Kelompok A1

Review atonia uteri

Review atonia uteri

by evi wahyuntari -
Number of replies: 37

Assalammualaikum...anak2 sekalian mari kita awali pertemaun hari ini dengan bacaan Basmaalh bersama2...dilanjut dengan atadrus QS abasa ayat 20-30

In reply to evi wahyuntari

Re: Review atonia uteri

by evi wahyuntari -

Untuk materi hari ini kita akan mereview terkait dengan atonia uetri, silahkan di lihat vidionya dan mereview dari praktikum yang sudah kita lakukan kemarin...

saya akn mengajukan beberapa pertanyaan untuk diskusi juga:

1. Tanad gejala atonia uteri

2. faktor risiko


In reply to evi wahyuntari

Re: Review atonia uteri

by 1910105005 ANANDA SEFTI FITRIANA -

Tanda Gejala Atonia Uteri

  1. Uterus tidak berkontraksi, Gejala ini gejala yang khas dari atonia uteri dan yang membedakan atonia uteri dengan penyebab perdarahan lainnya.
  2. Konsistensi uterus lembek, Gejala ini gejala yang terpenting dari atonia uteri dan yang membedakan atonia uteri dengan penyebab perdarahan lainnya.
  3. Perdarahan pervaginam, Pedarahan yang terjadi sangat banyak namun tidak merembes. Darah yang keluar sering disertai gumpalan, karena tromboplastin sudah tidak lagi sebagai anti beku darah.
  4. Fundus Uteri Naik, Disebabkan adanya darah yang terperangkap dalam cavum uteri dan menggumpal.
  5. Terdapat tanda-tanda syok (Nadi cepat atau lemah, Tekanan darah rendah (sistolik < 90x/menit), Pucat, Keringat dingin atau kulit terasa dingin dan lembab, Pernafasan cepat frekuensi 30 kali/ menit atau lebih, Gelisah, bingung atau kehilangan kesadaran, Urine sedikit (<30cc/jam)).

Faktor resiko terjadinya atonia uteri

  1. Renggangan rahim yang dikarenakan kehamilan gemeli, polihidramnion, makrosemia atau janin besar.
  2. Kelelahan karena persalinan yang memanjang
  3. Kehamilan grande-multipara
  4. Persalinan yang di induksi atau di percepat dengan oksitosin, persalinan di percepat (partus presipitatus).
  5. Ibu dengan keadaan anemis atau menderita penyakit menahun.
  6. Mioma uteri yang mengganggu kontraksi rahim.
  7. Infeksi intrauterin (korioamnionitis).
  8. Ada riwayat atonia uteri
  9. Umur yang terlalu muda atau yang terlalu tua (<20 tahun atau > 35 tahun)



In reply to evi wahyuntari

Re: Review atonia uteri

by 1910105013 VANY PUSPITA ANGGRAENI -

Tanda dan gejala atonia

a. Uterus tidak berkontraksi dan lembek

b. Perdarahan segera setelah anak lahir (post partum primer). 

Perdarahan yang terjadi pada kasus atonia uteri sangat banyak dan tidak merembes. Yang sering terjadi adalah darah keluar disertai gumpalan, hal ini terjadi karena tromboplastin sudah tidak lagi sebagai anti beku darah.

c. Fundus uteri naik

Disebabkan adanya darah yang terperangkap dalam cavum uteri dan menggumpal.

d. Terdapat tanda-tanda syok

Tekanan darah rendah, denyut nadi cepat dan kecil,ekstrimitas dingin, gelisah, mual, apatis, dll.


FAKTOR RESIKO ATONIA

a. Regangan rahim berlebih karena kehamilan gemelli, polihidramnion, atau anak terlalu besar.

b. Kelelahan karena persalinan lama atau persalinan kasep.

c. Kehamilan grade-multipara.

d. Ibu dengan keadaan umum yang jelek, anemis, atau menderita penyakit menahun.

e. Mioma uteri yang mengganggu kontraksi rahim.

f. Infeksi intrauterine (korioamnionitis)

g. Ada riwayat pernah atonia uteri sebelumnya.

h. Dapat terjadi akibat melahirkan plasenta dengan memijat dan mendorong uterus kebawah sementara uterus belum terlepas dari tempat implannya atau uterus.

