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
Respirasi Eksternal di Paru-paru
1. Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (PO2 40 mmHg). Difusi berlanjut sampai PO2 darah kapiler paru cocok dengan PO2 udara alveolus. Sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah di vena pulmonalis hingga 100 mmHg.
2. Karbondioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru kapiler (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg). Berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg. Ini "penghalang udara-darah" (pernapasan membran) adalah tempat pertukaran gas terjadi. Oksigen berdifusi dari udara di alveolus (tunggal alveolus) ke darah di kapilera. Karbon dioksida berdifusi dari darah masuk kapiler ke udara di alveolus.
Respirasi Internal
Respirasi internal – dalam jaringan di seluruh tubuh
1. Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg) – sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP. Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistemik kapiler.
2. Karbon dioksida berdifusi dari sel jaringan (PCO2 45 mmHg) ke kapiler sistemik (PCO2 40 mmHg) – sel terus - menerus membuat karbon dioksida PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
Re: DISKUSI 5
Respirasi Eksternal di Paru-paru
- Oksigen, oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (PO2 40 mmHg). Difusi berlanjut sampai PO2 darah kapiler paru cocok dengan PO2 udara alveolus sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah di vena pulmonalis hingga 100 mmHg
- Karbon dioksida, karbon dioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru kapiler (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg) Berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg. Terjadi penghalang udara menuju darah" (pernapasan membran) adalah tempat pertukaran gas.Oksigen berdifusi dari udara menuju alveolus (tunggal alveolus) ke darah di kapiler.Karbon dioksida berdifusi dari darah masuk kapiler ke udara menuju alveolus
Respirasi internal yaitu :
Respirasi internal terjadi di dalam jaringan di seluruh tubuhk
1. Oksigen, Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg) – sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistemik kapiler
2. Karbon dioksida,Karbon dioksida berdifusi dari sel jaringan (PCO2 45 mmHg) ke kapiler sistemik (PCO2 40 mmHg) – sel terus-menerus membuat karbon dioksida PCO2 darah mencapai 45 mmHg
Re: DISKUSI 5
Nama : Arum Wahyudiyanti
Nim : 2110201071
Mekanisme pada gambar yaitu :
Respirasi internal – dalam jaringan di seluruh tubuh
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam jaringan sel (PO2 40 mmHg) – secara konstan menggunakan oksigen untuk ATP Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistem kapiler. Karbon berdifusi dari sel karbon dioksida (PCO2 45 mmHg) ke sistemik sistemik (PCO2 40 mmHg) – sel terus-menerus membuat karbon dioksida terjadi pada PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
Respirasi Eksternal di Paru-paru. Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (PO2 40 mmHg). Difusi berlanjut sampai PO2 darah kapiler paru cocok dengan PO2 udara alveolus. Sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah di vena pulmonalis hingga 100 mmHg. Karbon berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru kapiler (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg). Berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg.
1. Respirasi Eksternal di Paru-paru
a. Oksigen
- Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (PO2 40 mmHg)
- Difusi berlanjut sampai PO2 darah kapiler paru cocok dengan PO2 udara alveolus.
- Sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah di vena pulmonalis hingga 100 mmHg.
b. Karbon dioksida
- Karbon dioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru kapiler (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg).
- Berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg.
c. Ini "penghalang udara-darah" (pernapasan membran) adalah tempat pertukaran gas terjadi
- Oksigen berdifusi dari udara di alveolus (tunggal alveolus) ke darah di kapiler
- Karbon dioksida berdifusi dari darah masuk kapiler ke udara di alveolus
2. Respirasi Internal
a. Respirasi internal – dalam jaringan di seluruh tubuh
- Oksigen
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg) – sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP.
-Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistemik kapiler
b. Karbon dioksida
- Karbon dioksida berdifusi dari sel jaringan (PCO2 45 mmHg) ke kapiler sistemik (PCO2 40 mmHg) – sel terus-menerus membuat karbon dioksida
- PCO2 darah mencapai 45 mmHg
Nama : Annisa Syarofa (2110201039)
Respirasi internal – dalam jaringan di seluruh tubuh
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam jaringan sel (PO2 40 mmHg) – secara konstan menggunakan oksigen untuk ATP Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistem kapiler. Karbon berdifusi dari sel karbon dioksida (PCO2 45 mmHg) ke sistemik sistemik (PCO2 40 mmHg) – sel terus-menerus membuat karbon dioksida terjadi pada PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
Respirasi Eksternal di Paru-paru
Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (PO2 40 mmHg). Difusi berlanjut sampai PO2 darah kapiler paru cocok dengan PO2 udara alveolus. Sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah di vena pulmonalis hingga 100 mmHg. Karbon berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru kapiler (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg). Berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg
