Teori kelas B

forum diskusi

forum diskusi

by Lailatuz Zaidah Laila -
Number of replies: 89

Assalamu'alaikum wr wb

hari ini akan kita laksanakan kuliah terkait fisioterapi pada Pada Gangguan Perilaku, sebelum kita mulai silahkan berdoa terlebih dahulu, kemudian membaca surat al fatihaha, setelahnya silahkan teman-teman jika ada pertanyaan untuk disampaikan diforum ini, dan teman yang lain aktif menjawab, selain itu silahkan didownload pptnya, karena diakhir ada soal yang harus segera dijawab diforum ini, terima kasih


In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301103 YHUSTIKA YHUANNA -

izin bertanya

apakah autis dapat dicegah dan jika bisa bagaimana caranya? 

terimakasih

In reply to 1910301103 YHUSTIKA YHUANNA

Re: forum diskusi

by 1910301105 SAVIRA NURUSSA'ADAH -

Izin menjawab

autis bisa di cegah dengan cara sebagai berikut :

  • Lakukan kontrol kehamilan atau pemeriksaan prenatal selama kehamilan. Konsisten memeriksakan kesehatan mama dan kandungan secara rutin.
  • Lakukan pemeriksaan atau cek darah untuk mengetahui Ibu hamil pernah atau tidak atau sedang terpapar infeksi virus TORCH (Toxoplasma, Rubela, Citomegalovirus, Herpes atau Hepatitis).
  • Mengonsumsi makanan bernutrisi dan gizi seimbang, seperti sayuran hijau, buah, daging, ikan, telur, biji-bijian, susu ibu hamil, dan lainnya.
  • Hindari stres dengan cara berpikir positif selama kehamilan.
  • Mengonsumsi suplemen atau vitamin prenatal yang diresepkan oleh dokter kandungan dengan teratur.
  • Cukup minum air putih agar terhindar dari dehidrasi.
  • Menjaga gaya hidup, istirahat yang cukup dan bebas dari paparan asap rokok.
  • Melakukan olahraga ringan secara rutin. Mama bisa melakukan berenang, senam kehamilan, jalan kaki di pagi hari atau mengikuti kelas prenatal saat pertengahan kehamilan.
  • Waspadai perdarahan akibat gangguan pada plasenta yang berdampak pada terganggunya suplai oksigen dan nutrisi ke bayi. Ini dapat mengganggu perkembangan saraf otak janin. Pada dasarnya perdarahan bisa menyebabkan bayi lahir prematur dan bayi lahir dengan berat kurang. Kondisi seperti ini menambah risiko bayi lahir dengan autisme.
  • Hindari pencetus alergen yang bisa membuat alergi kambuh, seperti udara dingin, debumakanan berlemakseafood, bulu binatang, serbuk bunga, udara panas, dan lainnya.
  • Jaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar.
  • Selalu cuci tangan pakai sabun, membersihkan peralatan makan dan bahan makanan dengan baik.
  • Membatasi pengonsumsian gluten dan kasein pada saat kehamilan trimester pertama.
Mohon maaf apabila kurang tepat
In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301105 SAVIRA NURUSSA'ADAH -

Izin bertanya bu

untuk pemberian treatment berupa hidroterapi itu sampai kapan bu? apakah selamanya semasa anak itu hidup atau bagaimana bu?

Terimakasih

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301126 NUR AZMI YASYFI -

Assalammualaikum ibu izin menjawab

1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD

Autis merupakan gangguan perkembangan pada anak yang menyebabkan kemampuan komunikasi dan sosialisasi anak terganggu

Sumber:

(Hughes, et al. (2018). Savant Syndrome Has a Distinct Psychological Profile in Autism. Molecular Autism. 9, pp. 53. 

Gialloreti, L.E. & Curatolo, P. (2017).


Adhd adalah ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan seorang anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif

Sumber:

(Sharma, A. & Couture, J. (2013). A Review of the Pathophysiology, Etiology, and Treatment of Attention-Deficit Hyperactivity Disorder)

2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD

Anak dengan ADHD cenderung tidak suka jika melakukan rutinitas yang sama setiap hari atau dalam waktu lama. Sementara anak dengan autisme cenderung suka dengan hal-hal yang sudah tertata, mereka suka dengan ketertiban, dan tidak suka jika rutinitas mereka tiba-tiba berubah.

Sumber:

(Bhandari, S. (2017).

Is It ADHD or Autism)


3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis

Neuronuskuler autis mengalami gangguan spektrum autistik, sangat dipengaruhi oleh faktor genetik yang terlibat dalam berbagai proses mulai dari neurogenesis hingga maturasi sinaps dan perkembangan dendritik.

Sumber:

(8. Bruining H, de Sonneville L, Swaab H, de Jonge M, Kas M, van Engeland H, et al. Dissecting the clinical heterogeneity of autism spectrum disorders through defined genotypes.)


4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atau ADHD

1. Brain gym

Gerakan-gerakan brain gym berupa gerakan tekuk kaki dan tangan homolateral maupun contralateral, dan gerakan silang terdiri dari sentuhan yang dapat merangsang kerja dan fungsi otak secara optimal melalui pengaktifan kemampuan otak kanan dan kiri dapat terjalin untuk memaksimalkan kemampuan motorik.

2. Play therapy

Play Therapy yang dilakukan penulis yakni menggunakan metode perceptual motor program. Perceptual motor program merupakan suatu program berbasis gerakan yang membantu anak untuk meningkatkan koordinasi mata-tangan, mata-kaki, kebugaran, dan keseimbangan. Selain itu metode ini dapat membantu anak memberikan pemahaman dan pengalaman gerak terutama terhadap lingkungan sekitar. Play therapy dengan metode perceptual motor program yang dilakukan terapis adalah melalui item melempar bola, menangkap bola, melompat, dan meniti papan titian.

Sumber:

(PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI BRAIN GYM DAN PLAY THERAPY UNTUK MENINGKATKAN GROSS MOTOR PADA KASUS AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD) DI PUSAT LAYANAN AUTIS SRAGEN)


In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301070 SRI OKTAVIA MADANI -

Izin menjawab Bu,

1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD

Autisme adalah kondisi perkembangan saraf yang menyebabkan tantangan dalam kemampuan sosial, berkomunikasi dan cara berpikir. 

ADHD adalah suatu kondisi perkembangan saraf yang membuat anak sulit berkonsentrasi, menaruh perhatian, duduk tenang dan cenderung bersikap impulsif.

2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD

Autis didefinisikan sebagai sebuah gangguan pada perkembangan mental yang memiliki karakter kesulitan berkomunikasi, bersosialisasi, repetitif, dan stereotype lainnya. Sindrom Asperger seringkali disebut sebgai Autis yang ringan karena tingkat kecerdasannya dan kemampuannya berkomunikasi ataupun bersosialisasi dengan orang lain. Anak dengan Autis ataupun sindrom asperger seringkali memiliki kekurangan psikologi yang sama sehingga penanganan yang diberikan kepada mereka serupa.

DHD adalah singkatan untuk Attention-Deficit Hyperactivity Disorder yaitu sebuah perilaku hiperaktif yang umumnya terdiagnosis pada masa anak-anak. ADD seringkali muncul bersamaan dengan ADHD sehingga sering disebut berturutan seperti dalam penulisan “ADD/ADHD”.

3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis

Gangguan susunan saraf pusat

Ditemukan kelainan neuroanatomi (anatomi susunan saraf pusat) pada beberapa tempat didalam otak anak autis. Banyak anak autis mengalami pengecilan otak kecil, terutama pada lobus VI-VII. Lobus VI-VII seharusnya banyak terdapat sel purkinje,namun, pada anak autis jumlah sel purkinje sangat kurang. Akibatnya, produksi serotonin kurang, menyebakan kacaunya proses penyaluran informasi antar otak. Selain itu, ditemukan kelainan struktur pada pusat emosi di dalam otak sehingga emosi anak autis sering terganggu perilaku pada autisme. Ada beberapa daerah di otak anak penyandang autisme yang diduga mengalami disfungsi. Adanya kesamaan perilaku autistik dan perilaku abnormal pada orang dewasa yang diketahui mempunyai lesi di otak dijadikan dasar dari berbagai teori peyebab autisme.

4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atau ADHD

- Assesment

- Hidrotherapy

- Latihan pada gangguan motorik

Terapi okupasi berguna untuk melatih otot-otot halus anak. Menurut penelitian, hamper semua kasus anak autistic mempunyai keterlambatan dalam perkembangan motorik halus. Gerak-geriknya sangat kaku dan kasar, mereka kesulitan untuk memegang benda dengan cara yang benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuapkan makanan ke dalam mulutnya,dsb. Terapi ini anak akan dilatih untuk membuat semua otot dalam tubuhnya berfungsi dengan tepat.

Terapi Integrasi Sensoris, Terapi ini berguna meningkatkan kematangan susunan saraf pusat, sehingga lebih mampu untuk memperbaiki struktur dan fungsinya. Aktivitas ini merangsang koneksi sinaptik yang lebih kompleks, dengan demikian bisa meningkatkan kapasitas untuk belajar.

Terapi Fisik, Beberapa penyandang autism memiliki gangguan perkembangan dalam motorik kasarnya, kadang tonus ototnya lembek sehingga jalannya kurang kuat. Keseimbangan tubuhnya juga kurang bagus. Fisioterapi dan terapi integrasi sensoris akan sangat banyak menolong untuk menguatkan otot-otot dan memperbaiki keseimbangan tubuh anak.

Maaf jika ada kesalahan Bu, Terimakasih.


In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301071 NOVI PURNAMA SARI -

Izin menjawab pertanyaan no.3

3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis.


Gen kausal ASD dapat bertindak di hulu atau hilir jalur pensinyalan WNT, BMP/TGFβ, SHH, FGF, dan RA pada vertebrata dan invertebrata. Perubahan jalur pensinyalan ini selama perkembangan otak tampaknya menyebabkan ASD dan gangguan perkembangan saraf lainnya. Studi sebelumnya mendukung kemungkinan peran jalur pensinyalan ini dalam desain target terapeutik untuk autisme. Namun, studi perkembangan sistematis diperlukan untuk mengidentifikasi jendela temporal di mana gangguan sinyal-sinyal ini memiliki dampak paling signifikan pada struktur dan fungsi otak dan mengakibatkan gangguan perilaku. Studi semacam itu juga dapat membantu dalam menjelaskan jalur pensinyalan hulu dan hilir dalam etiologi gangguan perkembangan saraf serta mekanisme di balik perilaku gangguan tertentu. Meskipun crosstalk di antara jalur pensinyalan telah dilaporkan dalam beberapa proses perkembangan dan penyakit terkait, studi serupa dalam model autistik masih kurang. Catenin dan Gli1 diatur secara negatif oleh GSK3β dan CK1α dan memiliki peran antagonis dalam mengatur TCF dan gen target hilir pada kanker usus besar metastatik. Penekan fusi kinase (Sufu), regulator negatif Gli1, telah dilaporkan mengatur distribusi -catenin dalam nukleus dan sitoplasma. Pada kanker usus besar, hilangnya PTEN atau p53 menyebabkan aktivasi baik -catenin dan Gli1. Penghambatan SMO, faktor aktif hulu Gli1, telah terbukti mengurangi tingkat -catenin aktif dan menginduksi eksklusi nuklirnya. Gli1 secara negatif mengatur Gli3R dan sebaliknya. Selanjutnya, Gli3R telah terbukti menghambat aktivitas -catenin. Transkripsi Wnt2b , Wnt4 , dan Wnt7b terbukti diinduksi. Crosstalk antara jalur TGF-β dan SHH juga telah dilaporkan pada kanker, serta proliferasi sel yang ditingkatkan siklosporin pada fibroblas gingiva manusia. Neuropilin-1 (NRP1), ko-reseptor TGF- expressed yang diekspresikan pada membran sel kanker, diketahui meningkatkan pensinyalan SMAD2/3 kanonik sebagai respons terhadap TGF-β. Selanjutnya, pensinyalan HH meningkatkan transkripsi NRP1 dan NRP1 juga dilaporkan meningkatkan aktivasi gen target HH dengan memediasi transduksi HH antara SMO yang diaktifkan dan SUFU. Sementara TGF-β penting untuk perkembangan kanker yang dimediasi SMO, perannya dalam induksi ekspresi GLI2 dan GLI1 dengan menghambat aktivitas PKA juga telah dilaporkan. Pola hierarkis crosstalk telah disarankan di mana TGF-β meningkatkan regulasi Shh dan mengarah pada ekspresi Shh yang ditingkatkan siklosporin dan proliferasi sel pada fibroblas gingiva. Crosstalk antara jalur FGF dan WNT telah diamati pada ekor ikan zebra dan perkembangan kraniofasial tikus. Regulasi positif timbal balik antara pensinyalan FGF dan WNT telah diamati. Pensinyalan WNT/β-catenin di ridge saraf anterior dan ektoderm wajah telah terbukti secara positif menargetkan Fgf8, dan -catenin GOF mengarah ke ekspresi ektopik Fgf8 di ektoderm wajah. Wnt telah dilaporkan meningkatkan pensinyalan FGF dalam cabang Mapk dengan meningkatkan level fosforilasi Erk. Selanjutnya, Fgf telah terbukti menghambat antagonis Wnt, dkk1 dan notum1a, menghasilkan peningkatan pensinyalan WNT. Mutasi LOF pada UBE3A , gen terkait ASD, mempengaruhi jalur pensinyalan WNT dan BMP, menunjukkan kemungkinan crosstalk di antara mereka. Xu dkk. lebih lanjut menunjukkan bahwa UBE3A yang berlebihan merusak plastisitas sinaptik neuron yang dimediasi RA di ASD mungkin oleh regulasi negatif ALDH1A2, enzim pembatas laju sintesis asam retinoat (RA). Madinah dkk. menyarankan bahwa sementara Nlgn3adalah target langsung dari pensinyalan WNT/β-catenin, gen terkait ASD juga dapat mengatur pensinyalan BMP. Hasil ini menunjukkan bahwa crosstalk pensinyalan di antara jalur morfogenetik dimediasi oleh gen kausal autis, sehingga menunjukkan nilai dalam studi mendalam lebih lanjut tentang interaksi antara molekul pensinyalan dalam kondisi fisiologis dan penyakit normal. Bukti telah menyarankan mekanisme spesifik jaringan di balik crosstalk pensinyalan WNT dan BMP. Selain itu, pensinyalan WNT dapat menekan pensinyalan RA selama perkembangan orofasial, sementara pensinyalan WNT secara positif mengatur pensinyalan RA di cup optik dorsal selama perkembangan mata, menyarankan mekanisme interaksi pensinyalan yang bergantung pada konteks. Oleh karena itu, interaksi antara berbagai jalur pensinyalan harus dipelajari dalam sel saraf dan sel glial untuk ASD, yang dapat membantu dalam merancang pengobatan dan menargetkan pensinyalan yang terganggu dengan cara spesifik sel. Di antara sembilan gen risiko ASD kepercayaan tinggi, hanya sedikit yang telah dipelajari sejauh ini dalam konteks jalur pensinyalan yang terganggu. Penyelidikan peran gen ASD lainnya dalam perkembangan saraf dan dalam regulasi berbagai jalur pensinyalan dapat meningkatkan pemahaman mekanisme di balik etiologi ASD. Secara keseluruhan, artikel ini mengusulkan untuk mempelajari bagaimana gen penyebab ASD yang berbeda berinteraksi dengan setiap jalur pensinyalan dalam perkembangan otak dan apakah ada crosstalk di antara mereka.

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301071 NOVI PURNAMA SARI -

Izin menjawab pertanyaan no.3

3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis.


Gen kausal ASD dapat bertindak di hulu atau hilir jalur pensinyalan WNT, BMP/TGFβ, SHH, FGF, dan RA pada vertebrata dan invertebrata. Perubahan jalur pensinyalan ini selama perkembangan otak tampaknya menyebabkan ASD dan gangguan perkembangan saraf lainnya. Studi sebelumnya mendukung kemungkinan peran jalur pensinyalan ini dalam desain target terapeutik untuk autisme. Namun, studi perkembangan sistematis diperlukan untuk mengidentifikasi jendela temporal di mana gangguan sinyal-sinyal ini memiliki dampak paling signifikan pada struktur dan fungsi otak dan mengakibatkan gangguan perilaku. Studi semacam itu juga dapat membantu dalam menjelaskan jalur pensinyalan hulu dan hilir dalam etiologi gangguan perkembangan saraf serta mekanisme di balik perilaku gangguan tertentu. Meskipun crosstalk di antara jalur pensinyalan telah dilaporkan dalam beberapa proses perkembangan dan penyakit terkait, studi serupa dalam model autistik masih kurang. Catenin dan Gli1 diatur secara negatif oleh GSK3β dan CK1α dan memiliki peran antagonis dalam mengatur TCF dan gen target hilir pada kanker usus besar metastatik. Penekan fusi kinase (Sufu), regulator negatif Gli1, telah dilaporkan mengatur distribusi -catenin dalam nukleus dan sitoplasma. Pada kanker usus besar, hilangnya PTEN atau p53 menyebabkan aktivasi baik -catenin dan Gli1. Penghambatan SMO, faktor aktif hulu Gli1, telah terbukti mengurangi tingkat -catenin aktif dan menginduksi eksklusi nuklirnya. Gli1 secara negatif mengatur Gli3R dan sebaliknya. Selanjutnya, Gli3R telah terbukti menghambat aktivitas -catenin. Transkripsi Wnt2b , Wnt4 , dan Wnt7b terbukti diinduksi. Crosstalk antara jalur TGF-β dan SHH juga telah dilaporkan pada kanker, serta proliferasi sel yang ditingkatkan siklosporin pada fibroblas gingiva manusia. Neuropilin-1 (NRP1), ko-reseptor TGF- expressed yang diekspresikan pada membran sel kanker, diketahui meningkatkan pensinyalan SMAD2/3 kanonik sebagai respons terhadap TGF-β. Selanjutnya, pensinyalan HH meningkatkan transkripsi NRP1 dan NRP1 juga dilaporkan meningkatkan aktivasi gen target HH dengan memediasi transduksi HH antara SMO yang diaktifkan dan SUFU. Sementara TGF-β penting untuk perkembangan kanker yang dimediasi SMO, perannya dalam induksi ekspresi GLI2 dan GLI1 dengan menghambat aktivitas PKA juga telah dilaporkan. Pola hierarkis crosstalk telah disarankan di mana TGF-β meningkatkan regulasi Shh dan mengarah pada ekspresi Shh yang ditingkatkan siklosporin dan proliferasi sel pada fibroblas gingiva. Crosstalk antara jalur FGF dan WNT telah diamati pada ekor ikan zebra dan perkembangan kraniofasial tikus. Regulasi positif timbal balik antara pensinyalan FGF dan WNT telah diamati. Pensinyalan WNT/β-catenin di ridge saraf anterior dan ektoderm wajah telah terbukti secara positif menargetkan Fgf8, dan -catenin GOF mengarah ke ekspresi ektopik Fgf8 di ektoderm wajah. Wnt telah dilaporkan meningkatkan pensinyalan FGF dalam cabang Mapk dengan meningkatkan level fosforilasi Erk. Selanjutnya, Fgf telah terbukti menghambat antagonis Wnt, dkk1 dan notum1a, menghasilkan peningkatan pensinyalan WNT. Mutasi LOF pada UBE3A , gen terkait ASD, mempengaruhi jalur pensinyalan WNT dan BMP, menunjukkan kemungkinan crosstalk di antara mereka. Xu dkk. lebih lanjut menunjukkan bahwa UBE3A yang berlebihan merusak plastisitas sinaptik neuron yang dimediasi RA di ASD mungkin oleh regulasi negatif ALDH1A2, enzim pembatas laju sintesis asam retinoat (RA). Madinah dkk. menyarankan bahwa sementara Nlgn3adalah target langsung dari pensinyalan WNT/β-catenin, gen terkait ASD juga dapat mengatur pensinyalan BMP. Hasil ini menunjukkan bahwa crosstalk pensinyalan di antara jalur morfogenetik dimediasi oleh gen kausal autis, sehingga menunjukkan nilai dalam studi mendalam lebih lanjut tentang interaksi antara molekul pensinyalan dalam kondisi fisiologis dan penyakit normal. Bukti telah menyarankan mekanisme spesifik jaringan di balik crosstalk pensinyalan WNT dan BMP. Selain itu, pensinyalan WNT dapat menekan pensinyalan RA selama perkembangan orofasial, sementara pensinyalan WNT secara positif mengatur pensinyalan RA di cup optik dorsal selama perkembangan mata, menyarankan mekanisme interaksi pensinyalan yang bergantung pada konteks. Oleh karena itu, interaksi antara berbagai jalur pensinyalan harus dipelajari dalam sel saraf dan sel glial untuk ASD, yang dapat membantu dalam merancang pengobatan dan menargetkan pensinyalan yang terganggu dengan cara spesifik sel. Di antara sembilan gen risiko ASD kepercayaan tinggi, hanya sedikit yang telah dipelajari sejauh ini dalam konteks jalur pensinyalan yang terganggu. Penyelidikan peran gen ASD lainnya dalam perkembangan saraf dan dalam regulasi berbagai jalur pensinyalan dapat meningkatkan pemahaman mekanisme di balik etiologi ASD. Secara keseluruhan, artikel ini mengusulkan untuk mempelajari bagaimana gen penyebab ASD yang berbeda berinteraksi dengan setiap jalur pensinyalan dalam perkembangan otak dan apakah ada crosstalk di antara mereka.

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301071 NOVI PURNAMA SARI -

Izin menjawab pertanyaan no.3

3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis.


Gen kausal ASD dapat bertindak di hulu atau hilir jalur pensinyalan WNT, BMP/TGFβ, SHH, FGF, dan RA pada vertebrata dan invertebrata. Perubahan jalur pensinyalan ini selama perkembangan otak tampaknya menyebabkan ASD dan gangguan perkembangan saraf lainnya. Studi sebelumnya mendukung kemungkinan peran jalur pensinyalan ini dalam desain target terapeutik untuk autisme. Namun, studi perkembangan sistematis diperlukan untuk mengidentifikasi jendela temporal di mana gangguan sinyal-sinyal ini memiliki dampak paling signifikan pada struktur dan fungsi otak dan mengakibatkan gangguan perilaku. Studi semacam itu juga dapat membantu dalam menjelaskan jalur pensinyalan hulu dan hilir dalam etiologi gangguan perkembangan saraf serta mekanisme di balik perilaku gangguan tertentu. Meskipun crosstalk di antara jalur pensinyalan telah dilaporkan dalam beberapa proses perkembangan dan penyakit terkait, studi serupa dalam model autistik masih kurang. Catenin dan Gli1 diatur secara negatif oleh GSK3β dan CK1α dan memiliki peran antagonis dalam mengatur TCF dan gen target hilir pada kanker usus besar metastatik. Penekan fusi kinase (Sufu), regulator negatif Gli1, telah dilaporkan mengatur distribusi -catenin dalam nukleus dan sitoplasma. Pada kanker usus besar, hilangnya PTEN atau p53 menyebabkan aktivasi baik -catenin dan Gli1. Penghambatan SMO, faktor aktif hulu Gli1, telah terbukti mengurangi tingkat -catenin aktif dan menginduksi eksklusi nuklirnya. Gli1 secara negatif mengatur Gli3R dan sebaliknya. Selanjutnya, Gli3R telah terbukti menghambat aktivitas -catenin. Transkripsi Wnt2b , Wnt4 , dan Wnt7b terbukti diinduksi. Crosstalk antara jalur TGF-β dan SHH juga telah dilaporkan pada kanker, serta proliferasi sel yang ditingkatkan siklosporin pada fibroblas gingiva manusia. Neuropilin-1 (NRP1), ko-reseptor TGF- expressed yang diekspresikan pada membran sel kanker, diketahui meningkatkan pensinyalan SMAD2/3 kanonik sebagai respons terhadap TGF-β. Selanjutnya, pensinyalan HH meningkatkan transkripsi NRP1 dan NRP1 juga dilaporkan meningkatkan aktivasi gen target HH dengan memediasi transduksi HH antara SMO yang diaktifkan dan SUFU. Sementara TGF-β penting untuk perkembangan kanker yang dimediasi SMO, perannya dalam induksi ekspresi GLI2 dan GLI1 dengan menghambat aktivitas PKA juga telah dilaporkan. Pola hierarkis crosstalk telah disarankan di mana TGF-β meningkatkan regulasi Shh dan mengarah pada ekspresi Shh yang ditingkatkan siklosporin dan proliferasi sel pada fibroblas gingiva. Crosstalk antara jalur FGF dan WNT telah diamati pada ekor ikan zebra dan perkembangan kraniofasial tikus. Regulasi positif timbal balik antara pensinyalan FGF dan WNT telah diamati. Pensinyalan WNT/β-catenin di ridge saraf anterior dan ektoderm wajah telah terbukti secara positif menargetkan Fgf8, dan -catenin GOF mengarah ke ekspresi ektopik Fgf8 di ektoderm wajah. Wnt telah dilaporkan meningkatkan pensinyalan FGF dalam cabang Mapk dengan meningkatkan level fosforilasi Erk. Selanjutnya, Fgf telah terbukti menghambat antagonis Wnt, dkk1 dan notum1a, menghasilkan peningkatan pensinyalan WNT. Mutasi LOF pada UBE3A , gen terkait ASD, mempengaruhi jalur pensinyalan WNT dan BMP, menunjukkan kemungkinan crosstalk di antara mereka. Xu dkk. lebih lanjut menunjukkan bahwa UBE3A yang berlebihan merusak plastisitas sinaptik neuron yang dimediasi RA di ASD mungkin oleh regulasi negatif ALDH1A2, enzim pembatas laju sintesis asam retinoat (RA). Madinah dkk. menyarankan bahwa sementara Nlgn3adalah target langsung dari pensinyalan WNT/β-catenin, gen terkait ASD juga dapat mengatur pensinyalan BMP. Hasil ini menunjukkan bahwa crosstalk pensinyalan di antara jalur morfogenetik dimediasi oleh gen kausal autis, sehingga menunjukkan nilai dalam studi mendalam lebih lanjut tentang interaksi antara molekul pensinyalan dalam kondisi fisiologis dan penyakit normal. Bukti telah menyarankan mekanisme spesifik jaringan di balik crosstalk pensinyalan WNT dan BMP. Selain itu, pensinyalan WNT dapat menekan pensinyalan RA selama perkembangan orofasial, sementara pensinyalan WNT secara positif mengatur pensinyalan RA di cup optik dorsal selama perkembangan mata, menyarankan mekanisme interaksi pensinyalan yang bergantung pada konteks. Oleh karena itu, interaksi antara berbagai jalur pensinyalan harus dipelajari dalam sel saraf dan sel glial untuk ASD, yang dapat membantu dalam merancang pengobatan dan menargetkan pensinyalan yang terganggu dengan cara spesifik sel. Di antara sembilan gen risiko ASD kepercayaan tinggi, hanya sedikit yang telah dipelajari sejauh ini dalam konteks jalur pensinyalan yang terganggu. Penyelidikan peran gen ASD lainnya dalam perkembangan saraf dan dalam regulasi berbagai jalur pensinyalan dapat meningkatkan pemahaman mekanisme di balik etiologi ASD. Secara keseluruhan, artikel ini mengusulkan untuk mempelajari bagaimana gen penyebab ASD yang berbeda berinteraksi dengan setiap jalur pensinyalan dalam perkembangan otak dan apakah ada crosstalk di antara mereka.

