DISKUSI SISTEM PERNAFASAN KELAS A

DISKUSI 4

DISKUSI 4

by Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc. -
Number of replies: 64

Jelaskan tentang mekanisme ekspirasi!

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201077 SITI AINUR ROHMAWATI -

Mekanisme Ekspirasi : 

otot antara tulang rusuk relaksasi, rongga dada mengempis kembali ke semula, tekanan dalam paru-paru membesar, volume paru-paru mengecil, hal ini menyebabkan tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan tekanan udara luar sehingga udara keluar.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201022 MARGI RIZKA RAHMAYESINTA -
Margi Rizka Rahmayesinta (2110201022)


  • Diafragma berelaksasi dan bergerak ke atas (berbentuk seperti aslinya → kubah) dan otot interkostal eksterna berelaksasi 
  • Paru kembali mengecil→ tekanan intra alveolus meningkat( 1 mmHg) → 761 mmHg 
  • Udara meninggalkan paru menuruni gradien tekanannya dari tekanan intraalveolus yang lebih tinggi →tekanan atmosfir yang lebih rendah
In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201072 PUSPA JELITA KARTIKA UTAMI -

Nama : Puspa Jelita Kartika Utami

NIM : 2110201072


Mekanisme ekspirasi

Diagfragma berelaksasi dan bergerak ke atas (berbentuk seperti aslinya yaitu kubah) dan otot intrakostal eksterna berelaksasi. Paru kembali mengecil dan tekanan intra alveolus meningkat. Udara meninggalkan paru menuruni gradien tekanannya dari tekanan intraalveolus yang lebih tinggi menjadikan tekanan atmosfir yang lebih rendah. aliran udara keluar berhenti ketika tekanan intra alveolus menjadi sama dengan tekanan atmosfir dan gradien tekanan tidak ada lagi. 

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201070 SALMA SETYA DEWI -

mekanisme pernapasan ekspirasi atau yang disebut juga dengan ekshalasi melepaskan karbon dioksida dari dalam tubuh ke luar. Ketika melakukan ekshalasi, diafragma dan otot dada berelaksasi. Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru-paru.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201045 NORA SAFITRI -

Nama : Nora Safitri 

NIM : 2110201045

Kelas : A3 Regular


Jelaskan tentang mekanisme ekspirasi!

Jawab : Mekanisme ekspirasi pada pernapasan manusia ini masih berkaitan dengan relaksasi otot dada dan diafragma. Pada mekanisme ekspirasi terjadi relaksasi otot dada dan diafragma sehingga rongga dada kembali  normal, paru-paru kembali normal, dan tekanan udara di dalam paru-paru besar sehingga udara dari dalam paru-paru keluar.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201007 VERRA MERLIANA SAPUTRI -

Ekspirasi merupakan kebalikan dari inspirasi, yaitu proses menghembuskan nafas. Ekspirasi memainkan peranan yang penting karena membantu tubuh untuk mengeluarkan zat berupa karbondioksida dan uap udara sebagai produk samping dari metabolisme. Ekspirasi juga diatur oleh pusat kontrol pernafasan yang terletak di medula oblongata.

Berikut mekanisme ekspirasi:

1. Otot-otot antartulang tepi luar dan diafragma mengalami pengenduran.

2. Rongga dada menurun yang mengakibatkan mengecilnya volume paru-paru.

3. Tekanan udara di paru-paru lebih tinggi dari tekanan udara di luar sehingga mendorong udara dalam paru-paru untuk keluar.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201071 ARUM WAHYUDIYANTI -

Nama : Arum Wahyudiyanti

Nim : 2110201072 

Mekanisme ekspirasi yaitu Mekanisme pernapasan ekspirasi atau yang disebut juga dengan ekshalasi melepaskan karbon dioksida dari dalam tubuh ke luar. Ketika melakukan ekshalasi, diafragma dan otot dada berelaksasi. Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru-paru.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201067 AISHA NAFI'AH -

