Kelas B

Teori 11

Teori 11

by nurwahida puspitasari -
Number of replies: 62

Assalamu'alaikum....wr.wb

Berikut adlah pelaksanaan perkuliahan Mulligan teori 11:(mulligan concept in case (LBP, Elbow disfungtion/epicondilalgia, shoulder impairment, cervical radiculopaty, wrist pain, painfull SLR, Ankle sprain)...

Apa yg akan kita laksanakan....

Silahkan, setiap mhsswa menceritakan ttg salah satu dri kasus di ats, dan mengapa teknik Mulligan cocok utk di aplikasikan pada kasus tersebut....

Sekian n trimakasih....

Semangattttt.....


In reply to nurwahida puspitasari

Re: Teori 11

by 1710301117 NAURA QOTRUNNADA -

Waalaikumsalam baik bu

In reply to 1710301117 NAURA QOTRUNNADA

Re: Teori 11

by 1710301117 NAURA QOTRUNNADA -

Dalam kehidupan sehari hari sebagian aktivitas yang kita lakukan kita sering melibatkan lengan dan tangan khususnya sendi bahu untuk melakukan suatu aktivitas. Teknik Mulligan mobilization with movement suatu teknik mobilisasi yang dikembangkan oleh Mulligan untuk menangani kasus frozen shoulder. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pemberian Mulligan Mobilization With Movement Terhadap Peningkatan Range Of Motion Pada Penderita Frozen Shoulder. Teknik Mulligan Mobilization With Movement sangat efektif dalam peningkatan range of motion dimana teknik ini berfungsi untuk memobilisasi atau merenggangkan kapsul sendi yang mengalami perlengketan pada kasus frozen shouler.

In reply to nurwahida puspitasari

Re: Teori 11

by 1710301109 SULTHANAH SYAHIRAH -

Izi menjelaskan bu

Ankle sprain merupakan salah satu cedera yang paling umum dalam olahraga kompetitif maupun olahraga rekreasi. Persentase lateral ankle sprain sebesar 10-30% dari semua cedera atletik (Fong et. al, 2007). Ankle sprain mengalami gejala residu seperti ligament laxity, gangguan proprioseptif, penurunan Range Of Motion (ROM), pembengkakan berulang, nyeri selama aktivitas, dan ketidakstabilan pergelangan kaki (Waterman et al, 2010). Cedera berulang pada ankle sprain sebanyak 4 kali lebih berpotensi mengalami Chronic Ankle Instability (CAI) (Gribble, 2016). 

Dorsiflexion range of motion (DFROM) sering mengalami gangguan setelah sprain ankle. Terbatasnya DFROM dapat menyebabkan cedera berulang dan itu telah dimasukkan sebagai faktor risiko (Hoch, et al 2012). DFROM dikaitkan dengan perubahan pada normal arthrokinematik talocrural joint, posterior talar glide menjadi terbatas atau perubahan pada posisi talus. Intervensi manual terapi bertujuan untuk memperluas kapsul sendi dengan meregangkannya melalui gerakan aksesoru untuk memulihkan DFROM dengan meningkatkan ekstensibilitas jaringan non-kontraktil.

Mobilisasi dengan gerakan (MWM) dijelaskan oleh Mulligan dan dianggap efektif dalam mengurangi nyeri, meningkatkan fungsi, memperbaiki kontrol postural, dan meningkatkan DFROM ankle pada kasus CAI (Diaz et al, 2014). Teknik ini menggabungkan aplikasi berkelanjutan teknik manual gliding untuk memaksa sendi bergerak dengan bersamaan fisiologis gerak sendi (osteokinematik). Teknik mobilisasi sendi efektif dalam meningkatkan DFROM yang dianggap sebagai faktor predisposisi untuk cedera berulang yang diakibatkan gangguan pada posterior talar glide. Gerakan yang dihasilkan dari teknik MWM menyebabkan pengurangan nyeri melalui aktivasi mekanoreseptor yang menghambat rangsangan nosiseptif melalui mekanisme gate control atau melalui fasilitasi nutrisi cairan synovial, selain itu teknik MWM dapat meningkatkan fungsi sendi karena teknik MWM dapat meningkatkan output sensorik dari reseptor mekanik dalam kapsul ligament pada sendi karena aktivasi neuron motoric gamma yang akan memperbaiki nosiseptif yang mengalami gangguan dan meningkatkan kontrol postural (Hoch et al, 2010). 

