Forum Diskusi Kelas C

Diskusi askep pasca trauma

Diskusi askep pasca trauma

by Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J. -
Number of replies: 109

Pelajari PPT Askep pasca trauma, selanjutnya diskusikan hal-hal-di bawah ini:

1. Apakah definisi diagnosa keperawatan: sindrom pasca trauma

2. Apakah tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI?

3. Apa penyebab terjadinya sindrom pasca trauma?

4. Apa tujuan intervensi keperawatan sindrom pasca trauma?

5. Apa intervensi keperawatan untuk mengatasi sindrom pasca trauma?

6. Apa yang anda ketahui tentang bencana?

7. Apa kaitannya bencana dengan diagnosa keperawatan sindrome pasca trauma?

8. Apa peran tenaga kesehatan jiwa dalam setiap fase bencana?


In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201148 DONNY L.A -

1.      Sindrom pasca trauma adalah respon maladatif yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma

2.      Tanda dan gejala mayor dan minor

Mayor

            Subjektif

·         Mengungkapkan secaa berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma

·         Merasa cemas

·         Teringat kembali kejadian

Objektif

·         Memori masa lalu terganggu

·         Mimpi buruk berulang

·         Ketakutan berulang

Minor

                        Subjektif

·         Tidak percaya orang lain

·         Menyalahkan diri sendiri

Objektif

·         Minat berinteraksi dengan orang lain menurun

·         Konfusi atau disosiasi

·         Gangguan interprestasi realitas

·         Sulit berkonsentrasi

·         Waspada berlebihan

3.      Penyebab sindrom pasca trauma

a.       Bencana

b.      Peperangan

c.       Riwayat korban prilaku kekerasan

d.      Kecelakaan

e.       Saksi pembunuhan


In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201149 ANDRI MUHAMMAD RIDWAN -

2.GEJALA dan TANDA MINOR (SDKI)

DS:

1.Tidak percaya

pada orang lain

2. Menyalahkan

diri sendiri


DO:

1. Minat berinteraksi dengan orla

menurun

2. Konfusi atau disosiasi

3. Gangguan interpretasi realitas

4. Sulit berkonsentrasi

5. Waspada berlebihan

6. Pola hidup terganggu

7. Tidur terganggu

8. Merusak diri sendiri (missal: konsumsi

alcohol, penggunaan zat, percobaan

bunuh diri, Tindakan kriminal



GEJALA dan TANDA MAYOR (SDKI)

DS:

1.Mengungkapkan 

secara berlebihan

atau menghindari

pembicaraan

kejadian trauma

2. Merasa cemas

3. Teringat

Kembali kejadian

traumatis


DO:

1. Memori masa lalu

terganggu

3. Mimpi buruk berulang

4. Ketakutan berulang

5. Menghindari aktifitas, 

tempat atau orang yang 

membangkitkan kejadian

trauma

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201204 RIZKA WIDYANINGRUM -

1. Apakah definisi diagnosa keperawatan: sindrom pasca trauma

Jawab: 

Sindrom Pasca Trauma ( SDKI ) adalah Respon maladaptive yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma.


2. Apakah tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI?

Jawab:

Gejala mayor meliputi,

a. Subjektif, Meliputi Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma, Merasa cemas, Teringat Kembali kejadian traumatis.

b. Objektif, meliputi Memori masa lalu terganggu, Mimpi buruk berulang, Ketakutan berulang, Menghindari aktifitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadian trauma.

Gejala minor meliputi,

a. Subjektif, antara lain Tidak percaya pada orang lain dan Menyalahkan diri sendiri

b. Objektif, antara lain Minat berinteraksi dengan orla menurun, Konfusi atau disosiasi, Gangguan interpretasi realitas, Sulit berkonsentrasi, Waspada berlebihan, Pola hidup terganggu, Tidur terganggu, Merusak diri sendiri (missal: konsumsi alcohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, Tindakan kriminal.


3. Apa penyebab terjadinya sindrom pasca trauma?

Jawab:

Penyebab menurut SDKI:

1. Bencana

2. Peperangan

3. Riwayat korban perilaku kekerasan

5. Kecelakaan

6. Saksi pembunuhan


4. Apa tujuan intervensi keperawatan sindrom pasca trauma?

Jawab:

Tujuan intervensi menurut SDKI, luaran utama: ketahanan personal meningkat. Kemudian luaran tambahan meliputi, peningkatan pada harapan, harga diri, ketahanan keluarga, pola tidur, resolusi berduka, status kenyamanan, status koping, status spiritual, serta tingkat agitasi dan tingkat depresi menurun.


5. Apa intervensi keperawatan untuk mengatasi sindrom pasca trauma?

Jawab:

Intervensi utama menurut SIKI yaitu Dukungan proses berduka dan reduksi ancietas. Serta intervensi tambahan seperti dukungan kelompok, Dukungan keyakinan, dukungan memaafkan, konseling, orientasi realitas, terapi kelompok, dll.

Contoh Intervensi Dukungan Proses berduka (I.09274)

- Identifikasi kegilaan yang dihadapi

- Identifikasi proses berduka yang dialami

- Tunjukkan sikap menerima dan empati

- Motivasi agar mau mengungkapkan perasaan dan kehilangan

- Jelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa sikap mengingkari, marah, tawar menawar, depresi dan menerima adalah eajar dalam menghadapi kehilangan

- Anjurkan mengekspresikan perasaan tentang kehilangan


6. Apa yang anda ketahui tentang bencana?

Jawab:

Menurut saya, bencana adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak menyenangkan dan mengancam atau mengganggu kehidupan yang dapat menimbulkan kerusakan, kehilangan harta benda atau nyawa seseorang, serta gangguan fisik maupun psikologis.


7. Apa kaitannya bencana dengan diagnosa keperawatan sindrome pasca trauma?

Jawab:

Memurut saya, kaitan bencana dengan diagnosa keperawatan sindrome pasca trauma sangat berhubungan. Dampak dari bencana tentunya akan menimbulkan respon psikologis bagi yang mengalaminya, sehingga jika yang dialami adalah respon maladaptif maka akan menimbulkan respon trauma psikologis bagi seseorang yang kemudian akan memunculkan berbagai gejala yang kemudian akan menjadi sebuah kumpulan gejala (sindrome). Sindrome pasca trauma merupakan diagnosa keperawatan yang ditujukan bagi seseorang yang mengalami respon maladaptif dari kejadian trauma misalnya akibat bencana.


8. Apa peran tenaga kesehatan jiwa dalam setiap fase bencana?

Jawab: 

a. Tahap impact saat bencana (0-48 jam)

Monitor dampak bencana terhadap lingkungan

1. Mengobservasi dan mendengarkan korban yang paling terpengaruh

2. Pantau lingkungan yang dapat mencetuskan stres

b. Tahap rescue setelah bencana (0-1 minggu)

Meningkatkan kemampuan bertahan

1. Memotivasi interaksi social

2. Melatih kemampuan menyelesaikan masalah

3. Penyuluhan mengenai: respon stress, trauma, koping, respon normal versus abnormal dalam situasi abnormal, factor risiko, pelayanan yang tersedia.

4. Dukungan keluarga dan social

5. Merawat yang berduka

6. Dukungan spiritual

c. Tahap recovery (>4 minggu)

1. Terapi secara langsung khususnya bagi yang mengalami dampak lebih berat

2. Mengurangi atau memperbaiki gejala atau meningkatkan fungsi melalui pendekatan: individual, keluarga, dan komunitas

3. Farmakoterapi

4. Perawatan jangkan pendek maupun jangka panjang


In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201172 LIANA FARADITA . AZIS -

Ijin menjawab buk

1.SPT Adalah Respon maladaptive yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma

2.Tanda gejalah mayor dan minor menurutu sdki :

1.Mayor

Tanda :

-memori masa lalu terganggu

-mimpi buruk berulang

-ketakutan berulang

-Menghindari aktifitas, 

tempat atau orang yang 

membangkitkan kejadian

trauma

Gejalah :

-Mengungkapkan 

secara berlebihan

atau menghindari

pembicaraan

kejadian trauma

-Merasa cemas

-Teringat

Kembali kejadian

traumatis

2.Minor 

Tanda

-Minat berinteraksi dengan orla

menurun

-Konfusi atau disosiasi

- Gangguan interpretasi realitas

- Sulit berkonsentrasi

-Waspada berlebihan

-Pola hidup terganggu

-Tidur terganggu

- Merusak diri sendiri (missal: konsumsi

alcohol, penggunaan zat, percobaan

bunuh diri, Tindakan kriminal

Gejalah :

-Tidak percaya

pada orang lain

- Menyalahkan

diri sendiri

3. Penyebab

 a.Bencana

 b. Peperangan

c. Riwayat korban 

perilaku kekerasan

d. Kecelakaan

e. Saksi pembunuhan

 4.tujuan intervensi keperawatan SPT :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ketahanan

personal pasien akan meningkat,

 5.apa intervensi keperawatan untuk mengatasi spt :

Dukungan proses berduka

 6.yang saya ketahui tentang bencana itu adalah sesuatu hal buruk yang terjadi di muka bumi ini. Bisa berupa bencana alam seperti tsunami, gempa bumi dan lainnya. Selain bencana alam ada juga bencana non alam seperti kecelakaan motor atau kecelakaan di tempat kerja yang bisa mengancam jiwa

7. Kaitannya bencana dengan SPT karena bencana menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami SPT

 8.peran tenaga kesehatan jiwa dalam setiap fase bencana adalah

a. Tahapan Impact 0-48 jam setelah kejadian bencana :

Pemenuhan kebutuhan dasar

1. Menjamin keamanan, keselamatan

2. Memastikan kesediaan makanan dan pengungsian

3. Memberikan pendampingan orientasi kejadian

4. Memfasilitasi komunikasi dengan keluarga, teman, maupun komunitas

5. Mengkaji lingkungan dari kemungkinan ancaman bahaya

Melakukan pertolongan pertama pada psikologis (Psychological First/PFA)

1. Mempertahankkan dukungan dan menunjukkan kehadiran bagi mereka yang 

mengalami distress

2. Menjaga agar keluarga dapat tetap Bersama

3. Memberikan informasi yang adekuat yang dibutuhkan penyintas

4. Melindungi penyintas dari kemungkinan bahaya

5. Mengurangi dampak perubahan fisiologis.

Selain itu 

Monitor dampak bencana terhadap lingkungan

1. Mengobservasi dan mendengarkan korban yang paling 

terpengaruh

2. Pantau lingkungan yang dapat mencetuskan stres

Memberikan bantuan teknis, konsultasi, dan pelatihan

3. Meningkatkan kapasitas organisasi dan caregiver untuk

menyediakan apa yang diperlukan untuk membangun Kembali 

struktur komunitas, mendorong pemulihan/ketahanan keluarga, 

dan menjaga masyarakat.


b.Tahapan Rescue 0-1 minggu setelah terjadi bencana

Pengkajian kebutuhan lanjutan

1. Mengkaji status terkini, seberapa baik kebutuhan bisa ditangani, perbaikan lingkungan, 

intervensi tambahan apa yang diperlukna untuk individu, keluarga maupun kelompok

Triase Bencana

1. Pengkajian status klinis

2. Rujukan kasus bila diperlukan

3. Mengidentifikasi kelompok rentan maupun individu yang berisiko tinggi

4. Pemberian askep dalam RS darurat maupun rawat jalan

Sosialisasi dan penyebaran informasi

1. Melakukan kontak dan identifikasi penyintas yang belum terjangkau

2. Menginformasikan secara adekuat mengenai pelayanan yang lain, koping, proses 

recovery melalui pembentukan struktur komunitas sementara di pengungsian, flyer maupun website.

Dan juga

Meningkatkan kemampuan bertahan

1. Memotivasi interaksi social

2. Melatih kemampuan menyelesaikan masalah

3. Penyuluhan mengenai: respon stress, trauma, koping, 

respon normal versus abnormal dalam situasi

abnormal, factor risiko, pelayanan yang tersedia.\

4. Dukungan keluarga dan social

5. Merawat yang berduka

6. Dukungan spiritual


c.Tahapan Recovery -4 minggu setelah terjadi bencana

Monitor lingkungan yang mendukung untuk pemulihan

1. Observasi dan mendengarkan lebih dalam penyintas yang terkena dampak lebih

berat

2. Monitor ancaman lingkungan

3. Monitor ancaman yang pernah muncul maupun yang masih terjadi

4. Monitor pelayanan yang tersedia untuk keberlanjutan.


d.PASCA BENCANA (REHABILITASI)

1. Terapi secara langsung khususnya bagi yang mengalami dampak

lebih berat

2. Mengurangi atau memperbaiki gejala atau meningkatkan fungsi

melalui pendekatan: individual, keluarga, dan komunitas

3. Farmakoterapi

4. Perawatan jangkan pendek maupun jangka panjang

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201186 NURUL FITRIANI -

1. Apakah definisi diagnosa keperawatan: sindrom pasca trauma

Jawab :

 Definisi diagnosa keperawatan sindrom pasca trauma :Respon maladaptif yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma.

2. Apakah tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI?

Jawab: 

(Gejala dan Tanda Mayor)


1. Subjektif

. Mengungkapkan secara berlebihan atau mengindari pembicaraan kejadian trauma

. Merasa cemas

. Teringat kembali kejadian traumatis


2. Objektif

. Memori masa lalu terganggu

. Mimpi buruk berulang

. Ketakutan berulang

. Menghindari aktivitas, tempat atau orang yang membangkitakn kejadian trauma



(Gejala dan Tanda Minor)


1. Subjektif

. Tidak percaya pada orang lain

. Menyalahkan diri sendiri


2. Objektif

. Minat berinteraksi dengan orang lain menurun

. Konfusi atau disosiasi

. Gangguan interpretasi realistis

. Sulit berkonsentrsiwaspada berlebihan

. Pola hidup terganggu

. Tidur terganggu

. Merusak diri sendiri (mis. konsumsi alkohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, tindakan kriminal)

3. Apa penyebab terjadinya sindrom pasca trauma?

Jawab :

Penyebab

1. Bencana

2. Peperangan

3. riwayat korban perilaku kekerasan

4. Kecelakaan

6. Apa yang anda ketahui tentang bencana?

Jawab:

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak.


8. Apa peran tenaga kesehatan jiwa dalam setiap fase bencana?

Jawab: 

peran perawat dalam penanggulangan bencana tidak hanya mengurangi morbiditas dan mortalitas korban bencana pada saat respon darurat. Perawat berperan juga untuk mempersiapkan masyarakat siap menghadapi bencana dengan meningkatkan resilience. Menurut International Council of Nurses (ICN) kompetensi perawat bencana  muncul pada fase mitigasi, preparedness, relief, pemulihan dan rehabilitasi.  Misalnya pada fase preparedness, perawat melakukan pengkajian kebutuhan komunitas, pada fase akut memberikan perawatan fisik dan mental bagi korban, pada fase pemulihan berperan untuk mengembalikan fungsi pelayanan kesehatan.

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201165 DINDA APRILIA -

2. Menurut SDKI (2016) gejala tanda mayor objektifnya yaitu suhu tubuh diatas nilai normal . Sedangkan, gejala tanda minor objektifnya kulit merah, kejang, takikardi, takipnea, kulit terasa hangat.

3.Faktor Risiko PTSD

Menderita kecanduan alkohol atau penyalahgunaan NAPZA. Menderita gangguan mental lain, misalnya gangguan kecemasan. Memiliki keluarga dengan riwayat gangguan mental, seperti depresi. Mendapat pengalaman traumatis sebelumnya, misalnya dirundung (bullying) pada masa kecil.

4.1. Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2.pasien dapat mengenali peristiwa traumatis yang di alaminya

3. Pasien dapat memahami  hubungan antara peristiwa traumatis yang di alaminya dan keadaan dirinya saat ini 

4. Pasien dapat mengidentifikasi cara-cara mengatasi sindrome pascatrauma yang dialami

5.pasien dapat mengidentifikasi faktor pendukung yang dapat dijangkau

6.pasien memanfaatkan faktor pendukung 

7. Pasien dapat menggunakan obat-obatan yang diperlukan sesuai dengan aturan


In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201176 AJENG PRATIWI NURJANAH -

1. Apakah definisi diagnosa keperawatan: sindrom pasca trauma

Síndrome pasca trauma yaitu Respon maladaptif yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma.

 

2. Apakah tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI?

Gejala dan Tanda Mayor

A. Subjektif

1. Mengungkapkan secara berlebihan atau mengindari pembicaraan kejadian trauma

2. Merasa cemas

3. Teringat kembali kejadian traumatis

B. Objektif

1. Memori masa lalu terganggu

2. Mimpi buruk berulang

3. Ketakutan berulang

4. Menghindari aktivitas, tempat atau orang yang membangkitakn kejadian trauma

Gejala dan Tanda Minor

A. Subjektif

1. Tidak percaya pada orang lain

2. Menyalahkan diri sendiri

B. Objektif

1. Minat berinteraksi dengan orang lain menurun

2. Konfusi atau disosiasi

3. Gangguan interpretasi realistis

4. Sulit berkonsentrsi

5. waspada berlebihan

6. Pola hidup terganggu

7. Tidur terganggu

8. Merusak diri sendiri (mis. konsumsi alkohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, tindakan kriminal)


3. Apa penyebab terjadinya sindrom pasca trauma?

Hal ini disebabkan faktor dari :

1. Korban kekerasan

2. Post traumatic stress disorder (PTSD)

3. Korban Bencana alam

4. Multiple personality disorder

5. Korban kekerasan seksual

6. Korban peperangan

7. Cedera multiple (kecelakaan lalu lintas)


4. Apa tujuan intervensi keperawatan sindrom pasca trauma?

a. Klien dapat menjalin dan membina hubungan saling percaya

b. Klien dapat mengenal ansietasnya

c. Klien dapat memperluas kesadarannya terhadap perkembangan ansietas

d. Klien dapat menggunakan mekanisme koping yang adaptif


5. Apa intervensi keperawatan untuk mengatasi sindrom pasca trauma?

Intervensi keperawatan dapat menggunakan Psikoterapi secara individual atau berkelompok dengan pasien PTSD lain. Ada beberapa jenis psikoterapi yang biasanya digunakan untuk mengatasi PTSD, yaitu:

* Terapi perilaku kognitif, untuk mengenali dan mengubah pola pikir pasien yang negatif menjadi positif.

* Terapi eksposur, untuk membantu pasien menghadapi keadaan dan ingatan yang memicu trauma secara efektif.

* Eye movement desensitization and reprocessing (EMDR), yaitu kombinasi terapi eksposur dan teknik gerakan mata untuk mengubah respons pasien saat teringat kejadian traumatis.


6. Apa yang anda ketahui tentang bencana?

bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.


7. Apa kaitannya bencana dengan diagnosa keperawatan sindrome pasca trauma?

Trauma terjadi/diakibatkan faktor adanya impuls yang terjadi dimana bencana merupakan faktor yg dapat menimbulkan terjadinya trauma.

Trauma akan menimbulkan gejala maupun tanda/faktor psikologis manusia dalam menyikapi adanya kejadian yang tidak diinginkan/bencana.


8. Apa peran tenaga kesehatan jiwa dalam setiap fase bencana?

Peran tenaga kesehatan dalam setiap fase bencana dapat melakukan :

* Terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy), membantu mengatur masalah dan mengubah perilaku serta pemikiran yang bermasalah. 

* Terapi kognitif, membantu mengidentifikasi pola pikir individu yang negatif dan bermasalah. Terapi ini biasanya digabungkan dengan terapi pemaparan. 