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301097 NAFI FATIYATUN KHASANAH -

Izin menjawab soal yang diPPT bu

  • Jelaskan terkait Autis dan ADHD
    Autis merupakan gangguan perkembangan neurobiologis yang sangat komplek dalam kehidupan yang meliputi gangguan pada aspek interaksi sosial, komunikasi dan bahasa, dan perilaku serta gangguan emosi dan persepsi sensori bahkan pada aspek motoriknya. Gejala autis muncul pada usia sebelum 3 tahun (Yuwono, 2012). Autis adalah suatu bentuk ketidakmampuan dan gangguan perilaku yang membuat penyandang lebih suka menyendiri. Disamping itu autis juga merupakan suatu gangguan perkembangan fungsi otak yang kompleks dan sangat bervariasi (spektrum). Biasanya, gangguan ini meliputi cara berkomunikasi, berinteraksi sosial dan kemampuan berimajinasi (Mulyati, 2010).

    ADHD adalah suatu kondisi yang pernah dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (sulit memusatkan perhatian), Minimal Brain Disorder (kerusakan kecil di otak), Minimal Brain Damage (kerusakan kecil pada otak), Hyperkinesis (terlalu banyak bergerak / aktif), dan Hyperactive (Hiperaktif). Ada kira-kira 3 - 5% anak usia sekolah menderita ADHD (Permadi, 2009). ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan neurobiologis yang ciri-cirinya sudah tampak pada anak sejak kecil. Anak ADHD mulai menunjukkan banyak masalah ketika SD karena dituntut untuk memperhatikan pelajaran dengan tenang, belajar berbagai keterampilan akademik, dan bergaul dengan teman sebaya sesuai aturan (Ginanjar, 2009)

  • Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan antara Autis dan ADHD
    ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder merupakan gangguan perkembangan otak yang dapat mengakibatkan seorang anak sulit memusatkan perhatian. Serta memiliki perilaku impulsive dan hiperaktif. Pada umumnya, ADHD menyerang pada masa kanak-kanak namun gejala yang ditimbulkan dapat terjadi secara terus menerus hingga masa remaja atau dewasa. “ADHD ini berbeda dengan autis. Anak yang memiliki ADHD itu biasanya gejalanya hiperaktif dan memiliki gangguan perhatian (inatensi
    Sedangkan anak yang autis biasanya mengalami keterlambatan berbicara, gangguan sosial seperti tidak mau bermain, perilaku berulang dan minat yang terbatas. Kalau autis biasanya seorang anak tersebut tidak mengalami hiperaktif.

  •  Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan autis
    Saat ini telah diketahui bahwa autisme merupakan suatu gangguan perkembangan, yaitu suatu gangguan terhadap cara otak berkembang. Akibat perkembangan otak yang salah maka jaringan otak tidak mampu mengatur pengamatan dan gerakan, belajar dan merasakan serta fungsi-fungsi vital dalam tubuh. Penelitian post-mortem menunjukkan adanya abnormalitas di daerah-daerah yang berbeda pada otak anak-anak dan orang dewasa penyandang autisme yang berbeda-beda pula. Pada beberapa bagian dijumpai adanya abnormalitas berupa substansia grisea yang walaupun volumenya sama seperti anak normal tetapi mengandung lebih sedikit neuron. Kimia otak yang paling jelas dijumpai abnormal kadarnya pada anak dengan autis adalah serotonin 5-hydroxytryptamine (5-HT), yaitu sebagai neurotransmiter yang bekerja sebagai pengantar sinyal di sel-sel saraf. Anak-anak penyandang autisme dijumpai 30-50% mempunyai kadar serotonin tinggi dalam darah. Perkembangan norepinefrine (NE), dopamin (DA), dan 5-HT juga mengalami gangguan.

  •  Jelaskan treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan autis atau ADHD
    Intervensi FT
    Modalitas fisioterapi yang digunakan pada kasus autisme adalah Play exercise atau terapi bermain, hidroterapi atau terapi aquatic, terapi menari, terapi rekreasi dan hippotherapy (terapi menunggang kuda) merupakan beberapa modalitas yang digunakan fisioterapi untuk pengembang fisik dan keterlibatan sosial (Rachel, 2014). Dalam kondisi Autisme ini menggunakan modalitas Play Exercise (Perceptual motor program) adalah proses pencapaian ketrampilan dan kemampuan fungsional menggunakan input sensori, integrasi sensori, interpretasi motorik, aktivitas gerak dan umpan balik (Gallahue 2002 dalam Maryatun, 2012).
    Hidroterapi (Balance And Coordination) adalah latihan yang terbaik untuk pasien autisme dan disfungsi integrasi sensori. Anakanak pada umumnya menyukai aktivitas yang dilakukan di dalam air dan dapat meningkatkan hubungan sosial yang normal

    Intervensi Medis
    Terapi Farmakologi. Terapi farmakologi seperti obat antipsikotik, antidepresan, dan antikonvulsan tidak boleh digunakan secara rutin untuk mengatasi ASD. Terapi farmakologi dapat dipertimbangkan apabila terdapat gangguan psikiatri lain yang menyertai ASD.

 Referensi : 
http://repository.unimus.ac.id/1956/2/BAB%20II.pdf
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1002106017-3-BAB%20II.pdf
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/download/7026/5271/
https://jurnal.unikal.ac.id/index.php/pena/article/download/902/668

Terima Kasih bu.

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301080 TUTUR YULIANTI -

Izin menjawab bu

1. Autis merupakan gangguan ketidak mampuan untuk berinteraksi dengan orang lain, gangguan berbahasa yang ditunjukan dengan penguasaan yang tertunda, acholalia, mutest, pembalikan kalimat, adanya aktivitas bermain yang repetitive dan sereotype, rute ingatan yang kuat dan keinginan obsesif untuk 

mempertahankan keteraturan di dalam lingkungan (Davidson & Begley, 2012).


Attention Deficit Hypersctivity Desorder (ADHD) adalah gangguan perilaku yang ditandai gangguan pemusatan perhatian dan gangguan konsentrasi, impulsivitas yaitu bicara semaunya tanpa memikirkan akibat, dan melakukan gerakan yang tidak mempunyai tujuan yang jelas dan disertai dengan hyperaktif, kekurangan ini bisasecara signifikan menganggu upaya akademik anak tersebut(Barlow dan Duran,2007).


2. Autisme yang tidak mengenal orang lain, karena mereka asik dengan dunianya sendiri, ditambah bicaranya tidak jelas karena berbicara kepada diri sendiri.

Anak dengan ADHD mudah sekali bosan, belum satu permainan selesai biasanya ia sudah pindah ke permainan lainnya.


4. Metode intervensi fisioterapi pada penanganan kasus Autis dengan gangguan Sensori dan Atensi mengunakan metode Play Exercise dengan Perceptual Motor Activity visual and hand coordination. Metode tersebut digunakan untuk pengembangan sensomotorik dan singkronisasi antara hand and eyes.


 ADHD, dapat diberikan modalitas fisioterapi berupa Neuro Senso Motor Reflek Development And Syncronization Dan Play Therapy.



Sumber: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS AUTIS DI PUSAT LAYANAN AUTIS KAB. SRAGEN (2018)

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD)

DENGAN METODE NEURO SENSO MOTOR REFLEX DEVELOPMENT DAN PLAY THERAPYDI YPAC SURAKARTA (2019)

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301091 MELINDA ROHMAWATI -

Izin menjawab bu

1.jelaskan terkait autisme dan adhd ?

ADHD adalah gangguan perilaku yang dimulai dari masa anak-anak, dan bisa memengaruhi hingga remaja dan dewasa.

Dilansir dari National Institute of Mental Health, ADHD adalah gangguan yang terjadi pada otak, ini ditandai dengan kurangnya perhatian dan/atau hiperaktif serta impulsif yang mengganggu fungsi dan perkembangan otak anak.

Anak dengan ADHD mengalami kesulitan untuk tetap fokus. Ia biasanya tidak betah jika harus duduk dan belajar dalam waktu lama. Namun, hal ini bukan karena mereka kurang paham dengan apa yang sedang mereka pelajari.

 ADHD merupakan anak yang hiperaktif. Mereka suka terus bergerak, bahkan mungkin sampai mengganggu teman yang ada di dekatnya. Mereka juga suka bertindak impulsif.

 Artinya, mereka suka melakukan tindakan yang tiba-tiba tanpa memikirkannya terlebih dahulu, mereka tidak suka menunda keinginan atau kepuasan.

-autisme adalah Autisme adalah gangguan perkembangan otak yang memengaruhi kemampuan penderita dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Di samping itu, autisme juga menyebabkan gangguan perilaku dan membatasi minat penderitanya.

2.sebutkan dan jelaskan apa perbedaan autisme dan adhd ?

Karena terlihat mirip, kadang orang menyamakan kondisi ADHD dengan autisme. Tapi, sebenarnya keduanya merupakan dua hal yang berbeda. Lalu, apa bedanya?


 Jika diperhatikan dengan seksama, anak dengan ADHD akan berbeda dengan anak dengan autisme. ADHD lebih memengaruhi bagaimana cara otak tumbuh dan berkembang

Sedangkan, autisme adalah rangkaian gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan bahasa, perilaku, interaksi sosial, dan kemampuan belajar


3.jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada ank autisme ? 

autism spectrum disorder (ASD), di Indonesia dikenal sebagai gangguan spektrum autistik, sangat dipengaruhi oleh faktor genetik yang terlibat dalam berbagai proses mulai dari neurogenesis hingga maturasi sinaps dan perkembangan dendritik.


Pengaruh Faktor Genetik

Mekanisme pengaruh faktor genetik terhadap kejadian autism spectrum disorder masih belum diketahui dengan pasti walaupun kedua hal tersebut telah lama dipelajari dan diketahui saling berkaitan. Anak-anak dengan saudara kandung yang mengalami autisme memiliki risiko autisme yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum. Kendati ASD memiliki spektrum fenotip penyakit yang luas, pasien ASD dengan karakteristik genetik yang homogen biasanya memiliki fenotip yang lebih mirip. Selain itu, terdapat sejumlah mutasi genetik baru yang menyebabkan kelainan alel pada individu dengan ASD atau orang tuanya yang mempengaruhi neuroanatomi dan karakteristik perilaku.


4.jelaskan tretmen fisioterapi dan medis pada anak dengan autisme dan adhd ?

Terapi Fisik atau Fisioterapi. Salah satu tanda yang dapat ditemukan pada anak dengan autisme adalah gangguan motorik

2. Terapi Bermain. Anak autis perlu pertolongan ketika akan bermain

3. Terapi Visual

4. Terapi Wicara

Terapi Okupasi

6. Terapi Biomedis

7. Terapi Tingkah Laku

Applied Behavior Analysis (ABA)

Tretmen untuk anak adhd bisa dengan 

Play therapy dengan metode floortime

Metode floortime berfokus tujuan utama pada perkembangan kapasitas individu untuk bahasa, perencanaan motorik, sequencing, dan membangun inti kemampuan perkembangan fungsional yang menyediakan kerangka kerja untuk pengembangan yang berkaitan, berpikir, dan berkomunikasi. Bersama perhatian, keterlibatan, interaksi emosional dan penggunaan ide yang logis semua komponen kemapuan fungsional inti yang seperti berpikir dan berkomunikasi. Floortime adalah program pendidikan, pola keluarga, fungsi motor, dan riwayat perkembangan (Greeenspan, 2008). Penerapan prinsip floortime efektif untuk meningkatkan kemampuan anak dengan early onset ADHD untuk memusatkan atensi dan fokus terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. 

Terimakasih

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301064 VISCA QOTRUNADA -

1.Autis adalah gangguan perkembangan yang mempengaruhi sistem syaraf menyebabkan gangguan pada komunikasi, fungsi otak dan keterampilan sosial. ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan seorang anak sulit untuk mendapatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif sehingga dapat berdampak pada prestasi anak di sekolah.

2. a.Anak dengan ADHD cenderung tidak suka jika melakukan rutinitas yang sama setiap hari sedangkan anak dengan autis cenderung suka dengan hal-hal yang sudah tertata, mereka suka dengan penyesuaian, dan tidak suka jika rutinitas tiba-tiba berubah.

b.anak-anak dengan ADHD biasanya masih mengerti bahasa tubuh, menanggapi ketika dipanggil, bisa bermain imajinatif, dan berekspresi. Sedangkan anak-anak dengan autis cenderung tidak bisa melakukannya

c.Anak dengan autis sulit untuk fokus pada hal-hal yang tidak mereka sukai tetapi mereka bisa menyukai hal-hal yang disukai sedangkan Anak dengan ADHD tidak demikian, mereka tidak suka dan menghindari hal-hal yang memerlukan konsentrasi atau perhatian.

3.Sel mast merupakan salah satu komponen yang berperan dalam mekanisme neuriunflamasi, beberapa sel mast terletak di perivascularly dekat dengan neuron dan mikroglia terutama di bagian hipotalamus. Anak autis mengalami neuroinflamasi didaerah anterior dari neokorteks yang dihasilkan dari aktifnya sel mast sehingga mengeluarkan mediator dan berinteraksi dengan sel mikroglia yang memiliki fungsi penting dalam otak. Mikroglia yang aktif merupakan salah satu bentuk respon fisiologis yang bekerja melawan adanya benda asing atau zat lain yang masuk ke dalam otak, dalam hal ini adalah mediator inflamasi (sitokin), ketika sudah mengakibatkan respons yang kronik karena overaction dari mikroglia maka akan terjadi gangguan neurodegeneratif salah satunya adalah autis.Neuroinflamasi yang terjadi pada anak autis dapat terjadi ketika masih dalam kandungan. Autoimun, gangguan fungsional plasenta, infeksi saat kehamilan, serta lahirnya bayi secara prematur menjadi latar belakang seorang anak akan mengalami autis. Hal tersebutkarena seorang anak tersebut dinilai lemah ketika menghadapi gangguan lingkungan, ketika mengalami alergi, sehingga dapat memicu pengaktifan tiang yaitu agen penting yang merespon adanya inflamasi dengan mengeluarkan mediator inflamasi (IL-6, dan TNF). Sel Il-6 dan TNF-α merupakan glikoprotein yang keberadaanya dalam otak harus dalam jumlah yang normal atau rendah, sitokin ini dapat menjadi pemicu terjadinya neuroinflamasi. Sitokin (IL-6 dan TNF) sebagai mediator inflamasi masuk ke dalam otak melalui mekanisme transportasi aktif sehingga mengganggu sistem neuroimun karena jumlah yang tidak seimbang dengan sel-sel kekebalan tubuh. pemicu pengeluaran mediator (IL-6 dan TNF-α) tersebut akan mengganggu kerja dari Blood Brain Barrier (BBB) ​​atau sawar darah otak yang bekerja menjaga normalitas homeostasis sistem saraf pusat. IL-6 dan TNF-α pada konsentrasi tertentu atau dalam jumlah yang tinggi akan mengurangi jumlah dendrit primer dalam otak, kelenjar, panjang dendrit, dan mempengaruhi hidup dan aktifitas neuron selain itu juga dapat menyebabkan perubahan adhesi sel saraf sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan rangsangan oleh sel saraf tersebut. IL-6 dan TNF-α yang meningkat pada penderita gangguan autis berada pada sel granula di cerebellum berdasarkan penelitian in vitro, sehingga menyebabkan gangguan atau penurunan adhesi dan migrasi sel tersebut. Gangguan adhesi dan migrasi sel saraf yang menjadi akibat ketidakseimbangan sinapsis rangsangan sel tersebut yang diakibatkan oleh peningkatan sitokin ini dapat dijadikan dasar komunikasi sel penyebab gangguan autis.Gangguan yang terjadi pada bagian sel saraf otak karena adanya peningkatan sitokin (IL-6 dan TNF-α ) mengakibatkan fungsi BBB terganggu sehingga terjadi penghambatan sistem kerja saraf pusat  yang menyebabkan neuroinflamasi atau ratapan. Neuroinflamasi yang kronis pada otak ini menyebabkan terjadinya gangguan autis pada anak. Penelitian yang dilakukan oleh Vargas et al., 2005, Li et al., 2009, Wei et al., 2011, menjelaskan kadar IL-6 dan TNF-α pada anak autis lebih tinggi dibandingkan dengan anak normal dan ini sudah menjadi bukti salah sau jalur penyebab terjadinya autis.


4.-play exercise untuk melatih kemampuan sosialisasi dan komunikasi

-perkembangan neurosensomotorik

-latihan penguatan otot dan koordinasi

-terapi perkembangan sesuai perkembangan seusianya 


In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301065 ZULMA SANTIYA -

Izin menjawab Bu,

1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD

Autisme adalah kelainan perkembangan yang berpengaruh signifikan terhadap komunikasi verbal, non verbal serta interaksi sosial, yang berpengaruh terhadap keberhasilannya dalam belajar. Referensi  : Jendriadi Banoet, dkk. (2016). KARAKTERISTIK PROSOSIAL ANAK AUTIS USIA DINI DI KUPANG. Jilid 3, Nomor 1, April 2016. 

(ADHD) merupakan gangguan perilaku yang paling banyak didiagnosis pada anak-anak dan remaja (sulit memahami perhatian).

Referensi : Selekta (2013). ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) PADA ANAK USIA 2 TAHUN. Medula, Volume 1, Nomor 3, Oktober 2013. 

2. Jelaskan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD

Autis dapat diartikan pula sebagai gangguan perkembangan komunikasi, kognitif, perilaku, kemampuan sosialisasi, sensoris, dan belajar). Beberapa di antara anak autis menunjukkan sikap antisosial, gangguan perilaku dan hambatan motorik kasar (sering berlari tanpa tujuan) (Handoyo dalam Estri, Amsyaruddin & Sopandi, 2013). Anak Autis memiliki karakteristik dalam bidang komunikasi, interaksi sosial,  sensoris, pola bermain, perilaku dan emosi.

ADHD Merujuk pada kelainan tingkah laku kronis yang bermanifestasi awal pada masa kanak – kanak dan mempunyai ciri khas berupa hiperaktifitas (gangguan dengan aktifitas yang berlebihan), impulsivitas (gangguan pengendalian diri) dan inatensi (gangguan pemusatan perhatian). Gejala dapat menyebabkan kesulitan akademik, emosi dan fungsi sosial (Clayton et al., 2007).

Referensi : Rian Febriyana. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN SARANA TERAPI KHUSUS ANAK AUTIS DAN ADD/ADHD.

3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis

Gangguan saraf pusat ditemukan kelainan neuroanatomi (anatomi susunan saraf pusat) pada beberapa tempat didalam otak anak autis. Banyak anak autis yang mengalami pengecilan otak kecil, terutama pada lobus VI-VII. Lobus VI-VII seharusnya banyak terdapat sel purkinje,namun, pada anak autis jumlah sel purkinje sangat kurang. Akibatnya, produksi serotonin kurang, menyebakan kacaunya proses penyampaian informasi antar otak. Selain itu, fungsi struktur pada pusat emosi di otak sehingga emosi anak autis sering perilaku yang terganggu pada autisme. Ada beberapa daerah di otak anak orang autisme yang terlupakan mengalami disfungsi. Adanya kesamaan perilaku autistik dan perilaku abnormal pada orang dewasa yang diketahui memiliki lesi di otak yang dijadikan dasar dari berbagai teori peyebab autisme.

4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atau ADHD

Autis :

- Terapi wicara

Intervensi dalam bentuk terapi wicara sangat perlu dilakukan, mengingat tidak semua individu dengan autisme dapat berkomunikasi secara verbal. Terapi ini harus diberikan sejak dini dan dengan intensif dengan terapi-terapi yang lain.

- Terapi okupasi/fisik

Intervensi ini dilakukan agar individu dengan autisme dapat melakukan gerakan, menulis, menulis, dengan kontrol dan teratur sesuai kebutuhan saat itu.

- Sensori integrasi

Adalah pengorganisasian informasi semua sensori yang ada (gerakan, sentuhan,penciuman, pengecapan, penglihatan, pendengaran)untuk menghasilkan respons yang berarti. Melalui semua indera yang ada otak menerima informasi mengenai kondisi fisik dan lingkungan sekitarnya, sehingga diharapkan semua gangguan akan dapat teratasi.

Referensi : Made Ovy Riandewi Griadhi, dkk. Diagnosa Dan Penatalaksanaan Autisme. Universitas Udayana.

ADHD:

Penatalaksanaan pada pasien ini dengan melakukan terapi wicara, dan saran untuk melakukan terapi perilaku. Tujuan dalam terapi ini adalah mengajarkan anak untuk mengenal muatan-muatan emosinya. Terapi ini juga mengajarkan orangtua teknik-teknik bersenang-senang dengan anak ADHD tanpa harus merasa tertekan. Pada pelatihan keterampilan sosial anak belajar cara-cara menghargai dan menempatkan dirinya bersama dengan kelompok bermainnya. Pelatihan ini juga mengajarkan anak belajar bahasa nonverbal melalui wajah, ekspresi roman, intonasi suara sehingga anak cepat tanggap dalam berbagai situasi sosial. Dalam intervensi diet, ada sedikit bukti mengenai pemberian suplemen mineral (besi, magnesium, seng) pada ADHD (Pintov et al., 2005; Konofal et al., 2008). Terdapat 3 obat lisensi untuk terapi ADHD di Amerika Serikat, methylphenidate hydrochloride, dexamfetamine sulphate dan atomoxetine. Namun pengobatan tidak direkomendasikan untuk usia pra sekolah(Konofal et al., 2008).

Referensi : Selekta (2013). ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) PADA ANAK USIA 2 TAHUN. Medula, Volume 1, Nomor 3, Oktober 2013. 

Terima kasih

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301079 WULAN OCTARI -

1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD


Autis merupakan gangguan ketidak mampuan untuk berinteraksi dengan orang lain, gangguan berbahasa yang ditunjukan dengan penguasaan yang tertunda, acholalia, mutest, pembalikan kalimat, adanya aktivitas bermain yang repetitive dan sereotype, rute ingatan yang kuat dan keinginan obsesif untuk mempertahankan keteraturan di dalam lingkungan (Davidson & Begley, 2012).


ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas motorik anak-anak yang cenderung berlebihan (Pengetahuan, 2012)


2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD


Anak dengan ADHD dan autisme sama-sama memiliki masalah dengan perhatian. Perilaku mereka suka berubah tiba-tiba (impulsif) dan juga sulit berkomunikasi. Mereka mempunyai masalah dalam berhubungan dengan orang lain. Karena terlihat mirip, kadang orang menyamakan kondisi ADHD dengan autisme. Tapi, sebenarnya keduanya merupakan dua hal yang berbeda. Lalu, apa bedanya? Jika diperhatikan dengan seksama, anak dengan ADHD akan berbeda dengan anak dengan autisme. ADHD lebih memengaruhi bagaimana cara otak tumbuh dan berkembang. Sedangkan, autisme adalah rangkaian gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan bahasa, perilaku, interaksi sosial, dan kemampuan belajar.


3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak  dengan Autis 


Kimia otak yang paling jelas dijumpai abnormal kadarnya pada anak dengan Autis adalah serotonin 5-Hydroxytryptamine(5-HT) yaitu sebagai neurotransmiter yang bekerja sebagai sumber pengantar sinyal di sel-sel saraf. Anak Autis dijumpai 30% - 50% mempunyai kadar serotonin tinggi dalam darah. Perkembangan norepinefrine (NE), dopamin (DA), dan 5-HT juga mengalami gangguan (Griadhi, Ratep, & Westa, n.d..)


4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atau ADHD


- Assesment


- Hidrotherapy


- Latihan pada gangguan motorik


Terapi okupasi berguna untuk melatih otot-otot halus anak. Menurut penelitian, hamper semua kasus anak autistic mempunyai keterlambatan dalam perkembangan motorik halus. Gerak-geriknya sangat kaku dan kasar, mereka kesulitan untuk memegang benda dengan cara yang benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuapkan makanan ke dalam mulutnya,dsb. Terapi ini anak akan dilatih untuk membuat semua otot dalam tubuhnya berfungsi dengan tepat.


Terapi Integrasi Sensoris, Terapi ini berguna meningkatkan kematangan susunan saraf pusat, sehingga lebih mampu untuk memperbaiki struktur dan fungsinya. Aktivitas ini merangsang koneksi sinaptik yang lebih kompleks, dengan demikian bisa meningkatkan kapasitas untuk belajar.


Terapi Fisik, Beberapa penyandang autism memiliki gangguan perkembangan dalam motorik kasarnya, kadang tonus ototnya lembek sehingga jalannya kurang kuat. Keseimbangan tubuhnya juga kurang bagus. Fisioterapi dan terapi integrasi sensoris akan sangat banyak menolong untuk menguatkan otot-otot dan memperbaiki keseimbangan tubuh anak.

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301071 NOVI PURNAMA SARI -


Izin menjawab pertanyaan no 4

4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atau ADHD


1. Brain gym

Gerakan-gerakan brain gym berupa gerakan tekuk kaki dan tangan homolateral maupun contralateral, dan gerakan silang terdiri dari sentuhan yang dapat merangsang kerja dan fungsi otak secara optimal melalui pengaktifan kemampuan otak kanan dan kiri dapat terjalin untuk memaksimalkan kemampuan motorik.


2. Play therapy

Play Therapy yang dilakukan penulis yakni menggunakan metode perceptual motor program. Perceptual motor program merupakan suatu program berbasis gerakan yang membantu anak untuk meningkatkan koordinasi mata-tangan, mata-kaki, kebugaran, dan keseimbangan. Selain itu metode ini dapat membantu anak memberikan pemahaman dan pengalaman gerak terutama terhadap lingkungan sekitar. Play therapy dengan metode perceptual motor program yang dilakukan terapis adalah melalui item melempar bola, menangkap bola, melompat.

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301092 LAILA NUR SAFITRI -

1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD

Autis merupakan gangguan perkembangan pada anak yang menyebabkan kemampuan komunikasi dan sosialisasi anak terganggu

Adhd adalah ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan seorang anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif

Gialloreti, L.E. & Curatolo, P. (2017).


2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD

Autisme adalah suatu keadaan dimana seseorang anak berbuat semaunya sendiri baik secara berpikir maupun berprilaku. Keadaan ini terjadi sejak usia 2-3 tahun tanpa memandang sosial ekonomi mapan maupun kurang, atau atau dewasa dan semua etnis (Yatim, 2002).


ADD adalah singkatan untuk Attention-Deficit Disorder yaitu kesulitan untuk berkonsentrasi atau memusatkan pikiran. ADHD adalah singkatan untuk Attention-Deficit Hyperactivity Disorder yaitu sebuah perilaku hiperaktif yang umumnya terdiagnosis pada masa anak-anak. ADD seringkali muncul bersamaan dengan ADHD sehingga sering disebut berturutan seperti dalam penulisan “ADD/ADHD”.


3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis

menurut Mujiyanti (2011) kelainan stimulus otak ditemukan khususnya di lobus parietalis dan serebelum. Serta pada sistem limbiknya. Sebanyak 43% penyandang autisme mempunyai kelainan di lobus parietalis otaknya, yang menyebabkan anak tampak acuh terhadap lingkungannya. Kelainan juga ditemukan pada otak kecil (serebelum), terutama pada nervus ke VI dan VII. Otak kecil bertanggung jawab atas proses sensoris, daya ingat, berfikir, belajar berbahasa dan proses atensi (perhatian). Kelainan khas juga ditemukan pada sistem limbik yang disebut hipokampus dan amigdala. Kelainan tersebut menyebabkan kelainan fungsi kontrol terhadap agresi dan emosi.

