Diskusi Praktikum online 2 Presentasi Pemeriksaan Darah dan Urin

A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb -
Number of replies: 59

Berikut ini adalah petunjuk untuk praktikum ke-2

Pemeriksaan Urin dan Darah

Masing-masing kelompok kecil dapat mengunggah vidio presentasinya diforum diskusi praktikum jangan lupa sebutakan nama anggota kelompoknya ya . yang unggah vidio salah satu mahasiswa aja

Luaran dari praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat memahami tahapan dan proses pemeriksaan urin dan darah yang nantinya akan kita praktikkan secara offline setelah UTS . Selamat berdiskusi



In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101009 AZIRA SYIFFA RAMADHANI -

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Ibu dan Teman-teman kelas A1, Kami dari kelompok A1-d izin mengirimkan link video materi kami yaitu "Pemeriksaan Hb (Metode Sahli dan POCT)". Nama anggota kelompok A1-d :

1. Azira Syiffa Ramadhani (2110101009)

2. Pita Aningsih (2110101008)


Berikut link videonya 🙏🏻

https://youtu.be/0sqalBJYKh0

In reply to 2110101009 AZIRA SYIFFA RAMADHANI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101015 FITRILIA RAHMAWATI -

Assalamualaikum wr wb

izin bertanya kepada kelompok A1-d, saya Fitrilia Rahmawati / 2110101015 dari perwakilan kelompok A1-f

Bagaimana cara melakukan pemeriksaan hemoglobin (hb) pada seseorang yang mengidap penyakit atau gangguan darah seperti kanker darah, apakah sama dengan orang yang normal? jelaskan dan berikan alasannya serta cara melakukan pemeriksaan tersebut terhadap orang yang mengidap kanker darah !

Sekian Terimakasih

In reply to 2110101015 FITRILIA RAHMAWATI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101009 AZIRA SYIFFA RAMADHANI -

Assalamu'alaikum wr.wb. Saya izin menjawab pertanyaan dari Mba Rahma

Nama : Azira Syiffa Ramadhani

NIM : 2110101009

Kelompok : A1-d

Pemeriksaan hemoglobin merupakan bagian dari rangkaian pemeriksaan darah lengkap. Tujuannya adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya kondisi yang memerlukan perhatian khusus. Kanker darah atau blood cancer adalah kondisi ketika sel darah yang menjadi abnormal atau ganas. Sebagian besar kanker ini bermula di sumsum tulang tempat sel darah diproduksi. Terdapat tiga jenis kanker darah, yaitu leukemia, limfoma, dan multiple myeloma. Untuk pemeriksaan Hb pada pengudap kanker darah sama dengan pemeriksaan pada orang normal karena pada dasarnya untuk mengetahui gangguan atau penyakit seseorang dapat diketahui melalui pemeriksaan Hb diawal muncul gejala serta penyakitnya belum terdiagnosis. Dokter akan melakukan tes hitung darah lengkap untuk dapat mengetahui jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Dugaan kanker darah akan semakin kuat bila jumlah salah satu atau seluruh jenis sel darah terlalu banyak atau terlalu sedikit, serta ditemukan sel darah yang bentuknya tidak normal.

Selain hitung darah lengkap, dokter akan memeriksa profil protein, seperti globulin, serum protein electrophoresis, dan imunofiksasi, guna mendeteksi multiple myeloma dan tingkat agresivitas sel kanker. Pada penderita multiple myeloma, tes darah juga dilakukan untuk mengetahui fungsi ginjal, kadar kalsium, dan kadar asam urat. Untuk prosedur atau tata cara pemeriksaannya sama seperti yang telah kelompok kami jelaskan di video 🙏

Jika misalnya orang tersebut sudah diketahui mengidap penyakit kanker darah, tentu saja tidak akan dilakukan pemeriksaan Hb lagi tetapi akan dilakukan penanganan terhadap penyakit yang dideritanya. Setelah pasien dipastikan menderita kanker darah, dokter akan berdiskusi dengan pasien mengenai langkah pengobatan yang perlu ditempuh. Metode pengobatan yang akan dipilih tergantung pada jenis kanker, usia penderita, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Berikut ini adalah metode pengobatan yang tersedia untuk menangani kanker darah:

  • Kemoterapi, yaitu pemberian obat-obatan untuk membunuh sel kanker, contohnya chlorambucil. Obat ini dapat diberikan dalam bentuk minum atau melalui suntikan.
  • Radioterapi, yaitu metode pengobatan menggunakan radiasi sinar khusus untuk menghancurkan sel kanker dan menghambat perkembangannya.
  • Transplantasi sumsum tulang, untuk mengganti sumsum tulang yang sudah rusak dengan sumsum tulang yang sehat.

Sekian dari saya Mba, mohon dikoreksi apabila keliru 🙏

In reply to 2110101009 AZIRA SYIFFA RAMADHANI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101002 JASMIN LINADI YULIA PUTRI -

Assalamualaikum wr.wb 

saya jasmin linadi yulia putri ( 2110101002 ) ingin bertanya kepada kelompok A1-d 

Pertanyaannya : Apa saja tujuan penetapan kadar hemoglobin dalam metode sahli? 

In reply to 2110101002 JASMIN LINADI YULIA PUTRI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101009 AZIRA SYIFFA RAMADHANI -

Assalamu'alaikum wr.wb, saya izin menjawab pertanyaan mba Jasmin

Nama : Azira Syiffa Ramadhani

NIM : 2110101009

Kelompok : A1-d

Seperti yang sudah kami jelaskan di video mba, bisa dilihat kembali. Tujuan Penetapan Kadar Hemoglobin Metode Sahli adalah Untuk mengetahui kadar hemoglobin seseorang dalam gram/dl. Selain itu, Dalam pemeriksaan kadar hemoglobin metode Sahli perlu dilakukan proses inkubasi yang bertujuan untuk membuat suatu larutan menjadi saling berikatan sehingga menjadi suatu larutan yang homogen.

