Dengan spirit Surat Al Maun, Muhammadiyah menganjurkan agar umat Islam memperhatikan orang-orang yang terbelakang, tertindas, dan masih di bawah garis kemiskinan. Karena, bisa saja orang yang disebut sebagai pendusta agama adalah justru orang yang hanya melakukan shalat tapi abai terhadap anak yatim. Menghardik anak yatim adalah refleksi kesombongan-diri. Merasa diri lebih baik. Dan Allah menolak kesombongan. Oleh sebab itu, mereka yang sombong dan bakhil -seperti kata Hamka- dengan menghardik anak yatim sebagai simbolisasi, patut diucap sebagai “pendusta agama”.
Dari surah al-maun kita bisa tahu siapa saja orang-orang yang mendustakan agama, orang yang mendustakan agama Yaitu orang yang menghardik anak yatim, tidak memberi makan pada orang miskin, orang yang lalai terhadap salatnya, dan orang yang suka berbuat riya .