1. Respon maladaptif yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma.
2. A. Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
- Mengungkapkan secara berlebihan atau mengindari pembicaraan kejadian trauma
- Merasa cemas
- Teringat kembali kejadian traumatis
Objektif
- Memori masa lalu terganggu
- Mimpi buruk berulang
- Ketakutan berulang
- Menghindari aktivitas, tempat atau orang yang membangkitakn kejadian trauma
B. Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
- Tidak percaya pada orang lain
- Menyalahkan diri sendiri
Objektif
- Minat berinteraksi dengan orang lain menurun
- Konfusi atau disosiasi
- Gangguan interpretasi realistis
- Sulit berkonsentrsi
- waspada berlebihan
- Pola hidup terganggu
- Tidur terganggu
- Merusak diri sendiri (mis. konsumsi alkohol, penggunaan zat, percobaan bunuh diri, tindakan kriminal)
3. Penyebab
- Bencana
- Peperangan
- riwayat korban perilaku kekerasan
- Kecelakaan
- Saksi pembunuhan
4. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .....ketahanan personal pasien akan meningkat, dengan kriteria hasil:
- Verbalisasi harapan yang positif, skor 1-5 (menurun- meningkat)
- Menggunakan strategi koping yang efektif, skor 1-5
- Verbalisasi perasaan, skor 1-5
- Menunjukkan harga diri positif, skor 1-5
- Mengambil tanggung jawab, skor 1-5
- Mencari dukungan emosional, skor 1- 5
- Menganggap kesulitan sebagai tantangan, skor 1-5
- Menggunakan strategi untuk meningkatkan keamanan, skor 1-5
- Menghindari penyalahgunaan obat, skor 1-5 (menurun-meningkat)
- Menghindari penyalahgunaan zat, skor 1-5
- Menahan diri menyakiti orang lain, skor 1-5
- Mengidentifikasi model peran, skor 1- 5
- Mengidentifikasi sumber daya di komunitas, skor 1-5
- Memanfaatkan sumber daya di komunitas, skor 1-5
- Verbalisasi kesiapan untuk belajar, skor 1-5
5. a. Dukungan proses berduka
-Dukungan kelompok
-Dukungan keyakinan
-Dukungan memaafkan
-Dukungan perasaan bersalah Dukungan perlindungan penganiayaan Dukungan sumber finansial
-Jurnal
-Konseling
-Manajemen lingkungan Manajemen medikasi -Manajemen mood
-Manajemen pengendalian marah Manajemen trauma perkosaan Orientasi realitas
b. Redukai Ansietas
-Pelatihan pengendalian impuls Pencegahan bunuh diri Pencegahan penyalahgunaan zat Penentuan tujuan Bersama Promosi harapan
-Promosi koping
-Promosi sosialisasi
-Promosi system pendukung Terapi kelompok
-Terapi penyalahgunaan zat Terapi relaksasi
-Terapi relaksasi otot progresif
-Terapi reminisens
-Terapi trauma anak
6. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
7. Trauma ini adalah akibat dari suatu peristiwa atau pengalaman yang luar biasa yang terjadi secara spontan atau mendadak pada diri individu tanpa berkemampuan untuk mengontrolnya (loss control and loss helpness) dan merusak fungsi ketahanan mental individu secara umum. Akibat dari jenis trauma ini dapat menyerang individu secara menyeluruh (Fisik dan Psikis).
8. *Pra bencana
Merencanakan kesiagaan, Latihan simulasi keadaan darurat bencana, melatih tenaga Kesehatan setempat, meningkatkan pengetahuan mitigasi, kolaborasi dengan pemerintah setempat yang berwenang, menginformasikan kebijakan yang dapat dipertanggungjawabkan, Menyusun tim pertolongan pertama dengan terstruktur, membangun sistim peringatan dini bencana.
* Tahapan Impact 0-48 jam setelah kejadian bencana
Pemenuhan kebutuhan dasar
1. Menjamin keamanan, keselamatan
2. Memastikan kesediaan makanan dan pengungsian
3. Memberikan pendampingan orientasi kejadian
4. Memfasilitasi komunikasi dengan keluarga, teman, maupun komunitas
5. Mengkaji lingkungan dari kemungkinan ancaman bahaya
Melakukan pertolongan pertama pada psikologis (Psychological First/PFA)
1. Mempertahankkan dukungan dan menunjukkan kehadiran bagi mereka yang
mengalami distress
2. Menjaga agar keluarga dapat tetap Bersama
3. Memberikan informasi yang adekuat yang dibutuhkan penyintas
4. Melindungi penyintas dari kemungkinan bahaya
5. Mengurangi dampak perubahan fisiologis
* Tahapan Impact 0-48 jam setelah kejadian bencana
Monitor dampak bencana terhadap lingkungan
1. Mengobservasi dan mendengarkan korban yang paling
terpengaruh
2. Pantau lingkungan yang dapat mencetuskan stres
Memberikan bantuan teknis, konsultasi, dan pelatihan
* Tahapan Rescue 0-1 minggu setelah terjadi bencana
Pengkajian kebutuhan lanjutan
1. Mengkaji status terkini, seberapa baik kebutuhan bisa ditangani, perbaikan lingkungan,
intervensi tambahan apa yang diperlukna untuk individu, keluarga maupun kelompok Triase Bencana
1. Pengkajian status klinis
2. Rujukan kasus bila diperlukan
3. Mengidentifikasi kelompok rentan maupun individu yang berisiko tinggi
4. Pemberian askep dalam RS darurat maupun rawat jalan
Sosialisasi dan penyebaran informasi
1. Melakukan kontak dan identifikasi penyintas yang belum terjangkau
2. Menginformasikan secara adekuat mengenai pelayanan yang lain, koping, proses recovery melalui pembentukan struktur komunitas sementara di pengungsian, flyer maupun website
* Tahapan Rescue 0-1 minggu setelah terjadi bencana
Meningkatkan kemampuan bertahan
1. Memotivasi interaksi social
2. Melatih kemampuan menyelesaikan masalah
3. Penyuluhan mengenai: respon stress, trauma, koping,
respon normal versus abnormal dalam situasi
abnormal, factor risiko, pelayanan yang tersedia.\ 4. Dukungan keluarga dan social
5. Merawat yang berduka
6. Dukungan spiritual
* Tahapan Recovery -4 minggu setelah terjadi bencana
Monitor lingkungan yang mendukung untuk pemulihan
1. Observasi dan mendengarkan lebih dalam penyintas yang terkena dampak lebih
berat
2. Monitor ancaman lingkungan
3. Monitor ancaman yang pernah muncul maupun yang masih terjadi
4. Monitor pelayanan yang tersedia untuk keberlanjutan
* PASCA BENCANA (REHABILITASI)
1. Terapi secara langsung khususnya bagi yang mengalami dampak lebih berat
2. Mengurangi atau memperbaiki gejala atau meningkatkan fungsi melalui pendekatan: individual, keluarga, dan komunitas
3. Farmakoterapi
4. Perawatan jangkan pendek maupun jangka panjang