Nama : Aisha Nafi'ah
NIM : 2110201067

Mekanisme pernapasan ekspirasi atau yang disebut juga dengan ekshalasi melepaskan karbon dioksida dari dalam tubuh ke luar. Ketika melakukan ekshalasi, diafragma dan otot dada berelaksasi. Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru-paru.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201052 Arfani Dwi Kurnia Akbar -

mekanisme pernapasan ekspirasi atau yang disebut juga dengan ekshalasi melepaskan karbon dioksida dari dalam tubuh ke luar. Ketika melakukan ekshalasi, diafragma dan otot dada berelaksasi. Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru-paru.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201050 RAHMAWATI CAHYA ARDITTASARI -
Nama  : Rahmawati Cahya Ardittasari

NIM     : 2110201050

 Mekanisme pernapasan ekspirasi atau yang disebut juga dengan ekshalasi yaitu melepaskan karbon dioksida dari dalam tubuh ke luar. Ketika melakukan ekshalasi, diafragma dan otot dada berelaksasi. Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru-paru.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201015 DEVI ANGGA ASTUTI -

Nama : Devi Angga Astuti

Nim : 2110201015


Pada mekanisme ekspirasi terjadi relaksasi otot dada dan diafragma sehingga rongga dada kembali  normal, paru-paru kembali normal, dan tekanan udara di dalam paru-paru besar sehingga udara dari dalam paru-paru keluar

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201003 INKA RISMAWATI -

Ekspirasi berlangsung dengan melepaskan karbondioksida dari dalam tubuh ke luar. Ketika melakukan ekshalasi, diafragma dan otot dada berelaksasi. Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru-paru.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201002 NAVIZA BELLA -

Nama : Naviza Bella

Nim: 2110201002

Prodi: S1 Keperawatan (A)

mekanisme ekspirasi

karbon dioksida dari dalam tubuh ke luar. Ketika melakukan ekshalasi, diafragma dan otot dada berelaksasi. Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru-paru.

Otot perut relaksasi, melengkungkan rongga dada mengecil, paru-paru mengempis tekanan besar, volume mengecil dan udara keluar.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201053 SRI PURNAMA -

Mekanisme ekspirasi :

1. Diafragma berelaksasi dan bergerak ke atas 

(berbentuk spt aslinya → kubah) dan otot 

interkostal eksterna berelaksasi.

2.  Paru kembali mengecil→ tekanan intra alveolus 

meningkat( 1 mmHg) → 761 mmHg.

3.  Udara meninggalkan paru menuruni gradien 

tekanannya dari tekanan intraalveolus yang 

lebih tinggi →tekanan atmosfir yang lebih 

rendah.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201036 HANINDYA RIEFKI KUMALA DEVI -

Mekanisme ekspirasi yaitu Mekanisme pernapasan ekspirasi atau yang disebut juga dengan ekshalasi melepaskan karbon dioksida dari dalam tubuh ke luar. Ketika melakukan ekshalasi, diafragma dan otot dada berelaksasi. Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru-paru.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201054 RINA OKTAVIYANI -

Mekanisme ekspirasai

1. Diafragma berelaksasi dan bergerak ke atas

(berbentuk spt aslinya → kubah) dan otot

interkostal eksterna berelaksasi

2. Paru kembali mengecil→ tekanan intra alveolus

meningkat( 1 mmHg) → 761 mmHg

3. Udara meninggalkan paru menuruni gradien

tekanannya dari tekanan intraalveolus yang

lebih tinggi →tekanan atmosfir yang lebih

rendah .

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201048 FRISCA PUJI YOHANITA -

Jelaskan mekanisme Ekspirasi 

1. Diafragma berelaksasi dan bergerak ke atas 

(berbentuk seperti aslinya → kubah) dan otot 

interkostal eksterna berelaksasi.

2. Paru kembali mengecil→ tekanan intra alveolus meningkat( 1 mmHg) → 761 mmHg.

3. Udara meninggalkan paru menuruni gradien 

tekanannya dari tekanan intraalveolus yang 

lebih tinggi →tekanan atmosfir yang lebih 

rendah.


In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201031 RISKA KRISTIANINGSIH -

nama : riska kristianingsih (2110201031)

mekanisme ekspirasi :

  • otot antar tulang rusuk berelaksasi
  • otot diafragma berelaksasi
  • rongga dada mengecil
  • paru-paru mengecil
  • udara keluar
In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201025 IKA RISMAWATI -

Nama ; Ika Rismawati NIM 2110201025

Mekanisme Ekspirasi berlangsung dengan melepaskan karbondioksida dari dalam tubuh ke luar. Ketika melakukan ekshalasi, diafragma dan otot dada berelaksasi. Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru-paru.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201064 SRI WULANDARI -

SRI WULANDARI_2110201064

Mekanisme Sistem ekspirasi.