Sekian dari saya Mba

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101006 MONIKA JUMARNIS -

Assalamualaikum ibu izin mengumpulkan tugas berjudul Pemeriksaan Glukosa Urine & Protein Urine dari kelompok A1-C

Anggota kelompok : 

1. Monika Jumarnis (2110101006) 

2. Rhani Rosalina (2110101005) 

Berikut linknya saya lampirkan buu

https://youtu.be/pN3JznyxcU8

Terima Kasih 

Wassalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh 

In reply to 2110101006 MONIKA JUMARNIS

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101009 AZIRA SYIFFA RAMADHANI -

Assalamu'alaikum wr.wb. Saya izin bertanya kepada kelompok A1-c  

Nama : Azira Syiffa Ramadhani

NIM : 2110101009 

Kelompok : A1-d 

Apakah keunggulan dan kelemahan dari pemeriksaan glukosa urine menggunakan metode benecid ?

In reply to 2110101009 AZIRA SYIFFA RAMADHANI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101006 MONIKA JUMARNIS -

Assalamualaikum saya Monika Jumarnis (2110101006) ingin menjawab pertanyaan Mba Azira.

Keunggulan pemeriksaan glukosa urine dengan metode Benedict : metode ini biayanya murah, membutuhkan urin yang lebih sedikit.

Kelemahan pemeriksaan glukosa urine dengan metode Benedict : reagen yang dibutuhkan lebih banyak, untuk mendapatkan hasil diperlukan waktu yang agak lama, metode ini juga tidak spesifik untuk mendeteksi glukosa urine saja.

Terima kasih

Wassalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh 

In reply to 2110101009 AZIRA SYIFFA RAMADHANI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101005 RHANI ROSALINA -

Assalamualaikum 

Nama : Rhani rosalina 

Nim :  (2110101005)

Saya ingin menjawab pertanyaan Mba Azira.

Keunggulan pemeriksaan glukosa urine dengan metode Benedict : metode ini menggunakan biaya yang murah dan urine yang lebih sedikit , kelebihan metode ini antara lain waktu yang di perlukan lebih cepat, spesifik untuk glukosa urine 

Kelemahan pemeriksaan glukosa urine dengan metode Benedict : reagen yang dibutuhkan lebih banyak, untuk mendapatkan hasil ini waktu yang diperlukan agak lama, metode ini juga tidak spesifik untuk mendeteksi glukosa urine saja. 

In reply to 2110101009 AZIRA SYIFFA RAMADHANI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101013 AMIRA EXFENA NAVISA -

Nama : Amira Exfena

NIM : 2110101013

Baik mb azira & mb pita, terimakasih untuk presentasi nya. 

Disini saya izin menanyakan kpd kelompok A1-D, kebetulan saya juga buat presentasi mengenai pemeriksaan glukosa darah. Namun, yg saya lihat dari video mba azira tadi mengenai alat, bahan sekaligus cara kerja dalam pemeriksaan Hb hampir bahkan sama dengan pemeriksaan glukosa darah. Pertanyaan saya, apakah tidak ada perbedaan yg signifikan mengenai pemeriksaan Hb & glukosa selain test Hb digunakan utk mengecek kadar protein dalam darah dan glukosa untuk mengecek kadar gula? Jika ada, mohon alasannya ya.


Terima kasih, wassalamu'alaikum wr. wb.


In reply to 2110101013 AMIRA EXFENA NAVISA

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101009 AZIRA SYIFFA RAMADHANI -

Assalamu'alaikum wr.wb. Saya izin menjawab pertanyaan dari Mb Amira

Nama : Azira Syiffa Ramadhani

NIM : 2110101009

Kelompok : A1-d

Secara umum, terdapat perbedaan mengenai pemeriksaan Hb dan glukosa darah. Untuk pemeriksaan Hb, dapat dilakukan dengan berbagai metode termasuk metode sahli dan POCT yang sudah dipresentasikan oleh kelompok kami. Untuk pemeriksaan glukosa darah sebenarnya dapat dilakukan dengan metode yang sama sebab pemeriksaan Hb bertujuan untuk mengetahui tinggi rendahnya kadar gula darah di dalam tubuh seseorang. Untuk pemeriksaan glukosa dqarah sendiri sebenarnya dapat dilakukan dengan Metode stik. Metode stik adalah cara penetapan kadar glukosa darah dari darah utuh dengan menggunakan stik dengan prinsip pemeriksaan berdasarkan teknik deteksi elektrokimia, dimana arus lis-trik yang dihasilkan diubah oleh detektor menjadi suatu sinyal listrik yang diterjemahkan sesuai kadar glukosa yang terkandung di dalam sampel.

Sekian dari saya, Mohon dikoreksi apabila keliru 🙏

In reply to 2110101006 MONIKA JUMARNIS

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101016 CICI PANGESTI DEWI -

Assalamualaikum wr.wb

saya cici pangesti dewi 2110101016 selaku perwakilan dari kelompok a1-f izin bertanya kepada kelompok a1-c,

pada pemeriksaan urine bisa terjadi perubahan warna urine,warna urine berkisar antara kuning muda dan kuning tua,jika seorang pasien sedang mengkonsumsi obat obatan dan terjadi perubahan warna yang sangat pekat pada urine tersebut,apakah dapat berpengaruh pada pemeriksaan urine protein?

terimakasih

In reply to 2110101016 CICI PANGESTI DEWI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101006 MONIKA JUMARNIS -

Assalamualaikum saya Monika Jumarnis (2110101006) ingin menjawab pertanyaan Mba Cici. 