* Terapi Pemaparan (exposure therapy), meliputi menempatkan penderita di situasi-situasi atau kondisi-kondisi yang yang membuat individu takut atau cemas secara aman. Terapi ini membuat penderita dapat merasakan trauma kembali dan belajar untuk menghadapi trauma tersebut dengan efektif.

* Pemprosesan ulang dan desensitisasi pergerakan mata (eye movement desensitization and reprocessing/ EMDR), Terapi ini biasanya digabung dengan terapi pemaparan. Penderita diberikan beberapa gerakan mata yang dipandu oleh ahli kesehatan mental yang dapat membantu penderita untuk memproses kejadian traumatis yang dialami.

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201194 DEWI AYU KUSUMAWATI -

1. Apakah definisi diagnosa keperawatan: sindrom pasca trauma?

Sindrom pasca trauma merupakan respon maladaptif yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma 



2. Apakah tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI?

Tanda gejala mayor 

- Subjektif : Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma, merasa cemas, teringat kembali kejadian traumatis

- Objektif  : Memori masa lalu terganggu, mimpi buruk berulang, ketakutan berulang, menghindari aktivitas, tempat atau orang yang membangkitkan trauma 


Tanda gejala minor 

- Subjektif : Tidak percaya dengan orang lain, menyalahkan diri sendiri

- Objektif.  : Minat berinteraksi dengan orang lain menurun, konfusi atau disosiasi, gangguan interpretasi realitas, sulit berkonsetrasi, waspada berlebihan, pola hidup terganggu, tidur terganggu, merusak diri sendiri. 


3. Apa penyebab terjadinya sindrom pasca trauma?

Penyebabnya yaitu bencana, peperangan, riwayat korban perilaku kekerasan, kecelakaan, saksi pembunuhan 


4. Apa tujuan intervensi keperawatan sindrom pasca trauma?

Meningkatnya ketahanan personal pasien


5. Apa intervensi keperawatan untuk mengatasi sindrom pasca trauma?

Intervensi untuk mengatasi sindrom pasca trauma adalah dukungan proses berduka


6. Apa yang anda ketahui tentang bencana?

Peristiwa yang mengganggu kehidupan masyarakat baik dari faktor alam maupun non alam yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan, kerugian harta benda dan dampak psikologis 



7. Apa kaitannya bencana dengan diagnosa keperawatan sindrome pasca trauma?


Peristiwa bencana yang menimbulkan duka yang mendalam membuat para korban bencana alam merasa berada pada kondisi yang sangat tidak tenang, merasa sangat takut, kegelisahan yang tidak berkesudahan. Selain itu, para korban pun menjadi mudah mengalami panik. Serangan-serangan panik melibatkan reaksi kecemasan yang intens disertai dengan simtom-simtom fisik, seperti jantung berdebar-debar, nafas cepat, nafas tersengal-sengal atau kesulitan bernafas, berkeringat banyak dan rasa lemas serta pusing. Serangan-serangan ini disertai dengan perasaan teror yang luar biasa dan perasaan akan adanya bahaya yang segera menyerang atau ada malapetaka yang akan segera menimpa serta juga disertai dengan suatu dorongan untuk melarikan diri dari situasi ini.


 Perasaan duka yang mendalam yang dialami oleh korban setelah mengalami bencana menimbulkan trauma yang mendalam, para korban mengalami suatu reaksi maladaptif yang terjadi sesudah mengalami pengalaman traumatik. Reaksi yang maladatif ini kemungkinan dapat berlangsung berbulan-bulan, bertahun-tahun, dan mungkin baru muncul setelah beberapa bulan atau tahun setelah adanya pemaparan terhadap peristiwa traumatis.


8. Apa peran tenaga kesehatan jiwa profesional 

- Pada tahap impact : Pemenuhan kebutuhan dasar, Melakukan pertolongan pertama pada psikologis 

- Pada tahap rescue : Pengkajian kebutuhan lanjut, Triase bencana, Sosialisasi dan penyebaran informasi, meningkatkan kemampuan bertahan 

- Pada tahap recovery : Monitor lingkungan yang mendukung untuk pemulihan, 

- Pada tahap rehabilitasi : Terapi secara langsung khususnya bagi yang mengalami dampak lebihberat, mengurangi atau memperbaiki gejala atau meningkatkan fungsi melaluipendekatan: individual, keluarga, dan komunitas, farmakoterapi, perawatan jangkan pendek maupun jangka panjang


In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201188 NAILATUL KHALISHAH -

1. Definisi diagnosa askep sidrom paska trauma adalah respon maladaptive yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma.


2. Tanda dan gejala mayor

Subjektif

-mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma

-merasa cemas

-teringat kembali kejadian traumatis

Objektif

1. Memori masa lalu

terganggu

3. Mimpi buruk berulang

4. Ketakutan berulang

5. Menghindari aktifitas, 

tempat atau orang yang 

membangkitkan kejadian

trauma

Minor

Subjektif

1.Tidak percaya

 pada orang lain

2. Menyalahkan

diri sendiri

Objektif

1. Minat A dengan orla

menurun

2. Konfusi atau disosiasi

3. Gangguan interpretasi Realitas

4. Sulit berkonsentrasi

5. Waspada berlebihan

6. Pola hidup tidak terganggu

7. Tidur terganggu

8. Merusak diri sendiri (missal: konsumsi alkohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, Tindakan kriminal


3. Penyebab sindrom pasca trauma

-Korban kekerasan

-Post traumatis gangguan stres 

(PTSD)

-Korban bencanaalam

-Beberapa gangguan kepribadian

-Korban kekerasan seksual

-Korban peperangan

-Cedera beberapa (kecelakaan lalu  lintas)


4. Tujuan intervensi

Memberi dukungan, ketahanan personal pasien meningkat.

5. Intervensi

-Verbalisasi harapan yang positif,

-Menggunakan strategi koping yang efektif,

-Verbalisasi perasaan,

-Menunjukkan harga diri positif,

-Mengambil tanggung jawab,

-Mencari dukungan emosional,

-Menganggap kesulitan sebagai tantangan,

-Menggunakan strategi untuk meningkatkan keamanan

6. Bencana adalah kejadian yang akan membuat orang merasa takut dan sedih bahkan sampai membuat orang menjadi trauma atau Peristiwa / rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan / atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

7. Bencana alam, non alam, dan sosial

8. Merencanakan kesiagaan, Latihan simulasi keadaan darurat bencana, pelatihan tenaga Kesehatan setempat, meningkatkan pengetahuan mitigasi, kolaborasi dengan pemerintah setempat yang menerapkan kebijakan yang dapat dipertanggungjawabkan Menyusun tim pertolongan pertama dengan struktur, sistem peringatan bencana.

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201140 WIDYANINGRUM -

1. Apakah definisi diagnosa keperawatan: sindrom pasca trauma

respons maladaptif yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma

2. Apakah tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI?

tanda dan gejala mayor :

subyektif : mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma, merasa cemas, teringat kembali gangguan traumatis

Objektif : memeori masa lalu terganggu, mimpi buruk berulang, ketakutan berulang, menghindari aktivitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadian


tanda dan gejala minor :

Subjekif : tidak percaya pada ornag lain, menyalahkan diri sendiri

objektif : minat berinteraksi dengan pria menurun, konfusi atau disosiasi, gangguan interpretasi realitas, silit berkonsentrasi, waspada berlebihan, pola hidup terganggu, tidur terganggu, merusak diri sendiri (misal:percobaan bunuh diri, konsumsi alkohol, penggunaan zat, tindakan kriminal)

3. Apa penyebab terjadinya sindrom pasca trauma?

bencana, peperangan, riwayat korban perilaku kekerasan, kecelakaan, saksi pembunuhan


In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201199 AINUN NISA PUNGKI ASTITI -

1. Definisi sindrom pasca trauma adalah Respon maladaptive yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma.

2. Tanda dan gejala mayor:
Subyektif:
1.Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma
2. Merasa cemas
3. Teringat Kembali kejadian traumatis.

Obyektif:
1. Memori masa lalu terganggu
2. Mimpi buruk berulang
3. Ketakutan berulang
4. Menghindari aktifitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadian trauma.

3. Penyebab sindrom pasca trauma:
-Bencana
-Peperangan
-Riwayat korban perilaku kekerasan
-Kecelakaan
-Saksi pembunuhan

4. Tujuan intervensi: ketahanan personal meningkat. Kemudian luaran tambahan meliputi, peningkatan pada harapan, harga diri, ketahanan keluarga, pola tidur, resolusi berduka, status kenyamanan.

6. Bencana adalah Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun factor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201154 RESTU YUDHI PRASTYO -

Ijin bertanya.

Menurut teman teman bagaimana psicopatologi terhadap pasient dengan syndrome pasca trauma..?

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201200 TRI RADHITA -

1. Menurut SDKI Edisi 1, sindroma pasca trauma adalah respon maladaptig yang berkelanjutan terhadap kejadian truama.


2. Tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI

1) gejala tand mayor

a. Subyektif 

- Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma

- Merasa cemas

- Teringat Kembali kejadian traumatis

b. Obyektif  

- Memori masa lalu terganggu

- Mimpi buruk berulang

- Ketakutan berulang

- Menghindari aktifitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadian

trauma

2) gejalan tand minor

a. Subyektif

- Tidak percaya pada orang lain

- Menyalahkan diri sendiri

b. Obyektif

- Minat berinteraksi dengan orang lain menurun

- Konfusi atau disosiasi

- Gangguan interpretasi realitas

- Sulit berkonsentrasi

- Waspada berlebihan

- Pola hidup terganggu

- Tidur terganggu

- Merusak diri sendiri (misal: konsumsi alkohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, tindakan kriminal)


3. Penyebab terjadinya sindrom pasca trauma, ialah bencana, peperangan, riwayat korban, perilaku kekerasan, kecelakaan dn saksi pembunuhan


4. Tujuan intervensi keperawatan sindrom pasca trauma adalah dengan adanya ketahanan personal


5. Intervensi keperawatan untuk mengatasi sindrom pasca trauma memberikan dukungan proses berduka



6. Menurut saya bencana adalah sebuah kejadian atau peristiwa yang membuat kerusakan, mengancam serta menggnggu psikologis seseorang. Bencana bisa terjadi oleh beberpa hal terutama adalah faktor alam dan/atau non-alam. 


7. Kaitannya adalah manusia atau sesorang uang terkena bencana akan bermasalah dengan psikologisnya. Karena bisa saja bencana yang terjadi mengakibatkan banyak keluarga, teman maupun tetangga terkena dampaknya serta seseorang yng terkena bencana tersebut juga ikut mengalmi kejadianny sehingga nembuat trauma bgi dirinya. Nah maka dari itu seseorng yang mengalmi bencana berkaitan sekli dengan diagnos sindorma pasca trauma agar bisa mengontrol traumanya.


8. Peran tenaga kesehatan jiwa dalam setiap fase bencana, yaitu:

1) Tahapan Impact 0-48 jam setelah kejadian bencana :

- Pemenuhan kebutuhan dasar

- Menjamin keamanan, keselamatan

- Memastikan kesediaan makanan dan pengungsian

- Memberikan pendampingan orientasi kejadian

- Memfasilitasi komunikasi dengan keluarga, teman, maupun komunitas

- Mengkaji lingkungan dari kemungkinan ancaman bahaya

- Melakukan pertolongan pertama pada psikologis (Psychological First/PFA)

- Mempertahankkan dukungan dan menunjukkan kehadiran bagi mereka yang mengalami distress

- Menjaga agar keluarga dapat tetap bersama

- Memberikan informasi yang adekuat yang dibutuhkan penyintas

- Melindungi penyintas dari kemungkinan bahaya

- Mengurangi dampak perubahan fisiologis.

- Serta, memonitor dampak bencana terhadap lingkungan, mengobservasi dan mendengarkan korban yang paling terpengaruh, memantau lingkungan yang dapat mencetuskan stres, memberikan bantuan teknis, konsultasi, dan pelatihan, meningkatkan kapasitas organisasi dan caregiver untuk menyediakan apa yang diperlukan untuk membangun kembali struktur komunitas, mendorong pemulihan/ketahanan keluarga, dan menjaga masyarakat.


2) Tahapan Rescue 0-1 minggu setelah terjadi bencana

- Mengkajian kebutuhan lanjutan

- Mengkaji status terkini, seberapa baik kebutuhan bisa ditangani, perbaikan lingkungan, intervensi tambahan apa yang diperlukna untuk individu, keluarga maupun kelompok


3) Triase Bencana

- Mengkajian status klinis

- Rujukan kasus bila diperlukan

- Mengidentifikasi kelompok rentan maupun individu yang berisiko tinggi

- Pemberian askep dalam RS darurat maupun rawat jalan

- Mensosialisasikan dan melakukan penyebaran informasi

- Melakukan kontak dan identifikasi penyintas yang belum terjangkau

- Menginformasikan secara adekuat mengenai pelayanan yang lain, koping, proses recovery melalui pembentukan struktur komunitas sementara di pengungsian, flyer maupun website.

- Meningkatkan kemampuan bertahan

- Memotivasi interaksi social

- Melatih kemampuan menyelesaikan masalah

- Penyuluhan mengenai: respon stress, trauma, koping, respon normal versus abnormal dalam situasi abnormal, factor risiko, pelayanan yang tersedia.

- Dukungan keluarga dan social

- Merawat yang berduka

- Memberi dukungan spiritual


3) Tahapan Recovery -4 minggu setelah terjadi bencana

- Monitor lingkungan yang mendukung untuk pemulihan

- Observasi dan mendengarkan lebih dalam penyintas yang terkena dampak lebih berat

- Monitor ancaman lingkungan

- Monitor ancaman yang pernah muncul maupun yang masih terjadi

- Monitor pelayanan yang tersedia untuk keberlanjutan.


4) Rehabilitasi

- Terapi secara langsung khususnya bagi yang mengalami dampak lebih berat

- Mengurangi atau memperbaiki gejala atau meningkatkan fungsi melalui pendekatan: individual, keluarga, dan komunitas

- Memberikan terapi farmakoterapi

- Perawatan jangkan pendek maupun jangka panjang

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201132 NURHAYANI -

1.Defenisi dari sdki tentang sindrom pasca trauma adalah Respon maladaptif yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma.

2. Tanda gejala mayor 

Subjektif

- Mengungkapkan secara berlebihan atau mengindari pembicaraan kejadian trauma

-Merasa cemas

-Teringat kembali kejadian traumatis

 Objektif

-Memori masa lalu terganggu

-Mimpi buruk berulang

-Ketakutan berulang

-Menghindari aktivitas, tempat atau orang yang membangkitakn kejadian trauma

 Gejala dan Tanda Minor

Subjektif

-Tidak percaya pada orang lain

-Menyalahkan diri sendiri

 Objektif

-Minat berinteraksi dengan orang lain menurun

-Konfusi atau disosiasi

-Gangguan interpretasi realistis

-Sulit berkonsentrsi

-waspada berlebihan

-Pola hidup terganggu

-Tidur terganggu

-Merusak diri sendiri (mis. konsumsi alkohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, tindakan kriminal)

3. Penyebab terjadiny

-Bencana

-Peperangan

-riwayat korban perilaku kekerasan

-Kecelakaan

-Saksi pembunuhan

4. Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharkan ketahanan peroanal pasien meningkat

5.intervensi 

-Dukungan proses berduka

6. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

7. Kaitannya dengan sindrom pasca tauma adalah Pada penyebab. Penyebab dari sindrom pasca taurama yang pertmaa yaitu bencana



 


In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201132 NURHAYANI -

1.Defenisi dari sdki tentang sindrom pasca trauma adalah Respon maladaptif yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma.

2. Tanda gejala mayor 

Subjektif

- Mengungkapkan secara berlebihan atau mengindari pembicaraan kejadian trauma

-Merasa cemas

-Teringat kembali kejadian traumatis

 Objektif

-Memori masa lalu terganggu

-Mimpi buruk berulang

-Ketakutan berulang

-Menghindari aktivitas, tempat atau orang yang membangkitakn kejadian trauma

 Gejala dan Tanda Minor

Subjektif

-Tidak percaya pada orang lain

-Menyalahkan diri sendiri

 Objektif

-Minat berinteraksi dengan orang lain menurun

-Konfusi atau disosiasi

-Gangguan interpretasi realistis

-Sulit berkonsentrsi

-waspada berlebihan

-Pola hidup terganggu

-Tidur terganggu

-Merusak diri sendiri (mis. konsumsi alkohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, tindakan kriminal)

3. Penyebab terjadiny

-Bencana

-Peperangan

-riwayat korban perilaku kekerasan

-Kecelakaan

-Saksi pembunuhan

4. Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharkan ketahanan peroanal pasien meningkat

5.intervensi 

-Dukungan proses berduka

6. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

7. Kaitannya dengan sindrom pasca tauma adalah Pada penyebab. Penyebab dari sindrom pasca taurama yang pertmaa yaitu bencana



 


In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201166 CAHYATRI MA\'RUF PERTIWI -

1. Sindrom pasca trauma adlah  respon yang muncul (maladaptiff) terhadap kejadian traumatis berkellanjutan


2. Tanda dan gejala mayor :

Objektif : gangguan memori masa lalu; mimpi buruk yang berulang; ketajukan berulang; menghindari aktivitas, tempat, atau orang yang dapa membangkitkan trauma

Subjeltif : mengungkap berlebihan atau menghindari membicarakan trauma; merasa cemas; teringat kejadin traumatis


Tanda dan gekala minor :

Objektif : minat interkasi dengan orang lain menurutn; konfusi atau disosiasi; gangguan intepretasi realitas; sulit berkonsentrasi; waspada berlebih; pola hidup terganggu; gangguan tidur; ada perilaku merusak diri

Subjektif : tidak percaya pada ornag laun; menyalahkan diri sendiri


3. Penyebab terjadi : peperangan, bencana, kecelakaan, riwayat korban kekerasan; menjadi saksi pembunuhan atau kejadian traumatid lain


4. Tujuan intervensi : meningkatkan ketahanan persoanl kalien dan ketahan keluarga; meningkatkan harga diri, harapan, maupun identidas diri 


5. Intervensi untuk mengataso : identifikasi kegilaan yang dihadapi, identifikasi proses berduka yg dialali, tunjukkan sikap menerima dan empati, motibasi untuk menguatkan dukungan keluarga atau ornag terdekap, diskusikan strategi koping yang bisa digunakan, anjurkan untuk mengekspresikan perasaaan kehilangan


6. Bencana adalah peristiwa yang mengancam/mengganggu keseharian (muncul tiba-tiba) yang dapat menimbulkan korban, dampak negatif psikologis, atau kerusakan lingkungan


7. Kaitan bendcana dengan sindrom pacsa trauma : menurut saya apabila terjadi bencana kemudian individu yang terdampak tidak damapt menyesuaikan dengan perubahan yang muncul atau karena adanya peristiwa yang tiba-tiba dan menimbulkan perasaan kaget dan tidak siap akan membuat penyesuaian dirinya menjadi tidak baik dan pada tahap akhir bencana (rehabilitasi) justru akan memunculkan perilaku maladaptif yang dapat menimbulkan diagnosis sindrompasca trauma


8. Peran tenaga kesehatan dalam setiap fase bencana 

Tahap impact : memenuhi kebutuhan dasar yang terganggu, melakukan PFA (psychilogical first aid), memonotir dampak bencana, memberi bantuan teknis-konsultasi-pelatihan

Tahapa rescue : mengkaji kebutuhan lanjutan, melakukan triage bencana, sosialiasssi dan penyebaran infromasi, dan meningkatkan kemampuan bertahan penyintas

Tahap recovery : monitor lingkungan yang mendunkung unruk mpemulihan

Thapa rehabilitasi : terapi langsung bagi penyintas yang mengalami dampak berat, mengurangi/memperbaiki gejala (meningkatkan funs=gsi diri) melalui pendekatan, mlakukan perawatan jangka pendek/panjang

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201170 HANIFAH PUJI LESTARI -

1.  Apakah definisi diagnosa keperawatan: sindrom pasca trauma

Jawab: Respon maladaptive yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma

2. Apakah tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI?

 Jawab: Tanda gejala MAYOR

Subjektif: Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma, Merasa cemas,Teringat Kembali kejadian traumatis

Subjektif: Memori masa lalu terganggu, Mimpi buruk berulang, Ketakutan berulang, Menghindari aktifitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadian trauma

Tanda gejala MINOR

Subjektif: Tidak percaya pada orang lain, Menyalahkan diri sendiri

Objektif: Minat berinteraksi dengan orla menurun, Konfusi atau disosiasi, Gangguan interpretasi realitas, Sulit berkonsentrasi,Waspada berlebihan 6. Pola hidup terganggu, Tidur terganggu, Merusak diri sendiri (misal: konsumsi alcohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, Tindakan kriminal

3. Apa penyebab terjadinya sindrom pasca trauma?

Jawab: Bencana, Peperangan, Riwayat korban perilaku kekerasan, Kecelakaan, Saksi pembunuhan

4. Apa tujuan intervensi keperawatan sindrom pasca trauma?

peningkatan ketahanan personal pasien

5. Apa intervensi keperawatan untuk mengatasi sindrom pasca trauma?

Jawab: Dukungan proses berduka, Reduksi ansietas

6. Apa yang anda ketahui tentang bencana?

Jawab: peristiwa yang mengganggu kehidupan yang disebabkan oleh faktor alam maupun non alam 

7. Apa kaitannya bencana dengan diagnosa keperawatan sindrome pasca trauma?

Jawab: bencana merupakan salah satu kejadian yang menyebabkan seseorang mengalami kejadian trauma, bencana ini memungkinkan mempengaruhi kondisi seseorang secara berkelanjutan

8. Apa peran tenaga kesehatan jiwa dalam setiap fase bencana?

Jawab: Monitor dampak bencana terhadap lingkungan 

1. Mengobservasi dan mendengarkan korban yang paling terpengaruh 

2. Pantau lingkungan yang dapat mencetuskan stres 

Memberikan bantuan teknis, konsultasi, dan pelatihan 

1. Meningkatkan kapasitas organisasi dan caregiver untuk menyediakan apa yang diperlukan untuk membangun Kembali struktur komunitas, mendorong pemulihan/ketahanan keluarga, dan menjaga masyarakat.


