MATERI KELAINAN GASTRO INTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by Herlin Fitriani Kurniawati -
Number of replies: 104

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Terima kasih telah membaca materi yang sudah di share selanjutnya silakan anda membaca artikel yang saya share ini

Bagi mahasiswa dengan NIM yang belakangnya ganjil silakan menganalisis artikel tentang Anemia Kehamilan

https://lensa.unisayogya.ac.id/pluginfile.php/185908/mod_forum/post/991140/ANEMIA.pdf

Bagi mahasiswa dengan NIM yang belakangnya genap silakan menganalisis artikel tentang hyperemesis gravidarum

https://lensa.unisayogya.ac.id/pluginfile.php/185908/mod_forum/post/991140/HIPEREMESIS%20GRAVIDARUM.pdf

Tuliskan hasil analisis artikel yang anda baca langsung di forum ya, tidak pelu di ketik di ms word.

Terima kasih

Wassalamu’alaikum Wr. Wb


In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105062 SYIFA KUSUMANINGTYAS -

waalaikumussalam wr. wb. baik bu

In reply to 1910105062 SYIFA KUSUMANINGTYAS

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105062 SYIFA KUSUMANINGTYAS -

menurut analisis saya dalam jurnal yang berjudul “Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sam Ratulangi Tondano Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara” adalah 


Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan hidup ibu hamil. 


Kehamilan diusia kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan Hiperemesis karena pada kehamilan diusia kurang 20 secara biologis belum optimal emosinya, cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilanya, sedangkan pada usia 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa di usia ini


Pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi, sehingga makin baik pengetahuannya, akan tetapi seseorang yang berpendidikan rendah belum tentu berpengetahuan rendah. Pengetahuan tidak hanya bisa diperoleh dari pendidikan formal akan tetapi bisa diperoleh melalui pendidikan non formal seperti pengalaman pribadi, media, lingkungan, dan penyuluhan kesehatan, sehingga bisa juga seseorang dengan pendidikan tinggi dapat terpapar

dengan penyakit begitu pula sebaliknya.

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105031 HERA YANI -

Waalaikumsalam wr wb

Baik ibu


In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105039 DWI ASTUTI -

Waalaikumsalam wr wb

Baik ibu


In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105053 HAZMIA SARAH KHAULANI -

Wa'alaikumussalam wr.wb.Baik bu

In reply to 1910105053 HAZMIA SARAH KHAULANI

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105053 HAZMIA SARAH KHAULANI -

Analisis Artikel tentang Anemia

Judul Artikel : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

Oleh : Atik Purwandari, Freike Lumy, Feybe Polak, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado, Jl. R.W. Mongisidi Malalayang II Manado

Latar Belakang : Anemia dalam kehamilan masih merupakan masalah kronik di Indonesia terbukti dalam prevalensi pada wanita hamil persentase mencapai 63,5%. Dalam empat tahun terakhir prevalensi anemia tidak menunjukan penurunan yang cukup berarti. Anemia pada kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. 

Tujuan : Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia. 

Metode : Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua ibu hamil trimester III yang mengalami anemia dan memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa pada tahun 2009-2010 yang berjumlah 56 ibu hamil. Alat ukur yang digunakan adalah buku register PWS KIA Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa tahun 2009-2010. Analisis data menggunakan uji statistik Non Parametrik yaitu chi-Square. 

Hasil : Hasil uji statistik, didapatkan ada hubungan signifikan antara paritas dengan tingkat anemia. Nilai X² = 14.761 dan p = 0.005 IK 95 % = 0.006 – 0.010, ada hubungan signifikan antara umur dengan Tingkat anemia. Nilai X² = 16.967 dan p = 0.002 IK 95 % = 0.001 – 0.003, ada hubungan signifikan antara kunjungan ANC dengan tingkat anemia. Nilai X² = 8.719 dan p = 0.013 IK 95 % = 0.011 – 0.015, ada hubungan signifikan antara konsumsi tablet zat besi dengan tingkat anemia. Nilai X² = 11.059 dan p = 0.004 IK 95 % = 0.009 – 0.013, tidak ada hubungan antara pendidikan dengan tingkat anemia. 

Kesimpulan : Ada hubungan paritas,umur, kunjungan ANC dan konsumsi tablet zat besi.

Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Prevalensi anemia yang tinggi berakibat negatif seperti ;

1) Gangguan dan hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak

2) Kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan kurangnya oksigen yang dibawah/ditransfer ke sel tubuh maupun ke otak. Ibu hamil yang menderita anemia memiliki kemungkinan akan mengalami perdarahan post partum.

Hasil dari pembahasan :

1. Ada hubungan antara umur responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil

Menurut wintrobe (1987) dikutip oleh Amirudin R dkk (2007), menyatakan bahwa usia ibu dapat mempengaruhi timbulnya anemia, yaitu semakin rendah usia ibu hamil maka semakin rendah kadar hemoglobinnya.

2. Ada hubungan antara paritas responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil

Wanita yang sering melahirkan resiko mengalami anemia pada kehamilan berikutnya apabila tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi karena selama hamil zat-zat gizi akan terbagi untuk ibu dan janin.

3. Telah dilakukan penelitian bahwa tingkat pendidikan responden tidak mempengaruhi tingkat anemia ibu hamil.

4. Ada hubungan antara kunjungan ANC dengan tingkat anemia pada ibu hamil 

Kunjungan antenatal merupakan upaya preventif ibu hamil untuk menghasilkan kehamilan yang sehat melalui pemeriksaan fisik, pemberian suplemen serta penyuluhan kesehatan ibu hamil. Kunjungan antenatal yang teratur dapat mendeteksi berbagai faktor risiko kehamilan salah satunya anemia.

5. Ada hubungan antara konsumsi tablet zat besi dengan tingkat anemia pada hamil.

Setiap ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi secara teratur tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, karena pada wanita hamil cenderung mengalami defisiensi baik zat besi maupun folat.

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105057 LINDA AMILIA -

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

Atik Purwandari, FreikeLumy,Feybe PolakJurusan KebidananPoltekkes Kemenkes Manado, Jl.R.W. Mongisidi MalalayangII Manado

Anemia dalam kehamilan masih merupakan masalah kronik di Indonesia terbukti dalam prevalensi pada wanita hamil persentase mencapai 63,5%. Dalam empat tahun terakhir prevalensi anemia tidak menunjukan penurunan yang cukup berarti. Anemia pada kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Prevalensi anemia yang tinggi berakibat negatif seperti 1) Gangguan dan hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak, 2) Kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan kurangnya oksigen yang dibawah/ditransfer ke sel tubuh maupun ke otak. Ibu hamil yang menderita anemia memiliki kemungkinan akan mengalami pendarahan postpartum.

Berdasarkan status pendidikan, kebanyakan ibu hanya sampai sekolah dasar, bahkan ada yang tidak bersekolah. Rendahnya pendidikan ibu akan berdampak pada rendahnya pengetahuan ibu yang berpengaruh pada keputusan ibu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Makin rendah pengetahuan makin sedikit keinginannya untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. Pendidikan ibu adalah faktor yang cukup berpengaruh terhadap terjadinya anemia.

Kunjungan ANCadalah untuk menghasilkan kehamilan yang sehat melalui pemeriksaan fisik, pemberian suplemen serta penyuluhan kesehatan ibu hamil. Kunjungan antenatal yang teratur mengakibatkan segera terdeteksinya berbagai faktor risiko kehamilan, salah satunya anemia.Ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilan > 4 kali di kategorikan baik, sedangkan yang memeriksakan kehamilan < 3 kali dikategorikan cukup. Tablet Zat BesiTablet tambah darah dapat menghindari anemia besi dan anemia asam folat. Pada ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet zat besi minimal 90 tablet selama hamil.


In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105032 NUR NILAM -

Waalaikumsalam wr wb

Baik ibu


In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105032 NUR NILAM -

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan 

gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan hidup ibu hamil. Hiperemesis 

gravidarum yang tidak mendapatkan penanganan yang baik dapat pula menyebabkan kematian pada Ibu hamil Untuk itu perlu adanya pengawasan dan penanganan yang baik bagi Ibu hamil.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungandengan kejadian 

Ada hubungan umur Ibu dengan kejadian Hiperemesis gravidarum, Ada hubungan paritas dengan kejadian  Hiperemesis gravidarum

Ada hubungan pendidikan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105010 HAYU WARDANI SATI -

Hayu Wardani Sati 1910105010 

Analisis artikel tentang hyperemesis gravidarum

Judul : Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hyperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sam Ratulangi Tondano Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara.

Hyperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan yang mengganggu aktivitas ibu, memperburuk keadaan umum ibu, juga dapat membahayakan hidup ibu. Hyperemesis gravidarum biasanya terjadi pada primigravida pada trimester 1. Gejala mual di pagi atau malam hari dapat timbul 6 minggu setelah HPHT, dan berlangsung selama 10 minggu atau bahkan 4 bulan. Pemberian terapi yang baik dibutuhkan agar tidak menyebabkan kematian atau abortus therapeuticus yang sering dilakukan untuk mengakhiri kehamilan dengan mempertimbangkan ibu dan bayi.