4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atau ADHD

Hydrotherapy for Autis

Beberapa penelitian berpendapat bahwa Hidroterapi bisa menjadi bentuk olahraga yang bermanfaat bagi anak autis. Selain itu, fisioterapi berbasis olahraga bisa sangat bermanfaat

Metode intervensi fisioterapi pada penanganan kasus Autis dengan gangguan Sensori dan Atensi mengunakan metode Play Exercise dengan Perceptual Motor Activity visual and hand coordination. Metode tersebut digunakan untuk pengembangan sensomotorik dan singkronisasi antara hand and eyes.

untuk meningkatkan proses atensi kemudian setelah anak tersebut fokus atau atensi pada suatu hal meningkat, terbentuklah proses persepsi. Proses persepsi terjadi karena adanya rangsangan melalui saraf sensoris yang kemudian diteruskan ke dalam otak dalam bentuk pola energi saraf (Keparth dalam Tiara, 2018).

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301121 NEIDINA UTAMI NOOR -


1. Jelaskan terkain autis dan ADHD

• Autis adalah kecacatan neurologis dan perkembangan

kompleks yang muncul dalam tahap-tahap perkembangan

awal kehidupan. 

• Autisme berasal dari bahasa Yunani autos yang berarti“sendiri”

• Autisme mempengaruhi fungsi normal otak, perkembangan komunikasi, serta keterampilan sosial anak

• Autisme telah dianggap sebagai kondisi seumurhidup dan tidak dapat disembuhkan

• Laki-laki cenderung memiliki prevalensi lebih tinggidari pada perempuan

Penyebab autis yaitu idiopatik, genetik, kognitif dan kematangan syaraf.

ADHD gangguan yang terkait dengan pertumbuhan danperkembangan otak

Patofisiologi Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) masih belum diketahui pasti. Namun, beberapa faktor telah dikaitkan dengan terjadinya ADHD, termasuk gangguan pada neurotransmiter (Karena efikasi dari penggunaan psikostimulan dan trisiklik noradrenergik pada tata laksana ADHD, dopamin dan noradrenalin) , struktur otak ( regio frontal, prefrontal, parietal, korteks cingulatum, ganglia basalis, dan serebelum) dan fungsi kognitif (defisit neurofisiologi dan abnormalitas fungsi kognitif)

2. Jelaskan perbedaan autis dan ADHD

ADHD merupakan gangguan terkait pertumbuhan dan perkembangan otak, anak adhd cenderung tidak dapat fokus pada apa yang mereka pelajari contohnya seperti membaca buku, anak adhd memiliki masalah dengan perhatian, ADHD adalah gangguan yang terjadi pada otak, ini ditandai dengan kurangnya perhatian dan/atau hiperaktif serta impulsif yang mengganggu fungsi dan perkembangan otak, anak ADHD cenderung suka menjadi pusat perhatian dan tidak suka mengerjakan pekerjaan secara berulang setiap harinya

Autis merupakan gangguan rangkaian gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan bahasa, perilaku, interaksi sosial, dan kemampuan belajar. Anak autis cenderung sulit berkomunikasi, cenderung ingin berusaha untuk fokus pada hal-hal yang mereka sukai. Mereka bisa mempelajari hal-hal yang mereka sukai dengan baik, seperti bermain dengan mainan tertentu,cenderung suka dengan hal-hal yang sudah tertata, mereka suka dengan ketertiban, dan tidak suka jika rutinitas mereka tiba-tiba berubah. Autis disebabkan oleh genetik dan lingkungan seperti paparan virus atau bahan kimia.

4. Anak autis bisa diberikan hdydrotherapi


In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301066 SILVIA YULI MAHARANI -

Baik bu izin menjawab

1. Attention deficit hyperactive disorder

(ADHD) merupakan salah satu jenis kondisi berkebutuhan khusus yang termasuk dalam gangguan perilaku. ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang cenderung berlebihan (Baihaqi dan Sugiarmin, 2006).

Autism merupakan gangguan tumbuh kembang yang disebabkan karena adanya gangguan perkembangan saraf dan berlangsung seumur hidup. Anak dengan ASD memiliki tiga karakteristik utamaya itu adanya kesulitan dalam hal interaksi sosial, komunikasi dan adanya perilaku yang berulang-ulang dan sifatnya sama.

2. Anak dengan ADHD dan autism memiliki beberapa permasalahan yang sama dalam hal sensorimotor diantaranya adalah gangguan koordinasi, gangguan postural control dan gangguan keseimbangan.

 Peneliti melakukan penelitian untuk membandingkan dan mencari perbedaan antara keseimbangan pada anak dengan ADHD dan anak dengan autism. Hal ini dilakukan karena secara klinis, kedua kelompok anak ini memiliki kesulitan untuk mempertahankan keseimbangan baik statis dan dinamis. Anak- anak dengan ADHD dan autism mengalami kesulitan dalam mempertahankan posisinya sehingga mereka seringkali mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas dalam satu posisi dan kesulitan saat berpartisipasi dalam kegiatan bermain dengan anak seusianya

3.Ketiga unsur pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi melaksanakan masing-masing perannya secara interaktif positif, artinya unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan unsurnya untuk mencapai kondisi motorik yang lebih sempurna keadaannya. Anak yang otaknya mengalami gangguan tampak kurang terampil menggerak-gerakkan tubuhnya.

4. Massage dapat menstimulasi jaringan saraf motorik dan saraf sensorik (melalui rangsang taktil). Massage juga di sini berfungsi sebagai rangsang taktil. Stimulus dari Massage ini akan ditangkap oleh mekanoreseptor yaitu sel yang dapat mentransduksi rangsangan mekanik dan menghantarkan sinyal ke sistem saraf pusat, dan diharapkan akan menstimulasi tonus otot terutama pada anak yang kesulitan untuk mengotrol

postural dan keseimbangan.

Dengan adanya sentuhan atau stimulasi pada tubuh anak,

maka akan terjadi dilatasi pembuluh darah dimana sirkulasi darah akan meningkat dan akan menambah energi gelombang oksigen yang lebih banyak dikirim ke otak sehingga memacu sistem sirkulasi dan respirasi menjadi lebih baik, serta juga memacu sistem kerja limfiod yang merangsang sistem kekebalan tubuh, membuat daya tahan tubuh semakin bertambah sehingga akan meningkatkan kebugaran atau energi pada tubuh anak (David, 2011).

 Metode intervensi fisioterapi pada penanganan kasus Autis dengan gangguan Sensori dan Atensi mengunakan metode Play Exercise dengan Perceptual Motor Activity visual and hand coordination. Metode tersebut digunakan untuk pengembangan sensomotorik dan singkronisasi antara hand and eyes.

Dilakukannya Play therapy meniti diatas balok panjang dengan membantu anak arahan koordinasi kontak mata dan berjalan yang baik akan membuat sistem vestibular memproses informasi mengenai keseimbangan dan gerakan oleh reseptor sensorik di leher bagian atas, telinga bagian dalam, mata, dan tubuh.

Komponen vestibular merupakan sistem sensoris yang befungsi penting dalam keseimbangan, kontrol kepala, dan gerak bola mata. Reseptor sensoris vestibular sendiri yaitu berada didalam telinga, dengan adanya aktivitas dari play therapy maka rangsangan gerakan diubah reseptor vestibular, reseptor visual dan reseptor propioseptik menjadi impuls saraf. Impuls ini akan dihantarkan oleh saraf aferen vestibularis menuju ke otak. Beberapa struktur di otak mengolah informasi yang masuk dan memberi respon yang sesuai. Apabila rangsangan yang masuk bersifat berbahaya maka akan disensitisasi. Sebaliknya, bila bersifat biasa saja maka responnya adalah habituasi atau penyesuaian (Vivi, 2015).

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301068 MAISI ANGGI PRISHENNA -

Izin menjawab Bu,

1. Autisme adalah ganguan perkembangan yang terjadi pada anak yang mengalami kondisi menutup diri. Gangguan ini mengakibatkan anak mengalami keterbatasan dari segi komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku. Sedangkan

ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder lebih dikenal dengan istilah hiperaktif. ADHD merupakan gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak yang dapat berlangsung hingga dewasa. Kondisi ini menyebabkan penderitanya cenderung hiperaktif, impulsif, dan sulit memusatkan perhatian.


2. ADHD adalah suatu kondisi perkembangan saraf yang membuat anak sulit berkonsentrasi, menaruh perhatian, duduk tenang dan cenderung bersikap impulsif. Ada tiga subtipe dari ADHD yaitu Inattentive, Hyperactive – impulsive, dan kombinasi keduanya. Gejala ADHD bisa membaik seiring dengan pertambahan usia anak dan bisa mendapatkan fokus lebih serta kontrol akan dorongan mereka.

Sedangkan autisme adalah kondisi perkembangan saraf yang menyebabkan tantangan dalam kemampuan sosial, berkomunikasi dan cara berpikir. Perilaku berulang juga merupakan bagian dari Autism Spectrum Disorder (ASD) yang kerap muncul sebelum anak mencapai usia 3 tahun dan lebih mungkin terjadi lima kali lebih besar pada pria daripada wanita.


3. Penyebab Autis ialah multifaktor, yang dimaksud multifaktor adalah terjadi karena kombinasi berbagai faktor termasuk faktor genetik yang dipicu oleh faktor lingkungan. Kimia otak yang paling jelas dijumpai abnormal kadarnya pada anak dengan Autis adalah serotonin 5-Hydroxytryptamine(5-HT) yaitu sebagai neurotransmiter yang bekerja sebagai sumber pengantar sinyal di sel-sel saraf.Anak Autis dijumpai 30% - 50% mempunyai kadar serotonin tinggi dalam darah. Perkembangan norepinefrine (NE), dopamin (DA), dan 5-HT juga mengalami gangguan (Griadhi, Ratep, & Westa, n.d.).


4. Modalitas fisioterapi yang digunakan pada kondisi ADHD adalah dengan pemberian modalitas Neuro Senso Motor Reflex Development & Syncronization dan terapi bermain.

Terapi yang dapat meningkatkan  fungsional aktivitas anak dan  mengurangi gangguan serta hambatan  pada kondisi ADHD, dapat diberikan  modalitas fisioterapi berupa Neuro  Senso Motor Reflek Development And  Syncronization Dan Play Therapy. Neuro Senso Motor Reflex Developmental & Synchronization (NSMRD&S) adalah salah satu metode  yang bertujuan untuk meringankan dan menghilangkan stres dan kompensasi disfungsional dan non produktif didalam struktur tubuh, mengaktifkan motor program yang alami dan genetik dan seluruh metabolisme  perkembangan gerak, mengaktifkan  (brain-body) integration mechanisme yang mempengaruhi perkembangan  gerak, mengoptimalkan motor  dansensor motor integration, menghilangkan stres pada saat belajar,  mendukung ketrampilan motorik dan  kognitifyang alami dan khusus,  mengungkap kemampuan untuk  membuat perubahan-perubahan postif  dalam struktur, postur dan gerak tubuh,  dan sistem-sistem koordinasi yang  beragam (Hudaya, 2010).

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301092 LAILA NUR SAFITRI -

Izin bertanya bu, untuk pemberian hydroterapi apakah ada indikasi tertentu untuk anak autis atau semua anak autis bisa di berikan terapi ini bu?

Terimakasih

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301076 ISYU ANGGARANI -

Izin menjawab pertanyaan Bu.

1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD?

- Autis merupakan gangguan pada perkembangan interaksi sosial, komunikasi serta munculnya perilaku-perilaku berulang yang tidak mempunyai tujuan. Autis bisa muncul mengikuti retardasi mental namun bisa juga tidak. Selain itu autis itu sendiri tidak memiliki keterkaitan dengan kecerdasan walaupun sering ditemukan kemampuan verbal lebih rendah daripada yang lain (Suryaningrum, Ingarianti, & Anwar, 2016). 

http://repository.unimus.ac.id/1956/2/BAB%20II.pdf

- ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang cenderung berlebihan (Baihaqi dan Sugiarmin, 2006)

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jptt/article/download/1842/1248

2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD?

Anak dengan ADHD cenderung tidak suka jika melakukan rutinitas yang sama setiap hari atau dalam waktu lama. Sementara anak dengan autisme cenderung suka dengan hal-hal yang sudah tertata, mereka suka dengan ketertiban, dan tidak suka jika rutinitas mereka tiba-tiba berubah. (Bhandari, S. (2017). (Is It ADHD or Autism)

3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis?

Neuromuskuler autis mengalami gangguan spektrum autistik, sangat dipengaruhi oleh faktor genetik yang terlibat dalam berbagai proses mulai dari neurogenesis hingga maturasi sinaps dan perkembangan dendritik. 

(8. Bruining H, de Sonneville L, Swaab H, de Jonge M, Kas M, van Engeland H, et al. Dissecting the clinical heterogeneity of autism spectrum disorders through defined genotypes.)

4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atau ADHD?

- Brain gym. Gerakan-gerakan brain gym berupa gerakan tekuk kaki dan tangan homolateral maupun contralateral, dan gerakan silang terdiri dari sentuhan yang dapat merangsang kerja dan fungsi otak secara optimal melalui pengaktifan kemampuan otak kanan dan kiri dapat terjalin untuk memaksimalkan kemampuan motorik.

- Play Therapy yang dilakukan penulis yakni menggunakan metode perceptual motor program. Perceptual motor program merupakan suatu program berbasis gerakan yang membantu anak untuk meningkatkan koordinasi mata-tangan, mata-kaki, kebugaran, dan keseimbangan. Selain itu metode ini dapat membantu anak memberikan pemahaman dan pengalaman gerak terutama terhadap lingkungan sekitar. Play therapy dengan metode perceptual motor program yang dilakukan terapis adalah melalui item melempar bola, menangkap bola, melompat, dan meniti papan titian.

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301113 ANDINI ALFIANI -

Assalamualaikum izin menjawab ibu 

1. Jelaskan terkait Autis Dan ADHD 

Jawab : 

a.  Autis

Secara umum autisme adalah gangguan perkembangan yang ditandai dengan perkembangan gangguan dalam komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku. Pada dasarnya penyebab autisme adalah multifaktorial. Faktor genetik maupun lingkungan diduga mempunyai peranan yang signifikan. Sebuah studi mengemukakan bahwa apabila satu keluarga memiliki satu anak autis maka terdapat risiko untuk memiliki anak kedua dengan kelainan yang sama, namun lingkungan juga berpengaruh karena cukup banyak ditemukan salah satu anggota keluarga yang menderita autistik dengan kerusakan ringan dalam kemampuan sosial dan komunikasi atau mempunyai kebiasaan yang repetiti. Gangguan perilaku seperti pada anak autis, adalah akibat dari tidak berfung sinya bagian otak sosial individu dan berpengaruh pula pada ot4ak kognitif dan berakhir pada perilaku sosial individu (Kennedy & Adolphs, 2012).

b.  ADHD

Attention-Deficit/ Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah yang paling sering didiagnosis emosional/perilaku gangguan kesehatan pada anak-anak (Jenifer dkk., 2014).Sebagai tingkat kenaikan diagnosis ADHD, sehingga akan kemungkinan bahwa konselor sekolah akan dipanggil untuk bekerja dengan orang tua, guru, dan profesional pendidikan lainnya untuk membantu anak penderita ADHD. Selain itu mereka juga cenderung bergerak terus secara konstan dan tidak bisa tenang 

2. Sebutkan dan jelaskan Perbedaan ADHD 

Jawab : 

Autism merupakan gangguan tumbuhkembang yang disebabkan karena adany agangguan perkembangan saraf dan berlangsung seumur hidup. Anak dengan ASD memiliki tiga karakteristik utamaya itu adanya kesulitan dalam hal interaksi sosial, komunikasi dan adanya perilaku yang berulang-ulang dansifatnya sama. Sedangkan ADHD adalah istilah yang digunkan untuk mendefinisikan gangguan perkembangan yang terlihat baik pada anak-anak maupun pada dewasa yang ditandai dengan adanya gangguan dalam perilaku, gangguan pada atensi dan ketidakmampuan bertahan pada satu aktivitas (Barkley, 2006).

3. Jelaskan terkait dengan mekanisme Neuromuscular pada anak Autis 

Jawab : Gangguan yang terjadi terutama pada sistem dopaminergik, serotoninergik, dan gamma amino butyric acid (GABA). Gangguan sistem neurotransmiter berhubungan dengan munculnya gejala gangguan perilaku. Berbagai penelitian terdahulu memperlihatkan disfungsi sistem neurokimiawi pada penyandang GSA (gangguan spektrum Autistik)  yang meliputi sistem serotonin, norepinefrin, dan dopamin. Gangguan sistem neurokimiawi tersebut berhubungan dengan perilaku agresif, obsesif kompulsif, dan stimulasi diri sendiri (self stimulating) yang berlebih.Sampai saat ini penyebab GSA secara pasti belum diketahui, diperkirakan bersifat multifaktorial. Secara garis besar, berbagai faktor yang diduga memiliki peranan pada GSA dapat dibagi ke dalam faktor genetik dan lingkungan

4. Jelaskan Treatment fisioterapi dan medis pada Anak ADHD 

Jawab : 

Neuro Senso Motor ReflexDevelopmental & Synchronization(NSMRD&S), Problematik pada kondisi ADHD antara lain Adanya hipotonus postural, Adanya spasme otot, Adannyagangguan sensoris, Adanya gangguan reflek, adanya gangguan perilaku, dan adanya gangguan aktivittas fungsional. Dalam sebuah penelitian Kesimpulan Evaluasi Tonus Postural Menunjukan Hasil dengan Metode Neuro Senso Motor Reflek Development & Syncronization yang di berikan kepada anak akan mengstimulasi kerja otot yangterangsang pada anak dengan kondisi ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder ). Jadi dengan pemberian metode Neuro Senso Motor Reflek Development & Syncronization dapat meningkatkan tonus postural karena anak telah memiliki anti gravity yang baik.  dengan pemberian metode Neuro Senso Motor Reflek Development & Syncronization dapat meningkatkan level reflek pada anak ditandi dengan sensoris yang membaik maka anak tidak akan mudah terkejut dan reflek moro tidak muncul lagi


Referensi : PERBANDINGAN KESEIMBANGAN PADA ANAK AUTISTIC DAN ANAK ADHD USIA 10-12 TAHUN DI KECAMATAN CIPUTAT Cicilia Febriani Hayuningrum1, Abdul ChalikMeidian 2, Ahmad Syakib 3 1&2Dosen Fisioterapi, Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul, Jakarta3 Praktisi Fisioterapi Anak, JakartaJalan Arjuna Utara No.9, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISIATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD)DENGAN METODE NEURO SENSO MOTOR REFLEX DEVELOPMENT DAN PLAY THERAPYDI YPAC SURAKARTA. Jurnal PENA Vol.33 No.1 Edisi Maret 2019

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301096 SEFTI DWI AGESTY -

Izin menjawab soal di ppt Bu.

1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD

Autis adalah kecacatan neurologis dan perkembangan kompleksyang muncul dalam tahap-tahap perkembangan awal kehidupan. Autisme mempengaruhi fungsi normal otak,  perkembangankomunikasi, serta keterampilan sosial anak

.Autisme telah dianggap sebagai kondisi seumurhidup dan tidak dapat disembuhkan

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah kelainan hiperaktivitas, kurang perhatian yang sering ditampakan sebelum usia 4 tahun dan dikarakteristikkkan oleh ketidaktepatan perkembangan tidak perhatian, impulsive dan hiperaktif (Townsend, 1998). ADHD adalah suatu kondisi yang pernah dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (sulit memusatkan perhatian), Minimal Brain Disorder (kerusakan kecil di otak), Minimal Brain Damage (kerusakan kecil pada otak), Hyperkinesis (terlalu banyak bergerak / aktif), dan Hyperactive (Hiperaktif).


2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD

Pada umumnya, ADHD menyerang pada masa kanak-kanak namun gejala yang ditimbulkan dapat terjadi secara terus menerus hingga masa remaja atau dewasa. “ADHD ini berbeda dengan autis. Anak yang memiliki ADHD itu biasanya gejalanya hiperaktif dan memiliki gangguan perhatian (inatensi),”Sedangkan anak yang autis biasanya mengalami keterlambatan berbicara, gangguan sosial seperti tidak mau bermain, perilaku berulang dan minat yang terbatas. Kalau autis biasanya seorang anak tersebut tidak mengalami hiperaktif,” Kalau anak yang ADHD biasanya tidak ada gangguan bicara, justru karena mereka cenderung hiperaktif maka mereka bisa saja berbicara terus menerus. Atau bahkan mengajak ngobrol semua orang yang ada di sekitarnya tersebut. 


3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak denganAutis

Saat ini telah diketahui bahwa autisme merupakan suatu gangguan perkembangan yaitu suatu gangguan terhadap cara otak berkembang. Akibat perkembanganotak yang salah maka jaringan otak tidak mampu mengatur pengamatan dan gerakan, belajar dan merasakan serta fungsi-fungsi vital dalam tubuh. Penelitianpost-mortem menunjukkan adanya abnormalitas di daerah-daerah yangberbeda pada otak anak-anak dan orang dewasa penyandang autisme yang berbeda-bedapula. Pada beberapa bagian dijumpai adanya abnormalitas berupas substansiagrisea yang walaupun volumenya sama seperti anak normal tetapim mengandung lebih sedikit neuron. Kimia otak yang paling jelas dijumpai abnormal kadarnya pada anak dengan autis adalah serotonin 5-hydroxytryptamine (5-HT), yaitu sebagai neurotransmiter yang bekerja sebagai pengantar sinyal di sel-sel saraf. Anak-anak penyandang autismedijumpai 30-50% mempunyai kadar serotonin tinggi dalam darah. Perkembangannorepinefrine (NE), dopamin (DA), dan 5-HT juga mengalami gangguan.


4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan

Autis atau ADHD

- ADHD

Treatment medis

Manfaat yang diperoleh dari treatment medis adalah anak dapat mengontrol impulsivitas, meningkatkan perhatian anak, dan hiperaktivitas serta agresivitas anak berkurang. Tidak ada „pil ajaib‟ untuk menyembuhkan ADHD, obat-obatan medis ini digunakan untuk membantu mengontrol gejala ADHD (Wenar & Kerig, 2000).Obat-obatan yang biasa digunakan untuk ADHD, dikenal sebagai stimulants, adalah methylphenidate (ritalin), dextroamphetamine (dexedrine atau dextrostat), dan pemoline (cylert). Pada kebanyakan anak, obat-obatan membantu mengurangi hiperaktivitas dan meningkatkan kemampuan untuk memfokuskan pikiran pada suatu tugas atau aktivitas, serta meningkatkan koordinasi fisik, seperti menulis dan olahraga (Wenar & Kerig, 2000).

1. Psychotherapy: membantu anak ADHD untuk dapat menerima dan menyukai diri mereka apa adanya. Dalam psychotherapy, pasien berbicara kepada terapis tentang pikiran dan perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan dan mempelajari alternative-alternatif untuk mengontrol emosi mereka.

2. Cognitive Behavioral Therapy: membantu anak ADHD untuk mengubah perilaku mereka. Terapis memberikan reward dan reinforcement untuk membentuk perilaku yang diinginkan, sedangkan reinforcement negative dan hukuman dihindari.

- Autisme

1. Terapi Perilaku

Terapi ini bertujuan agar anak autis dapat mengurani perilaku tidak wajar dan menggantinya dengan perilaku yang bisa diterima di masyarakat.

2. Terapi Okupasi

Terapi ini bertujuan membantu anak autis yang mempunyai perkembangan motorik kurang baik, antara lain gerak-geriknya kasar dan kurang luwes. 

Terapi okupasi akan menguatkan, memperbaiki koordinasi, dan keterampilan otot halus anak. Metode intervensi fisioterapi pada penanganan kasus Autis dengan gangguan Sensori dan Atensi mengunakan metode Play Exercise dengan Perceptual Motor Activity visual and hand coordination. Metode tersebut digunakan untuk pengembangan sensomotorik dan singkronisasi antara hand and eyes.



In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301103 YHUSTIKA YHUANNA -

izin menjawab bu

1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD

- Autis merupakan gangguan perkembangan neurobiologis yang sangat komplek dalam kehidupan yang meliputi gangguan pada aspek interaksi sosial, komunikasi dan bahasa, dan perilaku serta gangguan emosi dan persepsi sensori bahkan pada aspek motoriknya. Gejala autis muncul pada usia sebelum 3 tahun (Yuwono, 2012). Autis adalah suatu bentuk ketidakmampuan dan gangguan perilaku yang membuat penyandang lebih suka menyendiri. Disamping itu autis juga merupakan suatu gangguan perkembangan fungsi otak yang kompleks dan sangat bervariasi (spektrum). Biasanya, gangguan ini meliputi cara berkomunikasi, berinteraksi sosial dan kemampuan berimajinasi (Mulyati, 2010).

- ADHD adalah suatu kondisi yang pernah dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (sulit memusatkan perhatian), Minimal Brain Disorder (kerusakan kecil di otak), Minimal Brain Damage (kerusakan kecil pada otak), Hyperkinesis (terlalu banyak bergerak / aktif), dan Hyperactive (Hiperaktif). Ada kira-kira 3 - 5% anak usia sekolah menderita ADHD (Permadi, 2009). ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan neurobiologis yang ciri-cirinya sudah tampak pada anak sejak kecil. Anak ADHD mulai menunjukkan banyak masalah ketika SD karena dituntut untuk memperhatikan pelajaran dengan tenang, belajar berbagai keterampilan akademik, dan bergaul dengan teman sebaya sesuai aturan (Ginanjar, 2009)

 

http://repository.unimus.ac.id/1956/2/BAB%20II.pdf 

 

2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD

ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder merupakan gangguan perkembangan otak yang dapat mengakibatkan seorang anak sulit memusatkan perhatian. Serta memiliki perilaku impulsive dan hiperaktif. Pada umumnya, ADHD menyerang pada masa kanak-kanak namun gejala yang ditimbulkan dapat terjadi secara terus menerus hingga masa remaja atau dewasa. “ADHD ini berbeda dengan autis. Anak yang memiliki ADHD itu biasanya gejalanya hiperaktif dan memiliki gangguan perhatian (inatensi
Sedangkan anak yang autis biasanya mengalami keterlambatan berbicara, gangguan sosial seperti tidak mau bermain, perilaku berulang dan minat yang terbatas. Kalau autis biasanya seorang anak tersebut tidak mengalami hiperaktif.

 

https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1002106017-3-BAB%20II.pdf 

 

3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis

Saat ini telah diketahui bahwa autisme merupakan suatu gangguan perkembangan, yaitu suatu gangguan terhadap cara otak berkembang. Akibat perkembangan otak yang salah maka jaringan otak tidak mampu mengatur pengamatan dan gerakan, belajar dan merasakan serta fungsi-fungsi vital dalam tubuh. Penelitian post-mortem menunjukkan adanya abnormalitas di daerah-daerah yang berbeda pada otak anak-anak dan orang dewasa penyandang autisme yang berbeda-beda pula. Pada beberapa bagian dijumpai adanya abnormalitas berupa substansia grisea yang walaupun volumenya sama seperti anak normal tetapi mengandung lebih sedikit neuron. Kimia otak yang paling jelas dijumpai abnormal kadarnya pada anak dengan autis adalah serotonin 5-hydroxytryptamine (5-HT), yaitu sebagai neurotransmiter yang bekerja sebagai pengantar sinyal di sel-sel saraf. Anak-anak penyandang autisme dijumpai 30-50% mempunyai kadar serotonin tinggi dalam darah. Perkembangan norepinefrine (NE), dopamin (DA), dan 5-HT juga mengalami gangguan.

