PCI lebih efektif pada kondisi pasien tersebut memenuhi kriteri(indikasi) dilakukannya PCI dan pada onset kurang dari 12 jam Apa itu PCI? PCI (Percutaneous Coronary Intervention), atau yang dikenal juga
dengan coronary angioplasty, merupakan prosedur terapi untuk membuka
penyempitan (stenotic) pembuluh darah arteri jantung pada kasus penyakit
jantung koroner yang disebabkan oleh terjadinya penumpukan kolesterol
pada dinding pembuluh darah. Akibat dari penumpukan kolesterol ini,
aliran darah menjadi tidak lancar dan fungsi jantung menjadi terganggu
sehingga berpotensi menyebabkan serangan jantung. PCI dilakukan dengan
memasukkan catheter yang telah dilengkapi dengan balloon khusus dan
stent yang akan diarahkan ke titik terjadinya penyumbatan di dalam
pembuluh darah arteri untuk membuka penyumbatan tersebut dan
mengembalikan aliran pembuluh darah arteri ke jantung. Tindakan PCI ini
biasanya dilakukan oleh interventional cardiologist. Dengan dilakukannya
primary PCI, gejala dari penyakit jantung koroner, seperti nyeri dada
(angina), sesak nafas (dyspnea), dan congestive heart failure dapat
dikurangi dan bahkan dihilangkan. Prosedur Istilah balloon angioplasty yang umumnya digunakan untuk
mendeskripsikan PCI merupakan metode pemompaan balloon di dalam pembuluh
darah arteri untuk menghancurkan plak kolesterol pada dinding pembuluh
darah dan atau dapat juga disertai dengan tindakan lain yaitu pemasangan
stent sesuai dengan indikasi sumbatan yang didapatkan. Dibandingkan dengan metode konservatif yaitu dengan fibrinolytic
therapy (thrombolytic therapy), primary PCI lebih efektif dalam
penanganan myocardial infarction dengan ST-segment elevation.
Fibrinolytic therapy memiliki beberapa keterbatasan, yaitu pertama,
beberapa pasien myocardial infarction memiliki kontraindikasi dengan
fibrinolisis. Kedua, adakalanya thrombolysis tidak muncul pada pasien
yang diberi terapi ini, dan ketiga adalah kemungkinan munculnya serangan
jantung kembali walaupun setelah melakukan terapi ini.
Keterbatasan-keterbatasan ini dapat diminimalisasi dengan primary PCI.
Berdasarkan hasil CADILLAC trials, diketahui bahwa sebanyak 40.8% pasien
dengan fibrinolytic therapy memiliki resiko mengalami restenosis,
sedangkan dengan tindakan primary PCI resikonya turun menjadi 22.2%. Resiko Tindakan angioplasty juga bukan tanpa resiko. Pasien umumnya dalam
keadaan sadar saat tindakan dilakukan dan rasa tidak nyaman pada dada
mungkin dirasakan selama tindakan berlangsung. Pendarahan pada titik
insersi umum terjadi dan kadang juga timbul memar atau hematoma. Reaksi
alergi terhadap contrast dye yang dipakai juga mungkin terjadi. Tetapi,
yang patut diwaspadai adalah resiko komplikasi serius yang mungkin
terjadi seperti stroke, ventricular fibrillation (VF) atau ventricular
tachycardia (VT), serangan jantung, dan aortic dissection. Resiko
komplikasi ini lebih mungkin terjadi pada: Source: 1. Ellen C. Keeley, M.D., L. David Hillis, M.D. 2007. Primary PCI
for Myocardial Infarction with ST-Segment Elevation. N Engl J Med (356)
47-54. 2. http://en.wikipedia.org/wiki/Percutaneous_coronary_intervention
Berita Lainya
Diare Akut Pada Anak
BACA LEBIH LANJUT
Waspadai Vertigo
BACA LEBIH LANJUT
Kenali Gejala Serangan Jantung
BACA LEBIH LANJUT
Eka Hospital
Patient Services
2016-10-11
2016-10-18
2016-10-16