FORUM PENGANTAR FT INTEGUMEN

DISKUSI KELAS B

DISKUSI KELAS B

by Tyas Sari Ratna Ningrum -
Number of replies: 68

Assalammualaikum.
Selamat datang di pertemuan Integumen di modul sport and wellness.
silakan buka materinya dan kita diskusikan bersama apa saja kendalanya.

In reply to Tyas Sari Ratna Ningrum

Re: DISKUSI KELAS B

by 1910301066 SILVIA YULI MAHARANI -

Izin bertanya

Seperti yg ada di ppt penatalaksanaan dari fisioterapi itu ada manipulasi sendi. apa yg di maksud manipulasi sendi dan bagaimana prosedurnya?

In reply to 1910301066 SILVIA YULI MAHARANI

Re: DISKUSI KELAS B

by 1910301097 NAFI FATIYATUN KHASANAH -

Izin jawab

Manipulasi sendi adalah salah satu teknik terapi manual yang digunakan dalam penanganan keluhan muskuloskeletal. Manipulasi sendi merupakan jenis pergerakan pasif dari sendi, yang menggunakan gerakan mendorong dengan amplitudo rendah dan kecepatan tinggi (High Velocity Low Amplitude, HVLA)

In reply to 1910301066 SILVIA YULI MAHARANI

Re: DISKUSI KELAS B

by 1910301065 ZULMA SANTIYA -
Izin menjawab,

Terapi manipulasi adalah suatu gerakan pasif yang digerakkan dengan tiba- tiba, amplitudo kecil dan kecepatan yang tinggi, sehingga pasien tidak mampu mencapai gerakan yang terjadi (Mudatsir, 2007).

Sebagai contoh manipulasi pada sendi bahu :

- Traksi latero-ventro-cranial

Pasien diposisikan tidur telentang dan terapis berdiri di bagian sisi yang diterapi. Skapula difiksasi oleh berat tubuh pasien. Apabila memungkinkan dapat difiksasi menggunakan sabuk. Kedua tangan terapis memegang humeri sedekat mungkin dengan sendi, kemudian melakukan traksi ke arah latero-ventro-cranial. Lengan bawah pasien relaks disangga lengan bawah terapis. Lengan bawah terapis yang berlainan sisi mengarahkan gerakan (Syatibi, 2002). Traksi dipertahankan selama tujuh detik, diulangi sebanyak delapan kali dengan Grade III dan IV.

Terima kasih, maaf jika terjadi kesalahan dalam menjawab

In reply to 1910301066 SILVIA YULI MAHARANI

Re: DISKUSI KELAS B

by 1910301120 GHINA NABILLA CLAUDIA -

manipulasi sendi  merupakan bagian dari mobilisasi sendi. Secara mekanis tujuannya adalah untuk memperbaiki joint play movement dan dengan demikian memperbaiki roll-gliding yang terjadi selama gerakan aktif.  contohnya Traksi sendi bahu ke arah lateroventro -cranial Posisi pasien Pasien duduk, terapis berdiri pada sisi bahu yang sakit, kemudian tangan yang tidak sesisi memfikasi akromion menggunakaan ibu jari dan jari telunjuk. Tangan ynag lain memegang humerus dari medial, sedekat mungkin dengan sendi,kemudian melakukan gerakan traksi ke arah -latero-ventro-cranial. Lengan bawah pasienrileks disangga lengan bawah terapis. Lenganbawah terapis yang berlainansisimengarahkan gerakan. Traksidi pertahankan selama tujuh detik, diulangisebanyak delapan kali. Terapi manipulasi harus diakhiri apabila sendi telah mencapai LGS maksimal tanpa nyeri dan pasien dapat melakukan gerakan aktif dengan normal. mohon maaf jika salah

In reply to Tyas Sari Ratna Ningrum

Re: DISKUSI KELAS B

by 1910301116 LAILA SAFARIANA -

Waalaikumsalam Wr. Wb.

Izin bertanya. bagaimanakah peranan fisioterapi menghadapi pasien yang telah dilakukan amputasi akibat dari diabetic ulcus?

In reply to 1910301116 LAILA SAFARIANA

Re: DISKUSI KELAS B

by 1910301072 EKA ZINTA NURMALA DEWI -

Izin mencoba menjawab.