 

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/download/7026/5271/

 

4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atau ADHD

Intervensi FT
Modalitas fisioterapi yang digunakan pada kasus autisme adalah Play exercise atau terapi bermain, hidroterapi atau terapi aquatic, terapi menari, terapi rekreasi dan hippotherapy (terapi menunggang kuda) merupakan beberapa modalitas yang digunakan fisioterapi untuk pengembang fisik dan keterlibatan sosial (Rachel, 2014). Dalam kondisi Autisme ini menggunakan modalitas Play Exercise (Perceptual motor program) adalah proses pencapaian ketrampilan dan kemampuan fungsional menggunakan input sensori, integrasi sensori, interpretasi motorik, aktivitas gerak dan umpan balik (Gallahue 2002 dalam Maryatun, 2012).
Hidroterapi (Balance And Coordination) adalah latihan yang terbaik untuk pasien autisme dan disfungsi integrasi sensori. Anakanak pada umumnya menyukai aktivitas yang dilakukan di dalam air dan dapat meningkatkan hubungan sosial yang normal

Intervensi Medis
Terapi Farmakologi. Terapi farmakologi seperti obat antipsikotik, antidepresan, dan antikonvulsan tidak boleh digunakan secara rutin untuk mengatasi ASD. Terapi farmakologi dapat dipertimbangkan apabila terdapat gangguan psikiatri lain yang menyertai ASD.

 

https://jurnal.unikal.ac.id/index.php/pena/article/download/902/668 

terimakasih
In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301075 FITRIA HANA PERTIWI -

Izin menjawab bu,

1. Autis adalah kecacatan neurologis dan perkembangan kompleks yang muncul dalam tahap-tahap perkembangan awal kehidupan. Sedangkan ADHD adalah gangguan perkembagan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak menyebabkan aktivitas motorik cenderung berlebihan dan gangguan pemusatan perhatian. Pada kasus ini anak mengalami gangguan pemusatan perhatian dan menurunnya kemampuan melompat di usianya.

2. Perbedaan autis dengan ADHD yaitu :

- Pada ADHD anak cenderung tidak fokus terhadap suatu hal, bukan karena dia tidak memahami namun mereka tidak betah berdiam diri dalam waktu lama mengerjakan sesuatu hal sedangkan pada autis anak slcenderung memfokuskan diri pada satu hal yang mereka sukai.

- Jika pada anak ADHD cenderung suka berbicara tanpa berhenti beda halnya dengan anak autis yang sulit untuk mengutarakan pendapat dan idenya.

- Anak ADHD tidak suka melakukan kegiatan yang sama setiap hari dalam waktu lama sedangkan anak autis cenderung menyukai suatu kegiatan yang sudah tertata.

3. Mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis :

Autisme merupakan suatu gangguanp perkembangan yaitu suatu gangguan terhadap cara otak berkembang. Akibat perkembangan otak yang salah maka jaringan otak tidak mampu mengatur pengamatan dan gerakan, belajar dan merasakan serta fungsi-fungsi vital dalam tubuh.Penelitian post-mortem menunjukkan adanya abnormalitas di daerah-daerah yang berbeda pada otak anak-anak dan orang dewasa penyandang autisme yang berbeda-beda pula. Pada beberapa bagian dijumpai adanya abnormalitas berupa substansia grisea yang walaupun volumenya sama seperti anak normal tetapi mengandung lebih sedikit neuron. Kimia otak yang paling jelas dijumpai abnormal kadarnya pada anak dengan autis adalah serotonin 5 hydroxytryptamine (5-HT), yaitu sebagai neurotransmiter yang bekerja sebagai pengantar sinyal di sel-sel saraf. Anak-anak penyandang autisme dijumpai 30-50% mempunyai kadar serotonin tinggi dalam darah. Perkembangan norepinefrine (NE), dopamin (DA), dan 5-HT juga mengalami gangguan.

4. Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atau ADHD:

1) Play therapy dengan metode floortime

Metode floortime berfokus tujuan utama pada perkembangan kapasitas individu untuk bahasa, perencanaan motorik, sequencing, dan membangun inti kemampuan perkembangan fungsional yang menyediakan kerangka kerja untuk pengembangan yang berkaitan, berpikir, dan berkomunikasi. Bersama perhatian, keterlibatan, interaksi emosional dan penggunaan ide yang logis semua komponen kemapuan fungsional inti yang seperti berpikir dan berkomunikasi. Floortime adalah program pendidikan, pola keluarga, fungsi motor, dan riwayat perkembangan (Greeenspan, 2008). Penerapan prinsip floortime efektif untuk meningkatkan kemampuan anak dengan early onset ADHD untuk memusatkan atensi dan fokus terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Hal ini ditunjukkan oleh (1) penurunan frekuensi ditraktibilitas yang dilakukan ketika sedang melaksanakan kegiatan,dan (2) peningkatan durasi dalam memusatkan atensi terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Larasati et al., 2017).

2) Aproksimasi

Dengan adanya aproksimasi sendi yang terputus-putus ringan dan halus sehingga mampu memfasilitasi dan meningkatkan postural tonus melalui aktivitas sekitar sendi. Dengan upaya stimulasi bertujuan untuk memperkuat dan meningkatkan kekuatan otot. Tujuannya meningkatkan reaksi-reaksi pada aneka yang bertujuan untuk memelihara posisi dan pola yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi secara otomatik (Fitroh Roshinah & Laila Nursaliha, 2011).

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301078 MUHAMMAD ANDIKA NOOR ROMADHONI -

1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD

Autis merupakan gangguan ketidak mampuan untuk berinteraksi dengan orang lain, gangguan berbahasa yang ditunjukan dengan penguasaan yang tertunda,  acholalia, mutest, pembalikan kalimat, adanya aktivitas bermain yang repetitive dan sereotype, rute ingatan yang kuat dan keinginan obsesif untuk mempertahankan keteraturan di dalam lingkungan (Davidson & Begley, 2012).

ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas motorik anak-anak yang cenderung berlebihan (Pengetahuan, 2012).

2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD

ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder merupakan gangguan perkembangan otak yang dapat mengakibatkan seorang anak sulit memusatkan perhatian. Serta memiliki perilaku impulsive dan hiperaktif. Pada umumnya, ADHD menyerang pada masa kanak-kanak namun gejala yang ditimbulkan dapat terjadi secara terus menerus hingga masa remaja atau dewasa. “ADHD ini berbeda dengan autis. Anak yang memiliki ADHD itu biasanya gejalanya hiperaktif dan memiliki gangguan perhatian (inatensi
Sedangkan anak yang autis biasanya mengalami keterlambatan berbicara, gangguan sosial seperti tidak mau bermain, perilaku berulang dan minat yang terbatas. Kalau autis biasanya seorang anak tersebut tidak mengalami hiperaktif.

3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak  dengan Autis 

Kimia otak yang paling jelas dijumpai abnormal kadarnya pada anak dengan Autis adalah serotonin 5-Hydroxytryptamine(5-HT) yaitu sebagai neurotransmiter yang bekerja sebagai sumber pengantar sinyal di sel-sel saraf. Anak Autis dijumpai 30% - 50% mempunyai kadar serotonin tinggi dalam darah. Perkembangan norepinefrine (NE), dopamin (DA), dan 5-HT juga mengalami gangguan (Griadhi, Ratep, & Westa, n.d.). 

 4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan  Autis atau ADHD

Metode intervensi fisioterapi pada penanganan kasus Autis dengan gangguan Sensori dan Atensi mengunakan metode Play Exercise dengan Perceptual Motor Activity visual and hand coordination. Metode tersebut digunakan untuk pengembangan sensomotorik dan singkronisasi antara hand and eyes.

Modalitas fisioterpi pada penanganan kasus Attention Deificit Hyperactivity Disorder dengan menggunakan play therapy metode floortime dan aproksimasi.  Treatmen tersebut digunakan untuk meningkatkan attention dan kemapuan  melompat pada anak.

Sumber : PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI  PADA KASUS AUTIS DI PUSAT LAYANAN AUTIS KAB. SRAGEN PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) DI PUSAT LAYANAN AUTIS  SRAGEN (MaretaAlviani, 2018

Terima kasih
In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301114 SITI NUR AZZAHRA -

Izin menjawab ppt bu

1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD!

a. Autis adalah kecacatan neurologis dan perkembangan kompleks yang muncul dalam tahap-tahap perkembangan awal kehidupan.

b.ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan seorang anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif, sehingga dapat berdampak pada prestasi anak di sekolah.

2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD!

Anak dengan ADHD cenderung tidak suka jika melakukan rutinitas yang sama setiap hari atau dalam waktu lama. Sementara anak dengan autisme cenderung suka dengan hal-hal yang sudah tertata, mereka suka dengan ketertiban, dan tidak suka jika rutinitas mereka tiba-tiba berubah.

3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis! 

Kelainan pada susunan saraf pusat akan mempengaruhi pemahaman, interpretasi, formulasi , dan perencanaan bahasa, juga aktivitas dan kemampuan intelektual dari anak. Dalam hal ini, terdapat defisit kemampuan otak untuk memproses informasi yang komplek secara cepat. Kerusakan area Wernicke pada hemisfer dominan girus temporalis superior seseorang akan menyebabkan hilangnya seluruh fungsi intelektual yang berhubungan dengan bahasa atau symbol verbal, yang disebut dengan afasia Wernicke. Penderita mampu mengerti kata-kata yang dituliskan atau didengar, namun tak mampu menginterpretasikan pikiran yang diekspresikan. Apabila lesi pada area Wernicke ini meluas dan menyebar ke belakang (regio girus angular), ke inferior (area bawah lobus temporalis), dan ke superior (tepi superior fisura sylvian), maka penderita tampak seperti benar-benar terbelakang total untuk mengerti bahasa dan berkomunikasi, disebut dengan afasia global. Bila lesi tidak begitu parah, maka penderita masih mampu memformulasikan pikirannya namun tidak mampu menyusun katakata yang sesuai secara berurutan dan bersama-sama untuk mengekspresikan pikirannya. Kerusakan pada area bicara broca yang terletak di regio prefrontal dan fasial premotorik korteks menyebabkan penderita mampu menentukan apa yang ingin dikatakannya dan mampu bervokalisasi namun tak mampu mengatur sistem vokalnya untuk menghasilkan katakata selain suara ribut. Kelainan ini disebut afasia motorik, kira-kira 95% kelainannya di hemisfer kiri. Regio fasial dan laringeal korteks motorik berfungsi mengaktifkan gerakan otot-otot mulut, lidah, laring, pita suara, dan sebagainya, yang bertanggung jawab untuk intonasi, waktu, dan perubahan intensitas yang cepat dari urutan  suara. Kerusakan pada region-regio ini menyebabkan ketidakmampuan untuk berbicara dengan jelas.

4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atau ADHD!

1. Terapi Fisik atau Fisioterapi

Salah satu tanda yang dapat ditemukan pada anak dengan autisme adalah gangguan motorik. Untuk mengatasinya, dapat dilakukan terapi dalam bentuk terapi fisik atau fisioterapi. Gangguan perkembangan pervasif (pervasive developmental disorders/PDD) pada anak yang mengalami autisme berkaitan dengan keterlambatan perkembangan otak yang mengatur kemampuan motorik seseorang. Umumnya, penyandang autis tertunda tumbuh kembang kemampuan motoriknya. Bahkan, beberapa anak istimewa ini punya massa otot rendah. Nah, terapi fisik dapat membantu anak autisme dengan melatih kekuatan otot, koordinasi, serta kemampuan dasar olahraga.

2. Terapi Bermain

Anak autis perlu pertolongan ketika akan bermain. Dengan terapi bermain, anak dapat melatih kemampuan bersosialisasi serta berkomunikasi. Terapi autis jenis ini juga bisa dikombinasikan dengan terapi bicara, terapi okupasi, serta terapi fisik.

3. Terapi Visual

Banyak anak autis adalah pemikir visual. Itu sebabnya, metode pembelajaran berkomunikasi melalui gambar dapat dilakukan. Salah satunya dengan PECS (Picture Exchange Communication). Dengan melatihnya, penyandang autisme dapat lebih mudah memahami sesuatu. Selain itu, pembelajaran melalui video juga dapat dilakukan baik dengan video games, video modeling, atau sistem komunikasi elektronik lain. Metode tersebut juga bisa menampung kelebihan anak autisme di bidang visual agar keterampilan dan komunikasinya jadi lebih baik.

4. Terapi Wicara

Salah satu kemampuan motorik yang dapat dialami penyandang autisme adalah gangguan bicara sehingga sulit untuk berbahasa. Dengan terapi wicara, mereka dapat terbantu agar bisa berkomunikasi dengan lebih baik.

5. Terapi Okupasi

Terapi ini berkaitan dengan pembentukan kemampuan hidup sehari-hari. Kebanyakan anak autis mengalami perkembangan motorik lambat. Itulah sebabnya, terapi okupasi sangatlah penting. Terapis okupasi juga bisa memberi latihan sensorik terintegrasi. Teknik terapi autis ini bisa membantu anak berkebutuhan khusus tersebut mengatasi hipersensitivitas terhadap suara, sentuhan, maupun cahaya.

6. Terapi Biomedis

Terapi biomedis termasuk juga penggunaan obat-obatan dalam penanganan autisme. Kebanyakan, perawatan biomedis dilakukan berdasarkan pendekatan DAN (Defeat Autism Now). Dokter yang sudah menjalani pelatihan metode DAN akan menentukan diet khusus, perawatan alternatif, ataupun suplemen untuk penanganan penyandang autis.

7. Terapi Tingkah Laku

Anak dengan autisme sering kali terlihat frustrasi. Mereka kerap kesulitan dalam menyampaikan kebutuhannya dengan baik. Penyandang autis juga menderita akibat terlalu sensitif terhadap suara, cahaya, dan sentuhan. Akibatnya, mereka terkadang berlaku kasar atau mengganggu. Seorang terapis tingkah laku dilatih untuk dapat mengetahui penyebab di balik perilaku negatif tersebut. Terapis kemudian akan merekomendasikan perubahan terhadap lingkungan atau keseharian anak agar dapat memperbaiki tingkah lakunya.

8. Applied Behavior Analysis (ABA)

Terapi autis Applied Behavior Analysis (ABA) bertujuan untuk meningkatkan atau mengembangkan perilaku positif pada anak serta mengajarkan keahlian baru kepada anak. Perlu kerja sama dengan orang tua dan pengasuh untuk menentukan keberhasilan terapi ini. Terapi ABA perlu dilakukan secara rutin untuk dapat membantu perkembangan anak. Dibutuhkan durasi terapi sekitar 20-40 jam dalam seminggu.

9. Terapi Kemampuan Sosial

Anak dengan autisme akan mengalami kesulitan dalam bersosialisasi dan berkomunikasi. Mereka membutuhkan bantuan untuk mengasah kemampuan untuk mempertahankan percakapan, berhubungan dengan orang baru, dan mengenal tempat bermain. Seorang terapis kemampuan sosial dapat membantu untuk menciptakan atau fasilitasi terjadinya interaksi sosial.

10. Terapi Perkembangan

Meskipun perkembangan anak dengan autisme bisa mengalami keterlambatan, namun hal ini tidak bisa dijadikan alasan untuk "memaklumi" keterlambatan tersebut. Sebaiknya tetap diupayakan untuk melatih perkembangan anak dengan membangun minat, kekuatan, dan perkembangan anak. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kecerdasan, sosial, dan emosional mereka. Terapi ini sering kali bertolak belakang dengan terapi tingkah laku, yang biasanya paling baik dilakukan untuk mengajarkan keterampilan khusus pada anak. Seperti, mengikat tali sepatu, cara memakai baju, ataupun cara menggosok gigi.

11. Terapi Sensori

Selain gangguan motorik, anak dengan autisme juga bisa mengalami gangguan sensori. Ada yang terlalu sensitif terhadap cahaya, suara, maupun sentuhan. Di sisi lain, ada juga yang mengalami gangguan penurunan sensitivitas sensori. Banyak upaya yang dapat dilakukan selama menjalani terapi sensori, seperti terapi vibrasi atau getaran, aerobik, dan lainnya. Sangat penting untuk menegakkan diagnosis terlebih dahulu sebelum menentukan terapi autis yang tepat untuk anak.



In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301099 NINDY AMFIATI -
Izin menjawab bu


1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD?ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas motorik anak-anak yang cenderung berlebihan (Pengetahuan, 2012)




2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD?Anak dengan ADHD dan autisme sama-sama memiliki masalah dengan perhatian. Perilaku mereka suka berubah tiba-tiba (impulsif) dan juga sulit berkomunikasi. Mereka mempunyai masalah dalam berhubungan dengan orang lain. Karena terlihat mirip, kadang orang menyamakan kondisi ADHD dengan autisme. Tapi, sebenarnya keduanya merupakan dua hal yang berbeda. Lalu, apa bedanya? Jika diperhatikan dengan seksama, anak dengan ADHD akan berbeda dengan anak dengan autisme. ADHD lebih memengaruhi bagaimana cara otak tumbuh dan berkembang. Sedangkan, autisme adalah rangkaian gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan bahasa, perilaku, interaksi sosial, dan kemampuan belajar.




3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak  dengan Autis ?Kimia otak yang paling jelas dijumpai abnormal kadarnya pada anak dengan Autis adalah serotonin 5-Hydroxytryptamine(5-HT) yaitu sebagai neurotransmiter yang bekerja sebagai sumber pengantar sinyal di sel-sel saraf. Anak Autis dijumpai 30% - 50% mempunyai kadar serotonin tinggi dalam darah. Perkembangan norepinefrine (NE), dopamin (DA), dan 5-HT juga mengalami gangguan (Griadhi, Ratep, & Westa, n.d..)




4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atau ADHD

•Assesment

•Hidrotherapy

•Latihan pada gangguan motorik

•Terapi okupasi berguna untuk melatih otot-otot halus anak. Menurut penelitian, hamper semua kasus anak autistic mempunyai keterlambatan dalam perkembangan motorik halus. Gerak-geriknya sangat kaku dan kasar, mereka kesulitan untuk memegang benda dengan cara yang benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuapkan makanan ke dalam mulutnya,dsb. Terapi ini anak akan dilatih untuk membuat semua otot dalam tubuhnya berfungsi dengan tepat.

•Terapi Integrasi Sensoris, Terapi ini berguna meningkatkan kematangan susunan saraf pusat, sehingga lebih mampu untuk memperbaiki struktur dan fungsinya. Aktivitas ini merangsang koneksi sinaptik yang lebih kompleks, dengan demikian bisa meningkatkan kapasitas untuk belajar.

•Terapi Fisik, Beberapa penyandang autism memiliki gangguan perkembangan dalam motorik kasarnya, kadang tonus ototnya lembek sehingga jalannya kurang kuat. Keseimbangan tubuhnya juga kurang bagus. Fisioterapi dan terapi integrasi sensoris akan sangat banyak menolong untuk menguatkan otot-otot dan memperbaiki keseimbangan tubuh anak.

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301073 FADILA ULFA DIAHNINGRUM -

Izin menjawab pertanyaan yang ada di ppt bu

1.      Jelaskan terkait Autis dan ADHD?

Anak autis merupakan anak yang hanya tertarik pada dunianya sendiri, mereka tidak peduli dengan stimulus-stimulus yang datang dari orang lain atau keadaan yang ada disekitarnya. Perilakunya timbul semata-mata karena dorongan dari dalam dirinya. Anak autis memiliki gangguan pada interaksi sosial, komunikasi (baik verbal maupun non verbal), dan pola perilaku. Penyandang autisme disebut juga anak autistik, autisme merupakan gangguan perkembangan yang ditandai dengan adanya abnormalitas dan kelainan yang muncul sebelum anak berusia tiga tahun, dengan ciri-ciri, terganggunya perkembangan, sehingga anak tidak mampu membentuk hubungan sosial dan komunikasi dengan baik/secara normal,

Jurnal Pendidikan Khusus Volume:I Nomor:I September 2012

 Attention Deficit / Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan neurodevelopmental yang paling umum didiagnosis di antara anak-anak usia sekolah. Gangguan ini ditandai oleh kesulitan memusatkan perhatian disertai hiperaktivitas dan impulsivitas, yang muncul sebelum usia 12 tahun, minimal dalam 2 setting tempat yang berbeda, misalnya di rumah dan di sekolah (Andrés Martin et al., 2018).

 

2.      Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara Autis dan ADHD?

Autisme adalah kondisi dimana perkembangan saraf yang menyebabkan tantangan dalam kemampuan sosial, berkomunikasi dan cara berpikir. Perilaku berulang juga merupakan bagian dari Autism Spectrum Disorder (ASD) yang kerap muncul sebelum anak mencapai usia 3 tahun dan lebih mungkin terjadi lima kali lebih besar pada pria daripada wanita.

 

Sedangkan pada ADHD merupakan suatu kondisi perkembangan saraf yang membuat anak sulit berkonsentrasi, menaruh perhatian, duduk tenang dan cenderung bersikap impulsif. Ada tiga subtipe dari ADHD yaitu Inattentive, Hyperactive – impulsive, dan kombinasi keduanya. Gejala ADHD bisa membaik seiring dengan pertambahan usia anak dan bisa mendapatkan focus yang lebih.

 

3.      Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuscular pada anak dengan autis ?

Kimia otak yang paling jelas dijumpai abnormal kadarnya pada anak dengan Autis adalah serotonin 5-Hydroxytryptamine(5-HT) yaitu sebagai neurotransmiter yang bekerja sebagai sumber pengantar sinyal di sel-sel saraf.Anak Autis dijumpai 30% - 50% mempunyai kadar serotonin tinggi dalam darah. Perkembangan norepinefrine (NE), dopamin (DA), dan 5-HT juga mengalami gangguan (Griadhi, Ratep, & Westa, n.d.).

 

4.      Jelaskan treatment Fisioterapi dan medis pada anak dengan Autis dan ADHD?

Neuro Senso Motor Reflex Developmental & Synchronization (NSMRD&S) bertujuan untuk meringankan dan menghilangkan stres dan kompensasi disfungsional dan non produktif didalam struktur tubuh, mengaktifkan motor program yang alami dan genetik dan seluruh metabolisme  perkembangan gerak, mengaktifkan  (brain-body) integration mechanisme yang mempengaruhi perkembangan  gerak, mengoptimalkan motor  dansensor motor integration, menghilangkan stres pada saat belajar,


In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301110 ELVIN MUNSIFANA -

Assalamualaikum Wr wb,izin menjawab bu

1. Jelaskan terkait Autis Dan ADHD 

Jawab : 

a.  Autis

Secara umum autisme adalah gangguan perkembangan yang ditandai dengan perkembangan gangguan dalam komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku. Pada dasarnya penyebab autisme adalah multifaktorial. Faktor genetik maupun lingkungan diduga mempunyai peranan yang signifikan. Sebuah studi mengemukakan bahwa apabila satu keluarga memiliki satu anak autis maka terdapat risiko untuk memiliki anak kedua dengan kelainan yang sama, namun lingkungan juga berpengaruh karena cukup banyak ditemukan salah satu anggota keluarga yang menderita autistik dengan kerusakan ringan dalam kemampuan sosial dan komunikasi atau mempunyai kebiasaan yang repetiti. Gangguan perilaku seperti pada anak autis, adalah akibat dari tidak berfung sinya bagian otak sosial individu dan berpengaruh pula pada ot4ak kognitif dan berakhir pada perilaku sosial individu (Kennedy & Adolphs, 2012).

b.  ADHD

Attention-Deficit/ Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah yang paling sering didiagnosis emosional/perilaku gangguan kesehatan pada anak-anak (Jenifer dkk., 2014).Sebagai tingkat kenaikan diagnosis ADHD, sehingga akan kemungkinan bahwa konselor sekolah akan dipanggil untuk bekerja dengan orang tua, guru, dan profesional pendidikan lainnya untuk membantu anak penderita ADHD. Selain itu mereka juga cenderung bergerak terus secara konstan dan tidak bisa tenang 

2. Sebutkan dan jelaskan Perbedaan ADHD 

Jawab : 

Autism merupakan gangguan tumbuhkembang yang disebabkan karena adany agangguan perkembangan saraf dan berlangsung seumur hidup. Anak dengan ASD memiliki tiga karakteristik utamaya itu adanya kesulitan dalam hal interaksi sosial, komunikasi dan adanya perilaku yang berulang-ulang dansifatnya sama. Sedangkan ADHD adalah istilah yang digunkan untuk mendefinisikan gangguan perkembangan yang terlihat baik pada anak-anak maupun pada dewasa yang ditandai dengan adanya gangguan dalam perilaku, gangguan pada atensi dan ketidakmampuan bertahan pada satu aktivitas (Barkley, 2006).

3. Jelaskan terkait dengan mekanisme Neuromuscular pada anak Autis 

Jawab : Gangguan yang terjadi terutama pada sistem dopaminergik, serotoninergik, dan gamma amino butyric acid (GABA). Gangguan sistem neurotransmiter berhubungan dengan munculnya gejala gangguan perilaku. Berbagai penelitian terdahulu memperlihatkan disfungsi sistem neurokimiawi pada penyandang GSA (gangguan spektrum Autistik)  yang meliputi sistem serotonin, norepinefrin, dan dopamin. Gangguan sistem neurokimiawi tersebut berhubungan dengan perilaku agresif, obsesif kompulsif, dan stimulasi diri sendiri (self stimulating) yang berlebih.Sampai saat ini penyebab GSA secara pasti belum diketahui, diperkirakan bersifat multifaktorial. Secara garis besar, berbagai faktor yang diduga memiliki peranan pada GSA dapat dibagi ke dalam faktor genetik dan lingkungan

4. Jelaskan Treatment fisioterapi dan medis pada Anak ADHD 

Jawab : 

Neuro Senso Motor ReflexDevelopmental & Synchronization(NSMRD&S), Problematik pada kondisi ADHD antara lain Adanya hipotonus postural, Adanya spasme otot, Adannyagangguan sensoris, Adanya gangguan reflek, adanya gangguan perilaku, dan adanya gangguan aktivittas fungsional. Dalam sebuah penelitian Kesimpulan Evaluasi Tonus Postural Menunjukan Hasil dengan Metode Neuro Senso Motor Reflek Development & Syncronization yang di berikan kepada anak akan mengstimulasi kerja otot yangterangsang pada anak dengan kondisi ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder ). Jadi dengan pemberian metode Neuro Senso Motor Reflek Development & Syncronization dapat meningkatkan tonus postural karena anak telah memiliki anti gravity yang baik.  dengan pemberian metode Neuro Senso Motor Reflek Development & Syncronization dapat meningkatkan level reflek pada anak ditandi dengan sensoris yang membaik maka anak tidak akan mudah terkejut dan reflek moro tidak muncul lagi


Referensi : PERBANDINGAN KESEIMBANGAN PADA ANAK AUTISTIC DAN ANAK ADHD USIA 10-12 TAHUN DI KECAMATAN CIPUTAT Cicilia Febriani Hayuningrum1, Abdul ChalikMeidian 2, Ahmad Syakib 3 1&2Dosen Fisioterapi, Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul, Jakarta3 Praktisi Fisioterapi Anak, JakartaJalan Arjuna Utara No.9, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISIATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD)DENGAN METODE NEURO SENSO MOTOR REFLEX DEVELOPMENT DAN PLAY THERAPYDI YPAC SURAKARTA. Jurnal PENA Vol.33 No.1 Edisi Maret 2019


In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301081 HINDA ANNIDA KHOIRINA -

1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD

  • Autisme adalah suatu gangguan oerkebangan secara menyeluruh yang mengakibatkan hambatan dalam kemampuan sosialisasi, komunikasi, dan juga perilaku. Umumnya muncul sebelum anak mencapai 3 tahun. Pada umumnya penyandang autis mengacuhkan suara, penglihatan ataupun kejadian yang melibatkan mereka, dan mereka menghindari atau tidak merespon kontak sosail seperti pandangan mata, sentuhan tangan.
  • ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder, suatu kondisi yang pernah dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (sulit memusatkan perhatian). Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan perilaku yang paling banyak didiagnosis pada anak-anak dan remaja. Gejala intinya meliputi tingkat aktivitas dan impulsivitas yang tidak sesuai perkembangan serta kemampuan mengumpulkan perhatian yang terganggu.

