Forum Diskusi

Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by Dhesi Ari Astuti -
Number of replies: 193

Assalamu'alaikum w.w.

Salam sehat seluruh mahasiswa, mari kita memulai perkuliahan dengan tadarus bersama-sama, silakan mengupload voice note.

Selanjutnya memahami materi dalam power point

Silakan untuk bertanya, memberikan pendapat atau ada klarifikasi mari kita diskusikan bersama-sama.

Terima kasih

Wassalamu'alaikum w.w.

In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101048 SITI KAMIDAH -

Waalaikumussalam ibu, Baik ibu, terimakasih banyak…salam sehat dan semoga sehat selalu ibu...

In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101016 NIKEN DAYU FARASATI -

assalamualaikum baik terima kasih ibu


In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101016 NIKEN DAYU FARASATI -

assalamulaikum sebelumnya saya niken dayu farasati nim 2010101016 izin bertanya mengenai hiv yang saya dengar sangat berbahaya bukan? jaid pertanyaan saya apakah orang yang terkena hiv harus dihindari ?

In reply to 2010101016 NIKEN DAYU FARASATI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101001 ELLA APRILLYANA -

Assalamualaikum saya ella aprillyana 2010101001 izin menjawab, menurut saya sebaiknya sebisa mungkin penderita HIV tidak perlu dijauhi karena mereka membutuhkan dukungan dari orang orang yang mereka cintai terutama keluarga. Selain itu keluarga juga merupakan pihak pertama yang berhak dan berkewajiban atas kondisi penderita. Jika dalam keluarga saja penderita sudah dikucilkan bagaimana dengan dunia di luar keluarga. Sudah seharusnya keluarga yang menjadi pendamping, pendukung, dan pelindung bagi ODHA. Dan adapun hal hal yang harus dihindari seperti Penularannya melalui barbagi jarum suntik, seks vaginal, transfusi darah dari yang terkonaminasi, sebab hal tersebut tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan penularan .

Mohon maaf bila ada ketidakteaptan didalam menjawab mba 😊🙏🏻

In reply to 2010101016 NIKEN DAYU FARASATI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101070 AISYA NOVIA RAHMI -

Waalaikumsalam, saya Aisya Novia Rahmi NIM 2010101070

Izin bantu menjawab

HIV tidak menular melalui air liur, keringat, sentuhan, ciuman, gigitan nyamuk atau bekas toilet. Melainkan melalui darah, hubungan sekasual, penggunaan jarum suntik yg bersamaan.

Jadi kita tidak harus menghindari penderita HIV, tetapi tetap berhati-hati 

Terimakasih

In reply to 2010101016 NIKEN DAYU FARASATI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101019 HANISA -

izin menjawab pertanyaan mba niken Di Indonesia dan beberapa negara lain, tidak sedikit ODHA yang kehilangan pekerjaan, dikucilkan oleh keluarga dan teman-temannya, atau bahkan menjadi korban kekerasan. Data dari UNAIDS menyebutkan bahwa sekitar 63% masyarakat Indonesia masih enggan berinteraksi langsung dengan ODHA. Ada beberapa alasan mengapa stigma dan diskriminasi terhadap ODHA masih begitu tinggi di Indonesia, antara lain:
Kurangnya informasi dan edukasi yang memadai mengenai HIV sehingga penyakit ini ditakuti banyak orang.
Adanya anggapan bahwa hanya kelompok tertentu saja yang bisa terkena HIV.
Anggapan yang salah tentang penyebaran HIV, seperti mempercayai HIV bisa menular melalui kontak fisik atau berbagi peralatan makan.
HIV dan AIDS sering dikaitkan dengan perilaku negatif tertentu, seperti penggunaan obat terlarang atau narkoba, terutama narkoba dalam bentuk suntik, dan seks bebas
Berbagai stigma sosial mengenai HIV ini menyebabkan munculnya perlakuan diskriminatif terhadap ODHA, seperti ditolak saat ingin berobat, dikeluarkan dari tempat kerja, dan tidak diperkenankan memakai fasilitas umum.
Oleh karena itu, pemberian edukasi mengenai HIV dan ODHA kepada masyarakat penting untuk dilakukan guna menghilangkan stigma dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini. dan perlu diketahui HIV menyebar melalui cairan tubuh, seperti air mani, darah, cairan vagina, dan ASI. Penularan HIV bisa terjadi melalui hubungan seksual tanpa pengaman atau kondom.dan tindakan yang seharusnya kita berikan kepada seseorang yang mengidap hiv ialah memberikan support dan dukungan bukan menjauhhi.

In reply to 2010101016 NIKEN DAYU FARASATI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101036 DWI ARIYANTI -

saya dwi ariyanti 2010101036 izin menjawab pertanyaan dari mbk niken

Kurangnya informasi dan edukasi yang memadai mengenai HIV sehingga penyakit ini ditakuti banyak orang. HIV masih menjadi momok menakutkan bagi sebagian orang. Kurangnya edukasi dan pemahaman tentang HIV membuat orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) sering kali mendapatkan perlakuan diskriminatif. Padahal, penularan HIV tidaklah semudah yang dikira oleh banyak orang.

Adanya anggapan bahwa hanya kelompok tertentu saja yang bisa terkena HIV.Tetep berteman dan berhubungan baik dengan orang yang positif HIV tidak akan membuat Anda juga tertular. Walau tergolong sebagai virus pembawa penyakit menular, HIV hanya dapat berpindah melalui darah atau cairan tubuh saat berhubungan seks, penggunaan jarum suntik, dan beberapa kasus kehamilan serta persalinan.HIV tidak dapat berpindah dengan pelukan, sentuhan, tinggal serumah, atau berbagi tempat tidur dengan orang yang mengalami infeksi virus tersebut. Selain itu, HIV juga tidak dapat ditularkan melalui penggunaan alat makan bersama.

terimaksih, mohon maaf jika ada kesalahan.

In reply to 2010101016 NIKEN DAYU FARASATI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101067 ALIFAH QOIS FATUNISA -

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, saya izin menjawab. HIV memanglah penyakit yang berbahaya, lalu apakah penderita HIV harus dijauhi? Jawabanya tidak mba, karena penularan HIV hanya bisa ditularkan melalui cairan tubuh yait darah, air mani, dan asi. Sedangkan HIV lewat sentuhan sosial biasa seperti bersalaman, minum dari gelas yang sama, ataupun berpelukan. Dalam aktivitas-aktivitas seperti itu, tidak ada kontak cairan tubuh yang terjadi maka tidak akan tertular.

Lebih dari itu sebaiknya kita mendampingi penderita dalam masa sakitnya, agar tidak merasa sendiri dan dijauhi

In reply to 2010101016 NIKEN DAYU FARASATI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101045 MEYSHA PUTRI PADBI -

saya Meysha Putri padbi Nim 2010101045 ijin bantu menjawab 


HIV adalah nama virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sementara AIDS adalah tahap akhir dan kelanjutan dari infeksi jangka panjang setelah sistem imun akhirnya rusak.Berragam penelitian membuktikan bahwa HIV dan AIDS tidak disebarkan melalui kulit (seperti dari bersalaman, berpelukan, atau tidur malam) di atas ranjang yang sama), air mata, keringat, atau pertukaran air liur seperti saat berciuman.HIV hanya dapat ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh tertentu yang mengandung konsentrasi tinggi dari antibodi HIV, seperti darah, sumsum tulang belakang, air mani, cairan vagina dan anus, serta ASI 

Terimakasih 🙏


In reply to 2010101016 NIKEN DAYU FARASATI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101017 FUJI PADIA RAMDANI -

Assalamualaikum, Fuji izin membantu menjawab pertanyaan mba niken menurut Fuji nggih, sebelumnya mohon maaf jika jawabannya masih kurang tepat. Terima kasih.

Yang pertama benar, HIV ini memang suatu penyakit yang berbahaya, virus yang menyerang sistem imun manusia ini membuat penderita menderita AIDS dan menggangu kemampuan tubunya untuk melawan berbagai infeksi yang menyerang dan juga penyakit ini termasuk menular. Terkait pertanyaan spesifik mba niken mengenai penderita AIDS ini harus dihindari atau tidak, menurut saya adalah penderita AIDS ini tidak perlu dihindari dalam artian tidak ditinggalkan, artinya penderita AIDS ini merupakan seorang yang berhak dan harus mendapatkan dukungan dari berbagai aspek terutama aspek pengobatan kesehatan fisik dan mental nya. Disisi lain, seorang yang bukan penderita AIDS harus tetap menjaga jarak dari penderita agar penyakit tersebut tidak menular.

In reply to 2010101016 NIKEN DAYU FARASATI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by Dhesi Ari Astuti -

Berbagai permasalahan harus kita hadapi dalam upaya

penanggulangan infeksi HIV di Indonesia, antara lain:

1. Perlunya pemahaman masyarakat tentang infeksi HIV yang lebih

baik mengenai cara penularan dan penanggulangannya

2. Perlunya peningkatan jumlah tes HIV yang dilaksanakan di

masyarakat

3. Layanan HIV yang terintegrasi, tidak terpisah dan eksklusif

sehingga dapat menurunkan risiko stigma

4. Dibutuhkan pemahaman semua tenaga kesehatan dan disiplin ilmu

dalam upaya penanggulangan infeksi HIV

5. Distribusi tes HIV serta obat ARV yang tersebar secara merata dan

dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat

6. Optimasi peran swasta dalam upaya penanggulangan


Upaya PPIA dilaksanakan melalui kegiatan pencegahan dan penanganan HIV secara komprehensif

dan berkesinambungan dalam empat komponen (prong) sebagai berikut.

1. Prong 1: pencegahan penularan HIV pada perempuan usia reproduksi.

2. Prong 2: pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan pada perempuan dengan HIV.

3. Prong 3: pencegahan penularan HIV dan sifilis dari ibu hamil (dengan HIV dan sifilis) kepada

janin/bayi yang dikandungnya.

4. Prong 4:  dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu dengan HIV beserta anak dan

keluarganya.

