assalamualaikum wr wb, hari ini akan kita laksanakan kuliah terkait three level mototr control, sebelum kita mulai kuliah kita pada siang hari ini silahkan mahasiswa berdoa dulu kemudian membaca surat al kafiruun, dan dilanjutkan untuk tanya jawab dan diskusi, jika ada pertanyaan silahkan ditulis disini dan teman yang lain membantu menjawab.. etrima kasih
Baik kita bahas terkait :
1. Apa sja three level motor control
2. Jelaskan peran penting three level motor control dalam gerak
3. Jelaskan bagaimna keterkaitan antara three level control dalam aktivitas
Jelaskan berdasrkan referensi
1. three level motor control :
• Spinal & brain stem
• Subcortical
• Cortical
1. three level motor control :
Spinal & brain stem
Subcortical
Cortical
Sumber : Kobesova A, Kolar P. Developmental kinesiology: three levels of motor control in the assessment and treatment of the motor system. J Bodyw Mov Ther. 2014 Jan;18(1):23-33. doi: 10.1016/j.jbmt.2013.04.002. Epub 2013 May 14. PMID: 24411146.
waalaikumussalam wr wb, baik bu
Walaikumsallam baik ibu
Waalaikumsalam baik buk
Izin untuk mencoba menjawab buu
Bentuk dari three motor control adalah :
- Spinal / brain stem, Subcortical dan Cortical
Yang mana dari ketiganya berurut atau dari mulai yang belum kompleks sampai dengan tingkat kompleks.
1. Spinal, Subcortical, Cortical
Assalamualaikum izin menjawab no 2
3 level motor control
1. Spinal & brain steam level
. Ketidakdewasaan fungsional & struktural
. Tidak ada keseimbangan, tidak ada fungsi postur tubuh
. Ada reflek primitif
. Penting untuk diagnosis dini
2. Subcortical level
.reflek primitif menjadi terhambat dan terintegrasi ketingkat motor kontrol yang lebih tinggi
. Pematangan pola penggerak postural
1. Stabilisasi
2. Keseimbangan
3. Kontraksi otot
4. Melangkah maju dan fungsi penggerak
3. Cortical level
. Tingkat kontrol motor SSP ini muncul dan matang terutama
selama tahun pertama kehidupan.
. Hal ini memungkinkan stabilisasi bagasi dasar, Sebuah persyaratan untuk setiap gerakan fisik dan untuk fungsi locomotor extrimitas
. Pada tingkat subkortikal, otot orofasial dan informasi aferen secara otomatis diintegrasikan ke dalam pola postural-lokomotor.
Brainstem, subcortical,cortical
Izin menjawab no 1
1. three level motor control :
- Spinal & brain stem
-Subcortical
-Cortical
Sumber: https://www.google.com/amp/s/slideplayer.info/amp/3173385/
Assalamualaikum izin menjawab no 1
3 level motor control
1. Spinal & brain steam level
2. Subcortical level
3. Cortical level
Developmental kinesiology: Three levels of motor control in the assessment and treatment of the motor system
Alena Kobesova, MD, PhD*, Pavel Kolar, PedDr, PhD
Department of Rehabilitation and Sports Medicine, Second Medical Faculty, University Hospital Motol, Charles University,Prague, Czech Republic
Izin menjawab pertanyaan nomor satu ibu
1. Apa saja three level motor control?
Three level motor control yaitu berupa :
- Spinal dan brain stem
- Subcortical
- Cortical
Asslamualaikum mencoba menjawab pertanyaan nomor 2
Motor control adalah pengaturan pergerakan organisme yang memiliki sistem saraf. Kontrol motorik mencakup refleks serta gerakan terarah.
Untuk mengontrol gerakan, sistem saraf harus mengintegrasikan informasi sensorik multimodal (baik dari dunia luar maupun propioceptif ) dan memperoleh sinyal yang diperlukan untuk merekrut otot guna melaksanakan suatu tujuan. Jalur ini mencakup banyak disiplin ilmu, termasuk integrasi multisensori , pemrosesan sinyal , koordinasi , biomekanik , dan kognisi , dan tantangan komputasi sering dibahas di bawah istilah kontrol sensorimotor. Kontrol motorik yang sukses sangat penting dalam berinteraksi dengan dunia untuk mencapai tujuan serta untuk postur tubuh, keseimbangan, dan stabilitas.