In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201138 LINAFSIH AMALIYAH -

1.Apakah definisi diagnosa keperawatan: sindrom pasca trauma

jawab :Respon maladaptif yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma.

2.Apakah tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI?

Jawab :

Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif

  1. Mengungkapkan secara berlebihan atau mengindari pembicaraan kejadian trauma
  2. Merasa cemas
  3. Teringat kembali kejadian traumatis

 

Objektif

  1. Memori masa lalu terganggu
  2. Mimpi buruk berulang
  3. Ketakutan berulang
  4. Menghindari aktivitas, tempat atau orang yang membangkitakn kejadian trauma

Gejala dan Tanda Minor

Subjektif

  1. Tidak percaya pada orang lain
  2. Menyalahkan diri sendiri

 

Objektif

  1. Minat berinteraksi dengan orang lain menurun
  2. Konfusi atau disosiasi
  3. Gangguan interpretasi realistis
  4. Sulit berkonsentrsi
  5. waspada berlebihan
  6. Pola hidup terganggu
  7. Tidur terganggu
  8. Merusak diri sendiri (mis. konsumsi alkohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, tindakan kriminal)

 3.Apa penyebab terjadinya sindrom pasca trauma?

Jawab : 

  1. Bencana
  2. Peperangan
  3. riwayat korban perilaku kekerasan
  4. Kecelakaan
  5. Saksi pembunuhan

 

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201154 RESTU YUDHI PRASTYO -

1. Apakah definisi diagnosa keperawatan: sindrom pasca trauma

Síndrome pasca trauma yaitu Respon maladaptif yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma. Yang menimbulkan perubahan respon tubuh pasient faktor dari pencetus yang terjadi. Hal ini menyebabkan perubahan psikologis yang terjadi pada diri pasient.

2. Apakah tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI?

Gejala dan Tanda Mayor

A. Subjektif

1. Mengungkapkan secara berlebihan atau mengindari pembicaraan kejadian trauma

2. Merasa cemas

3. Teringat kembali kejadian traumatis

B. Objektif

1. Memori masa lalu terganggu

2. Mimpi buruk berulang

3. Ketakutan berulang

4. Menghindari aktivitas, tempat atau orang yang membangkitakn kejadian trauma

Gejala dan Tanda Minor

A. Subjektif

1. Tidak percaya pada orang lain

2. Menyalahkan diri sendiri

B. Objektif

1. Minat berinteraksi dengan orang lain menurun

2. Konfusi atau disosiasi

3. Gangguan interpretasi realistis

4. Sulit berkonsentrsi

5. waspada berlebihan

6. Pola hidup terganggu

7. Tidur terganggu

8. Merusak diri sendiri (mis. konsumsi alkohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, tindakan kriminal)

3. Apa penyebab terjadinya sindrom pasca trauma?

Hal ini disebabkan faktor dari :

a.  Korban kekerasan

b. Post traumatic stress disorder (PTSD)

c. Korban Bencana alam

d. Multiple personality disorder

e. Korban kekerasan seksual

f. Korban peperangan

g. Cedera multiple (kecelakaan lalu lintas)

4. Apa tujuan intervensi keperawatan sindrom pasca trauma?

a. Klien dapat menjalin dan membina hubungan saling percaya

b. Klien dapat mengenal ansietasnya

c. Klien dapat memperluas kesadarannya terhadap perkembangan ansietas

d. Klien dapat menggunakan mekanisme koping yang adaptif

5. Apa intervensi keperawatan untuk mengatasi sindrom pasca trauma?

Intervensi keperawatan dapat menggunakan Psikoterapi secara individual atau berkelompok dengan pasien PTSD lain. Ada beberapa jenis psikoterapi yang biasanya digunakan untuk mengatasi PTSD, yaitu:

- Terapi perilaku kognitif, untuk mengenali dan mengubah pola pikir pasien yang negatif menjadi positif.

- Terapi eksposur, untuk membantu pasien menghadapi keadaan dan ingatan yang memicu trauma secara efektif.

- Eye movement desensitization and reprocessing (EMDR), yaitu kombinasi terapi eksposur dan teknik gerakan mata untuk mengubah respons pasien saat teringat kejadian traumatis.

6. Apa yang anda ketahui tentang bencana? bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

7. Apa kaitannya bencana dengan diagnosa keperawatan sindrome pasca trauma?

Trauma terjadi/diakibatkan faktor adanya pencetus yang terjadi dimana bencana merupakan faktor yg dapat menimbulkan terjadinya trauma.Trauma akan menimbulkan gejala maupun tanda/faktor psikologis manusia dalam menyikapi adanya kejadian yang tidak diinginkan/bencana.

8. Apa peran tenaga kesehatan jiwa dalam setiap fase bencana?

Peran tenaga kesehatan dalam setiap fase bencana dapat melakukan :

a. Terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy), membantu mengatur masalah dan mengubah perilaku serta pemikiran yang bermasalah. 

b. Terapi kognitif, membantu mengidentifikasi pola pikir individu yang negatif dan bermasalah. Terapi ini biasanya digabungkan dengan terapi pemaparan. 

c. Terapi Pemaparan (exposure therapy), meliputi menempatkan penderita di situasi-situasi atau kondisi-kondisi yang yang membuat individu takut atau cemas secara aman. Terapi ini membuat penderita dapat merasakan trauma kembali dan belajar untuk menghadapi trauma tersebut dengan efektif.

d. Pemprosesan ulang dan desensitisasi pergerakan mata (eye movement desensitization and reprocessing/ EMDR), Terapi ini biasanya digabung dengan terapi pemaparan. Penderita diberikan beberapa gerakan mata yang dipandu oleh ahli kesehatan mental yang dapat membantu penderita untuk memproses kejadian traumatis yang dialami.

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201150 MOCHAMMAD FAISAL ASHYDDIQI -

1.       Respon maladaptive yang berkelanjutan atau terus menerus terhadap kekerasan hubungan seksual secara paksa yang bertentangan dengan keinginan dan persetujuan korban (NANDA : 2018-2020)

2.       Minor :

-          Minat berinteraksi dengan orang menurun

-          Sulit berkonsentrasi

-          Waspada berlebihan

-          Tidak percaya orang lain

-          Menyalahkan diri sendiri

Mayor :

-          Memori masa lalu terganggu

-          Mimpi buruk berulang

-          Merasa cemas

-          Teringat kembali kejadian traumatis

-          Mengungkapkan secara berlebih kejadian pasca trauma

3.       Penyebab :

-          Musibah bencana alam

-          Korban kekerasan/kekerasan seksual

-          Korban peperangan

-          Kecelakaan lalu lintas

4.       Tujuan Intervensi keperawatan : Ketahanan personal pasien akan meningkat denga kriteria hasil

-          Verbalisasi perasaan 1-5

-          Menunjukkan harga diri positif 1-5

-          Menggunakan strategi koping yang efektif 1-5

-          Mengambil tanggung jawab 1-5

-          Menahan diri menyakiti orang lain 1-5

5.       Intervensi keperawatan (NIC) : Dukungan proses berduka

-          Identifikasi kegilaan yang dihadapi

-          Tunjukkan sikap menerima & empati

-          Fasilitasi mengekpresikan perasaan dengan cara yang nyaman (membaca, menulis,menggambar atau bermain)

-          Ajarkan melewati proses berduka secara bertahap

-          Diskusikan strategi koping yang dpat digunakan

 

6.       Bencana àdalah Peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan baik faktpr alam maupun non alam sehingga menimbulkan kematian.

7.       Menurut saya pribadi dengan adanya musibah bencana alam seperti gempa bumi, gunung api meletus,dll menyebabkan perasaan khawatir/trauma akan kejadian tersebut apalagi sampai kerabat/keluarga/sahabat ada yang meninggal dari peristiwa tersebut.

8.       Peran tenaga kesehatan

a.       Tahap Impact saat bencana

-          Menjamin keamanan, keselamatan

-          Mengurangi dampak perubahan fisiologis

-          Mendampingi orientasi kejadian

b.       Tahap Rescue saat bencana

-          Pengkajian status klinis

-          Memotivasi interaksi sosial

-          Pemberian ASKEP dalam RS maupun rawat jalan

c.       Tahap recovery

-          Monitor ancaman lingkungan

-          Monitor ancaman yang pernah muncul maupun yang masih terjadi

d.       Tahap pasca bencana

-          Farmakoterapi

-          Perawatan jangka pendek/panjang

-          Terapi secara langsung


In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201162 ANA MUTIA RAHAYU -

1.Definisi :

Respon maladaptif yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma

3.Penyebab

  1. Bencana
  2. Peperangan
  3. riwayat korban perilaku kekerasan
  4. Kecelakaan
  5. Saksi pembunuhan

2.Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif

  1. Mengungkapkan secara berlebihan atau mengindari pembicaraan kejadian trauma
  2. Merasa cemas
  3. Teringat kembali kejadian traumatis

 Objektif

  1. Memori masa lalu terganggu
  2. Mimpi buruk berulang
  3. Ketakutan berulang
  4. Menghindari aktivitas, tempat atau orang yang membangkitakn kejadian trauma

6.Bencana adalah suatu peristiwa yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia.


 

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201146 ELVIN SINTA NABELA -
1. PTSD (post-traumatic stress disorder) atau gangguan stres pascatrauma adalah gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang tidak menyenangkan. PTSD merupakan gangguan kecemasan yang membuat penderitanya teringat pada kejadian traumatis. Peristiwa traumatis yang dapat memicu PTSD antara lain perang, kecelakaan, bencana alam, dan pelecehan seksual. 2. 2. #mayor : *Subjektif : 1. Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma 2. Merasa cemas 3. Teringat kembali kejadian traumatis *objektif : 1. Memori masa laku terganggu 2. Mimpi buruk berulang 3. Ketakutan berulang 4. Menghindari aktuvitas,tempat,atau orang yang membangkitkan kejadian truma #minor *subjektif : 1. Tidak percaya pada orang lain 2. Menyalahkan diri sendiri *objektif : 1. Minta berinterkasu dengan orang lain menurun 2. Konfusi atau disosiasi gangguan interpretasi realitas 3. Gangguan interpretasi realitas 4. Sulit berkonsentrasi 5. Waspada berlebihan 6. Pola hidup terganggu 7. Tidur terganggu 8. Merusak diri sendiri (mis,konsumsi alkohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, tindakan kriminal)


3. - Mengalami trauma yang intens.

- Pernah mengalami trauma lain di awal kehidupan, seperti pelecehan masa kanak-kanak.

- Memiliki pekerjaan yang meningkatkan risiko terkena peristiwa traumatis, seperti personil militer dan responden pertama.

- Memiliki masalah kesehatan mental lainnya, seperti kecemasan atau depresi

- Memiliki masalah dengan penyalahgunaan zat, seperti minum berlebihan atau penggunaan narkoba.

- Kurangnya sistem pendukung yang baik dari keluarga dan teman.

- Memiliki kerabat darah dengan masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan atau depresi.

4. 1.pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2.pasien dapat mengenali peristiwa traumatis yang dialaminya

3.pasien dapat memahami hubungan antara peristiwa traumatis yang dialaminya dan keadaan dirinya saat ini

4.pasien dapat mengidentifikasi cara-cara mengatasi sindrom pascatrauma yang dialami

5.pasien dapat mengindentifikasi faktor pendukung yang dapat dijangkau

6.pasien memanfaatkan faktor pendukung

7.pasien dapat menggunakan obat-obatan yang diperlukan sesuai dengan aturan


6. BENCANA adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

7.dampak psikologis pasca bencana dapat diakibatkan oleh kegiatan tertentu dalam siklus kehidupan stres kronik pasca bencana yang terkait dengan kondisi psykitrik korban bencana. Hal ini perlu adanya pemantauan dalam jangka panjang oleh tenaga spesialis. gejala dan dampak psikologis pasca bencana juga dapat dilihat dari daftar gejala Copkins untuk mengetahuinya adanya depresi dan kecemasan. Gejala-gejala Copkins tersebut meliputi perasaan depresi minat atau rasa senang yang kurang. Gejala perasaan depresi meliputi :menangis,merasa tidak ada harapan untuk masa depan, merasa galau dan merasa kesepian.

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201142 ERWIN ANDRIANSYAH -

6. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun factor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. (Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana)

7. Kaitannya adalah saling mempengaruhi, apabila seseorang mengalami bencana maka orang tersebut akan merasa bahwa dirinya tidak mempunyai harapan untuk hidup seperti yang dulu lagi, semuanya menjadi berbeda, berduka berlebihan, dan pastinya akan menimbulkan koping yang negatif.

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201190 KURNIA WULANDARI -

1. Apakah definisi diagnosis keperawatan: sindrom pasca trauma

Jawab: Respon  maladaptif  Yang Berkelanjutan Terhadap  Kejadian  Trauma


2. Apakah tanda dan gejala walikota dan minor menurut SDKI?

Jawab: 

✨ Subyektif

 1. Mengungkapkan  secara berlebihan  atau  pembicaraan pembicaraan  kejadian trauma

2. Merasa cemas

3. Teringat  Kembali kejadian  traumatis

✨Objektif

1. Memori masa lalu  terganggu 

3. Mimpi buruk berulang

4. Ketakutan berulang

5. Menghindari aktifitas,  tempat atau orang yang  membangkitkan kejadian Trauma


3. Apa penyebab sindrom sindrom trauma?

Jawab: 

1. Bencana

2. Peperangan

3. Riwayat korban perilaku

4. Kecelakaan

5. Saksi pembunuhan


4. Apa tujuan intervensi keperawatan sindrom trauma?

Jawab: ketahanan  personal pasien akan meningkat


5. Apa intervensi keperawatan untuk mengatasi sindrom pasca trauma?

Jawab: Dukungan proses berduka


6. Apa yang anda ketahui tentang bencana?

Jawab:

Peristiwa yang mengganggu dan mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan / atau non-alam maupun Faktor manusia sehinggamengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan l ngkungan, kerugian benda dan dampak  psikologis.


7. Apa lingkungannya bencana dengan diagnosa keperawatan sindrome pasca trauma?

Jawab: 

Peristiwa bencana menimbulkan duka yang mendalam membuat para korban bencana alam berada pada kondisi tidak tenang, takut, tidak dapat ditemukan. Selain itu, para korban pun menjadi mudah panik. Serangan panik membuat reaksi yang intens di dalam simtom-simtom fisik. Serangan ini dengan perasaan yang luar biasa dan perasaan yang akan bahaya yang segera menyerang dan juga suatu prestasi untuk  melayani diri dari situasi ini. Pengalaman yang mendalam yang terjadi setelah mengalami pengalaman bencana yang menimbulkan trauma yang mendalam, para korban mengalami suatu reaksi maladaptif yang terjadi setelah mengalami pengalaman traumatik. Reaksi ini kemungkinan dapat  berlangsung berbulan-bulan, bertahun- tahun, dan mungkin baru muncul setelah beberapa bulan atau tahun setelah adanya pemaparan terhadap peristiwa traumatis. 


8. Apa peran tenaga kesehatan jiwa dalam setiap fase bencana?

Jawab:

✨Tahapan Impact 0-48 jam setelah kejadian bencana 

Pantau dampak bencana terhadap lingkungan

✨Tahapan Rescue 0-1 minggu bencana bencana

Meningkatkan kemampuan bertahan

✨Tahapan Recovery -4 minggu bencana

Monitor lingkungan yang mendukung untuk pemulihan

✨Pasca bencana (rehabilitasi) Terapi langsung, bagi yang mengalami dampak

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201189 YUSTIKA AJENG ANINDITYA -

1. Definisi diagnosa keperawatan: sindrom pasca trauma adalah Respon

maladaptive yang berkelanjutan terhadap

kejadian trauma


2. Tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI 

> Subjektif 

1. Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma

2. Merasa cemas

3. Teringat Kembali kejadian traumatis

> Objektif 

1. Memori masa lalu

terganggu

3. Mimpi buruk berulang

4. Ketakutan berulang

5. Menghindari aktifitas, 

tempat atau orang yang 

membangkitkan kejadian

trauma


3. Penyebab terjadinya sindrom pasca trauma adalah

1. Bencana

2. Peperangan

3. Riwayat korban 

perilaku kekerasan

4. Kecelakaan

5. Saksi pembunuhan


4. Intervensi keperawatan untuk mengatasi sindrom pasca trauma adalah 

> Intervensi Utama

a.  Dukungan proses berduka 

b.  Reduksi ansietas

> Intervensi Tambahan

a. Dukungan kelompok

b. Dukungan keyakinan

c. Dukungan memaafkan

d. Dukungan perasaan bersalah

e. Dukungan perlindungan penganiayaan


6. Bencana adalah Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik

oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun factor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.


7. Karena bencana dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang yang berdampak pada respon maladaptive yang berkelanjutan terjadi terhadap taruma. Bila korban tidak dapat mengelolah setresor negatif dengan baik

8. Peran tenaga kesehatan jiwa dalam setiap fase bencana adalah sebagai pemberi edukasi, kenselor, komunikator dll








In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201161 ANTIK KARINA ASTRI -

1. Definisi diagnosa keperawatan: sindrom pasca trauma adalah respon maladaptive yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma.

2. Tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI:

Gejala mayor:

a.       Subjektif

1.       Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma

2.       Merasa cemas

3.       Teringat kembali kejadian traumatis

b.      Objektif

1.       Memori masa lalu terganggu

2.       Mimpi buruk berulang

3.       Ketakutan berulang

4.       Menghindari aktivitas, tempat, atau orang yang membangkitkan kejadian trauma

Gejala minor

a.       Subjektif

1.       Tidak percaya pada orang lain

2.       Menyalahkan diri sendiri

b.      Objektif

1.       Minat berinteraksi dengan orang lain menurun

2.       Konfusi atau disosiasi

3.       Gangguan interpretasi realitas

4.       Sulit berkonsentrasi

5.       Waspada berlebihan

6.       Pola hidup terganggu

7.       Tidur terganggu

8.       Merusak diri sendiri(missal bunuh diri, kosumsi alcohol dll)

3. Apa penyebab terjadinya sindrom pasca trauma?

·         Bencana

·         Peperangan

·         Riwayat korban perilaku kekerasan

·         Kecelakaan

·         Saksi pembunuhan

4. Tujuan intervensi keperawatan sindrom pasca trauma:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan ketahanan personal pasien akan meningkat

5. Intervensi keperawatan untuk mengatasi sindrom pasca trauma: dukungan proses berduka, reduksi ansietas

6. Menurut saya bencana merupakan suatu peristiwa yang datang secara mendadak atau tiba-tiba dan mengancam nyawa atau menggangu kehidupan. Bencana sendiri disebabkan oleh faktor alam, non alam dan bisa faktor manusia itu sendiri contoh: gempa bumi, banjir bandang, pandemic Covid-19, konflik antar suku. Kemudian dampak dari bencana bisa menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kehilangan harta benda dan gangguan psikologis akibat trauma yang ditinggalkan.

7. Menurut saya kaitannya bencana dengan diagnosa keperawatan sindrome pasca trauma yaitu dampak dari peristiwa atau bencana tersebut yang dialami orang tersebut akan menimbulkan sebuah trauma yang nantinya akan muncul sindrom pasca trauma yang sangat mengganggu psikologisnya, sehingga perlu penanganan.

8. Apa peran tenaga kesehatan jiwa dalam setiap fase bencana?

Impact Saat Bencana (0-48 jam)

·         Mengobservasi dan mendengarkan korban yang paling terpengaruh

·         Pantau lingkungan yang dapat mencetuskan stress

Tahap Rescue Saat Bencana (0-1 minggu)

·         Pengkajian kebutuhan lanjutan

·         Triase Bencana

·         Sosialisasi dan penyebaran informasi

·         Meningkatkan kemampuan bertahan :memotivasi, dukungan spiritual, merawat yang berduka

Tahap Recovery Saat Bencana

·         Terapi secara langsung khususnya bagi yang mengalami dampak lebih berat

·         Mengurangi atau memperbaiki gejala atau meningkatkan fungsi melalui pendekatan: individual, keluarga, dan komunitas

·         Farmakoterapi

·         Perawatan jangkan pendek maupun jangka panjang

 


In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201187 HANNY PUSPITA SARI -

3. Apa penyebab terjadinya sindrom pasca trauma?

Bencana, Peperangan,Riwayat korban perilaku kekerasan,Kecelakaan,Saksi pembunuhan

4. Apa tujuan intervensi keperawatan sindrom pasca trauma?

Meningkatnya ketahanan personal pasien

5. Apa intervensi keperawatan untuk mengatasi sindrom pasca trauma?

Intervensi untuk mengatasi sindrom pasca trauma adalah dukungan proses berduka

6. Apa yang anda ketahui tentang bencana?

Peristiwa yang mengganggu kehidupan masyarakat baik dari faktor alam maupun non alam yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan, kerugian harta benda dan dampak psikologis 


In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201145 ANDIKA WAHYU PRATAMA -

1.      Apakah definisi diagnosa keperawatan: sindrom pasca trauma?

·         Respon maladaptive yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma.

2.    Apakah tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI?

Mayor

Tanda :

1)      Memori masa lalu terganggu

2)      Mimpi buruk berulang

3)      Ketakutan berulang

Gejalah :

1)      Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma

2)      Merasa cemas

3)      Teringat kembali kejadian traumatis

Minor 

Tanda

1)      Konfusi atau disosiasi

2)      Gangguan interpretasi realitas

3)      Sulit berkonsentrasi

4)      Merusak diri sendiri (missal: konsumsi alcohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, Tindakan kriminal

Gejalah :

1)      Tidak percaya pada orang lain

2)      Menyalahkan diri sendiri

 

3.      Apa penyebab terjadinya sindrom pasca trauma?

1)      gangguan mental, seperti depresi

2)      Bullying

3)      Korban kekerasan

4)      Kurang kasih sayang orang terdekat


In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201202 SHELBY FIRANINDA -

1. Apakah definisi diagnosa keperawatan: sindrom pasca trauma

Jawab : Respon maladaptive yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma (SDKI)

2. Apakah tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI?

Jawab : 

🔹Mayor :

- Subektif : 

1) mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma.

2) merasa cemas

3) teringat kembali kejadian traumatis

- Objektif :

1) memori masa lalu terganggu 

2) mimpi buruk berulang

3) ketakutan berulang

4) menghindari aktifitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadian trauma

🔹Minor : 

- Subjektif :

1) tidak percaya orang lain

2) menyalahkan diri sendiri

- Objektif :

1) minat berinteraksi dengan orang lain menurun

2) konfusi atau disosiasi

3) gangguan interpretasi realitas

4) sulit berkontraksi

5) waspada berlebihan

6) pola hidup terganggu

7) tidur terganggu

8) merusak diri sendiri (misal: mengkonsumsi alkohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, tindakan kriminal) 

3. Apa penyebab terjadinya sindrom pasca trauma?

Jawab : Korban kekerasan, post traumatic stress disorder (PTSD), korban bencana alam, multiple personaliti disorder, korban kekerasan seksual, korban peperangan, cedera multiple (kecelakaan lalulintas).

4. Apa tujuan intervensi keperawatan sindrom pasca trauma?

Jawab : meningkatkan ketahanan personal pasien

5. Apa intervensi keperawatan untuk mengatasi sindrom pasca trauma?

Jawab : Dukungan proses berduka (Intervensi utama ; SIKI)

6. Apa yang anda ketahui tentang bencana?

Jawab : yang saya ketahui tentang becana yaitu suatu keadaan dimana terjadinya suatu peristiwa di lingkungan hidup masyarakat baik itu yang berasal dari alam maupun bukan (non alam), yang tentunya dapat merugikan masyarakat yang merasakannya.

7. Apa kaitannya bencana dengan diagnosa keperawatan sindrome pasca trauma?

Jawab : tentu saja berkaitan, karena menurut saya seseorang yang terkena bencana apa lagi tiba tiba yang ia tidak duga akan terjadi tentunya akan menjadi pukulan terbesar kepada orang itu, ditambah lagi strategi koping orang itu kurang maka perlu dilakukan tindakan keperawatan.

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201142 ERWIN ANDRIANSYAH -

4. Tujuan dari Intervensi Keperawatan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …..ketahanan personal pasien akan meningkat, dengan kriteria:

Kriteria hasil

Verbalisasi harapan yang positif, skor 1-5

Menggunakan strategi koping yang efektif, skor 1-5

Verbalisasi perasaan, skor 1-5

Menunjukkan harga diri positif, skor 1-5

Mengambil tanggung jawab, skor 1-5

Mencari dukungan emosional, skor 1-5

Menganggap kesulitan sebagai tantangan, skor 1-5

Menggunakan strategi untuk meningkatkan keamanan, skor 1-5

Menghindari penyalahgunaan obat, skor 1-5

Menghindari penyalahgunaan zat, skor 1-5

Menahan diri menyakiti orang lain, skor 1-5

Mengidentifikasi model peran, skor 1-5

Mengidentifikasi sumber daya di komunitas, skor 1-5

Memanfaatkan sumber daya di komunitas, skor 1-5

Verbalisasi kesiapan untuk belajar, skor 1-5

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201196 WINANDA AMELIA SARI -
1. Sindrom pasca trauma merupakan respon maladaktif yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma.
2. Tanda dan gejala mayor :
    Subjektif :
    - Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma
    - Merasa cemas
    - Teringat kembali kejadian traumatis
    Objektif :
    - Memori masa lalu terganggu
    - Mimpi buruk berulang
    - Ketakutan berulang
    - Menghindari aktifitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadian trauma
   Tanda dan gejala minor :
    Subjektif :
    - Tidak percaya pada orang lain
    - Menyalahkan diri sendiri
    Objektif :
    - Minat berinteraksi dengan orang menurun
    - Konfusi atau disosiasi
    - Gangguan interpretasi realitas
    - Sulit berkonsentrasi
    - Waspada berlebihan
    - Pola hidup terganggu
    - Tidur terganggu
    - Merusak diri sendiri
3. Penyebab sindrom pasca trauma :
    - Bencana
    - Peperangan
    - Riwayat korban perilaku kekerasan
    - Kecelakaan
    - Saksi pembunuhan
4. Ketahanan personal pasien akan meningkat
5. Dukungan proses berduka
6. Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
7. Kaitan bencana dengan sindrom pasca trauma menurut saya yaitu saat seseorang mengalami bencana, maka secara tidak langsung bedampak pada respon psikologisnya. Kemudian seseorang yang mengalami bencana akan mengalami trauma akan kejadian tersebut.
8. Peran tenaga kesehatan jiwa :
   - Impact : Pemenuhan kebutuhan dasar, melakukan pertolongan pertama pada psikologis pasien
   - Rescue : Mengkaji kebutuhan berlanjut, triase bencana, sosialisasi dan penyebaran informasi, peningkatan kemampuan bertahan pasien
   - Recovery : Monitor lingkungan yang mendukung untuk dilakukannya pemulihan
   - Rehabilitasi : Terapi secara langusng difokuskan bagi yang berdampak lebih berat
In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201201 CINDY LADIANA -

izin menyampaikan jawaban

Cindy Ladiana 1810201201

1. sindrom pasca trauma adalah Gangguan yang ditandai dengan kegagalan untuk pulih setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa yang mengerikan. Kondisi ini bisa berlangsung berbulan-bulan atau bertahun-tahun, dengan pemicu yang dapat membawa kembali kenangan trauma disertai dengan reaksi emosional dan fisik yang intens.


2. a. Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif

  1. Mengungkapkan secara berlebihan atau mengindari pembicaraan kejadian trauma
  2. Merasa cemas
  3. Teringat kembali kejadian traumatis

Objektif

  1. Memori masa lalu terganggu
  2. Mimpi buruk berulang
  3. Ketakutan berulang
  4. Menghindari aktivitas, tempat atau orang yang membangkitakn kejadian trauma

b.  Gejala dan Tanda Minor

Subjektif

  1. Tidak percaya pada orang lain
  2. Menyalahkan diri sendiri

 Objektif

  1. Minat berinteraksi dengan orang lain menurun
  2. Konfusi atau disosiasi
  3. Gangguan interpretasi realistis
  4. Sulit berkonsentrsi
  5. waspada berlebihan
  6. Pola hidup terganggu
  7. Tidur terganggu
  8. Merusak diri sendiri (mis. konsumsi alkohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, tindakan kriminal)

3. penyebab :

  1. Bencana
  2. Peperangan
  3. riwayat korban perilaku kekerasan
  4. Kecelakaan
  5. Saksi pembunuhan

4. tujuan asuhan keperawatan pada pasien sindrom pascatrauma :

1.pasien dapat membinhubungan salinpercaydengaperawat.

2.pasien dapat mengenali peristiwa traumatis yang dialaminya.

3. pasien dapat memahamhubungan antara peristiwtraumatis yang dialaminydankeadaan dirinya saat ini.

4. pasien dapamengidentifikascara-cara mengatasi sindrom pascatrauma yangdialami.

5.pasien dapat mengindentifikasi faktor pendukung yandapat dijangkau.

6.pasien memanfaatkan faktor pendukung.

7. pasien dapat menggunakan obat-obatan yang diperlukan sesuai dengaaturan

5.tindakan yang dilakukkan meliputi :

1.Binhubungan saling percaya dengapasiena.

a.perkenalkadiri. 

b.buat kontrak asuhan dengan pasien.

c.jelaskan bahwa perawat akamembantu pasien.

d.jelaskan bahwperawat akan menjaga kerahasiaainformasi tentang pasien.

e.Dengarkan dengapenuh empati ungkapan perasaan pasien.

2.Diskusikan dengan pasien kejadian traumatis yandialaminya.

a.tanyakan kesiapan pasieuntubercerita.pabilpasien mengatakan belusiap,

perawat tidak boleh memaksa pasien untuk bercerita sampai kondisinya betul-betul siap.

 b.Diskusikan kejadian yang dialami oleh pasien: apa jenis kejadian,kapanterjadinya,

di mana kejadian tersebut berlangsung

c.berikan penghargaa(reinforcement kepada pasieyanmampu menceritakankejadian traumatis yang dialaminya.

3.Diskusikan dengan pasien keadaan sebelum dan sesudatraumaa.

a.kondisi pikiran,perasaan,fisik,sosial,daspritual pasien sebelum terjadi peristiwatraumatis. 

b.kondisi pikiran,perasaan,fisik,sosial dan spiritual pasien setelah terjadi peristiwatraumatis.

c.hubungan antar kondisi saat ini dengan peristiwa traumatis yang terjadi.

4.Diskusikan cara-carmengatassindrom pascatraumaa

a.cara verbal (ventilasi perasaan, menceritakapikiran,perasaan yang dialamikepada orang yang dipercayai.

b.cara fisik (napas dalam,senam,joging

c.cara sosial (sharing atau berbagrasa dengan oranlain yanmengalami peristiwa serupa melalui self-help group

d.carspritua(berdoa ,berserah tawakal.

5.Diskusikasumber bantuan yang ada di masyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh pasiena.

a.bantu mengidentifikasi sumber bantuan yandimiliki (keluargterdekat)

 b.eksplorasi sistem pendukung yang tersedia.

c.bantberhubungadengan sumber bantuadasistem pendukununtumemenuhi kebutuhan pasien.

d.bantu membuat rangkuman aktivitas lama dan memulaaktivitas yanbaru



In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201143 SAIFUL RAHMAN WAHID -

1. Sindrom pasca trauma (SDKI) adalah Respon maladaptive yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma

2. Gejala dan tanda mayor

  subjektif : 1.Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma 2. Merasa cemas 3. Teringat Kembali kejadian traumatis

objektif : 1. Memori masa lalu terganggu 3. Mimpi buruk berulang 4. Ketakutan berulang 5. Menghindari aktifitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadian trauma

 Tanda dan tanda Minor

 Subjektif : 1.Tidak percaya pada orang lain 2. Menyalahkan diri sendiri

 Objektif : 1. Minat berinteraksi dengan orla menurun 2. Konfusi atau disosiasi 3. Gangguan interpretasi realitas 4. Sulit berkonsentrasi 5. Waspada berlebihan 6. Pola hidup terganggu 7. Tidur terganggu 8. Merusak diri sendiri (missal: konsumsi alcohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, Tindakan kriminal

3. Penyebab terjadinya sindrom pasca trauma adalah 1. Bencana 2. Peperangan 3. Riwayat korban perilaku kekerasan 4. Kecelakaan 5. Saksi pembunuhan

4. Tujuan intervensi tambahan persoanal meningkat

5. intervensi keperawatan : Intervensi Utama (SIKI) Dukungan proses berduka Reduksi ansietas

  Dukungan kelompok Dukungan keyakinan Dukungan memaafkan Dukungan perasaan bersalah Dukungan perlindungan penganiayaan Dukungan sumber finansial

6. Apa yang di maksud dengan bencana, menurut saya bencana adalah Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun factor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

8. peran tenaga keseahtan jiwa  dalam setiap fase bencana : Merencanakan kesiagaan, Latihan simulasi keadaan darurat bencana, melatih tenaga Kesehatan setempat, meningkatkan pengetahuan mitigasi, kolaborasi dengan pemerintah setempat yang berwenang, menginformasikan kebijakan yang dapat dipertanggungjawabkan, Menyusun tim pertolongan pertama dengan terstruktur, membangun sistim peringatan dini bencana.

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201135 MITA EVELIN HARAHAP -

1. Definisi sindrom pasca trauma (SDKI) adalah Respon maladaptive yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma. 

2. Tanda gejala

Gejala mayor:

a. Subjektif, Meliputi Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma, Merasa cemas, Teringat Kembali kejadian traumatis.

b. Objektif, meliputi Memori masa lalu terganggu, Mimpi buruk berulang, Ketakutan berulang, Menghindari aktifitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadian trauma.

Gejala minor:

a. Subjektif, antara lain Tidak percaya pada orang lain dan Menyalahkan diri sendiri

b. Objektif, antara lain Minat berinteraksi dengan orla menurun, Konfusi atau disosiasi, Gangguan interpretasi realitas, Sulit berkonsentrasi, Waspada berlebihan, Pola hidup terganggu, Tidur terganggu, Merusak diri sendiri (missal: konsumsi alcohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, Tindakan kriminal.



3. Penyebab sindrom pasca trauma:
-Bencana
-Peperangan
-Riwayat korban perilaku kekerasan
-Kecelakaan
-Saksi pembunuhan

4. Tujuan intervensi: ketahanan personal meningkat. Kemudian luaran tambahan meliputi, peningkatan pada harapan, harga diri, ketahanan keluarga, pola tidur, resolusi berduka, status kenyamanan.

6. Bencana adalah Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun factor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201197 EVI WULANDARI NINGSIH -
2.

Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif

  1. Mengungkapkan secara berlebihan atau mengindari pembicaraan kejadian trauma
  2. Merasa cemas
  3. Teringat kembali kejadian traumatis

 

Objektif

  1. Memori masa lalu terganggu
  2. Mimpi buruk berulang
  3. Ketakutan berulang
  4. Menghindari aktivitas, tempat atau orang yang membangkitakn kejadian trauma

Gejala dan Tanda Minor

Subjektif

  1. Tidak percaya pada orang lain
  2. Menyalahkan diri sendiri

Objektif

  1. Minat berinteraksi dengan orang lain menurun
  2. Konfusi atau disosiasi
  3. Gangguan interpretasi realistis
  4. Sulit berkonsentrsi
  5. waspada berlebihan
  6. Pola hidup terganggu
  7. Tidur terganggu
  8. Merusak diri sendiri (mis. konsumsi alkohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, tindakan kriminal)

Kondisi Klinis Terkait

  1. Korban kekerasan
  2. Post traumatic stress disorder (PTSD)
  3. Korban Bencana alam
  4. Multiple personality disorder
  5. Korban kekerasan seksual
  6. Korban peperangan
  7. Cedera multiple (kecelakaan lalu lintas)
In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201136 SHAFRISA DEWI ALFINA -

1. Apakah definisi diagnosa keperawatan : sindrom pasca trauma

Jawab: Sindrom Pasca Trauma ( SDKI ) adalah Respon maladaptive yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma.

2. Apakah tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI?

Jawab:

Gejala mayor meliputi

a. Subjektif, Meliputi Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma, Merasa cemas, Teringat Kembali kejadian traumatis.

b. Objektif, meliputi Memori masa lalu terganggu, Mimpi buruk berulang, Ketakutan berulang, Menghindari aktifitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadian trauma.

Gejala minor meliputi

a. Subjektif, antara lain Tidak percaya pada orang lain dan Menyalahkan diri sendiri

b. Objektif, antara lain Minat berinteraksi dengan orla menurun, Konfusi atau disosiasi, Gangguan interpretasi realitas, Sulit berkonsentrasi, Waspada berlebihan, Pola hidup terganggu, Tidur terganggu, Merusak diri sendiri (missal: konsumsi alcohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, Tindakan kriminal.