In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101070 AISYA NOVIA RAHMI -

Assalamualaikum ibu

Saya Aisya Novia Rahmi NIM 2010101070 izin bertanya

Di ppt ada dijelaskan mengenai pemeriksaan urine rutin

Saya mau bertanya, apakah makanan atau minuman yg dikonsumsi berdekatan dengan waktu pemeriksaan urine dapat berpengaruh dalam hasil pemeriksaan tersebut?

Terimakasih

In reply to 2010101070 AISYA NOVIA RAHMI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101064 RATIKA JULIANSIH -

Assalamualaikum wr.wb saya Ratika Juliansih 2010101064 izin menjawab pertanyaan dari mba Aisya novia rahmi, makanan atau minuman yang dikonsumsi ketika akan melakukan pemeriksaan urine tidak berpengaruh,karena Sebelum tes urine Pasien tidak perlu berpuasa untuk menjalani tes urine. Namun, jika tes urine dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan lain, misalnya tes kolesterol, dokter mungkin akan menganjurkan pasien untuk berpuasa sebelum prosedur dilakukan.Selain itu, meski masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, pasien yang akan menjalani tes urine sebaiknya tidak berhubungan seks selama 24 jam sebelum pengambilan sampel urine. Pasalnya, berhubungan seks sebelum tes urine dapat memengaruhi hasil pemeriksaan.

Terimakasih🙏🏻




In reply to 2010101070 AISYA NOVIA RAHMI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101006 SELVIA INDRI FATIKA -

Saya Selvia Indri Fatika 2010101006 izin bertanya,

iya kalau menurut saya bisa saja berpengaruh, karena mengkonsumsi makanan dan minuman di waktu yang berdekatan ketika ingin melakukan tes kesehatan bisa membuat seluruh elemen yang ada di tubuh ikut bergerak. masing-masing organ akan menyerap makanan tersebut sebagai bahan bakar untuk tubuh nya.

oleh karena itu sebaik nya ketika ingin melakukan pemeriksaan urin berpuasa dulu kurang lebih selama 10 jam, tujuan nya adalah agar saat terjadi pemeriksaan  hasil yang keluar tidak terpengaruhi oleh asupan makanan yang di konsumsi pada jam-jam tersebut.

In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101053 LYLAND WILUJENG -

assalamualaikum wr wb saya Lyland Wilujeng Nim 2010101053 ijin bertanya apakah bayi yang lahir dari ibu pengidap HIV akan memiliki resiko tertular juga, kalau memang tertular bagaimana proses penularan nya? dan untuk penyembuhan nya sendiri bagaimana?  Terimakasih 

In reply to 2010101053 LYLAND WILUJENG

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101070 AISYA NOVIA RAHMI -

Waalaikumsalam, saya Aisya Novia Rahmi 2010101070

Izin bantu menjawab

Ibu yang dinyatakan positif HIV dapat menularkan virus tersebut pada bayinya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. HIV paling mudah ditularkan melaluidarah. Sementara itu, janin dalam kandungan ibunya mendapatkan asupan makanan dari darah melalui tali plasenta.

Untuk penyembuhannya sendiri saat ini masih belum ditemukan untuk obatnya, tetapi ada jenis obat yang dapat memperlambat perkembangan virus. Jenis obat ini disebut antiretroviral (ARV).

Terimakasih

In reply to 2010101053 LYLAND WILUJENG

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101015 TIKA ELIYANTI -

Assalamualaikum saya Tika eliyanti nim 2010101015 izin bentu menjawab. 

Bayi yang di lahirkan oleh ibu yang memiliki diagnosa hiv memiliki risiko terkena penyakit hiv juga cara Penularan adalah saat dalam kandungan terjadi melalui tali plasenta, saat terjadi pertukaran asupan makanan untuk janin. Selain dapat menular sejak dalam kandungan, biasanya seorang anak dapat mengalami HIV saat peristiwa persalinan. Pada tahap ini, bayi dapat tertular darah atau cairan milik ibu yang terinfeksi HIV. 

Terimakasi mohon maaf apabila kurang tepat 😊🙏

In reply to 2010101053 LYLAND WILUJENG

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101011 INTAN NUR AULIA DEWI -

Assalamualikum saya intan nur aulia dewi 2010101011 izin membantu menJawab Seorang ibu hamil yang dinyatakan positif HIV  dapat menularkan virus tersebut pada bayinya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Penularan dapat terjadi sejak masa awal kehamilan, persalinan, hingga menyusui. Kebanyakan anak di bawah usia 10 tahun yang tertular HIV dari ibunya, terjadi sejak dalam kandungan. penularan HIV juga dapat terjadi selama ibu menyusui bayi. Proses penularan melalui air susu ibu (ASI) bahkan dapat meningkat hingga dua kali lipat.

In reply to 2010101053 LYLAND WILUJENG

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101050 SEKAR SUKMANING TYAS -

Wallaikumsallam, saya sekr sukmaning tyas 2010101050 izin menjawab ya mba lyland. 

HIV, virus penyebab AIDS, dapat menular dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayinya yang baru lahir. Menurut WHO, sampai 30% bayi lahir dari ibu yang terinfeksi HIV akan tertular HIV kalau ibunya tidak memakai terapi antiretroviral (ART). Bila ibu terinfeksi HIV menyusui bayi, risiko keseluruhan naik menjadi 35-50%

HIV/AIDS paling mudah ditularkan melalui darah. Sementara itu, janin dalam kandungan ibunya mendapatkan asupan makanan dari darah melalui tali plasenta. Bayi atau janin dalam kandungan makan lewat tali plasenta. Peristiwa ini menjadi tempat darah bertukar, karena virus HIV/AIDS ada di dalam darah.

skema pengobatan yang yang dapat dilakukan oleh ibu hamil adalah:

-Ibu hamil yang terinfeksi HIV dan sama sekali belum pernah berobat, harus segera memulai ART meskipun kehamilan berada pada trimester pertama. 

-Mereka yang pernah melakukan ART sebelum hamil dapat meneruskan konsumsi obat dengan konseling terlebih dahulu untuk mengetahui efek samping obat.

-Pada trimester pertama, ibu hamil sebaiknya menghindari evavirenz karena dapat menyebabkan cacat pada janin. Ganti dengan nevirapine untuk sementara waktu.

-Dokter dapat menawarkan kombinasi ARV baru (jika sebelum hamil telah memulai terapi) karena selain ada yang menyebabkan cacat janin, ada juga yang efek sampingnya terlalu berat mengingat ibu hamil biasanya mengalami mual muntah di awal kehamilan. 

-Pada minggu ke 28, ibu hamil dapat memulai terapi AZT yang efektif mengurangi potensi bayi tertular HIV hingga di bawah 8%. 

-Jika ibu hamil baru mengetahui positif HIV di akhir masa kehamilan, obat yang diberikan adalah AZT dan lamivudine pada minggu ke 36, dengan risiko terjadi resisten terhadap obat karena tidak dipakai dalam satu rangkaian ART (biasanya terdiri dari 3 jenis obat).

-Jika ibu hamil mengetahui dirinya terinfeksi sebelum persalinan, dapat digunakan nevirapine saja meskipun ada risiko resistensi seperti poin sebelumnya.

Meskipun memiliki sejumlah efek samping, ART terbukti mampu mencegah penularan HIV dari ibu ke bayi. Jadi, tetap disarankan untuk melakukan terapi anti retroviral.


Terima kasih mohon maaf jika ada kesalahan


In reply to 2010101053 LYLAND WILUJENG

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101005 MILA DEWI SUSANTI -

Assalammualaikum saya mila dewi susanti 2010101005 

Izin menjawab

Bayi yang lahir dari ibu yang mengidap hiv menurut saya kemungkinan besar akan tertular. karena dimana hiv menular melalui darah,sementara janin dalam kandungan mendapat asupan makanan dari darah ibu melalui tali plasenta. Dan untuk mengurangi resiko penularan biasanya si ibu wajib meminum obat antiretrovial(ARV)

Mohon maaf bila kurang tepat

In reply to 2010101053 LYLAND WILUJENG

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101041 NURUL'AIN BARANI -

Waalaikumsalam, saya Nurul 'Ain Barani 2010101041 ijin menjawab pertanyaan dari mbak lyland ngiih.

Seorang bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mengidap infeksi HIV memiliki resiko untuk tertular virus HIV. virus HIV dapat ditransmisikan melalui darah dan cairan tubuh. Penularan HIV dari ibu ke anak dapat terjadi pada masa gestasi , persalinan maupun menyusui. Kejadian transmisi paling sering terjadi pada masa perinatal yang mana terjadi pada 50-65% kasus. Penularan HIV dari ibu ke janin dapat terjadi pada trimester pertama maupun kedua, yang dibuktikan dengan analisis virologi pada janin yang mengalami abortus. Sekitar 20-30% transmisi HIV terjadi pada masa gestasi tersebut. Selebihnya, transmisi dapat terjadi pada masa menyusui pada 12-20% kasus. Dan untuk pengobatanya Segera setelah lahir bayi yang terekspos HIV harus mendapatkan terapi antiretroviral, 

In reply to 2010101053 LYLAND WILUJENG

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101042 MUTIARA RAHMAWATI -

Assalamualaikum saya Mutiara Rahmawati 2010101042 izin menjawab.

Seorang yang dinyatakan positif HIV/AIDS dapat menularkan virus tersebut pada bayinya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. HIV/AIDS paling mudah ditularkan melalui darah. 


Proses penularannya yaitu HIV/AIDS paling mudah ditularkan melalui darah. Sementara itu, janin dalam kandungan ibunya mendapatkan asupan makanan dari darah melalui tali plasenta. Bayi atau janin dalam kandungan makan lewat tali plasenta. Peristiwa ini menjadi tempat darah bertukar, karena virus HIV/AIDS ada di dalam darah.


Untuk penyembuhannya adalah Pengobatan bisa dijadikan dalam waktu 4 hingga 6 minggu setelah dilahirkan. Bayi yang lahir dari ibu dengan HIV dan AIDS bisa diberikan AZT, yakni obat yang melindungi bayi dari infeksi HIV/AIDS melalui transmisi ibu ke ke bayi selama proses melahirkan.