Mencoba menjawab pertanyaan nomor 3 keterkaitan antara three level control dengan aktivitas :
Dari ke tiga level control tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam pemberian assesment sekaligus intervensi untuk kasus yang dapat menunjang aktivitas sehari hari. Seperti kasus postur yang kurang baik, disini peran three level control yaitu pada stabilisasi otot yang mendukung postural dimana berpatokan pada reflek yang timbul sejak bayi. Sehinggal dengan three level control ini berperan dalam perbaikan postur tubuh.
1. 3 level control motor :
- spinal dan brain stem
- subcortical
- cortical
2. Fungsi level control :
Untuk stabiliasi penggerak trunk
3. 3 level motor dalam aktivitas akan memberikan stabilisasi dalam pergerakan manusia. Sehingga tubuh manusia dapat stabil dalam menentukan gerakan
2. Jelaskan peran penting three level motor control dalam gerak
gerakan umum dan refleks primitif dikendalikan di tingkat tulang belakang dan batang otak. Analisis gerakan umum spontan bayi baru lahir dan penilaian refleks primitif sangat penting dalam skrining dan pengenalan dini risiko perkembangan abnormal. Setelah periode bayi baru lahir, level subkortikal dari kontrol motorik SSP muncul dan matang terutama selama tahun pertama kehidupan. Hal ini memungkinkan stabilisasi batang dasar, prasyarat untuk setiap gerakan fasik dan untuk fungsi lokomotor ekstremitas. Pada tingkat subkortikal, otot orofasial dan informasi aferen secara otomatis terintegrasi dalam pola lokomotor postural. Akhirnya,tingkat kontrol motorik kortikal (tertinggi) semakin menjadi aktif. Kontrol kortikal penting untuk kualitas dan karakteristik gerakan individu. Ini juga memungkinkan untuk gerakan segmental yang terisolasi dan relaksasi. Seorang anak dengan gangguan kontrol motorik kortikal dapat didiagnosis dengan perkembangan dyspraxia atau gangguan koordinasi perkembangan. Terimakasih
1. Three level motor control:
- Spinal dan brainstem
- Subcortical
- Cortical
3. Three level motor dalam aktivitas akan memberikan stabilisasi dalam pergerakan manusia. Sehingga tubuh manusia dapat stabil dalam menentukan gerakan
Izin menjawab pertanyaan no 1
1. Apa saja three level motor control ?
• Spinal & brain stem
• Subcortical
• Cortical
Izin menjawab no 3 bu
-Neonatal: refleks primitive pada tahap neonatal terjadi dikendalikan di tingkat tulang belakang dan batang otak. Analisis umum spontan bayi baru lahir gerakan dan penilaian refleks primitif sangat penting dalam skrining dan pengenalan awal risiko perkembangan abnormal. Misalnya, bayi yang baru lahir tidak bisa menggenggam dengan sengaja, refleks menggenggam adalah respons otomatis dan tidak disengaja untuk stimulasi telapak tangan proprioseptif dan taktil.
-Subcortical: Motor control pada sistem saraf pusat muncul dan matang terutama selama tahun pertama kehidupan. Ini memungkinkan untuk stabilisasi dasar, prasyarat untuk setiap gerakan fasa dan untuk lokomotor fungsi ekstremitas. Pada tingkat subcortikal, otot orofasial dan informasi aferen secara otomatis terintegrasi dalam pola posturalelokomotor
-Cortical: Tingkat motor control (tertinggi) semakin aktif. Control cortikal penting untuk kualitas dan karakteristik gerakan individu. Ini juga memungkinkan untuk diisolasi gerakan segmental dan relaksasi. Seorang anak dengan gangguan kontrol motorik kortikal dapat didiagnosis dengan perkembangan dyspraxia atau gangguan koordinasi perkembangan. Model ontogenetik manusia, yaitu pola motorik perkembangan, dapat digunakan baik dalam diagnosis maupun pengobatan disfungsi sistem lokomotor.