Metode :Latihan diberikan 3x seminggu selama 6 minggu. 

Sumber : Hamzah A. et.al.2020.KOMBINASI PLYOMETRIC TRAINING DENGAN MOBILIZATION WITH MOVEMENT LEBIH BAIK DIBANDING KOMBINASI PLYOMETRIC TRAINING DENGAN STRAIN COUNTER STRAIN DALAM  MENINGKATKAN KESEIMBANGAN PADA KASUS CHRONIC ANKLE INSTABILITY DI KLINIK BARITO FARMA. Jurnal Kajian Ilmiah Kesehatan dan Teknologi.Vol.2.No.2.


In reply to nurwahida puspitasari

Re: Teori 11

by 1710301056 DENI MUSTIKA -

 Nyeri punggung bawah (LBP) telah menjadi masalah yang paling umum 

di abad ke-20, dan sekarang, itu dikenal sebagai di seluruh dunia.

terlihat bahwa mayoritas orang mengalami nyeri di punggung

dalam hidup mereka. Prevalensinya berkisar hingga 84%. [1] Dalam

Inggris, prevalensinya 417 pasien dari 10.000 dengan

kejadian 80%. LBP terjadi kapan saja dalam hidup. Tentang

80% -90% orang akan sembuh tanpa pengobatan dalam 1½ kali

bulan. Setelah episode pertama LBP, nyeri akan muncul kembali.      

Intervensi yang dapat diberikan dg teknik Mulligan adalah 

Mulligan memperkenalkan teknik baru dalam terapi manual,

yang memiliki peran besar dalam pengobatan LBP. Konsep

melibatkan tekanan berlebih rentang akhir berkelanjutan dengan aktif

gerakan ke arah yang terganggu yang sebelumnya terjadi

dengan rasa sakit sekarang terjadi tanpa rasa sakit. Teknik-teknik itu disebut

mobilisasi dengan gerakan (MWM) atau alam yang berkelanjutan

apophyseal glides (SNAGs). MWM efektif dan berguna jika itu

mengurangi rasa sakit dan meningkatkan jangkauan gerakan (ROM) dan

memberikan hasil langsung. Teknik ini meningkatkan

mobilitas sendi yang dibatasi dan gejala berkurang


In reply to nurwahida puspitasari

Re: Teori 11

by 1710301113 TITIN IRAWATI -
Walaikumsalam wr.wb ijin menjawab untuk kasus wrist pain cocok dengan menggunakan mwm for elbow flexion/ extension using belt dikarna kan beban fisio lebi sedikit 
In reply to nurwahida puspitasari

Re: Teori 11

by 1710301142 MUHAMMAD IRFANSYAH -
 izin menjawab bu


Salah satu kasus yang dapat diberi intervensi mulligan adalah pada serviks. Cervical spine adalah regio bagian paling mobile dan menimbulkan perubahan beban mekanikal jikaa terjadi perubahan postur cervicothoracal,Perubahan tersebut dapat mempengaruhi tulang belakang leher karena tulang belakang leher menerima beban kepala dengan distribusi yang tidak merata.

Contoh teknik mulligan yang dapat diberikan pada kasus ini adalah Sustained Natural Apophyyseal Glides (SNAG) merupakan teknik mulligan yang diaplikasikan pada pasien gangguan di cervical. SNAG ini dapat diaplikasikan dalam kondisi muskuloskeletal seperti nyeri pada serviks dan keterbatasan gerak servikal serta gangguan lainnya. Teknik ini dilakukan selama 3-4 minggu setiap hari satu sesi.Keberhasilan dari teknik ini dengan tidak ditemukan rasa nyeri, lingkup lingkup sendi serta peningkatan kemampuan fungsional.

