Analisis Artikel tentang Anemia
Judul Artikel : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia
Oleh : Atik Purwandari, Freike Lumy, Feybe Polak, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado, Jl. R.W. Mongisidi Malalayang II Manado
Latar Belakang : Anemia dalam kehamilan masih merupakan masalah kronik di Indonesia terbukti
dalam prevalensi pada wanita hamil persentase mencapai 63,5%. Dalam empat tahun terakhir
prevalensi anemia tidak menunjukan penurunan yang cukup berarti. Anemia pada kehamilan dapat
berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas.
Tujuan : Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
anemia.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif analitik dengan pendekatan cross
sectional. Populasi adalah semua ibu hamil trimester III yang mengalami anemia dan
memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabupaten
Minahasa pada tahun 2009-2010 yang berjumlah 56 ibu hamil. Alat ukur yang digunakan adalah
buku register PWS KIA Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa
tahun 2009-2010. Analisis data menggunakan uji statistik Non Parametrik yaitu chi-Square.
Hasil : Hasil uji statistik, didapatkan ada hubungan signifikan antara paritas dengan tingkat
anemia. Nilai X² = 14.761 dan p = 0.005 IK 95 % = 0.006 – 0.010, ada hubungan signifikan antara
umur dengan Tingkat anemia. Nilai X² = 16.967 dan p = 0.002 IK 95 % = 0.001 – 0.003, ada
hubungan signifikan antara kunjungan ANC dengan tingkat anemia. Nilai X² = 8.719 dan p =
0.013 IK 95 % = 0.011 – 0.015, ada hubungan signifikan antara konsumsi tablet zat besi dengan
tingkat anemia. Nilai X² = 11.059 dan p = 0.004 IK 95 % = 0.009 – 0.013, tidak ada hubungan
antara pendidikan dengan tingkat anemia.
Kesimpulan : Ada hubungan paritas,umur, kunjungan ANC dan konsumsi tablet zat besi.
Anemia dalam kehamilan dapat
berpengaruh buruk terutama saat
kehamilan, persalinan dan nifas.
Prevalensi anemia yang tinggi berakibat
negatif seperti ;
1) Gangguan dan hambatan
pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun
sel otak
2) Kekurangan Hb dalam darah
mengakibatkan kurangnya oksigen yang
dibawah/ditransfer ke sel tubuh maupun
ke otak. Ibu hamil yang menderita anemia memiliki kemungkinan akan mengalami
perdarahan post partum.
Hasil dari pembahasan :
1. Ada hubungan antara umur responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil
Menurut
wintrobe (1987) dikutip oleh Amirudin R
dkk (2007), menyatakan bahwa usia ibu
dapat mempengaruhi timbulnya anemia,
yaitu semakin rendah usia ibu hamil maka
semakin rendah kadar hemoglobinnya.
2. Ada hubungan antara paritas responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil
Wanita yang sering
melahirkan resiko mengalami anemia pada
kehamilan berikutnya apabila tidak
memperhatikan kebutuhan nutrisi karena
selama hamil zat-zat gizi akan terbagi
untuk ibu dan janin.
3. Telah dilakukan penelitian bahwa tingkat pendidikan responden tidak mempengaruhi tingkat anemia ibu hamil.
4. Ada hubungan antara kunjungan ANC dengan tingkat anemia pada ibu hamil
Kunjungan
antenatal merupakan upaya preventif ibu
hamil untuk menghasilkan kehamilan
yang sehat melalui pemeriksaan fisik,
pemberian suplemen serta penyuluhan
kesehatan ibu hamil. Kunjungan antenatal
yang teratur dapat mendeteksi berbagai faktor risiko
kehamilan salah satunya anemia.
5. Ada hubungan antara konsumsi tablet zat besi dengan tingkat anemia pada hamil.
Setiap ibu hamil dianjurkan
mengkonsumsi secara teratur tablet zat
besi minimal 90 tablet selama kehamilan,
karena pada wanita hamil cenderung
mengalami defisiensi baik zat besi
maupun folat.