Waalaikumsalam wr.wb
Izin menjawab nomer 1
1. Spinal dan brainstem
2. Kortikal dan
3.sub kortikal
Izin memaparkan jawaban saya bu.
1. Tiga level motor antara lain adalah motor control, subcortical dan cortical function (level motor)
Referensi : Kobesova & Kolar.(2013). https://doi.org/10.1016/j.jbmt.2013.04.002
Izin mencoba menjawab, No 1
1. Apa sja three level motor control
level control motor ada 3 yaitu:
- spinal dan brainstem
- subcortical
- cortical
Waalaikumsalam, izin menjawab no 1 bu
Three level motor control:
1. Spinal/ brain stem
2. Subcortical
3. Cortical
Kobesova, A., Davidek, P., Morris, C. E., Andel, R., Maxwell, M., Oplatkova, L., ... & Kolar, P. (2020). Functional postural-stabilization tests according to Dynamic Neuromuscular Stabilization approach: Proposal of novel examination protocol. Journal of Bodywork and Movement Therapies, 24(3), 84-95.
1. 3 level control motor :
- spinal dan brain stem
- subcortical
- cortical
2. Fungsi level control :
Untuk stabiliasi penggerak trunk
mencoba menjawab ibu
1. three level motor control terdiri dari Spinal & brain stem, Subcortical dan Cortical
Izin menjawab No 1 Bu
Untuk Three level motor control :
1. spinal and brain stem levels.
2. Subcortical levels
3. Cortical levels
Ketiga level motor kontrol tersebut terjadi secara bertahap dan berurutan. Dimana semakin tinggi tahapannya, maka tingkat motor kontrolnya pun semakin baik dan aktif.
Sumber:
Kobesova, A., & Kolar, P. (2013). Developmental kinesiology: Three levels of motor control in the assessment and treatment of the motor system. Journal of Bodywork & Movement Therapies (2013) xx, 1e11
Re: Forum diskusi
Izin menjawab pertanyaan no 1 bu
three level motor control terdiri dari:
• Spinal & brain stem
• Subcortical
• Cortical
Re: Forum diskusi
Walaikumsallam baik ibu
Izin menjawab ibu
1. Apa sja three level motor control
• Spinal & brain stem
• Subcortical
• Cortical
Izin menjawab pertanyaan nomor 2 bu..
2. Jelaskan peran penting three level motor control dalam gerak ?
Motor control yaitu mengenai fungsi saraf yang sangat berperan penting dalam gerak manusia. Sistem saraf dan otot merupakan komponen utama dalam menghasilakn gerak manusia. Teori gerak membahas mengenai bagaimana fungsi sistem saraf dan otot berperan sebagai sistem yang mengontrol gerak manusia. Motor control juga mempelajari mengenai faktor-faktor fungsi neuromuskuler yang mempengaruhi gerak manusia, selain itu juga fungsi sistem neuromuskuler dan aktivasi dan koordinasi otot-otot untuk menghasilkan gerakan yang diinginkan.
Terimakasih..
izin menjawab nomor 3
a. Neonatal
Gerakan umum dan refleks primitive pada tahap neonatal terjadi dikendalikan di tingkat tulang belakang dan batang otak. Analisis umum spontan bayi baru lahir gerakan dan penilaian refleks primitif sangat penting dalam skrining dan pengenalan awal risiko perkembangan abnormal. Misalnya, bayi yang baru lahir tidak bisa menggenggam dengan sengaja, refleks menggenggam adalah respons otomatis dan tidak disengaja untuk stimulasi telapak tangan proprioseptif dan taktil.
b. Subcortical
Motor control pada sistem saraf pusat muncul dan matang terutama selama tahun pertama kehidupan. Ini memungkinkan untuk stabilisasi dasar, prasyarat untuk setiap gerakan fasa dan untuk lokomotor fungsi ekstremitas. Pada tingkat subcortikal, otot orofasial dan informasi aferen secara otomatis terintegrasi dalam pola posturalelokomotor
c. Cortical
Tingkat motor control (tertinggi) semakin aktif. Control cortikal penting untuk kualitas dan karakteristik gerakan individu. Ini juga memungkinkan untuk diisolasi gerakan segmental dan relaksasi. Seorang anak dengan gangguan kontrol motorik kortikal dapat didiagnosis dengan perkembangan dyspraxia atau gangguan koordinasi perkembangan. Model ontogenetik manusia, yaitu pola motorik perkembangan, dapat digunakan baik dalam diagnosis maupun pengobatan disfungsi sistem lokomotor.