Re: DISKUSI 5
1. Co2 dan O2 bergerak ke arah yang berbeda akibat perbedaan tekanan persial.
2. Po2 lebih tinggi pada alveolus sehingga oksigen dapat berdifusi menurut gradien tekanannya menuju kedalam darah dengan Po2 rendah
3. Karbon dioksida berdifusi dari darah yang memiliki PCO2 relatif tinggi ke alveoli dengan PCO2 rendah
Re: DISKUSI 5
Nama : Putri Dwi Andriyanti
Nim : 2110201049
pada mekanisme gambar tersebut adalah :
Respirasi internal – dalam jaringan di seluruh tubuh
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam jaringan sel (PO2 40 mmHg) – secara konstan menggunakan oksigen untuk ATP Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistem kapiler. Karbon berdifusi dari sel karbon dioksida (PCO2 45 mmHg) ke sistemik sistemik (PCO2 40 mmHg) – sel terus-menerus membuat karbon dioksida terjadi pada PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
Respirasi Eksternal di Paru-paru
Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (PO2 40 mmHg). Difusi berlanjut sampai PO2 darah kapiler paru cocok dengan PO2 udara alveolus. Sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah di vena pulmonalis hingga 100 mmHg. Karbon berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru kapiler (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg). Berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg
Re: DISKUSI 5
Nama :Febriana Nur Isnaini
NIM : 2110201023
Mekanisme yang ada pada gambar
1. Respirasi eksternal
- Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (PO2 40 mmHg). Difusi berlanjut sampai PO2 darah kapiler paru sesuai dengan PO2 udara alveolar. Sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah dalam vena pulmonalis hingga 100 mmHg
- Karbon dioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru. kapiler (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg) Berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg
2. Respirasi internal – dalam jaringan di seluruh tubuh
- Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg) – sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP. Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari kapiler sistemik
- Karbon dioksida berdifusi dari sel jaringan (PCO2 45 mmHg) ke kapiler sistemik (PCO2 40 mmHg) – sel secara konstan membuat karbon dioksida. PCO2 darah mencapai 45 mmHg
Respirasi eksternal
oksigen berdifusi dari udara alveoulus (PO2 105 mmHg) ke dalam kapiler darah paru (PO2 20 mmHg), difusi berlanjut sampai PO2 kapiler darah paru cocok dengan PO2 udara alveolus. sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi. Sistem pernapasan menurunkan PO2 dari vena pulmonalis hingga 100 mmHg. Karbondioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di kapiler paru - paru (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg) berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg.
Respirasi internal
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg), sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP. Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat keluar dari kapiler sistemik. Karbondioksida berdifusi dari sel jaringan (PCO2 45 mmHg) ke kapiler sistemik (PCO2 40 mmHg), sel terus - menerus membuat karbondioksida PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
respirasi eksternal
- pertukaran gas antara darah dan udara dalam alveoli
- O2 (oksigen) dalam udara berdifusi dalam darah.
- CO2 (karbondioksida) dalam darah berdifusi ke udara.
respirasi internal
- pertukaran gas dalam kapiler antara darah dan sel-sel jaringan
- O2 dalam darah berdifusi ke dalam jaringan
- CO2 sisa metabolisme dalam jaringan berdifusi ke dalam darah
Re: DISKUSI 5
Dalam tubuh terjadi perubahan gas karena :
- Karbondioksida dan oksigen bergerak ke arah yang berbeda akibat perbedaan tekanan parsial
- PO2 lebih tinggi pada alveolus sehingga oksigen dapat berdifusi menurut gradien tekanannya menuju ke dalam darah yang memiliki PO2 rendah
- Karbondioksida berdifusi dari darah yang memiliki PCO2 relatif tinggi ke alveoli dengan PCO2 rendah
Re: DISKUSI 5
NAMA:BAIQ ERSA PUSPIT
NIM:2110201044
KELAS:A
Respirasi Eksternal di paru-paru
1.Oksigen berdifusi dari udara alveolus (po2 105 mmHg)ke dalam darah kapiler paru (po2 40 mmHg).Difusi berlanjut sampai po2 darah kapiler paru cocok dengan po2 udara alveolus.sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkN po2 darah di vena pulmonalis hingga 100 mmHg.
2.Karbon dioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru kapiler (pco2 45 mmHg) ke udara alveolus (pco2 40 mmHg).Berlanjut sampai pco2 darah mencapai 40 mmHg.ini "penghalang udara-udara"(pernapasan membran) adalah tempat pertukaran gas terjadi.oksigen berdifusi dari udara di alveolus (tunggal alveolus)ke darah di kapiler.karbon dioksida berdifusi dari darah masuk kapiler ke udara di alveolus.
Respirasi Internal internal -dalam jaringan di seluruh tubuh
1.oksigen berdifusi dari daerah kapiler sistematik(po2 100 mmHg)ke dalam sel jaringan (po2 40 mmHg)-sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP.Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistematik kapiler.