Faktor yang dapat mempengaruhi hyperemesis gravidarum pada ibu diantaranya umur, pendidikan, sikap, pengetahuan, penghasilan, budaya dll. Dalam jurnal tersebut di dapatkan bahwa hyperemesis gravidarum banyak terjadi pada ibu hamil primigravida yang berusia kurang dari 20 tahun dan memiliki tingkat pendidikan dasar. Sehingga dapat di ketahui bahwa umur, paritas dan pendidikan memiliki hubungan dengan terjadinya hyperemesis gravidarum pada ibu hamil.

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105013 VANY PUSPITA ANGGRAENI -


VANY PUSPITA ANGGRAENI (1910105013)
"Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia"
Anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai penurunan kadar hemoglobin kurang dari 11 gram% selama masa kehamilan pada trimester 1 dan ke-3 dan kurang dari 10 gram% selama masa post partum dan trimester 2. Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang membahayakan bagi ibu dan janin.

Anemia dalam kehamilan dapat
berpengaruh buruk terutama saat
kehamilan, persalinan dan nifas.
Prevalensi anemia yang tinggi berakibat negatif seperti 1) Gangguan dan hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak, 2) Kekurangan Hb dalam darah
mengakibatkan kurangnya oksigen yang dibawah/ditransfer ke sel tubuh maupun ke otak. Ibu hamil yang menderita anemia memiliki kemungkinan akan mengalami
perdarahan post partum.

ANALISIS
1. Ada hubungan antara umur responden
dengan tingkat anemia pada ibu hamil.
disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur ibu hamil dengan tingkat anemia. Menurut wintrobe (1987) dikutip oleh Amirudin R dkk (2007), menyatakan bahwa usia ibu dapat mempengaruhi timbulnya anemia,yaitu semakin rendah usia ibu hamil maka semakin rendah kadar hemoglobinnya

2. Ada hubungan antara paritas
responden dengan tingkat anemia
pada ibu hamil
Wanita yang sering melahirkan resiko mengalami anemia pada kehamilan berikutnya apabila tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi karena selama hamil zat-zat gizi akan terbagi untuk ibu dan janin.

3. Tidak ada hubungan antara tingkat
pendidikan responden dengan tingkat
anemia pada ibu hamil

4. Ada hubungan antara kunjungan
ANC dengan tingkat anemia pada ibu
hamil
disimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara frekuensi ANC ibu hamil dengan tingkat anemia.Kunjungan antenatal merupakan upaya preventif ibu
hamil untuk menghasilkan kehamilan
yang sehat melalui pemeriksaan fisik,
pemberian suplemen serta penyuluhan
kesehatan ibu hamil. Kunjungan antenatal yang teratur agar supaya segera terdeteksinya berbagai faktor risiko kehamilan salah satunya anemia.

5. Ada hubungan antara konsumsi tablet zat besi dengan tingkat anemia pada hamil
disimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara konsumsi tablet zat besi ibu hamil dengan tingkat anemia. Setiap ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi secara teratur tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, karena pada wanita hamil cenderung mengalami defisiensi baik zat besi maupun folat


In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105037 SITI ASMANAH -

Ibu hamil sangat rentan mengalami anemia. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan tubuh Ibu akan zat besi, seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Saat Ibu mengalami anemia, darah Ibu tidak memiliki sel darah merah yang cukup sehat untuk mengangkut oksigen ke jaringan Ibu dan kepada janin

Beberapa pengaruh yang dapat menyebabkan terjadinya anemia kehamilan diantaranya tingkat pengetahuan, status ekonomi dan kepatuhan konsumsi tablet Fe. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ridayanti (2012) menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil, hal tersebut disebabkan karena tingkat pengetahuan seseorang akan mempengaruhi kesadaran untuk berprilaku hidup sehat dan membentuk pola pikir yang baik sehingga ibu akan lebih mudah untuk menerima informasi dan memiliki pengetahuan yang memadai (Popa et al, 2013.

Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan rancangan penelitian cross sectional yaitu untuk memperoleh informasi mengenai hubungan antara pengetahuan, asupan makan, dan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil.


In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105005 ANANDA SEFTI FITRIANA -

Ananda Sefti 1910105005

Analisis berdasarkan jurnal yang berjudul “ Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia”

Pada materi yang disampaikan faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia adalah sosial ekonomi, pengetahuan, pendidikan, budaya, ANC, Paritas, Umur Ibu, Pola konsumsi, Infeksi dan perdarahan.

Pada jurnal, faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia diantaranya:

1. Usia ibu

Berdasarkan penelitiannya, penulis menyatakan bahwa usia ibu dapat mempengaruhi timbulnya anemia, yaitu semakin rendah usia ibu hamil maka semakin rendah kadar hemoglobinnya.

2. Paritas

Berdasarkan penelitiannya, penulis menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara paritas ibu hamil dengan tingkat anemia. Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan hidup. Wanita yang sering melahirkan resiko mengalami anemia pada kehamilan berikutnya apabila tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi karena selama hamil zat-zat gizi akan terbagi untuk ibu dan janin

3. Pendidikan

Berdasarkan penelitiannya, penulis menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu hamil dengan tingkat anemia.

4. ANC

Berdasarkan penelitiannya, penulis menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara frekuensi ANC ibu hamil dengan tingkat anemia.Kunjungan antenatal merupakan upaya preventif ibu hamil untuk menghasilkan kehamilan yang sehat melalui pemeriksaan fisik, pemberian suplemen serta penyuluhan kesehatan ibu hamil. Kunjungan antenatal yang teratur agar supaya segera terdeteksinya berbagai faktor risiko kehamilan salah satunya anemia.

5. Konsumsi Tablet Tambah Darah

Berdasarkan penelitiannya, penulis menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara konsumsi tablet zat besi ibu hamil dengan tingkat anemia.Setiap ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi secara teratur tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, karena pada wanita hamil cenderung mengalami defisiensi baik zat besi maupun folat.

Dapat disimpulkan berdasarkan penelitian yang dilakukan faktor yang mempengaruhi anemia yaitu terdapat hubungan antara umur responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil, terdapat hubungan antara paritas responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil,terdapat hubungan antara kunjungan ANC dengan tingkat anemia pada ibu hamil,terdapat hubungan antara konsumsi tablet zat besi dengan tingkat anemia pada hamil. Hal ini sesuai dengan materi yang disajikan tentang faktor yang mempengaruhi anemia.Namun dalam hal pendidikan tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu hamil dengan tingkat anemia.


In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105003 AISSA SITI RAHMANDA -

Saya menganalisis dari artikel yang sudah saya baca mengenai (Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia)

Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunya Hb Ibu hamil Trimester III yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabuaten Minahasa dengan kadar HB < 11 gr %. 

Anemia dalam kehamilan masih merupakan masalah kronik di Indonesia terbukti dalam prevalensi pada wanita hamil persentase mencapai 63,5%. Dalam empat tahun terakhir prevalensi anemia tidak menunjukan penurunan yang cukup berarti. Anemia pada kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai penurunan kadar hemoglobin kurang dari 11 gram% selama masa kehamilan pada trimester 1 dan ke-3 dan kurang dari 10 gram% selama masa post partum dan trimester 2. Anemia dalam kehamilan dapat

ISSN : 2339-1731Mengingat masih rendahnya konsumsi tablet tambah darah dan masih rendahnya cakupan program distribusi tablet tambah darah, maka perlu dilakukan upaya peningkatan cakupan dan mengakibatkan dampak yang membahayakan bagi ibu dan janin.

Kunjungan ANC adalah untuk menghasilkan kehamilan yang sehat melalui pemeriksaan fisik, pemberian suplemen serta penyuluhan kesehatan ibu hamil. Kunjungan antenatal yang teratur mengakibatkan segera terdeteksinya berbagai faktor risiko kehamilan, salah satunya anemia. Ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilan > 4 kali di kategorikan baik, sedangkan yang memeriksakan kehamilan < 3 kali dikategorikan cukup. di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa Induk.

Tablet Zat Besi Tablet tambah darah dapat menghindari anemia besi dan anemia asam folat. Pada ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet zat besi minimal 90 tablet selama hamil. Ibu hamil yang mendapat tablet zat besi < 60 dan > 60 tablet di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa.

Setiap ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi secara teratur tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, karena pada wanita hamil cenderung mengalami defisiensi baik zat besi maupun folat.


In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105063 AUDRY CHOIRUNISSA -

Audry Choirunissa 1910105063

Saya menganalisis jurnal yang berjudul “

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia”

Atik Purwandari, FreikeLumy,Feybe PolakJurusan KebidananPoltekkes Kemenkes Manado, Jl.R.W. Mongisidi MalalayangII Manado

Anemia dalam kehamilan masih merupakan masalah kronik di Indonesia terbukti dalam prevalensi pada wanita hamil persentase mencapai 63,5%. Dalam empat tahun terakhir prevalensi anemia tidak menunjukan penurunan yang cukup berarti.

Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Ibu hamil yang menderita anemia memiliki kemungkinan akan mengalami perdarahan post partum. 

Rendahnya pendidikan ibu akan berdampak pada rendahnya pengetahuan ibu yang berpengaruh pada keputusan ibu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Pendidikan ibu adalah faktor yang cukup berpengaruh terhadap terjadinya anemia.