1. Ekspirasi normal merupakan proses pasif :Diafragma berelaksasi dan bergerak ke atas (berbentuk spt hujan lebat → kubah) dan otot interkostal eksterna berelaksasi

2. Paru kembali mengecil→ tekanan intra alveolus meningkat ( 1 mmHg) → 761 mmHg 

3. Udara meninggalkan paru menuruni gradien tekanannya dari tekanan intraalveolus yang lebih tinggi →tekanan atmosfer yang lebih rendah

4. Aliran udara keluar berhenti ketika tekanan intra alveolus menjadi sama dengan tekanan atmosfir dan gradien tekanan tidak ada lagi.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201039 ANNISA SYAROFA -

Nama : Annisa Syarofa (2110201039)

  • Diafragma berelaksasi dan bergerak ke atas (berbentuk spt aslinya → kubah) dan otot interkostal eksterna berelaksasi
  •  Paru kembali mengecil→ tekanan intra alveolus meningkat( 1 mmHg) → 761 mmHg
  •  Udara meninggalkan paru menuruni gradien tekanannya dari tekanan intraalveolus yang lebih tinggi →tekanan atmosfir yang lebih rendah

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201042 DESRIYANTI DJAFAR -

Desriyanti Djafar 

2110201042


Mekanisme ekspirasi:

ekspirasi normal merupakan proses pasif: diafragma berelaksasi dan bergerak ke atas (berbentuk seperti aslinya --> kubah) dan otot interkostal eksterna berelaksasi.

Paru kembali mengecil --> tekanan intra alveolus meningkat 1 mmHg (761 mmHg).

udara meninggalkan paru menuruni gradien tekanannya dari tekanan intra alveolus yang lebih tinggi --> tekanan atmosfir yang lebih rendah.

Aliran udara keluar berhenti ketika tekanan intra alveolus menjadi sama dengan tekanan atmosfir dan gradien tekanan tidak ada lagi.


Terima kasih...


In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201008 NURMA YUNITA SUSILAWATI -

Mekanisme Ekspirasi yaitu

  1. Diafragma berelaksasi dan bergerak ke atas (berbentuk seperti aslinya atau  kubah) dan otot interkostal eksterna berelaksasiP
  2. aru kembali mengecil sehingga tekanan intra alveolus meningkat( 1 mmHg) → 761 mmHg 
  3. Udara meninggalkan paru menuruni gradien tekanannya dari tekanan intraalveolus yang lebih tinggi menuju tekanan atmosfir yang lebih rendah
  4. Aliran udara keluar berhenti ketika tekanan intraalveolus menjadi sama dengan tekanan atmosfir dan  gradien tekanan tidak ada lagi
In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201013 IBNUL NUR AYSAH -

▪ Ekspirasi normal merupakan proses pasif : 

Diafragma berelaksasi dan bergerak ke atas (berbentuk spt aslinya → kubah) dan otot interkostal eksterna berelaksasi.

▪ Paru kembali mengecil→ tekanan intra alveolus meningkat( 1 mmHg) → 761 mmHg.

▪ Udara meninggalkan paru menuruni gradien tekanannya dari tekanan intraalveolus yang lebih tinggi →tekanan atmosfir yang lebih rendah.



▪ Aliran udara keluar berhenti ketika tekanan intraalveolus menjadi sama dengan tekanan atmosfir dan gradien tekanan tidak ada lagi.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201065 NOVIANTI TRI CAHYANINGTYASTUTI -

Nama :Novianti Tri CahyaningTyasTuti

Nim    :2110201065


Mekanisme pernapasaan yaitu ekspirasi atau yang disebut juga dengan ekshalasi melepaskan karbon dioksida dari dalam tubuh ke luar.Ketika melakukan ekshalasi,diafragma dan otot dada berelaksasi.Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru-paru.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201040 PATRIANTO -
Mekanisme ekspirasi, otot-otot antar tulang rusuk sebelah luar dan otot diafragma mengendur yang akan membuat rongga dada turun sehingga volume udara di paru-paru mengecil. Dengan mengecilnya volume udara di paru-paru maka tekanan udara di paru-paru meningkat dan akan mendorong karbon dioksida dari ruang alveolus perlahan menaik ke tabung pernapasan dan keluar melalui hidung. 
In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201046 SCHATZI FIORE SALSABILLA -