(Deteksi dan Intervensi Dini Pada Anak Autis, Jurnal Pendidikan Anak, vol 3, edisi 1 Juni 2014)

(ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) PADA ANAK USIA 2 TAHUN, Medula, Volume 1, Nomor 3, Oktober 2013)


2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD

  • ADHD lebih memengaruhi bagaimana cara otak tumbuh dan berkembang.
  • Sedangkan, autisme adalah rangkaian gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan bahasa, perilaku, interaksi sosial, dan kemampuan belajar.

 

3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis

Autism adalah adanya abnormalitas kadar serotonin 5- hydroxytryptamine (5-HT), yaitu sebagai neurotransmiter yang bekerja sebagai pengantar sinyal di sel-sel saraf. Perkembangan norepinefrine (NE), dopamin (DA), dan 5-HT juga mengalami gangguan.

(Griadhi, Made Ovy Riandewi, dkk. DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN AUTISME)


4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atau ADHD

Terapi yang dapat meningkatkan fungsional aktivitas anak dan mengurangi gangguan serta hambatan pada kondisi ADHD, dapat diberikan modalitas fisioterapi berupa Neuro Senso Motor Reflek Development And Syncronization Dan Play Therapy.

Neuro Senso Motor Reflex Developmental & Synchronization (NSMRD&S) adalah salah satu metode yang bertujuan untuk meringankan dan menghilangkan stres dan kompensasi disfungsional dan non produktif didalam struktur tubuh, mengaktifkan motor program yang alami dan genetik dan seluruh metabolisme perkembangan gerak, mengaktifkan (brain-body) integration mechanisme yang mempengaruhi perkembangan gerak, mengoptimalkan motor dansensor motor integration, menghilangkan stres pada saat belajar, mendukung ketrampilan motorik dan kognitifyang alami dan khusus, mengungkap kemampuan untuk membuat perubahan-perubahan postif dalam struktur, postur dan gerak tubuh, dan sistem-sistem koordinasi yang beragam.

(PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) DENGAN METODE NEURO SENSO MOTOR REFLEX DEVELOPMENT DAN PLAY THERAPYDI YPAC SURAKARTA, Jurnal PENA Vol.33 No.1 Edisi Maret 2019)


In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301116 LAILA SAFARIANA -

 1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD

Autisme merupakan gangguan perkembangan pervasif yang ciri  utamanya adalah gangguan kualitatif pada perkembangan komunikasi baik secara verbal (berbicara dan menulis) dan non verbal (kurang bisa mengekspresikan perasaan dan kadang menunjukkan ekspresi yang kurang tepat) (Peeters, 2004). Hal ini ditandai dengan kurangnya atau tidak adanya  bahasa yang diucapkan, tidak adanya inisiatif untuk konversasi, dan pembalikan dalam penggunaan kata terutama kata ganti (Monks, 2002: 378). Dilansir dari National Institute of Mental Health, ADHD adalah gangguan yang terjadi pada otak, ini ditandai dengan kurangnya perhatian dan/atau hiperaktif serta impulsif yang mengganggu fungsi dan perkembangan otak anak. Anak dengan ADHD mengalami kesulitan untuk tetap fokus. Anak ADHD merupakan anak yang hiperaktif. Mereka suka terus bergerak, dan bertindak impulsif (tindakan yang tiba tiba)

2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD

  1. ADHD lebih memengaruhi bagaimana cara otak tumbuh dan berkembang.Sedangkan, autisme adalah rangkaian gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan bahasa, perilaku, interaksi sosial, dan kemampuan belajar.
  2. Anak ADHD cenderung menghindari hal-hal yang perlu fokus tinggi, sedangkan autisme cenderung ingin berusaha untuk fokus pada hal-hal yang mereka sukai. 
  3. Anak dengan ADHD cenderung berbicara tanpa henti. Sementara autisme sulit untuk mengutarakan perasaan mereka dengan kata kata dan sulit berkomunikasi dengan kontak mata.
  4. ADHD cenderung tidak suka jika melakukan rutinitas yang sama setiap hari atau dalam waktu lama. Sementara anak dengan autisme cenderung suka dengan hal-hal yang sudah tertata, mereka suka dengan ketertiban, dan tidak suka jika rutinitas mereka tiba-tiba berubah.


(Veratamala, Arinda. (2021). Apa Itu ADHD dan Apa Bedanya dengan Autisme?. https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/gangguan-perkembangan/adhd-adalah-beda-autisme/?amp=1)

3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis

Autis memiliki gangguan saraf, termasuk di daerah korteks prefrontal yang berperan dalam komunikasi, perkembangan mental, dan sosial. Tapi sebuah penelitian kecil menemukan bahwa anak laki-laki autis memiliki bobot otak yang lebih besar dan jumlah sel saraf otak prefrontal 67% lebih banyak daripada anak-anak normal.

Pertumbuhan otak anak autisme tersebut melahirkan teori bahwa kelebihan jumlah sel saraf bisa jadi penyebab yang mendasari autisme.

laporan yang dimuat JAMA (Journal of American Medical Association), para ilmuwan menemukan bahwa:

  1. Di otak bagian dorsolateral korteks prefrontal, anak-anak autis memiliki sel saraf 79% lebih banyak
  2. Di otak bagian mesial korteks prefrontal, anak-anak autis memiliki sel saraf 29% lebih banyak
  3.  Di otak bagian dorsolateral korteks refrontal, rata-rata terdapat 1,57 miliar sel saraf pada anak autis, dibandingkan dengan 0.88 miliar pada anak lain.
  4. Di otak bagian mesial korteks prefrontal, rata-rata terdapat 0.36 miliar sel saraf pada anak autis, dibandingkan dengan 0,28 miliar pada anak lain
  5. Perbedaan berat otak sebesar 17,6% bdi antara anak-anak dengan autisme, dibandingkan dengan 0,2% di antara mereka tanpa autisme

4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atau ADHD

  1. Play Therapy adalah sebuah proses terapeutik yang menggunakan permainan sebagai media terapi agar mudah melihat ekspresi alami seorang anak yang tidak bisa diungkapkannya dalam bahasa verbal, karena permainan merupakan pintu masuk kedalam dunia anak-anak. Disamping itu play therapy dapat membantu dalam meningkatkan atensi dan konsentrasi anak khususnya ADHD (Hatiningsih, 2013).
  2. VR (Virtual Reality) atau yang sering juga disebut VE (Virtual Environment) adalah sebuah pengembangan teknologi komputer yang mampu mensimulasikan suatu lingkungan virtual sehingga dapat berinteraksi dengan lingkungan virtual yang disimulasikan oleh komputer (Asfari, dkk 2012 dalam Bhaskara, dkk 2017)
  3. Massage dapat menstimulasi jaringan saraf motorik dan saraf sensorik (melalui rangsang taktil). Massage juga di sini berfungsi sebagai rangsang taktil. Stimulus dari Massage ini akan ditangkap oleh mekanoreseptor yaitu sel yang dapat mentransduksi rangsangan mekanik dan menghantarkan sinyal ke sistem saraf pusat, dan diharapkan akan menstimulasi tonus otot terutama pada anak yang kesulitan untuk mengotrol postural dan keseimbangan. Dengan adanya sentuhan atau stimulasi pada tubuh anak, maka akan terjadi dilatasi pembuluh darah dimana sirkulasi darah akan meningkat dan akan menambah energi gelombangoksigen yang lebih banyak dikirim ke otak sehingga memacu sistem sirkulasi dan respirasi menjadi lebih baik, serta juga memacu sistem kerja limfiod yang merangsang sistem kekebalan tubuh, membuat daya tahan tubuh semakin bertambah sehingga akan meningkatkan kebugaran atau energi pada tubuh anak (David, 2011).


(Rahmayani, Nadia. (2018). PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS AUTISM 

SPECTRUM DISORDER (ASD) DENGAN MODALITAS 

MASSAGE THERAPY DAN PLAY THERAPY DI PUSAT 

LAYANAN AUTISM SRAGEN. PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 

2018)


In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301094 NUR FADILLAH -

1.      Jelaskan terkait autism  dan ADHD?

Autisme adalah gangguan perkembangan otak yang memengaruhi kemampuan penderita dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Gangguan spektrum autisme yang memengaruhi sistem saraf. Rentang dan keparahan gejala dapat bervariasi. Gejala umum berupa sulit berkomunikasi, sulit berinteraksi sosial, minat yang obsesif, dan perilaku repetitif. Pengenalan dini, serta terapi perilaku, pendidikan, dan keluarga dapat mengurangi gejala dan mendukung pengembangan dan pembelajaran.

ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan seorang anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif, sehingga dapat berdampak pada prestasi anak di sekolah. ADHD sering dimulai pada masa kanak-kanak dan dapat bertahan sampai dewasa. Dapat menyebabkan rendah diri, hubungan bermasalah, dan kesulitan di sekolah atau dalam pekerjaan. Gejala termasuk perhatian terbatas dan hiperaktif. Perawatan termasuk obat-obatan dan terapi bicara. 

2.      Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara autism dan ADHD?

anak dengan ADHD akan berbeda dengan anak dengan autisme. ADHD lebih memengaruhi bagaimana cara otak tumbuh dan berkembang. Sedangkan, autisme adalah rangkaian gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan fisik, perilaku, interaksi sosial, dan kemampuan belajar. Dari segi perhatian Anak ADHD cenderung menghindari hal-hal yang perlu fokus tinggi, seperti membaca buku. Mereka bahkan dari awal sudah terlihat tidak minat dengan hal-hal tersebut. Sedangkan, anak dengan autisme cenderung ingin berusaha untuk fokus pada hal-hal yang mereka sukai. Mereka bisa mempelajari hal-hal yang mereka sukai dengan baik, seperti bermain dengan mainan tertentu. Dari segi interaksi dan komunikasi dengan orang lain Anak dengan ADHD cenderung berbicara tanpa henti. Mereka bisa mengganggu saat orang berbicara dan suka jika ia menjadi dominan saat diskusi. Sementara itu, anak dengan autisme sering mengalami kesulitan memasukkan kata-kata ke dalam pikiran dan perasaan. Hal ini membuat mereka mungkin akan lebih sulit dalam mengutarakan pendapatnya. Mereka juga sulit untuk melakukan kontak mata. Dalam segi rutinitas Anak dengan ADHD cenderung tidak suka jika melakukan rutinitas yang sama setiap hari atau dalam waktu lama. Sementara anak dengan autisme cenderung suka dengan hal-hal yang sudah tertata, mereka suka dengan ketertiban, dan tidak suka jika rutinitas mereka tiba-tiba berubah.

 3.      Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan autis?

Ditemukan kelainan neuroanatomi (anatomi susunan saraf pusat) pada
beberapa tempat didalam otak anak autis. Banyak anak autis mengalami
pengecilan otak kecil, terutama pada lobus VI-VII. Lobus VI-VII seharusnya banyak terdapat sel purkinje,namun, pada anak autis jumlah sel purkinje sangat kurang. Akibatnya, produksi serotonin kurang, menyebakan kacaunya proses penyaluran informasi antar otak. Selain itu, ditemukan kelainan struktur pada pusat emosi di dalam otak sehingga emosi anak autis sering terganggu.

4.      Jelaskan treatment Fisioterapi dan medis pada anak autis dan ADHD?

-      Terapi Medikamentosa Terapi ini dilakukan dengan obat-obatan yang bertujuan memperbaiki komunikasi, memperbaiki respon terhadap lingkungan, dan menghilangkan perilaku aneh serta diulang-ulang. Dalam kasus ini gangguan terjadi di otak sehingga obat-obatan yang dipakai adalah yang bekerja di otak.

-      Terapi Biomedis Terapi ini bertujuan memperbaiki metabolisme tubuh melalui diet dan pemberian suplemen. Terapi ini dilakukan berdasarkan banyaknya gangguan
fungsi tubuh, seperti gangguan pencernaan, alergi, daya tahan tubuh rentan, dan keracunan logam berat. Berbagai gangguan fungsi tubuh ini akhirnya
mempengaruhi fungsi otak.

-      Terapi Wicara Umumnya, terapi ini menjadi keharusan bagi anak autis karena mereka mengalami keterlambatan bicara dan kesulitan berbahasa.

 

F, Keifer GEffenberger. 1967. “Dasar Teori Anak Autis.” Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 10–66.

 

 


In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301083 ASMA NADIA AZZAHRA -

1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD 

  • Autism adalah suatu gangguan perkembangan secara menyeluruh yang mengakibatkan hambatan dalam kemampuan sosialisasi, komunikasi, dan juga perilaku. Gangguan tersebut dari taraf yang ringan sampai dengan taraf yang berat. Gejala autis ini pada umumnya muncul sebelum anak mencapai usia 3 tahun. Pada umumnya penyandang autis mengacuhkan suara, penglihatan ataupun kejadian yang melibatkan mereka, dan mereka menghindari atau tidak merespon kontak sosial misalnya pandangan mata, sentuhan kasih sayang, bermain dengan anak lainnya. Gangguan yang dialami anak autism adalah gangguan dalam bidang interaksi sosial, gangguan dalam bidang komunikasi (verbal-non verbal), gangguan dalam bidang perilaku, gangguan bidang perasaan/emosi, dan gangguan dalam bidang persepsi-sensorik. ( Rahayu, SR. (2014). Deteksi dan Intervensi Dini pada Anak Autis. Jurnal Pendidikan Anak. Vol3, No.1,  DOI: https://doi.org/10.21831/jpa.v3i1.2900 )
  • Attention Deficit Hyperactivity Disorder secara istilah adalah hambatan pemusatan perhatian disertai kondisi hiperaktif. Secara umum sudah banyak penelitian tentang faktor penyebab Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Meskipun demikian, belum bisa dipastikan secara pasti fakor dominan atau utama penyebab adanya gangguan tersebut. Para ahli menyimpulkan bahwa Attention Deficit Hyperactivity Disorder disebabkan adanya masalah genetikal, bahan-bahan kimia, virus, problem kehamilan dan persalinan serta kondisi yang dapat mengintervensi penyebab rusaknya jaringan otak manusia. ( Wahidah, EY. (2018). Identifikasi dan Psikoterapi terhadap ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Perspektif Psikologi Pendidikan Islam Kontemporer. Millah: Jurnal Studi Agama. Vol. 17, no. 2, 297-318, DOI : 10.20885/millah.vol17.iss2.art6 )


2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD 

  • Pada ADHD anak cenderung tidak fokus terhadap suatu hal, bukan karena dia tidak memahami namun mereka tidak betah berdiam diri dalam waktu lama mengerjakan sesuatu hal sedangkan pada autis anak slcenderung memfokuskan diri pada satu hal yang mereka sukai.
  • Jika pada anak ADHD cenderung suka berbicara tanpa berhenti beda halnya dengan anak autis yang sulit untuk mengutarakan pendapat dan idenya.
  • Anak ADHD tidak suka melakukan kegiatan yang sama setiap hari dalam waktu lama sedangkan anak autis cenderung menyukai suatu kegiatan yang sudah tertata.  (dr. Singgih E Prasetyo)


3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis 

Inflamasi yaitu peradangan yang terjadi karena adanya mediator (Wassung, 2012; Adhimarta et al., 2015) yang mengganggu kerja suatu jaringan sehingga menimbulkan respon terhadap mediator tersebut (Repa et al., 2007). Salah satu mediator yang memicu
inflamasi yaitu sitokin (Huang, 2004). Sitokin merupakan molekul protein yang memiliki peran dalam komunikasi antar sel (Coondoo, 2011) salah satunya.  Sitokin memodulasi fungsi otak sehingga terjadi peradangan sebagai bentuk respon dari otak. Penderita autis mengalami peningkatan kadar TNF-α dan IL-6 (Boyadjieva & Varadinova, 2015) yang terjadi di darah dan di otak (Ashwood et al., 2006; Chez et al., 2007). Tingginya kadar sitokin di otak memicu terjadinya neuroinflamasi (Careaga et al., 2010). Neuroinflamasi yang kronis pada otak merupakan salah satu penyebab terjadinya gangguan autis (Vargas et al, 2005;. Chez et al, 2007) sehingga autis disebut dengan gangguan neurodevelopmental (Angelidou et al., 2012). 
Sel mast merupakan salah satu komponen yang berperan dalam mekanisme neuriunflamasi, beberapa sel mast terletak di perivascularly dekat dengan neuron dan mikroglia terutama di bagian hipotalamus (Tsilioni et al., 2015). Anak autis mengalami neuroinflamasi didaerah anterior dari neokorteks (Vargas et al., 2005) yang dihasilkan dari aktifnya sel mast sehingga mengeluarkan
mediator dan berinteraksi dengan sel mikroglia (Anderson et al., 2008) yang memiliki fungsi penting dalam otak. Mikroglia merupakan sel mediator yang berperan penting dalam neuroinflamasi (Streit et al., 2004). ( Sari, AP,. Amin, M,. Lukiati, B,. (2017). PENYEBAB GANGGUAN AUTIS MELALUI JALUR NEUROINFLAMASI. Bioeksperimen. Volume 3 No.2, ISSN 2460-1365
DOI: https://doi.org/10.23917/bioeksperimen.v3i2.5177

4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atau ADHD

Metode massage therapy digunakan untuk stimulasi motorik dan play therapy untuk meningkatkan keterampilan motorik. Massage dapat menstimulasi jaringan saraf motorik dan saraf sensorik (melalui rangsang taktil). Massage juga di sini berfungsi sebagai rangsang taktil. Stimulus dari Massage ini akan ditangkap oleh mekanoreseptor yaitu sel yang dapat mentransduksi rangsangan mekanik dan menghantarkan sinyal ke sistem saraf pusat, dan diharapkan akan menstimulasi tonus otot terutama pada anak yang kesulitan untuk mengotrol postural dan keseimbangan. Dengan adanya sentuhan atau stimulasi pada tubuh anak, maka akan terjadi dilatasi pembuluh darah dimana sirkulasi darah akan meningkat dan akan menambah energi gelombang oksigen yang lebih banyak dikirim ke otak sehingga memacu sistem sirkulasi dan respirasi menjadi lebih baik, serta juga memacu sistem kerja limfiod yang merangsang sistem kekebalan tubuh, membuat daya tahan tubuh semakin bertambah sehingga akan meningkatkan kebugaran atau energi pada tubuh anak (David, 2011). ( Rahmayani, N. 2018. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD) DENGAN MODALITAS MASSAGE THERAPY DAN PLAY THERAPY DI PUSAT LAYANAN AUTISM SRAGEN )


In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301077 RIZA ALFIAN BURHANUDDIN -

Assalamualaikum Bu izin menjawab soal

1.Jelaskan terkait Autis dan ADHD

Jawab:ADHD adalah gangguan perilaku yang dimulai dari masa anak-anak, dan bisa memengaruhi hingga remaja dan dewasa.

Dilansir dari National Institute of Mental Health, ADHD adalah gangguan yang terjadi pada otak, ini ditandai dengan kurangnya perhatian dan/atau hiperaktif serta impulsif yang mengganggu fungsi dan perkembangan otak anak.

Sedangkan, autisme adalah rangkaian gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan bahasa, perilaku, interaksi sosial, dan kemampuan belajar.

2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD

Jawab:ADHD menyerang pada masa kanak-kanak namun gejala yang ditimbulkan dapat terjadi secara terus menerus hingga masa remaja atau dewasa. “ADHD ini berbeda dengan autis. Anak yang memiliki ADHD itu biasanya gejalanya hiperaktif dan memiliki gangguan perhatian (inatensi),” 


Sedangkan anak yang autis biasanya mengalami keterlambatan berbicara, gangguan sosial seperti tidak mau bermain, perilaku berulang dan minat yang terbatas. Kalau autis biasanya seorang anak tersebut tidak mengalami hiperaktif,”

3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak

dengan Autis


Jawab:Saat ini telah diketahui bahwa autisme merupakan suatu gangguan perkembangan, yaitu suatu gangguan terhadap cara otak berkembang. Akibat perkembangan otak yang salah maka jaringan otak tidak mampu mengatur pengamatan dan gerakan, belajar dan merasakan serta fungsi-fungsi vital dalam tubuh. Penelitian post-mortem menunjukkan adanya abnormalitas di daerah-daerah yang berbeda pada otak anak-anak dan orang dewasa penyandang autisme yang berbeda-beda pula. Pada beberapa bagian dijumpai adanya abnormalitas berupa substansia grisea yang walaupun volumenya sama seperti anak normal tetapi mengandung lebih sedikit neuron. Kimia otak yang paling jelas dijumpai abnormal kadarnya pada anak dengan autis adalah serotonin 5-hydroxytryptamine (5-HT), yaitu sebagai neurotransmiter yang bekerja sebagai pengantar sinyal di sel-sel saraf. Anak-anak penyandang autisme dijumpai 30-50% mempunyai kadar serotonin tinggi dalam darah. Perkembangan norepinefrine (NE), dopamin (DA), dan 5-HT juga mengalami gangguan.

4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan

Autis atau ADHD


Jawab:


Picture of 1910301077 RIZA ALFIAN BURHANUDDIN 

FTR4081-MODUL TUMBUH KEMBANG INFEKSI

Home

Courses

Fakultas Ilmu Kesehatan

Prodi Fisioterapi

Tahun Ajaran 2020/2021

Semester 4

TKI

FISIOTERAPI PADA GANGGUAN PERILAKU, DOsen Pengampu Lailatuz Zaidah, M.Or

Teori kelas B

forum diskusi

Search

Teori kelas B

forum diskusi

Subscribed

  

 

Display mode

Display replies in nested form

Picture of Lailatuz Zaidah Laila

forum diskusi

by Lailatuz Zaidah Laila - Monday, 28 June 2021, 1:35 PM

 

Assalamu'alaikum wr wb


hari ini akan kita laksanakan kuliah terkait fisioterapi pada Pada Gangguan Perilaku, sebelum kita mulai silahkan berdoa terlebih dahulu, kemudian membaca surat al fatihaha, setelahnya silahkan teman-teman jika ada pertanyaan untuk disampaikan diforum ini, dan teman yang lain aktif menjawab, selain itu silahkan didownload pptnya, karena diakhir ada soal yang harus segera dijawab diforum ini, terima kasih



 

Permalink | Reply

Picture of 1910301070 SRI OKTAVIA MADANI

Re: forum diskusi

by 1910301070 SRI OKTAVIA MADANI - Monday, 28 June 2021, 6:02 PM

 

Waalaikumsalam Wr.Wb.

Baik Bu.


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301080 TUTUR YULIANTI

Re: forum diskusi

by 1910301080 TUTUR YULIANTI - Monday, 28 June 2021, 6:03 PM

 

waalaikumsalam, baik bu


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301091 MELINDA ROHMAWATI

Re: forum diskusi

by 1910301091 MELINDA ROHMAWATI - Monday, 28 June 2021, 6:02 PM

 

Waalaikumsalam wr wb


Baik bu


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301103 YHUSTIKA YHUANNA

Re: forum diskusi

by 1910301103 YHUSTIKA YHUANNA - Monday, 28 June 2021, 6:02 PM

 

waalaikumsalam baik bu


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301109 ISTI AFIFATUL MUNAWAROH

Re: forum diskusi

by 1910301109 ISTI AFIFATUL MUNAWAROH - Monday, 28 June 2021, 6:02 PM

 

Waalaikumsalam wr wb, baik bu


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301122 WINDA

Re: forum diskusi

by 1910301122 WINDA - Monday, 28 June 2021, 6:02 PM

 

walaikumsallam 

baik bu


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301097 NAFI FATIYATUN KHASANAH

Re: forum diskusi

by 1910301097 NAFI FATIYATUN KHASANAH - Monday, 28 June 2021, 6:02 PM

 

Waalaikumsalam wr.wb

Baik bu


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301099 NINDY AMFIATI

Re: forum diskusi

by 1910301099 NINDY AMFIATI - Monday, 28 June 2021, 6:02 PM

 

Waalaikumsalam Wr.Wb. Baik Bu.

 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301069 ALVIONITA SAVITRI

Re: forum diskusi

by 1910301069 ALVIONITA SAVITRI - Monday, 28 June 2021, 6:03 PM

 

Waalaikumsalam wr wb 


Baik bu


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301073 FADILA ULFA DIAHNINGRUM

Re: forum diskusi

by 1910301073 FADILA ULFA DIAHNINGRUM - Monday, 28 June 2021, 6:03 PM

 

Wa'alaikumussalam, baik bu


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301087 NURFATIN ALIYANI

Re: forum diskusi

by 1910301087 NURFATIN ALIYANI - Monday, 28 June 2021, 6:03 PM

 

Waalaikumussalam Wr.Wb, baik bu


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301104 NAMIRA INTANI

Re: forum diskusi

by 1910301104 NAMIRA INTANI - Monday, 28 June 2021, 6:03 PM

 

Waalaikumsalaam wr wb, baik bu

 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301092 LAILA NUR SAFITRI

Re: forum diskusi

by 1910301092 LAILA NUR SAFITRI - Monday, 28 June 2021, 6:03 PM

 

Waalaikumsalam wr.wb

Baik bu


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301116 LAILA SAFARIANA

Re: forum diskusi

by 1910301116 LAILA SAFARIANA - Monday, 28 June 2021, 6:03 PM

 

Waalaikumsalam Wr. Wb. 


Baik Bu


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301083 ASMA NADIA AZZAHRA

Re: forum diskusi

by 1910301083 ASMA NADIA AZZAHRA - Monday, 28 June 2021, 6:03 PM

 

waalaikumsalam wr.wb. baik Bu.


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301086 DINA MUSYAROF

Re: forum diskusi

by 1910301086 DINA MUSYAROF - Monday, 28 June 2021, 6:04 PM

 

Waalaikumsalam wr wb, baik bu


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301064 VISCA QOTRUNADA

Re: forum diskusi

by 1910301064 VISCA QOTRUNADA - Monday, 28 June 2021, 6:04 PM

 

Waalaikumsalam baik bu


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301096 SEFTI DWI AGESTY

Re: forum diskusi

by 1910301096 SEFTI DWI AGESTY - Monday, 28 June 2021, 6:04 PM

 

Waalaikumsalam wr wb, baik bu


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301065 ZULMA SANTIYA

Re: forum diskusi

by 1910301065 ZULMA SANTIYA - Monday, 28 June 2021, 6:04 PM

 

Waalaikumsalam Wr.Wb.