Kunjungan ANC adalah untuk menghasilkan kehamilan yang sehat melalui pemeriksaan fisik, pemberian suplemen serta penyuluhan kesehatan ibu hamil. Kunjungan antenatal yang teratur mengakibatkan segera terdeteksinya berbagai faktor risiko kehamilan, salah satunya anemia.

Tablet Zat Besi Tablet tambah darah dapat menghindari anemia besi dan anemia asam folat.


In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105065 ENJEL FEBRIANI -

Enjel Febriani 1910105065


Anemia dalam kehamilan masih merupakan masalah kronik di Indonesia, yang nilainya cukup tinggi dan tidak mengalami penurunan yang cukup banyak dari 4 tahun terakhir. Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas.  Dalam sebuah penelitian faktor-faktor kejadian anemia terdapat:

- usia ibu dapat mempengaruhi usia timbulnya anemia, yaitu semakin rendah ibu hamil maka semakin rendah kadar hemoglobinnya) 

- jumlah kunjungan ANC (Kunjungan antenatal yang teratur bisa mendeteksi berbagai faktor risiko kehamilan salah satunya anemia) 

- pengkonsumsian zat besi (Setiap ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi secara teratur tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan, karena pada wanita hamil cenderung mengalami defisiensi besi maupun folat) 



In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105015 ERINDA LISTIANI -

Erinda Listiani 1910105015

Hasil analisis artikel tentang Anemia

Anemia dalam kehamilan masih merupakan masalah kronik di Indonesia terbukti dalam prevalensi pada wanita hamil persentase mencapai 63,5%. Anemia pada kehamilan dapat berpengaruhburuk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Anemia dalam kehamilan adalah penurunan kadar hemoglobin kurang dari 11 gram% selama masa kehamilan pada trimester 1 dan ke-3 dan kurang dari 10 gram% selama masa post partum dan trimester 2.Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang membahayakan bagi ibu dan janin. dalam artikel ini dilakukan penelitian tentang faktor yang berpengaruh terhadap kejadian anemia yaitu hubungan paritas,umur, kunjungan ANC dan konsumsi tablet zat besi. Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan hidup. Keadaan ibu hamil trimester III yang berkaitan dengan jumlah anak yang dilahirkan hidup. Umur beresiko jika umur ibu < 20 dan > 35, dan yang tidak beresiko jika umur ibu 20 – 34 tahun. Ibu hamil trimester III yang berumur < 20 tahun dan > 35 tahun beresiko anemia dan umur ibu 20 – 34 tahun tidak beresiko anemia.Pendidikan yang dijalani seseorang memiliki pengaruh pada peningkatan kemampuan berfikir, dengan kata lain seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan dapat mengambil keputusan yang lebih rasional. Kunjungan ANC adalah untuk menghasilkan kehamilan yang sehat melalui pemeriksaan fisik, pemberian suplemen serta penyuluhan kesehatan ibu hamil. Kunjungan antenatal yang teratur mengakibatkan segera terdeteksinya berbagai faktor risiko kehamilan, salah satunya anemia. Ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilan > 4 kali dikategorikan baik, sedangkan yang memeriksakan kehamilan < 3 kali dikategorikan cukup.Tablet Zat Besi Tablet tambah darah dapat menghindari anemia besi dan anemia asam folat. Pada ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet zat besi minimal 90 tablet selama hamil. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam artikel didapatkan bahwa ada hubungan antara umur, paritas, tingkat pendidikan, kunjungan ANC, dan konsumsi tablet zat besi responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil. Sebagai upaya penanggulangan masalah anemia pada ibu hamil perlu peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan oleh petugas kesehatan khususnya pada ibu hamil tentang bahaya anemia pada masa kehamilan, pentingnya kunjungan ANC minimal 4x selama hamil agar dapat memenuhi kebutuhan tablet zat besi selama kehamilan, Pentingnya mengkonsumsi tablet zat besi secara teratur minimal 90 tablet selama kehamilan.

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105028 NOVA ANDRIYANA RAHMATILLAH -

Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan sehingga mmenimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan hidup ibu hamil.

Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini 40-60% dialami oleh multigravida. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.

Hiperemesis Gravidarum juga yaitu mual dan muntah yang berat sehingga menyebabkan pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum Ibu menjadi buruk Mual dan muntah 60-80% sering terjadi pada primigravida.

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105054 CUT AFIFAH SALSABILA -

        Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkang gangguanaktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan hidup ibu hamil. Hiperemesisg gravidarumyang tidak mendapatkan penanganan yang baik dapat pula menyebabkan kematian pada Ibuh hamil.. Untuk itu perlu adanya pengawasan dan penanganan yang baik bagi Ibu hamil. gejala yang wajar dan seringdidapatkan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari,tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malamhari. Gejala-gejala ini 40-60% dialami oleh multigravida. 

           Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan Ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kejadian Hiperemesisgravidarum bahwa nilai p = 0,00 < 0,05. Menurut Ridwan A dan Wahidudin (2007),umur reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20-35 tahun. 

      Kehamilan diusia kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan Hiperemesis karena pada kehamilan diusia kurang 20 secarabiologis belum optimal emosinya,cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat-zat gizis elama kehamilanya, sedangkan pada usia 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa di usia ini,Ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan kejadian Hyperemesis Gravidarum nilai p = 0,049 < 0,05 Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyaiangka kematian maternal lebih tinggi kematian maternalHal ini dikarenakanpada Paritas 1 (Primipara) 

       faktor psikologis Ibu hamil yang masih belum siap dengan kehamilannya, masih menyesuaikan diri menjadi orangtua dengan tanggung jawab yang lebih besar sehingga dapat memicu terjadinya kejadian Hiperemesis gravidarum, sedangkan untuk Paritas yang lebih dari 3 (grandemultipara) penurunan fungsi organ tubuh yang menyebabkan berkurangnya daya tahan tubuh dapat menimbulkan berbagai faktor resiko selama hamil.

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105039 DWI ASTUTI -

Anemia merupakan masalah kesehatan yang paling sering di jumpai di negara-negara maju maupun berkembang. Meskipun penyebab utama adalah kekurangan zat besi, namun anemia juga merupakan masalah kurang gizi mikro yang cukup besar didunia dengan prevalensi 40% (WHO, 2005)1. Anemia pada umumnya banyak terjadi di Negara berkembang (developing countries) dan pada kelompok sosial – ekonomi rendah (Siahaan, 2012) 2.


Beberapa faktor diduga berhubungan erat dengan kejadian anemia pada ibu hamil, salah satunya adalah tingkat pendidikan. Penelitian Mangihut Silalahi (2007) menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian anemia pada kehamilan. Sedangkan pada paritas juga diduga kuat berhubungan dengan anemia. Menurut penelitian Darlina dan Hardinsyah (2003) salah satu yang berpengaruh terhadap kejadian anemia pada ibu hamil adalah paritas. Hal ini menunjukkan bahwa semakin sering ibu itu melahirkan, maka resiko ibu untuk menderita anemia akan semakin besar.


Selain tingkat pendidikan dan paritas, jarak kehamilan dan tingkat pengetahuan ibu juga berhubungan dengan kejadian anemia dalam kehamilan. Menurut Mangihut Silalahi (2006), terdapat hubungan yang signifikan antara jarak kehamilan dan tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia dalam kehamilan. Faktor lain yang juga diduga mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil adalah kepatuhan konsumsi tablet Fe. Penelitian Swandi Simanjuntak (2004), menunjukkan adanya hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil


In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105016 AZIZ SUBEKTI -

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemian

Anemia merupakan masalah kronik di Indonesia prevensi pada wanita hamil mencapai 63,5%. Dan dalam empat tahun terakhir tidak menjnjukan penurunan yang cukup. Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh pada saat kehamilan, persalinan dan nifas. Akibat dari anemia seperti :

1) Gangguan dan hambatan pertumbuhan, sel tubuh maupun sel otak.

2) Kekurangan Hb dalam darah yang mengakibatkan kurangnya oksigen yang ditransfer ke sek tubuh maupun ke otak. Ibu hamil dengan anemia kemingkinan akan mengalami perdarahan postpartum.

Kebanyakan ibu hamil pendidikannya hanya sampai sekolah dasar bahkan tidak mengenyam bangku sekolah sama sekali. Sehingga berdampak pada tingkat pengetahuan ibu.