Obat-obatan tertentu dapat memengaruh kadar protein dalam urine, sehingga mungkin diminta untuk menghentikan konsumsi obat untuk sementara waktu. Obat-obatan yang dapat memengaruhi hasil pemeriksaan protein urine antara lain: Antibiotik, Antijamur, Obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS), Obat untuk mengatasi rheumatoid arthritis, seperti penicillamine (Cuprimine), Litium atau obat untuk gangguan bipolar, Heroin. 

Terima kasih

Wassalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh 

In reply to 2110101006 MONIKA JUMARNIS

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101003 DINDA FATIKASARI -

Assalamualaikum saya dinda fatikasari dari kelompok A1-B izin bertanya kepada kelompok A1-C

Protein urine seperti apa yang terkandung didalam urin sehingga dapat berubah warna?

Terimakasih

In reply to 2110101003 DINDA FATIKASARI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101005 RHANI ROSALINA -

Assalamualaikum wr.wb 

Nama : Rhani rosalina 

Nim : 2110101005 

Saya ingin ingin menjawab pertanyaan mba Dinda. 


Ketika urine seseorang mengandung protein, bisa dipastikan ia mengalami gangguan fungsi ginjal. Protein tidak seharusnya dibuang melalui urine, karena ia adalah zat yang sangat dibutuhkan tubuh. Kondisi di mana protein lolos dan ikut terbuang bersama urine disebut albuminuria atau proteinurea


Terima kasih

Wassalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh 

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101006 MONIKA JUMARNIS -

Assalamualaikum saya Monika Jumarnis (2110101006) ingin bertanya pada kelompok A1-d. 

Di materi yang disampaikan terdapat penjelasan sebagai berikut : Pada penggunaan HCL dikarenakan asam klorida adalah asam monokrotik yang sulit mengalami reaksi redoks. Pertanyaannya mengapa asam klorida sulit mengalami reaksi redoks?

Terima kasih

Wassalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh 

In reply to 2110101006 MONIKA JUMARNIS

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101009 AZIRA SYIFFA RAMADHANI -

Assalamu'alaikum wr.wb. Saya Izin menjawab pertanyaan dari Mba Monika

Nama : Azira Syiffa Ramadhani

NIM : 2110101009

Kelompok : A1-d

Asam klorida adalah asam kuat dan merupakan larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Asam klorida memiliki titik didih -850C, dengan bau yang tajam pada suhu 250C dan sangat larut dengan air dan sangat korosif sehingga harus ada penanganan yang tepat. Hidrogen klorida (HCl) dapat berdisosiasi melepaskan satu H+ hanya sekali sehingga disebut asam monoprotik.  Dari tujuh asam mineral kuat dalam kimia, asam klorida adalah asam monoprotik yang paling sulit menjalani reaksi redoks. Dia juga adalah asam kuat yang paling tidak berbahaya untuk ditangani dibandingkan dengan asam kuat lainnya. Hal ini dikarenakan Asam Klorida atau Asam monoprotik memiliki satu tetapan disosiasi asam Ka, yang mengindikasikan tingkat disosiasi zat tersebut dalam air. Untuk asam kuat seperti HCl, nilai Ka cukup besar. Beberapa usaha kira-kira teoritis telah dilakukan untuk menghitung nilai Ka HCl. Ketika garam klorida seperti NaCl ditambahkan ke larutan HCl, dia tidak hendak mengubah pH larutan secara signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa Cl− yaitu konjugat basa yang sangat lemah dan HCl secara penuh berdisosiasi dalam larutan tersebut. Asam klorida juga sulit mengalami reaksi redoks dan merupakan reagen pengasam yang sangat baik karena pada konsentrasi menengah cukup stabil untuk disimpan dan konsentrasinya tetap stabil. Pada konsentrasi pekat asam klorida dapat melarutkan banyak jenis logam dan menghasilkan logam klorida dan gas hidrogen.

Sekian dari saya 🙏

In reply to 2110101006 MONIKA JUMARNIS

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101008 PITA ANINGSIH -

Assalamualaikum wr.wb

Nama: Pita Aningsih

NIM: 2110101008

Kelompok A1-d

Izin menjawab pertanyaan dari mbak monika jumarnis


Dari tujuh asam mineral kuat dalam kimia, asam klorida adalah asam monoprotik yang paling sulit menjalani reaksi redoks. Dia juga adalah asam kuat yang paling tidak berbahaya untuk ditangani dibandingkan dengan asam kuat lainnya. Hal ini dikarenakan Asam Klorida atau Asam monoprotik memiliki satu tetapan disosiasi asam Ka,  yang mengindikasikan tingkat disosiasi zat tersebut dalam air. Untuk asam kuat seperti HCl, nilai Ka cukup besar. 