Tes HIV/AIDS untuk bayi yang lahir dari ibu dengan HIV dan AIDS juga direkomendasikan dilakukan pada hari ke 14 hingga 21 setelah bayi dilahirkan. Tes ini bisa dilakukan pada usia 1 hingga 2 bulan dan saat usia bayi 4 hingga 6 bulan.

Tes HIV/AIDS digunakan untuk melihat secara langsung ada atau tidaknya HIV di dalam darah bayi. Jika hasil tes menunjukkan hasil positif HIV/AIDS, maka bayi tidak lagi mendapatkan AZT, melainkan kombinasi obat-obatan untuk HIV. Obat HIV ini membantu bayi yang terinfeksi HIV untuk bisa hidup lebih sehat.

In reply to 2010101053 LYLAND WILUJENG

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101053 LYLAND WILUJENG -

Terimakasih sekali atas jawabannya Mba Aisya, Mba Tika, Mba Intan, Mba Sekar, Mba Mila, Mba Nurul dan Mba Mutiara berarti bayi dapat Tertular HIV tersebut melalui darah karena asupan makanan nya sendiri pun di alirkan dari darah ke plasenta. 

In reply to 2010101053 LYLAND WILUJENG

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101017 FUJI PADIA RAMDANI -

Assalamualaikum izin menjawab pertanyaan mba lyland. Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sekitar 3 persen dari penderita HIV-AIDS di Indonesia adalah anak-anak berusia di bawah 14 tahun. Lebih dari 90% bayi dan anak-anak yang terinfeksi HIV tersebut tertular dari ibunya pada masa kehamilan, saat persalinan, atau melalui ASI. 

Pada materi di slide 17 didapatkan materi bahwa Saat ini pemeriksaan DNA HIV secara kualitatif di Indonesia lebih banyak digunakan untuk diagnosis HIV pada bayi. Pada daerah yang tidak memiliki sarana pemeriksaan DNA HIV, untuk menegakkan diagnosis dapat menggunakan pemeriksaan RNA HIV yang bersifat kuantitatif atau merujuk ke tempat yang mempunyai sarana pemeriksaan DNA HIV dengan menggunakan tetes darah kering (dried blood spot [DBS]). 

Pada materi di slide 18 didapatkan bahwa Pemeriksaan virologis digunakan untuk mendiagnosis HIV pada bayi berusia dibawah 18 bulan.

Menurut Fuji, kesimpulannya adalah bayi dapat terserang oleh HIV dimana penularannya dapat terjadi melalui Ibu ketika hamil, persalinan atau melalui pemeberian ASI, untuk pemeriksaan bayi yang terjangkit HIV adalah dengan DNA HIV atau pemeriksaan Virologis.

Terima kasih mba, mohon maaf nggih jika kurang tepat..

In reply to 2010101053 LYLAND WILUJENG

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by Dhesi Ari Astuti -

Prosedur persalinan yang aman

Dua pertiga transmisi vertikal infeksi HIV pada populasi

ibu tidak menyusui terjadi pada masa akhir kehamilan hingga

persalinan. Telaah sistematik terhadap 15 studi kohort

prospektif untuk mengetahui hubungan antara prosedur

bedah sesar dengan transmisi vertikal HIV dilakukan oleh the

International Perinatal HIV Group terhadap 8.533 pasangan ibu

dan anak. Studi tersebut membuktikan bahwa prosedur bedah

sesar elektif menurunkan risiko transmisi vertikal HIV sebesar

50% bila dibandingkan dengan metode persalinan lain [RO

0,43 (IK 95% 0,33–0,56)]

Efektivitas persalinan bedah sesar untuk mencegah

transmisi HIV mulai diteliti kembali setelah era penggunaan

ARV maternal profilaksis meluas. Boer, dkk. melakukan studi

kohort pada 143 ODHA hamil di Belanda yang sebagian besar

(62%) melakukan persalinan per vaginam. Studi tersebut

melaporkan tidak didapatkan transmisi vertikal pada semua

bayi [0% (IK 95% 0–2,1%). Studi kohort pada 8.977 ODHA

hamil dalam kurun waktu tahun 2000–2010 di Perancis

melaporkan tidak didapatkan perbedaan bermakna kejadian

transmisi vertikal HIV terhadap metode persalinan pada

kelahiran cukup bulan (≥37 minggu). Studi kohort yang

dilakukan pada 2.297 ODHA hamil dalam kurun waktu tahun

2002–2013 di Amerika Serikat dan Puerto Rico memberikan

hasil yang serupa. Studi ini menyimpulkan metode persalinan

tidak berpengaruh terhadap kejadian transmisi vertikal HIV

pada ODHA hamil yang dalam terapi ARV.

Berbagai negara maju merekomendasikan prosedur bedah

sesar elektif pada usia gestasi 38 minggu hanya bagi ibu

terinfeksi HIV dengan batasan viral load tertentu, yaitu >1000

kopi/mL di Amerika Serikat, Kanada, dan Spanyol, ≥400

kopi/mL di Perancis, dan >50 kopi/mL di Inggris dan Swedia.

Pada negara berkembang yang tidak dapat memastikan

ketersediaan fasilitas dan tenaga kesehatan untuk melakukan

prosedur bedah sesar pada ODHA hamil, rekomendasi

prosedur persalinan terpilih disesuaikan dengan menimbang

manfaat dan risiko. Rekomendasi persalinan pada negara

berkembang lebih menekankan kepada pentingnya

pencegahan infeksi melalui kewaspadaan standar,

menghindari pemecahan selaput ketuban, dan tindakan invasif

seperti episiotomi untuk menurunkan kemungkinan transmisi

vertikal HIV.


In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101019 HANISA -

Waalaikumussalam Warahmatullahi wabarakatuh, salam sehat ibu.. nggih ibu siap, terima kasih banyak nggih ibu

In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101038 SRI KINANTI -


Waalaikumussalam Warahmatullahi wabarakatuh, salam sehat ibu.. nggih ibu siap, terima kasih banyak nggih ibu

In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101043 SAFIRA NURUL AINI -

Assalamu'alaikum ibu saya Safira Nurul Aini (2010101043) izin bertanya, 
1. Maksut atau penegertian dari nilai-nilai MC pada materi pemeriksaan hematologi rutin itu apa nggih bu ?
2. Pada tabel tersebut ada  disebutkan mengenai kadar normal MCV, MCH, MCHC dan RDW, pengertian adan kepanjangannya apa nggih bu ?hematologi


Terimakasih ibu sebelumnya, mohon teman - teman juga membantu 😊🙏🏻

In reply to 2010101043 SAFIRA NURUL AINI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101015 TIKA ELIYANTI -

Assalamualaikum saya Tika eliyanti izin bantu untuk menjawab.

  1. MCV (mean corpuscular volume), yaitu perhitungan ukuran rata-rata sel darah merah. 
  2. MCH (mean corpuscular hemoglobin), yaitu perhitungan jumlah rata-rata hemoglobin di dalam sel darah merah
  3. MCHC (mean corpuscular hemoglobin concentration) adalah perhitungan seberapa padatnya molekul hemoglobin dalam sel darah merah.
  4. red distribution width (RDW atau RDW-CV) adalah kisaran variasi volumen sel darah merah. Hasil yang lebih tinggi menandakan variasi volume/ ukuran sel darah merah yang lebih besar

Terimaksih semoga dapat membantu 😊🙏

In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101004 RESA NUR AZIZAH -

Waalaikumsalam wr wb ibu baik ibu🙏🏻 

In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101006 SELVIA INDRI FATIKA -

Assalamualaikum wr.wb, saya Selvia Indri Fatika 2010101006 izin bertanya,

hepatitis b merupakan penyakit yang bisa menular. Kemungkinan besar ibu hamil yang mempunyai penyakit hepatitis b akan menularkan kepada calon anak nya nanti, bagaimana penencegahan yang bisa kita lakukan agar penyakit tersebut tidak menular ke bayi nya?

In reply to 2010101006 SELVIA INDRI FATIKA

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101053 LYLAND WILUJENG -

assalamualaikum Mba Selvia saya Lyland Wilujeng Nim 2010101053 ijin menjawab ya, pencegahan nya Kalau ibunya positif (Hepatitis B), dalam waktu kurang dari 12 jam setelah dilahirkan, bayi tersebut harus diberikan Imunoglobulin Hepatitis B (HBIG) ditambah vaksin Hepatitis B. Vaksin tersebut juga harus diberikan secara tuntas sebanyak tiga kali untuk melindungi anak agar tidak tertular virus Hepatitis B dari ibunya. dan untuk mencegah penularan hepatitis B setelah bayi dilahirkan yaitu dengan menjalani vaksinasi, pemberian vaksin pertama kali dilaksanakan secara dini, yaitu pada usia bayi 0 sampai 7 hari.

Terimakasih mohon maaf jika ada kesalahan 

In reply to 2010101006 SELVIA INDRI FATIKA

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101041 NURUL'AIN BARANI -

saya nurul ain barani ijin menjawab, 

seorang ibu hamil, besar kemungkinan akan menularkan hepatitis b ke bayi saat lahir. Bila bayi terkena tertular dan tidak diobati maka bisa mengalami masalah hati untuk jangka panjang.  Untuk membantu mencegah infeksi hepatitis B menyebar ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan, seperti, mendapatkan vaksin, menggunakan kondom setiap kali melakukan hubungan intim, menggunakan sarung tangan ketika menyentuh sampah atau benda-benda yg tidak higienis, jangan berbagi alat cukur, sikat gigi, dan jangan berbagi makanan pra-kunya untuk bayi.

In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101061 LULU HUSNIATUL AISY -

assalamualaikum ibu dan teman teman. saya Lulu Husniatul Aisy 2010101061 izin bertanya. untuk pemeriksaan rutin darah dan pemeriksaan rutin urine apakah ada ketentuan khususnya untuk rutin diperiksa? jika iya, dalam kurun waktu berapa kali dalam waktu rutinnya? terimakasih sebelumnya 🙏🏻

In reply to 2010101061 LULU HUSNIATUL AISY

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101017 FUJI PADIA RAMDANI -

Waalikumussalam WR. WB. 