2.Karbon dioksida berdifusi dari sel haringan (pco2 45 mmHg) ke kapiler sistematik (pco2 40 mmHg)-sel terus-menerus membuat karbon dioksida pco2 darah mencapai 45 mmHg.
Nama : Wiji Astuti
Nim : 2110201030
Jawab :
Respirasi Eksternal
oksigen berdifusi dari udara alveoulus (PO2 105 mmHg) ke dalam kapiler darah paru (PO2 20 mmHg), difusi berlanjut sampai PO2 kapiler darah paru mencocokkan PO2 udara alveolus. sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi. Sistem pernapasan menurunkan PO2 darah dalam vena pulmonalis hingga 100 mmHg.
Karbondioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di kapiler paru - paru (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg) berlanjut sampai darah PCO2 mencapai 40 mmHg.
Respirasi internal
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg), sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP. Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat keluar dari kapiler sistemik.
Karbondioksida berdifusi dari sel jaringan (PCO2 45 mmHg) ke dalam kapiler sistemik (PCO2 40 mmHg), sel secara konstan membuat karbondioksida PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
Nama : Tira Kamisah
Nim : 2110201033
Jawab : oksigen berdifusi dari udara alveoulus (PO2 105 mmHg) ke dalam kapiler darah paru (PO2 20 mmHg), difusi berlanjut sampai PO2 kapiler darah paru mencocokkan PO2 udara alveolus. sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi. Sistem pernapasan menurunkan PO2 darah dalam vena pulmonalis hingga 100 mmHg.
Karbondioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di kapiler paru - paru (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg) berlanjut sampai darah PCO2 mencapai 40 mmHg.
Respirasi internal
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg), sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP. Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat keluar dari kapiler sistemik.
Karbondioksida berdifusi dari sel jaringan (PCO2 45 mmHg) ke dalam kapiler sistemik (PCO2 40 mmH
Re: DISKUSI 5
Nama : Diana Nawang Sari
NIM : 2110201019
Kelas : A
mekanisme pernapasan terdiri dari 2 yaitu : respirasi internal dan respirasi eksternal.
- Respirasi internal : dalam jaringan di seluruh tubuh oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg). Sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP, darah turun menjadi 40mmHg pada saat darah keluar dari sistemik kapiler. Karbon dioksida berdifusi dari sel jaringan (PCO2 45 mmHg) ke kapiler sistemik (PCO2 40mmHg), sel terus menerus membuat karbo dioksida (PCO2) dalam darah mencapai 45 mmHg.
- Respirasi eksternal : pada paru-paru oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105mmHg) ke dalam darah kapiler paru-paru (PO2 40mmHg). Difusi berlanjut sampai PO2 dalam darah kapiler paru-paru cocok dengan PO2 udara alveolus. Sedikit penccampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah di vena pulmonalis hingga 100 mmHg. Karbon dioksid berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru kapiler (PCO2 40mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40mmHg) berlanjut sampai PCO2 dalam darah mencapai 40 mmHg . Air-blood barrier (membran pernapasan) adalah tempat pertukaran gas terjadi, oksigen berdifusi dari udara di alveolus (tunggal alveolus) ke darah di kapiler, karbon dioksida berdifusi dari darah masuk kapiler ke udara di alveolus.
Dalam tubuh terjadi perubahan gas karena :
▪ Karbondioksida dan oksigen bergerak ke arah yang berbeda akibat perbedaan tekanan parsial
▪ PO2 lebih tinggi pada alveolus sehingga oksigen dapat berdifusi menurut gradien tekanannya menuju ke dalam darah yang memiliki PO2 rendah
▪ Karbondioksida berdifusi dari darah yang
memiliki PCO2 relatif tinggi ke alveoli dengan
PCO2 rendah
Re: DISKUSI 5
Respirasi Eksternal di Paru-paru
a. Oksigen
- Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (PO2 40 mmHg)
- Difusi berlanjut sampai PO2 darah kapiler paru cocok dengan PO2 udara alveolus.
- Sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah di vena pulmonalis hingga 100 mmHg.
b. Karbon dioksida
- Karbon dioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru kapiler (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg).
- Berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg.
c. Ini "penghalang udara-darah" (pernapasan membran) adalah tempat pertukaran gas terjadi
- Oksigen berdifusi dari udara di alveolus (tunggal alveolus) ke darah di kapiler
- Karbon dioksida berdifusi dari darah masuk kapiler ke udara di alveolus
2. Respirasi Internal
a. Respirasi internal – dalam jaringan di seluruh tubuh
- Oksigen
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg) – sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP.
-Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistemik kapiler
b. Karbon dioksida
- Karbon dioksida berdifusi dari sel jaringan (PCO2 45 mmHg) ke kapiler sistemik (PCO2 40 mmHg) – sel terus-menerus membuat karbon dioksida
- PCO2 darah mencapai 45 mmHg
Re: DISKUSI 5
Nama : Triananda Nastalya
Nim : 2110201038
Pernafasan eksternal adalah pernapasan dimana pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang terjadi antara udara dalam gelembung paru-paru (alveolus) dengan darah dalam kapiler/pembuluh darah.