Nama : Schatzi Fiore Salsabilla

NIM : 2110201046

Mekanisme pernapasan ekspirasi atau yang disebut juga dengan ekshalasi melepaskan karbon dioksida dari dalam tubuh ke luar. Ketika melakukan ekshalasi, diafragma dan otot dada berelaksasi. Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru-paru.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201023 FEBRIANA NUR ISNAINI -

Nama : Febriana Nur Isnaini

NIM : 2110201023


Mekanisme ekspirasi 

  • Ekspirasi normal merupakan proses pasif : Diafragma berelaksasi dan bergerak ke atas (berbentuk seperti aslinya -> kubah) dan otot interkostal eksterna beralaksasi
  • Paru kembali mengecil -> tekanan intra alveolus meningkat ( 1 mmHg) -> 761 mmHg 
  • Udara meninggalkan paru menuruni gradien tekanannya dari tekanan intraalveolus yang lebih tinggi -> tekanan atmosfir yang lebih rendah
  • Aliran udara keluar berhenti ketika tekanan intra-alveolus menjadi sama dengan tekanan atmosfir dan gradien tekanan tidak ada lagi
In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201047 NALURITA DEWI MASITHOH -

Nama : Nalurita dewi masithoh 

Nim : 2110201047 

Prodi : S1 Keperawatan

Mekanisme Ekspirasi : 

 otot antara tulang rusuk relaksasi, rongga dada mengempis kembali ke semula, tekanan dalam paru-paru membesar, volume paru-paru mengecil, hal ini menyebabkan tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan tekanan udara luar sehingga udara keluar.

 


In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201001 DEVI RISTIANA -

Nama : Devi Ristiana

NIM : 2110201001

Ekspirasi berlangsung dengan melepaskan karbondioksida dari dalam tubuh ke luar. Ketika melakukan ekshalasi, diafragma dan otot dada berelaksasi. Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru-paru.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201049 PUTRI DWI ANDRIYANTI -

Nama : Putri Dwi Andriyanti

Nim : 2110201049 

mekanisme pernapasan ekspirasi atau yang disebut juga dengan ekshalasi melepaskan karbon dioksida dari dalam tubuh ke luar. Ketika melakukan ekshalasi, diafragma dan otot dada berelaksasi. Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru-paru.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201068 ZARMA ZIRANI -

Nama : Zarma Zirani 

Nim     : 2110201068

Otot antar tulang rusuk relaksasi maka tulang rusuk kembali ke posisi semula, ketika terjadi peoses ekspirasi ringga dada mengecil dan paru-paru juga mengecil, karena rongga dada mengecil dan udara didalam paru-paru jumlahnya banyak maka lama-kelamaan paru-paru akan membesar dikrenakan ruang semakin sempit, tetapi udara yang didalam jumlahnya banyak akibatnya tekanan udara didalam paru-paru dengan tekanan udara di lingkungan lebih besar di paru-paru yang mengakibatkan udara akan keluar dari paru-paru.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201044 BAIQ ERSA PUSPITA -

NAMA:BAIQ ERSA PUSPITA

NIM:2110201044

KELAS:A

Mekanisme ekspirasi atau yang disebut juga dengan ekhalasi melepaskan karbon dioksida dari dalam tubuh ke luar.ketika melakukan ekshalasi,diafragma dan otot dada berelaksasi.Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru-pari.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201073 NAILIL MUNAWAROH -

Nama Nailil Munawaroh  Nim : 2110201073

pernapasan  ekspirasi  atau yang disebut juga dengan ekshalasi melepaskan karbon dioksida dari dalam tubuh ke luar. Ketika melakukan ekshalasi, diafragma dan otot dada berelaksasi. Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru-paru.


In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201035 MELAN FADILATUL ILMI -

Mekanisme Ekspirasi. Pada suatu saat otot-otot akan kendor lagi (diafragma akan menjadi cekung, muskulus interkostalis relaksasi) dan dengan demikian rongga dada menjadi kecil kembali, maka maka udara didorong keluar. Jadi proses respirasi atau pernafasan ini terjadi adanya perbedaan tekanan antara rongga pleura dan paru-paru.