In reply to evi wahyuntari

Re: Review atonia uteri

by 1910105009 VIDA NAFISATUL FAJRIYAH -
baik bu

jadi untuk tanda & gejala atonia uteri yaitu :

  1. Pendarahan berlebihan dan tidak terkontrol setelah kelahiran anak
  2. Tekanan darah menurun
  3. Detak jantung meningkat
  4. Rasa nyeri
  5. Nyeri punggung.


untuk faktor risikonya adalah :

  1. pre-eklampsia
  2. Placenta previa
  3. Endometrium tipis
  4. Sisa-sisa plastenta retensio
  5. persalinan lama atau cepat
  6. Jarak kehamilan yang pendek
  7. Gangguan gizi pada ibu hamil
  8. Anemia selama kehamilan
  9. Multiparitas (lebih dari 5 kali selama kehamilan)
  10. Abnormalitas uterus seperti leiomioma, kelainan bawaan
  11. Rahim terlalu renggang akibat anak besar, hamil kembar, gemelli, hidramnion.



In reply to evi wahyuntari

Re: Review atonia uteri

by 1910105001 SEPTIANA VIKA ANDRIYANI -

Tanda gejala atonia uteri :

1. Keluarnya darah yang sangat banyak dan tidak terkontrol setelah bayi dilahirkan.

2. Tekanan darah menurun.

3. Peningkatan denyut jantung.

4. Jumlah sel darah merah di dalam tubuh ibu menurun.

5. Rasa nyeri dan muncul pembengkakan pada vagina.

6. Nyeri punggung.

Faktor Risiko Atonia Uteri :

1. Rahim yang terlalu teregang akibat polihidramnion. 

2. Kehamilan kembar.

3. Kehamilan dengan bayi berukuran besar.

4. Persalinan yang sangat cepat atau persalinan yang sangat lama.

In reply to evi wahyuntari

Re: Review atonia uteri

by 1910105010 HAYU WARDANI SATI -

1. Tanda Gejala Atonia Uteri 

a. Perdarahan pervaginam

Perdarahan yang sangat banyak dan darah tidak merembes. Biasanya darah keluar disertai gumpalan disebabkan tromboplastin sudah tidak mampu lagi sebagai anti pembeku darah

b. Konsistensi rahim lunak

Merupakan gejala terpenting yang membedakan atonia uteri dengan penyebab perdarahan lain

c. Fundus uteri naik

d. Terdapat tanda-tanda syok :

- Nadi cepat dan lemah (110x/menit atau lebih)

- Tekanan darah sangat rendah yaitu tekanan sistolik < 90 mmHg

- Pucat

- Keringat atau kulit terasa dingin dan lembab

- Pernafasan cepat dengan frekuensi 30x/menit atau lebih

- Gelisah, bingung, atau kehilangan kesadaran

- Urine yang sedikit (< 30 CC/jam)


2. Faktor Risiko 

a. Regangan rahim berlebihan karena kehamilan gemeli, polihidramnion, atau anak terlalu besar

b. Kelelahan karena persalinan lama atau persalinan kasep

c. Persalinan yang terlalu cepat (partus presipitatus)

d. Persalinan dengan induksi atau akselerasi oksitosin

e. Kehamilan grande-multipara

f. Ibu dengan keadaan umum jelek, anemis, atau menderita penyakit menahun

g. Mioma uteri yang mengganggu kontraksi rahim

h. Infeksi intrauterine (korioamnionitis)

i. Ada riwayat pernah atonia uteri sebelumnya

j. Umur yang terlalu muda atau terlalu tua (<20 tahun dan > 35 tahun)

k. Magnesium sulfat yang digunakan untuk mengendalikan kejang pada preeklampsia atau eklamsia


In reply to evi wahyuntari

Re: Review atonia uteri

by 1910105004 MASFUFAH RAHMAWATI -

 Tanda gejala atonia uteri

1) Uterus tidak berkontraksi dan lembek

Gejala ini merupakan gejala terpenting/khas atonia uteri dan yang membedakan atonia dengan penyebab perdarahan yang lainnya.

2) Perdarahan segera setelah anak lahir (post partum primer).

Perdarahan yang terjadi pada kasus atonia uteri sangat banyak dan tidak merembes. Yang sering terjadi adalah darah keluar disertai gumpalan, hal ini terjadi karena tromboplastin sudah tidak lagi sebagai anti beku darah.

3) Fundus uteri naik

Disebabkan adanya darah yang terperangkap dalam cavum uteri dan menggumpal.

4) Terdapat tanda-tanda syok

Tekanan darah rendah, denyut nadi cepat dan kecil, ekstrimitas dingin, gelisah, mual, apatis, dll.