1. tiga level motor control : Spinal brain stem, subcortical dan Cortical
1. Spinal, subcortical, cortical
Izin menjawab bu
1. three level motor control yaitu:
• Spinal dan brainstem
•subcortical
•cortical
Izin menjawab No 2
mempertahankan keseimbangan sangat diperlukan manusia untuk melakukan tindakan yang dibutuhkan pada saat bergerak. Melalui level motor kontrol mampu mengaktifkan integrated spinal stabilizing system dan mengembalikan regulasi intra abdominal pressure yang ideal untuk mengoptimalkan efisiensi gerakan dan untuk mencegah beban sendi yang berlebihan sehingga mengintegrasikan pola pernapasan dan stabilitas yang optimal pada aktivitas sehari-hari dan performa olahraga.
Sumber:
ULFA, M., dkk. (2019). DYNAMIC NEUROMUSCULAR STABILIZATION MORE INCREASING DYNAMIC BALANCE THAN PERCEPTUAL MOTOR PROGRAM AMONG CHILDREN WITH DOWN SYNDROME AGES 7-15 YEARS IN PRADNYAGAMA DENPASAR FOUNDATION. SPORT AND FITNESS JOURNAL. VOLUME 7 NO 2. 35-42
Mencoba menjawab,
1. Apa sja three level motor control
2. Jelaskan peran penting three level motor control dalam gerak
3. Jelaskan bagaimna keterkaitan antara three level control dalam aktivitas
Jawab:
1. Spinal & brain stem, Subcortical dan Cortical
Sumber: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24411146/
2. Peran pentingnya ini karena motor control ini merupakan kemampuan untuk mengatur dan mengontrol gerakan fungsional. Motor control berkembang dari ilmu neurofisiologi yang mempelajari mengenai bagaimana gerakan fungsional pada manusia dihasilkan dan diatur.
Sumber: simdos.unud (Ilmu perkembangan gerak)
3. Keterkaitan antara level control dalam aktivitas karena proses perkembangn sendiri itu terdapat interkorelasi antara maturasi, pertumbuhan fisik, proses belajar (learning). Perkembangan motorik adalah salah satu proses yang akan dilalui oleh setiap manusia dimana dalam perkembangan motorik adanya suatu gerakan yang dilakukan, hasil dari suatu pola gerakan ini yang menggabungkan interaksi yang cukup kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang melibatkan sistem gerak yang dikontrol oleh otak sehingga terciptalah suatu aktivitas yang akan dilakukan.
Sumber: simdos.unud (Ilmu perkembangan gerak)
Izin menjawab pertanyaan no 1
1.Spinal & brain stem2.Subcortical
3.cortical
Sumber
Kobesova A, Kolar P. Developmental kinesiology: three levels of motor control in the assessment and treatment of the motor system. J Bodyw Mov Ther. 2014 Jan;18(1):23-33. doi: 10.1016/j.jbmt.2013.04.002. Epub 2013 May 14. PMID: 24411146.
Kobesova, A., Kolar, P. (2013). Developmental kinesiology: Three levels of motor control in the assessment and treatment of the motor system. Journal of Bodywork & Movement Therapies.
Izin menjawab nomer 1
1. Three level motor control
- Spinal & brain stem
- Subcortical
- Cortical
walaikumussalam warahmatullah
1. three level motor control :
• Spinal & brain stem
• Subcortical
• Cortica
2. Subcortical level.reflek primitif menjadi terhambat dan terintegrasi ketingkat motor kontrol yang lebih tinggi . Pematangan pola penggerak postural
- Stabilisasi
- Keseimbangan
- Kontraksi otot
- Melangkah maju dan fungsi penggerak
1. three level motor control :
Spinal & brain stem
Subcortical
Cortical
1. Apa sja three level motor control
2. Jelaskan peran penting three level motor control dalam gerak
3. Jelaskan bagaimna keterkaitan antara three level control dalam aktivitas
Jawab1. Spinal & Brainstem,cortical sub cortical
LEVELS OF ANALYSIS IN MOTOR CONTROL RICHARD W. PEW The University of Michigan, Ann Arbor, Mich. 48104 (U.S.A.)