Note : Dari buku SMK

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201033 TIRA KAMISAH -

Nama : Tira Kamisah

Nim : 2110201033

Jelaskan tentang mekanisme ekspirasi

Jawab : Ekspirasi normal merupakan proses pasif : Diafragma berelaksasi dan bergerak ke atas (berbentuk spt aslinya → kubah) dan otot interkostal eksterna berelaksasi

▪ Paru kembali mengecil→ tekanan intra alveolus meningkat( 1 mmHg) → 761 mmHg

▪ Udara meninggalkan paru menuruni gradien tekanannya dari tekanan intraalveolus yang lebih tinggi →tekanan atmosfir yang lebih rendah

▪ Aliran udara keluar berhenti ketika tekanan intra-alveolus menjadi sama dengan tekanan atmosfir dan gradien tekanan tidak ada lagi

Sedangkan pada saat proses ekspirasi( ketika udara keluar dari paru-paru)otot antar tulang rusuk akan kembali ke posisi semula(relaksasi) sehingga volume rongga dada akan mengecil sedangkan tekanannya membesar. tekanan ini akan mendesak dinding paru-paru, sehingga rongga paru-paru membesar, keadaan inilah yang menyebabkan udara dalam rongga paru-paru terdorong ke luar.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201030 WIJI ASTUTI -

Nama : Wiji Astuti

Nim : 2110201030

Jelaskan tentang mekanisme ekspirasi

Jawab : Sedangkan pada saat proses ekspirasi (ketika uadara keluar dari paru-paru), otot antar tulang rusuk akan kembali ke posisi semula (relaksasi), sehingga volume rongga dada akan mengecil sedangkan tekanannya membesar. Tekanan ini akan mendesak dinding paru-paru, sehingga rongga paru-paru membesar, keadaan inilah  yang menyebabkan udara dalam rongga paru-paru terdorong ke luar.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201029 DELLA ANGGRAENI -

della anggraeni (2110201029)



  • ekspirasi normal merupakan proses pasif : diafragma  berelaksasi dan bergerak ke atas (berbentuk seperti aslinya>> kubah) dan otot interkostal eksternal berelaksasi.
  • paru paru kembali mengecil >> tekanan intra alveolus meningkat  (1 mmHg) >> 761 mmHg
  • udara meninggalkan paru menuruni gradien tekanannya dari tekanan intraalveolus yang lebih tinggi >> tekanan atmosfir yang lebih rendah
  • aliran udara keluar berhenti ketika tekanan intraalveolus menjadi sama dengan tekanan atmosfir dan gradien tekanan tidak ada lagi.


In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201009 ANISA NURMALASARI -

Nama : Anisa Nurmalasari

NIM : 2110201009

Ekspirasi merupakan kebalikan dari inspirasi, yaitu proses menghembuskan nafas. Ekspirasi memainkan peranan yang penting karena membantu tubuh untuk mengeluarkan zat beracun berupa karbondioksida dan uap air sebagai produk samping dari metabolisme. Ekspirasi juga diatur oleh pusat kontrol pernafasan yang terletak di medula oblongata.

Berikut mekanisme ekspirasi:

  • Otot-otot antartulang rusuk sebelah luar dan diafragma mengalami pengenduran
  • Rongga dada menurun yang mengakibatkan volume paru-paru mengecil
  • Tekanan udara di paru-paru lebih tinggi dari tekanan udara di luar sehingga mendorong udara di dalam paru-paru untuk keluar.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201012 FITRIANA DIYA RAHMASARI -

Nama : Fitriana Diya Rahmasari

NIM : 2110201012

Diafragma berelaksasi dan bergerak ke atas (berbentuk seperti aslinya/ kubah) dan otot interkostal eksterna berelaksasi. Paru kembali mengecil, tekanan intra alveolus meningkat (1 mmHg), 761 mmHg. Udara meninggalkan paru menuruni gradien tekanannya dari tekanan intraalveolus yang lebih tinggi ke tekanan atmosfir yang lebih rendah. Aliran udara keluar berhenti ketika tekanan intra alveolus menjadi sama dengan tekanan atmosfir dan gradien tekanan tidak ada lagi.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201038 TRIANANDA NASTALYA -

Nama : Triananda Nastalya

Nim.   : 2110201038

Mekanime ekspirasi memainkan peranan yang penting karena membantu tubuh untuk mengeluarkan zat beracun berupa karbondioksida dan uap air sebagai produk samping dari metabolisme. Ekspirasi juga diatur oleh pusat kontrol pernafasan yang terletak di medula oblongata.