Pernafasan internal adalah pernafasan dimana pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara darah dalam kapiler/pembuluh darah dengan sel-sel jaringan tubuh.
Pertukaran oksigen dengan karbondioksida pada proses pernafasan internal dan eksternal terjadi secara difusi. Difusi adalah penyebaran molekul zat dari konsentrasi (kerapatan) tinggi ke konsentrasi rendah tanpa menggunakan energi. Contohnya adalah pertukaran gas oksigen dan karbondioksida di alveolus dan kapiler darah.
Re: DISKUSI 5
- Respirasi internal dalam jaringan di seluruh tubuh oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam sel-sel jaringan (PO2 40 mmHg) secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistemik kapiler. Karbondioksida berdifusi dari sel jaringan (PCO2 45 mmHg) ke kapiler sistemik (PCO2 40 mmHg) sel terus-menerus membuat karbondioksida PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
- Respirasi Eksternal di Paru-paru oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (PO2 40 mmHg). Difusi berlanjut sampai PO2 darah kapiler paru cocok dengan PO2 udara alveolus. Sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah di vena pulmonalis hingga 100 mmHg. Karbondioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru kapiler (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg). Berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg
Re: DISKUSI 5
- Respirasi internal dalam jaringan di seluruh tubuh oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg) sel-sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistemik kapiler. Karbon dioksida berdifusi dari sel jaringan (PCO2 45 mmHg) ke kapiler sistemik (PCO2 40 mmHg) sel terus-menerus membuat karbon dioksida PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
- Respirasi Eksternal di Paru-paru oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (PO2 40 mmHg). Difusi berlanjut sampai PO2 darah kapiler paru cocok dengan PO2 udara alveolus. Sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah di vena pulmonalis hingga 100 mmHg. Karbon dioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru kapiler (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg). Berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg.
Re: DISKUSI 5
Nama : Fitriana Diya Rahmasari
NIM : 2110201012
1. Respirasi Eksternal di Paru-paru
a. Oksigen
Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (PO2 40 mmHg). Difusi berlanjut sampai PO2 darah kapiler paru sama dengan PO2 udara alveolus. Sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah dalam vena pulmonalis hingga 100 mmHg.
b. Karbon dioksida
Karbon dioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di kapiler paru (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg). Berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg.
2. Respirasi Internal Respirasi internal – dalam jaringan di seluruh tubuh.
a. Oksigen Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg) – sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP. Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistemik kapiler.
b. Karbon dioksida
Karbon dioksida berdifusi dari sel jaringan (PCO2 45 mmHg) ke dalam kapiler sistemik (PCO2 40 mmHg) – sel terus-menerus membuat karbon dioksida PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
Dalam tubuh terjadi perubahan gas karena Karbondioksida dan oksigen bergerak ke arah yang berbeda akibat perbedaan tekanan parsial. PO2 lebih tinggi pada alveolus sehingga oksigen dapat berdifusi menurut gradien tekanannya menuju ke dalam darah yang memiliki PO2 rendah. Karbondioksida berdifusi dari darah yang memiliki PCO2 relatif tinggi ke alveoli dengan PCO2 rendah.
Re: DISKUSI 5
Nama : Anisa Nurmalasari
NIM : 2110201009
1. Respirasi eksternal di paru-paru
a. Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (PO2 40 mmHg). Difusi berlanjut sampai PO2 darah kapiler paru sama dengan PO2 udara alveolus. Sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah dalam vena pulmonalis hingga 100 mmHg.
b. Karbon dioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di kapiler paru (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg). Berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg.
2. Respirasi Internal Respirasi internal – dalam jaringan di seluruh tubuh.
a. Oksigen Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg) – sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP. Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistemik kapiler.
b. Karbon dioksida berdifusi dari sel jaringan (PCO2 45 mmHg) ke dalam kapiler sistemik (PCO2 40 mmHg) – sel terus-menerus membuat karbon dioksida PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
Dalam tubuh terjadi perubahan gas karena Karbondioksida dan oksigen bergerak ke arah yang berbeda akibat perbedaan tekanan parsial. PO2 lebih tinggi pada alveolus sehingga oksigen dapat berdifusi menurut gradien tekanannya menuju ke dalam darah yang memiliki PO2 rendah. Karbondioksida berdifusi dari darah yang memiliki PCO2 relatif tinggi ke alveoli dengan PCO2 rendah.