3. Apa penyebab terjadinya sindrom pasca trauma?

Jawab:

Penyebab menurut SDKI:

a.    Bencana

b.    Peperangan

c.    Riwayat korban perilaku kekerasan

d.   Kecelakaan

e.    Saksi pembunuhan

4. Apa tujuan intervensi keperawatan sindrom pasca trauma?

Jawab:

Tujuan intervensi menurut SDKI, luaran utama: ketahanan personal meningkat. Kemudian luaran tambahan meliputi, peningkatan pada harapan, harga diri, ketahanan keluarga, pola tidur, resolusi berduka, status kenyamanan, status koping, status spiritual, serta tingkat agitasi dan tingkat depresi menurun.

5. Apa intervensi keperawatan untuk mengatasi sindrom pasca trauma?

Jawab:

Intervensi utama menurut SIKI yaitu Dukungan proses berduka dan reduksi ancietas. Serta intervensi tambahan seperti dukungan kelompok, Dukungan keyakinan, dukungan memaafkan, konseling, orientasi realitas, terapi kelompok, dll.

Contoh Intervensi Dukungan Proses berduka (I.09274)

- Identifikasi kegilaan yang dihadapi

- Identifikasi proses berduka yang dialami

- Tunjukkan sikap menerima dan empati

- Motivasi agar mau mengungkapkan perasaan dan kehilangan

- Jelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa sikap mengingkari, marah, tawar menawar, depresi dan menerima adalah eajar dalam menghadapi kehilangan

- Anjurkan mengekspresikan perasaan tentang kehilangan

6. Apa yang anda ketahui tentang bencana?

Jawab:

Menurut saya, bencana adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak menyenangkan dan mengancam atau mengganggu kehidupan yang dapat menimbulkan kerusakan, kehilangan harta benda atau nyawa seseorang, bisa berupa bencana alam seperti tsunami, gempa bumi dan lainnya. Selain bencana alam ada juga bencana non alam, seperti gangguan fisik maupun psikologis, contohnya  kecelakaan motor atau kecelakaan di tempat kerja yang bisa mengancam jiwa.

7. Apa kaitannya bencana dengan diagnosa keperawatan sindrome pasca trauma?

Jawab:

Menurut saya, kaitan bencana dengan diagnosa keperawatan sindrome pasca trauma sangat berhubungan. Dampak dari bencana tentunya akan menimbulkan respon psikologis bagi yang mengalaminya, sehingga jika yang dialami adalah respon maladaptif maka akan menimbulkan respon trauma psikologis bagi seseorang yang kemudian akan memunculkan berbagai gejala yang kemudian akan menjadi sebuah kumpulan gejala (sindrome). Sindrome pasca trauma merupakan diagnosa keperawatan yang ditujukan bagi seseorang yang mengalami respon maladaptif dari kejadian trauma misalnya akibat bencana.

8. Apa peran tenaga kesehatan jiwa dalam setiap fase bencana?

Jawab: 

a. Tahap impact saat bencana (0-48 jam) setelah kejadian bencana :

Pemenuhan kebutuhan dasar

  • Menjamin keamanan, keselamatan
  • Memastikan kesediaan makanan dan pengungsian
  • Memberikan pendampingan orientasi kejadian
  • Memfasilitasi komunikasi dengan keluarga, teman, maupun komunitas
  • Mengkaji lingkungan dari kemungkinan ancaman bahaya

Melakukan pertolongan pertama pada psikologis (Psychological First/PFA)

  • Mempertahankkan dukungan dan menunjukkan kehadiran bagi mereka yang mengalami distress
  • Menjaga agar keluarga dapat tetap Bersama
  • Memberikan informasi yang adekuat yang dibutuhkan penyintas
  • Melindungi penyintas dari kemungkinan bahaya
  • Mengurangi dampak perubahan fisiologis.

Selain itu 

Monitor dampak bencana terhadap lingkungan

  • Mengobservasi dan mendengarkan korban yang paling terpengaruh
  • Pantau lingkungan yang dapat mencetuskan stres dan Memberikan bantuan teknis, konsultasi, dan pelatihan
  • Meningkatkan kapasitas organisasi dan caregiver untuk menyediakan apa yang diperlukan untuk membangun Kembali struktur komunitas, mendorong pemulihan/ketahanan keluarga, dan menjaga masyarakat.

b. Tahap rescue setelah bencana (0-1 minggu) minggu setelah terjadi bencana

Pengkajian kebutuhan lanjutan

  • Mengkaji status terkini, seberapa baik kebutuhan bisa ditangani, perbaikan lingkungan, intervensi tambahan apa yang diperlukna untuk individu, keluarga maupun kelompok

Triase Bencana

  • Pengkajian status klinis
  • Rujukan kasus bila diperlukan
  • Mengidentifikasi kelompok rentan maupun individu yang berisiko tinggi
  • Pemberian askep dalam RS darurat maupun rawat jalan

Sosialisasi dan penyebaran informasi

  • Melakukan kontak dan identifikasi penyintas yang belum terjangkau
  • Menginformasikan secara adekuat mengenai pelayanan yang lain, koping, proses recovery melalui pembentukan struktur komunitas sementara di pengungsian, flyer maupun website.

Meningkatkan kemampuan bertahan

  • Memotivasi interaksi social
  • Melatih kemampuan menyelesaikan masalah
  • Penyuluhan mengenai: respon stress, trauma, koping, respon normal versus abnormal dalam situasi abnormal, factor risiko, pelayanan yang tersedia.
  • Dukungan keluarga dan social
  • Merawat yang berduka
  • Dukungan spiritual

c. Tahap recovery (>4 minggu) setelah terjadi bencana

Monitor lingkungan yang mendukung untuk pemulihan

  • Observasi dan mendengarkan lebih dalam penyintas yang terkena dampak lebih berat
  • Monitor ancaman lingkungan
  • Monitor ancaman yang pernah muncul maupun yang masih terjadi
  • Monitor pelayanan yang tersedia untuk keberlanjutan.

d. Pasca Bencana (REHABILITASI)

  • Terapi secara langsung khususnya bagi yang mengalami dampak lebih berat
  • Mengurangi atau memperbaiki gejala atau meningkatkan fungsi melalui pendekatan: individual, keluarga, dan komunitas
  • Farmakoterapi
  • Perawatan jangkan pendek maupun jangka panjang
In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201193 MUTMA'INAH YULI ASTUTI -

1. Apakah definisi diagnosa keperawatan: sindrom pasca trauma

Jawab : Gangguan yang ditandai dengan kegagalan untuk pulih setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa yang mengerikan. Kondisi ini bisa berlangsung berbulan-bulan atau bertahun-tahun, dengan pemicu yang dapat membawa kembali kenangan trauma disertai dengan reaksi emosional dan fisik yang intens.

2. Apakah tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI?

Jawab : 

Gejala dan tanda mayor

Subjektif :

  • Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma
  • Merasa cemas
  • Teringat kembali kejadian traumatis

Objektif : 

  • Memori masa lalu terganggu
  • Mimpi buruk berulang
  • Ketakutan berulang
  • Menghindari aktifitas,tempat atau orang yang membangkitkan kejadian trauma

Gejala dan tanda minor

Subjektif :

  • Tidak percaya pada orang lain
  • Menyalahkan diri sendiri

Objektif : 

  • Minat berinteraksi dengan orla menurun
  • Konfusi atau disosiasi
  • Gangguan interpretasi realitas
  • Sulit berkonsentrasi
  • Waspada berlebihan
  • Pola hidup terganggu
  • Tidur terganggu
  • Merusak diri sendiri (missal: konsumsi alcohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, Tindakan kriminal

3. Apa penyebab terjadinya sindrom pasca trauma?

Jawab :

  • Bencana
  • Peperangan
  • Riwayat korban perilaku kekerasan
  • Kecelakaan
  • Saksi pembunuhan

4. Apa tujuan intervensi keperawatan sindrom pasca trauma?

Jawab : Ketahanan personal akan meningkat  dengan kriteria hasil 

  • Verbalisasi harapan yang positif, skor 1-5 (menurun-meningkat)
  • Menggunakan strategi koping yang efektif, skor 1-5
  • Verbalisasi perasaan, skor 1-5
  • Menunjukkan harga diri positif, skor 1-5
  • Mengambil tanggung jawab, skor 1-5
  • Mencari dukungan emosional, skor 1-5
  • Menganggap kesulitan sebagai tantangan, skor1-5
  • Menggunakan strategi untuk meningkatkankeamanan, skor 1-5

5. Apa intervensi keperawatan untuk mengatasi sindrom pasca trauma?

Jawab :Dukungan proses berduka 

Intervensi Tambahan

  • Dukungan kelompok
  • Dukungan keyakinan
  • Dukungan memaafkan
  • Dukungan perasaan bersalah
  • Dukungan perlindungan penganiayaan
  • Dukungan sumber finansial
  • Jurnal
  • Konseling
  • Manajemen lingkungan
  • Manajemen medikasi
  • Manajemen mood
  • Manajemen pengendalian marah
  • Manajemen trauma perkosaan
  • Orientasi realitas

6. Apa yang anda ketahui tentang bencana?

Jawab : Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun factor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

7. Apa kaitannya bencana dengan diagnosa keperawatan sindrome pasca trauma?

Jawab : Karena bencana yang dialami oleh seseorang dapat menyebabkan trauma,sehingga kejadian itu akan teringat terus-menerus jika tidak ditangani trauma akan semakin parah. 

8. Apa peran tenaga kesehatan jiwa dalam setiap fase bencana?

Tahap Pra Bencana :Merencanakan kesiagaan, Latihan simulasi keadaan darurat bencana, melatih tenaga Kesehatan setempat, meningkatkan pengetahuan mitigasi, kolaborasi dengan pemerintah setempat yang berwenang, menginformasikan kebijakan yang dapat dipertanggungjawabkan, Menyusun tim pertolongan pertama dengan terstruktur, membangun sistim peringatan dini bencana.

Tahapan Impact 0-48 jam setelah kejadian bencana  :

Monitor dampak bencana terhadap lingkungan

  • Mengobservasi dan mendengarkan korban yang paling terpengaruh
  • Pantau lingkungan yang dapat mencetuskan stres
  •  Menjamin keamanan, keselamatan
  • Memastikan kesediaan makanan dan pengungsian
  • Memberikan pendampingan orientasi kejadian

Tahapan Rescue 0-1 minggu setelah terjadi bencana :

Meningkatkan kemampuan bertahan

  • Memotivasi interaksi social
  • Melatih kemampuan menyelesaikan masalah
  • Penyuluhan mengenai: respon stress, trauma, koping,respon normal versus abnormal dalam situasi abnormal, factor risiko, pelayanan yang tersedia.
  • Dukungan keluarga dan social
  • Merawat yang berduka
  • Dukungan spiritual

Tahapan Recovery -4 minggu setelah terjadi bencana

Monitor lingkungan yang mendukung untuk pemulihan

  • Observasi dan mendengarkan lebih dalam penyintas yang terkena dampak lebih berat
  • Monitor ancaman lingkungan
  • Monitor ancaman yang pernah muncul maupun yang masih terjadi
  • Monitor pelayanan yang tersedia untuk keberlanjutan

PASCA BENCANA (REHABILITASI)

  • Terapi secara langsung khususnya bagi yang mengalami dampak lebih berat
  • Mengurangi atau memperbaiki gejala atau meningkatkan fungsi melalui pendekatan: individual, keluarga, dan komunitas
  • Farmakoterapi
  • Perawatan jangkan pendek maupun jangka panjang


In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201173 EVA RISTININGRUM -

1.      Apakah definisi diagnosa keperawatan: sindrom pasca trauma

Jawab : Sindrom pasca trauma merupakan suatu respon maladaptive yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma.

2.      Apakah tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI?

Jawab :

a)    Gejala Tanda Mayor (SDKI)

Subjektif :

-      Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma

-      Merasa cemas

-      Teringat kembali kejadian traumatis

Objektif

-      Memori masa lalu terganggu

-      Mimpi buruk berulang

-      Ketakutan berulang

-      Menghindari aktivitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadian trauma

b)   Gejala Tanda Minor (SDKI)

Subjektif

-      Tidak percaya pada orang lain

-      Menyalahkan diri sendari

Objektif

-        Minat berinteraksi dengan orang lain menurun

-        Konfusi atau disosial

-        Gangguan interpretasi realitas

-        Sulit berkonsentrasi

-        Waspada berlebihan

-        Pola hidup terganggu

-        Tidur terganggu

-        Merusak diri sendiri (missal: konsumsi alcohol, pengguna zat, percobaan bunuh diri, tindakan criminal).

3.      Apa penyebab terjadinya sindrom pasca trauma?

Jawab : penyebab terjadinya sindrom pasca trauma adalah :

-      Bencana

-      Peperangan

-      Riwayat korban perilaku kekerasan

-      Kecelakaan

-      Saksi pembunuhan

4.      Apa tujuan intervensi keperawatan sindrom pasca trauma?

Jawab : tujuan intervensi keperawatan sindrom pasca trauma yaitu setelah dilakukannya tindakan keperawatan selama 3x24 jam ketahanan personal pasien akan meningkat, dengan kriteria hasil :

-      Verbalisasi harapan yang posiitif (1-5) menurun-meningkat

-      Menggunakan strategi koping yang efektif (1-5)

-      Verbalisasi perasaan (1-5)

-      Menunjukan harga diri positif (1-5)

-      Mengambil tanggung jawab (1-5)

-      Mencari dukungan emosional (1-5)

-      Menganggap kesulitan sebagai tantangan (1-5)

-      Menggunakan strategi untuk meningkat (1-5)

-      Menghindari penyalahgunaan obat (1-5)

-      Menghindari penyalahgunaan zat (1-5)

-      Menahan diri menyakiti orang lain (1-5)

-      Mengidentifikasi model peran (1-5)

-      Mengidentifikasi sumber daya dikomunitas (1-5)

-      Memanfaatkan sumber daya dikomunitas (1-5)

-      Verbalisasi kesiapan untuk belajar (1-5)

5.      Apa intervensi keperawatan untuk mengatasi sindrom pasca trauma?

Jawab : Intervensi utama :

-  Dukungan proses berduka

-  Reduksi ansietas

6.      Apa yang anda ketahui tentang bencana?

Jawab : bencana merupakan suatu peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh factor alam dan/atau factor nonalam maupun factor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta  benda, dan juga dampak psikologis.

7.      Apa kaitannya bencana dengan diagnosa keperawatan sindrome pasca trauma?

Jawab : Menurut saya kaitan bencana dengan diagnosa keperawatan sindrom pasca trauma itu sagat berhubugan karena dampak yang mengakibatkan respon psikologis sehingga akan menimbulkan respon trauma psikologis bagi mereka yang mengalami bencana tersebut.

8.      Apa peran tenaga kesehatan jiwa dalam setiap fase bencana?

Jawab :

a.       Tahap Impact 0-48 jam setelah kejadian

-  Monitor dampak bencana terhadap lingkungan

1)      Mengobservasi dan mendengarkan korban yang paling terpengaruh

2)      Pantau lingkungan yang dapat mencetuskan stres

-  Memberikan bantuan teknis, konsultasi, dan pelatihan

1)   Meningkatkan kapasitas organisasi dan caregiver untuk menyediakan apa yang diperlukan untuk membangun Kembali struktur komunitas, mendorong pemulihan/ketahanan keluarga, dan menjaga masyarakat.

b.       Tahap Rescue 0-1 minggu setelah kejadian

-  Meningkatkan kemampuan bertahan

1)   Memotivasi interaksi social

2)   Melatih kemampuan menyelesaikan masalah

3)   Penyuluhan mengenai: respon stress, trauma, koping, respon normal versus abnormal dalam situasi abnormal, factor risiko, pelayanan yang tersedia.

4)   Dukungan keluarga dan social

5)   Merawat yang berduka

6)   Dukungan spiritual

c.       Tahap Recovery -4 minggu setelah kejadian

-  Monitor lingkungan yang mendukung untuk pemulihan

1)   Observasi dan mendengarkan lebih dalam penyintas yang terkena dampak lebih berat

2)   Monitor ancaman lingkungan

3)   Monitor ancaman yang pernah muncul maupun yang masih terjadi

4)   Monitor pelayanan yang tersedia untuk keberlanjutan

 

 


In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201134 RIFKA ANISA NUARIYANTI -

1. Definisi Sindrom pasca trauma adalah respon maladaptive yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma.

2. Tanda dan gejala

MAYOR : Subjektif = Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma, Merasa cemas, Teringat kembali kejadian traumatis.

Objektif =  Memori masa lalu terganggu, Mimpi buruk berulang, ketakutan berulang, Menghindari aktifitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadian trauma.

MINOR : Subjektif = Tidak percaya pada orang lain, Menyalahkan diri sendiri.

Objektif = Minat berinteraksi dengan orang lain menurun, Konfusi atau disosiasi, Gangguan interpretasi realitas, Sulit berkonsentrasi, Waspada berlebihan, Pola hidup terganggu, Tidur terganggu, Merusak diri sendiri (missal: konsumsi alcohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, Tindakan kriminal.


3. Bencana, peperangan, riwayat korban perilaku kekerasan, kecelakaan, saksi pembunuhan.

4. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama waktu yang ditentukan, ketahanan personal pasien akan meningkat dengan kriteria hasil = Verbalisasi harapan yang positif skor 1-5 (menurun-meningkat, Menggunakan strategi koping yang efektif skor 1-5, verbalisasi perasaan skor 1-5, menunjukkan harga diri positif skor 1-5, mengambil tanggung jawab skor 1-5, mencari dukungan emosional skor 1-5, menganggap kesulitan sebagai tantangan skor 1-5, menggunakan strategi untuk meningkatkan keamanan skor 1-5, menghindari penyalahgunaan obat skor 1-5, menghindari penyalahgunaan zat skor 1-5, menahan diri menyakiti orang lain skor 1-5, mengidentifikasi model peran skor 1-5, mengidentifikasi sumber daya di komunitas skor 1-5, memanfaatkan sumber daya di komunitas skor 1-5, verbalisasi kesiapan untuk belajar skor 1-5.

5. Intervensi Utama : dukungan proses berduka, reduksi ansietas.

Intervensi Tambahan : Dukungan kelompok, Dukungan keyakinan, Dukungan memaafkan, Dukungan perasaan bersalah, Dukungan perlindungan penganiayaan, Dukungan sumber finansial,Jurnal, Konseling, Manajemen lingkungan, Manajemen medikasi, Manajemen mood, Manajemen pengendalian marah, Manajemen trauma perkosaan, Orientasi realitas, Pelatihan pengendalian impuls, Pencegahan bunuh diri, Pencegahan penyalahgunaan zat, Penentuan tujuan Bersama, Promosi harapan, Promosi koping, Promosi sosialisasi, Promosi system pendukung, Terapi kelompok, Terapi penyalahgunaan zat, Terapi relaksasi, Terapi relaksasi otot progresif, Terapi reminisens, Terapi trauma anak.

6. Menurut saya bencana adalah peristiwa yang terjadi yang dapat mengganggu kelangsungan kehidupan yang disebabkan oleh faktor alam maupun faktor manusia yang menyebabkan korban jiwa dan kerusakan lingkungan serta bisa menimbulkan dampak psikologis pada manusia.