Berikut mekanisme ekspirasi:

Otot-otot antartulang rusuk sebelah luar dan diafragma mengalami pengenduran

Rongga dada menurun yang mengakibatkan volume paru-paru mengecil

Tekanan udara di paru-paru lebih tinggi dari tekanan udara di luar sehingga mendorong udara di dalam paru-paru untuk keluar.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201016 AULIA KHARISMA PUTRI -

Mekanisme Ekspirasi. Pada suatu saat otot-otot akan kendor lagi (diafragma akan menjadi cekung, muskulus interkostalis relaksasi) dan dengan demikian rongga dada menjadi kecil kembali, maka maka udara didorong keluar. Jadi, proses respirasi atau pernafasan ini terjadi adanya perbedaan tekanan antara rongga pleura dan paru-paru.


Note : Dari buku SMK

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201058 MUHAMMAD ZAIN AL HADAD -

Ketika melakukan inspirasi, diafragma dan otot dada berkontraksi. Kemudian volume rongga dada membesar, paru-paru mengembang, dan udara masuk ke paru-paru. Ekspirasi berlangsung dengan melepaskan karbondioksida dari dalam tubuh ke luar. Ketika melakukan ekshalasi, diafragma dan otot dada berelaksasi

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201056 NANDITA KURNELIA WIJAYANTI -

Nama : Nandita Kurnelia Wijayanti

NIM    : 2110201056

Mekanisme ekspirasi merupakan proses menghembuskan nafas. Ekspirasi berperan penting karena membantu tubuh untuk mengeluarkan zat beracun berupa karbondioksida dan uap air sebagai produk samping dari metabolisme. Ekspirasi juga diatur oleh pusat kontrol pernafasan yang terletak di medula oblongata. Mekanisme ekspirasi, yaitu otot-otot antartulang rusuk sebelah luar dan diafragma mengalami pengenduran, rongga dada menurun yang mengakibatkan volume paru-paru mengecil, tekanan udara di paru-paru lebih tinggi dari tekanan udara di luar sehingga mendorong udara di dalam paru-paru untuk keluar.


In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201041 FADIYAH KINANTY DIRA KUSUMA -

Fadiyah Kinanty Dira Kusuma_2110201041


Mekanisme pernapasan Ekspirasi 

Merupakan proses penghemusan nafas. Ekspirasi memainkan peran yang penting karena membantu tubuh untuk mengeluarkan zat beracun berupa karbondioksida dan uap air sebagai produk samping dari metabolisme. Ekspirasi juga diatur oleh pusat kontrol pernafasan yang terletak di medula oblongata.

ketika melakukan mekanisme ekspirasi,diagfrgma dan otot dada berelaksasi, volume rongga dada berelaksasi, volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru-paru.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201011 BETI YUNIANTI -

Ekspirasi berlangsung dengan melepaskan karbondioksida dari dalam tubuh ke luar. Ketika melakukan ekshalasi, diafragma dan otot dada berelaksasi. Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru-paru.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201020 DAEISKA TIFFANY ZIANDA -

nama; Daeiska tiffany zianda

NIM: 2110201020

 mekanisme ekspirasi yaitu proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot

-rongga dada mengecil

-otot intercosta berelaksasi

-diafragma berelaksasi

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201019 DIANA NAWANG SARI -

Nama : Diana Nawang Sari

NIM : 2110201019

Kelas : A

▪ Ekspirasi normal merupakan proses pasif : Diafragma berelaksasi dan bergerak ke atas (berbentuk spt aslinya → kubah) dan otot interkostal eksterna berelaksasi 

▪ Paru kembali mengecil→ tekanan intra alveolus meningkat( 1 mmHg) → 761 mmHg

 ▪ Udara meninggalkan paru menuruni gradien tekanannya dari tekanan intraalveolus yang lebih tinggi →tekanan atmosfir yang lebih rendah 