2. Tiga tingkat kontrol sensorimotor di dalam sistem saraf pusat (SSP) dapat dibedakan. Selama tahap neonatal, gerakan umum dan refleks primitif dikendalikan di tingkat tulang belakang dan batang otak. Analisis gerakan umum spontan bayi baru lahir dan penilaian refleks primitif sangat penting dalam skrining dan pengenalan dini risiko perkembangan abnormal. Setelah periode bayi baru lahir, level subkortikal dari kontrol motorik SSP muncul dan matang terutama selama tahun pertama kehidupan. Hal ini memungkinkan stabilisasi batang dasar, prasyarat untuk setiap gerakan fasik dan untuk fungsi lokomotor ekstremitas. Pada tingkat subkortikal, otot orofasial dan informasi aferen secara otomatis terintegrasi dalam pola lokomotor postural. Akhirnya, tingkat kontrol motorik kortikal (tertinggi) semakin aktif. Kontrol kortikal penting untuk kualitas dan karakteristik gerakan individu. Ini juga memungkinkan untuk gerakan segmental yang terisolasi dan relaksasi. Seorang anak dengan gangguan kontrol motorik kortikal dapat didiagnosis dengan perkembangan dyspraxia atau gangguan koordinasi perkembangan. Model ontogenik manusia, yaitu pola motorik perkembangan, dapat digunakan baik dalam diagnosis maupun pengobatan disfungsi sistem lokomotor.
3.Perkembangan muskuloskeletal Imaturitas neonatal fungsional berjalan seiring dengan imaturitas anatomis. Kurva tulang belakang belum ditentukan (Abitbol, 1987; Lord et al., 1995; Kasai et al., 1996), dada berbentuk tong (diameter anteroposterior lebih panjang dari lebar; tidak seperti di masa dewasa), dataran tinggi tibialis miring, lengkung kaki belum terbentuk (Forriol Campos et al., 1990; Volpon, 1994), dll. Pematangan anatomi berlanjut setelah lahir dan, selain faktor-faktor lain (yaitu genetik, hormonal, metabolik, dan imunologis), itu tergantung pada kontrol SSP dari fungsi otot. Otot yang menarik lempeng epifisis sangat mempengaruhi pembentukan struktural. Oleh karena itu, sangat penting agar otot yang bekerja pada pelat epifisis berfungsi seimbang. Kontrol SSP yang benar memastikan aktivasi proporsional antara penggerak dan penculik, rotator eksternal dan internal, fleksor dan ekstensor dan memungkinkan pembentukan kerangka yang ideal. Pada anak dengan CP, baik motorik abnormal dan fungsi sensorik dan terjadinya kelainan anatomi akibat kontrol SSP abnormal dapat diamati (Volpon, 1994; DeLuca, 1996; Koman et al., 2004; Davids, 2010) . Sampai batas tertentu, ini mungkin dipengaruhi secara positif dengan memulai pengobatan dini dan terarah
• Kinesiologi perkembangan: Tiga tingkat kontrol motorik dalam penilaian dan perawatan sistem motorik Alena Kobesova, MD, PhD *, Pavel Kolar, PedDr, PhD
saya izin menjawab pertanyaan no 2
Untuk mengontrol gerakan, sistem saraf harus mengintegrasikan informasi sensorik multimodal (baik dari dunia luar maupun propioceptif) dan memperoleh sinyal yang diperlukan untuk merekrut otot guna melaksanakan suatu tujuan. Jalur ini mencakup banyak disiplin ilmu, termasuk Integrasi multisensori, sinyal, koordinasi, biomekanik, dan kognisi, dan tantangan komputasi sering dibahas di bawah istilah kontrol sensorimotor. Kontrol motorik yang sukses sangat penting dalam penanganan dunia untuk mencapai tujuan serta untuk mengembalikan tubuh, keseimbangan, dan keseimbangan.