Kunjungan atenatal yang teratur dapat mendeteksi secara dini berbagai risiko kehamilan salah satunya anemia. Ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet zat besi minimal 90 tablet selama hamil. Ibu hamil yang mendapat tablet zat besi < 60 dan > 60 tablet

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105042 RINA FIBRIANI -

Rina Fibriani 1910105042


Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan hidup ibu hamil. hal ini merupakan gejala yang wajar dan sering didapatkan pada kehamilan trimester I. Gejala-gejala ini 40-60% dialami oleh multigravida. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Penyakit ini biasanya dapat
membatasi diri, namun pada tingkatan yang berat dapat mengancam jiwa ibu dan janin.
Perilaku kesehatan seseorang termasuk di dalamnya Ibu hamil yang mengalami kejadian Hiperemesis Gravidarum dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya umur, pendidikan, sikap,
pengetahuan, penghasilan, budaya dll.
Jadi untuk bisa mengatasi agar ibu menderita hipertensi gravidarum yaitu ibu harus memiliki sedikit informasi mengenai deteksi dini komplikasi/gangguan–gangguan yang terjadi selama masa kehamilan, termasuk didalamnya informasi mengenai Hiperemesis Gravidarum dengan selalu melakukan kunjungan kebidan atau tenaga kesehatan selama hamil.jadi menurut penelitian ada kaitannya atau hubungan umur Ibu dengan kejadian Hiperemesis gravidarum karena Kehamilan diusia kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan Hiperemesis karena pada kehamilan diusia kurang 20 secara biologis belum optimal emosinya, cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian
terhadap pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilanya, sedangkan pada usia 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa di usia ini.Ada hubungan paritas dengan kejadian Hiperemesis gravidarum.berikut nilai p = 0,049 < 0,05 Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal paritas 1 dan
paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai
angka kematian maternal lebih tinggi
kematian maternal. Hal ini dikarenakan
pada Paritas 1 (Primipara) faktor psikologis Ibu hamil yang masih belum siap dengan kehamilannya, masih menyesuaikan diri menjadi orangtua dengan tanggung jawab yang lebih besar sehingga dapat memicu terjadinya kejadian Hiperemesis gravidarum, sedangkan untuk Paritas yang lebih dari 3 (grandemultipara) penurunan fungsi organ tubuh yang menyebabkan berkurangnya daya tahan tubuh dapat menimbulkan berbagai faktor resiko selama hamil.
Ada hubungan pendidikan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum.Pendidikan adalah suatu bentuk intervensi yang ditunjukkan pada individu atau masyarakat yang dapat berpengaruh positif terhadap pemeliharaan kesehatan.Pendidikan dapat
mempengaruhi pengetahuan seseorang, makin tinggi pendidikan seseorang makin
mudah menerima informasi, sehingga makin baik pengetahuannya, akan tetapi seseorang yang berpendidikan rendah belum tentu berpengetahuan rendah.Pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi, sehingga makin baik pengetahuannya, akan tetapi seseorang
yang berpendidikan rendah belum tentu berpengetahuan rendah. Pengetahuan tidak hanya bisa diperoleh dari pendidikan formal akan tetapi bisa diperoleh melalui pendidikan non formal seperti pengalaman
pribadi, media, lingkungan, dan penyuluhan
kesehatan, sehingga bisa juga seseorang
dengan pendidikan tinggi dapat terpapar
dengan penyakit begitu pula sebaliknya.

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105040 AMELIA PUTRI PRASETYANINGTYAS -

AMELIA PUTRI P (1910105040)

ANALISIS JURNAL 

JUDUL : Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sam Ratulangi Tondano Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara.

Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan hidup ibu hamil. (Manuba, 2010)

Hiperemesis gravidarum yang tidak mendapatkan penanganan yang baik dapat pula menyebabkan kematian pada Ibu hamil . Untuk itu perlu adanya pengawasan dan penanganan yang baik bagi Ibu hamil.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sam Ratulangi Tondano Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara.

Hasil uji chi-square untuk paritas dengan p value = 0,04 &lt; α (0,05), pendidikan p value = 0,12 &gt; α (0,05)

Kesimpulan : ada hubungan umur dengan kejadian Hiperemesis gravidarum, ada hubungan paritas dengan kejadian Hiperemesis gravidarum, tidak ada hubungan pendidikan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum.

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105048 SYAFITRI INDAH PRAMESTI -

hasil menganalisis artikel tentang hyperemesis gravidarum

Pada artikel menyebutkan  beberapa faktor hiperemesis gravidarum yaitu 

Kehamilan diusia kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan Hiperemesis karena pada kehamilan diusia kurang 20 secara biologis belum optimal emosinya, cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilanya, sedangkan pada usia 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa di usia ini. 

Paritas 1 (Primipara) faktor psikologis Ibu hamil yang masih belum siap dengan kehamilannya, masih menyesuaikan diri menjadi orangtua dengan tanggung jawab yang lebih besar sehingga dapat memicu terjadinya kejadian Hiperemesis gravidarum. 

Pendidikan adalah suatu bentuk intervensi yang ditunjukkan pada individu atau masyarakat yang dapat berpengaruh positif terhadap pemeliharaan kesehatan.hasil analisis artikel tentang hyperemesis gravidarum karena Pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi, sehingga makin baik pengetahuannya, akan tetapi seseorang yang berpendidikan rendah belum tentu berpengetahuan rendah.

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105001 SEPTIANA VIKA ANDRIYANI -

Anemia dalam kehamilan masih merupakan masalah kronik di Indonesia terbukti dalam prevalensi pada wanita hamil sebanyak 63,5%. Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. 

Prevalensi anemia yang tinggi berakibat negatif seperti 1) Gangguan dan hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak, 2) Kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan kurangnya oksigen yang dibawah/ditransfer ke sel tubuh maupun ke otak. Anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai penurunan kadar hemoglobin kurang dari 11 gram% selama masa kehamilan pada trimester 1 Dan ke-3 dan kurang dari 10 gram% selama masa post partum dan trimester 2.

Menurut wintrobe (1987) dikutip oleh Amirudin R dkk (2007), menyatakan bahwa usia ibu dapat mempengaruhi timbulnya anemia, yaitu semakin rendah usia ibu hamil maka semakin rendah kadar hemoglobinnya.

Tablet Zat Besi Tablet tambah darah dapat menghindari anemia besi dan anemia asam folat.

KESIMPULAN 

1. Ada hubungan antara umur responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil 

2. Ada hubungan antara paritas 

responden dengan tingkat anemia 

pada ibu hamil

3. Tidak ada hubungan antara tingkat 

pendidikan responden dengan tingkat 

anemia pada ibu hamil

4. Ada hubungan antara kunjungan 

ANC dengan tingkat anemia pada ibu 

hamil

5. Ada hubungan antara konsumsi tablet zat besi dengan tingkat anemia pada hamil

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105066 MEREDITHA CAHYANI -

Mereditha cahyani 1910105066

judul : Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum 

Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan hidup ibu hamil. Disamping itu Hiperemesis Gravidarum juga yaitu mual dan muntah yang berat sehingga menyebabkan pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum Ibu menjadi buruk Mual dan muntah 60-80% sering terjadi pada primigravida, hal ini merupakan gejala yang wajar dan sering didapatkan pada kehamilan trimester I. 

Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini 40-60% dialami oleh multigravida. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. 

Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri, namun pada tingkatan yang berat dapat mengancam jiwa ibu dan janin. Pemberian terapi yang baik jarang sekali menyebabkan kematian atau melakukan abortus therapeuticus yang sering menjadi alternatif untuk mengakhiri kehamilan dengan mempertimbangkan ibu atau bayi. Penilaian maju mundurnya pasien ialah adanya aceton dan acidura diacelicum dalam urine dan berat badan.

Hiperemesis gravidarum disebabkan kombinasi faktor hormonal, mekanis, psikologis, dan sosial dengan faktor resiko spesifik meliputi umur lebih dari 25 tahun, obesitas, kahamilan mola atau kehamilan kembar (Mery, 2009)


In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105055 AISYAH MAGHFUROH -

Aisyah Maghfuroh 1910105055

Analisis berdasarkan jurnal yang berjudul “ Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia”

Pada materi yang disampaikan faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia adalah sosial ekonomi, pengetahuan, pendidikan, budaya, ANC, Paritas, Umur Ibu, Pola konsumsi, Infeksi dan perdarahan.

Pada jurnal, faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia diantaranya:

1. Umur.

Ada hubungan antara umur responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil 

2. Paritas

Ada hubungan antara paritas responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil

3. Pendidikan

Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil

4. Kunjungan ANC

Ada hubungan antara kunjungan ANC dengan tingkat anemia pada ibu hamil

5. Konsumsi tablet Fe

Ada hubungan antara konsumsi tablet zat besi dengan tingkat anemia pada ibu hamil

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105018 FENI LAELATUL RIZKI -

Hasil Analisis hiperemesis gravidarum

Hiperemesis Gravidarum merupakan gangguan mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan hidup ibu hamil.Perilaku kesehatan Ibu hamil yang mengalami kejadian Hiperemesis Gravidarum dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya umur, pendidikan, sikap,pengetahuan, penghasilan, budaya dll. 

Kurangnya kunjungan selama masa kehamilan dapat menyebabkan ibu memiliki sedikit informasi mengenai deteksi dini komplikasi/gangguan–gangguan yang terjadi selama masa kehamilan, termasuk informasi mengenai Hiperemesis Gravidarum.

Umur reproduksi yang sehat dan amana adalah umur 20-35 tahun. Kehamilan diusia kurang dari 20 tahun secara biologis belum optimal emosinya,cenderung labil, mentalnya belum matang, sedangkan pada usia 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa di usia ini.

Pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang,makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi, sehingga makin baik pengetahuannya, akan tetapi seseorang yang berpendidikan rendah belum tentu berpengetahuan rendah. Pengetahuan tidak hanya bisa diperoleh dari pendidikan formal akan tetapi bisa diperoleh melalui pendidikan non formal seperti pengalaman pribadi, media, lingkungan, dan penyuluhan kesehatan.

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105004 MASFUFAH RAHMAWATI -

Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan hidup ibu hamil. (Manuba, 2010)


Gejala yang wajar dan seringdidapatkan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari,tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malamhari. Gejala-gejala ini 40-60% dialami oleh multigravida. 


Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan Ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kejadian Hiperemesisgravidarum bahwa nilai p = 0,00 < 0,05. Menurut Ridwan A dan Wahidudin (2007),umur reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20-35 tahun. 


Kehamilan diusia kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan Hiperemesis karena pada kehamilan diusia kurang 20 secara biologis belum optimal emosinya, cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilanya, sedangkan pada usia 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa di usia ini.

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105014 RIRIN SETIAWATI -

ANALISIS:

Judul: faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum di Rumah sakit Umum Daerah dr. Sam Ratulangu Tondano Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara.

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang sering terjadi 60-80% pada ibu hamil  primigravida dan 40-60% terjadi pada ibu hamil multigravida trimester 1 yang dapat berlangsung selama 4bulan. Penyakit ini memiliki tingkatan , pada tingkatan berat penyakit ini dapat membahayakan ibu dan janin. 

Hiperemesis gravidarun dipengaruhi oleh perilaku seseorang di dalamnya. Perilaku kesehatan seseorang termasuk ibu hamil yang memiliki gejala hiperemesis gravidarum disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, umur, pendidikan, kesehatan, sikap, pengentahuan, penghasilan, budaya, dll. 

Tujuan:  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang berhubungandengan kejadian Hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sam Ratulangi Tondano Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara .

Hasil: uji chi-square untuk umur Ibu dengan p value = 0,00 < α (0,05), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa. Hasil uji chi-square untuk paritas dengan p value = 0,04 < α (0,05), pendidikan p value = 0,12 > α (0,05)

Kesimpulan: ada hubungan umur dengan kejadian Hiperemesis gravidarum, ada hubungan paritas dengan kejadian Hiperemesis gravidarum, tidak ada hubungan pendidikan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum.

Kelebihan jurnal: Bahasa yang digunakan mudah penulis mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca.

Kelemahan jurnal: -


In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105035 SRIASTUTI AMBARWATI -

Sriastuti Ambarwati 1910105035

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia.
Atik Purwandari, Freike Lumy, Feybe Polak. Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado, Jl. R.W. Mongisidi Malalayang II Manado.

Anemia dalam kehamilan masih merupakan masalah kronik di Indonesia terbukti dalam prevalensi pada wanita hamil persentase mencapai 63,5%. Dalam empat tahun terakhir prevalensi anemia tidak menunjukan penurunan yang cukup berarti. Anemia pada kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas.

Prevalensi anemia yang tinggi berakibat negatif seperti 1) Gangguan dan hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak, 2) Kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan kurangnya oksigen yang dibawah/ditransfer ke sel tubuh maupun ke otak. Ibu hamil yang menderita anemia memiliki kemungkinan akan mengalami perdarahan post partum.

Rendahnya pendidikan ibu akan berdampak pada rendahnya pengetahuan ibu yang berpengaruh pada keputusan ibu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Makin rendah pengetahuan makin sedikit keinginannya untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. Pendidikan ibu adalah faktor yang cukup berpengaruh terhadap terjadinya anemia.

Kunjungan ANC adalah untuk
menghasilkan kehamilan yang sehat
melalui pemeriksaan fisik, pemberian
suplemen serta penyuluhan kesehatan ibu hamil. Kunjungan antenatal yang teratur mengakibatkan segera terdeteksinya berbagai faktor risiko kehamilan, salah satunya anemia.

Tablet Zat Besi Tablet tambah darah dapat menghindari anemia besi dan
anemia asam folat. Pada ibu hamil
dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet zat besi minimal 90 tablet selama hamil.

Kesimpulan adalah ada hubungan antara umur responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil, ada hubungan antara paritas responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil, tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil, ada hubungan antara kunjungan ANC dengan tingkat anemia pada ibu hamil, ada hubungan antara konsumsi tablet zat besi dengan tingkat anemia pada hamil.

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105008 YUNISA WULANDARI -

Analisis jurnal “Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sam Ratulangi Tondano Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara”

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan hidup ibu hamil. Hiperemesis gravidarum yang tidak mendapatkan penanganan yang baik dapat pula menyebabkan kematian pada Ibu hamil .. Untuk itu perlu adanya pengawasan dan penanganan yang baik bagi Ibu hamil. hal ini merupakan gejala yang wajar dan sering didapatkan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini 40-60% dialami oleh multigravida. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu..

Pada jurnal factor factor Hiperemesis gravidarum

1.      Ada hubungan umur Ibu dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

Kehamilan diusia kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan Hiperemesis karena pada kehamilan diusia kurang 20 secara biologis belum optimal emosinya, cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilanya, sedangkan pada usia 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa di usia ini.

2.      Ada hubungan paritas dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

Paritas 1 (Primipara) faktor psikologis Ibu hamil yang masih belum siap dengan kehamilannya, masih menyesuaikan diri menjadi orangtua dengan tanggung jawab yang lebih besar sehingga dapat memicu terjadinya kejadian Hiperemesis gravidarum. 

3.      Ada hubungan pendidikan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

Pendidikan adalah suatu bentuk intervensi yang ditunjukkan pada individu atau masyarakat yang dapat berpengaruh positif terhadap pemeliharaan kesehatan.hasil analisis artikel tentang hyperemesis gravidarum karena Pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi, sehingga makin baik pengetahuannya, akan tetapi seseorang yang berpendidikan rendah belum tentu berp


In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105064 DEVITA RACHMADANI HERNINGTYAS -

Devita Rachmadani H 1910105064 


Judul : hubungan hiperemesis gravidarum dengan usia ibu gestasi,paritas,pekerjaan pada pasien rawat inap di RSUP Dr.Moh.hoesin Palembang 

 Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada ibu hamil yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan dapat menyebabkan tubuh ibu menjadi lemah, muka pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun. Hiperemesis gravidarum ini penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun terdapat beberapa teori mengenai etiologi dari hiperemesis gravidarum. Seperti kadar hormon korion gonadotropin, hormon estrogen, hormon progesteron, sampai hormon tiroid memiliki hubungan terhadap kejadian hiperemesis gravidarum.

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105050 DEVINA BELLAVANIA -

Analisis Jurnal

Judul : Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sam Ratulangi Tondano Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara.   

Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan hidup ibu hamil. Mual dan muntah 60-80% sering terjadi pada primigravida, hal ini merupakan gejala yang wajar dan sering didapatkan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini 40-60% dialami oleh multigravida. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang berhubungandengan kejadian Hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sam Ratulangi Tondano Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara

Kesimpulan : Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan umur dengan kejadian Hiperemesis gravidarum, ada hubungan paritas dengan kejadian Hiperemesis gravidarum, dan tidak ada hubungan pendidikan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum.


In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105059 AFIFAH PUTRI MARSICA -

JUDUL : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia, Atik Purwandari, Freike Lumy, Feybe Polak

Metode : Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua ibu hamil trimester III yang mengalami anemia dan memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa pada tahun 2009-2010 yang berjumlah 56 ibu hamil. Alat ukur yang digunakan adalah buku register PWS KIA Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa tahun 2009-2010. Analisis data menggunakan uji statistik Non Parametrik yaitu chi-Square.


Anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai penurunan kadar hemoglobin kurang dari 11 gram% selama masa kehamilan pada trimester 1 dan ke-3 dan kurang dari 10 gram% selama masa post partum dan trimester 2.  Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang membahayakan bagi ibu dan janin. 

Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan hidup. Keadaan ibu hamil trimester III yang berkaitan dengan jumlah anak yang dilahirkan hidup. Primipara yaitu wanita yang melahirkan pertama kali, multipara wanita yang melahirkan 2 –4 kali dan grandemultipara wanita yang melahirkan > 5 kali, yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa.

Umur beresiko jika umur ibu < 20 dan > 35, dan yang tidak beresiko jika umur ibu 20 – 34 tahun. Ibu hamil trimester III yang berumur < 20 tahun dan > 35 tahun beresiko anemia dan umur ibu 20 – 34 tahun tidak beresiko anemia yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa.

Pendidikan yang dijalani seseorang memiliki pengaruh pada peningkatankemampuan berfikir, dengan kata lain seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan dapat mengambil keputusan yang lebih rasional. Ibu hamil trimester III yang menempuh jenjang pendidikan (SD, SMP, SMU, DIPLOMA, PT), di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa

Kunjungan ANC adalah untuk menghasilkan kehamilan yang sehat melalui pemeriksaan fisik, pemberian suplemen serta penyuluhan kesehatan ibu hamil. Kunjungan antenatal yang teratur mengakibatkan segera terdeteksinya berbagai faktor risiko kehamilan, salah satunya anemia. Ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilan > 4 kali di kategorikan baik, sedangkan yang memeriksakan kehamilan < 3 kali dikategorikan cukup. di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa Induk.

Tablet Zat Besi Tablet tambah darah dapat menghindari anemia besi dan anemia asam folat. Pada ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet zat besi minimal 90 tablet selama hamil. Ibu hamil yang mendapat tablet zat besi < 60 dan > 60 tablet di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa Induk.

Kesimpulannya adalah ada hubungan antara umur responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil, ada hubungan antara paritas responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil, tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil, ada hubungan antara kunjungan ANC dengan tingkat anemia pada ibu hamil dan ada hubungan antara konsumsi tablet zat besi dengan tingkat anemia pada hamil.