7. Bencana bisa menyebabkan orang yang terkena dampaknya mengalami sindrom pasca trauma karena mungkin akibat dari bencana, seseorang merasa kehilangan orang yang di sayangi, seseorang kehilangan harta benda, seseorang melihat kejadian yang mengerikan, atau bahkan seseorang mengalami cacat fisik akibat bencana yang terjadi sehingga setelah bencana terjadi orang tersebut memiliki respon maladaptive yang berkelanjutan terhadap peristiwa tersebut.

8. a. Pra Bencana = Merencanakan kesiagaan, Latihan simulasi keadaan darurat bencana, melatih tenaga Kesehatan setempat, meningkatkan pengetahuan mitigasi, kolaborasi dengan pemerintah setempat yang berwenang, menginformasikan kebijakan yang dapat dipertanggungjawabkan, Menyusun tim pertolongan pertama dengan terstruktur, membangun sistim peringatan dini bencana.

b. Bencana = Pemenuhan kebutuhan dasar : Menjamin keamanan, keselamatan, Memastikan kesediaan makanan dan pengungsian, Memberikan pendampingan orientasi kejadian, Memfasilitasi komunikasi dengan keluarga, teman, maupun komunitas, Mengkaji lingkungan dari kemungkinan ancaman bahaya.

Melakukan pertolongan pertama pada psikologis (Psychological First/PFA) : Mempertahankkan dukungan dan menunjukkan kehadiran bagi mereka yang mengalami distress, Menjaga agar keluarga dapat tetap Bersama, Memberikan informasi yang adekuat yang dibutuhkan penyintas, Melindungi penyintas dari kemungkinan bahaya, Mengurangi dampak perubahan fisiologis.

c. Tahapan Impact 0-48 jam setelah kejadian bencana : Monitor dampak bencana terhadap lingkungan 1. Mengobservasi dan mendengarkan korban yang paling terpengaruh 2. Pantau lingkungan yang dapat mencetuskan stres.

Memberikan bantuan teknis, konsultasi, dan pelatihan 1. Meningkatkan kapasitas organisasi dan caregiver untuk menyediakan apa yang diperlukan untuk membangun Kembali struktur komunitas, mendorong pemulihan/ketahanan keluarga, dan menjaga masyarakat.

d. Tahapan Rescue 0-1 minggu setelah terjadi bencana : Pengkajian kebutuhan lanjutan 1. Mengkaji status terkini, seberapa baik kebutuhan bisa ditangani, perbaikan lingkungan, intervensi tambahan apa yang diperlukna untuk individu, keluarga maupun kelompok Triase Bencana 1. Pengkajian status klinis 2. Rujukan kasus bila diperlukan 3. Mengidentifikasi kelompok rentan maupun individu yang berisiko tinggi 4. Pemberian askep dalam RS darurat maupun rawat jalan Sosialisasi dan penyebaran informasi 1. Melakukan kontak dan identifikasi penyintas yang belum terjangkau 2. Menginformasikan secara adekuat mengenai pelayanan yang lain, koping, proses recovery melalui pembentukan struktur komunitas sementara di pengungsian, flyer maupun website.

e. Tahap Rescue Saat Bencana Tahapan Rescue 0-1 minggu setelah terjadi bencana : Meningkatkan kemampuan bertahan 1. Memotivasi interaksi social 2. Melatih kemampuan menyelesaikan masalah 3. Penyuluhan mengenai: respon stress, trauma, koping, respon normal versus abnormal dalam situasi abnormal, factor risiko, pelayanan yang tersedia. 4. Dukungan keluarga dan social 5. Merawat yang berduka 6. Dukungan spiritual

f. Tahapan Recovery -4 minggu setelah terjadi bencana : Monitor lingkungan yang mendukung untuk pemulihan 1. Observasi dan mendengarkan lebih dalam penyintas yang terkena dampak lebih berat 2. Monitor ancaman lingkungan 3. Monitor ancaman yang pernah muncul maupun yang masih terjadi 4. Monitor pelayanan yang tersedia untuk keberlanjutan.

g. Rehabilitasi pasca bencana : Terapi secara langsung khususnya bagi yang mengalami dampak lebih berat 2. Mengurangi atau memperbaiki gejala atau meningkatkan fungsi melalui pendekatan: individual, keluarga, dan komunitas 3. Farmakoterapi 4. Perawatan jangkan pendek maupun jangka panjang.

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201169 ANISHA D. ANDIAZMARA -

1. Sindrom pasca trauma adalah respon maladaptive yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma. 

2. Tanda dan Gejala (mayor dan minor) menurut SDKI :

Tanda dan Gejala Mayor Subjektif : 

  • Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma 
  • Merasa cemas 
  • Teringat kembali kejadian traumatis
Tanda dan Gejala Mayor Objektif :
  • Memori masa lalu terganggu 
  • Mimpi buruk berulang 
  • Ketakutan berulang 
  • Menghindari aktifitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadian trauma 
Tanda dan Gejala Minor Subjektif : 
  • Tidak percaya pada orang lain
  • Menyalahkan diri sendiri 
Tanda dan Gejala Minor Objektif : 
  • Minat berinteraksi dengan orla menurun 
  • Konfusi atau disosiasi 
  • Gangguan interpretasi realitas 
  • Sulit berkonsentrasi 
  • Waspada berlebihan 
  • Pola hidup terganggu 
  • Tidur terganggu 
  • Merusak diri sendiri (misal: konsumsi alkohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, tindakan kriminal) 
3. Penyebab terjadinya sindrom pasca trauma :
  • Bencana Alam 
  • Peperangan 
  • Riwayat korban perilaku kekerasan (misal : kekerasan seksual)
  • Kecelakaan (cedera multiple) 
  • Saksi pembunuhan
4. Tujuan intervensi keperawatan untuk meningkatkan ketahanan personal pasien terhadap harapan, harga diri, identitas diri, ketahanan keluarga, pola tidur, resolusi berduka, status kenyamanan, status koping, status spiritual, tingkat agitasi, tingkat depresi. 
5. Intervensi keperawatan untuk mengatasi sindrom pasca trauma :
  • Intervensi utama : Dukungan Proses Berduka dan Reduksi Ansietas 
  • Intervensi tambahan : Dukungan kelompok, Dukungan keyakinan, Dukungan memaafkan, Dukungan perasaan bersalah, Dukungan perlindungan penganiayaan, Dukungan sumber finansial, Jurnal Konseling, Manajemen lingkungan, Manajemen medikasi, Manajemen mood, Manajemen pengendalian marah, Manajemen trauma perkosaan, Orientasi realitas,dll 
6. Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. (UU RI No.24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana) 

7. Bencana dapat menyebabkan traumatic bagi korban yang mengalaminya, kaitannya bencana dengan diagnosa keperawatan sindrome pasca trauma adalah agar korban yang mengalami dampak bencana diharapkan bisa pulih kembali dari fungsi tubuh maupun jiwanya seperti sedia kala.

8. Peran tenaga kesehatan jiwa :
Merencanakan kesiagaan, Latihan simulasi keadaan darurat bencana, melatih tenaga Kesehatan setempat, meningkatkan pengetahuan mitigasi, kolaborasi dengan pemerintah setempat yang berwenang, menginformasikan kebijakan yang dapat dipertanggungjawabkan, Menyusun tim pertolongan pertama dengan terstruktur, membangun sistim peringatan dini bencana.

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201147 ARIF SYAIFUDDIN -
1. Apakah definisi diagnosa keperawatan: sindrom pasca trauma?
Sindrom pasca trauma : Respon maladaptive yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma.
2. Apakah tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI?
a. Tanda dan Gejala mayor
Subjektif :
- Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma
- Merasa cemas
- Teringat kembali kejadian traumatis
Objektif :
- Memori masa lalu terganggu
- Mimpi buruk berulang
- Ketakutan berulang
- Menghindari aktifitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadian trauma
b. Tanda dan Gejala Minor
Subjektif :
- Tidak percaya pada orang lain
- Menyalahkan diri sendiri
Objektif :
- Minat berinteraksi dengan orla menurun
- Konfusi atau disosiasi
- Gangguan interpretasi realitas
- Sulit berkonsentrasi
- Waspada berlebihan
- Pola hidup terganggu
- Tidur terganggu
- Merusak diri sendiri (misal: konsumsi alkohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, tindakan kriminal)
3. Apa penyebab terjadinya sindrom pasca trauma?
- Bencana Alam
- Peperangan
- Riwayat korban perilaku kekerasan (misal : kekerasan seksual)
- Kecelakaan (cedera multiple)
- Saksi pembunuhan
4. Apa tujuan intervensi keperawatan sindrom pasca trauma?
Tujuan intervensi keperawatan untuk meningkatkan ketahanan personal pasien terhadap harapan, harga diri, identitas diri, ketahanan keluarga, pola tidur, resolusi berduka, status kenyamanan, status koping, status spiritual, tingkat agitasi, tingkat depresi.
5. Apa intervensi keperawatan untuk mengatasi sindrom pasca trauma?
Intervensi utama : Dukungan Proses Berduka dan Reduksi Ansietas
Intervensi tambahan : Pelatihan pengendalian impuls, Pencegahan bunuh diri, Pencegahan penyalahgunaan zat, Penentuan tujuan bersama, Promosi harapan, Promosi koping, Promosi sosialisasi, Promosi system pendukung, Terapi kelompok, Terapi penyalahgunaan zat, Terapi relaksasi, Terapi relaksasi otot progresif, Terapi reminisens, Terapi trauma anak,dll.
6. Apa yang anda ketahui tentang bencana?
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
7. Apa kaitannya bencana dengan diagnosa keperawatan sindrome pasca trauma?
Untuk pasien yg terkena dampak bencana pasti akan di berikan asuhan keperawatan mengenai sindrom pasca trauma untuk memulihkan fungsi tubuh dan mentalnya seperti sedia kala (sebelum terjadi bencana). 
8. Apa peran tenaga kesehatan jiwa dalam setiap fase bencana?
Merencanakan kesiagaan, Latihan simulasi keadaan darurat bencana, melatih tenaga Kesehatan setempat, meningkatkan pengetahuan mitigasi, kolaborasi dengan pemerintah setempat yang berwenang, menginformasikan kebijakan yang dapat dipertanggungjawabkan, Menyusun tim pertolongan pertama dengan terstruktur, membangun sistim peringatan dini bencana.
In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201179 SIWI NURMALITA -

1. Sindrom pasca trauma yaitu Respon maladaptive yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma

2. *Tanda gejala mayor* :
Objektif : Memori masa lalu terganggu, Mimpi buruk berulang, Ketakutan berulang, Menghindari aktifitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadiantrauma
Subjektif : Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari, pembicaraan, kejadian trauma, Merasa cemas, Teringat Kembali kejadian traumatis

*tanda gejala minor*
Objektif : Minat berinteraksi dengan orla menurun, Konfusi atau disosiasi, Gangguan interpretasi realitas, Sulit berkonsentrasi, Waspada berlebihan, Pola hidup terganggu, Tidur terganggu, Merusak diri sendiri (missal: konsumsi alcohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, Tindakan kriminal
Subjektif : Tidak percaya pada orang lain, Menyalahkan diri sendiri

3. Bencana, Peperangan, Riwayat korban perilaku kekerasan, Kecelakaan, Saksi pembunuhan

4. Tujuan intervensi keperawatan sindrom pasca trauma yaitu untjk memfasilitasi penyelesaian proses trauma yang dirasakan

5. Intervensi yang digunakan yaitu dukungan proses berduka

6. Bencana adalah Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun factor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

8. Pemenuhan kebutuhan dasar, Memberikan bantuan teknis, konsultasi, dan pelatihan, Pengkajian kebutuhan lanjutan, Meningkatkan kemampuan bertahan, Monitor lingkungan yang mendukung untuk pemulihan, memberikan rehabilitasi.

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201133 LAILI MIFTAKHUL JANNAH -

1. Respon maladaptive yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma

2. Gejala Tanda Mayor SDKI

Subjektif

1.Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma

2. Merasa cemas

3. Teringat Kembali kejadian traumatis

Objektif

1. Memori masa lalu terganggu

3. Mimpi buruk berulang

4. Ketakutan berulang

5. Menghindari aktifitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadian trauma

Gejala dan Tanda Minor SDKI

Subjektif

1.Tidak percaya pada orang lain

2. Menyalahkan diri sendiri


Objektif

1. Minat berinteraksi dengan orla menurun

2. Konfusi atau disosiasi

3. Gangguan interpretasi realitas

4. Sulit berkonsentrasi

5. Waspada berlebihan

6. Pola hidup terganggu

7. Tidur terganggu

8. Merusak diri sendiri (missal:konsumsi alcohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, Tindakan kriminal)


 3.Penyebab menurut SDKI:

a)Bencana 

b)Peperangan 

c)Riwayat korban perilaku kekerasan 

d)Kecelakaan 

e)Saksi pembunuhan


4.Tujuan intervensi menurut SDKI, luaran utama: ketahanan personal meningkat. Kemudian luaran tambahan: peningkatan pada harapan, harga diri, ketahanan keluarga, pola tidur, resolusi berduka, status kenyamanan, status koping, status spiritual, serta tingkat agitasi dan tingkat depresi menurun. Serta pasien dapat menggunakan obat-obatan yang diperlukan sesuai dengan aturan.


5. Intervensi utama menurut SIKI yaitu Memberikan dukungan dalam proses berduka dan reduksi ansietas. Serta intervensi tambahan seperti dukungan kelompok, Dukungan keyakinan, dukungan memaafkan, konseling, orientasi realitas, terapi kelompok, dll.

a)Cara verbal (ventilasi perasaan) dengan menceritakan pikiran, perasaan yang dialami kepada seseorang yang dipercaya

b)Cara fisik (napas dalam, senam, jogging)

c)Cara sosial (sharing atau berbagi rasa dengan orang lain yang mengalami peristiwa serupa melalui self-hel group)

d)Cara tawakal ( berdoa, berserah diri/tawakal)


6. Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun factor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. (Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana)

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201167 IBNULHAJAR ISMAIL -

1.   sindrom pasca trauma : Respon maladptif yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma

    2.Gejala dan Tanda Mayor

    Subjektif

  1. Mengungkapkan secara berlebihan atau mengindari pembicaraan kejadian trauma
  2. Merasa cemas
  3. Teringat kembali kejadian traumatis

 

    Objektif

  1. Memori masa lalu terganggu
  2. Mimpi buruk berulang
  3. Ketakutan berulang
  4. Menghindari aktivitas, tempat atau orang yang membangkitakn kejadian trauma

 

Gejala dan Tanda Minor

Subjektif

  1. Tidak percaya pada orang lain
  2. Menyalahkan diri sendiri

 

Objektif

  1. Minat berinteraksi dengan orang lain menurun
  2. Konfusi atau disosiasi
  3. Gangguan interpretasi realistis
  4. Sulit berkonsentrsi
  5. waspada berlebihan
  6. Pola hidup terganggu
  7. Tidur terganggu
  8. Merusak diri sendiri (mis. konsumsi alkohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, tindakan kriminal)

 

3.      Penyebab terjadinya sindrom pasca trauma

·         Pengalaman yang menakutkan, termasuk jumlah dan tingkat keparahan trauma yang telah dialami dalam hidup.

·         Mewarisi risiko kesehatan mental, seperti riwayat gangguan kecemasan dan depresi dalam keluarga.

·         Ciri-ciri kepribadian, seperti kecenderungan temperamental.

·         Cara otak mengatur bahan kimia dan hormon yang dilepaskan tubuh sebagai respons terhadap stres.

 

4.   Tujuan intervensi sindrom pasca trauma

1. pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.

2. pasien dapat mengenali peristiwa traumatis yang dialaminya

3. pasien dapat memahami hubungan antara peristiwa traumatis yang dialaminya   dan keadaan dirinya saat ini.

4.pasien dapat mengidentifikasi cara-cara mengatasi sindrom pascatrauma yang dialami.


In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201139 NUR'AINI KHOIRUN NISA' -

1. Apakah definisi diagnosa keperawatan: sindrom pasca trauma

Definisi : Respon maladaptive yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma.

2. Apakah tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI?

Tanda dan Gejala Mayor

Subjektif :

1. Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma

2. Merasa cemas

3. Teringat Kembali kejadian traumatis

Objektif :

1. Memori masa lalu terganggu

2. Mimpi buruk berulang

3. Ketakutan berulang

4. Menghindari aktifitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadian trauma

Tanda dan Gejala Minor

Subjektif :

1. Tidak percaya pada orang lain

2. Menyalahkan diri sendiri

Objektif :

1. Minat berinteraksi dengan orang lain menurun

2. Konfusi atau disosiasi

3. Gangguan interpretasi realitas

4. Sulit berkonsentrasi

5. Waspada berlebihan

6. Pola hidup terganggu

7. Tidur terganggu

8. Merusak diri sendiri (misal: konsumsi alkohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, tindakan kriminal)

3. Apa penyebab terjadinya sindrom pasca trauma?

1. Bencana

2. Peperangan

3. Riwayat korban perilaku kekerasan

4. Kecelakaan

5. Saksi pembunuhan

4. Apa tujuan intervensi keperawatan sindrom pasca trauma?

Luaran Utama: Ketahanan personal

Luaran tambahan: Harapan, Harga Diri, Identitas diri, Ketahanan keluarga, Pola tidur, Resolusi berduka, Status kenyamanan, Status koping, Status spiritual, Tingkat agitasi, Tingkat depresi.

Tujuan intervensi : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …..ketahanan personal pasien akan meningkat, dengan kriteria hasil :

Verbalisasi harapan yang positif, skor 1-5 (menurun-meningkat)

Menggunakan strategi koping yang efektif, skor 1-5

Verbalisasi perasaan, skor 1-5

Menunjukkan harga diri positif, skor 1-5

Mengambil tanggung jawab, skor 1-5

Mencari dukungan emosional, skor 1-5

Menganggap kesulitan sebagai tantangan, skor 1-5

Menggunakan strategi untuk meningkatkan keamanan, skor 1-5

Menghindari penyalahgunaan obat, skor 1-5 (menurun-meningkat)

Menghindari penyalahgunaan zat, skor 1-5

Menahan diri menyakiti orang lain, skor 1-5

Mengidentifikasi model peran, skor 1-5

Mengidentifikasi sumber daya di komunitas, skor 1-5

Memanfaatkan sumber daya di komunitas, skor 1-5

Verbalisasi kesiapan untuk belajar, skor 1-5

5. Apa intervensi keperawatan untuk mengatasi sindrom pasca trauma?

Intervensi Utama (SIKI) : Dukungan proses berduka dan Reduksi ansietas.

Intervensi Tambahan : Dukungan kelompok, Dukungan keyakinan, Dukungan memaafkan, Dukungan perasaan bersalah, Dukungan perlindungan penganiayaan, Dukungan sumber finansial Jurnal, Konseling, Manajemen lingkungan, Manajemen medikasi, Manajemen mood, Manajemen pengendalian marah, Manajemen trauma perkosaan, Orientasi realitas, Pelatihan pengendalian impuls, Pencegahan bunuh diri, Pencegahan penyalahgunaan zat, Penentuan tujuan Bersama, Promosi harapan, Promosi koping, Promosi sosialisasi, Promosi system pendukung, Terapi kelompok, Terapi penyalahgunaan zat, Terapi relaksasi, Terapi relaksasi otot progresif, Terapi reminisens, dan Terapi trauma anak.

Intervensi : Dukungan Proses Berduka

1. Identifikasi proses berduka yang dialami.

2. Tunjukkan sikap menerima dan empati.

3. Fasilitasi mengekspresikan perasaan dengan cara yang nyaman.

4. Ajarkan melewati proses berduka secara bertahap.

6. Apa yang anda ketahui tentang bencana?

Bencana adalah suatu peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat disebabkan oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun factor manusia yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

7. Apa kaitannya bencana dengan diagnosa keperawatan sindrome pasca trauma?

Bencana merupakan salah satu faktor penyebab dari munculnya sindrom pasca trauma. Sindrom pasca trauma muncul ketika seseorang mengalami gangguan kecemasan yang membuat penderitanya teringat pada kejadian traumatis, seperti terjadinya bencana.