Fuji izin menjawab pertanyaan mba Lulu nggih, pada materi slide ke-6 didapatkan materi bahwa :

Pemeriksaan urin rutin seringkali menjadi bagian dari pemeriksaan kesehatan berkala (medical check-up), dan direkomendasikan dokter ketika seseorang memiliki gejala seperti sakit perut, nyeri punggung, sering buang air kecil disertai rasa nyeri saat buang air kecil.

Jadi, menurut Fuji kesimpulannya adalah jika terdapat gejala seperti diatas atau direkomendasikan dokter, bisa langsung melakukan pemeriksaan urine, namun apabila tidak, bisa melakukan pemeriksaan sesuai dengan pemeriksaan rutin MCU yang biasanya dilakukan 3/6 bulan 1 kali

Terima kasih.. Mohon maaf bila kurang tepat nggih
In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101020 INTAN CHOIRIL MEITA AMANDA -

Assalamualaikum w.wb

Saya Intan choiril meita amanda 2010101020, ijin bertanya ibuk..pada umumnya Urin yang berwarna merah terjadi oleh perempuan itu di sebabkan karena perempuan tersebut sedang menstruasi tetapi jika Urin berwarna merah pada laki” apakah itu berbahaya??

Terimakasih 😊🙏🏻

In reply to 2010101020 INTAN CHOIRIL MEITA AMANDA

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101024 Diyas Indah Pakerti -

Izin menjawab saya Diyas indah pakerti 2010101024

urine merah muda atau kemerahan memang terkandang menandakan adanya darah dalam air kencing. Kondisi itu secara medis dikenal dengan sebutan hematuria. Sementara, hematuria bisa menjadi tanda adanya luka di ginjal. Tetapi, darah bisa muncul dari mana saja di sepanjang saluran kencing

In reply to 2010101020 INTAN CHOIRIL MEITA AMANDA

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101052 NAURAH SALSABILA ANWAR -

Assalamualaikum wr wb saya naurah salsabila dengan NIM 2010101052 izin menjawab

urine berwarna merah pada laki laki terjadi  pada pria paruh baya ke atas, penyebab hematuria yang cukup umum adalah pembesaran prostat. Ketika prostat membesar, uretra akan tertekan dan memicu masalah  pada kandung kemih. Hal ini juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih yang ditandai dengan munculnya darah pada urin.

sekian terimakasih

In reply to 2010101020 INTAN CHOIRIL MEITA AMANDA

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101006 SELVIA INDRI FATIKA -

Saya Selvia Indri Fatika 2010101006, izin menjawab

Pada pria, urine yang berdarah itu bisa di sebabkan karena pembesaran atau kelainan pada prostat. nah Kelenjar prostat ini sering membesar saat pria mendekati usia paruh baya. Kemudian menekan uretra, sebagian menghalangi aliran urin. Tanda dan gejala pembesaran prostat, termasuk kesulitan buang air kecil, dan darah yang terlihat atau mikroskopis dalam urin.

In reply to 2010101020 INTAN CHOIRIL MEITA AMANDA

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101047 NOFI NURWIDYANINGSIH -

Waalaikumsalam, saya Nofi Nurwidyaningsih izin membantu menjawab

Pasalnya warna urine urine juga bisa menandakan adanya kencing berdarah, infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, tumor atau batu di ginjal dan kandung kemih, gangguan prostat, anemia hemolitik, atau kelainan genetik porfiria.

In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101044 NENENG WINDI ASTUTI -

Assalamualaikum wr wb,saya neneng windi astuti 2010101044 ijin bertanya nggih bu. 

Ada salah satu temen saya yg sering begadang mengeluh migren yg cukup berat,tiap duduk terus berdiri terasa pusing sekali. Nah pertanyaannya apakah ada hubungannya migren dengan anemia(kurang darah) atau ternyata karena efek dari begadang tsb. Dan bagaimana solusi untuk mencegah hal tsb Terima kasih ibu🙏🏻

In reply to 2010101044 NENENG WINDI ASTUTI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101046 NATASYA RISKYA APRILIANTI -

Walaikumsalam wr wb saya Natasya Riskya Aprilianti 2010101046 izin menjawab Nggih.

Tidur merupakan salah satu kebutuhan pokok setiap manusia yang dapat memberikan segudang manfaat baik bagi tubuh. Sakit kepala sendiri bisa disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah kurang tidur. Sakit kepala akibat kurang tidur dapat berupa migrain, yaitu sakit kepala sebelah yang akan berdampak pada aktivitas harian yang kamu lakukan. 

Selain kurang tidur, sakit kepala juga bisa disebabkan oleh sleep apnea pada seseorang, yaitu gangguan tidur serius di mana pernapasan sering berhenti selama tidur. Seseorang yang mengalami kondisi ini umumnya akan mengalami kualitas tidur yang buruk, meski sudah memiliki waktu tidur yang cukup. Ternyata, penyebabnya sendiri adalah kekurangan oksigen menuju otak.

Saat mengalami sleep apnea, tubuh akan kekurangan oksigen yang menyebabkan adanya perubahan pada aliran darah di otak, serta meningkatnya kadar karbon dioksida dalam tubuh. Untuk menghindari sakit kepala yang diinginkan, kamu bisa melakukan beberapa langkah berikut ini untuk memiliki kualitas tidur yang baik:

  • Terapkan pola tidur yang baik setiap harinya. Usahakan untuk tidur dan bangun di jam yang sama, meskipun saat akhir pekan.
  • Jangan mengonsumsi kafein dan alkohol sesaat sebelum tidur.
  • Jauhi gawai dan matikan televisi sebelum tidur.
  • Mandi dengan air hangat jika diperlukan untuk membantu tidur menjadi lebih nyenyak.
  • Mengonsumsi susu hangat. Susu mengandung melatonin yang bekerja dengan membantu meningkatkan kualitas tidur menjadi lebih baik.
Terimakasih mohon maaf atas kekurangannya 
In reply to 2010101044 NENENG WINDI ASTUTI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101047 NOFI NURWIDYANINGSIH -

Nofi Nurwidyaningsih 2010101047 ixin menjawab

Anemia Defisiensi Zat Besi

Jenis anemia ini dapat menyebabkan otak menerima lebih sedikit oksigen daripada yang dibutuhkannya untuk berfungsi dengan optimal, sehingga dapat memicu sakit kepala/ migrain. Anemia defisiensi zat besi juga sering dikaitkan dengan migrain, terutama pada wanita yang sedang menstruasi.

Pencegahan anemia :

1. Makanan kaya zat besi dan asam folat, seperti daging, sereal, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau gelap, roti, dan buah-buahan.

2. Makanan kaya vitamin B12, seperti susu dan produk turunannya, serta makanan berbahan dasar kacang kedelai, seperti tempe dan tahu. 

3. Buah-buahan kaya vitamin C, misalnya jeruk, melon, tomat, dan stroberi.

In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101051 SUKANTI NINGSIH -

Assalamualaikum ibu saya Sukanti Ningsih 2010101051 izin bertanya. Ada beberapa penyakit yang ada di ppt, nah apakah penyakit seperti HIV dan sifilis itu bisa di sembuhkan tuntas? Dan bagaimana pengobatannya? Terimaksih ibu....

In reply to 2010101051 SUKANTI NINGSIH

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101046 NATASYA RISKYA APRILIANTI -

Walaikumsalam saya Natasya Riskya Aprilianti 2010101046 izin menjawab Nggih

Terimakasih Rayfoxsy atas pertanyaannya Sifilis termasuk dalam penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sifilis dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui kontak kulit atau mukosa dengan luka sifilis tersebut. Gejala sifilis antara lain: 1. Sifilis primer Ditandai dengan muncul luka yang tidak nyeri pada penis, mulut atau anus. Sering kali gejala ini tidak disadari karena tidak menimbulkan rasa nyeri. Luka ini biasanya muncul sekitar 3 minggu setelah kontak dan dalam waktu 6 minggu dapat sembuh dengan sendiri tanpa pengobatan. Namun infeksi tetap terus berlanjut 2. Sifilis sekunder Gejala sifilis sekunder muncul beberapa minggu setelah luka gejala sifilis primer menghilang, yakni timbul ruam atau bintik-bintik kemerahan pada seluruh tubuh,terutama telapak tangan dan kaki. Ruam ini tidak gatal dan dapat disertai dengan timbul seperti kutil di sekitar kelamin atau mulut. Selain itu, tubuh terasa pegal, nyeri otot, demam, kelelahan. Gejala ini dapat hilang timbul selama berminggu-minggu sampai berbulan-bulan. 3. Sifilis laten Apabila infeksi sifilis tidak diobati, maka penyakit ini dapat masuk ke fase laten, dimana tidak menimbulkan gejala apapun. Namun infeksi tetap berlanjut dan menyebar ke seluruh tubuh. 4. Sifilis tersier Apabila tidak diobati, maka infeksi ini dapat berlanjut dan menimbulkan kerusakan organ tubuh, seperti saraf, mata, otak, jantung, pembuluh darah, sendi bahkan kematian. Untuk menegakkan diagnosis sifilis, diperlukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah dan pemeriksaan sampel cairan luka. Untuk pengobatan sifilis, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter Anda. biasanya dokter akan memberikan injeksi antibiotik. Dengan mendapat penanganan dini dan sesuai, penyakit ini dapat disembuhkan. Namun pengobatan sifilis tidak dapat memulihkan kerusakan organ yang sudah terjadi. Untuk pencegahan penularan lebih lanjut, disarankan Anda menunda hubungan seksual dan menghindari hubungan seksual yang berisiko.