Baik Bu


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301126 NUR AZMI YASYFI

Re: forum diskusi

by 1910301126 NUR AZMI YASYFI - Monday, 28 June 2021, 6:05 PM

 

Waalaikumsalam baik bu

 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301121 NEIDINA UTAMI NOOR

Re: forum diskusi

by 1910301121 NEIDINA UTAMI NOOR - Monday, 28 June 2021, 6:05 PM

 

Walaikumussalam wr wb

Baik bu


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301105 SAVIRA NURUSSA'ADAH

Re: forum diskusi

by 1910301105 SAVIRA NURUSSA'ADAH - Monday, 28 June 2021, 6:05 PM

 

wa'alaikumsalam wr wb


baik bu


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301074 ROFITA MADINA BALQIS

Re: forum diskusi

by 1910301074 ROFITA MADINA BALQIS - Monday, 28 June 2021, 6:06 PM

 

Waalaikumsalam wr wb 


Baik Bu 


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301079 WULAN OCTARI

Re: forum diskusi

by 1910301079 WULAN OCTARI - Monday, 28 June 2021, 6:06 PM

 

Waalaikumsalam wr.wb Baik bu

 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301075 FITRIA HANA PERTIWI

Re: forum diskusi

by 1910301075 FITRIA HANA PERTIWI - Monday, 28 June 2021, 6:06 PM

 

Wa'alaikumsalam wr.wb, baik bu


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301112 VAZIAH AMANDA

Re: forum diskusi

by 1910301112 VAZIAH AMANDA - Monday, 28 June 2021, 6:07 PM

 

waalaikumsalam wr wb, baik bu


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301098 AFRINA USWATUN HASANAH

Re: forum diskusi

by 1910301098 AFRINA USWATUN HASANAH - Monday, 28 June 2021, 6:07 PM

 

Waalaikumsalam wr wb baik bu


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301123 MUHAMMAD RAFSAN JANI

Re: forum diskusi

by 1910301123 MUHAMMAD RAFSAN JANI - Monday, 28 June 2021, 6:07 PM

 

Waalaikumsalam Wr.Wb. Baik Bu.

 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301077 RIZA ALFIAN BURHANUDDIN

Re: forum diskusi

by 1910301077 RIZA ALFIAN BURHANUDDIN - Monday, 28 June 2021, 6:09 PM

 

Waalaikumsalam,Baik Bu


 

Permalink | Show parent | Reply | Export to portfolio

Picture of 1910301103 YHUSTIKA YHUANNA

Re: forum diskusi

by 1910301103 YHUSTIKA YHUANNA - Monday, 28 June 2021, 6:09 PM

 

izin bertanya


apakah autis dapat dicegah dan jika bisa bagaimana caranya? 


terimakasih


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301105 SAVIRA NURUSSA'ADAH

Re: forum diskusi

by 1910301105 SAVIRA NURUSSA'ADAH - Monday, 28 June 2021, 6:15 PM

 

Izin menjawab


autis bisa di cegah dengan cara sebagai berikut :


Lakukan kontrol kehamilan atau pemeriksaan prenatal selama kehamilan. Konsisten memeriksakan kesehatan mama dan kandungan secara rutin.

Lakukan pemeriksaan atau cek darah untuk mengetahui Ibu hamil pernah atau tidak atau sedang terpapar infeksi virus TORCH (Toxoplasma, Rubela, Citomegalovirus, Herpes atau Hepatitis).

Mengonsumsi makanan bernutrisi dan gizi seimbang, seperti sayuran hijau, buah, daging, ikan, telur, biji-bijian, susu ibu hamil, dan lainnya.

Hindari stres dengan cara berpikir positif selama kehamilan.

Mengonsumsi suplemen atau vitamin prenatal yang diresepkan oleh dokter kandungan dengan teratur.

Cukup minum air putih agar terhindar dari dehidrasi.

Menjaga gaya hidup, istirahat yang cukup dan bebas dari paparan asap rokok.

Melakukan olahraga ringan secara rutin. Mama bisa melakukan berenang, senam kehamilan, jalan kaki di pagi hari atau mengikuti kelas prenatal saat pertengahan kehamilan.

Waspadai perdarahan akibat gangguan pada plasenta yang berdampak pada terganggunya suplai oksigen dan nutrisi ke bayi. Ini dapat mengganggu perkembangan saraf otak janin. Pada dasarnya perdarahan bisa menyebabkan bayi lahir prematur dan bayi lahir dengan berat kurang. Kondisi seperti ini menambah risiko bayi lahir dengan autisme.

Hindari pencetus alergen yang bisa membuat alergi kambuh, seperti udara dingin, debu, makanan berlemak, seafood, bulu binatang, serbuk bunga, udara panas, dan lainnya.

Jaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar.

Selalu cuci tangan pakai sabun, membersihkan peralatan makan dan bahan makanan dengan baik.

Membatasi pengonsumsian gluten dan kasein pada saat kehamilan trimester pertama.

Mohon maaf apabila kurang tepat

 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301078 MUHAMMAD ANDIKA NOOR ROMADHONI

Re: forum diskusi

by 1910301078 MUHAMMAD ANDIKA NOOR ROMADHONI - Monday, 28 June 2021, 6:10 PM

 

Waalaikumsalam wr.wb


Baik Ibu


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301108 DARWINTO

Re: forum diskusi

by 1910301108 DARWINTO - Monday, 28 June 2021, 6:12 PM

 

Wallaikumsalam, baik Bu

 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301119 INTAN JAHRA PEBRIAN

Re: forum diskusi

by 1910301119 INTAN JAHRA PEBRIAN - Monday, 28 June 2021, 6:15 PM

 

Waalaikumsalam wr wb 

Baik bu 


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301101 SAFITRI WULANDARI

Re: forum diskusi

by 1910301101 SAFITRI WULANDARI - Monday, 28 June 2021, 6:15 PM

 

Wa’alaikumsalam wr wb 


Baik bu 


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301094 NUR FADILLAH

Re: forum diskusi

by 1910301094 NUR FADILLAH - Monday, 28 June 2021, 6:17 PM

 

Wa'alaikumsalam wr wb


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301114 SITI NUR AZZAHRA

Re: forum diskusi

by 1910301114 SITI NUR AZZAHRA - Monday, 28 June 2021, 6:18 PM

 

Waalaikumsalam Wr.Wb.


Baik Bu.



 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301105 SAVIRA NURUSSA'ADAH

Re: forum diskusi

by 1910301105 SAVIRA NURUSSA'ADAH - Monday, 28 June 2021, 6:18 PM

 

Izin bertanya bu


untuk pemberian treatment berupa hidroterapi itu sampai kapan bu? apakah selamanya semasa anak itu hidup atau bagaimana bu?


Terimakasih


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301126 NUR AZMI YASYFI

Re: forum diskusi

by 1910301126 NUR AZMI YASYFI - Monday, 28 June 2021, 6:22 PM

 

Assalammualaikum ibu izin menjawab


1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD


Autis merupakan gangguan perkembangan pada anak yang menyebabkan kemampuan komunikasi dan sosialisasi anak terganggu


Sumber:


(Hughes, et al. (2018). Savant Syndrome Has a Distinct Psychological Profile in Autism. Molecular Autism. 9, pp. 53. 


Gialloreti, L.E. & Curatolo, P. (2017).




Adhd adalah ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan seorang anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif


Sumber:


(Sharma, A. & Couture, J. (2013). A Review of the Pathophysiology, Etiology, and Treatment of Attention-Deficit Hyperactivity Disorder)


2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD


Anak dengan ADHD cenderung tidak suka jika melakukan rutinitas yang sama setiap hari atau dalam waktu lama. Sementara anak dengan autisme cenderung suka dengan hal-hal yang sudah tertata, mereka suka dengan ketertiban, dan tidak suka jika rutinitas mereka tiba-tiba berubah.


Sumber:


(Bhandari, S. (2017).


Is It ADHD or Autism)




3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis


Neuronuskuler autis mengalami gangguan spektrum autistik, sangat dipengaruhi oleh faktor genetik yang terlibat dalam berbagai proses mulai dari neurogenesis hingga maturasi sinaps dan perkembangan dendritik.


Sumber:


(8. Bruining H, de Sonneville L, Swaab H, de Jonge M, Kas M, van Engeland H, et al. Dissecting the clinical heterogeneity of autism spectrum disorders through defined genotypes.)




4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atau ADHD


1. Brain gym


Gerakan-gerakan brain gym berupa gerakan tekuk kaki dan tangan homolateral maupun contralateral, dan gerakan silang terdiri dari sentuhan yang dapat merangsang kerja dan fungsi otak secara optimal melalui pengaktifan kemampuan otak kanan dan kiri dapat terjalin untuk memaksimalkan kemampuan motorik.


2. Play therapy


Play Therapy yang dilakukan penulis yakni menggunakan metode perceptual motor program. Perceptual motor program merupakan suatu program berbasis gerakan yang membantu anak untuk meningkatkan koordinasi mata-tangan, mata-kaki, kebugaran, dan keseimbangan. Selain itu metode ini dapat membantu anak memberikan pemahaman dan pengalaman gerak terutama terhadap lingkungan sekitar. Play therapy dengan metode perceptual motor program yang dilakukan terapis adalah melalui item melempar bola, menangkap bola, melompat, dan meniti papan titian.


Sumber:


(PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI BRAIN GYM DAN PLAY THERAPY UNTUK MENINGKATKAN GROSS MOTOR PADA KASUS AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD) DI PUSAT LAYANAN AUTIS SRAGEN)



 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301071 NOVI PURNAMA SARI

Re: forum diskusi

by 1910301071 NOVI PURNAMA SARI - Monday, 28 June 2021, 6:23 PM

 

Waalaikumsalam wr wb


Baik Bu


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301076 ISYU ANGGARANI

Re: forum diskusi

by 1910301076 ISYU ANGGARANI - Monday, 28 June 2021, 6:23 PM

 

Wa'alaikumsalam wr.wb.


Baik Bu.


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301085 EKA WAHYU APRILLIA

Re: forum diskusi

by 1910301085 EKA WAHYU APRILLIA - Monday, 28 June 2021, 6:29 PM

 

Waalaikumsalam wr wb baik bu

 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301070 SRI OKTAVIA MADANI

Re: forum diskusi

by 1910301070 SRI OKTAVIA MADANI - Monday, 28 June 2021, 6:30 PM

 

Izin menjawab Bu,


1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD


Autisme adalah kondisi perkembangan saraf yang menyebabkan tantangan dalam kemampuan sosial, berkomunikasi dan cara berpikir. 


ADHD adalah suatu kondisi perkembangan saraf yang membuat anak sulit berkonsentrasi, menaruh perhatian, duduk tenang dan cenderung bersikap impulsif.


2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD


Autis didefinisikan sebagai sebuah gangguan pada perkembangan mental yang memiliki karakter kesulitan berkomunikasi, bersosialisasi, repetitif, dan stereotype lainnya. Sindrom Asperger seringkali disebut sebgai Autis yang ringan karena tingkat kecerdasannya dan kemampuannya berkomunikasi ataupun bersosialisasi dengan orang lain. Anak dengan Autis ataupun sindrom asperger seringkali memiliki kekurangan psikologi yang sama sehingga penanganan yang diberikan kepada mereka serupa.


DHD adalah singkatan untuk Attention-Deficit Hyperactivity Disorder yaitu sebuah perilaku hiperaktif yang umumnya terdiagnosis pada masa anak-anak. ADD seringkali muncul bersamaan dengan ADHD sehingga sering disebut berturutan seperti dalam penulisan “ADD/ADHD”.


3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis


Gangguan susunan saraf pusat


Ditemukan kelainan neuroanatomi (anatomi susunan saraf pusat) pada beberapa tempat didalam otak anak autis. Banyak anak autis mengalami pengecilan otak kecil, terutama pada lobus VI-VII. Lobus VI-VII seharusnya banyak terdapat sel purkinje,namun, pada anak autis jumlah sel purkinje sangat kurang. Akibatnya, produksi serotonin kurang, menyebakan kacaunya proses penyaluran informasi antar otak. Selain itu, ditemukan kelainan struktur pada pusat emosi di dalam otak sehingga emosi anak autis sering terganggu perilaku pada autisme. Ada beberapa daerah di otak anak penyandang autisme yang diduga mengalami disfungsi. Adanya kesamaan perilaku autistik dan perilaku abnormal pada orang dewasa yang diketahui mempunyai lesi di otak dijadikan dasar dari berbagai teori peyebab autisme.


4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atau ADHD


- Assesment


- Hidrotherapy


- Latihan pada gangguan motorik


Terapi okupasi berguna untuk melatih otot-otot halus anak. Menurut penelitian, hamper semua kasus anak autistic mempunyai keterlambatan dalam perkembangan motorik halus. Gerak-geriknya sangat kaku dan kasar, mereka kesulitan untuk memegang benda dengan cara yang benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuapkan makanan ke dalam mulutnya,dsb. Terapi ini anak akan dilatih untuk membuat semua otot dalam tubuhnya berfungsi dengan tepat.


Terapi Integrasi Sensoris, Terapi ini berguna meningkatkan kematangan susunan saraf pusat, sehingga lebih mampu untuk memperbaiki struktur dan fungsinya. Aktivitas ini merangsang koneksi sinaptik yang lebih kompleks, dengan demikian bisa meningkatkan kapasitas untuk belajar.


Terapi Fisik, Beberapa penyandang autism memiliki gangguan perkembangan dalam motorik kasarnya, kadang tonus ototnya lembek sehingga jalannya kurang kuat. Keseimbangan tubuhnya juga kurang bagus. Fisioterapi dan terapi integrasi sensoris akan sangat banyak menolong untuk menguatkan otot-otot dan memperbaiki keseimbangan tubuh anak.


Maaf jika ada kesalahan Bu, Terimakasih.




 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301110 ELVIN MUNSIFANA

Re: forum diskusi

by 1910301110 ELVIN MUNSIFANA - Monday, 28 June 2021, 6:31 PM

 

Waalaikumsalam wr wb,baik bu

 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301071 NOVI PURNAMA SARI

Re: forum diskusi

by 1910301071 NOVI PURNAMA SARI - Monday, 28 June 2021, 6:32 PM

 

Izin menjawab pertanyaan no.3


3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis.




Gen kausal ASD dapat bertindak di hulu atau hilir jalur pensinyalan WNT, BMP/TGFβ, SHH, FGF, dan RA pada vertebrata dan invertebrata. Perubahan jalur pensinyalan ini selama perkembangan otak tampaknya menyebabkan ASD dan gangguan perkembangan saraf lainnya. Studi sebelumnya mendukung kemungkinan peran jalur pensinyalan ini dalam desain target terapeutik untuk autisme. Namun, studi perkembangan sistematis diperlukan untuk mengidentifikasi jendela temporal di mana gangguan sinyal-sinyal ini memiliki dampak paling signifikan pada struktur dan fungsi otak dan mengakibatkan gangguan perilaku. Studi semacam itu juga dapat membantu dalam menjelaskan jalur pensinyalan hulu dan hilir dalam etiologi gangguan perkembangan saraf serta mekanisme di balik perilaku gangguan tertentu. Meskipun crosstalk di antara jalur pensinyalan telah dilaporkan dalam beberapa proses perkembangan dan penyakit terkait, studi serupa dalam model autistik masih kurang. Catenin dan Gli1 diatur secara negatif oleh GSK3β dan CK1α dan memiliki peran antagonis dalam mengatur TCF dan gen target hilir pada kanker usus besar metastatik. Penekan fusi kinase (Sufu), regulator negatif Gli1, telah dilaporkan mengatur distribusi -catenin dalam nukleus dan sitoplasma. Pada kanker usus besar, hilangnya PTEN atau p53 menyebabkan aktivasi baik -catenin dan Gli1. Penghambatan SMO, faktor aktif hulu Gli1, telah terbukti mengurangi tingkat -catenin aktif dan menginduksi eksklusi nuklirnya. Gli1 secara negatif mengatur Gli3R dan sebaliknya. Selanjutnya, Gli3R telah terbukti menghambat aktivitas -catenin. Transkripsi Wnt2b , Wnt4 , dan Wnt7b terbukti diinduksi. Crosstalk antara jalur TGF-β dan SHH juga telah dilaporkan pada kanker, serta proliferasi sel yang ditingkatkan siklosporin pada fibroblas gingiva manusia. Neuropilin-1 (NRP1), ko-reseptor TGF- expressed yang diekspresikan pada membran sel kanker, diketahui meningkatkan pensinyalan SMAD2/3 kanonik sebagai respons terhadap TGF-β. Selanjutnya, pensinyalan HH meningkatkan transkripsi NRP1 dan NRP1 juga dilaporkan meningkatkan aktivasi gen target HH dengan memediasi transduksi HH antara SMO yang diaktifkan dan SUFU. Sementara TGF-β penting untuk perkembangan kanker yang dimediasi SMO, perannya dalam induksi ekspresi GLI2 dan GLI1 dengan menghambat aktivitas PKA juga telah dilaporkan. Pola hierarkis crosstalk telah disarankan di mana TGF-β meningkatkan regulasi Shh dan mengarah pada ekspresi Shh yang ditingkatkan siklosporin dan proliferasi sel pada fibroblas gingiva. Crosstalk antara jalur FGF dan WNT telah diamati pada ekor ikan zebra dan perkembangan kraniofasial tikus. Regulasi positif timbal balik antara pensinyalan FGF dan WNT telah diamati. Pensinyalan WNT/β-catenin di ridge saraf anterior dan ektoderm wajah telah terbukti secara positif menargetkan Fgf8, dan -catenin GOF mengarah ke ekspresi ektopik Fgf8 di ektoderm wajah. Wnt telah dilaporkan meningkatkan pensinyalan FGF dalam cabang Mapk dengan meningkatkan level fosforilasi Erk. Selanjutnya, Fgf telah terbukti menghambat antagonis Wnt, dkk1 dan notum1a, menghasilkan peningkatan pensinyalan WNT. Mutasi LOF pada UBE3A , gen terkait ASD, mempengaruhi jalur pensinyalan WNT dan BMP, menunjukkan kemungkinan crosstalk di antara mereka. Xu dkk. lebih lanjut menunjukkan bahwa UBE3A yang berlebihan merusak plastisitas sinaptik neuron yang dimediasi RA di ASD mungkin oleh regulasi negatif ALDH1A2, enzim pembatas laju sintesis asam retinoat (RA). Madinah dkk. menyarankan bahwa sementara Nlgn3adalah target langsung dari pensinyalan WNT/β-catenin, gen terkait ASD juga dapat mengatur pensinyalan BMP. Hasil ini menunjukkan bahwa crosstalk pensinyalan di antara jalur morfogenetik dimediasi oleh gen kausal autis, sehingga menunjukkan nilai dalam studi mendalam lebih lanjut tentang interaksi antara molekul pensinyalan dalam kondisi fisiologis dan penyakit normal. Bukti telah menyarankan mekanisme spesifik jaringan di balik crosstalk pensinyalan WNT dan BMP. Selain itu, pensinyalan WNT dapat menekan pensinyalan RA selama perkembangan orofasial, sementara pensinyalan WNT secara positif mengatur pensinyalan RA di cup optik dorsal selama perkembangan mata, menyarankan mekanisme interaksi pensinyalan yang bergantung pada konteks. Oleh karena itu, interaksi antara berbagai jalur pensinyalan harus dipelajari dalam sel saraf dan sel glial untuk ASD, yang dapat membantu dalam merancang pengobatan dan menargetkan pensinyalan yang terganggu dengan cara spesifik sel. Di antara sembilan gen risiko ASD kepercayaan tinggi, hanya sedikit yang telah dipelajari sejauh ini dalam konteks jalur pensinyalan yang terganggu. Penyelidikan peran gen ASD lainnya dalam perkembangan saraf dan dalam regulasi berbagai jalur pensinyalan dapat meningkatkan pemahaman mekanisme di balik etiologi ASD. Secara keseluruhan, artikel ini mengusulkan untuk mempelajari bagaimana gen penyebab ASD yang berbeda berinteraksi dengan setiap jalur pensinyalan dalam perkembangan otak dan apakah ada crosstalk di antara mereka.


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301071 NOVI PURNAMA SARI

Re: forum diskusi

by 1910301071 NOVI PURNAMA SARI - Monday, 28 June 2021, 6:32 PM

 

Izin menjawab pertanyaan no.3


3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis.




Gen kausal ASD dapat bertindak di hulu atau hilir jalur pensinyalan WNT, BMP/TGFβ, SHH, FGF, dan RA pada vertebrata dan invertebrata. Perubahan jalur pensinyalan ini selama perkembangan otak tampaknya menyebabkan ASD dan gangguan perkembangan saraf lainnya. Studi sebelumnya mendukung kemungkinan peran jalur pensinyalan ini dalam desain target terapeutik untuk autisme. Namun, studi perkembangan sistematis diperlukan untuk mengidentifikasi jendela temporal di mana gangguan sinyal-sinyal ini memiliki dampak paling signifikan pada struktur dan fungsi otak dan mengakibatkan gangguan perilaku. Studi semacam itu juga dapat membantu dalam menjelaskan jalur pensinyalan hulu dan hilir dalam etiologi gangguan perkembangan saraf serta mekanisme di balik perilaku gangguan tertentu. Meskipun crosstalk di antara jalur pensinyalan telah dilaporkan dalam beberapa proses perkembangan dan penyakit terkait, studi serupa dalam model autistik masih kurang. Catenin dan Gli1 diatur secara negatif oleh GSK3β dan CK1α dan memiliki peran antagonis dalam mengatur TCF dan gen target hilir pada kanker usus besar metastatik. Penekan fusi kinase (Sufu), regulator negatif Gli1, telah dilaporkan mengatur distribusi -catenin dalam nukleus dan sitoplasma. Pada kanker usus besar, hilangnya PTEN atau p53 menyebabkan aktivasi baik -catenin dan Gli1. Penghambatan SMO, faktor aktif hulu Gli1, telah terbukti mengurangi tingkat -catenin aktif dan menginduksi eksklusi nuklirnya. Gli1 secara negatif mengatur Gli3R dan sebaliknya. Selanjutnya, Gli3R telah terbukti menghambat aktivitas -catenin. Transkripsi Wnt2b , Wnt4 , dan Wnt7b terbukti diinduksi. Crosstalk antara jalur TGF-β dan SHH juga telah dilaporkan pada kanker, serta proliferasi sel yang ditingkatkan siklosporin pada fibroblas gingiva manusia. Neuropilin-1 (NRP1), ko-reseptor TGF- expressed yang diekspresikan pada membran sel kanker, diketahui meningkatkan pensinyalan SMAD2/3 kanonik sebagai respons terhadap TGF-β. Selanjutnya, pensinyalan HH meningkatkan transkripsi NRP1 dan NRP1 juga dilaporkan meningkatkan aktivasi gen target HH dengan memediasi transduksi HH antara SMO yang diaktifkan dan SUFU. Sementara TGF-β penting untuk perkembangan kanker yang dimediasi SMO, perannya dalam induksi ekspresi GLI2 dan GLI1 dengan menghambat aktivitas PKA juga telah dilaporkan. Pola hierarkis crosstalk telah disarankan di mana TGF-β meningkatkan regulasi Shh dan mengarah pada ekspresi Shh yang ditingkatkan siklosporin dan proliferasi sel pada fibroblas gingiva. Crosstalk antara jalur FGF dan WNT telah diamati pada ekor ikan zebra dan perkembangan kraniofasial tikus. Regulasi positif timbal balik antara pensinyalan FGF dan WNT telah diamati. Pensinyalan WNT/β-catenin di ridge saraf anterior dan ektoderm wajah telah terbukti secara positif menargetkan Fgf8, dan -catenin GOF mengarah ke ekspresi ektopik Fgf8 di ektoderm wajah. Wnt telah dilaporkan meningkatkan pensinyalan FGF dalam cabang Mapk dengan meningkatkan level fosforilasi Erk. Selanjutnya, Fgf telah terbukti menghambat antagonis Wnt, dkk1 dan notum1a, menghasilkan peningkatan pensinyalan WNT. Mutasi LOF pada UBE3A , gen terkait ASD, mempengaruhi jalur pensinyalan WNT dan BMP, menunjukkan kemungkinan crosstalk di antara mereka. Xu dkk. lebih lanjut menunjukkan bahwa UBE3A yang berlebihan merusak plastisitas sinaptik neuron yang dimediasi RA di ASD mungkin oleh regulasi negatif ALDH1A2, enzim pembatas laju sintesis asam retinoat (RA). Madinah dkk. menyarankan bahwa sementara Nlgn3adalah target langsung dari pensinyalan WNT/β-catenin, gen terkait ASD juga dapat mengatur pensinyalan BMP. Hasil ini menunjukkan bahwa crosstalk pensinyalan di antara jalur morfogenetik dimediasi oleh gen kausal autis, sehingga menunjukkan nilai dalam studi mendalam lebih lanjut tentang interaksi antara molekul pensinyalan dalam kondisi fisiologis dan penyakit normal. Bukti telah menyarankan mekanisme spesifik jaringan di balik crosstalk pensinyalan WNT dan BMP. Selain itu, pensinyalan WNT dapat menekan pensinyalan RA selama perkembangan orofasial, sementara pensinyalan WNT secara positif mengatur pensinyalan RA di cup optik dorsal selama perkembangan mata, menyarankan mekanisme interaksi pensinyalan yang bergantung pada konteks. Oleh karena itu, interaksi antara berbagai jalur pensinyalan harus dipelajari dalam sel saraf dan sel glial untuk ASD, yang dapat membantu dalam merancang pengobatan dan menargetkan pensinyalan yang terganggu dengan cara spesifik sel. Di antara sembilan gen risiko ASD kepercayaan tinggi, hanya sedikit yang telah dipelajari sejauh ini dalam konteks jalur pensinyalan yang terganggu. Penyelidikan peran gen ASD lainnya dalam perkembangan saraf dan dalam regulasi berbagai jalur pensinyalan dapat meningkatkan pemahaman mekanisme di balik etiologi ASD. Secara keseluruhan, artikel ini mengusulkan untuk mempelajari bagaimana gen penyebab ASD yang berbeda berinteraksi dengan setiap jalur pensinyalan dalam perkembangan otak dan apakah ada crosstalk di antara mereka.


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301071 NOVI PURNAMA SARI

Re: forum diskusi

by 1910301071 NOVI PURNAMA SARI - Monday, 28 June 2021, 6:33 PM

 

Izin menjawab pertanyaan no.3


3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis.