8. Apa peran tenaga kesehatan jiwa dalam setiap fase bencana?

Tahapan Impact 0-48 jam setelah kejadian bencana :

a. Monitor dampak bencana terhadap lingkungan

1. Mengobservasi dan mendengarkan korban yang paling terpengaruh

2. Pantau lingkungan yang dapat mencetuskan stres 

b. Memberikan bantuan teknis, konsultasi, dan pelatihan

1. Meningkatkan kapasitas organisasi dan caregiver untuk menyediakan apa yang diperlukan untuk membangun Kembali struktur komunitas, mendorong pemulihan/ketahanan keluarga, dan menjaga masyarakat.

Tahapan Rescue 0-1 minggu setelah terjadi bencana :

Meningkatkan kemampuan bertahan

1. Memotivasi interaksi social

2. Melatih kemampuan menyelesaikan masalah

3. Penyuluhan mengenai: respon stress, trauma, koping, respon normal versus abnormal dalam situasi abnormal, factor risiko, pelayanan yang tersedia.

4. Dukungan keluarga dan social

5. Merawat yang berduka

6. Dukungan spiritual

Tahapan Recovery -4 minggu setelah terjadi bencana :

1. Terapi secara langsung khususnya bagi yang mengalami dampak lebih berat

2. Mengurangi atau memperbaiki gejala atau meningkatkan fungsi melalui pendekatan: individual, keluarga, dan komunitas

3. Farmakoterapi

4. Perawatan jangkan pendek maupun jangka panjang

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201144 FAHIM NASRULLAH -

1. Apakah definisi diagnosa keperawatan: sindrom pasca trauma

: Respon maladaptive yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma

2. Apakah tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI?

: MAYOR

Data Subjektif

1. Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma

2. Merasa cemas

3. Teringat Kembali kejadian traumatis

Data Objektif

1. Memori masa lalu terganggu

2. Mimpi buruk berulang

3. Ketakutan berulang

4. Menghindari aktifitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadian trauma

MINOR

Data Subjektif

1. Tidak percaya pada orang lain

2. Menyalahkan diri sendiri

Data Objektif

1. Minat berinteraksi dengan orang lain menurun

2. Konfusi atau disosiasi

3. Gangguan interpretasi realitas

4. Sulit berkonsentrasi

5. Waspada berlebihan

6. Pola hidup terganggu

7. Tidur terganggu

8. Merusak diri sendiri (missal: konsumsi alcohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, Tindakan kriminal

3. Apa penyebab terjadinya sindrom pasca trauma?

: Penyebab menurut SDKI:

a) Bencana

b) Peperangan

c) Riwayat korban perilaku kekerasan

d) Kecelakaan

e) Saksi pembunuhan

4. Apa tujuan intervensi keperawatan sindrom pasca trauma?

: Tujuan intervensi menurut SDKI, luaran utama: ketahanan personal meningkat. Kemudian luaran tambahan: peningkatan pada harapan, harga diri, ketahanan keluarga, pola tidur, resolusi berduka, status kenyamanan, status koping, status spiritual, serta tingkat agitasi dan tingkat depresi menurun. Serta pasien dapat menggunakan obat-obatan yang diperlukan sesuai dengan aturan.

5. Apa intervensi keperawatan untuk mengatasi sindrom pasca trauma?

: Intervensi utama menurut SIKI yaitu Memberikan dukungan dalam proses berduka dan reduksi ansietas. Serta intervensi tambahan seperti dukungan kelompok, Dukungan keyakinan, dukungan memaafkan, konseling, orientasi realitas, terapi kelompok, dll.

a) Cara verbal (ventilasi perasaan) dengan menceritakan pikiran, perasaan yang dialami kepada seseorang yang dipercaya

b) Cara fisik (napas dalam, senam, jogging)

c) Cara sosial (sharing atau berbagi rasa dengan orang lain yang mengalami peristiwa serupa melalui self-hel group)

d) Cara tawakal ( berdoa, berserah diri/tawakal)

6. Apa yang anda ketahui tentang bencana?

: Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun factor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. (Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2007 tentang penanggulangan

bencana)

7. Apa kaitannya bencana dengan diagnosa keperawatan sindrome pasca trauma?

: Ada hubungannya karena bila terjadi sebuah kejadian yang sangat buruk seperti bencana alam itu akan mempengaruhi respon emosi individu secara mendadak (tiba-tiba) yang membuat individu kaget, shock, menakutkan yang tidak mudah hilang begitu saja dalam ingatan manusia sehingga akan mengakibatkan trauma yang sangat mendalam

8. Apa peran tenaga kesehatan jiwa dalam setiap fase bencana?

: Tahap impact : memenuhi kebutuhan dasar yang terganggu, melakukan PFA (psychilogical first aid), memonotir dampak bencana, memberi bantuan teknis-konsultasi-pelatihan

Tahapa rescue : mengkaji kebutuhan lanjutan yang dibutuhkan, melakukan triage bencana, sosialiasssi dan penyebaran infromasi, dan meningkatkan kemampuan bertahan penyintas

Tahap recovery : monitor lingkungan yang mendukung untuk pemulihan

Tahap rehabilitasi : terapi langsung bagi penyintas yang mengalami dampak berat, mengurangi/memperbaiki gejala (meningkatkan fungsi diri) melalui pendekatan, mlakukan perawatan jangka pendek/panjang


In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201182 AFIFAH MASYHAR -

1.Sindrom pasca trauma adalah respon maladatif yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma 2.      Tanda dan gejala mayor dan minor Mayor             Subjektif ·         Mengungkapkan secaa berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma ·         Merasa cemas ·         Teringat kembali kejadian Objektif ·         Memori masa lalu terganggu ·         Mimpi buruk berulang ·         Ketakutan berulang Minor                         Subjektif ·         Tidak percaya orang lain ·         Menyalahkan diri sendiri Objektif ·         Minat berinteraksi dengan orang lain menurun ·  Konfusi atau disosiasi . Gangguan interprestasi realitas . Sulit berkonsentrasi . Waspada yag berlebihan 3. peran perawat dalam penanggulangan bencana tidak hanya mengurangi morbiditas dan mortalitas korban bencana pada saat respon darurat. Perawat berperan juga untuk mempersiapkan masyarakat siap menghadapi bencana dengan meningkatkan resilience. Menurut International Council of Nurses (ICN) kompetensi perawat bencana  muncul pada fase mitigasi, preparedness, relief, pemulihan dan rehabilitasi.  Misalnya pada fase preparedness, perawat melakukan pengkajian kebutuhan komunitas, pada fase akut memberikan perawatan fisik dan mental bagi korban, pada fase pemulihan berperan untuk mengembalikan fungsi pelayanan kesehatan. . Penyebab terjadiny -Bencana -Peperangan -riwayat korban perilaku kekerasan -Kecelakaan -Saksi pembunuhan 4. Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharkan ketahanan peroanal pasien meningkat 5.intervensi  -Dukungan proses berduka 6. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. 7. Kaitannya dengan sindrom pasca tauma adalah Pada penyebab. Penyebab dari sindrom pasca taurama yang pertmaa yaitu bencana 8. peran perawat dalam penanggulangan bencana tidak hanya mengurangi morbiditas dan mortalitas korban bencana pada saat respon darurat. Perawat berperan juga untuk mempersiapkan masyarakat siap menghadapi bencana dengan meningkatkan resilience. Menurut International Council of Nurses (ICN) kompetensi perawat bencana  muncul pada fase mitigasi, preparedness, relief, pemulihan dan rehabilitasi.  Misalnya pada fase preparedness, perawat melakukan pengkajian kebutuhan komunitas, pada fase akut memberikan perawatan fisik dan mental bagi korban, pada fase pemulihan berperan untuk mengembalikan fungsi pelayanan kesehatan.Peran tenaga kesehatan dalam setiap fase bencana dapat melakukan : * Terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy), membantu mengatur masalah dan mengubah perilaku serta pemikiran yang bermasalah.  * Terapi kognitif, membantu mengidentifikasi pola pikir individu yang negatif dan bermasalah. Terapi ini biasanya digabungkan dengan terapi pemaparan.  * Terapi Pemaparan (exposure therapy), meliputi menempatkan penderita di situasi-situasi atau kondisi-kondisi yang yang membuat individu takut atau cemas secara aman. Terapi ini membuat penderita dapat merasakan trauma kembali dan belajar untuk menghadapi trauma tersebut dengan efektif. * Pemprosesan ulang dan desensitisasi pergerakan mata (eye movement desensitization and reprocessing/ EMDR), Terapi ini biasanya digabung dengan terapi pemaparan. Penderita diberikan beberapa gerakan mata yang dipandu oleh ahli kesehatan mental yang dapat membantu penderita untuk memproses kejadian traumatis yang dialami.

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201182 AFIFAH MASYHAR -

1.Sindrom pasca trauma adalah respon maladatif yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma 2.      Tanda dan gejala mayor dan minor Mayor             Subjektif ·         Mengungkapkan secaa berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma ·         Merasa cemas ·         Teringat kembali kejadian Objektif ·         Memori masa lalu terganggu ·         Mimpi buruk berulang ·         Ketakutan berulang Minor                         Subjektif ·         Tidak percaya orang lain ·         Menyalahkan diri sendiri Objektif ·         Minat berinteraksi dengan orang lain menurun ·  Konfusi atau disosiasi . Gangguan interprestasi realitas . Sulit berkonsentrasi . Waspada yag berlebihan 3. peran perawat dalam penanggulangan bencana tidak hanya mengurangi morbiditas dan mortalitas korban bencana pada saat respon darurat. Perawat berperan juga untuk mempersiapkan masyarakat siap menghadapi bencana dengan meningkatkan resilience. Menurut International Council of Nurses (ICN) kompetensi perawat bencana  muncul pada fase mitigasi, preparedness, relief, pemulihan dan rehabilitasi.  Misalnya pada fase preparedness, perawat melakukan pengkajian kebutuhan komunitas, pada fase akut memberikan perawatan fisik dan mental bagi korban, pada fase pemulihan berperan untuk mengembalikan fungsi pelayanan kesehatan. . Penyebab terjadiny -Bencana -Peperangan -riwayat korban perilaku kekerasan -Kecelakaan -Saksi pembunuhan 4. Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharkan ketahanan peroanal pasien meningkat 5.intervensi  -Dukungan proses berduka 6. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. 7. Kaitannya dengan sindrom pasca tauma adalah Pada penyebab. Penyebab dari sindrom pasca taurama yang pertmaa yaitu bencana 8. peran perawat dalam penanggulangan bencana tidak hanya mengurangi morbiditas dan mortalitas korban bencana pada saat respon darurat. Perawat berperan juga untuk mempersiapkan masyarakat siap menghadapi bencana dengan meningkatkan resilience. Menurut International Council of Nurses (ICN) kompetensi perawat bencana  muncul pada fase mitigasi, preparedness, relief, pemulihan dan rehabilitasi.  Misalnya pada fase preparedness, perawat melakukan pengkajian kebutuhan komunitas, pada fase akut memberikan perawatan fisik dan mental bagi korban, pada fase pemulihan berperan untuk mengembalikan fungsi pelayanan kesehatan.Peran tenaga kesehatan dalam setiap fase bencana dapat melakukan : * Terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy), membantu mengatur masalah dan mengubah perilaku serta pemikiran yang bermasalah.  * Terapi kognitif, membantu mengidentifikasi pola pikir individu yang negatif dan bermasalah. Terapi ini biasanya digabungkan dengan terapi pemaparan.  * Terapi Pemaparan (exposure therapy), meliputi menempatkan penderita di situasi-situasi atau kondisi-kondisi yang yang membuat individu takut atau cemas secara aman. Terapi ini membuat penderita dapat merasakan trauma kembali dan belajar untuk menghadapi trauma tersebut dengan efektif. * Pemprosesan ulang dan desensitisasi pergerakan mata (eye movement desensitization and reprocessing/ EMDR), Terapi ini biasanya digabung dengan terapi pemaparan. Penderita diberikan beberapa gerakan mata yang dipandu oleh ahli kesehatan mental yang dapat membantu penderita untuk memproses kejadian traumatis yang dialami.

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201142 ERWIN ANDRIANSYAH -

8. Peran tenaga kesehatan jiwa pada tahap Pra Bencana

Merencanakan kesiagaan, Latihan simulasi keadaan darurat bencana, melatih tenaga Kesehatan setempat, meningkatkan pengetahuan mitigasi, kolaborasi dengan pemerintah setempat yang berwenang, menginformasikan kebijakan yang dapat di pertanggungjawabkan, Menyusun tim pertolongan pertama dengan terstruktur, membangun sistem peringatan dini bencana. 

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201177 RIRIS ANGGRAINI -

1.       Apakah definisi diagnosa keperawatan: sindrom pasca trauma

Berdasarkan SDKI : sindrom pasca trauma adalah respon maladatif yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma. Yang merupakan gangguan yang ditandai dengan kegagalan untuk pulih setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa yang mengerikan. Kondisi ini berlangsung berbulan-bulan atau bertahun-tahun, dengan pemicu yang dapat membawa kembali kenangan trauma disertai dengan reaksi emosional dan fisik intens.

2.       Apakah tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI?

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif:

1.    Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari embicaraan kejadian trauma

2.    Merasa cemas

3.    Teringat kembali kejadian traumatis

Objektif :

1.    Memori masa lalu terganggu

2.    Mimpi buruk berulang

3.    Ketakutan berulang

4.    Menghindari aktivitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadian trauma

Gejala dan tanda minor :

Subjektif :

1.    Tidak percaya kepada orang lain

2.    Menyalahkan diri sendiri

Onjektif :

1.    Minat berinteraksi dengan orang lain menurun

2.    Konfusi atau disosiasi

3.    Gangguan interpretasi realitas

4.    Sulit berkonsentrasi

5.    Waspada berlebihan

6.    Pola hidup terganggu

7.    Tidur terganggu

8.    Merusak diri sendiri (mis. Konsumsi alkohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, tindakan kriminal)

 

3.       Apa penyebab terjadinya sindrom pasca trauma?

Berdasarkan SDKI : penyebab terjadi sindrom pasca trauma :

1.    Bencana

2.    Peperangan

3.    Riwayat korban perilaku kekerasan

4.    Kecelakaan

5.    Saksi pembunuhan

Hal ini bisa muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang menakutkan atau mengancam nyawa.

4.       Apa tujuan intervensi keperawatan sindrom pasca trauma?

Tujuan intervensi sindrom pasca trauma adalah meningkatkan ketahanan personal pasien, dengan kriteria hasil :

—       Verbalisasi harapan yang positif, skor 1-5 (menurun-meningkat)

—       Menggunakan strategi koping yang efektif, skor 1-5

—       Menunjukkan harga diri positif, skor 1-5

—       Mengambil tanggung jawab, skor 1-5

—       Mencari dukungan emosional, skor 1-5

—       Menganggap kesulitan sebagai tantangan, skor 1-5

—       Menggunakan strategi untuk meningkatkan keamanan, skor 1-5

—       Menggunakan strategi untuk menghindari bahaya, skor 1-5

—       Menghindari penyalahgunaan obat, skor 1-5

—       Menghindari penyalahgunaan zat, skor 1-5

—       Menahan diri menyakiti orang lain, skor 1-5

—       Mengidentifikasi model peran, skor 1-5

—       Mengidentifikasi sumber daya di komunitas, skor 1-5

—       Memanfaatkan sumber daya di komunitas, skor 1-5

—       Verbalisasi kesiapan untuk belajar, skor 1-5

 

5.       Apa intervensi keperawatan untuk mengatasi sindrom pasca trauma?

Berdasarkan SIKI

Intervensi utama :

—       Dukungan proses berduka

Onservasi :

·      Identifikasi kehilangan yang dihadapi

·      Identifikasi proses berduka yang dialami

·      Identifikasi sifat ketertarikan pada benda yang hilang atau orang yang meninggal

·      Identifikasi reaksi awal terhadap kehilangan

Terapeutik :

·      Tunjukkan sikap menerima dan empati

·      Motivasi agar mau mengungkapkan perasaan kehilangan

·      Motivasi untuk menguatkan dukungan keluarga atau orang terdekat

·      Fasilitasi melakukan kebiasaan sesuai dengan budaya, agama, dan norma sosial

·      Fasilitasi mengekspresikan perasaan dengan cara yang nyaman (mi. Membaca buku, menulis, menggambar, atau bermain)

·      Diskusikan strategi koping yang dapat digunakan

Edukasi :

·      Jelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa setiap mengingkari, marah, tawar menawar, depresi dan menerima adalah wajar dalam menghadapi kehilangan

·      Anjurkan mengidentifikasi ketakutan terbesar pada kehilangan

·      Anjurkan mengekspresikan perasaan tentang kehilangan

·      Ajarkan melewati proses berduka secara bertahap

—       Reduksi ansietas

Intervensi pendukung :

—       Dukungan kelompok

—       Dukungan keyakinan

—       Dukungan memaafkan

—       Dukungan perasaan bersalah

—       Dukungan perlindungan penganiayaan

—       Dukungan sumber finansial

—       Jurnal

—       Konseling

—       Manajemen lingkungan

—       Manajemen medikasi

—       Manajemen mood

—       Manajemen pengendalian marah

—       Manajemen trauma perkosaan

—       Orientasi realita

—       Pelatihan pengendalian impuls

—       Pencegahan bunuh diri

—       Pencegahan penyalahgunaan zat

—       Penentuan tujuan bersama

—       Promosi harapan

—       Promosi koping

—       Promosi sosialisasi

—       Promosi sistem pendukung

—       Terapi kelompok

—       Terapi penyalahgunaan zat (detoksisasi zat)

—       Terapi relaksasi

—       Terapi relaksasi otot progresif

—       Terapi reminisens

—       Terapi trauma anak

 

6.       Apa yang anda ketahui tentang bencana?

Bencana merupakan suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang dapat menganggu dan mengancam kehidupan masyarakat baik dari faktor alam atau pun non alam, dan faktor manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan, kerugian, dan bahkan menimbulkan korban jiwa.

 

7.       Apa kaitannya bencana dengan diagnosa keperawatan sindrome pasca trauma?

Bencana merupakan suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang dapat menganggu dan mengancam kehidupan masyarakat baik dari faktor alam atau pun non alam, dan faktor manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan, kerugian, dan bahkan menimbulkan korban jiwa. Hal inilah yang bisa memuncul rasa trauma seseorang setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa yang menakutkan atau mengancam nyawa jiwa tersebut. Kondisi ini berlangsung hingga berbulan-bulan atau bertahun-tahun, dengan pemicu yang dapat membawa kembali kenangan trauma disertai dengan reaksi emosional dan fisik intens sehingga bisa menimbulkan berbagai gejala dari sindrom pasca trauma.

 

8.       Apa peran tenaga kesehatan jiwa dalam setiap fase bencana?

1.    Fase pra disaster

—       Mengikuti pelatihan dan pendidikan yang berhubungan dengan penanggulangan ancaman bencana untuk setiap fase

—       Ikut terlibat dalam berbagai dinas pemerintah, organisasi lingkungan, palang merah nasional, maupun lembaga-lembaga masyarakat dalam memberikan penyuluhan dan simulasi persiapan menghadapi bencanakepada masyarakat

—       Terlibat dalam program promosi kesehatan untuk meningkatkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana

2.    Fase bencana (impact)

a.       Tahap Impact 0-48 jam setelah kejadian

-  Monitor dampak bencana terhadap lingkungan

1)      Mengobservasi dan mendengarkan korban yang paling terpengaruh

2)      Pantau lingkungan yang dapat mencetuskan stres

-  Memberikan bantuan teknis, konsultasi, dan pelatihan

1)   Meningkatkan kapasitas organisasi dan caregiver untuk menyediakan apa yang diperlukan untuk membangun Kembali struktur komunitas, mendorong pemulihan/ketahanan keluarga, dan menjaga masyarakat.