Terimakasih mohon maaf jika ada kekurangan 

In reply to 2010101051 SUKANTI NINGSIH

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101052 NAURAH SALSABILA ANWAR -

Assalamualaikum wr wb saya Naurah salsabila dengan Nim 2010101052 izin menjawab pertanyaan dari saudari sukanti ningsih

Hampir semua penyakit infeksi menular seksual bisa diobati kecuali HIV AIDS, dengan catatan penyakit ini tidak ada faktor resiko lain seperti hanya sekali terkena penyakit tersebut dan tidak berulang-ulang melakukan hubungan seksual.sembuh secara perlaham laham dan membutuhkan waktu,sementara untuk pengobatannya sendiri adalah pengobatan utama sifilisatau raja singa dengan suntikan antibiotik penisilin. Dosis penisilin berbeda-beda tiap penderita, tergantung kondisinya. Untuk mengatasi sifilis yang masih di tahap awal, penyuntikan penisilin cukup satu kali (dosis tunggal)

sekiam terimakasih

In reply to 2010101051 SUKANTI NINGSIH

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101060 Riski Eka saputri -

Assalamualaikum saya Riski eka saputri 2010101060 izin menjawab pertanyaan dari sukanti ningsih 

Orang yang sudah terinfeksi akan terus memiliki virus HIV seumur hidupnya. Dengan begitu, pengobatan HIV pada orang dengan HIV/ AIDS (ODHA) juga harus dilakukan seumur hidup. Sayangnya, hingga kini belum ada pengobatan yang benar-benar dapat menghilangkan virus HIV dari dalam tubuh. Pengobatan HIV yang digunakan yaitu antiretroviral (ARV), terdiri dari beberapa jenis. ARV yang berfungsi untuk menghambat perkembangan virus, meningkatkan kualitas hidup pengidap HIV, serta menurunkan risiko penularan. Mengonsumsi obat ARV secara tepat setiap hari dapat mencegah atau memperlambat perburukan menjadi AIDS. Selama pengobatan, kadar virus HIV dan CD4 dalam tubuh akan terus dipantau untuk melihat respon pengobatan. Kadar CD4 ini dapat diperiksa setiap 3 sampai 6 bulan. Sementara itu, kadar virus HIV dapat diperiksa saat awal pengobatan dan selanjutnya setiap 3 sampai 4 bulan selama pengobatan HIV dilakukan. Pengobatan diharapkan dapat menurunkan kadar virus HIV, hingga tidak dapat terdeteksi. Bila kadarnya sudah tidak terdeteksi dalam pemeriksaan, maka risiko penularan HIV kepada orang lain bisa lebih berkurang. Dapat dikatakan HIV/AIDS belum dapat disembuhkan secara total. Namun, dengan perkembangan teknologi kedokteran, pengobatan HIV tetap dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pengidap HIV.


Secara umum, pengobatan utama sifilis atau raja singa adalah dengan suntikan antibiotik penisilin. Dosis penisilin berbeda-beda tiap penderita, tergantung kondisinya. Untuk mengatasi sifilis yang masih di tahap awal, penyuntikan penisilin cukup satu kali (dosis tunggal). Sedangkan pada sifilis tahap lanjut, diperlukan dosis tambahan sesuai petunjuk dokter. Sifilis (sipilis) termasuk penyakit yang dapat disembuhkan, terutama jika cepat terdeteksi dan ditangani. Bila sifilis baru diobati saat sudah terjadi kerusakan organ, pengobatan sifilis tidak bisa memperbaiki kerusakan organ.




In reply to 2010101051 SUKANTI NINGSIH

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101040 FRIESCHA FRIECILLIA MARTIN -

Wa'alaikumussalam

Saya Friescha Friecillia Martin (2010101040) Izin membantu menjawab nggi mba,

Apakah penyakit seperti HIV dan sifilis dapat disembuhkan dengan tuntas?? Bagaimana cara pengobatannya??


- Sifilis

Sifilis termasuk dalam penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sifilis dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui kontak kulit atau mukosa dengan luka sifilis tersebut. Untuk pengobatan sifilis, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter Anda. biasanya dokter akan memberikan injeksi antibiotik. Dengan mendapat penanganan dini dan sesuai, penyakit ini dapat disembuhkan. Namun pengobatan sifilis tidak dapat memulihkan kerusakan organ yang sudah terjadi. Untuk pencegahan penularan lebih lanjut, disarankan Anda menunda hubungan seksual dan menghindari hubungan seksual yang berisiko.


- HIV

HIV/AIDS adalah kondisi kronis yang disebabkan oleh infeksi human immunodeficiency virus. Pada orang yang terinfeksi HIV, sistem kekebalan tubuh akan melemah sehingga sulit melindungi dari berbagai penyakit infeksi. Sampai saat ini memang belum ada obat dan terapi yang membuat penderita HIV sembuh total. Akan tetapi HIV dapat ditangani jika menjalani perawatan dengan baik. Mulai dari terapi antiretroviral (ART) dan mengonsumsi obat-obatan sehingga dapat membantu membuat tubuh penderitanya lebih sehat, tetapi perlu dilakukan seumur hidup.


Sekian jawaban dari saya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam menjawab.

Wassalamu'alaikum 

In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101022 SURTI PARTININGSIH -

assalamu'alaikum wr..wb.. ibu, temen2 izin bertanya mengenai penyakit kelamin  (HIV).

Pertanyaan saya mengapa seseorang yang memiliki orientasi seksual yang berbeda (gay) atau orang yang suka sesama jenis lebih memiliki resiko yang tinggi terkena penyakit kelamin (HIV), karna sering dijelaskan bahwa penyakit HIV dapat menginfeksi orang yang suka gonta-ganti pasangan (lelaki,perempuan).

jadi mengapa virus HIV bisa beresiko lebih tinngi kepada seorang yang berhubungan intim sesama jenis dibanding yang berbeda jenis????


terimakasih :)

In reply to 2010101022 SURTI PARTININGSIH

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101068 NIRMALA AYU ARIFAH -

Waalaikumsalam, Saya Nirmala Ayu nim 2010101068 ijin menjawab pertanyaan mba surti,  Seks anal menjadi pilihan yang umum bagi pasangan gay, meskipun banyak juga pasangan beda jenis yang mempraktikkan seks anal, dalam sebuah penelitian yang dimuat dalam International Journal of Epidemiology mengungkapkan bahwa tingkat risiko penularan HIV lewat seks anal lebih besar 18% dari penetrasi vagina. Pasalnya, jaringan dan lubrikan alamiah pada anus dan vagina sangat berbeda. Vagina memiliki banyak lapisan yang bisa menahan infeksi virus, sementara anus hanya memiliki satu lapisan tipis saja. Selain itu, anus juga tidak memproduksi lubrikan alami seperti vagina sehingga kemungkinan terjadinya luka atau lecet ketika penetrasi anal dilakukan pun lebih tinggi. Luka inilah yang bisa menyebarkan infeksi HIV. Infeksi HIV juga bisa terjadi jika ada kontak dengan cairan rektal pada anus. Cairan rektal sangat kaya akan sel imun sehingga virus HIV mudah melakukan replikasi atau penggandaan diri. Cairan rektal pun menjadi sarang bagi HIV. Maka, jika pasangan yang melakukan penetrasi telah positif mengidap HIV, virus ini akan dengan cepat berpindah pada pasangannya lewat cairan rektal pada anus. Tak seperti vagina, anus tidak memiliki sistem pembersih alami sehingga pencegahan infeksi virus lebih sulit dilakukan oleh tubuh.

In reply to 2010101022 SURTI PARTININGSIH

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101047 NOFI NURWIDYANINGSIH -

Izin menjawab

Apa hubungannya HIV dan seks sesama jenis?

HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Karena bersifat retrovirus, HIV bisa berkembang biak dan menggandakan diri dalam sel tubuh manusia yang mengidapnya.

Virus ini sudah dikenali sejak tahun 1950-an dan hingga saat ini belum ada obat yang mampu menghentikan infeksi virus ini.

Pengobatan yang diberikan pada pasien hanya bisa diusahakan untuk meningkatkan kualitas hidup dan meredakan gejala-gejala HIV.

Tak jarang virus ini dihubungkan dengan penyakit menular seksual karena penyebarannya yang serupa.

HIV dan penyakit menular seksual sama-sama bisa ditularkan lewat hubungan seks tanpa alat kontrasepsi dan/ atau dengan pasangan yang bergonta-ganti.

Ini berarti baik pasangan gay maupun heteroseksual (beda jenis) sama-sama memiliki risiko terserang HIV.

Untuk memahami mengapa hubungan seks sesama jenis lebih berisiko HIV, simak alasannya berikut ini.


Alasan pasangan gay berisiko HIV

Ada beberapa alasan yang menyebabkan tingginya risiko HIV pada hubungan seks gay. Alasan-alasan tersebut sangat beragam dan rumit, mulai dari faktor-faktor biologis, gaya hidup, dan sosial.


Itulah mengapa pencegahan terhadap kasus HIV pada pasangan gay masih sulit untuk digalakkan.

In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101038 SRI KINANTI -

Assalamu'alaikum ibu saya sri kinanti 2010101038 izin bertanya bagaimana cara mencegah penularan Hiv pada pasangan yang telah menikah.

Sekian terimakasih

In reply to 2010101038 SRI KINANTI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101053 LYLAND WILUJENG -

Assalamualaikum mba Sri Kinanti saya Lyland Wilujeng Nim 2010101053 ijin menjawab pertanyaan nya ya, salah satu cara pencegahan yaitu dengan mendapatkan PrEP,  PrEP atau Obat PrEP (pre-exposure prophylaxis) merupakan terapi untuk menurunkan risiko pada seseorang yang terjangkit infeksi HIV. Biasanya, PrEP menggunakan kombinasi obat antiretrovirus, yaitu tenofovir dan emtricitabine. Kombinasi obat ini mencegah virus HIV menyebar dan berkembang biak di dalam tubuh seseorang.