Gen kausal ASD dapat bertindak di hulu atau hilir jalur pensinyalan WNT, BMP/TGFβ, SHH, FGF, dan RA pada vertebrata dan invertebrata. Perubahan jalur pensinyalan ini selama perkembangan otak tampaknya menyebabkan ASD dan gangguan perkembangan saraf lainnya. Studi sebelumnya mendukung kemungkinan peran jalur pensinyalan ini dalam desain target terapeutik untuk autisme. Namun, studi perkembangan sistematis diperlukan untuk mengidentifikasi jendela temporal di mana gangguan sinyal-sinyal ini memiliki dampak paling signifikan pada struktur dan fungsi otak dan mengakibatkan gangguan perilaku. Studi semacam itu juga dapat membantu dalam menjelaskan jalur pensinyalan hulu dan hilir dalam etiologi gangguan perkembangan saraf serta mekanisme di balik perilaku gangguan tertentu. Meskipun crosstalk di antara jalur pensinyalan telah dilaporkan dalam beberapa proses perkembangan dan penyakit terkait, studi serupa dalam model autistik masih kurang. Catenin dan Gli1 diatur secara negatif oleh GSK3β dan CK1α dan memiliki peran antagonis dalam mengatur TCF dan gen target hilir pada kanker usus besar metastatik. Penekan fusi kinase (Sufu), regulator negatif Gli1, telah dilaporkan mengatur distribusi -catenin dalam nukleus dan sitoplasma. Pada kanker usus besar, hilangnya PTEN atau p53 menyebabkan aktivasi baik -catenin dan Gli1. Penghambatan SMO, faktor aktif hulu Gli1, telah terbukti mengurangi tingkat -catenin aktif dan menginduksi eksklusi nuklirnya. Gli1 secara negatif mengatur Gli3R dan sebaliknya. Selanjutnya, Gli3R telah terbukti menghambat aktivitas -catenin. Transkripsi Wnt2b , Wnt4 , dan Wnt7b terbukti diinduksi. Crosstalk antara jalur TGF-β dan SHH juga telah dilaporkan pada kanker, serta proliferasi sel yang ditingkatkan siklosporin pada fibroblas gingiva manusia. Neuropilin-1 (NRP1), ko-reseptor TGF- expressed yang diekspresikan pada membran sel kanker, diketahui meningkatkan pensinyalan SMAD2/3 kanonik sebagai respons terhadap TGF-β. Selanjutnya, pensinyalan HH meningkatkan transkripsi NRP1 dan NRP1 juga dilaporkan meningkatkan aktivasi gen target HH dengan memediasi transduksi HH antara SMO yang diaktifkan dan SUFU. Sementara TGF-β penting untuk perkembangan kanker yang dimediasi SMO, perannya dalam induksi ekspresi GLI2 dan GLI1 dengan menghambat aktivitas PKA juga telah dilaporkan. Pola hierarkis crosstalk telah disarankan di mana TGF-β meningkatkan regulasi Shh dan mengarah pada ekspresi Shh yang ditingkatkan siklosporin dan proliferasi sel pada fibroblas gingiva. Crosstalk antara jalur FGF dan WNT telah diamati pada ekor ikan zebra dan perkembangan kraniofasial tikus. Regulasi positif timbal balik antara pensinyalan FGF dan WNT telah diamati. Pensinyalan WNT/β-catenin di ridge saraf anterior dan ektoderm wajah telah terbukti secara positif menargetkan Fgf8, dan -catenin GOF mengarah ke ekspresi ektopik Fgf8 di ektoderm wajah. Wnt telah dilaporkan meningkatkan pensinyalan FGF dalam cabang Mapk dengan meningkatkan level fosforilasi Erk. Selanjutnya, Fgf telah terbukti menghambat antagonis Wnt, dkk1 dan notum1a, menghasilkan peningkatan pensinyalan WNT. Mutasi LOF pada UBE3A , gen terkait ASD, mempengaruhi jalur pensinyalan WNT dan BMP, menunjukkan kemungkinan crosstalk di antara mereka. Xu dkk. lebih lanjut menunjukkan bahwa UBE3A yang berlebihan merusak plastisitas sinaptik neuron yang dimediasi RA di ASD mungkin oleh regulasi negatif ALDH1A2, enzim pembatas laju sintesis asam retinoat (RA). Madinah dkk. menyarankan bahwa sementara Nlgn3adalah target langsung dari pensinyalan WNT/β-catenin, gen terkait ASD juga dapat mengatur pensinyalan BMP. Hasil ini menunjukkan bahwa crosstalk pensinyalan di antara jalur morfogenetik dimediasi oleh gen kausal autis, sehingga menunjukkan nilai dalam studi mendalam lebih lanjut tentang interaksi antara molekul pensinyalan dalam kondisi fisiologis dan penyakit normal. Bukti telah menyarankan mekanisme spesifik jaringan di balik crosstalk pensinyalan WNT dan BMP. Selain itu, pensinyalan WNT dapat menekan pensinyalan RA selama perkembangan orofasial, sementara pensinyalan WNT secara positif mengatur pensinyalan RA di cup optik dorsal selama perkembangan mata, menyarankan mekanisme interaksi pensinyalan yang bergantung pada konteks. Oleh karena itu, interaksi antara berbagai jalur pensinyalan harus dipelajari dalam sel saraf dan sel glial untuk ASD, yang dapat membantu dalam merancang pengobatan dan menargetkan pensinyalan yang terganggu dengan cara spesifik sel. Di antara sembilan gen risiko ASD kepercayaan tinggi, hanya sedikit yang telah dipelajari sejauh ini dalam konteks jalur pensinyalan yang terganggu. Penyelidikan peran gen ASD lainnya dalam perkembangan saraf dan dalam regulasi berbagai jalur pensinyalan dapat meningkatkan pemahaman mekanisme di balik etiologi ASD. Secara keseluruhan, artikel ini mengusulkan untuk mempelajari bagaimana gen penyebab ASD yang berbeda berinteraksi dengan setiap jalur pensinyalan dalam perkembangan otak dan apakah ada crosstalk di antara mereka.


 

Permalink | Show parent | Reply

Picture of 1910301097 NAFI FATIYATUN KHASANAH

Re: forum diskusi

by 1910301097 NAFI FATIYATUN KHASANAH - Monday, 28 June 2021, 6:39 PM

 

Izin menjawab soal yang diPPT bu


Jelaskan terkait Autis dan ADHD

Autis merupakan gangguan perkembangan neurobiologis yang sangat komplek dalam kehidupan yang meliputi gangguan pada aspek interaksi sosial, komunikasi dan bahasa, dan perilaku serta gangguan emosi dan persepsi sensori bahkan pada aspek motoriknya. Gejala autis muncul pada usia sebelum 3 tahun (Yuwono, 2012). Autis adalah suatu bentuk ketidakmampuan dan gangguan perilaku yang membuat penyandang lebih suka menyendiri. Disamping itu autis juga merupakan suatu gangguan perkembangan fungsi otak yang kompleks dan sangat bervariasi (spektrum). Biasanya, gangguan ini meliputi cara berkomunikasi, berinteraksi sosial dan kemampuan berimajinasi (Mulyati, 2010).


ADHD adalah suatu kondisi yang pernah dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (sulit memusatkan perhatian), Minimal Brain Disorder (kerusakan kecil di otak), Minimal Brain Damage (kerusakan kecil pada otak), Hyperkinesis (terlalu banyak bergerak / aktif), dan Hyperactive (Hiperaktif). Ada kira-kira 3 - 5% anak usia sekolah menderita ADHD (Permadi, 2009). ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan neurobiologis yang ciri-cirinya sudah tampak pada anak sejak kecil. Anak ADHD mulai menunjukkan banyak masalah ketika SD karena dituntut untuk memperhatikan pelajaran dengan tenang, belajar berbagai keterampilan akademik, dan bergaul dengan teman sebaya sesuai aturan (Ginanjar, 2009)


Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan antara Autis dan ADHD

ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder merupakan gangguan perkembangan otak yang dapat mengakibatkan seorang anak sulit memusatkan perhatian. Serta memiliki perilaku impulsive dan hiperaktif. Pada umumnya, ADHD menyerang pada masa kanak-kanak namun gejala yang ditimbulkan dapat terjadi secara terus menerus hingga masa remaja atau dewasa. “ADHD ini berbeda dengan autis. Anak yang memiliki ADHD itu biasanya gejalanya hiperaktif dan memiliki gangguan perhatian (inatensi

Sedangkan anak yang autis biasanya mengalami keterlambatan berbicara, gangguan sosial seperti tidak mau bermain, perilaku berulang dan minat yang terbatas. Kalau autis biasanya seorang anak tersebut tidak mengalami hiperaktif.


 Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan autis

Saat ini telah diketahui bahwa autisme merupakan suatu gangguan perkembangan, yaitu suatu gangguan terhadap cara otak berkembang. Akibat perkembangan otak yang salah maka jaringan otak tidak mampu mengatur pengamatan dan gerakan, belajar dan merasakan serta fungsi-fungsi vital dalam tubuh. Penelitian post-mortem menunjukkan adanya abnormalitas di daerah-daerah yang berbeda pada otak anak-anak dan orang dewasa penyandang autisme yang berbeda-beda pula. Pada beberapa bagian dijumpai adanya abnormalitas berupa substansia grisea yang walaupun volumenya sama seperti anak normal tetapi mengandung lebih sedikit neuron. Kimia otak yang paling jelas dijumpai abnormal kadarnya pada anak dengan autis adalah serotonin 5-hydroxytryptamine (5-HT), yaitu sebagai neurotransmiter yang bekerja sebagai pengantar sinyal di sel-sel saraf. Anak-anak penyandang autisme dijumpai 30-50% mempunyai kadar serotonin tinggi dalam darah. Perkembangan norepinefrine (NE), dopamin (DA), dan 5-HT juga mengalami gangguan.


 Jelaskan treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan autis atau ADHD

Intervensi FT

Modalitas fisioterapi yang digunakan pada kasus autisme adalah Play exercise atau terapi bermain, hidroterapi atau terapi aquatic, terapi menari, terapi rekreasi dan hippotherapy (terapi menunggang kuda) merupakan beberapa modalitas yang digunakan fisioterapi untuk pengembang fisik dan keterlibatan sosial (Rachel, 2014). Dalam kondisi Autisme ini menggunakan modalitas Play Exercise (Perceptual motor program) adalah proses pencapaian ketrampilan dan kemampuan fungsional menggunakan input sensori, integrasi sensori, interpretasi motorik, aktivitas gerak dan umpan balik (Gallahue 2002 dalam Maryatun, 2012).

Hidroterapi (Balance And Coordination) adalah latihan yang terbaik untuk pasien autisme dan disfungsi integrasi sensori. Anakanak pada umumnya menyukai aktivitas yang dilakukan di dalam air dan dapat meningkatkan hubungan sosial yang normal 

Mohon maaf jika ada kekurangan dan kesalahan


In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301118 ALYAA NABIILA -

Izin menjawab

1. Autis merupakan gangguan perkembangan neurobiologis yang sangat komplek dalam kehidupan yang meliputi gangguan pada aspek interaksi sosial, komunikasi dan bahasa, dan perilaku serta gangguan emosi dan persepsi sensori bahkan pada aspek motoriknya. Gejala autis muncul pada usia sebelum 3 tahun (Yuwono, 2012). Autis adalah suatu bentuk ketidakmampuan dan gangguan perilaku yang membuat penyandang lebih suka menyendiri. 

ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan seorang anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif, sehingga dapat berdampak pada prestasi anak di sekolah.

2. . - dari segi perhatian 

Anak ADHD cenderung menghindari hal-hal yang perlu fokus tinggi, seperti membaca buku. Mereka bahkan dari awal sudah terlihat tidak minat dengan hal-hal tersebut.

Sedangkan, anak dengan autisme cenderung ingin berusaha untuk fokus pada hal-hal yang mereka sukai. Mereka bisa mempelajari hal-hal yang mereka sukai dengan baik, seperti bermain dengan mainan tertentu.

- dari segi interaksi dan komunikasi dengan orang lain 

Anak dengan ADHD cenderung berbicara tanpa henti. Mereka bisa mengganggu saat orang berbicara dan suka jika ia menjadi dominan saat diskusi.

Sementara itu, anak dengan autisme sering mengalami kesulitan memasukkan kata-kata ke dalam pikiran dan perasaan.

Hal ini membuat mereka mungkin akan lebih sulit dalam mengutarakan pendapatnya. Mereka juga sulit untuk melakukan kontak mata.

- dari segi rutinitas 

Anak dengan ADHD cenderung tidak suka jika melakukan rutinitas yang sama setiap hari atau dalam waktu lama.

Sementara anak dengan autisme cenderung suka dengan hal-hal yang sudah tertata, mereka suka dengan ketertiban, dan tidak suka jika rutinitas mereka tiba-tiba berubah.

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301109 ISTI AFIFATUL MUNAWAROH -

Izin menjawab bu

1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD

Jawab : 

Autis pertama kali diperkenalkan pada tahun 1943 oleh Leo Kanner. Gangguan ini sebagai ketidakmampuan untuk berinteraksi dengaan orang lain, gangguan berbahasa yang ditujnjukkan dengan penguasaan yang tertunda, ecocalia, mutism, pembalikan kalimat, adanya aktivitas bermain yang repetitive dan stereotipik, rute ingatan yang kuat, dan keinginan obsesif untuk mempertahankan keteraturan di dalam lingkungannya (Triantoro Safaria, 2005: 1). 


Attention deficit hyperactive disorder

(ADHD) merupakan salah satu jenis kondisi berkebutuhan khusus yang termasuk dalam gangguan perilaku. ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang cenderung berlebihan (Baihaqi dan Sugiarmin, 2006).


2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD

Jawab : 

Anak dengan ADHD dan autisme sama-sama memiliki masalah dengan perhatian. Perilaku mereka suka berubah tiba-tiba (impulsif) dan juga sulit berkomunikasi. Mereka mempunyai masalah dalam berhubungan dengan orang lain.

Jika diperhatikan dengan seksama, anak dengan ADHD akan berbeda dengan anak dengan autisme. ADHD lebih memengaruhi bagaimana cara otak tumbuh dan berkembang.

Sedangkan, autisme adalah rangkaian gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan berbahasa, perilaku, interaksi sosial, dan kemampuan belajar.


3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis

Jawab : 

Koegel dan lazebnik (Tin Suharmini, 2009: 72), mengatakan bahwa penyebab anak mengalami gangguan autis adalah adanya gangguan neurobiologis. Berdasarkan penjelasan ini bahwa kelainan yang dialami anak autis disebabkan ada kelainan dalam neuorobiologis atau gangguan dalam sistem syarafnya.

Autis banyak disebabkan oleh gangguan syaraf otak, virus yang ditularkan ibu ke janin, dan lingkungan yang terkontaminasi zat beracun. Penjelasan tersebut menegaskan bahwa yang menyebabkan anak mengalami autis terdiri dari beberapa faktor internal dan juga faktor eksternal (Galih Vesakriyanti, 2008: 17).

Penyebab anak dapat mengalami gangguan autis adalah faktor keturunan atau genetika, infeksi virus dan jamur, kekurangan nutrisi dan oksigen, serta akibat polusi udara, air dan makanan (Y.Handojo, 2003:14).

Hal ini senada dengan penjelasan Galih Veskariyanti di atas. Beberapa pendapat yang telah disampaikan para ahli di atas mengenai penyebab anak mengalami autis, dikuatkan oleh pendapat yang disampaikan oleh Nakita (Pamuji, 2007: 9).


4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atau ADHD 

Jawab : 

  1. Terapi Fisik 
  2. Terapi integrasi sosial 
  3. Hydrotherapy


Referensi 

https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/Psikoislam/article/download/5625/3582

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jptt/article/download/1842/1248

http://e-journal.uajy.ac.id/3342/3/2TA12506.pdf



In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301109 ISTI AFIFATUL MUNAWAROH -

Izin menjawab bu

1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD

Jawab : 

Autis pertama kali diperkenalkan pada tahun 1943 oleh Leo Kanner. Gangguan ini sebagai ketidakmampuan untuk berinteraksi dengaan orang lain, gangguan berbahasa yang ditujnjukkan dengan penguasaan yang tertunda, ecocalia, mutism, pembalikan kalimat, adanya aktivitas bermain yang repetitive dan stereotipik, rute ingatan yang kuat, dan keinginan obsesif untuk mempertahankan keteraturan di dalam lingkungannya (Triantoro Safaria, 2005: 1). 


Attention deficit hyperactive disorder

(ADHD) merupakan salah satu jenis kondisi berkebutuhan khusus yang termasuk dalam gangguan perilaku. ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang cenderung berlebihan (Baihaqi dan Sugiarmin, 2006).


2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD

Jawab : 

Anak dengan ADHD dan autisme sama-sama memiliki masalah dengan perhatian. Perilaku mereka suka berubah tiba-tiba (impulsif) dan juga sulit berkomunikasi. Mereka mempunyai masalah dalam berhubungan dengan orang lain.

Jika diperhatikan dengan seksama, anak dengan ADHD akan berbeda dengan anak dengan autisme. ADHD lebih memengaruhi bagaimana cara otak tumbuh dan berkembang.

Sedangkan, autisme adalah rangkaian gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan berbahasa, perilaku, interaksi sosial, dan kemampuan belajar.


3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis

Jawab : 

Koegel dan lazebnik (Tin Suharmini, 2009: 72), mengatakan bahwa penyebab anak mengalami gangguan autis adalah adanya gangguan neurobiologis. Berdasarkan penjelasan ini bahwa kelainan yang dialami anak autis disebabkan ada kelainan dalam neuorobiologis atau gangguan dalam sistem syarafnya.

Autis banyak disebabkan oleh gangguan syaraf otak, virus yang ditularkan ibu ke janin, dan lingkungan yang terkontaminasi zat beracun. Penjelasan tersebut menegaskan bahwa yang menyebabkan anak mengalami autis terdiri dari beberapa faktor internal dan juga faktor eksternal (Galih Vesakriyanti, 2008: 17).

Penyebab anak dapat mengalami gangguan autis adalah faktor keturunan atau genetika, infeksi virus dan jamur, kekurangan nutrisi dan oksigen, serta akibat polusi udara, air dan makanan (Y.Handojo, 2003:14).

Hal ini senada dengan penjelasan Galih Veskariyanti di atas. Beberapa pendapat yang telah disampaikan para ahli di atas mengenai penyebab anak mengalami autis, dikuatkan oleh pendapat yang disampaikan oleh Nakita (Pamuji, 2007: 9).


4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atau ADHD 

Jawab : 

  1. Terapi Fisik 
  2. Terapi integrasi sosial 
  3. Hydrotherapy


Referensi 

https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/Psikoislam/article/download/5625/3582

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jptt/article/download/1842/1248

http://e-journal.uajy.ac.id/3342/3/2TA12506.pdf



In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301087 NURFATIN ALIYANI -

Izin menjawab pertanyaan yg ada di PPT bu,

1. > Autism adalah suatu gangguan perkembangan secara menyeluruh yang mengakibatkan hambatan dalam kemampuan sosialisasi, komunikasi, dan juga perilaku. Gangguan tersebut dari taraf yang ringan sampai dengan taraf yang berat. Gejala autis ini pada umumnya muncul sebelum anak mencapai usia 3 tahun. 

( Jurnal pendidikan anak, vol.3 No.1 (2014) rahayu )

> Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan

perilaku yang paling banyak didiagnosis pada anak-anak dan remaja. Gejala intinya

meliputi tingkat atensi, aktivitas dan impulsivitas yang tidak sesuai perkembangan.

( Vol 3, No 1 (2013) > selekta )


2. Autism merupakan gangguan tumbuhkembang yang disebabkan karena adany agangguan perkembangan saraf dan berlangsung seumur hidup. Anak dengan ASD memiliki tiga karakteristik utamaya itu adanya kesulitan dalam hal interaksi sosial, komunikasi dan adanya perilaku yang berulang-ulang dan sifatnya sama. Sedangkan ADHD adalah istilah yang digunkan untuk mendefinisikan gangguan perkembangan yang terlihat baik pada anak-anak maupun pada dewasa yang ditandai dengan adanya gangguan dalam perilaku, gangguan pada atensi dan ketidakmampuan bertahan pada satu aktivitas (Barkley, 2006).


3. Autism adalah adanya abnormalitas kadar serotonin 5- hydroxytryptamine (5-HT), yaitu sebagai neurotransmiter yang bekerja sebagai pengantar sinyal di sel-sel saraf. Perkembangan norepinefrine (NE), dopamin (DA), dan 5-HT juga mengalami gangguan.

(Griadhi, Made Ovy Riandewi, dkk. DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN AUTISME)


4. > Metode intervensi fisioterapi pada penanganan kasus Autis dengan gangguan Sensori dan Atensi mengunakan metode Play Exercise dengan Perceptual Motor Activity visual and hand coordination. Metode tersebut digunakan untuk pengembangan sensomotorik dan singkronisasi antara hand and eyes.

> Modalitas fisioterpi pada penanganan kasus Attention Deificit Hyperactivity Disorder dengan menggunakan play therapy metode floortime dan aproksimasi.  Treatmen tersebut digunakan untuk meningkatkan attention dan kemapuan  melompat pada anak.

( PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI  PADA KASUS AUTIS DI PUSAT LAYANAN AUTIS KAB. SRAGEN PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) DI PUSAT LAYANAN AUTIS  SRAGEN (MaretaAlviani, 2018) )

Terima Kasih, maaf jika jawaban saya kurang tepat


In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301107 SITI MARWIYAH -

1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD

Autis adalah kecacatan neurologis dan perkembangan kompleks yang muncul dalam tahap-tahap perkembangan awal kehidupan. Autisme berasal dari bahasa Yunani autos yang berarti “sendiri”  

Autisme mempengaruhi fungsi normal otak, perkembangan komunikasi, serta keterampilan sosial anak.

Sedangkan Attention Deficit Hypersctivity Desorder (ADHD) adalah gangguan perilaku yang ditandai gangguan pemusatan perhatian dan gangguan konsentrasi, impulsivitas yaitu bicara semaunya tanpa memikirkan akibat, dan melakukan gerakan yang tidak mempunyai tujuan yang jelas dan disertai dengan hyperaktif, kekurangan ini bisa secara signifikan menganggu upaya akademik anak tersebut.

2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD 

Anak dengan ADHD dan autisme sama-sama memiliki masalah dengan perhatian. Perilaku mereka suka berubah tiba-tiba (impulsif) dan juga sulit berkomunikasi. Mereka mempunyai masalah dalam berhubungan dengan orang lain.

ADHD lebih memengaruhi bagaimana cara otak tumbuh dan berkembang.

Sedangkan, autisme adalah rangkaian gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan bahasa, perilaku, interaksi sosial, dan kemampuan belajar.

  • Dari segi perhatian

    Anak ADHD cenderung menghindari hal-hal yang perlu fokus tinggi, seperti membaca buku. Mereka bahkan dari awal sudah terlihat tidak minat dengan hal-hal tersebut.

    Sedangkan, anak dengan autisme cenderung ingin berusaha untuk fokus pada hal-hal yang mereka sukai. Mereka bisa mempelajari hal-hal yang mereka sukai dengan baik, seperti bermain dengan mainan tertentu.

  • Dari segi interaksi dan komunikasi dengan orang lain

    Anak dengan ADHD cenderung berbicara tanpa henti. Mereka bisa mengganggu saat orang berbicara dan suka jika ia menjadi dominan saat diskusi.

    Sementara itu, anak dengan autisme sering mengalami kesulitan memasukkan kata-kata ke dalam pikiran dan perasaan.

  • Dalam segi rutinitas

    Anak dengan ADHD cenderung tidak suka jika melakukan rutinitas yang sama setiap hari atau dalam waktu lama.

    Sementara anak dengan autisme cenderung suka dengan hal-hal yang sudah tertata, mereka suka dengan ketertiban, dan tidak suka jika rutinitas mereka tiba-tiba berubah

3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis 

Penyebab Autis ialah multifaktor, yang dimaksud multifaktor adalah terjadi karena kombinasi berbagai faktor termasuk faktor genetik yang dipicu oleh faktor lingkungan. Kimia otak yang paling jelas dijumpai abnormal kadarnya pada anak dengan Autis adalah serotonin 5-Hydroxytryptamine(5-HT) yaitu sebagai neurotransmiter yang bekerja sebagai sumber pengantar sinyal di sel-sel saraf.Anak Autis dijumpai 30% - 50% mempunyai kadar serotonin tinggi dalam darah. Perkembangan norepinefrine (NE), dopamin (DA), dan 5-HT juga mengalami gangguan.

4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atau ADHD

  • Pada anak Autis 

1. Play Exercise dengan Perceptual Motor Activity visual and hand coordination. Untuk pengembangan sensomotorik dan singkronisasi antara hand and eyes.

2. Massage therapy digunakan untuk stimulasi motorik dan play therapy untuk meningkatkan keterampilan motorik (kemampuan berjalan, berlari, memegang barang, atau duduk tegak), koordinasi mata tangan, berfikir dan bernalar. Oleh karena itu modalitas play therapy yang dilakukan terhadap keseimbangan berjalan anak sudah mencakup ke berbagai tujuan problematika fisioterapi yang dialami.

  • Pada anak ADHD

1. Neuro Senso Motor Reflex Developmental & Synchronization (NSMRD&S) adalah salah satu metode yang bertujuan untuk meringankan dan menghilangkan stres dan kompensasi disfungsional dan non produktif didalam struktur tubuh, mengaktifkan motor program yang alami dan genetik dan seluruh metabolisme perkembangan gerak, mengaktifkan (brain-body) integration mechanisme yang mempengaruhi perkembangan gerak, mengoptimalkan motor dansensor motor integration, menghilangkan stres pada saat belajar, mendukung ketrampilan motorik dan kognitifyang alami dan khusus, mengungkap kemampuan untuk membuat perubahan-perubahan postif dalam struktur, postur dan gerak tubuh, dan sistem-sistem koordinasi.

2. Play therapy dengan anak ADHD yaitu kurangnya konsentrasi karena tidak bisa memfokuskan pemusatan perhatian sehingga anak selalu mengalami kegagalan dalam proses belajar maupun bersosialisasi.

Sumber :

N. Kendy Awan (2018) PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS AUTIS DI PUSAT LAYANAN AUTIS KAB. SRAGEN, http://eprints.ums.ac.id/69579/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf

Y. Hertina, S Nur (2019) PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) DENGAN METODE NEURO SENSO MOTOR REFLEX DEVELOPMENT DAN PLAY THERAPYDI YPAC SURAKARTA, https://jurnal.unikal.ac.id/index.php/pena/article/view/841/650

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301072 EKA ZINTA NURMALA DEWI -

Izin menjawab bu.

1.       Jelaskan terkait autis dan ADHD!
Jawab: Autis merupakan gangguan ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan orang lain, gangguan berbahasa yang ditunjukkan dengan penguasaan yang tertunda, acholalia, mutest, pembalikan kalimat, adanya aktivitas bermain yang repetitive dan sereotype, rute ingatan yang kuat dan keinginan obsesif untuk mempertahankan keteraturan di dalam lingkungan (Davidson & Begley, 2012). Hal ini terjadi karena adanya gangguan pada kimia otak berupa serotonin 5-Hydroxytryptamine (5-HT), norepinefrin (NE), dan dopamine (DA). (Griadhi, Ratep, & Westa, n.d.).
Sedangkan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan perilaku yang ditandai dengan adanya gangguan pemusatan perhatian dan konsentrasi, impulsivitas yaitu bicara semaunya tanpa memikirkan akibat, dan melakukan gerakan yang tidak mempunyai tujuan yang jelas dan disertai dengan hiperaktif (Barlow & Duran, 2007). ADHD dapat disebabkan karena perkembangan otak yang belum matang. Kedua gangguan perilaku ini sama-sama berdampak pada kognitif anak.

2.       Sebutkan dan jelaskan perbedaan anatara autis dan ADHD!
Jawab: Autis adalah gangguan perilaku berupa penutupan diri pada dunia luar, maksudnya adalah penderita autis hanya berfokus pada pikirannya sendiri dan sulit untuk berinteraksi dengan orang lain. Sedangkan ADHD merupakan gangguan perilaku berupa keaktifan yang berlebihan seperti berbicara dan melakukan gerakan semaunya tanpa tujuan yang jelas.

3.       Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan autis!

