Izin menjawab
autis bisa di cegah dengan cara sebagai berikut :
- Lakukan kontrol kehamilan atau pemeriksaan prenatal selama kehamilan. Konsisten memeriksakan kesehatan mama dan kandungan secara rutin.
- Lakukan pemeriksaan atau cek darah untuk mengetahui Ibu hamil pernah atau tidak atau sedang terpapar infeksi virus TORCH (Toxoplasma, Rubela, Citomegalovirus, Herpes atau Hepatitis).
- Mengonsumsi makanan bernutrisi dan gizi seimbang, seperti sayuran hijau, buah, daging, ikan, telur, biji-bijian, susu ibu hamil, dan lainnya.
- Hindari stres dengan cara berpikir positif selama kehamilan.
- Mengonsumsi suplemen atau vitamin prenatal yang diresepkan oleh dokter kandungan dengan teratur.
- Cukup minum air putih agar terhindar dari dehidrasi.
- Menjaga gaya hidup, istirahat yang cukup dan bebas dari paparan asap rokok.
- Melakukan olahraga ringan secara rutin. Mama bisa melakukan berenang, senam kehamilan, jalan kaki di pagi hari atau mengikuti kelas prenatal saat pertengahan kehamilan.
- Waspadai perdarahan akibat gangguan pada plasenta yang berdampak pada terganggunya suplai oksigen dan nutrisi ke bayi. Ini dapat mengganggu perkembangan saraf otak janin. Pada dasarnya perdarahan bisa menyebabkan bayi lahir prematur dan bayi lahir dengan berat kurang. Kondisi seperti ini menambah risiko bayi lahir dengan autisme.
- Hindari pencetus alergen yang bisa membuat alergi kambuh, seperti udara dingin, debu, makanan berlemak, seafood, bulu binatang, serbuk bunga, udara panas, dan lainnya.
- Jaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar.
- Selalu cuci tangan pakai sabun, membersihkan peralatan makan dan bahan makanan dengan baik.
- Membatasi pengonsumsian gluten dan kasein pada saat kehamilan trimester pertama.