Terimakasih 

In reply to 2010101038 SRI KINANTI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101025 GALUH CANDRA DEWI -

Saya Galuh Candra Dewi 2010101025 izin mencoba menjawab

1. Melakukan Hubungan Seksual yang Aman, Hindari hubungan intim yang berisiko menimbulkan luka

2. Hindari Obat-obatan Terlarang. virus HIV dapat menular melalui darah, sehingga penggunaan jarum suntik secara bergantian dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terserang penyakit ini

Mohon maaf jika kurang tepat, terimakasih

In reply to 2010101038 SRI KINANTI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101046 NATASYA RISKYA APRILIANTI -

Walaikumsalam wr wb saya Natasya Riskya Aprilianti 2010101046 izin menjawab Nggih. 

Ada beberapa hal lain yang perlu dilakukan, yaitu:
  • Menggunakan kondom saat berhubungan seksual. ... 
  • Pasangan yang mengalami HIV harus berobat denganteratur. ... 
  • PrEP harus dikonsumsi teratur setiap hari. ... 
  • Hindari hubungan intim yang berisiko menimbulkan luka. ... 
  • Konsultasikan dengan dokter bila berencana untuk hamil.
Terimakasih mohon maaf jika ada kekurangan🙏


In reply to 2010101038 SRI KINANTI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101022 SURTI PARTININGSIH -

waalaikumsalam wr..wb..

izin menjawab pertanyaan mbak kinan "cara mencegah penularan Hiv pada pasangan yang telah menikah"

sebelumnya mbak kinan pasti tahu kan penyebab-penyebab terinfeksi virus HIV salah satunya adalah sering bergonta-ganti pasangan,

jadi dari penyebab tsb, menurut saya salah satu cara untuk mencegah penularan HIV pada pasangan maupun kita sendiri bila sudah menikah maupun sebelum menikah ada baiknya untuk tidak gonta-ganti pasangan, dan juga hindari sex diluar nikah untuk mencegah terjadinya penularan atau terinfeksi virus HIV.


Mohon maaf bila ada kesalahan dalam jawaban ya mbakk kinan :)

In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101022 SURTI PARTININGSIH -

assalamu'alaikum wr..wb.. ibu temen-temen izin bertanya mengenai DARAH


Seperti yang temen-temen tahu bahwa jantung berfungsi dalam memompa darah keseluruh tubuh. pertanyaan saya apa gejala yang dapat terjadi bila jantung tidak bekerja secara optimal atau tidak memompa darah secara optimal keseluruh tubuh????


terimakasih :)

In reply to 2010101022 SURTI PARTININGSIH

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101007 TRI REVITA -

Wa'alaikumsalam, saya Tri Revita 2010101007

Izin menjawab pertanyaan 

Jika tidak, maka darah tidak dialirkan secara optimal ke seluruh tubuh sehingga dapat mengganggu kinerja berbagai organ lain di dalamnya. Pada kondisi yang paling buruk, sistem kerja jantung dapat melemah hingga tidak berfungsi dan menyebabkan dampak kematian.

In reply to 2010101007 TRI REVITA

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101022 SURTI PARTININGSIH -

baik mbak Tri Revita terimakasih untuk jawabannya.

jadi bila kinerja jantung sudah tidak optimal otomatis dapat mengganggu kinerja berbagai organ lain, Organ-organ yang dimaksud organ apa saya mbak?

In reply to 2010101022 SURTI PARTININGSIH

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101024 Diyas Indah Pakerti -

Izin menjawab saya Diyas indah pakerti 2010101024

Gagal jantung adalah kondisi ketika jantung tidak mampu memompa darah dan oksigen secara efektif ke seluruh organ tubuh yang membutuhkan. Akibatnya, banyak fungsi organ tubuh akan terganggu.

In reply to 2010101024 Diyas Indah Pakerti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101022 SURTI PARTININGSIH -

trimakasih  mbak diyas  untuk jawabannya.

jadi kinerja dari organ-organ tubuh yang mana saja yang dapat terganggu bila kinerja jantung tidak berrkerja secara optimal????

In reply to 2010101022 SURTI PARTININGSIH

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101035 EKA NUR LAILI KHASANAH -

assalamualaikum izin menjawap

Jika jantung tidak bekerja secara optimal, maka darah tidak dialirkan secara optimal ke seluruh tubuh sehingga dapat mengganggu kinerja berbagai organ lain di dalamnya. Pada kondisi yang paling buruk, sistem kerja jantung dapat melemah hingga tidak berfungsi dan menyebabkan dampak kematian.

terimakasih

In reply to 2010101035 EKA NUR LAILI KHASANAH

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101022 SURTI PARTININGSIH -

waalaikumsalam mbak Laili Khasanah terimakasih untuk jawabannya, namun disini saya masih belum paham mengenai kinerja dari organ-organ yang diganggu salat kinerja jantung tidak berkerja secara optimal,


terimakasih

In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101045 MEYSHA PUTRI PADBI -

Assalamu'alaikum wr wb saya Meysha Putri padbi Nim 2010101045 ijin bertanya 

Apakah orang yang hidup dengan HIV berisiko lebih tinggi terinfeksi virus yang menyebabkan COVID-19? Kalu ia bagaimana cara penderita HIV menghindari atau mencegah terinfeksi dari COVID-19 


Terimakasih 🙏

In reply to 2010101045 MEYSHA PUTRI PADBI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101024 Diyas Indah Pakerti -

Izin menjawab saya Diyas indah pakerti 2010101024

Jika seseorang mengidap HIV/AIDS, kekhawatiran terinfeksi virus corona dan menjadi kondisi yang serius semakin bertambah. Pengidap HIV/AIDS harus mengambil beberapa tindakan pencegahan ekstra untuk melindungi diri dari virus corona. 

Karena COVID-19 masih sangat baru, maka tidak banyak data tentang bagaimana COVID-19memengaruhi orang dengan HIV/AIDS secara khusus. Hal yang pasti, virus corona berdampak pada sistem pernapasan. 

Jika HIV yang dimiliki terkontrol dengan baik, artinya seseorang menjalankan terapi antiretroviral (ART) yang berhasil menekan HIV dan ia memiliki jumlah CD4 normal. Maka, kamu mungkin mengalami gejala COVID-19 yang lebih parah dibandingkan seseorang yang tidak memiliki HIV/AIDS. 

Namun, apabila HIV yang dimiliki sudah lanjut atau tidak terkendali dengan baik dengan terapi ART, sistem kekebalan tubuh akan lebih sulit melindungi kamu dari infeksi, termasuk COVID-19. Dalam hal ini, jika kamu tertular virus corona, kemungkinan mengalami komplikasi serius lebih tinggi. 


In reply to 2010101045 MEYSHA PUTRI PADBI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101017 FUJI PADIA RAMDANI -

Waalaikumussalam Wr. Wb. Fuji izin menjawab pertanyaan mba meysah nggih.. sebelumnya mohon maaf bila terdapat kekeliruan, terima kasih..

Menurut saya, betul. Resiko penderita HIV lebih tinggi untuk terjangkit Covid-19, karena sistem imunitas atau kekebalan tubuh penderita AIDS ini lemah dan mudah terserang infeksi, cara menghiindarinya adalah penderita HIV selama covid ini tidak mendekati kawasan yang berkerumun, menerapkan prokes dan melakukan pemeriksaan berkala serta menjaga diri. 

In reply to 2010101045 MEYSHA PUTRI PADBI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by Dhesi Ari Astuti -

HIV adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh sehingga otomatis ODHIV rentan terhadap suatu penyakit.

Mentaati PROKES adalah kunci pencegahan covid19

In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101050 SEKAR SUKMANING TYAS -

Assalamu'allaikum ibu saya sekar sukmaning tyas dengan nim 2010101050 izin bertanya. 

Bagaimana cara pencegahan TORCH selain melakukan pemeriksaan dan untuk mengantisipasi terjadinya TORCH, apakah ada batas usia untuk melakukan pemeriksaan bu? Terima kasih 

In reply to 2010101050 SEKAR SUKMANING TYAS

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101035 EKA NUR LAILI KHASANAH -

izin menjawap pertanyaan mb sekar

Selain pemeriksaan kehamilan secara teratur, berikut tips yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus TORCH:

1,Mengonsumsi makanan yang matang

Hindari mengonsumsi makanan yang tidak matang atau setengah matang. Virus atau parasit penyebab TORCH banyak terdapat pada makanan, dan tidak akan mati apabila makanan tersebut tidak dimasak hingga matang. Tundalah keinginan Anda untuk mengonsumsi telur setengah matang dan salmon sashimi.

2,Mengonsumsi makanan bergizi

Perbanyak mengonsumsi makanan bergizi seperti sayuran dan buah-buahan selama hamil. Selain baik untuk perkembangan janin, gizi yang cukup juga akan membuat tubuh tetap sehat dan kuat, sehingga mampu melawan berbagai penyakit termasuk TORCH. Pastikan Anda mengonsumsi makanan bergizi seimbang setiap hari.

3,Melakukan vaksinasi

Vaksin rubella dapat mencegah masuknya parasit penyebab TORCH. Vaksin ini harus dilakukan sebelum kehamilan. Setiap wanita sebaiknya melakukan pemeriksaan sebelum menikah untuk mendeteksi adanya virus TORCH dalam tubuh. Setelah itu konsultasikan dengan dokter, kapan vaksinasi TORCh sebaiknya dilakukan.

4.Jaga kebersihan tubuh

Jagalah selalu kebersihan tubuh Anda, dimulai dari hal-hal kecil seperti mencuci tangan dengan sabun. Menjaga kebersihan tubuh juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh Anda dalam melawan virus TORCH.

5.Hindari kontak dengan penderita penyakit

Ibu hamil harus menghindari kontak dengan siapa pun yang menderita infeksi virus, seperti rubella. Dengan menghindari kontak tersebut, risiko ibu hamil untuk tertular virus menjadi semakin kecil.