In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105031 HERA YANI -

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Prevalensi anemia yang tinggi berakibat negatif seperti, 1) Gangguan dan hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak, 2) Kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan kurangnya oksigen yang dibawah/ditransfer ke sel tubuh maupun ke otak. Ibu hamil yang menderita anemia memiliki kemungkinan akan mengalami perdarahan post partum.

Anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai penurunan kadar hemoglobin kurang dari 11 gram% selama masa kehamilan pada trimester 1 dan ke-3 dan kurang dari 10 gram% selama masa post partum dan trimester 2.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Alat ukur yang digunakan adalah buku register PWS KIA. Analisis data menggunakan uji statistik Non Parametrik yaitu chi-Square.

Menurut wintrobe (1987) dikutip oleh Amirudin R dkk (2007), menyatakan bahwa usia ibu dapat mempengaruhi timbulnya anemia, yaitu semakin rendah usia ibu hamil maka semakin rendah kadar hemoglobinnya.

Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan hidup. Wanita yang sering melahirkan resiko mengalami anemia pada kehamilan berikutnya apabila tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi karena selama hamil zat-zat gizi akan terbagi untuk ibu dan janin.

Kunjungan antenatal merupakan upaya preventif ibu hamil untuk menghasilkan kehamilan yang sehat melalui pemeriksaan fisik, pemberian suplemen serta penyuluhan kesehatan ibu hamil. Kunjungan antenatal yang teratur agar supaya segera terdeteksinya berbagai faktor risiko kehamilan salah satunya anemia.

Setiap ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi secara teratur tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, karena pada wanita hamil cenderung mengalami defisiensi baik zat besi maupun folat

Kesimpulan : ada hubungan paritas, umur, kunjungan ANC, dan konsumsi tablet zat besi. Tidak ada hububungan pendidikan responden dengan kejadian anemia

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105019 RESTI SEPTIRA -

Judul jurnal : Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

Anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai penurunan kadar hemoglobin kurang dari 11 gram% selama masa kehamilan pada trimester 1 dan ke-3 dan kurang dari 10 gram% selama masa post partum dan trimester 2. Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang membahayakan bagi ibu dan janin. Menurut wintrobe (1987) dikutip oleh Amirudin R dkk (2007), menyatakan bahwa usia ibu dapat mempengaruhi timbulnya anemia, yaitu semakin rendah usia ibu hamil maka semakin rendah kadar hemoglobinnya. 

Kunjungan antenatal merupakan upaya preventif ibu hamil untuk menghasilkan kehamilan yang sehat melalui pemeriksaan fisik, pemberian suplemen serta penyuluhan kesehatan ibu hamil. Umur beresiko jika umur ibu < 20 dan > 35, dan yang tidak beresiko jika umur ibu 20 – 34 tahun. Setiap ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi secara teratur tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, karena pada wanita hamil cenderung mengalami defisiensi baik zat besi maupun folat.

Dalam jurnal tersebut didapatkan bahwa ada hubungan antara umur responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil, terdapat hubungan antara paritas responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil, tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil, ada hubungan antara kunjungan ANC dengan tingkat anemia pada ibu hamil, dan ada hubungan antara konsumsi tablet zat besi dengan tingkat anemia pada hamil.

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105012 YUSITADIKA ARINI -

yusitadika arini 

1910105012

Analisis jurnal “Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sam Ratulangi Tondano Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara”


Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan hidup ibu hamil. Hiperemesis gravidarum yang tidak mendapatkan penanganan yang baik dapat pula menyebabkan kematian pada Ibu hamil. Untuk itu perlu adanya pengawasan dan penanganan yang baik bagi Ibu hamil. hal ini merupakan gejala yang wajar dan sering didapatkan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala ini biasanya  dialami oleh ibu hamil dengan status multigravida. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.

factor factor Hiperemesis gravidarum

1. Umur

terdapat hubungan umur Ibu dengan kejadian Hiperemesis gravidarum. Kehamilan diusia kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan Hiperemesis karena pada kehamilan diusia kurang 20 secara biologis belum optimal emosinya, cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilanya, sedangkan pada usia 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa di usia ini. 


2. paritas

terdapat hubungan hubungan paritas dengan kejadian Hiperemesis gravidarum. Paritas 1 (Primipara) faktor psikologis Ibu hamil yang masih belum siap dengan kehamilannya, masih menyesuaikan diri menjadi orangtua dengan tanggung jawab yang lebih besar sehingga dapat memicu terjadinya kejadian Hiperemesis gravidarum.  

3. pendidikan 

Pendidikan adalah suatu bentuk intervensi yang ditunjukkan pada individu atau masyarakat yang dapat berpengaruh positif terhadap pemeliharaan kesehatan.hasil analisis artikel tentang hyperemesis gravidarum karena Pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi, sehingga makin baik pengetahuannya, akan tetapi seseorang yang berpendidikan rendah belum tentu berpengetahuan rendah.

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105029 DIAN NOFANNITA -

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia

Atik Purwandari, Freike Lumy, Feybe Polak

 

Anemia dalam kehamilan masih merupakan masalah kronik di Indonesia terbukti dalam prevalensi pada wanita hamil persentase mencapai 63,5%. Dalam empat tahun terakhir prevalensi anemia tidak menunjukan penurunan yang cukup berarti. Anemia pada kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas.

Sampai saat ini tingginya angka kematian ibu di Indonesia masih merupakan masalah yang menjadi prioritas di bidang kesehatan. Di samping menunjukan derajat kesehatan masyarakat, juga dapat mengambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan kualitas pelayanan kesehatan. Penyebab lansung kematian ibu adalah anemia. (1) Anemia dalam kehamilan masih merupakan masalah kronik di Indonesia terbukti dalam prevalensi pada wanita hamil sebanyak 63,5%. Dalam empat tahun terakhir prevalensi anemia tidak menunjukan penurunan yang cukup bermakna. Dalam era pembangunan di Indonesia seperti sekarang ini dimana mutu sumber daya manusia merupakan keadaan yang sangat diprioritaskan maka masalah anemia perlu mendapat penanganan yang serius.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Induk Pada tahun 2009 jumlah ibu hamil trimester III sebanyak 1520 orang dan yang menderita anemia sebanyak 166 orang (10,92%). Pada tahun 2010 jumlah ibu hamil trimester III sebanyak 1374 orang dan yang menderita anemia sebanyak 148 orang (10,77%). Menurut data awal yang diperoleh di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara, pada tahun 2009 jumlah ibu hamil trimester III sebanyak 206 orang dan yang menderita anemia 30 0rang ( 14.56% ). Sedangkan pada tahun 2010 jumlah ibu hamil trimester III sebanyak 188 orang dan yang menderita anemia sebanyak 26 orang (13,82%).

Jumlah kunjungan ANC pada penelitian ini terbanyak pada kunjungan ≥4 sebanyak 44 (79%) dan kunjungan ≤3 sebanyak 12 (21%). Hasil uji statistic diperoleh nilai X² hitung = 8.719 dan p = 0.013 IK 95% = 0.011 – 0.015 dan nilai chi-square tabel 5,991. Hal ini menunjukkan nilai chi-square hitung lebih besar dari nilai chi-square tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara frekuensi ANC ibu hamil dengan tingkat anemia.Kunjungan antenatal merupakan upaya preventif ibu hamil untuk menghasilkan kehamilan yang sehat melalui pemeriksaan fisik, pemberian suplemen serta penyuluhan kesehatan ibu hamil. Kunjungan antenatal yang teratur agar supaya segera terdeteksinya berbagai faktor risiko kehamilan salah satunya anemia.


In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105061 MEITA KUSUMASTUTI -

Meita Kusumastuti 1910105061

Hasil Analisis dari Jurnal “

Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia”

Anemia dalam kehamilan masih merupakan masalah kronik di Indonesia terbukti dalam prevalensi pada wanita hamil persentase mencapai 63,5%. Dalam empat tahun terakhir prevalensi anemia tidak menunjukan penurunan yang cukup berarti. Anemia pada kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia. 

  1. Umur beresiko jika umur ibu < 20 dan > 35, dan yang tidak beresiko jika umur ibu 20 – 34 tahun. Ibu hamil trimester III yang berumur < 20 tahun dan > 35 tahun beresiko anemia dan umur ibu 20 – 34 tahun tidak beresiko anemia yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa.
  2. Ada hubungan antara paritas responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil. Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan hidup. Keadaan ibu hamil trimester III yang berkaitan dengan jumlah anak yang dilahirkan hidup. Primipara yaitu wanita yang melahirkan pertama kali, multipara wanita yang melahirkan 2 – 4 kali dan grandemultipara wanita yang melahirkan > 5 kali, yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa.
  3. Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil. Pendidikan yang dijalani seseorang memiliki pengaruh pada peningkatan kemampuan berfikir, dengan kata lain seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan dapat mengambil keputusan yang lebih rasional. Ibu hamil trimester III yang menempuh jenjang pendidikan (SD, SMP, SMU, DIPLOMA, PT).
  4. Ada hubungan antara kunjungan ANC dengan tingkat anemia pada ibu hamil. Kunjungan ANC adalah untuk menghasilkan kehamilan yang sehat melalui pemeriksaan fisik, pemberian suplemen serta penyuluhan kesehatan ibu hamil. Kunjungan antenatal yang teratur mengakibatkan segera terdeteksinya berbagai faktor risiko kehamilan, salah satunya anemia. Ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilan > 4 kali di kategorikan baik, sedangkan yang memeriksakan kehamilan < 3 kali dikategorikan cukup. di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa Induk.
  5. Tablet Zat Besi Tablet tambah darah dapat menghindari anemia besi dan anemia asam folat. Pada ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet zat besi minimal 90 tablet selama hamil. Ibu hamil yang mendapat tablet zat besi < 60 dan > 60 tablet di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa.