Izin menjawab
1. Spinal & brain stem, Subcortical, Cortical
2. Peran penting three level motor control dalam gerak yaitu selama tahap neonatal, gerakan umum dan refleks primitif sangat penting dalam skrining dan pengenalan awal risiko perkembangan abnormal. Pada level subkortikal memungkinkan stabilisasi batang dasar, prasyarat untuk setiap gerakan fasik dan untuk fungsi lokomotor ekstremitas. Kontrol kortikal penting untuk kualitas dan karakteristik gerakan individu, memungkinkan juga untuk gerakan segmental yang terisolasi dan relaksasi.
3. Keterkaitan antara level control dalam aktivitas karena proses perkembangn sendiri itu terdapat interkorelasi antara maturasi, pertumbuhan fisik, proses belajar (learning). Perkembangan motorik adalah salah satu proses yang akan dilalui oleh setiap manusia dimana dalam perkembangan motorik adanya suatu gerakan yang dilakukan, hasil dari suatu pola gerakan ini yang menggabungkan interaksi yang cukup kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang melibatkan sistem gerak yang dikontrol oleh otak sehingga terciptalah suatu aktivitas yang akan dilakukan.
Assalamualaikum. Izin menjawab
1. three level motor control :
• Spinal & brain stem
• Subcortical
• Cortical
2. Peran penting three level motor control dalam gerak yaitu selama tahap neonatal, gerakan umum dan refleks primitif sangat penting dalam skrining dan pengenalan awal risiko perkembangan abnormal. Pada level subkortikal memungkinkan stabilisasi batang dasar, prasyarat untuk setiap gerakan fasik dan untuk fungsi lokomotor ekstremitas. Kontrol kortikal penting untuk kualitas dan karakteristik gerakan individu, memungkinkan juga untuk gerakan segmental yang terisolasi dan relaksasi.
3. Keterkaitan antara level control dalam aktivitas karena proses perkembangn sendiri itu terdapat interkorelasi antara maturasi, pertumbuhan fisik, proses belajar (learning). Perkembangan motorik adalah salah satu proses yang akan dilalui oleh setiap manusia dimana dalam perkembangan motorik adanya suatu gerakan yang dilakukan, hasil dari suatu pola gerakan ini yang menggabungkan interaksi yang cukup kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang melibatkan sistem gerak yang dikontrol oleh otak sehingga terciptalah suatu aktivitas yang akan dilakukan.
Kobesova, A., Kolar, P. (2013). Developmental kinesiology: Three levels of motor control in the assessment and treatment of the motor system. Journal of Bodywork & Movement Therapies.
Saya izin menjawab pertanyaan no 3
Stabilitas yang dibentuk optimal dari aktivasi 3 tingkat motor kontrol dapat mencegah dan mengubah pergeseran yang terjadi pada COG selama melakukan gerakan dinamis. Sistem sensoris dan motoris berkontribusi dalam mempertahankan keseimbangan. Stimulasi rangsangan dari sistem sensoris diperlukan untuk menunggu kondisi yang tidak stabil dan sistem motorik memiliki kontribusi yang sangat penting dalam memulai respons yang tepat waktu untuk mengantisipasi gangguan.
Sumber
ULFA, M., dkk. (2019). STABILISASI NEUROMUSKULER DINAMIS LEBIH MENINGKATKAN SALDO DINAMIS DARIPADA PROGRAM MOTOR PERSEPTUAL DI ANTARA ANAK-ANAK DENGAN SINDROM BAWAH USIA 7-15 TAHUN DI YAYASAN PRADNYAGAMA DENPASAR. JURNAL OLAHRAGA DAN KEBUGARAN. VOLUME 7 NO 2. 35-42
Assalamualaikum, saya Izin menjawab pertanyaan no 1dan2
- Spinal & brain stem
- Subcortical
Setelah periode bayi baru lahir, level subkortikal dari kontrol motorik SSP muncul dan matang terutama selama tahun pertama kehidupan. Hal ini memungkinkan stabilisasi batang dasar, prasyarat untuk setiap gerakan fasik dan untuk fungsi lokomotor ekstremitas. Pada tingkat subkortikal, otot orofasial dan informasi aferen secara otomatis terintegrasi dalam pola postural-lokomotor. Akhirnya, tingkat kontrol motorik kortikal (tertinggi) semakin aktif.