▪ Aliran udara keluar berhenti ketika tekanan intraalveolus menjadi sama dengan tekanan atmosfir dan gradien tekanan tidak ada lagi

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201075 FIRLYA SANAFA PERMATASARI -

nama : firlya sanafa permatasari 

nim : 2110201075

Ekspirasi berlangsung dengan melepaskan karbondioksida dari dalam tubuh ke luar. Ketika melakukan ekshalasi, diafragma dan otot dada berelaksasi. Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru-paru.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201037 VANES OKTADELA KURNIASIH -

proses ekspirasi diagfragma berelaksasi kemudian otot interkostal eksterna berelaksasi  dan paru paru kembali mengecil kemudian tekanan intra alveolus meningkat kemudian udara meninggalkan paru dengan tekanan atmosfer lebih rendah. 


In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201004 SURAJUDIN -

Nama :Surajudin

NIM;2110201004


Mekanisme ekspirasi merupakan mekanisme pernafasan ekspirasi yaitu yang disebut juga dengan ekshalasi melepaskan karbondioksida dari dalam tubuh ke luar.ketika melakukan ekshalasi,digfragma dan otot dad berelaksasi.volume rongga dada kembali normal karena telah keluar dari paru-paru. 

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201027 YUANITA TEOH INDRIATI -

Nama: Yuanita Teoh Indriati

NIM: 2110201027


Ekspirasi (ekshalasi), otot antara tulang rusuk relaksasi, rongga dada mengempis kembali ke semula, tekanan dalam paru-paru membesar, volume paru-paru mengecil, hal ini menyebabkan tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan tekanan udara luar sehingga udara keluar.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201024 NURHIDAYAH DEWI PRAMESTHI -

Nurhidayah Dewi Pramesthi , 2110201024


Ekspirasi merupakan kebalikan dari inspirasi, yaitu proses menghembuskan nafas. Ekspirasi memainkan peranan yang penting karena membantu tubuh untuk mengeluarkan zat beracun berupa karbondioksida dan uap air sebagai produk samping dari metabolisme. Ekspirasi juga diatur oleh pusat kontrol pernafasan yang terletak di medula oblongata.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201066 NUSAIBAH -

Nama : Nusaibah

NIM: 2110201066

Ekspirasi berlangsung dengan melepaskan karbondioksida dari dalam tubuh ke luar. Ketika melakukan ekshalasi, diafragma dan otot dada berelaksasi. Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru-paru.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201055 AMINATUR RODIYAH -

nama: Aminatur Rodiyah

nim:2110201055

Mekanisme ekspirasi adalah sebagai berikut:

  • Diagfragma berelaksi dan bergerak keatas ( membentuk SPT aslinya➡️ kubah) dan otot interkostal eksterma berelaksasi
  • Paru kembali mengecil➡️ tekaanan intra alveolus meningkat ( 1 mmHg ) ➡️761 mmHg 
  • udara meninggalkan paru menuruni gradien tekanannya dari tekanan intra alveolus yang lebih tinggi ➡️ tekanan atmosfir yang lebih rendah
  • Aliran udara berhenti ketika tekanan alveolus menjadi sama dengan tekanan atmosfir dan gradien tekanan tidak ada lagi
In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201034 SABINA SAVITRI -

Ekspirasi merupakan kebalikan dari inspirasi, yaitu proses menghembuskan nafas. Ekspirasi memainkan peranan yang penting karena membantu tubuh untuk mengeluarkan zat berupa karbondioksida dan uap udara sebagai produk samping dari metabolisme. Ekspirasi juga diatur oleh pusat kontrol pernafasan yang terletak di medula oblongata.

Berikut mekanisme ekspirasi:

  1. Ekspirasi normal merupakan proses pasif : Diafragma berelaksasi dan bergerak ke atas (berbentuk spt aslinya → kubah) dan otot interkostal eksterna berelaksasi
  2. Paru kembali mengecil→ tekanan intra alveolus meningkat( 1 mmHg) → 761 mmHg
  3. Udara meninggalkan paru menuruni gradien tekanannya dari tekanan intraalveolus yang lebih tinggi →tekanan atmosfir yang lebih rendah
  4. Aliran udara keluar berhenti ketika tekanan intraalveolus menjadi sama dengan tekanan atmosfir dan gradien tekanan tidak ada lagi