Peran Ft pada kasus amputasi karena ulkus diabetikus kurang lebih bisa melakukan intervensi-intervensi seperti exercise untuk mencegah terjadinya imobilisasi, karena pada kasus ulkus diabetikus biasanya terjadi pada bagian distal tungkai dan bagian tubuh yang diamputasi hanya dilakukan pada daerah yang dekat dengan ulkus tersebut saja. Jadi Ft bisa memberikan exercise pada bagian proksimal tungkai (bagian atas dari yang diamputasi) untuk mencegah terjadinya imobilisasi pada bagian tersebut yang bisa disebabkan karena kurangnya mobilisasi selama masa penyembuhan post operasi.

Sekian jawaban dari saya. Mohon maaf jika kurang tepat.

In reply to 1910301116 LAILA SAFARIANA

Re: DISKUSI KELAS B

by 1910301099 NINDY AMFIATI -

Izin menjawab

Peran fisioterapi pada kasus ini adalah dengan Pemberian granulocyte colony stimulating factors (GCSF) merupakan terapi al- ternatif yang masih dalam penelitian. GSCF diketahui dapat meningkatkan ak- tivitas neutrofil pada pasien DM.18 Pem- berian suntikan GSCF subkutan selama sa- tu minggu pada UKD yang disertai infeksi terbukti mempercepat eradikasi kuman, memperpendek waktu pemberian antibiotik serta menurunkan angka amputasi.Terapi ajuvan lain dalam pengelolaanUKD yang masih dalam tahap penelitan yaitu penggunaan faktor pertumbuhan (growth factor therapy) dan bioengineered tissue. Platelet-derived growth factor becaplermin (PDGF-b, becaplermin) digunakan untuk merangsang penyembuhan luka dan dianjurkan pada neuropati kaki diabetes. Pemakaian bahan ini secara topikal dikatakan efektif dan aman, namun belum terdapat data yang memadai.Produk bioengineered tissue seperti bioengineered skin (Apligraf) dan human dermis (Dermagraf) merupakan implan biologik aktif untuk mempercepat penyembuhan ulkus kronik. Produk bioengineered ini bekerja pada sistem penghantaran growth factor dan kom- ponen matriks dermal melalui aktifitas fibroblas yang merangsang pertumbuhan jaringan dan penutupan luka.

Mohon maaf jika ada kekurangan

In reply to 1910301116 LAILA SAFARIANA

Re: DISKUSI KELAS B

by 1910301115 DEWI YULIA SARI -

Rehabilitasi fisioterapi yang dapat dilakukan pada pasien pasca operasi amputasi misalnya terapi manual seperti pemijatan, ini akan mengurangi rasa sakit dan tegangan pada otot yang bekerja terlalu keras pada situasi yang masih baru tersebut.

In reply to Tyas Sari Ratna Ningrum

Re: DISKUSI KELAS B

by 1910301112 VAZIAH AMANDA -

ibu saya ingin bertanya, di pdf tersebut tertulis jika meskipun muskuloskeletalnya baik, namun bermasalah  di kulit dapat menghambat gerakan juga. Jadi jika terdapat masalah dikulit, apakah penanganannya tetap sama dengan memberikan physical therapy? 

Mohon maaf saya kurang paham di bagian ini bu

In reply to Tyas Sari Ratna Ningrum

Re: DISKUSI KELAS B

by 1910301086 DINA MUSYAROF -

Izin bertanya 

Bagaimana peran fisioterapi dalam menangani kasus ulcer post cancer ? 

In reply to 1910301086 DINA MUSYAROF

Re: DISKUSI KELAS B

by 1910301080 TUTUR YULIANTI -

Izin menjawab,

Peran Fisioterapi sangat penting setelah operasi kanker payudara untuk mengatasi rasa sakit, meredakan kekauan pada leher, punggung, dada, dan bahu, meningkatkan lingkup gerak sendi, meningkatkan daya tahan pasca operasi, meningkatkan kekuatan dan kebugaran kardiovaskular, dan memperbaiki ketidaksejajaran postur tubuh . Untuk mencegah komplikasi Fisioterapis menggunakan beberapa teknik fisioterapi, yaitu:

1.Chest Physiotherapy: Latihan untuk membantu meningkatkan kapasitas aerobik (jantung-paru) penting bagi wanita yang menderita kanker payudara.

