akni yang menyelimuti dirinya dengan kain ketika wahyu datang karena takut kepadanya disebabkan kemuliaannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berselimut ini ketika Allah Subhaanahu wa Ta'aala memuliakan Beliau dengan risalah-Nya dan mulai menurunkan wahyu kepada Beliau dengan perantaraan malaikat Jibril. Ketika itu, Beliau melihat perkara yang belum pernah dilihatnya dan tidak ada yang dapat teguh menghadapinya kecuali para rasul, maka Beliau terperanjat ketika melihat malaikat Jibril ‘alaihis salam. Setelah itu, Beliau mendatangi istrinya dan berkata dalam keadaan bergemetar, “Selimutilah aku-selimutilah aku.” Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberikan keteguhan kepadanya dan wahyu pun kemudian turun beturut-turut. Demikianlah yang diterangkan sebagian mufassir.
Mengamalkannya sebagai rutinitas dengan berdoa di 1/3 malam di surah ini, Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam untuk beribadah, kemudian memerintahkannya untuk bersabar terhadap gangguan kaumnya dan memerintahkan untuk tetap berdakwah serta memerintahkan Beliau untuk mengerjakan ibadah yang paling utama yaitu shalat dan di waktu yang paling utama, yaitu malam.