In reply to 2010101035 EKA NUR LAILI KHASANAH

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101022 SURTI PARTININGSIH -

Assalamu'alaikkum mbak eka izin bertanya dari jawaban mbak eka di point pertama yang menjelaskan tentang cara untuk mencegah infeksi virus TORCH yaitu dengan cara tidak mengkonsumsi makanan yang belum dimasak (mentah) seperti telur setengah matang dan salmon sashimi dikarnakan Virus atau parasit penyebab TORCH banyak terdapat disana.


lalu bagaimana dengan mengkonsumsi sayuran mentah (lalapan), apakah aman2 saja???


terimakasih:)

In reply to 2010101022 SURTI PARTININGSIH

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101017 FUJI PADIA RAMDANI -

Waalaikumussalam, Fuji izin menanggapi pertanyaan mba surti, lalapan (sayuran mentah) yang langsung dimakan kebanyakan adalah sayuran yang memang memiliki banyak kandungan yang baik bagi tubuh, asal pandai dalam memilihin bahan sayuran yang akan dijadikan lalapan dan jangan lupa untuk dicuci dengan bersih, maka akan aman-aman saja.

Terima kasih

In reply to 2010101017 FUJI PADIA RAMDANI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101022 SURTI PARTININGSIH -

baik mbak fuji terimakasih.

berarti untuk sayur tidak ada masalah ya hanya perlu untuk dicuci bersih sebelum dikonsumsi :)

In reply to 2010101050 SEKAR SUKMANING TYAS

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101053 LYLAND WILUJENG -

Assalamualaikum Mba Sekar saya Lyland Wilujeng Nim 2010101053 ingin izin menjawab pertanyaan nya ya cara pencegahan TORCH selain melakukan pemeriksaan yaitu dengan menerapkan hidup sehat seperti Mengonsumsi makanan yang matangi, hindari mengonsumsi makanan yang tidak matang atau setengah matang. Virus atau parasit penyebab TORCH banyak terdapat pada makanan, Melakukan vaksinasi, Vaksin rubella dapat mencegah masuknya parasit penyebab TORCH. Vaksin ini harus dilakukan sebelum kehamilan. Setiap wanita sebaiknya melakukan pemeriksaan sebelum menikah untuk mendeteksi adanya virus TORCH dalam tubuh. Hindari kontak dengan penderita penyakit ibu hamil harus menghindari kontak dengan siapa pun yang menderita infeksi virus, seperti rubella. Dengan menghindari kontak tersebut, risiko ibu hamil untuk tertular virus menjadi semakin kecil. 

Dan untuk batas usia pemeriksaan TORCH sendiri adalah usia termuda 18 tahun dan usia tertua 40 tahun. 

Terimakasih 

In reply to 2010101050 SEKAR SUKMANING TYAS

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101029 DELVIANITA ANGGRAENI BONGGILI -

Saya Delvianita Anggraeni Bonggili nim 2010101029 izin menjawab 

ToRCH merupakan kelompok penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dan parasit Toxoplasma gondii, Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Virus Herpes Simplek (HSV1 - HSV2). ToRCH menyebabkan kelainan dan berbagai keluhan yang bisa menyerang anak-anak, orang tua, dan ibu hamil.Untuk mengetahui adanya ToRCH di dalam tubuh kita maka perlu sekali dilakukan pemeriksaan Laboratorium, prinsip pemeriksaan ToRCH ini adalah untuk mendeteksi adanya zat anti (antibody) yang spesifik terhadap kuman penyebab infeksi tersebut.tetapi ada beberapa cara untuk menghindari TORCH yaitu :

  • Bila mengkonsumsi daging seperti daging ayam, sapi, kambing, kelinci, babi terlebih dahulu dimasak sampai matang dengan suhu 66 derajat celcius, agar ooista yang makan ada di daging tersebut mati.
  • Kucing peliharaan di rumah hendaknya diberi daging matang untuk mencegah infeksi yang masuk ke dalam tubuh kucing. Tempat makan/minum kucing harus selalu dicuci/ dibersihkan
  • Hindari kontak dengan mamalia liar:tikus, bajing, musang serta reptilia kecil: cicak, kadal, yang kemungkinan dapat sebagai perantara ToRCH
  • Penanganan kotoran kucing sebaiknya dilakukan dengan sarung tangan disposible
  • Bagi wanita hamil, terutama yang dinyatakan secara serologis sudah negatif, janganpelihara kucing kecuali dengan sarung tangan
  • Bila memegang daging, bekerja di tempat yang ada hubungannya dengan daging mentah hindari menyentuh mata, mulut dan hidung dan peralatan dapur setelah selesai harus dicuci.
  • Menggunakan sarung tangan bila berkebun, mencuci sayuran, buah sebelum dimakan
  • Darah penderita seropositif tidak boleh ditransfusikan pada penderita yang menderita imunosupresif, demikian juga transplantasi organ
  • Pemberantasan terhadap lalat dan kecoa sebagai pembawa oosista perlu dilakukam
  • Melakukan pemeriksaan hewan peliharaan secara kontinue ke dokter hewan atau poliklinik hewan.

Pemeriksaan TORCH dapat dilakukan pada ibu hamil di trimester pertama dan pada bayi baru lahir yang memiliki gejala gejala penyakit infeksi yang tergolong ke dalam TORCH, seperti: Berat dan panjang badan yang lebih kecil dari bayi seusianya.

sekian jawaban dari saya mohon maaf apabila belum tepat...


In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101039 BELLA FEBRI ANA -

Assallamualaikum bu , bella febri ana 2010101039 izin bertanya

Apakah seorang pengidap hiv rentan terkena komplikasi?

Dan jika terkena komplikasi bagaimana cara penatalaksanaanya?

Terimakasih bu😊

In reply to 2010101039 BELLA FEBRI ANA

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101053 LYLAND WILUJENG -

assalamualaikum Mba Bella saya Lyland Wilujeng nim 2010101053 ijin menjawab pertanyaan nya ya karena virus HIV memiliki kemampuan melumpuhkan sistem imun, maka komplikasi yang paling bisa dideteksi dari penyakit ini ialah penderita menjadi lebih mudah mengalami infeksi. Ada sangat banyak jenis infeksi yang rentan dialami penderita HIV, contohnya pneumonia, candidiasis, tuberkulosis. 

Penanganan definitif pada penderita HIV ialah dengan diberikan obat anti retroviral. Selain itu,bila sudah terlanjur terjadi komplikasi yang berbahaya, tentu penanganan pun perlu disesuaikan dengan jenis komplikasi yang terjadi tersebut. Seringnya, dokter akan berkoordinasi lintas spesialisasi, seperti penyakit dalam, paru, jantung, kulit, dan sebagainya dalam memberi penderita tatalaksana yang sesuai

In reply to 2010101039 BELLA FEBRI ANA

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101036 DWI ARIYANTI -

saya dwi ariyanti 2010101036 izin menjawab pertanyaan dari mbk bella 

HIV adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan menyerang sistem imun. Berdasarkan perjalanan penyakitnya, HIV terbagi menjadi beberapa fase, yakni:

  • Fase infeksi akut, ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi, ruam kulit, nyeri tenggorokan, batuk, pilek, pusing, nyeri kepala, terjadi saat awal virus baru masuk ke dalam tubuh
  • Fase jendela, ditandai dengan perbaikan gejala-gejala di atas, sehingga penderita merasa dirinya sudah sembuh dan tidak terinfeksi HIV, terjadi saat virus bermultiplikasi aktif dalam tubuh namun belum terdeteksi oleh sistem imun
  • Fase AIDS, ditandai dengan munculnya gejala yang lebih berat, seperti demam berkepanjangan, diare kronis, berat badan turun drastis, mudah lelah, lemas, bengkak kelenjar getah bening, infeksi berulang, sesak napas, berkeringat berlebih, dan sebagainya, terjadi saat sistem imun sudah diserang dan menurun drastis fungsinya, bisa sangat mematikan bila tidak segera dikenali dan ditangani

Seperti telah disebutkan di atas, karena virus HIV memiliki kemampuan melumpuhkan sistem imun, maka komplikasi yang paling bisa dideteksi dari penyakit ini ialah penderita menjadi lebih mudah mengalami infeksi. Ada sangat banyak jenis infeksi yang rentan dialami penderita HIV, contohnya pneumonia, candidiasis, tuberkulosis, cytomegalovirus, meningitis kriptokokus, toksoplasmosis, dan sebagainya. Bukan cuma infeksi, risiko penderita untuk mengalami keganasan (seperti limfoma, sarkoma Kaposi) dan gangguan multiorgan, seperti syaraf, ginjal, hati, dan sebagainya pun akan lebih besar.

Penanganan definitif pada penderita HIV ialah dengan diberikan obat anti retroviral. Selain itu,bila sudah terlanjur terjadi komplikasi yang berbahaya, tentu penanganan pun perlu disesuaikan dengan jenis komplikasi yang terjadi tersebut. Seringnya, dokter akan berkoordinasi lintas spesialisasi, seperti penyakit dalam, paru, jantung, kulit, dan sebagainya dalam memberi penderita tatalaksana yang sesuai. Pada kasus terminal, dimana dirasa potensi keberhasilan penanganan sangatlah kecil, maka bisa juga diberikan terapi paliatif guna meningkatkan kualitas sisa hidup penderita.



In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101013 SYELINA DWI ARYANTI -

assallamulaikum wr wb

Saya syelina 2010101013 izin bertanya apakah jika ada seorang perempuan terkena hiv kemudian hamil itu ibu hamil akan menularkan infeksi hiv itu terhadap bayinya?

Terimakasih wasallamualaikum wr wb

In reply to 2010101013 SYELINA DWI ARYANTI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101058 WAN TAZKYA AULIA SILVIA ANANDA -

saya wan tazkya aulia silvia ananda nim 2010101058 izin menjawab ibu hamil yang dinyatakan positif HIV dapat menularkan virus  pada bayinya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. karena  HIV paling mudah ditularkan melalui darah. 

In reply to 2010101013 SYELINA DWI ARYANTI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101011 INTAN NUR AULIA DEWI -

Assalamualaikum saya intan nur aulia dewi 2010101011 izin bantu menjawab pertanyaan dari mba syelina Seorang ibu hamil yang dinyatakan positif HIV/AIDS dapat menularkan virus tersebut pada bayinya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.Penularan dapat terjadi sejak masa awal kehamilan, persalinan, hingga menyusui. Kebanyakan anak di bawah usia 10 tahun yang tertular HIV dari ibunya, terjadi sejak dalam kandungan. penularan HIV juga dapat terjadi selama ibu menyusui bayi. Proses penularan melalui air susu ibu (ASI) bahkan dapat meningkat hingga dua kali lipat.