Sekian Terimakasih, mohon maaf kalau kurang lengkap

Wassalamualaikum w.wb

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb -

Terimakasih untuk kelompok A1-d dan A1-c yang telah mengirimkan video presentasi nya 

Silahkan menjawab pertanyaan yang ditujukan kepada kelompok masing-masing ya

Ditunggu kelompok yang lain untuk segera kirim dan diskusi y


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101015 FITRILIA RAHMAWATI -

Assalamualaikum ibu dan teman-tekan kelas A-1 izin mengumpulkan  video hasil presentasi dan diskusi kami dari kelompok A1-f yaitu “Pemeriksaan Golongan Darah”. Nama anggota :

1. Dea Resita (2110101014)

2. Fitrilia Rahmawati (2110101015)

3. Cici Pangesti Dewi (2110101016)

Berikut link videonya

https://youtu.be/GTnRuLW7_zw

Terimakasih🙏

In reply to 2110101015 FITRILIA RAHMAWATI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101006 MONIKA JUMARNIS -

Assalamualaikum saya Monika Jumarnis (2110101006) ingin bertanya pada kelompok A1-F

Di materi yang disampaikan terdapat penjelasan sebagai berikut : Golongan darah merupakan ciri khusus darah dari individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada pemeriksaan membran sel darah merah. Pertanyaannya apa jenis karbohidrat dan protein dalam membran sel darah merah yang menjadi pembeda tersebut? 

Terima kasih

Wassalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh 

In reply to 2110101006 MONIKA JUMARNIS

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101014 DEA RESITA -

assalamualaikum wr.wb

saya Dea resita nim 2110101014 perwakilan dari kelompok A1-f izin menjawab pertanyaan dari mba monika.

sepengetahuan saya karbohidrat dan protein memang berbeda. jika pertanyaan dari mba monika apa jenis karbohidrat dan protein yang menjadi pembeda. saya akan coba menjawab pertanyaan nya sesuai pengetahuan saya.

Peran membran karbohidrat sebagai penyusun sel adalah untuk membedakan tipe-tipe sel di sekitarnya. Karbohidrat juga berperan penting untuk memilih sel menjadi penyusun berbagai jaringan dan organ dalam embrio hewan. Pengenalan sel dengan sel juga menjadi dasar penolakan sel asing (penolakan organ cangkokan atau transplantasi) oleh sistem kekebalan. Membran protein tersusun atas glikoprotein atau protein yang bersenyawa dengan karbohidrat. Protein ini tidak disusun secara acak tetapi setiap lokasi dan orientasinya disusun pada posisi relatif tertentu pada lipid bilayer. Protein pada membran tidak simetris yakni bagian luar membran dan bagian dalam membran tersusun berbeda. Posisi seperti ini memungkinkan membran sebelah luar berinteraksi dengan dengan ligan sektraseluer seperti hormon dan faktor pertumbuhan sedangkan bagian dalam dapat berinteraksi dengan molekul sitoplasma seperti protein G atau protein kinase. Terdapat dua lapisan utama membran protein.


terima kasih, maaf jika ada kesalahan dalam jawaban saya mohon untuk koreksinya wassalamualaikum wr.wb

In reply to 2110101015 FITRILIA RAHMAWATI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101009 AZIRA SYIFFA RAMADHANI -

Assalamu'alaikum wr.wb, Saya izin bertanya kepada kelompok A1-f

Nama : Azira Syiffa Ramadhani

NIM : 2110101009

Kelompok : A1-d

Bagaimanakah perbedaan hasil sampel yang akan didapatkan pada saat pemeriksaan golongan darah yang dapat menunjukkan golongan darah seseorang (apakah golongan darah orang tersebut A, B, AB, atau O) ?

In reply to 2110101009 AZIRA SYIFFA RAMADHANI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101015 FITRILIA RAHMAWATI -

Waalaikumsalam, Izin menjawab pertanyaan dari mbak azira



1.  Pemeriksaan Golongan Darah A :

     Pemeriksaan golongan darah menggunakan reagen anti-sera dan serum terdapat perbedaan aglutinasi, dimana pada serum anti B didapatkan hasil positif 1 (+1) karena terdapat aglutinasi halus, sedangkan pada reagen anti B didapatkan hasil negatif (-) karena tidak terjadi aglutinasi. Hasil pemeriksaan golongan darah pada anti A dan anti AB, baik menggunakan serum maupun reagen antisera didapatkan hasil positif 4 (+4) yang menunjukkan bahwa serum anti A dan serum anti AB menghasilkan aglutinasi yang sama dengan reagen antisera A dan reagen antisera AB.

2. Pemeriksaan Golongan Darah B :

    Pemeriksaan golongan darah menggunakan serum anti A didapatkan hasil positif 1 (+1) karena terjadi aglutinasi halus sedangkan pada reagen anti A didapatkan hasil negatif (-) karena tidak terjadi aglutinasi. Pemeriksaan golongan darah pada serum anti B dan anti AB didapatkan hasil aglutinasi yang berbeda dengan reagen anti B dan anti AB, pada pemeriksaan golongan darah menggunakan serum anti B dan anti AB didapatkan hasil positif 3 (+3) sedangkan pada reagen anti B dan anti AB didapatkan hasil positif 4 (+4). Hal ini menunjukkan bahwa antara reagen antisera dan serum menghasilkan aglutinasi yang berbeda.

3. Pemeriksaan Golongan Darah AB :

    Pemeriksaan golongan darah menggunakan serum anti A dan serum anti B didapatkan hasil positif 3 (+3) sedangkanpada serum anti AB didapatkan hasil positif 4 (+4). Hal ini menunjukkan bahwa aglutinasi yang dihasilkan oleh serum anti AB sama dengan reagen anti-sera A, reagen anti-sera B dan reagen anti-sera AB.

4. Pemeriksaan Golongan Darah O :

    Pemeriksaan golongan darah menggunakan reagen anti-sera dan serum terdapat perbedaan aglutinasi. Pemeriksaan golongan darah menggunakan serum anti A, serum anti B, dan serum anti AB didapatkan hasil positif 1 (+1) sedangkan menggunakan reagen anti A, reagen anti B dan reagen anti AB didapatkan hasil negatif (-).