Ventilasi Pulmonal
Udara berpindah/bergerak ke dalam dan ke luar paru2
Pergantian gas secara terus menerus di dalam alveolus
Respirasi Eksternal
Pertukaran gas antara darah dan udara dalam alveoli
O2 (oksigen) dalam udara berdifusi dalam darah
CO2 (karbondioksida) dalam darah berdifusi ke dalam udara
Transportasi Gas Respirasi
Antara paru2 dan sel-sel tubuh
Didukung oleh sistem kardiovaskuler
Darah adalah alat transportasi cair
Respirasi Internal
Pertukaran gas dalam kapiler antara darah dan sel-sel jaringan
O2 dalam darah berdifusi ke dalam jaringan
CO2 sisa metabolisme dalam jaringan berdifusi ke dalam darah24
Ventilasi Pulmonal
Udara berpindah/bergerak ke dalam dan ke luar paru2
Pergantian gas secara terus menerus di dalam alveolus
Respirasi Eksternal
Pertukaran gas antara darah dan udara dalam alveoli
O2 (oksigen) dalam udara berdifusi dalam darah
CO2 (karbondioksida) dalam darah berdifusi ke dalam udara
Transportasi Gas Respirasi
Antara paru2 dan sel-sel tubuh
Didukung oleh sistem kardiovaskuler
Darah adalah alat transportasi cair
Respirasi Internal
Pertukaran gas dalam kapiler antara darah dan sel-sel jaringan
O2 dalam darah berdifusi ke dalam jaringan
CO2 sisa metabolisme dalam jaringan berdifusi ke dalam darah24
Re: DISKUSI 5
- Respirasi eksternal merupakan pertukaran gas antara darah dan udara dalam alveoli, O2 (oksigen) dalam udara berdifusi dalam darah, dan CO2 (karbondioksida) dalam darah berdifusi ke dalam udara.
- Respirasi internal merupakan pertukaran gas dalam kapiler antara darah dan sel-sel jaringan, O2 dalam darah berdifusi ke dalam jaringan, dan CO2 sisa metabolisme dalam jaringan berdifusi ke dalam darah.
Re: DISKUSI 5
nama : firlya sanafa permatasari
nim : 2110201075
Proses ini di sebut difusi Pertukaran gas yang terjadi antara alveoli dan pembuluh darah terjadi secara difusi. Tekanan disebabkan oleh pukulan konstan dari gerakan kinetis molekul melawan suatu permukaan Tekanan gas pada permukaan sal pernafasan seimbang dengan jumlah pukulan seluruh molekul. Difusi gas antara alveoli dan pembuluh darah Arah difusi gas di tentukan oleh perbedaan tekanan parsial gas di alveoli dan di pembuluh darah. Bila tekanan parsial gas lebih besar pada fase gas di alveoli,seperti oksigen, maka akan lebih banyak molekul masuk ke dalam darah. Udara alveolus tidak punya konsentrasi yang sama dengan udara atmosfer.penyebabnya:
1. Udara alveolus hanya sebagian diganti oleh udara atmosfer tiap kali bernafas
2. Oksigen terus diserap dari udara alveolus
3. Co2 berdifusi secara konstan dari darah paru ke alveoli
4. Udara atmosfer kering yang memasuki saluran nafas dilembabkan ahkan sebelum udara tersebut sampai ke alveoli
Re: DISKUSI 5
nama: daeiska tiffany zianda NIM: 2110201020
respirasi eksternal paru-pari
proses menghirup udara dari lingkungan dan menukar oksigen yang dihirup dengan karbon dioksida didalam paru-paru
respirasi internal- jaringan tubuh
pemecahan makanan untuk menghasilan energi yang terjadi didalam sel tubuh
Nama : Zarma Zirani
Nim : 2110201068
•Respirasi eksternal atau pertukaran gas paru:
Respirasi eksternal atau pertukaran gas paru adalah difusi O₂ dari alveoli paru ke darah di paru. kapiler dan difusi CO₂ dalam arah yang berlawanan yaitu dari darah di kapiler paru ke alveoli paru-paru. Respirasi eksternal mengubah darah terdeoksigenasi menjadi darah teroksigenasi di paru-paru. Saat darah mengalir melalui kapiler paru, ia mengambil O₂ dari paru-paru dan mengeluarkan CO2 ke paru-paru. Pertukaran gas ini tergantung pada tekanan parsial masing-masing gas. Gas-gas bergerak dari daerah dengan tekanan parsial yang lebih tinggi ke daerah di mana tekanan parsialnya rendah. Pada orang istirahat, tekanan parsial O₂ (PO₂) di alveoli paru-paru adalah 105 mmHg sedangkan PO₂ di kapiler paru adalah 40 mmHg. Jadi O₂ berdifusi dari alveoli ke kapiler paru. Difusi berlanjut sampai PO₂ di kapiler paru sesuai dengan PO₂ di alveoli dan menjadi 100 mmHg. Sementara O₂ berdifusi dari alveoli ke dalam darah yang terdeoksigenasi, CO₂ berdifusi ke arah yang berlawanan. PCO dalam darah terdeoksigenasi di kapiler paru adalah 45 mmHg pada orang istirahat dan PCO udara alveolar adalah 40 mmHg. Karena perbedaan PCO ini, karbon dioksida berdifusi dari darah yang terdeoksigenasi ke dalam alveolus sampai PCO darah turun menjadi 40 mmHg. Darah teroksigenasi yang kembali ke sisi kiri jantung dalam vena pulmonalis memiliki PCO 40 mmHg. Ventrikel kiri memompa darah beroksigen ke dalam aorta dan melalui arteri sistemik ke kapiler sistemik.