Jawab: Anak ASD memiliki disfungsi pada neurotransmitter-nya. Hal inilah yang akan menimbulkan adanya gangguan pada neuromuscular-nya terutama mengenai keseimbangan.

4.       Jelaskan treatment fisioterapi dan medis pada anak dengan autis dan ADHD!
Jawab: Pada anak autis, dapat diberikan:

-          Hydrotherapy dengan teknik balance & coordination dapat digunakan untuk meningkatkan keseimbangan serta kemampuan koordinasi pada anak. Bisa dilakukan dengan cara anak diminta untuk berjalan di kolam renang dengan tetap menjaga keseimbangannya.

-          Play therapy dengan teknik perceptual motor program dapat digunakan untuk meningkatkan ketrampilan motorik, mengembangkan ketrampilan persepsi dan meningkatkan keseimbangan postur tubuh.

Pada anak ADHD, dapat diberikan:

-          Neuro Senso Motor Reflex Development and Syncronization, dapat digunakan untuk memperbaiki tonus postural, menurunkan spasme, meningkatkan kemampuan sensoris dan refleks sehingga dapat memperbaiki perilaku anak.

-          Play therapy, dapat diberikan untuk memperbaiki perilaku anak dan juga dapat meningkatkan kemampuan fungsional anak apabila dilakukan lebih dari 6 bulan.

 

Referensi:

-          H. Yulianasari, N. Susanti. 2019. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kondisi Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dengan Metode Neuro Senso Motor Reflex Development dan Play Therapy di YPAC Surakarta. Jurnal PENA, Vol. 33, No. 1

-          K.H. Nugroho. 2018. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Autis di Pusat Layanan Autis Kab. Sragen

-          T. Arifadhi, N. Susanti. 2019. Pengaruh Penatalaksanaan Fisioterapi pada Anak Kondisi Autisme dengan Modalitas Play Exercise (Perceptual Motor Program) dan Hidroterapi (Balance and Coordination) di YPAC Surakarta. Jurnal PENA, Vol. 33, No. 2


In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301112 VAZIAH AMANDA -

Izin menjawab bu

1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD

jawab: Autisme didefinisikan sebagai suatu gangguan yang mempengaruhi perkembangan dan bersifat kompleks menyangkut aktivitas imajinasi, komunikasi dan, interaksi sosial. Gejalanya dapat terlihat ketika anak sebelum berumur 3 tahun. Anak penyandang autis mempunyai berbagai masalah yang mengganggu dalam berbagai bidang, antara lain dalam bidang interaksi sosial, komunikasi, pola bermain, gangguan sensoris, perilaku, dan emosi (Suryana, 2004). 

ADHD adalah suatu kondisi yang pernah dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (sulit memusatkan perhatian), Minimal Brain Disorder (kerusakan kecil di otak), Minimal Brain Damage (kerusakan kecil pada otak), Hyperkinesis (terlalu banyak bergerak / aktif), dan Hyperactive (Hiperaktif). Ada kira-kira 3 - 5% anak usia sekolah menderita ADHD (Permadi, 2009).

sumber : 

Suryana. 2004. Terapi Anak Autisme, Anak Berbakat dan Anak Hiperaktif. 

Jakarta: Progress.


2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD

jawab: 

Anak ADHD memiliki perilaku impulsif, yaitu tindakan yang memiliki dorongan untuk mengatakan atau melakukan yang selalu menentang atau melakukan sesuatu yang tidak terkendali. Karena perilaku seperti ini, umumnya mereka dijauhi teman-temannya. Anak ADHD memiliki cara berkomunikasi yang buruk, perilakunya sangat aktif seperti tidak bisa duduk diam  sejenak di kursi, cara belajar sangat lamban terutama untuk latihan-latihan yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari, ketidakmampuan dalam mengontrol perilaku,  dan cenderung lebih beresiko mengalami gangguan mood, kecemasan, dan masalah dalam hubungan dengan teman sebayanya (dalam Nevid, 2005).

Kanner dalam Mega (2008:76) mengatakan autisme adalah merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang serta dapat berpengaruh terhadap ketidak mampuan seseorang dalam melakukan kontak sosial terhadap lingkungannya, dengan berbagai komunikasi. Anak-anak dengan gangguan autistik ini lebih sering menampakkan gejala melalui gangguan komunikasi, tidak dapat melakukan komunikasi baik secara verbal maupun non verbal, berpotensi menjadi hiperaktif. Dalam memberikan batasan autis ini seringkali terjadi kekeliruan, bahwa anak autis sama dengan anak tunagrahita, namun pada dasarnya mereka memiliki intelegensi rata-rata, dan bahkan berpeluang di atas rata-rata.

Sumber : Nevid, S., dkk. (2005). Psikologi Abnormal. Erlangga.


3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis

jawab : Menurut Sutadi (2004), autisme sebenarnya adalah suatu gangguan perkembangan neurobiologist yang luas atau berat. Terdapat banyak factor penyebab seseorang terkena autis. Kemungkinan besar dapat disebabkan karena adanya kerentanan genetik, kemudian dipicu oleh faktor-faktor lingkungan yang multifaktor, seperti infeksi (rubella, cytomegalovirus) saat orang tua masih mengandung anak tersebut, bahan-bahan kimia (pewarna makanan, pengawet makanan, perasa makanan dan berbagai food additives lainnya) serta polutan seperti timbal, timah hitam atau air raksa dari ikan yang tercemar merkuri sebagai bahan pengawet vaksin. Dikarenakan autisme merupakan kelainan genetika yang polimorifis serta dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang multifaktor, maka dalam penanganannya perlu melibatkan banyak bidang keilmuan atau keahlian yang ditinjau secara holistik dan komprehensif.

sumber : Rudy Sutadi. 2004. Intervensi biomedis pada masalah perilaku autisme. Dalam: Rudy Sutadi, Lucky Aziza Bawazir, dan Nia Tanjung, editor: Penatalaksanaan Holistik Autisme. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. hal.390-413.

4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atau ADHD

jawab : Autis

Terapi bermain ini merupakan pemanfaatan pola permainan sebagai media yang efektif melalui kebebasan eksplorasi dan ekspresi diri. Bermain merupakan bagian masa kanak-kanak yang merupakan media untuk memfasilitasi ekspresi bahasa, ketrampilan komunikasi, perkembangan emosi, keterampilan sosial, keterampilan pengambilan keputusan dan perkembangan kognitif pada anak-anak (Puspaningrum, 2010)

Perceptual motor program merupakan proses pencapaian ketrampilan dan kemampuan fungsional menggunakan input sensori, integrasi sensori, interpretasi motorik, aktivitas gerak dan umpan balik (Gallahue 2002 dalam Maryatun, 2012)

Hidroterapi dengan metode Balance and Coordination dapat meningkatkan keseimbangan, menambah lingkup gerak, meningkatkan kekuatan otot pada anggota gerak atas dan bawah, memperbaiki postur tubuh dan memperbaiki control dari pernapasan (Margaret, 1998)

Medis: 

•Neuroleptik tipikal potensi rendah-Thioridazin-dapat menurunkan agresifitas dan agitasi.

• Neuroleptik tipikal potensi tinggi-Haloperidol-dapat menurunkan agresifitas, hiperaktifitas, iritabilitas dan stereotipik. 

• Neuroleptik atipikal-Risperidon-akan tampak perbaikan dalamhubungan sosial, atensi dan absesif.

 Agonis reseptor alfa adrenergik

 Klonidin, dilaporkan dapat menurunkan agresifitas, impulsifitas danhiperaktifitas.

 Beta adrenergik blocker 

 Propanolol dipakai dalam mengatasi agresifitas terutama yang

disertai dengan agitasi dan anxietas.

ADHD

medis :

Obat-obatan yang biasa digunakan untuk ADHD, dikenal sebagai stimulants, adalah methylphenidate (ritalin), dextroamphetamine (dexedrine atau dextrostat), dan pemoline (cylert). Pada kebanyakan anak, obat-obatan membantu mengurangi hiperaktivitas dan meningkatkan kemampuan untuk memfokuskan pikiran pada suatu tugas atau aktivitas, serta meningkatkan koordinasi fisik, seperti menulis dan olahraga (Wenar & Kerig, 2000).

Non-medis

1. Psychotherapy: membantu anak ADHD untuk dapat menerima dan menyukai diri mereka apa adanya. Dalam psychotherapy, pasien berbicara kepada terapis tentang pikiran dan perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan dan mempelajari alternative-alternatif untuk mengontrol emosi mereka.

2. Cognitive Behavioral Therapy: membantu anak ADHD untuk mengubah perilaku mereka. Terapis memberikan reward dan reinforcement untuk membentuk perilaku yang diinginkan, sedangkan reinforcement negative dan hukuman dihindari.

3. Social Skill Training: membantu anak ADHD mempelajari perilaku yang baru. Terapis mendiskusikan dan memberi contoh perilaku yang diharapkan, seperti menunggu giliran, berbagi mainan dengan teman, meminta bantuan, kemudian memberi kesempatan pada anak untuk melakukan hal-hal tersebut. dalam penelitian ini anak diajarkan teknik-teknik berinteraksi secara positif dengan orang lain. Pelatihan ini dapat efektif jika dilakukan dalam kelompok dan dikombinasikan dengan teknik modeling, latihan, umpan balik, dan pemberian penguatan (Wenar, 2000).

4. Support Group: anggota dari support group berbagi kesulitan dan kesuksesan. 

Berbagi kisah dengan orang lain yang mempunyai masalah serupa membuat anak 

dan orangtua tidak merasa sendirian.

5. Parenting Skill Training: memberikan pengarahan kepada orangtua untuk 

mengatasi perilaku anak ADHD mereka.

sumber : Puspaningrum, Christine. 2010. Pusat terapi anak autis. Yogyakarta

Margaret, Reid Campion,1998. Hydrotherapy Principles and practice. Perth Western Autralia : Butterworth 

heinemann. Hal 121 – 127




In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301120 GHINA NABILLA CLAUDIA -

izin menjawab soal di ppt bu

1. Jelaskan terkaitAutis dan ADHD 

Autisme berasal dari kata “auto” yang berarti sendiri. Anak penyandang  autisme seakan-akan hidup didunianya sendiri. Autisme pertama kali ditemukan oleh Kanner pada tahun 1943. Kanner mendiskripsikan gangguan ini sebagai ketidak mampuan untuk berinteraksi dengan penguasaan yang tertunda, echolalia, mustism, membalik kalimat, adanya aktivitas bermain yang repetitive dan  stereotipik, rute ingatan yang kuat dan keadaan obsesif untuk mempertahankan  keteraturan didalam lingkungannya
(Wardhani, 2009)

Attention-Deficit/ Hyperactivity  Disorder (ADHD) adalah yang paling sering didiagnosis emosional/perilaku gangguan kesehatan pada anak-anak (Jenifer dkk., 2014) 

2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD 

- cara mereka memperhatikan sesuatu
anak autis sulit untuk fokus pada hal yang mereka sukai, sebaliknya dia akan terpaku pada hal-hal yg disukai dan tampak terobsesi. sedangkan anak dengan ADHD tidak demikian, mereka tidak suka dan menghindar hal-hal yg memerlkan konsentrasi atau perhatian.

-cara mereka berkomunikasi
anak autis memiliki kesadaran sosial yg lebih rendah terhadap oarng sekitar mereka sulit unuk melakukan kontak mata. sementara itu anak ADHD dapat bervbicara tanpa henti.

-minat dan jenis aktivistas yang disukai
anak autis bila sudah terobsesi akan sesuatu hal maka akan selalu melakukannya berulang-ulang. sendangkan anak ADHD tidak menukai rutinitas atau kegiatan yg berulang-ulang.

3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis

kelainan neuroanatomi (anatomi susunan saraf pusat) pada beberapa tempat didalam otak. mengalami pengecilan otak kecil, terutama pada lobus VI-VII. Lobus VI-VII seharusnya banyak terdapat sel purkinje,namun, pada anak autis jumlah sel purkinje sangat kurang. Akibatnya, produksi serotonin kurang, menyebakan kacaunya  proses penyaluran informasi antar otak. Selain itu, ditemukan kelainan struktur pada pusat emosi di dalam otak sehingga emosi anak autis sering  terganggu. 

4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atauADHD

 menggunakan pendekatan konseling yaitu pendekatan behavior kognitif perilaku dan Adlerian play therapy.  Play Therapy, yang merupakan pendekatan komprehensif dan responsif terhadap perkembangan konseling anak-anak yang mengintegrasikan prinsip-prinsip dasar  dari individu dengan keterampilan dan konsep terapi bermain.

play therapy metode floortime dan aproksimasi. Treatmen tersebut digunakan untuk meningkatkan attention dan kemapuan melompat pada anak. 

Noviza  (2004:9) mengungkapkan bahwa metode yang dapat digunakan terhadap  penderita autisme dapat dialkukan dengan metode terapi:
 1. Metode Terapi Applied behavioral Analysis (ABA) ; ABA adalah jenis terapi yanhg telah lama dipakai, telah dilakukan penelitian dan didesain khusus anak-anak penyandang autisme. Metode yang dipakai dalam terapi ini adalah dengan memberi pelatihan khusus pada anak dengan memberikan positive reinforcement (hadiah/pujian).
 2. Metode terapi TEACCH ; TEACCH adalah Treatment and education of autistic and Related Communication handicapped Children, yaitu suatu metode yang dilakukan untuk mendidik anak autis dengan menggunakan kekuatan relatifnya pada hal terstruktur dan kesenangannya pada ritinitas dan hal-hal yang dapat diperkirakan dan relatif mampu berhasil pada lingkungan yang visual dibanding yang auditori. (Noviza, 2005 : 42)

  Sedangkan, menurut Dr. Handojo (2004:9) penanganan terpadu yang dilakukan pada penderita autisme dapat dilakukan dengan menggunakan terapi:
1. Terapi perilaku, Terapi perilaku digunakan untuk mengurangi perilaku yang tidak lazim. 
2. Terapi Fisik, Fisioterapi bagi anak-anak autis bertujuan untuk mengembangkan, memelihara, dan mengembalikan kemampuan maksimal gerak dan fungsi anggota tubuh sepoanjang kehidupannya. Dalam terapi ini, terapis harus mampu mengembangkan seoptimal mungkin kemampuan gerak anak, misalnya gerakan meneukuk kaki, menekuk tangan, membungkuk berdiri seimbang, berjalan hingga berlari.


sumber:

- BENTUK DAN METODE TERAPI TERHADAP ANAK AUTISME AKIBAT BENTUKAN PERILAKU SOSIAL,Jaja Suteja 

- Intervensi terhadap Anak Usia Dini yang Mengalami Gangguan ADHD Melalui Pendekatan Kognitif Perilaku dan Alderian Play Therapy , izki Amalia
- PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) DI PUSAT LAYANAN AUTIS SRAGEN,Mareta Alviani
-BENTUK DAN MODEL TERAPI TERHADAP ANAK-ANAK PENYANDANG AUTISME (KETERBELAKANGAN MENTAL) 

 Jaja Suteja & Ruwanti Wulandari 

 

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301104 NAMIRA INTANI -

Izin menjawab pertanyaan bu

1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD

- Autisme merupakan gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi perkembangan bahasa dan kemampuan seorang anak untuk berkomunikasi, berinteraksi, serta berperilaku. 

- ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan seorang anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif, sehingga dapat berdampak pada prestasi anak di sekolah.

2. Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara Autis dan ADHD

Anak dengan ADHD cenderung tidak suka jika melakukan rutinitas yang sama setiap hari atau dalam waktu lama. Sementara anak dengan autisme cenderung suka dengan hal-hal yang sudah tertata, mereka suka dengan ketertiban, dan tidak suka jika rutinitas mereka tiba-tiba berubah.

3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan autis

Dalam konsep pemprosesan sensorik dan motorik itu melibatkan banyak komponen (multisensor) dalam autisme. Pemprosesan multisensor merupakan konstruksi yang berguna untuk membuat konsep, proses sensomotorik, dan pengalaman persepsi anak dengan autisme. Pada Specific Balance Training komponen sensorik tidak bekerja penuh, dan lebih menekankan fokus latihan untuk komponen yang bekerja di dalamnya musculoskeletal, internal representasion, adaptasi mekanisme, neuromuscular synergis, visual tracking.

4. Jelaskan treatment fisioterapi dan medis pada anak dengan autis atau ADHD

Modalitas fisioterpi pada penanganan kasus Attention Deificit Hyperactivity Disorder dengan menggunakan play therapy metode floortime dan aproksimasi. Treatmen tersebut digunakan untuk meningkatkan attention dan kemapuan melompat pada anak.

Metode floortime berfokus tujuan utama pada perkembangan kapasitas individu untuk bahasa, perencanaan motorik, sequencing, dan membangun inti kemampuan perkembangan fungsional yang menyediakan kerangka kerja untuk pengembangan yang berkaitan, berpikir, dan berkomunikasi. Sementara metode aproksimasi, dengan adanya aproksimasi sendi yang terputus-putus ringan dan halus sehingga mampu memfasilitasi dan meningkatkan postural tonus melalui aktivitas sekitar sendi.

Referensi: 

- I Made Adi Widiantara, Susy Purnawati, Muh. Irfan, Cokorda Bagus Jaya Lesmana, Desak Made Wihandani, Ketut Tirtayasa. 2020. PERCEPTUAL MOTOR APPROACH LEBIH BAIK DARIPADA SPECIFIC BALANCE TRAINING DALAM MENINGKATKAN KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK DENGAN AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD) DERAJAT 1 DI PUSAT LAYANAN AUTIS KOTA DENPASAR. Sport and Fitness Journal. Volume 8, No.2.

- Mareta Alviani. 2018. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) DI PUSAT LAYANAN AUTIS SRAGEN.

Terima kasih

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301101 SAFITRI WULANDARI -

1. 1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD

2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD

3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis

4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atau ADHD


Jawaban 

1. Anak dengan ADHD dan autisme sama-sama memiliki masalah dengan perhatian. Perilaku mereka suka berubah tiba-tiba (impulsif) dan juga sulit berkomunikasi. Mereka mempunyai masalah dalam berhubungan dengan orang lain. Karena terlihat mirip, kadang orang menyamakan kondisi ADHD dengan autisme.


2. Anak dengan ADHD cenderung tidak suka jika melakukan rutinitas yang sama setiap hari atau dalam waktu lama. Sementara anak dengan autisme cenderung suka dengan hal-hal yang sudah tertata, mereka suka dengan ketertiban, dan tidak suka jika rutinitas mereka tiba-tiba berubah.


3. Penyebab autisme sampai saat ini masih belum diketahui. Namun, para ahli mengidentifikasi adanya beberapa gen yang dicurigai memiliki kaitan dengan ASD. Kadang-kadang gen-gen ini muncul dan bermutasi secara spontan. Namun, dalam kasus lain, orang mungkin mewarisi gen tersebut dari orangtua.


Dalam kasus anak kembar, autisme bisa terjadi akibat gen kembar. Misalnya, bila satu anak kembar mengidap autisme, maka kembar yang lain memiliki risiko autisme sekitar 36-95 persen.


Mereka yang mengidap autisme juga bisa mengalami perubahan di area-area utama otak mereka yang memengaruhi cara bicara dan perilaku pengidap. Faktor lingkungan mungkin juga berperan dalam pengembangan ASD, meskipun dokter bisa mengkonfirmasi kebenarannya.


4. 1. Terapi okupasi


Terapi ini bertujuan mengatur koordinasi motorik halus dan motorik kasar bisa selaras. Dengan terapi ini, anak diharapkan bisa lebih baik dalam tugas sehari-hari, seperti belajar mengancingkan baju, mengikat tali sepatu, atau memegang garpu dengan benar. Terapi ini bisa melibatkan apa pun yang berhubungan dengan sekolah, pekerjaan, atau permainan.


2. Terapi berbicara


Terapi ini membantu anak-anak untuk berbicara, serta berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Ini dapat melibatkan keterampilan non-verbal, seperti melakukan kontak mata, bergantian dalam percakapan, dan menggunakan serta memahami gerakan. Mungkin juga mengajarkan anak-anak untuk mengekspresikan diri menggunakan simbol gambar, bahasa isyarat, atau komputer.


3. Kelas keterampilan sosial


Kelas ini bentuknya kelompok atau bisa juga per-individu di rumah, sekolah, atau komunitas. Tujuannya untuk meningkatkan bagaimana seorang anak berinteraksi secara sosial dan membentuk ikatan dengan orang lain. Kegiatan belajar biasanya melalui permainan peran atau latihan, dan dipandu seorang terapis. Meski demikian, peran orang tua juga penting, karena pelatihan orang tua adalah kunci untuk membantu anak meningkatkan keterampilan sosial.


4. Terapi menunggang kuda


Dokter juga menyebutnya hippotherapy. Di sini, anak mengendarai kuda di bawah bimbingan seorang terapis. Berkuda adalah bentuk terapi fisik karena pengendara perlu bereaksi dan menyesuaikan diri dengan pergerakan hewan. Penelitian menunjukkan, terapi ini membantu anak-anak dari usia 5 hingga 16 meningkatkan keterampilan sosial dan berbicara mereka. Ini juga dapat membantu mereka menjadi tidak mudah marah dan hiperaktif.


5. Analisis Perilaku Terapan (ABA)


Applied Behaviour Analysis (ABA), merupakan terapi terstruktur yang fokusnya mengajarkan berbagai keterampilan khusus dan berprilaku positif untuk anak autis. Terapi ini mengajarkan anak soal komunikasi, keterampilan sosial, perawatan pribadi, pekerjaan sekolah, merespons orang, hingga mendeskripsikan sesuatu.

In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301098 AFRINA USWATUN HASANAH -
Izin menjawab Bu, 1. Jelaskan terkait Autis dan ADHD Autisme adalah kondisi perkembangan saraf yang menyebabkan tantangan dalam kemampuan sosial, berkomunikasi dan cara berpikir. ADHD adalah suatu kondisi perkembangan saraf yang membuat anak sulit berkonsentrasi, menaruh perhatian, duduk tenang dan cenderung bersikap impulsif. 2. Sebutkan dan Jelaskan Perbedaan Antara Autis dan ADHD Autis didefinisikan sebagai sebuah gangguan pada perkembangan mental yang memiliki karakter kesulitan berkomunikasi, bersosialisasi, repetitif, dan stereotype lainnya. Sindrom Asperger seringkali disebut sebgai Autis yang ringan karena tingkat kecerdasannya dan kemampuannya berkomunikasi ataupun bersosialisasi dengan orang lain. Anak dengan Autis ataupun sindrom asperger seringkali memiliki kekurangan psikologi yang sama sehingga penanganan yang diberikan kepada mereka serupa. DHD adalah singkatan untuk Attention-Deficit Hyperactivity Disorder yaitu sebuah perilaku hiperaktif yang umumnya terdiagnosis pada masa anak-anak. ADD seringkali muncul bersamaan dengan ADHD sehingga sering disebut berturutan seperti dalam penulisan “ADD/ADHD”. 3. Jelaskan terkait dengan mekanisme neuromuskuler pada anak dengan Autis Gangguan susunan saraf pusat Ditemukan kelainan neuroanatomi (anatomi susunan saraf pusat) pada beberapa tempat didalam otak anak autis. Banyak anak autis mengalami pengecilan otak kecil, terutama pada lobus VI-VII. Lobus VI-VII seharusnya banyak terdapat sel purkinje,namun, pada anak autis jumlah sel purkinje sangat kurang. Akibatnya, produksi serotonin kurang, menyebakan kacaunya proses penyaluran informasi antar otak. Selain itu, ditemukan kelainan struktur pada pusat emosi di dalam otak sehingga emosi anak autis sering terganggu perilaku pada autisme. Ada beberapa daerah di otak anak penyandang autisme yang diduga mengalami disfungsi. Adanya kesamaan perilaku autistik dan perilaku abnormal pada orang dewasa yang diketahui mempunyai lesi di otak dijadikan dasar dari berbagai teori peyebab autisme. 4. Jelaskan Treatment Fisioterapi dan Medis pada anak dengan Autis atau ADHD - Assesment - Hidrotherapy - Latihan pada gangguan motorik Terapi okupasi berguna untuk melatih otot-otot halus anak. Menurut penelitian, hamper semua kasus anak autistic mempunyai keterlambatan dalam perkembangan motorik halus. Gerak-geriknya sangat kaku dan kasar, mereka kesulitan untuk memegang benda dengan cara yang benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuapkan makanan ke dalam mulutnya,dsb. Terapi ini anak akan dilatih untuk membuat semua otot dalam tubuhnya berfungsi dengan tepat. Terapi Integrasi Sensoris, Terapi ini berguna meningkatkan kematangan susunan saraf pusat, sehingga lebih mampu untuk memperbaiki struktur dan fungsinya. Aktivitas ini merangsang koneksi sinaptik yang lebih kompleks, dengan demikian bisa meningkatkan kapasitas untuk belajar. Terapi Fisik, Beberapa penyandang autism memiliki gangguan perkembangan dalam motorik kasarnya, kadang tonus ototnya lembek sehingga jalannya kurang kuat. Keseimbangan tubuhnya juga kurang bagus. Fisioterapi dan terapi integrasi sensoris akan sangat banyak menolong untuk menguatkan otot-otot dan memperbaiki keseimbangan tubuh anak.
In reply to Lailatuz Zaidah Laila

Re: forum diskusi

by 1910301051 FAUZAN DWI PUTRANTO -

Izin menjawab

autis bisa di cegah dengan cara sebagai berikut :

  • Lakukan kontrol kehamilan atau pemeriksaan prenatal selama kehamilan. Konsisten memeriksakan kesehatan mama dan kandungan secara rutin.
  • Lakukan pemeriksaan atau cek darah untuk mengetahui Ibu hamil pernah atau tidak atau sedang terpapar infeksi virus TORCH (Toxoplasma, Rubela, Citomegalovirus, Herpes atau Hepatitis).
  • Mengonsumsi makanan bernutrisi dan gizi seimbang, seperti sayuran hijau, buah, daging, ikan, telur, biji-bijian, susu ibu hamil, dan lainnya.
  • Hindari stres dengan cara berpikir positif selama kehamilan.
  • Mengonsumsi suplemen atau vitamin prenatal yang diresepkan oleh dokter kandungan dengan teratur.
  • Cukup minum air putih agar terhindar dari dehidrasi.
  • Menjaga gaya hidup, istirahat yang cukup dan bebas dari paparan asap rokok.
  • Melakukan olahraga ringan secara rutin. Mama bisa melakukan berenang, senam kehamilan, jalan kaki di pagi hari atau mengikuti kelas prenatal saat pertengahan kehamilan.
  • Waspadai perdarahan akibat gangguan pada plasenta yang berdampak pada terganggunya suplai oksigen dan nutrisi ke bayi. Ini dapat mengganggu perkembangan saraf otak janin. Pada dasarnya perdarahan bisa menyebabkan bayi lahir prematur dan bayi lahir dengan berat kurang. Kondisi seperti ini menambah risiko bayi lahir dengan autisme.
  • Hindari pencetus alergen yang bisa membuat alergi kambuh, seperti udara dingin, debumakanan berlemakseafood, bulu binatang, serbuk bunga, udara panas, dan lainnya.
  • Jaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar.
  • Selalu cuci tangan pakai sabun, membersihkan peralatan makan dan bahan makanan dengan baik.
  • Membatasi pengonsumsian gluten dan kasein pada saat kehamilan trimester pertama.
Mohon maaf apabila kurang tepat