Assalamulaikum wr.wb Saya Shafirda Inayati ( 2110101001 ) ingin menjawab pertanyaan dari mba Azira
Dengan dilakukannya tes HIV secara berkala, infeksi HIV dapat terdeteksi lebih dini, sehingga seseorang yang terdiagnosis menderita HIV bisa segera memulai pengobatan dan melakukan perubahan perilaku serta gaya hidup. Semakin cepat infeksi HIV ditangani, semakin baik pula pengendalian virus tersebut di dalam tubuh.
Tes HIV sebaiknya dilakukan oleh setiap individu, terutama yang berusia antara 13–64 tahun, perlu melakukan tes HIV sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan secara rutin. Selain sebagai pemeriksaan rutin, dokter juga dapat menganjurkan tes HIV pada seseorang dengan kondisi sebagai berikut:
-Memiliki tanda atau gejala yang mengarah kepada infeksi HIV, seperti infeksi oportunistik
-Terdiagnosis dengan gangguan kesehatan tertentu, seperti penyakit menular seksual, hepatitis B atau C, tuberkulosis, atau limfoma
-Sering berganti pasangan, melakukan seks bebas, dan melakukan hubungan seksual tanpa kondom
-Berhubungan seksual dengan sesama jenis
Menggunakan NAPZA melalui suntik atau infus, dan berbagi alat suntik
-Sedang hamil
-Bayi yang dilahirkan oleh wanita penderita HIV
-Menerima transfusi darah secara rutin, misalnya akibat menderita thalasemia
Dokter juga menganjurkan tes HIV dilakukan lebih rutin setiap 3 atau 6 bulan sekali pada orang yang berisiko tinggi terpapar virus HIV, seperti pasangan penderita HIV, homoseksual yang aktif secara seksual, dan pekerja seks komersial.
Terima kasih maaf jika kurang tepat