Sekian jawaban dari saya, apabila ada yang kurang tepat saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Terimakasih

In reply to 2110101015 FITRILIA RAHMAWATI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101008 PITA ANINGSIH -

Assalamiualaikum wr.wb

Saya Pita Aningsih dengan NIM: 2110101008 dari klp A1-d  izin bertanya pada kelompok A1-f 

Bagaimana cara menentukan jenis golongan darah pada manusia?

Terimakasih

Wassalamualaikum wr.wb

In reply to 2110101008 PITA ANINGSIH

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101016 CICI PANGESTI DEWI -

Waalaikumsalam wr.wb

saya cici pangesti dewi/2110101016

izin menjawab pertanyaan mba pita

Penentuan golongan darah dapat dilakukan berdasarkan jenis antigen yang terdapat di dalam darah, yaitu antigen A dan antigen B, serta antibodi yang dihasilkan untuk menghancurkan antigen tersebut.Pemeriksaan golongan darah bisa dilakukan melalui tes darah. Secara umum, golongan darah dibedakan menjadi empat tipe utama, yaitu A, B, AB, dan O.

mohon maaf jika ada kesalahan ,mohon untuk dikoreksi

terimakasih

In reply to 2110101015 FITRILIA RAHMAWATI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101002 JASMIN LINADI YULIA PUTRI -

Assalamualaikum wr.wb 


saya jasmin linadi yulia putri ( 2110101002 ) dari kelompok A1-a 

ingin bertanya kepada mba Dea,Fitri,Cici


Dalam hasil pemeriksaan golongan darah menggunakan serum sebagaireogen,pada golongan AOB, hasil yang didapatkan dalam setiap golongan adalah?

In reply to 2110101002 JASMIN LINADI YULIA PUTRI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101015 FITRILIA RAHMAWATI -

Waalaikumsalam mbak jasmin

Mohon maaf mbak jasmin, silahkan lihat video hasil presentasi pemeriksaan golongan darah tersebut soalnya dari tim kami sudah menjelaskan atau mempresentasikan hasil pemeriksaan golongan darah menggunakan serum sebagai reagen pada golongan AOB di menit ke 5:29. Tetapi saya akan coba jelaskan lagi. Hasil pemeriksaan golongan darah menggunakan serum sebagai reagen pada golongan AOB, hasilnya adalah sebagai berikut :

1. Pada Golongan darah A didapatkan hasil positif 3 yaitu pada darah yang diteteskan serum golongan darah B dan golongan darah O dimana positif tiga adanya gumpalan yang terpecah dan cairan jernih. dan darah yang diteteskan serum golongan darah A didapatkan hasil negatif dimana hasil negatif tidak terjadi gumpalan, cairan homogeny. Golongan darah A yang diperiksa dengan control didapatkan hasil positif 4 yaitu terjadi gumpalan besar,bersatudancairanjernih.

2. Pada Golongan darah B didapatkan hasil positif 2 yaitu pada darah yang ditetesi serum golongan darah A dan serum golongan darah O didapatkan hasil positif 2 yaitu terjadi gumpalan lebih banyak dan kasar, cairan agak keruh. Darah yang di tetesi serum golongan darah B didapatkan hasil negatif yaitu tidak terjadi gumpalan, cairan homogen. Golongan darah B yang diperiksa dengan kontrol didapatkan hasil positif 4 yaitu terjadi gumpalan besar, bersatudancairan jernih.

3. Pada Golongandarah O didapatkanhasil negatifyaitupadadarahyang ditetesi serum golongan darahA, serum golongan darahB, danserum golongandarahO didapatkanhasilnegatifyaitutidakterjadigumpalan, cairanhomogen. Darah yang di periksadengankontrol, didapatkanhasil yang negatiftidakterjadi gumpalan, cairanhomogeny. 

4. Pada GolongandarahAB didapatkanhasilpositif2 yaitupadadarahyang di tetesi serum golongan darahA, serum golongan darahB, danserum golongandarahO di dapatkanhasilpositif2 yaituterjadigumpalanlebihbanyakdankasar, cairanagak keruh. Darahyang diperiksadenganmenggunakan kontroldidapatkanhasilpositif 4 yaituterjadigumpalanbesar, bersatudancairanjernih.

Mohon maaf apabila ada yang kurang tepat

Terimakasih

In reply to 2110101015 FITRILIA RAHMAWATI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101005 RHANI ROSALINA -

Assalamualaikum wr.wb 

Nama : Rhani rosalina 

Nim : 2110101005 

 Saya ingin bertanya pada ingin bertanya pada kelompok A1-F.

Apakah dalam golongan darah A bisa mendonorkan darah pada golongan darah O atau B ? 

Terima kasih

Wassalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh 








In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101003 DINDA FATIKASARI -

Assalamu'alaikum warahmatullahi waborakatuh 

Kami dari kelompok A1-b ingin mengumpulkan Vidio hasil persentasi kami "pemeriksaan urin (HCG, kejernihan urin)"

1. Dinda Fatikasari (2110101003)

2. Nabila Aulia Zwageri (2110101004)

berikut linknya :

https://youtu.be/yYTV2w0rdzw 

Terima kasih 🙏

Wassalamu'alaikum warahmatullahi waborakatuh

In reply to 2110101003 DINDA FATIKASARI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101006 MONIKA JUMARNIS -

Assalamualaikum saya Monika Jumarnis (2110101006) ingin bertanya pada kelompok A1-B

Di materi yang disampaikan terdapat penjelasan sebagai berikut : Salah satu fungsi tes urine adalah untuk menentukan kehamilan dan mendiagnosis penyakit. Pertanyaannya penyakit apa saja yang dapat didiagnosis melalui tes urine? 