In reply to nurwahida puspitasari

Re: Teori 11

by 1710301106 IZZATUN NAFSI -

Salah satu kasus yaitu forzen shoulder. Dimana dala kehidupan sehari hari sebagian aktivitas yang kita lakukan sering melibatkan lengan atau tangan khususnya lengan atas pada sendi bahu untuk melakukan suatu aktivitas. Untuk penanganannya bisa menggunakan salah satunya MWM (Mobilization with movement) merupakan teknik modern yang dikembangkan oleh Mulligan untuk mengobati lateral epicondylitis(Rahman, et al., 2016). mobilization with movement adalah bentuk manual therapy yang mencakup gerakan sustained lateral glide ke elbow joint bersamaan dengan gerakan fisiologis (Rahman, et al., 2016).Teknik ini dimaksudkan untuk memposisikan kembali “positional faults”setelah cedera atau regangan

In reply to nurwahida puspitasari

Re: Teori 11

by 1710301060 VIVI OKTAVIA -

Izin menjawab ibu 

Ankle sprain

Cedera yang terjadi ketika pergelangan kaki terkilir, terpelintir, atau terputar dengan posisi aneh.kondisi ini juga bisa membuat gerakan kita terbatas.

Kondisi ini dapat meregangkan atau merobek kumpulan jaringan keras (ligamen) yang membantu menopang tulang pergelangan kaki. 

Mulligan ini adalah teknik sama efektif untuk mengurangi rasa sakit, peningkatan ROM Sprain ankle, dan variabel kiprah dinamis dalam tahap subakut lateral Sprain Ankle. 


In reply to nurwahida puspitasari

Re: Teori 11

by 1710301104 ANNISA DAWAUL KHOLBI -

 Cervical spine adalah regio bagian paling mobile dan menimbulkan perubahan beban mekanikal jika ada perubahan postur cervicothoracal. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi cervical spine karena cervical spine menerima beban kepala dengan distribusi yang tidak merata, dan dapat mempengaruhi lower cervical karena lower cervical akan menerima beban akibat perubahan, keadaan itulah yang menyebabkan nyeri pada cervical.

Contoh teknik mulligan yang dapat diberikan pada kasus ini adalah Sustained Natural Apophyyseal Glides (SNAG) merupakan teknik mulligan yang diaplikasikan pada pasien gangguan di cervical. SNAG ini dapat diaplikasikan dalam kondisi musculoskeletal seperti nyeri pada cervical dan keterbatasan pada gerak cervical serta gangguan lainnya. Teknik ini dilakukan selama 3-4 minggu setiap hari satu sesi.Keberhasilan dari teknik ini dengan tidak ditemukan rasa nyeri, peningkatan lingkup gerak sendi serta peningkatan kemampuan fungsional.



In reply to nurwahida puspitasari

Re: Teori 11

by 1710301141 DWI RAHMAT HIDAYAT -

Modified Lumbal SNAGS memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan nyeri LBP. Modified Lumbal SNAGS adalah suatu teknik modifikasi dari Sustained Natural Apophyyseal Glides (SNAGS) yang dipelopori oleh Brian Mulligan, teknik ini digambarkan seperti gerakan meluncur pasif pada vertebra lumbalis yang diikuti oleh gerakan aktif dari pasien, arah gerakan atau luncuran yaitu sepanjang bidang sendi facet dan teknik ini dilakukan dengan menggunakan berat tubuh (misalnya duduk, berdiri). Prinsip dasar SNAGS adalah penghentian rasa sakit dan peningkatan gerak pada lumbal sehingga dapat mengurangi kecacatan dan menambah kemampuan untuk melakukan gerakan / aktivitas (Mulligan, 2000).

In reply to nurwahida puspitasari

Re: Teori 11

by 1710301090 EUNIKE FRESILLIARISKA -
Izin menjawab bu

 mulligan teknij cervical merupakan suatu tindakan yang diaplikasikan dengan cara penarikan rolling dan gliding pada cervical dengan menentukan facet joint yang cidera, sedangkan pada segmental mobilyty diaplikasikan dengan cara  penarikan pada cervical  dengan cara mobilsasi dan isometrik.

Pada konsep mulligan ini yaitu intervensi bebas nyeri.pada kasus cervical syndrome cukup efektif  dengan melakukan intervensi ini.