•Respirasi internal atau pertukaran gas sistemik:
Pertukaran O2, dan CO₂ antara kapiler sistemik dan sel jaringan disebut respirasi internal atau pertukaran gas sistemik. Saat O₂ meninggalkan aliran darah, darah teroksigenasi diubah menjadi darah terdeoksigenasi. Tidak seperti respirasi eksternal, yang hanya terjadi di paru-paru, respirasi internal terjadi di jaringan di seluruh tubuh. PO₂ darah dalam kapiler sistemik lebih tinggi (100 mmHg) daripada PO₂ dalam sel jaringan (40 mmHg saat istirahat). Karena perbedaan tekanan ini, oksigen berdifusi keluar dari kapiler ke dalam sel jaringan dan PO₂ darah turun menjadi 40 mmHg. Sementara O₂ berdifusi dari kapiler sistemik ke dalam sel jaringan, CO₂ berdifusi ke arah yang berlawanan. Karena sel jaringan secara konstan memproduksi CO₂, PCO sel (45 mmHg saat istirahat) lebih tinggi daripada darah kapiler sistemik (40 mmHg). Akibatnya, CO₂ berdifusi dari sel jaringan ke kapiler sistemik sampai PCO dalam darah meningkat menjadi 45 mmHg. Darah terdeoksigenasi kemudian kembali ke jantung dan dipompa ke paru-paru untuk siklus respirasi eksternal lainnya
Nama: Surajudin
NIM:2110201004
Respirasi Eksternal di paru-paru
Oksigen berdifusi dari udara alveolus(PO2 105mmHg),ke dalam darah kapiler paru-paru(PO2 40 mmHg). Difusi berlanjut sampai PO2 kapiler paru ini,penghalang udarah-udarah (pernafasan membran) adalah tempat pertukaran gas terjadi,oksigen berdifusi dari udarah di alveolus (tunggal alveolus)kedarah di kapiler karbon dioksida berdifusi.
Respirasi Internal
Dalam jaringan di seluruh tubuh.
Oksigen
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik(PO2 100 mmHg)ke dalam jaringan (PO2 40 mmHg) sel terus-menerus.
Re: DISKUSI 5
Nama: Yuanita Teoh Indriati
NIM: 2110201027
Respirasi internal – dalam jaringan di seluruh tubuh
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg) – sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistemik kapiler. Karbon dioksida berdifusi dari sel jaringan (PCO2 45 mmHg) ke kapiler sistemik (PCO2 40 mmHg) – sel terus-menerus membuat karbon dioksida PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
Respirasi Eksternal di Paru-paru
Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (PO2 40 mmHg). Difusi berlanjut sampai PO2 darah kapiler paru cocok dengan PO2 udara alveolus. Sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah di vena pulmonalis hingga 100 mmHg. Karbon dioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru kapiler (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg). Berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg
Re: DISKUSI 5
Nurhidayah Dewi Pramesthi , 2110201024
1. Respirasi Eksternal
- Menghirup O2 dari lingkungan sekitar oleh organ pernafasan dan masuk ke dalam alveolus paru-paru.
- O2 yang masuk ke dalam pembuluh darah lalu dialirkan ke jantung dan seluruh tubuh.
2. Respirasi Internal
- Pertukaran O2 dengan karbon dioksida antara darah dalam kapiler/ pembuluh darah dengan sel-sel jaringan mati.
- Pada pertukaran udara tersebut melewati membran sel-sel tubuh.