Faktor Resiko 

Faktor–faktor predisposisi Atonia uteri meliputi :

1) Regangan rahim yang berlebihan dikarenakan Polihidramnion, kehamilan kembar, makrosemia atau janin besar

2) Persalinan yang lama

Persalinan yang lama dimaksud merupakan persalinan yang memanjang pada kala satu dan kala dua yang terlalu lama (Prawirahardjo, 2010).

3) Persalinan yang terlalu cepat atau persalinan spontan

4) Persalinan yang diinduksi atau dipercepat dengan oksitosin

5) Multiparitas yang sangat tinggi

6) Ibu dengan usia yang terlalu muda dan terlalu tua serta keadaan umum ibu yang jelek, anemis, atau menderita penyakit menahun. 

Terjadinya peningkatan kejadian atonia uteri sejalan dengan meningkatnya umur ibu yang diatas 35 tahun dan usia yang seharusnya belum siap untuk dibuahi. Hal ini dapat diterangkan karena makin tua umur ibu, makin tinggi frekuensi perdarahan yang terjadi (Prawirihardjo, 2010).

7) Jarak kehamilan yang dekat (kurang dari dua tahun).

8) Bekas operasi Caesar.

9) Pernah abortus (keguguran) sebelumnya. Bila terjadi riwayat persalinan kurang baik, ibu sebaiknya melahirkan dirumah sakit, dan jangan di rumah sendiri.

10)Dapat terjadi akibat melahirkan plasenta dengan memijat dan mendorong uterus kebawah sementara uterus belum terlepas dari tempat implannya atau uterus.

Perdarahan yang banyak dalam waktu singkat dapat diketahui. Tetapi, bila perdarahan sedikit dalam waktu banyak tanpa disadari, pasien (ibu) telah kehilangan banyak darah sebelum ibu tanpak pucat dan gejala lainnya. Perdarahan karena atonia uteri, uterus tanpak lembek membesar (Yulianingsih, 2009).

In reply to evi wahyuntari

Re: Review atonia uteri

by 1910105014 RIRIN SETIAWATI -

Tanda gejala atonia uteri

Gejala utama atonia uteri adalah rahimnya rileks dan tidak berkontraksi setelah melahirkan. Atonia Uteri adalah penyebab paling umum dari pendarahan postpartum. Pendarahan postpartum didefinisikan sebagai kehilangan darah lebih dari 500 ml setelah plasenta dikeluarkan.

Gejala lain yang dapat timbul apabila ibu mengalami perdarahan pasca melahirkan antara lain:

  1. Pendarahan berlebihan dan tidak terkontrol setelah kelahiran anak
  2. Tekanan darah menurun
  3. Detak jantung meningkat
  4. Rasa nyeri
  5. Nyeri punggung.

Penyebab Atonia uteri

Ada banyak faktor yang dapat membuat otot rahim gagal berkontraksi setelah persalinan. Beberapa penyebab paling umum dari atonia uteri adalah:

  1. Persalinan lama atau persalinan tertunda
  2. Pembesaran rahim karena terlalu banyak cairan ketuban (polydramnios) atau anak terlalu besar
  3. Pemberian oksitosin, anestesi umum atau obat-obatan lain selama persalinan
  4. Proses induksi kerja melalui penggunaan obat-obatan

Selain itu, ada banyak kondisi lain yang juga dapat meningkatkan risiko atonia uteri. Ini termasuk kehamilan kembar, riwayat lebih dari 2-3 bagian, persalinan dibantu dengan pinset atau vakum. Usia di atas 35 dan obesitas juga disebutkan secara medis dan memiliki risiko atonia uteri yang lebih tinggi.

Faktor resiko

Atonia uteri memiliki faktor risiko. Faktor risiko untuk atonia uteri juga merupakan faktor risiko untuk perdarahan postpartum. Mempertimbangkan bahwa ada beberapa faktor risiko untuk pendarahan postpartum yang bukan merupakan faktor risiko untuk atonia uteri.

Berikut ini adalah faktor risiko atonia uteri:

  1. pre-eklampsia
  2. Placenta previa
  3. Endometrium tipis
  4. Sisa-sisa plastenta retensio
  5. persalinan lama atau cepat
  6. Jarak kehamilan yang pendek
  7. Gangguan gizi pada ibu hamil
  8. Anemia selama kehamilan
  9. Multiparitas (lebih dari 5 kali selama kehamilan)
  10. Abnormalitas uterus seperti leiomioma, kelainan bawaan
  11. Rahim terlalu renggang akibat anak besar, hamil kembar, gemelli, hidramnion.