In reply to nurwahida puspitasari

Re: Teori 11

by maulida husna -
Waalaikumsalam baik Bu
Izin menjawab bu
Saraf terjepit atau mengalami iritasi di leher yang menyebabkan nyeri, mati rasa, atau lemas yang menyebar ke dada atau lengan,Radikulopati cervikal terkadang disebut saraf terjepit.
Intervensi untuk meningkatan kemampuan fungsional dan meningkatkan kekuatan otot dengan cara membandingkan pemberian teknik mulligan dan segmental mobilisasi pada bagian cervical. Mulligan teknik cervival merupakan suatu tindakan manual terapi yang diaplikasikan dengan cara penarikan rolling dan gliding pada cervical dengan menentukan facet joint yang mengalami cidera. Sedangkan untuk segmental mobility diaplikasikan dengan cara penarikan pada cervical dengan cara mobilisasi dan isometrik.
In reply to nurwahida puspitasari

Re: Teori 11

by 1710301108 DWI PUTRI RACHMAWATI -

Izin menjawab bu.

Sprain ankle. Sprain ankle adalah cedera yang terjadi karena overstretch pada ligamen complex lateral ankle dengan posisi inversi dan plantar fleksi yang tiba-tiba. Faktor yang mempengaruhi terjadinya sprain ankle ini yaitu salah satunya penggunaan alas kaki yang tidak tepat saat melakukan kegiatan sehari-hari. 

Konsepe Mulligan yang dapat diterapkan pada kasus ini yaitu MWM. dimana dengan diberikannya MWM ini dilaporkan adanya penurunan rasa sakit, adanya peningkatan fungsi dan peningkatan gaya berjalan pada pasien dengan kasus ini setelah dilakukan intervensi MWM. 

In reply to nurwahida puspitasari

Re: Teori 11

by 1710301105 GITA FARADINA DAMAISHA -

Izin menjawab bu

Cervical radiculopathy

Pasien dengan cervical radiculopathy lebih rentan mengalami kecacatan dibandingkan dengan pasien yang hanya mengalami neck pain. Dimana gejala CR ini yaitu lengan yang mengalami paresthesia, mati rasa, dan kelemahan pada lengan. 

Teknik Mulligan yang dapat diterapkan pada kasus CR ini yaitu SNAGS. Pengaruh dari Teknik Mulligan SNAGs yaitu akan terjadi relaksasi otototot antagonis ketika dilakukan secara berulang (intermitten). Peregangan yang terjadi akan menstimulasi golgi tendon menimbulkan efek plasebo, kontraksi, dan Stretching intermitten akan membuat sirkulasi kapiler lebih baik dan cairan sendi dari aktif exercise sehingga mengurangi iritasi saraf afferent yang menimbulkan reflek keseimbangan tonus otot. Dengan pemberian teknik SNAGS ini terbukti dalam mengurangi rasa nyeri, mengurangi keterbatasan dan meningkatkan ROM cervical pada pasien CR. 

In reply to nurwahida puspitasari

Re: Teori 11

by 1710301054 NADIA LIA EMYLIA -


Izin menjawab ibu, 


Salah satu kasus yang akan saya bahas yaitu frozen shoulder. Dimana saat melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari kita, kita sering sekali menggunakan tangan. Apalagi untuk sendi shoulder yang sering kali kita gunakan untuk melakukan aktivitas kita sehari-hari. 


Untuk penanganannya menggunakan Mulligant yaitu dengan pemberian MWM (mobilization With movement) yang dimana MWM adalah suatu teknik mobilisasi yang di kembangkan oleh Mulligant untuk menangani kasus frozen shoulder. Teknik MWM ini sangat efektif untuk menangani kasus frozen shoulder yaitu untuk menambahkan ROM, yang dimana teknik ini bertujuan untuk memobilisasi atau merenggangkan kapsul sendi sehingga dapat meningkatkan ROM. 

In reply to nurwahida puspitasari

Re: Teori 11

by 1710301096 RIF'ATUL ASLAMIYAH -

Ijin menjawab bu , Dalam penelitian sebagai hasil penerapan teknik Mulligan SNAGs untuk wanita dengan nyeri leher, durasi waktu sakit kepala berkurang dan fungsi cervicald dianggap meningkat. Sendi facet dari vertebra cervical memiliki struktur setengah lingkaran, teknik SNAG diterapkan pada ujung gerakan sendi, dengan kekuatan dan arah tertentu dipertahankan sampai sendi kembali ke posisi semula. Penerapan teknik SNAGs dengan kasus nyeri leher dianggap efektif dalam mengurangi sakit kepala, dan nyeri leher, serta dalam penambahan nilai fungsional pada leher.