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105041 BERLIANA MITA ENDARTI -

Hasil analisa : 

Anemia dalam kehamilan masih merupakan masalah kronik di Indonesiat terbukti dalam prevalensi pada wanitah hamilsebanyak 63,5%. Dalam empat tahun terakhir prevalensi anemia tidak menunjukan penurunan yang cukup bermakna. Dalam era pembangunan di Indonesia seperti sekarang ini dimana mutu sumber daya manusia merupakan keadaan yang sangat diprioritaskan maka masalahanemia perlu mendapat penangananyang serius. 

Anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai penurunan kadar hemoglobin kurang dari 11 gram% selamamasa kehamilan pada trimester 1 danke-3 dan kurang dari 10 gram% selama masa post partum dan trimester 2. Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang membahayakanbagi ibu dan janin.

Berdasarkan status pendidikan, kebanyakan ibu hanya sampai sekolah dasar bahkan ada yang tidak bersekolah. Rendahnya pendidikan ibu akan berdampakpada rendahnya pengetahuan ibu yang berpengaruh pada keputusan ibu untukmendapatkan pelayanan kesehatan.

Setiap ibu hamil dianjurkan  mengkonsumsi secara teratur tablet zat  besi minimal 90 tablet selama kehamilan,  karena pada wanita hamil cenderung  mengalami defisiensi baik zat besi  maupun fola. Tablet Zat Besi Tablet tambah  darahdapat menghindari anemia besi dan  anemia asam folat.

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105021 ANNISYA KURNIA DEWI -

Annisya Kurnia Dewi 1910105021

Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunya Hb Ibu hamil Trimester III yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabuaten Minahasa dengan kadar HB < 11 gr %. 

Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saa kehamilan, persalinan dan nifas. Prevalensi anemia yang tinggi berakibat negatif seperti 

1) Gangguan dan hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak, 

2) Kekurangan Hb dalam darah 

mengakibatkan kurangnya oksigen yang dibawah/ditransfer ke sel tubuh maupun ke otak. Ibu hamil yang menderita anemia memiliki kemungkinan akan mengalami perdarahan post partum.

Kunjungan ANC adalah untuk menghasilkan kehamilan yang sehat melalui pemeriksaan fisik, pemberian suplemen serta penyuluhan kesehatan ibu hamil. Kunjungan antenatal yang teratur mengakibatkan segera terdeteksinya berbagai faktor risiko kehamilan, salah satunya anemia.

Pada jurnal, faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia diantaranya:

1. Ada hubungan antara umur responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil

2. Ada hubungan antara paritas

responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil

3. Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil

4. Ada hubungan antara kunjungan

ANC dengan tingkat anemia pada ibu hamil

5. Ada hubungan antara konsumsi tablet zat besi dengan tingkat anemia pada hamil

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105026 RIZKA AMELIA -

Waalaikumsalam wr wb baik bu

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkangangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan hidup ibu hamil. hiperemesis gravidarum yang tidak mendapatkan penanganan yang baik dapat pula menyebabkan kematian pada Ibu hamil Untuk itu perlu adanya pengawasan dan penanganan yang baik bagi Ibu hamil.

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105043 ISTANIAH KARTIKA PUTERI -

Analisis Jurnal

Judul : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia.

Anemia dalam kehamilan masih merupakan masalah kronik di Indonesia, terbukti dalam prevalensi pada wanita hamil sebanyak 63,5%.

Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Prevalensi anemia yang tinggi berakibat negatif seperti :

1) Gangguan dan hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak.

2) Kekurangan Hb dalam darah mengakibatkankurangnya oksigen yang dibawa/ditransfer ke sel tubuh maupun ke otak. Ibu hamil yang menderita anemia memiliki kemungkinan akan mengalami perdarahan post partum.

Anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai penurunan kadar hemoglobin kurang dari 11 gram% selama masa kehamilan pada trimester 1 dan ke-3 dan kurang dari 10 gram% selama masa post partum dan trimester 2. Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang membahayakan bagi ibu dan janin.

Tujuan : Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia.

Kesimpulan : 

1. Ada hubungan antara umur responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil.

2. Ada hubungan antara paritas responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil.

3. Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil.

4. Ada hubungan antara kunjungan ANC dengan tingkat anemia pada ibu hamil.

5. Ada hubungan antara konsumsi tablet zat besi dengan tingkat anemia pada ibu hamil.

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105033 FAIZZA TUNNISA -

Anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai penurunan kadar hemoglobin kurang dari 11 gram% selama masa kehamilan pada trimester 1 dan ke-3 dan kurang dari 10 gram% selama masa post partum dan trimester 2. 

Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang membahayakan bagi ibu dan janin. Anemia dalam kehamilan masih merupakan masalah kronik di Indonesia terbukti dalam prevalensi pada wanita hamil persentase mencapai 63,5%. Dalam empat tahun terakhir prevalensi anemia tidak menunjukan penurunan yang cukup berarti. Anemia pada kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas.  

Prevalensi anemia yang tinggi berakibat 

negatif seperti 

1) Gangguan dan hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak, 

2) Kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan kurangnya oksigen yang dibawah/ditransfer ke sel tubuh maupun ke otak. Ibu hamil yang menderita anemia memiliki kemungkinan akan mengalami perdarahan post partum

Berikut beberapa faktor yang dapat penulis dapatkan didalam jurnal mengenai pengaruh terjadinya anemia:

Umur beresiko jika umur ibu < 20 dan > 35, dan yang tidak beresiko jika umur ibu 20 – 34 tahun. Ibu hamil Trimester III yang berumur < 20 tahun dan > 35 tahun beresiko anemia dan umur ibu 20 – 34 tahun tidak beresiko anemia 

Kunjungan ANC adalah untuk menghasilkan kehamilan yang sehat melalui pemeriksaan fisik, pemberian suplemen serta penyuluhan kesehatan ibu hamil. Kunjungan antenatal yang teratur mengakibatkan segera terdeteksinya berbagai faktor risiko kehamilan, salah satunya anemia. Ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilan > 4 kali di kategorikan baik, sedangkan yang memeriksakan kehamilan < 3 kali dikategorikan cukup.

Pendidikan yang dijalani seseorang memiliki pengaruh pada peningkatan kemampuanberfikir, dengan kata lain seseorangyang berpendidikan lebih tinggia akandapat mengambil keputusan yang lebih rasional. 

Tablet Zat Besi Tablet tambah darah dapat menghindari anemia besi dan anemia asam folat. Pada ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet zat besi minimal 90 tablet selama hamil. Ibu hamil yang mendapat tablet zat besi < 60 dan > 60 tablet


Hasil uji statistik, didapatkan ada hubungan signifikan antara paritas dengan tingkat anemia. Nilai X² = 14.761 dan p = 0.005 IK 95 % = 0.006 – 0.010, ada hubungan signifikan antara umur dengan Tingkat anemia. Nilai X² = 16.967 dan p = 0.002 IK 95 % = 0.001 – 0.003, ada hubungan signifikan antara kunjungan ANC dengan tingkat anemia. Nilai X² = 8.719 dan p = 0.013 IK 95 % = 0.011 – 0.015, ada hubungan signifikan antara konsumsi tablet zat besi dengan tingkat anemia. Nilai X² = 11.059 dan p = 0.004 IK 95 % = 0.009 – 0.013, tidak ada hubungan antara pendidikan dengan tingkat anemia

KESIMPULAN 

1. Ada hubungan antara umur responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil 

2. Ada hubungan antara paritas responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil

3. Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil

4. Ada hubungan antara kunjungan ANC dengan tingkat anemia pada ibu hamil

5. Ada hubungan antara konsumsi tablet  zat besi dengan tingkat anemia pada hamil

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105038 DEVI WIDIANINGSIH -

Devi widianingsih 1910105038

Hyperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan yang mengganggu aktivitas ibu, memperburuk keadaan umum ibu, juga dapat membahayakan hidup ibu. Hyperemesis gravidarum biasanya terjadi pada primigravida pada trimester 1. Gejala mual di pagi atau malam hari dapat timbul 6 minggu setelah HPHT, dan berlangsung selama 10 minggu atau bahkan 4 bulan. Kehamilan diusia kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan Hiperemesis karena pada kehamilan diusia kurang 20 secara biologis belum optimal emosinya, cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilanya.

Pemberian terapi yang baik jarang sekali menyebabkan kematian atau melakukan abortus therapeuticus yang sering menjadi alternatif untuk mengakhiri kehamilan dengan mempertimbangkan ibu atau bayi. Penilaian maju mundurnya pasien ialah adanya aceton dan acidura diacelicum dalam urine dan berat badan.