Terima kasih

Wassalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh 

In reply to 2110101006 MONIKA JUMARNIS

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101004 NABILA AULIA ZWAGERI -
Waalaikumsakam wr.wb saya Nabila Aulia Zwageri izin menjawab pertanyaan Mba Monika

pertanyaannya :
Di materi yang disampaikan terdapat penjelasan sebagai berikut : Salah satu fungsi tes urine adalah untuk menentukan kehamilan dan mendiagnosis penyakit. Pertanyaannya penyakit apa saja yang dapat didiagnosis melalui tes urine? 

Jawabannya  :

Penyakit Ginjal,Hepatitis B,Diabetes,Infeksi saluran kemih.

trimakasi maaf jika ada jawaban yang kueang tepat mba😊


In reply to 2110101006 MONIKA JUMARNIS

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101003 DINDA FATIKASARI -

saya dinda fatikasari izin menjawab pertanyaan dari mbak monika jumarnis

penyakit yang dapat diketahui melalui tes urine adalah:

1. penyakit ginjal 

penyakit ginjal adalah ketika adanya kelainan pada organ ginjal yang di sebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi,tumor, kelainan bawaan sampai penyakit metabolik.

2. diabetesmilitus(DM)

diabetes memang dapat diketahui melalui gejala-gejalanya khas seperti,sering haus,mudah lapar dan sering buang air kecil dengan jumlah urine yang dikeluarkan melebihijumlah normal.

3.hepatitis B

hepatitis B biasanya akan mengalami gejalah seperti sakit perut, mual ,muntah dan badan terasa lemah.

4.infeksi saluran kemih

merupakan penyakit dimana terdapat mikroorganisme dalam urine 

bila ada kekurangan saya mohon maaf

terimakasih

In reply to 2110101003 DINDA FATIKASARI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101009 AZIRA SYIFFA RAMADHANI -

Assalamu'alaikum wr.wb. Saya izin bertanya kepada kelompok A1-b

Nama : Azira Syiffa Ramadhani

NIM : 2110101009

Kelompok : A1-d

Bagaimana bentuk pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk dapat mengetahui pH urine pada seseorang ?

In reply to 2110101009 AZIRA SYIFFA RAMADHANI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101004 NABILA AULIA ZWAGERI -

Walaikumsalam wr.wb saya Nabila Aulia Zwageri Izin menjawab pertanyaan mba azira


pertanyannya : Bagaimana bentuk pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk dapat mengetahui pH urine pada seseorang

jawabannya :

pemeriksaan ini dilakukan dengan mencelupkan kertas sebesar tusuk gigi ke dalam sampel urine. Kertas tersebut akan berubah warna, dan menunjukkan urine memiliki pH yang asam atau basa.

trimakasih maaf jika ada yg kurang tepat ☺


In reply to 2110101004 NABILA AULIA ZWAGERI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101009 AZIRA SYIFFA RAMADHANI -

Izin bertanya lagi mba, untuk kertasnya namanya apa ya? Apakah menggunakan kertas indikator seperti pada pemeriksaan pH asam basa ? 🙏


In reply to 2110101009 AZIRA SYIFFA RAMADHANI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101003 DINDA FATIKASARI -

saya dinda fatikasari izin menjawab pertayaan mbak azira

nama kertas pemeriksaan urine asam basa yaitu dispstick dengan mencelupkan ke dalam urin  sebesar tusuk gigi seperti yang di jelaskan oleh mbak nabila aulia 

terimakasih

In reply to 2110101003 DINDA FATIKASARI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101013 AMIRA EXFENA NAVISA -

Nama : Amira Exfena

NIM : 2110101013

Baik, mb nabila & mb dinda, terima kasih untuk presentasinya.

Disini saya mau menanyakan pada kelompok A1-B soal seandainya ada seseorang yang mengkonsumsi Ekstaksi dalam jangka waktu yang lama, apakah kandungan Ekstaksi yg ada dalam tubuh orang tersebut akan hilang ketika di test urine? Jika belum, berapa lama kandungan Ekstaksi tersebut akan hilang?  Dan, efek samping atau dampak apa yang bakal terjadi jika orang tersebut mengkonsumsi Ekstaksi dalam jangka waktu yg lama? 


Terima kasih, wassalamu'alaikum wr. wb.

In reply to 2110101013 AMIRA EXFENA NAVISA

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101003 DINDA FATIKASARI -

baik saya akan menjawab pertanyaan mbak amira

 seseorang mengonsumsi ekstaksi ketika tes urine pun belum hilang karena ekstasi akan hilang dalam jangka waktu kurang lebih beberapa mingguan.

seperti:

1. dalam urine bertahan 1 minggu

2. dalam darah bertahan hingga 2 minggu 

3. dalam rambut bertahan hingga 3 minggu

efek sampingnya akan mengakibatkan kecanduan dan kerusakan pada organ -organ tubuh

terimakasih 

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101001 SHAFIRDA INAYATI -

Assalamualaikum ibu dan teman-teman kelas A-1 izin mengumpulkan  video hasil presentasi dan diskusi kami dari kelompok A1-a yaitu “Pemeriksaan HbsAg dan HIV”. Nama anggota :

1. Shafirda inayati  (2110101001)

2. Jasmin Linadi Yulia Putri  (2110101002)

Berikut link videonya

https://youtu.be/aHIqCI-f420

Terimakasih🙏


In reply to 2110101001 SHAFIRDA INAYATI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101006 MONIKA JUMARNIS -

Assalamualaikum saya Monika Jumarnis (2110101006) ingin bertanya pada kelompok A1-A

Seseorang yang reaktif (positif) pada saat pemeriksaan HbsAg. Pertanyaannya langkah atau cara apakah agar hasil tersebut dapat kembali menjadi non reaktif (negatif)? 