Nama : Nusaibah
NIM: 2110201066
1. Respirasi Internal
▪ Pertukaran gas dalam kapiler antara darah dan sel-sel jaringan
▪ O2 dalam darah berdifusi ke dalam jaringan
▪ CO2 sisa metabolisme dalam jaringan berdifusi ke dalam darah
2. Respirasi Eksternal
▪ Pertukaran gas antara darah dan udara dalam alveoli
▪ O2 (oksigen) dalam udara berdifusi dalam darah
▪ CO2 (karbondioksida) dalam darah berdifusi ke dalam udara
Re: DISKUSI 5
Mekanisme pada gambar tersebut adalah :
Respirasi internal dalam jaringan di seluruh tubuh
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam jaringan sel (PO2 40 mmHg)-secara konstan menggunakan oksigen untuk ATP Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistem kapiler. karbon berdifusi dari sel karbon dioksida (PCO2 45 mmHg) ke sistemik-sistemik (PCO2 40 mmHg)-sel terus-menerus membuat karbon dioksida terjadi pada PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
Respirasi Eksternal di paru-paru
Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (PO2 40 mmHg). Difusi berlanjut sampai PO2 darah kapiler paru cocok dengan PO2 udara alveolus. sedikit percampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah ke vena pulmonalis hingga 100 mmHg. Karbon berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru kapiler (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg). Berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg
Re: DISKUSI 5
- pernafasan ekstrasel yaitu perpindahan oksigen dari alveolus ke pembuluh darah. udara masuk melewati hidung, faring, trakea, kemudian paru paru, ketika udara sampai ke paru paru oksigen dari alveolus berdifusi menuju ke pembuluh darah hal ini karena tekanan parsial udara alveolus lebih tinggi sedangkan tekanan parsial di pembuluh lebih rendah. kemudian oksigen yang masuk ke pembuluh darah terbagi menjadi sua yaitu larut dalam plasma dan ada yang berkaitan dengan hemoglobin. kemudian pembuluh darah menuju jantung untuk dipompa ke jaringan sel untuk melakukan respirasi sel dan terjadi pernafasan intrasel didalam jaringan
- pernafasan intrasel merupakan peryukaran gas oksigen dan karbondioksida yang terjadi antara pembuluh darah dengan jaringan sel. pernafasan ini terjadi karena difusi, berdifusi dari pembuluh darah menuju jaringan sel. kemudian dijaringan tersebut oksigen digunakan untuk metabolisme sel oleh mitokondria dan menghasilkan atp dan karbondioksida, co2 yang tidak dibutuhkan dibuang melalui ekspirasi dan kembali terjadi pernapasan internal
Re: DISKUSI 5
nama: Aminatur Rodiyah
nim: 2110201055
- Respirasi internal
Pertukaran gas didalam kapiler antara darah dan sel jaringan
O2 didalam darah berdisfusi kedalam jaringan
CO2 sisa metabolisme dalam jaringan berdisfusi kedalam darah
2.respirasi eksternal
Pertukaran gas antara darah dan udara dalam alveoli
O2( oksigen) dalam udara berdisfusi dalam darah
CO2 ( kanbo dioksida) dalam darah berdisfusi kedalam udara
Respirasi eksternal
oksigen berdifusi dari udara alveoulus (PO2 105 mmHg) ke dalam kapiler darah paru (PO2 20 mmHg), difusi berlanjut sampai PO2 kapiler darah paru cocok dengan PO2 udara alveolus. sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi. Sistem pernapasan menurunkan PO2 dari vena pulmonalis hingga 100 mmHg. Karbondioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di kapiler paru - paru (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg) berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg.
Respirasi internal
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg), sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP. Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat keluar dari kapiler sistemik. Karbondioksida berdifusi dari sel jaringan (PCO2 45 mmHg) ke kapiler sistemik (PCO2 40 mmHg), sel terus - menerus membuat karbondioksida PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
Re: DISKUSI 5
- Respirasi eksternal :
oksigen berdifusi dari udara alveoulus (PO2 105 mmHg) ke dalam kapiler darah paru (PO2 20 mmHg), difusi berlanjut sampai PO2 kapiler darah paru cocok dengan PO2 udara alveolus. sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi. Sistem pernapasan menurunkan PO2 dari vena pulmonalis hingga 100 mmHg. Karbondioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi di kapiler paru - paru (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg) berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg.
- Respirasi internal :
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg), sel secara konstan menggunakan oksigen untuk membuat ATP. Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat keluar dari kapiler sistemik. Karbondioksida berdifusi dari sel jaringan (PCO2 45 mmHg) ke kapiler sistemik (PCO2 40 mmHg), sel terus - menerus membuat karbondioksida PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
Re: DISKUSI 5
Mekanisme pernafasan adalah udara dari atmosfer dihirup ke dalam tubuh melalui lubang hidung dan masuk ke dalam paru paru masuk ke alveolus setelah masuk ke alveolus O2 atau oksigen akan masuk ke pembuluh darah arteri,setelah masuk ke arteri O2 akan di pompa ke jantung kanan untuk menyaring darah ke jantung,setelah mesum ke jantung O2 akan menjadi CO2 untuk ekpirasi.