- Cortical
tingkat kontrol motorik kortikal (tertinggi) semakin aktif. Kontrol kortikal penting untuk kualitas dan karakteristik gerakan individu. Ini juga memungkinkan untuk gerakan segmental yang terisolasi dan relaksasi. Seorang anak dengan gangguan kontrol motorik kortikal dapat didiagnosis dengan perkembangan dyspraxia atau gangguan koordinasi perkembangan. Model ontogenetik manusia, yaitu pola motorik perkembangan, dapat digunakan baik dalam diagnosis maupun pengobatan disfungsi sistem lokomotor.
sumber : Journal of Bodywork and Movement Therapies
Volume 18, Issue 1, January 2014, Pages 23-33
Developmental physiology
Developmental kinesiology: Three levels of motor control in the assessment and treatment of the motor system
Author links open overlay panelAlenaKobesovaMD, PhDPavelKolarPedDr, PhD
https://doi.org/10.1016/j.jbmt.2013.04.002
Waalaikumsallam baik bu
Selamat malam bu,baik bu
Waalaikumsalam. Baik bu
Waalaikumussalam, baik bu.
Waalaikumsalam baik bu
Waalaikumslam baik bu
Waalaikumsalam baik ibu
Waalaikumsalam wr wb.
Baik buu.. bismillahirohmanirohiim🤲🏻
Waalaikumussalam baik bu
saya izin menjawab
1.kontrol motorik tiga tingkat:
• Batang tulang belakang & otak
• Subkortikal
• Kortikal
3. Perilaku gerak (perilaku motorik) merupakan subdisiplin yang lebih menekankan padaprinsip-prinsip perilaku manusia. Perilaku dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Teori gerak (kendali motorik)
Teori gerak adalah studi mengenai fungsi yang berperan dalam gerak manusia.
Sistem saraf dan otot merupakan komponen utama dalam menghasilakn gerak manusia.
Teori gerak membahas tentang bagaimana fungsi sistem saraf dan otot berperan
sebagai sistem yang mengontrol gerak manusia. Kontrol motorik juga belajar
mengenai faktor-faktor fungsi neuromuskuler yang mempengaruhi gerak manusia,
bagaimana fungsi sistem neuromuskuler dan aktivasi dan koordinasi otot-otot untuk
menghasilkan gerakan yang diinginkan.
2.Belajar gerak (pembelajaran motorik)
Belajar gerak dengan proses yang diperoleh dan gerak manusia
melalui proses belajar dan pengalaman-pengalaman individu.
3. Perkembangan gerak (perkembangan motorik)
Perkembangan gerak merupakan perubahan perilaku manusia yang merupakan
hasil interaksi antara kematangan suatu organisme dengan lingkungan.
Waalaikumssalam. Baik bu
Wa'alaikumsalam, baik bu
Waalaikumsalam Baik bu
Waalaikumussalam, baik bu
Waalaikumsalam, baik bu
Waalaikumsalam wr wb, baik bu
Waalaikumsalam baik ibu
Waalaikumsalam.wr.wb baik bu
Waalaikumsalam. Baik bu
Walaikumsallam baik ibu
wa'alaikumsalam baik ibu
Waalaikumussalaam baik bu
Walaikumsallam baik ibu
Walaikumsalam, baik bu.
Walaikumsallam baik bu
Selamat malam, baik ibu
Waalaikumussalaam baik bu
Waalaikumsalam wr.wb baik bu
Waalaikumsalam baik bu
Waalaikumsalam wr wb. Baik bu
waalaikumsalam, baik bu
Wa'alaikumsalam
Baik ibu
waalwaalaikumsalam baik bu
Waalaikumsalm wr wb. Baik buk
Izin menjawab No 3
Stabilitas yang optimal yang dibentuk dari aktivasi 3 level motor kontrol dapat mencegah dan mengembalikan pergeseran yang terjadi pada COG selama melakukan gerakan dinamis. Sistem sensoris dan motoris berkontribusi dalam mempertahankan keseimbangan. Stimulasi rangsangan dari sistem sensoris diperlukan untuk mendeteksi kondisi yang tidak stabil dan sistem motorik memiliki kontribusi yang sangat penting dalam memulai respons yang tepat waktu untuk mengantisipasi gangguan. Sehingga mempengaruhi terhadap kemampuan beraktivitas.