Terima kasih

Wassalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh 

In reply to 2110101006 MONIKA JUMARNIS

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101002 JASMIN LINADI YULIA PUTRI -

Assalamulaikum wr.wb 

Saya jasmin linadi yulia putri ( 2110101002 ) ingin menjawab pertanyaan dari mba monika jumarnis 

HBsAg atau hepatitis B surface antigen merupakan pertanda infeksi virus hepatitis B yang dapat dideteksi 2 minggu sampai 2 bulan sebelum adanya gejala klinis. Jika terdapat hasil pemeriksaan HBsAg yang positif maka pemeriksaan itu menandakan adanya infeksi virus hepatitis B yang aktif, akut atau kronik. Jika terjadi infeksi hepatitis B maka akan diikuti dengan peningkatan fungsi hati yaitu SGOT dan SGPT. HBsAg sebaiknya diperiksa 3-6 bulan kemudian. Jika dalam waktu 6 bulan HBsAg masih tetap reaktif maka disebut sebagai Hepatitis B kronik atau pembawa (carier). Untuk mengetahui keaktifan dari virus hepatitis B yang sedang anda derita sebaiknya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti HBeAg. Namun sebaiknya anda tetap menjalani semua pengobatan dengan sebaik-baiknya dengan rutin, konsultasi dengan dokter dan memeriksakan fungsi hati secara bekala. Anda juga dapat melakukan tips-tips di bawah ini:

  • Istirahat minimal 8 jam dalam 1 hari
  • Mengkonsumsi makanan bernutrisi tinggi
  • Konsumsi air mineral minimal 2 liter dalam 1 hari
  • Melakukan olahraga rutin agar daya tahan tubuh meningkat
  • Hindari mengkonsumsi makanan mentah, berlemak dan mengandung pengawet
  • Hindari berbagi alat-alat pribadi dengan orang lain
  • Kelola stress                                                                                        


In reply to 2110101001 SHAFIRDA INAYATI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101014 DEA RESITA -

ssalamualaikum wr. wb
saya Dea Resita nim 2110101014 izin bertanya kenapa kelompok A1-A


seberapa penting pemeriksaan kuantitatif HBsAg pada diagnosa hepatitis B? untuk mendiagnosa hepatitis B, apakah cukup dengan HBsAg kuantitatif saja atau juga perlu kualitatif? mohon penjelasan nya

terima kasih wassalamualaikun wr.wb

In reply to 2110101014 DEA RESITA

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101001 SHAFIRDA INAYATI -

Assalamulaikum wr.wb Saya Shafirda Inayati ( 2110101001 ) ingin menjawab pertanyaan dari mba Dea Resita


Sepemahaman saya pemeriksaan HBsAg Kualitatif dan Kuantitatif memiliki batas bawah titer untuk deteksi negatif yang mirip. Untuk yang Kualitatif batas bawah negatif sekitar 0.085 IU/mL sedangkan yang Kuantitatif 0.05 IU/mL. Sehingga, jarang sekali ada perbedaan hasil antara keduanya (kalau yg satu positif, yang lainnya juga akan menunjukkan hasil titer yang meningkat). Namun tentu saja seperti pemeriksaan lab lainnya, hasil akan dipengaruhi oleh keadaan alat dan teknik pengambilan spesimen.Untuk perbedaan fungsinya sendiri, pemeriksaan HBsAg kualitatif biasanya digunakan untuk skrining atau penegakkan diagnosis awal. Sedangkan yang kuantitatif lebih digunakan untuk menilai respon terhadap pengobatan dan prognosis.HBsAg sendiri seperti yang kita tau memang penanda infeksi HepB yang pertama kali muncul, biasanya mulai positif sekitar 6-16 minggu pasca terpapar. Pada infeksi akut, HBsAg bisa menghilang 1-2 bulan setelah onset gejala.
In reply to 2110101001 SHAFIRDA INAYATI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101009 AZIRA SYIFFA RAMADHANI -

Assalamu'alaikum wr.wb, Saya izin bertanya kepada kelompok A1-a

Nama : Azira Syiffa Ramadhani

NIM : 2110101009

Kelompok : A1-d

Apakah pemeriksaan HIV tersebut dapat mendeteksi seseorang yang baru terjangkit virus HIV atau pada stadium jendela ?

In reply to 2110101009 AZIRA SYIFFA RAMADHANI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101001 SHAFIRDA INAYATI -

Assalamulaikum wr.wb Saya Shafirda Inayati ( 2110101001 ) ingin menjawab pertanyaan dari mba Azira 

Dengan dilakukannya tes HIV secara berkala, infeksi HIV dapat terdeteksi lebih dini, sehingga seseorang yang terdiagnosis menderita HIV bisa segera memulai pengobatan dan melakukan perubahan perilaku serta gaya hidup. Semakin cepat infeksi HIV ditangani, semakin baik pula pengendalian virus tersebut di dalam tubuh.