In reply to evi wahyuntari

Re: Review atonia uteri

by 1910105012 YUSITADIKA ARINI -

Tanda dan Gejala Atonia Uteri

1) Uterus tidak berkontraksi dan lembek


2) Perdarahan segera setelah anak lahir (post partum primer).

 

3) Fundus uteri naik

Disebabkan adanya darah yang terperangkap dalam 

cavum uteri dan menggumpal.

4) Terdapat tanda-tanda syok

Tekanan darah rendah, denyut nadi cepat dan kecil, 

ekstrimitas dingin, gelisah, mual, apatis, dll.



faktor risiko atonia uteri:

• pre-eklampsia

• Placenta previa

• Endometrium tipis

• Sisa-sisa plastenta retensio

• persalinan lama atau cepat

• Jarak kehamilan yang pendek

• Gangguan gizi pada ibu hamil

• Anemia selama kehamilan

• Multiparitas (lebih dari 5 kali selama kehamilan)

• Abnormalitas uterus seperti leiomioma, kelainan bawaan

• Rahim terlalu renggang akibat anak besar, hamil kembar, gemelli, hidramnion

In reply to evi wahyuntari

Re: Review atonia uteri

by 1910105002 JIANVASYA YURI GUNCHA KISALINGTA -

Gejala lain yang dapat timbul apabila ibu mengalami perdarahan pasca melahirkan antara lain:

  1. Pendarahan berlebihan dan tidak terkontrol setelah kelahiran anak
  2. Tekanan darah menurun
  3. Detak jantung meningkat
  4. Rasa nyeri
  5. Nyeri punggung.

Penyebab Atonia uteri

  1. Persalinan lama atau persalinan tertunda
  2. Pembesaran rahim karena terlalu banyak cairan ketuban (polydramnios) atau anak terlalu besar
  3. Pemberian oksitosin, anestesi umum atau obat-obatan lain selama persalinan
  4. Proses induksi kerja melalui penggunaan obat-obatan

Kondisi lain yang juga dapat meningkatkan risiko atonia uteri. Ini termasuk kehamilan kembar, riwayat lebih dari 2-3 bagian, persalinan dibantu dengan pinset atau vakum. 

Faktor resiko : 

  1. pre-eklampsia
  2. Placenta previa
  3. Endometrium tipis
  4. Sisa-sisa plastenta retensio
  5. persalinan lama atau cepat
  6. Jarak kehamilan yang pendek
  7. Gangguan gizi pada ibu hamil
  8. Anemia selama kehamilan
  9. Multiparitas (lebih dari 5 kali selama kehamilan)
  10. Abnormalitas uterus seperti leiomioma, kelainan bawaan
  11. Rahim terlalu renggang akibat anak besar, hamil kembar, gemelli, hidramnion.

In reply to evi wahyuntari

Re: Review atonia uteri

by 1910105008 YUNISA WULANDARI -

Gejala utama atonia uteri adalah rahimnya rileks dan tidak berkontraksi setelah melahirkan.Gejala lain atonia uteri:
• Pendarahan berlebihan dan tidak terkontrol setelah kelahiran anak
• Tekanan darah menurun
• Detak jantung meningkat
• Rasa nyeri
• Nyeri punggung.

faktor risiko atonia uteri:
• pre-eklampsia
• Placenta previa
• Endometrium tipis
• Sisa-sisa plastenta retensio
• persalinan lama atau cepat
• Jarak kehamilan yang pendek
• Gangguan gizi pada ibu hamil
• Anemia selama kehamilan
• Multiparitas (lebih dari 5 kali selama kehamilan)
• Abnormalitas uterus seperti leiomioma, kelainan bawaan
• Rahim terlalu renggang akibat anak besar, hamil kembar, gemelli, hidramnion


In reply to evi wahyuntari

Re: Review atonia uteri

by 1910105014 RIRIN SETIAWATI -
In reply to 1910105014 RIRIN SETIAWATI

Re: Review atonia uteri

by evi wahyuntari -

baik anak2 seklaian untuk atonia dari yang sudah kita pelajari secara offline kemarain apakah ada yg akan di tanayakan lagi?

In reply to evi wahyuntari

Re: Review atonia uteri

by 1910105010 HAYU WARDANI SATI -
Bu jadi untuk pemberian infus RL+20 unit oksitosin yang pertama jika tidak ada asisten itu kita tunggu sampai 10 menit habis ya Bu baru kita melakukan KBI kembali ?