Sumber:
ULFA, M., dkk. (2019). DYNAMIC NEUROMUSCULAR STABILIZATION MORE INCREASING DYNAMIC BALANCE THAN PERCEPTUAL MOTOR PROGRAM AMONG CHILDREN WITH DOWN SYNDROME AGES 7-15 YEARS IN PRADNYAGAMA DENPASAR FOUNDATION. SPORT AND FITNESS JOURNAL. VOLUME 7 NO 2. 35-42
Waalaikumsallam baik bu
Izin menjawab no 2
1. Spinal & brain steam level
Ketidakdewasaan fungsional & struktural
Tidak ada keseimbangan, tidak ada fungsi postur tubuh
Ada reflek primitif Penting untuk diagnosis dini
2. Subcortical level
.reflek primitif menjadi terhambat dan terintegrasi ketingkat motor kontrol yang lebih tinggi
Pematangan pola penggerak postural
1. Stabilisasi
2. Keseimbangan
3. Kontraksi otot
4. Melangkah maju dan fungsi penggerak
Izin Jawab buk
1.
3 level control motor :
spinal dan brain stem
subcortical
cortical
2.
Fungsi level control :
Untuk stabiliasi penggerak trunk
3.
3 level motor dalam aktivitas akan memberikan stabilisasi dalam pergerakan manusia. Sehingga tubuh manusia dapat stabil dalam menentukan gerakan
1. three level motor control :
Spinal & brain stem
Subcortical
Cortical
Sumber : Kobesova A, Kolar P. Developmental kinesiology: three levels of motor control in the assessment and treatment of the motor system.
2. Motor control adalah pengaturan pergerakan organisme yang memiliki sistem saraf. Kontrol motorik mencakup refleks serta gerakan terarah.
Untuk mengontrol gerakan, sistem saraf harus mengintegrasikan informasi sensorik multimodal (baik dari dunia luar maupun propioceptif ) dan memperoleh sinyal yang diperlukan untuk merekrut otot guna melaksanakan suatu tujuan. Jalur ini mencakup banyak disiplin ilmu, termasuk integrasi multisensori , pemrosesan sinyal , koordinasi , biomekanik , dan kognisi , dan tantangan komputasi sering dibahas di bawah istilah kontrol sensorimotor. Kontrol motorik yang sukses sangat penting dalam berinteraksi dengan dunia untuk mencapai tujuan serta untuk postur tubuh, keseimbangan, dan stabilitas
Nomor 3
a. Neonatal
Gerakan umum dan refleks primitive pada tahap neonatal terjadi dikendalikan di tingkat tulang belakang dan batang otak. Analisis umum spontan bayi baru lahir gerakan dan penilaian refleks primitif sangat penting dalam skrining dan pengenalan awal risiko perkembangan abnormal. Misalnya, bayi yang baru lahir tidak bisa menggenggam dengan sengaja, refleks menggenggam adalah respons otomatis dan tidak disengaja untuk stimulasi telapak tangan proprioseptif dan taktil.
b. Subcortical
Motor control pada sistem saraf pusat muncul dan matang terutama selama tahun pertama kehidupan. Ini memungkinkan untuk stabilisasi dasar, prasyarat untuk setiap gerakan fasa dan untuk lokomotor fungsi ekstremitas. Pada tingkat subcortikal, otot orofasial dan informasi aferen secara otomatis terintegrasi dalam pola posturalelokomotor
c. Cortical
Tingkat motor control (tertinggi) semakin aktif. Control cortikal penting untuk kualitas dan karakteristik gerakan individu. Ini juga memungkinkan untuk diisolasi gerakan segmental dan relaksasi. Seorang anak dengan gangguan kontrol motorik kortikal dapat didiagnosis dengan perkembangan dyspraxia atau gangguan koordinasi perkembangan. Model ontogenetik manusia, yaitu pola motorik perkembangan, dapat digunakan baik dalam diagnosis maupun pengobatan disfungsi sistem lokomotor.