In reply to 2010101013 SYELINA DWI ARYANTI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101022 SURTI PARTININGSIH -

waalaikumsalam mbak syelina,

izin menjawab menurut pemahaman saya sendiri, menurut saya ibu hamil yang sudah terinfeksi Virus HIV akan otomatis menularkan virus tsb ke janinnya melalui saluran plasenta dari ibu hamil ke janin


mohon maaf bila ada kesalahan ya mbak :)

In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101058 WAN TAZKYA AULIA SILVIA ANANDA -

assalamualaikum bu ,wan tazkya aulia silvia ananda Nim 2010101058 izin bertanya, Apakah Penyakit TBC bisa ini disembuhkan dan jika bisa berapa lama waktu untuk penyembuhannya.Dan jika seseorang yang menderita TBC ini tidak pernah minum obat atau  berkonsultasi kedokter terhadap penyakitnya.apakah bisa berakibat kematian ?


In reply to 2010101058 WAN TAZKYA AULIA SILVIA ANANDA

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101011 INTAN NUR AULIA DEWI -

Assalamualikum saya Intan nur aulia dewi 2010101011 izin bantu menjawab penyakit TBC bisa diobati hingga penderitanya sembuh total. Asalkan penderita  tertib mengkonsumsi obat secara dan Konsumsi obat bukan sebatas untuk mengobati namun juga untuk menghindari penularan TBC ke orang lain. Jika seorang yang menderita tbc tidak meminum obat secara rutin sangat kecil untuk kemungkinan sembuh

In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101036 DWI ARIYANTI -

saya dwi ariyanti 2010101036 izin bertanya jika seseorang menderita penyakit sifilis apakah cara pengobatannya harus dioperasi, dan jika seseorang menderita sifilis bisa sembuh dengan  total atau tidak? 

terima kasih

In reply to 2010101036 DWI ARIYANTI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101058 WAN TAZKYA AULIA SILVIA ANANDA -

saya wan tazkya aulia silvia ananda nim 20101010 izin menjawab pertanyaan dari mbak dwi . sepengetahuan saya  penyakit sifilis cara pengobatannya dapat diatasi dengan antibiotik penisilin.Dan tidak harus dioperasi dan seseorang menderita sifilis bisa sembuh dengan  total dengan pengobatan antibiotik penisilin

In reply to 2010101036 DWI ARIYANTI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101041 NURUL'AIN BARANI -

Saya Nurul 'Ain Barani 2010101041 ijin menjawab pertanyaan mbak dwi ariyanti nggih. 

Cara pengobatan pada penyakit sifilisini paling efektif dilakukan ketika tahap awal. Pengobatan penyakit ini tergantung pada gejala dan berapa lama penderita mengidap penyakit ini. Dan Apakah sifilis bisa sembuh total? Dilansir dari MedicalNewsToday, penyakit sifilis dapat disembuhkan jika pengobatan dilakukan sedini mungkin. Semakin dini seseorang mengetahui diagnosis sifilis, maka pengobatan akan mencegah penyebaran bakteri ke organ tubuh lainnya. Namun, bila bakteri sifilis telah menyerang dan merusak organ tubuh. Pengobatan mungkin tidak membantu memperbaiki organ tubuh yang rusak akibat infeksi.

In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101001 ELLA APRILLYANA -

Assalamualaikum wr,wb ibu dan teman teman, saya Ella Aprillyana 2010101001 izin bertanya bagaimana asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kasus ODHA ?trimaksih 😊

In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101060 Riski Eka saputri -

Assalamualaikum wr wb. saya Riski Eka Saputri 2010101060 izin bertanya, Bagaimana cara mencegah supaya tidak terkena malaria dan bagaimana cara memberantas nyamuk malaria ? Terimakasih

In reply to 2010101060 Riski Eka saputri

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101058 WAN TAZKYA AULIA SILVIA ANANDA -

saya wan tazkya izin menjawab pertanyaan mbak risky

cara mencegah supaya tidak terkena malaria dan cara memberantas nyamuk malaria :

  1. Menutup kulit dengan celana panjang dan baju berlengan panjang.
  2. Tidur dengan tempat tidur berkelambu.
  3. Memakai krim pelindung dari gigitan nyamuk.   


terimakasih

In reply to 2010101060 Riski Eka saputri

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101055 Mandala Rahayu -

Walaikumsalam wr wb

Nama mandala rahayu

Nim 2010101055

Izin menjawab 

Menghindari gigitan nyamuk adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi parasit malaria. Caranya antara lain dengan:

1.Menutup kulit dengan celana panjang dan baju berlengan panjang

2.Tidur dengan tempat tidur berkelambu

3.Memakai krim pelindung dari gigitan nyamuk

Cara Pencegahan Penyakit Malaria

Nyamuk malaria paling banyak muncul pada pagi hari sebelum matahari terbit dan sore hari.

Rutin menyemprot ruangan dengan obat nyamuk.

Melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup genangan air, menabur serbuk abate untuk membasmi jentik nyamuk.

In reply to 2010101060 Riski Eka saputri

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101029 DELVIANITA ANGGRAENI BONGGILI -

Saya Delvianita Anggraeni Bonggili nim 2010101029 izin menjawab

Cara untuk mencegah penyakit malaria adalah :

1.Menghindari gigitan nyamuk dengan:

  • Memakai pakaian pelindung seperti celana dan kemeja panjang selama beraktivitas, terutama saat subuh atau sore hari. Nyamuk malaria paling rentan beredar di dua waktu tersebut.
  • Pasang obat nyamuk di dalam ruangan, atau rutin semprot obat nyamuk di pagi dan sore hari.
  • Oleskan lotion anti nyamuk yang mengandung DEET atau diethyltoluamide saat terasa ada banyak nyamuk di sekitar Anda.
  • Gunakan kelambu (jaring nyamuk) untuk menutupi ranjang tidur Anda.
  • Semprotkan insektisida atau obat nyamuk, seperti permethrin, untuk mencegah nyamuk beterbangan di sekitar Anda.
  • Hindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat persembunyian nyamuk.
  • Kenakan pakaian tidur atau selimut yang bisa menutupi kulit tubuh.
  • Rutin melakukan fogging sebulan sekali. Ajukan kepada pihak yang berwenang (RT, RW, atau kelurahan) untuk melakukan fogging massal di lingkungan setempat Anda bila diperlukan

Dan cara memberantas nyamuk malaria adalah dengan menerapkan langkah pencegahan 3M (menguras penampungan air, mengubur barang bekas, dan mendaur ulang barang bekas).

MOhon maaf apabila  jawaban saya belum tepat



In reply to Dhesi Ari Astuti

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101031 IRMA RAHMAWATI -

assalamulaikum wr wb saya irma rahmawati nim 2010101031

izin bertanya ke pada ibu dan teman2

pemeriksaan penunjang apa yang dilakukan bayi untuk mengetahui tertular syhpilis atau tidak dari ibu?


terimaksih wassalamulaikum wr wb

In reply to 2010101031 IRMA RAHMAWATI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101055 Mandala Rahayu -

Waalaikumsallam wr wb

Nama mandala rahayu

Nim 2010101055

Izin menjawab 

Untuk mengatahui nya terdapat gejala pada bayi Mulanya, bayi akan lahir dalam keadaan sehat dan normal, meski sang ibu positif mengidap sifilis. Namun tak lama, gejala mulai muncul, seperti pembesaran pada liver, gangguan pada tulang, anemia, meningitis, munculnya ruam pada kulit, keluar cairan dari hidung, hingga lengan dan kaki yang tidak bisa digerakkan.

Sementara itu, gejala yang dapat muncul pada balita dan anak seperti gangguan pada kornea mata yang menyebabkan kebutaan, gangguan tulang, pembengkakan pada persendian, terjadinya gangguan pendengaran yang mengakibatkan ketulian, hingga gangguan yang terjadi pada kulit di sekitar genital, anus, dan mulut.

In reply to 2010101031 IRMA RAHMAWATI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101017 FUJI PADIA RAMDANI -

Waalaikumussalam. izin menjawab pertanyaan mba irma nggih, mohon maaf bila terdapat kekeliruan nggih.. terima kasih.

Sifilis kongenital adalah suatu infeksi serius yang dapat berdampak kecacatan seumur hidup dan mematikan pada bayi baru lahir. Ibu hamil yang terinfeksi Treponema pallidum dapat menularkan bakteri tersebut ke janin melalui plasenta ke dalam tubuh janin. Sifilis bawaan yang terjadi sejak di dalam kandungan atau yang ditularkan saat proses melahirkan, kondisinya bisa berubah menjadi berat. Bayi dengan sifilis mungkin dapat mengalami kondisi yang mengancam jiwa. 

Biasanay bayi yang tertular sifilis dari ibu dapat diketahui oleh tanda-tanda yang muncul pada bayi.

In reply to 2010101031 IRMA RAHMAWATI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101029 DELVIANITA ANGGRAENI BONGGILI -

Saya Delvianita Anggraeni Bonggili nim 2010101029 ijin menjawab pemeriksaan penunjang pada bayi untuk mengetahui tertular sifilis  atau tidak dari ibu adalah dengan  melakukan pemeriksaan mikroskopis dan uji serologik. 

In reply to 2010101029 DELVIANITA ANGGRAENI BONGGILI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by 2010101017 FUJI PADIA RAMDANI -

Nggih izin menanggapi jawaban mba delvianita.

Pada materi terdapat penjelasan materi Sifilis tersebut di slide 28-41

Terima kasih

In reply to 2010101031 IRMA RAHMAWATI

Re: Kuliah Teori Dhesi Ari Astuti

by Dhesi Ari Astuti -

https://www.researchgate.net/publication/312175056_Diagnosis_dan_Tata_Laksana_Sifilis_Kongenital