 

b.       Tahap Rescue 0-1 minggu setelah kejadian

-  Meningkatkan kemampuan bertahan

1)   Memotivasi interaksi social

2)   Melatih kemampuan menyelesaikan masalah

3)   Penyuluhan mengenai: respon stress, trauma, koping, respon normal versus abnormal dalam situasi abnormal, factor risiko, pelayanan yang tersedia.

4)   Dukungan keluarga dan social

5)   Merawat yang berduka

6)   Dukungan spiritual

 

c.       Tahap Recovery -4 minggu setelah kejadian

-  Monitor lingkungan yang mendukung untuk pemulihan

1)   Observasi dan mendengarkan lebih dalam penyintas yang terkena dampak lebih berat

2)   Monitor ancaman lingkungan

3)   Monitor ancaman yang pernah muncul maupun yang masih terjadi

4)   Monitor pelayanan yang tersedia untuk keberlanjutan

3.    Fase emergency

a. Memfasilitasi jadwal kunjungan konsul-

tasi medis dan cek kesehatan sehari-hari

b. Tetap menyusun rencana prioritas asuhan

ketenaga kesehatan harian

c. Merencanakan dan memfasilitasi transfer

pasien yang memerlukan penanganan kes-

ehatan di RS

d. Mengevaluasi kebutuhan kesehatan hari-

an

e. Memeriksa dan mengatur persediaan obat,

makanan, makanan khusus bayi, peralat-

an kesehatan

f. Membantu penanganan dan penempatan

pasien dengan penyakit menular maupun

kondisi kejiwaan labil hingga mem-

bahayakan diri dan lingkungannya.

g. Mengidentifikasi reaksi psikologis yang

muncul pada korban (ansietas, depresi

yang ditunjukkan dengan seringnya me-

nangis dan mengisolasi diri) maupun

reaksi psikosomatik (hilang nafsu makan,

insomnia, fatigue, mual muntah, dan

kelemahan otot)

h. Membantu terapi kejiwaan korban khususnya

anak-anak, dapat dilakukan dengan

memodifikasi lingkungan misal dengan terapi

bermain.

i. Memfasilitasi konseling dan terapi kejiwa-

an lainnya oleh para psikolog dan psikiater

j. Konsultasikan bersama supervisi setempat

mengenai pemeriksaan kesehatan dan

kebutuhan masyarakat yang tidak me-

ngungsi.

4.    Fase rekontruksi

a. tenaga kesehatanan pada pasien post trau-

matic stress disorder(PTSD)

b. tim kesehatan bersama masyarakat dan

profesi lain yang terkait bekerjasama

dengan unsur lintas sector menangani

masalah kesehatan masyarakat pasca gawat

darurat serta mempercepat fase pemulihan

(Recovery) menuju keadaan sehat dan aman


In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201164 NADA NURMALUDIA -

1. Sindrom pascatrauma adalah respon maladaptif terus menerus terhadap peristiwa traumatik yang penuh tekanan.

2. - Tanda gejala mayor

Subjektif: 1. Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari kejadian trauma

2. merasa cemas

3. teringat kembali kejadian traumatis

objektif : 1. memori masa lalu terganggu

2. mimpi buruk berulang

4. ketakutan berulang

5. menghindari aktivitas, tempat atau orang yang membangkitkan trauma

_ Tanda gejala minor

subjektif : 1. tidak percaya pada orang lain

2. menyalahkan diri sendiri

objektif : 1 minat interaksi pada orang lain menurun

2. konfusi atau disosiasi

3. gangguan interpretasi realitas

4. sulit berkonsentras

5. waspada berlebihan

6. pola hidup terganggu

7. tidur terganggu

8. merusak diri sendiri

3. penyebab terjadinya sindrom pascatrauma :

1. bencana

2. peperangan

3. riwayat korban perilaku kekerasan

4. kecelakaan

5. saksi pembunuhan

4. Tujuan intervensi sindrom pascatrauma

- Dukungan proses berduka

- Reduksi ansietas

5. - Tunjukkan sikap menerima dan empati

- Motivasi agar mau mengungkapkan perasaan kehilangan

- motivasi untuk menguatkan dukungan keluarga atau orang terdekat

-  fasilitasi melakukan kebiasaan dengan budaya, agama dan norma sosial

- fasilitasi mengekspresikan perasaan dengan cara yag nyaman

- diskusikan strategi koping yang dapat digunakan

6. bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,baik oleh faktor alam atau nonalam maupun faktor manusia sshingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

7. Bencana sendiri adalah salah satu penyebab dari sindrom pascatrauma. biasanya orang yang terkena dampak bencanaa maka akan melewati fase atau gejala dari trauma itu sendiri.

8. - pertolongan kedaruratan untuk masalah fisik, memenuhi kebutuhan dasar

- membantu individu melalui fase krisisnya maka perawat perlu memfasilitasi kondisi yang dapat menyeimbangkan krisis seperti sumber koping bagi pasien

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201175 FADLUN FIRAHMIATI AMRIN -

1. Sindrom Pasca Trauma adalah Respon maladaptive yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma.



2. Berikut tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI

❤️Gejala mayor

a. Subjektif, Meliputi Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma, Merasa cemas, Teringat Kembali kejadian traumatis.


b. Objektif, meliputi Memori masa lalu terganggu, Mimpi buruk berulang, Ketakutan berulang, Menghindari aktifitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadian trauma.


❤️Gejala minor meliputi,


a. Subjektif, antara lain Tidak percaya pada orang lain dan Menyalahkan diri sendiri


b. Objektif, antara lain Minat berinteraksi dengan orla menurun, Konfusi atau disosiasi, Gangguan interpretasi realitas, Sulit berkonsentrasi, Waspada berlebihan, Pola hidup terganggu, Tidur terganggu, Merusak diri sendiri (missal: konsumsi alcohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, Tindakan kriminal.


3. penyebab terjadinya sindrom pasca trauma yaitu:

A. Bencana

B. Peperangan

C. Riwayat korban 

D. perilaku kekerasan

E. . Kecelakaan

F. Saksi pembunuhan


4. Tujuan intervensi keperawatan pada sindrom pasca trauma ini adalah pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat, dan juga pasien bisa mengidentifikasi cara yang dapat mengatasi sindrom pasca trauma itu. 


5.intervensi keperawatan sindrom pasca trauma yaitu :

🧡Identifikasi proses berduka yang dialami

🧡Tunjukkan sikap menerima dan empati

🧡Motivasi agar mau mengungkapkan perasaan dan kehilangan yang dialami


6. Bencana adalah kejadian yang tidak mengenakan yang dapat merusak alam dan mengancam jiwa.


7. Kaitannya bencana dengan diagnosa sindrom pasca trauma ini sangat amat lah berhubungan dikarenakan dampak yang akan terjadi di kemudian hari setelah bencana. Ada orang yang dapat menerima kejadian tersebut ada juga yang tidak.. Nah tetapi setiap orang yang mengalami bencana pasti melewati masa trauma..


8.

1. Menjamin keamanan, keselamatan

2. Memastikan kesediaan makanan dan pengungsian

3. Memberikan pendampingan orientasi kejadian

4. Memfasilitasi komunikasi dengan keluarga, teman, maupun komunitas

5. Mengkaji lingkungan dari kemungkinan ancaman bahaya


Melakukan pertolongan pertama pada psikologis (Psychological First/PFA)

1. Mempertahankkan dukungan dan menunjukkan kehadiran bagi mereka yang mengalami distress

2. Menjaga agar keluarga dapat tetap Bersama

3. Memberikan informasi yang adekuat yang dibutuhkan penyintas

4. Melindungi penyintas dari kemungkinan bahaya

5. Mengurangi dampak perubahan fisiologis. 


Selain itu Monitor dampak bencana terhadap lingkungan

1. Mengobservasi dan mendengarkan korban yang paling terpengaruh

2. Pantau lingkungan yang dapat mencetuskan stres Memberikan bantuan teknis, konsultasi, dan pelatihan

3. Meningkatkan kapasitas organisasi dan caregiver untukmenyediakan apa yang diperlukan untuk membangun Kembali struktur komunitas, mendorong pemulihan/ketahanan keluarga, dan menjaga masyarakat.


b.Tahapan Rescue 0-1 minggu setelah terjadi bencana

Pengkajian kebutuhan lanjutan

1. Mengkaji status terkini, seberapa baik kebutuhan bisa ditangani, perbaikan lingkungan, intervensi tambahan apa yang diperlukna untuk individu, keluarga maupun kelompok


Triase Bencana

1. Pengkajian status klinis

2. Rujukan kasus bila diperlukan

3. Mengidentifikasi kelompok rentan maupun individu yang berisiko tinggi

4. Pemberian askep dalam RS darurat maupun rawat jalan


Sosialisasi dan penyebaran informasi

1. Melakukan kontak dan identifikasi penyintas yang belum terjangkau

2. Menginformasikan secara adekuat mengenai pelayanan yang lain, koping, proses 

recovery melalui pembentukan struktur komunitas sementara di pengungsian, flyer maupun website. Dan juga Meningkatkan kemampuan bertahan

1. Memotivasi interaksi social

2. Melatih kemampuan menyelesaikan masalah

3. Penyuluhan mengenai: respon stress, trauma, koping, 

respon normal versus abnormal dalam situasi abnormal, factor risiko, pelayanan yang tersedia.\

4. Dukungan keluarga dan social

5. Merawat yang berduka

6. Dukungan spiritual


c.Tahapan Recovery -4 minggu setelah terjadi bencanaMonitor lingkungan yang mendukung untuk pemulihan

1. Observasi dan mendengarkan lebih dalam penyintas yang terkena dampak lebihberat

2. Monitor ancaman lingkungan

3. Monitor ancaman yang pernah muncul maupun yang masih terjadi

4. Monitor pelayanan yang tersedia untuk keberlanjutan.


d.PASCA BENCANA (REHABILITASI)

1. Terapi secara langsung khususnya bagi yang mengalami dampaklebih berat

2. Mengurangi atau memperbaiki gejala atau meningkatkan fungsimelalui pendekatan: individual, keluarga, dan komunitas

3. Farmakoterapi

4. Perawatan jangkan pendek maupun jangka panjang

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201137 DEVI NUR WIDAYANTI -

1. Definisi sindrom pasca trauma merupakan suatu respon maladaptif yang berkelanjutan terhadap suatu kejadian yang membuat trauma.


2. Tanda gejala sesuai SDKI

- Mayor

Subjektif 

Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma.

Merasa cemas.

Teringat kembali kejadian trauma.

Objektif

Memori masalalu terganggu

Mimpi buruk terulang

Ketakutan berulang

Menghindari aktifitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadian trauma.


- Minor

Subjektif

Tidak percaya kepada orang lain.

Menyalahkan diri sendiri.

Objektif

Minat berinteraksi kepada orang menurun.

Konfisi atau disosiasi.

Gangguan interpretasi realitas.

Sulit berkonsentrasi.

Waspada berlebihan.

Pola hidup terganggu.

Tidur terganggu.

Merusak diri sendiri, seperti minum alkohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, tindakan kriminal.


3. Penyebab sindrom pasca trauma yaitu:

- Bencana.

- Kecelakaan.

- Peperangan.

- Saksi pembunuhan.

- Riwayat korban perilaku kekerasan.


4. Tujuan intervensi keperawatan sindrom pasca trauma:

- Luaran utama: ketahanan personal.

- Luaran tambahan: Harapan, harga diri, identitas diri, ketahanan keluarga, Pola tidur, resolusi berduka, status kenyamanan, status koping, status spiritual, status agitasi, status depresi.


5. Intervensi keperawatan sindrom pasca trauma:

a. -Intervensi utama: dukungan prose's berduka.

- Intervensi tambahan: dukungan kelompok, dukungan keyakinan, dukungan memaafkan, dukungan perasaan bersalah, dukungan perlindungan penganiayaan, dukungan sumber  finensial, jurnal, konseling, manajemen lingkungan, manajemen medikasi, manajemen mood, manajemen pengendalian marah, manajemen trauma perkosaan, orientasi realitas.


b. Intervensi utama: reduksi ansietas

- intervensi tambahan: pelatihan pengendalian impuls, pencegahan bunuh diri, pencegahan penyalahgunaan zat, penentuan tujuan bersama, promosi harapan, kromosi koping, promosi sosialisasi, promosi sistem pendukung, terapi kelompok, terapi penyalahgunaan zat, terapi relaksasi, terapi relaksasi otot progresif, terapi reminisens, terapi anak


6. Yang Saya ketahui tentang Bencana.

Bencana merupakan suatu kejadian atau rangkaian kejadian yang mengancam dan menganggu kehidupan manusia, kejadian tersebut yg tidak diinginkan dan hal tidak menyenangkan bagi manusia, bencana bisa karna faktor alam atau non alam.


7. Kaitan Bencana dgn diagnosa keperawatan sindrom pasca trauma: 

Suatu kejadian pada bencana, jika seseorang yang mengalami bencana tersebut memiliki koping negatif maka akan menimbulkan respon maladaptif pada orang tersebut yang menimbulkan trauma pada psikologisnya, dan menimbulkan gejala" pasca trauma.


8. Peran tenaga kesehatan jiwa terhadap fase bencana:

- Tahap impact 0- 48 jam saat bencana.

Peran perawat memonitor dampak bencana terhadap lingkungan seperti mengobservasi dan mendengarkan korban bencana yg sangat terpengaruh, dan mengobservasi lingkungan yg menimbulkan stres.

- Tahap rescue 0- 1 minggu saat bencana.

Peran perawat meningkatkan kemampuan bertahan masyarakat, seperti memotivasi interaksi sosial, melatih kemampuan menyelesaikan masalah, mengadakan penyuluhan mengenai respon stres, dukungan keluarga dan sosial, merawat yg berduka, dan memberikan dukungan spiritual pada masyarakat.

- Tahap recovery -4 minggu setelah terjadinya bencana.

Peran perawat memonitor lingkungan yg mendukung pemulihan, seperti obeservasi dan mendengarkan lebih dalam yang terkena dampak berat, monitor ancaman lingkungan, monitor ancaman yg pernah muncul maupun yg masih terjadi, monitor pelayanan yg tersedia utk keberlanjutan

In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201163 HESTI AMEILIA PUTRI -

1. Sindrom Pasca Trauma ( SDKI ) adalah Respon maladaptive yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma.

2. - Gejala mayor meliputi,

a. Subjektif, Meliputi Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma, Merasa cemas, Teringat Kembali kejadian traumatis.

b. Objektif, meliputi Memori masa lalu terganggu, Mimpi buruk berulang, Ketakutan berulang, Menghindari aktifitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadian trauma.

- Gejala minor meliputi,

a. Subjektif, antara lain Tidak percaya pada orang lain dan Menyalahkan diri sendiri

b. Objektif, antara lain Minat berinteraksi dengan orla menurun, Konfusi atau disosiasi, Gangguan interpretasi realitas, Sulit berkonsentrasi, Waspada berlebihan, Pola hidup terganggu, Tidur terganggu, Merusak diri sendiri (missal: konsumsi alcohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, Tindakan kriminal.

3. Penyebab menurut SDKI yakni bencana, peperangan, riwayat korban perilaku kekerasan, kecelakaan, dan saksi pembunuhan

4.Tujuan intervensi pada SPT ialah :

a. Klien dapat menjalin dan membina hubungan saling percaya

b. Klien dapat mengenal ansietasnya

c. Klien dapat memperluas kesadarannya terhadap perkembangan ansietas

d. Klien dapat menggunakan mekanisme koping yang adaptif

8. Peran tenaga kesehatan dalam setiap fase bencana dapat melakukan :

* Terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy), membantu mengatur masalah dan mengubah perilaku serta pemikiran yang bermasalah. 

* Terapi kognitif, membantu mengidentifikasi pola pikir individu yang negatif dan bermasalah. Terapi ini biasanya digabungkan dengan terapi pemaparan. 

* Terapi Pemaparan (exposure therapy), meliputi menempatkan penderita di situasi-situasi atau kondisi-kondisi yang yang membuat individu takut atau cemas secara aman. Terapi ini membuat penderita dapat merasakan trauma kembali dan belajar untuk menghadapi trauma tersebut dengan efektif.

* Pemprosesan ulang dan desensitisasi pergerakan mata (eye movement desensitization and reprocessing/ EMDR), Terapi ini biasanya digabung dengan terapi pemaparan. Penderita diberikan beberapa gerakan mata yang dipandu oleh ahli kesehatan mental yang dapat membantu penderita untuk memproses kejadian traumatis yang dialami.




In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201184 AGITA PIKA HAPSARI -

1. Apakah definisi diagnosa keperawatan: sindrom pasca trauma

Jawab :

 Definisi diagnosa keperawatan sindrom pasca trauma :Respon maladaptif yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma.


2. Apakah tanda dan gejala mayor dan minor menurut SDKI?

Jawab: 

(Gejala dan Tanda Mayor):

1. Subjektif

. Mengungkapkan secara berlebihan atau mengindari pembicaraan kejadian trauma

. Merasa cemas

. Teringat kembali kejadian traumatis


2. Objektif:

. Memori masa lalu terganggu

. Mimpi buruk berulang

. Ketakutan berulang

. Menghindari aktivitas, tempat atau orang yang membangkitakn kejadian trauma

3. Apa penyebab terjadinya sindrom pasca trauma?

Hal ini disebabkan faktor dari :

1. Korban kekerasan

2. Post traumatic stress disorder (PTSD)

3. Korban Bencana alam

4. Multiple personality disorder

5. Korban kekerasan seksual

6. Korban peperangan

7. Cedera multiple (kecelakaan lalu lintas)


6, bencana 

Bencana sering diidentikkan dengan sesuatu yang buruk. Paralel dengan istilah disaster dalam bahasa Inggris. Secara etimologis berasal dari kata DIS yang berarti sesuatu yang tidak enak dan ASTRO yang berarti bintang. Dis-astro berarti an event precipitated by stars






In reply to Dr. Ns. Mamnu'ah M. Kep. Sp. Kep. J.

Re: Diskusi askep pasca trauma

by 1810201152 SANDRIYANTO DELUMA -
1. PTSD (post-traumatic stress disorder) atau gangguan stres pascatrauma adalah gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang tidak menyenangkan. PTSD merupakan gangguan kecemasan yang membuat penderitanya teringat pada kejadian traumatis.


2. Gejala mayor meliputi,


a. Subjektif, Meliputi Mengungkapkan secara berlebihan atau menghindari pembicaraan kejadian trauma, Merasa cemas, Teringat Kembali kejadian traumatis.


b. Objektif, meliputi Memori masa lalu terganggu, Mimpi buruk berulang, Ketakutan berulang, Menghindari aktifitas, tempat atau orang yang membangkitkan kejadian trauma.


Gejala minor meliputi,


a. Subjektif, antara lain Tidak percaya pada orang lain dan Menyalahkan diri sendiri


b. Objektif, antara lain Minat berinteraksi dengan orla menurun, Konfusi atau disosiasi, Gangguan interpretasi realitas, Sulit berkonsentrasi, Waspada berlebihan, Pola hidup terganggu, Tidur terganggu, Merusak diri sendiri (missal: konsumsi alcohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, Tindakan kriminal.