In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201062 MIFTAH DINA FALISHA -

Mekanisme ekspirasi

Diagfragma berelaksasi dan bergerak ke atas (berbentuk seperti aslinya yaitu kubah) dan otot intrakostal eksterna berelaksasi. Paru kembali mengecil dan tekanan intra alveolus meningkat. Udara meninggalkan paru menuruni gradien tekanannya dari tekanan intraalveolus yang lebih tinggi menjadikan tekanan atmosfir yang lebih rendah. aliran udara keluar berhenti ketika tekanan intra alveolus menjadi sama dengan tekanan atmosfir dan gradien tekanan tidak ada lagi. 


In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201059 MUHAMMAD AFIF RISKY PRADANA -

Ekspirasi berlangsung dengan melepaskan karbondioksida dari dalam tubuh ke luar. Ketika melakukan ekshalasi, diafragma dan otot dada berelaksasi. Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru-paru.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201060 DEMAS ADI NOVIANTOKO -

Mekanisme ekspirasi

Diagfragma berelaksasi dan bergerak ke atas (berbentuk seperti aslinya yaitu kubah) dan otot intrakostal eksterna berelaksasi. Paru kembali mengecil dan tekanan intra alveolus meningkat. Udara meninggalkan paru menuruni gradien tekanannya dari tekanan intraalveolus yang lebih tinggi menjadikan tekanan atmosfir yang lebih rendah. aliran udara keluar berhenti ketika tekanan intra alveolus menjadi sama dengan tekanan atmosfir dan gradien tekanan tidak ada lagi. 


In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201063 MUHAMMAD AMAR HANIF -

Muhammad Amar Hanif

2110201063

Mekanisme pernapasan ekspirasi atau yang disebut juga dengan ekshalasi yaitu melepaskan karbon dioksida dari dalam tubuh ke luar. Ketika melakukan ekshalasi, diafragma dan otot dada berelaksasi. Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru-paru.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201032 YOSAHARA ASHRIVIA GHIFAUDIN -

Dalam mekanisme respirasi atau pernapasan sederhananya dilakukan dengan menghirup oksigen dan menghembuskan karbon dioksida.Oksigen yang dihirup kemudian dibawa ke jantung dan seluruh tubuh oleh darah. Sedangkan untuk proses ekspirasi, udara yang memiliki banyak karbondioksida dilepaskan kembali melalui lubang hidung.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201021 DELVI ISNAINI -

Ekspirasi(ekshalasi) melepaskan karbondioksida dari dalam tubuh ke luar.ketika melakukan ekshalasi diagframa dan otot dada berelaksasi.Volume rongga dada kembali normal karena udara telah keluar dari paru paru.

In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201069 AYU NOVITA -

Jelaskan tentang mekanisme ekspirasi?

Nama : Ayu Novita
Nim : 2110201069
Prodi : S1 keperawatan

Diafragma dan otot tulang rusuk berelaksasi, rongga dada kembali normal, paru paru kembali normal, udara keluar dari paru paru.


In reply to Lutfi Nurdian Asnindari, S. Kep.Ns., MSc.

Re: DISKUSI 4

by 2110201043 DEWI SRI LESTARI -

Mekanisme Ekspirasi

  • diafragma berlelaksasi dan bergerak ke atas (berbentuk seperti aslinya) dan otot interkostal eksterna berelaksasi
  • paru kembali mengecil > tekanan intra alveolus meningkat
  • udara meninggalkan paru menuruni gradien tekanannya dari tekanan intraalveolus yang lebih tinggi > tekanan atmosfir yang lebih rendah
  • aliran udara keluar berhenti ketika tekanan intraalveolus menjadi sama dengan tekanan atmosfir dan gradien tekanan tidak ada lagi.



Maaf ibu terlambat mengerjakan hampir satu bulan, dikarenakan saya baru sadar dan seingat saya, saya sudah mengerjakan tetapi saya lihat tidak ada nama (jawaban) saya disini, jadi saya mengirim jawaban lagi ibu. Jika jawaban saya di terima terimakasih atas kemurahan hatinya (Alhamdulillah), dan bila tidak diterima tidak apa-apa ibu karena ini murni kesalahan saya yang tidak teliti. Sekali lagi terima kasih ibu.