2. Myofascial release: Setelah operasi kanker payudara, seorang pasien mungkin mengalami nyeri tekan dan spasme otot di sekitar area operasi termasuk dinding dada, bahu, dan lengan. Dengan di berikan myofascial release dan mobilisasi jaringan lunak dapat membantu mengurangi spasme otot sehingga mengurangi rasa sakit dan kelemahan otot.

3. Lymphatic drainage massage: Teknik fisioterapi khusus yang dirancang untuk membantu mengurangi risiko limfedema, atau pembengkakan di lengan, di sisi tempat Anda menjalani operasi. Latihan-latihan ini terutama dirancang untuk membantu mendapatkan kembali lingkup gerak pada lengan dan bahu.

4. Latihan peregangan dan penguatan (Stretching and strengthening exercise): Fisioterapis dapat mencegah ketidakseimbangan otot yang terjadi setelah operasi payudara. Fisioterapis meregangkan otot yang pendek dan menguatkan otot yang lemah.

In reply to Tyas Sari Ratna Ningrum

Re: DISKUSI KELAS B

by 1910301108 DARWINTO -
Izin bertanya Bu.

Di ppt dijelaskan Ulcus Diabeticum bisa menyebabkan hilangnya bagian dari jari kaki. Hilangnya ini akibat dari tindakan Amputasi atau Copot sendiri akibat luka yang terjadi ?

Terima Kasih

In reply to 1910301108 DARWINTO

Re: DISKUSI KELAS B

by 1910301114 SITI NUR AZZAHRA -

luka diabetik adalah luka 

atau lesi pada pasien DM yang mengakibatkan ulserasi aktif dan 

merupakan penyebab utama amputasi kaki. Dari penjelasan diatas dapat 

disimpulkan ulkus diabetik atau ulkus neuropati diabetik merupakan 

suatu luka terbuka pada lapisan kulit sampai ke dalam dermis biasanya 

pada ekstermitas bawah yang sulit diobati dan diakibatkan karena 

komplikasi makroangiopati yang dapat berkembang karena adanya 

infeksi dan merupakan penyebab utama amputasi kaki.

In reply to Tyas Sari Ratna Ningrum

Re: DISKUSI KELAS B

by 1910301109 ISTI AFIFATUL MUNAWAROH -

Mohon maaf ibu permisi izin bertanya, bagaimana penangangan pada pasien yang masih bayi terhadap kasus integumen yang terkena pada tangan, apakah fisioterapi tetap di perlukan atau kah hanya tenaga medis yang lain bu?

Terima kasih

In reply to Tyas Sari Ratna Ningrum

Re: DISKUSI KELAS B

by 1910301064 VISCA QOTRUNADA -
Salah satu Penatalaksanaan fisioterapi yaitu manipulasi sendi. Bagaimana cara nya dan apa saja yang perlu diperhatikan?
In reply to 1910301064 VISCA QOTRUNADA

Re: DISKUSI KELAS B

by 1910301098 AFRINA USWATUN HASANAH -

Izin mencoba menjawab, 

Manipulasi sendi merupakan jenis pergerakan pasif dari sendi, yang menggunakan gerakan mendorong dengan amplitudo rendah dan kecepatan tinggi (High Velocity Low Amplitude, HVLA). Teknik ini biasanya ditujukan pada satu atau lebih sendi synovial target dengan tujuan mendapatkan efek terapi. Hal yang harus diperhatikan yaitu Terdapat sejumlah risiko berkaitan dengan manipulasi sendi, terutama manipulasi sendi tulang belakang. Manipulasi sendi tulang belakang hanya boleh dilakukan untuk kondisi yang sesuai, dan tidak boleh digunakan sebagai teknik rutin. 


In reply to Tyas Sari Ratna Ningrum

Re: DISKUSI KELAS B

by 1910301092 LAILA NUR SAFITRI -

Izin bertanya bu, apakah  jika seseorang mengalami kasus combustio yang tidak tertangani seperti pada contoh di ppt bisa kembali normal?

In reply to Tyas Sari Ratna Ningrum

Re: DISKUSI KELAS B

by 1910301077 RIZA ALFIAN BURHANUDDIN -

Permisi Buk Izinbertanya Buk 

Bagaimana cara menangani pasien yang mengalami sensabilitas?lalu apa saja langkah-langkah modalitasnya yang bisa menangani sensabilitas nya pasien ini?