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105030 WINANDA ARSIH HERAWATI -
Analisis journal 

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum 

Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan hidup ibu hamil. Disamping itu Hiperemesis Gravidarum juga yaitu mual dan muntah yang berat sehingga menyebabkan pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum Ibu menjadi buruk Mual dan muntah 60-80% sering terjadi pada primigravida,

Hubungan umur ->Responden terbanyak yang mengalami Hiperemesis gravidarum pada umur < 20 tahun (51%) dan paling sedikit yaitu responden dengan umur > 35 tahun (8%). 

Hubungan paritas->Menunjukkan bahwa responden terbanyak pada kelompok paritas yang mengalami Hiperemesis gravidarum yaitu primipara (57%) dan paling sedikit grandemultipara (14%)

Hubungan pendidikan ->Menunjukkan bahwa responden terbanyak yang mengalami Hiperemesis gravidarumberada pada tingkat pendidikan dasar (48%) dan paling sedikit yaitu tingkat perguruan tinggi (24%).

faktor psikologis Ibu hamil yang masih belum siap dengan kehamilannya, masih menyesuaikan diri menjadi orangtua dengan tanggung jawab yang lebih besar sehingga dapat memicu terjadinya kejadian Hiperemesis gravidarum, sedangkan untuk Paritas yang lebih dari 3 (grandemultipara) penurunan fungsi organ tubuh yang menyebabkan berkurangnya daya tahan tubuh dapat menimbulkan berbagai faktor resiko selama hamil.




In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105052 LUTFI ANGGRAINI -

Analisis Jurnal

Judul : Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sam Ratulangi Tondano Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara.

Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan hidup ibu hamil. Disamping itu Hiperemesis Gravidarum juga yaitu mual dan muntah yang berat sehingga menyebabkan pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum Ibu menjadi buruk Mual dan muntah 60-80% sering terjadi pada primigravida, hal ini merupakan gejala yang wajar dan sering didapatkan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini 40-60% dialami oleh multigravida. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan.

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, system pelayanan kesehatan, makanan dan lingkungan. Perilaku kesehatan seseorang termasuk di dalamnya Ibu hamil yang mengalami kejadian Hiperemesis Gravidarum dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya umur, pendidikan, sikap, pengetahuan, penghasilan, budaya dll.

Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara umur dengan kejadian Hiperemesis gravidarum, terdapat jua hubungan paritas dengan kejadian Hiperemesis gravidarum, dan ada hubungan pendidikan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum.

In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105036 SELVI NOVITA SARI -

Judul jurnal : Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sam Ratulangi Tondano Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara.

Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan hidup ibu hamil. tujuan  dari penelitian di jurnal ini adalah  untuk mengetahui factor-faktor yang berhubungandengan kejadian Hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sam Ratulangi Tondano Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara  Pada jurnal ini Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian cross sectional dengan rancangan penelitian Retrospektif. Sampel diambil dari sebagian jumlah populasi 2060 ibu hamil yang mengalami Hyperemesis Gravidarum pada bulan Januari 2012 sampai Februari 2013 yang berjumlah 95 sampel. . Pengumpulan Data mengunakan buku Register, bulan Februari sampai Juni 2013 di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sam Ratulangi Tondano Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Analisis data adalah Univariat dan Bivariate menggunakan uji Chi-Square .hasilnya : uji chi-square untuk umur Ibu dengan p value = 0,00 < α (0,05), Hasil uji chi-square untuk paritas dengan p value = 0,04 < α (0,05), pendidikan p value = 0,12 > α (0,05) dari  hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa ada hubungan umur dengan kejadian Hiperemesis gravidarum, ada hubungan paritas dengan kejadian Hiperemesis gravidarum, tidak ada hubungan pendidikan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum.


In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105009 VIDA NAFISATUL FAJRIYAH -

Anemia pada ibu hamil didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin yang kurang dari 12 g/dl dan kurang dari 10 g/dl selama kehamilan atau masa nifas.Ibu hamil disebut mengalami anemia apabila kadar hemoglobin (Hb)nya rendah. Pemeriksaan darah umumnya dilakukan pada pemeriksaan kehamilan yang pertama, kemudian dilakukan satu kali lagi selama kehamilan

Sekitar 14-62% wanita di negara berkembang mengalami anemia saat hamil. Selain berisiko menyebabkan depresi pada ibu setelah melahirkan, anemia saat kehamilan juga bisa berdampak buruk pada janin, seperti lahir prematur atau bahkan kematian. Anemia dalam kehamilan masih merupakan masalah kronik di Indonesia terbukti dalam prevalensi pada wanita hamil persentase mencapai 63,5%. Dalam empat tahun terakhir prevalensi anemia tidak menunjukkan penurunan yang cukup berarti. Anemia pada kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas.  Prevalensi anemia yang berakibat negatif yaitu:a. Gangguan dan hambatan pada pertumbuhan.b.Kekurangan Hb dalam darah yg mengakibatkan kekurangan oksigen .dll

Penyebab anemia pada ibu hamil , terutama di negara berkembang seperti Indonesia, sangat beragam. Mulai dari kurang gizi; kurang asupan zat besi, asam folat, dan vitamin yang cukup selama kehamilan; serta banyaknya infeksi, seperti malaria, cacingan, dan tuberkulosis.Berikutini adalah data dijurnal tentabg faktor pengaruh anemia:

anemia dikatakan beresiki jika Umur b jika umur ibu < 20 dan > 35.

Dan bagi ibu hamil yang dikatakan tidak berbahaya yaitu umur ibu 20 th – 34 tahun.

Dan Ibu hamil Trimester III yang berumur < 20 tahun dan > 35 tahun beresiko anemia dan umur ibu 20 – 34 tahun tidak membahayakan anemia Kunjungan ANC untuk menghasilkan kehamilan yang sehat melalui pemeriksaan fisik, pemberian suplemen serta penyuluhan kesehatan ibu hamil. Kunjungan antenatal secara teratur mengakibatkan terdeteksinya berbagai faktor risiko kehamilan, salah satunya anemia. Ibu hamil trimester III yang memeriksa kehamilan > 4 kali di kategorikan baik, sedangkan yang memeriksa kehamilan < 3 kali dikategorikan cukup.

Ksimpulanya yaitu terdapat hubungan antara umur dengan tingkat anemia pada ibu hamil Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan  dengan tingkat anemia pada ibu hamil,Ada hubungan antara kunjungan ANC dengan tingkat anemia pada ibu hamil terdapat  hubungan antara konsumsi tablet zat besi dengan tingkat anemia pada ibu hamil


In reply to Herlin Fitriani Kurniawati

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105045 AZIZAH NURUL DINNI -

Anemia dalam kehamilan masih merupakan masalah kronik di Indonesia terbukti dalam prevalensi pada wanita hamil persentase mencapai 63,5%. Dalam empat tahun terakhir prevalensi anemia tidak menunjukan penurunan yang cukup berarti. Anemia pada kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas.

Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunya Hb Ibu hamil Trimester III yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabuaten Minahasa dengan kadar HB < 11 gr %. Analisis Data meliputi : Analisis Univariat yaitu Untuk mendeskripsikan variabel umur, paritas, pendidikan, kunjungan ANC, Tablet Fe yang disajikan dalam bentuk table distribusi frekwensi, gambar atau histogram. Analisis Bivariat yaitu Untuk uji statistik dengan data dengan menggunakan uji stastik Chi – Square. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5 % atau taraf kesalahan 0,05

Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Prevalensi anemia yang tinggi berakibat negatif seperti 1) Gangguan dan hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak, 2) Kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan kurangnya oksigen yang dibawah/ditransfer ke sel tubuh maupun ke otak. Ibu hamil yang menderita anemia memiliki kemungkinan akan mengalami perdarahan post partum

Kunjungan ANC adalah untuk menghasilkan kehamilan yang sehat melalui pemeriksaan fisik, pemberian suplemen serta penyuluhan kesehatan ibu hamil. Kunjungan antenatal yang teratur mengakibatkan segera terdeteksinya berbagai faktor risiko kehamilan, salah satunya anemia

In reply to 1910105045 AZIZAH NURUL DINNI

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by 1910105051 TSANIA NUR RUMEKTI -

Nama: Tsania Nur Rumekti

Nim: 1910105051

Hasil analisis dari jurnal tersebut yaitu faktor resiko terjadinya anemia adalah mempunyai riwayat penyakit kelainan darah misalnya leukimia. Kemudian ibu hamil yang mempunyai Hb rendah dibawah 8, ibu hamil dengan kehamilan jarak dekat, ibu hamil dengan primi tua atau primi muda dan mempunyai riwayat obstetri yang kurang baik, kehamilan dengan resiko tinggi misalnya Preeklampsia, plasenta previa, solusio plasenta. Dengan adanya faktor resiko tersebut ibu hamil, persalinan dan nifas perlu pengawasan yang ketat atau perlu pemantauan pada saat kehamilan sampai persalinan dan nifas agar tidak terjadi perdarahan pada saat kehamilan, persalinan dan nifas.

In reply to 1910105051 TSANIA NUR RUMEKTI

Re: FORUM DISKUSI MATERI KELAINAN GASTROINTESTINAL DAN KELAINAN HEMATOLOGIC

by Herlin Fitriani Kurniawati -

terima kasih kepada seluruh mahasiswa yang telah memberikan pendapatnya..