Tes HIV sebaiknya dilakukan oleh setiap individu, terutama yang berusia antara 13–64 tahun, perlu melakukan tes HIV sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan secara rutin. Selain sebagai pemeriksaan rutin, dokter juga dapat menganjurkan tes HIV pada seseorang dengan kondisi sebagai berikut:

-Memiliki tanda atau gejala yang mengarah kepada infeksi HIV, seperti infeksi oportunistik

-Terdiagnosis dengan gangguan kesehatan tertentu, seperti penyakit menular seksual, hepatitis B atau C, tuberkulosis, atau limfoma

-Sering berganti pasangan, melakukan seks bebas, dan melakukan hubungan seksual tanpa kondom

-Berhubungan seksual dengan sesama jenis

Menggunakan NAPZA melalui suntik atau infus, dan berbagi alat suntik

-Sedang hamil

-Bayi yang dilahirkan oleh wanita penderita HIV

-Menerima transfusi darah secara rutin, misalnya akibat menderita thalasemia

Dokter juga menganjurkan tes HIV dilakukan lebih rutin setiap 3 atau 6 bulan sekali pada orang yang berisiko tinggi terpapar virus HIV, seperti pasangan penderita HIV, homoseksual yang aktif secara seksual, dan pekerja seks komersial.

Terima kasih maaf jika kurang tepat 

In reply to 2110101001 SHAFIRDA INAYATI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101004 NABILA AULIA ZWAGERI -

assalammualaikum wr.wb


saya Nabila Aulia Zuageri perwakilan dari kelompok A1-B izin bertanya kepada kelompok mba safira A1-A


Jika seseorang melakukan MCU. dan hasil pemeriksaan disimpulkan bahwa ia memiliki antibodi hepatitis B padahal seseorang tersebut belum pernah melakukan vaksinasi heptitis B. pertanyaan nya apakah antibodi itu didapatkan karena pernah tertular hepatitis B sebelumnya? Dan jika seseorang tersebut  sudah pernah tertular hepatitis B namun antibodi sudah terbentuk, apakah bisa menularkan ke orang lain?

terima kasih wasalammualaikum wr.wb

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb -

Terima kasih untuk yang sudah mengirim kan video nya sudah ibu Lika dan komen ya 

Untuk kelompok A1-e mohon konfirmasi nya apakah sudah mengirimkan?

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101013 AMIRA EXFENA NAVISA -

Assalamu'alaikum warrahmatulahi wabaraktuh, baik ibu.

Nama Anggota : 

  • Amira Exfena Navisa (2110101013)
  • Elivya Putri Melsany (2110101011)

Disini, saya mohon izin melampirkan link youtube hasil video presentasi kami dari kelompok kecil A1-E yang membawakan sub tema mengenai "Pemeriksaan Glukosa Darah", selamat menonton ibu. Semoga hasil video presentasi praktikum biokimia 2 kami ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aaminn Ya Robbal 'Alamin.

https://youtu.be/p6ZIwQUIo5k

Terima kasih ibu, wassalamu'alaikum warrahmatulahi wabarakatuh.

In reply to 2110101013 AMIRA EXFENA NAVISA

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101009 AZIRA SYIFFA RAMADHANI -

Assalamu'alaikum wr.wb. Saya izin bertanya kepada kelompok A1-E

Nama : Azira Syiffa Ramadhani

NIM : 2110101009

Kelompok : A1-d

Seperti yang sudah dijelaskan Mba elivya  pada presentasi materi tersebut, disebutkan bahwa tujuan dari pemeriksaan glukosa darah adalah untuk mengetahui apakah sasaran terapi yang dilakukan telah tercapai, Nah saya ingin menanyakan sasaran terapi seperti apa yang dimaksud mba ?

Sekian dan terima kasih 🙏

In reply to 2110101009 AZIRA SYIFFA RAMADHANI

Re: A1 Bu Intan Mutiara Putri, S.ST., M.Keb

by 2110101013 AMIRA EXFENA NAVISA -
Nama : Amira Exfena 

NIM : 2110101013

Baik mb azira, terima kasih untuk pertanyaannya.

Disini saya selaku perwakilan dari kelompok A1-E izin menjawab yah. 

Jadi yang dimaksudkan dalam presentasi mengenai tujuan dari pemeriksaan glukosa darah adalah untuk mengetahui apakah sasaran terapi yang dilakukan telah tercapai, itu maksudnya mba bagi para penderita DM/Diabetes Mellitus ini harus memonitor kondisi sehari-harinya dengan melakukan pengecekan kadar glukosa darah. Nah, pemeriksaan atau monitoring Glukosa darah ini juga harus dilakukan selain dengan melakukan pengaturan diet, latihan jasmani, dan pengobatan. Tujuan dari pemeriksaan Kadar Glukosa darah ialah untuk mengetahui tercapainya sasaran Kadar Glukosa Darah Normal dan apabila belum mencapai target sasaran, dapat dilakukan dengan penyesuaian dosis obat. Waktu pemeriksaan glukosa darah dapat dilakukan pada salah satu cara, yaitu : pemeriksaan kadar glukosa darah puasa, glukosa darah 2 jam post prandial, dan sewaktu yang dilakukan secara berkala dan pastinya yang sesuai dengan kebutuhan.

Atau mba, bisa juga bagi penderita DM ini untuk memonitoring kondisinya secara mandiri. Nah, suatu tindakan mandiri pada penderita diabetes untuk memonitoring glukosa darah ini juga bisa menjadi strategi salah satu pengelolaan DM atau DSCM yang disebut (Self Monitoring of Blood Glucose). SMBG ini dapat dilakukan dengan melakukan pemantauan kadar glukosa darah menggunakan darah kapiler. Dan, alat yang bisa digunakan secara mandiri bagi penderita DM ini disebut glucometer. Semua ini diperuntukkan demi tercapainya tujuan dari sasaran terapi pemeriksaan glukosa darah.


Begitu mba, semoga menjawab ya.

Terima kasih, wassalamu'alaikum wr. wb.