Re: DISKUSI 5
Ventilasi Pulmonal
▪ Udara berpindah/bergerak ke dalam dan ke luar paru2
▪ Pergantian gas secara terus menerus di dalam alveoli
▪ Respirasi Eksternal
▪ Pertukaran gas antara darah dan udara dalam alveoli
▪ O2 (oksigen) dalam udara berdifusi dalam darah
▪ CO2 (karbondioksida) dalam darah berdifusi ke dalam udara
▪ Transportasi Gas Respirasi
▪ Antara paru2 dan sel-sel tubuh
▪ Didukung oleh sistem kardiovaskuler
▪ Darah adalah alat transportasi cair
▪ Respirasi Internal
▪ Pertukaran gas dalam kapiler antara darah dan sel-sel jaringan
▪ O2 dalam darah berdifusi ke dalam jaringan
▪ CO2 sisa metabolisme dalam jaringan berdifusi ke dalam darah24
Re: DISKUSI 5
Respirasi internal – dalam jaringan di seluruh tubuh
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg) ke dalam jaringan sel (PO2 40 mmHg) – secara konstan menggunakan oksigen untuk ATP Darah turun menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari sistem kapiler. Karbon berdifusi dari sel karbon dioksida (PCO2 45 mmHg) ke sistemik sistemik (PCO2 40 mmHg) – sel terus-menerus membuat karbon dioksida terjadi pada PCO2 darah mencapai 45 mmHg.
Respirasi Eksternal di Paru-paru
Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah kapiler paru (PO2 40 mmHg). Difusi berlanjut sampai PO2 darah kapiler paru cocok dengan PO2 udara alveolus. Sedikit pencampuran dengan darah dari bagian konduksi sistem pernapasan menurunkan PO2 darah di vena pulmonalis hingga 100 mmHg. Karbon berdifusi dari darah terdeoksigenasi di paru-paru kapiler (PCO2 45 mmHg) ke udara alveolus (PCO2 40 mmHg). Berlanjut sampai PCO2 darah mencapai 40 mmHg
Re: DISKUSI 5
2110201063
Respirasi Eksternal di Paru-paru
Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah,kapiler paru (PO2 40 mmHg),Difusi berlanjut sampai PO2 kapiler paru ,Ini "penghalang udara-darah" (pernapasanmembran) adalah tempat pertukaran gas terjadi,Oksigen berdifusi dari udara di alveolus (tunggalalveolus) ke darah di kapiler Karbon dioksida berdifusi
Respirasi Internal
Respirasi internal – dalam jaringan di seluruh tubuh
Oksigen
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg)
ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg) – sel terus-menerus
Re: DISKUSI 5
Respirasi Eksternal di Paru-paru
Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah,kapiler paru (PO2 40 mmHg),Difusi berlanjut sampai PO2 kapiler paru ,Ini "penghalang udara-darah" (pernapasanmembran) adalah tempat pertukaran gas terjadi,Oksigen berdifusi dari udara di alveolus (tunggalalveolus) ke darah di kapiler Karbon dioksida berdifusi
Respirasi Internal
Respirasi internal – dalam jaringan di seluruh tubuh
Oksigen
Oksigen berdifusi dari darah kapiler sistemik (PO2 100 mmHg)
ke dalam sel jaringan (PO2 40 mmHg) – sel terus-menerus
Respirasi Eksternal di Paru-paru
Oksigen berdifusi dari udara alveolus (PO2 105 mmHg) ke dalam darah,kapiler paru (PO2 40 mmHg),Difusi berlanjut sampai PO2 kapiler paru ,Ini "penghalang udara-darah" (pernapasanmembran) adalah tempat pertukaran gas terjadi,Oksigen berdifusi dari udara di alveolus (tunggalalveolus) ke darah di kapiler Karbon dioksida berdifusi
Respirasi Internal
Respirasi internal – dalam jaringan di seluruh tubuh
Oksigen
Oksigen bedifusi dari darah kapiler sistemik(PO2 100 mmHg)
kedalam sel jaringan (PO2 40 mmHg)
Nama : Ayu Novita
Nim : 2110201069
Prodi : S1 keperawatan
Mekanisme pernapasan eksternal adalah proses perpindahan oksigen dan karbondioksida yang berlangsung di dalam kapiler dan paru-paru. Sedangkan mekanisme pernapasan internal adalah perpindahan oksigen dan karbondioksida yang berlangsung di dalam jaringan tubuh.
Re: DISKUSI 5
- Respirasi Eksternal
a. Pertukaran gas antara darah dan udara dalam alveoli
b. O2 (oksigen) dalam udara berdifusi dalam darah
c. Co2 (karbon dioksida) dalam darah berdifusi ke dalam udara
-Respirasi Internal
a. Pertukaran gas dalam kapiler antara darah dan sel-sel jaringan
b. O2 dalam darah berdifusi ke dalam jaringan
c. Co2 sisa metabolism dalam jaringan berdifusi ke dalam darah
Maaf ibu terlambat mengerjakan hampir satu bulan, dikarenakan saya baru sadar dan seingat saya, saya sudah mengerjakan tetapi saya lihat tidak ada nama (jawaban) saya disini, jadi saya mengirim jawaban lagi ibu. Jika jawaban saya di terima terimakasih atas kemurahan hatinya (Alhamdulillah), dan bila tidak diterima tidak apa-apa ibu karena ini murni kesalahan saya yang tidak teliti. Sekali lagi terima kasih ibu.