NAP7037 - Keperawata ...

Ijin menjawab mbk Risti..

Setau saya edem pulmo tidak dilakukan tindakan operasi..tindakan yg dilakukan dengan pemberian posisi semi Fowler,kolaborasi dengan pemberian deuretik dan HD serta pembatasan cairan..

sejauh yang saya tau, edema paru lebih ke manejemen atau cara pembuangan cairan di dalam paru, biasanya hanya diberikan dengan dengan oabt deurtic, kalopun diadakan operasi itu untuk penyakit yang menyebabkan saja, misal jantung koroner

Saya akan menanggapi pertanyaan mbak Risti,odema pru terjadi gangguan  di paru-apru karena adanya cairan  yang terkumpul dikantong 2 udara,yang menyebabkan pasien seseg memberat,dan penanganan yang paling baik dengan ventilator,pengalaman saya di rumah sakit pasien udema paru karena tidak ada ventilator,pasien mengalami gagal nafas cepat sekali meninggal.

edema paru kadang atau lebih banyak karena penyebab lain, tidak murni dari paru, jadi biasanya dicari penyebab dasarnya

iya bu, efek samping morfin memang memang mengakibatkan disters pernafsan,  pemberian disini juga masih dalam perdebatan sangat jarang sekali diberikan, misalpun diberikan harus dengan pengawasan ketat, pengobtan ini bisa dilakukan misal  pada edema kardiogenik, yang biasanya di seetai dengan nyeri pada jantung

Ijin menjawab Bu Tutik..

Untuk pemberian morfin itu agar pasien tidak gelisah supaya pernapasan menjadi adekuat..setahu saya itu untuk pasien dengan ventilator

pemakaian morfin lebih untuk penenang, seperti pada pasien PPOK atau Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis (SOPT)  morfin diencerkan dgn nacl o,9 %10 ml, diambil 3 ml untuk nebuliser

pemakaian morfin lebih untuk penenang, seperti pada pasien PPOK atau Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis (SOPT)  morfin diencerkan dgn nacl o,9 %10 ml, diambil 3 ml untuk nebuliser

dan berikut PPT nya

untuk edama paru cardiogenik : adalah edema paru yang disebabkan oleh masalah pada jantung, sehingga terjadi peningkatan tekanan pada vena yang membawa darah ke jantung lalu ada cairan yang kembali lagi ke paru, dan mengisi tempat yang kosong. sedangkan edema non kardiogenik bisanya disebabkan karena masalah yang mengakibatakn tekanan pada rongga dada meningkat, seperti tenggelam atau juga tekanan, untuk lebih jelasnya bisa dipaca kembali pada makalah bagian patogsiologis dan etiologis,

bisa dibilang sama karena pada dsarnya bersumber pada jantun, jika masalah pada jantung tidak teratasi maka akan terjadi edema paru terus menerus

bebrarti pertanyaann sama dengan bu tutik njih bu, saya samakan jawabannya : 

efek samping morfin memang memang mengakibatkan disters pernafsan, pemberian disini juga masih dalam perdebatan sangat jarang sekali diberikan,misalpun diberikan harus dengan pengawasan ketat, pengobtan ini bisa dilakukan misal pada edema kardiogenik, yang biasanya di seetai dengan nyeri pada jantung

lalu tambahan dari pak dwi :

Untuk pemberian morfin itu agar pasien tidak gelisah supaya pernapasan menjadi adekuat..setahu saya itu untuk pasien dengan ventilator

seperti ibu

pada sebuah kasus di pasien, bisa saja diangkat dua diagnosa secara bersamaan, yatu diagnosa pola nafas tdk efektif dan gangguan pertukaran gas, apabila memang pada pasien menunjukkan data yg mendukung kedua diagnosa tsb

tergantung penyebab utamanya, secara umum ada peningkatan RR (pernafasan), tampak bernafas menggunakan otot bantu nafas, saturasi oksigen di bawah normal, kadang timbul pembengkakan di seluruh tubuh, berkeringat berlebihan, sianosis

pada pasein tidak sadar, kita akan lebih menfokuskan pada dato objektif, seperti saturasi oksige, rr, aukultasi bunyi paru dan jantung, ttv, dan penkajian fisik lain, bisa juga jika memang mendukung dilakukan pemeriksaan agd atau foto rotgen thorax

Ijin menjawab mbak Siti,gejala udema paru,,pasien seseg memberat,saturasi oksigen menurun di bawah 90%,keringat dingin,gelisah.nadi cepat,nafas cepat dangkal.Jika tidak tertangani akan gagal nafas,Apneu.tidak sadar

untuk perntanyaan ini saya asumsikan dulu , pemakaian oksigen ini karena kebutuhan medis (terapi), biasanya jika karena kebutuhan medis, berar ada masalah dengan pertukarang gas di dalam tubuh, yaitu kuragnya oksiegen dalam tubuh, kalo menurut saya jika hanya dari pemakaian oksigen saja tidak akan mengalami edema paru, karena penanganan edema paru pun juga menggunakan oksigen, kecuali jika sebelumnya pemberian oksigen ini tidak dimaksutkan untuk tujaun edema paru, lalu ada faktor fisiologis yang menyebabkan edema paru,

 jadi kalo menurut saya jika pun ada pasien yang mengalami edam paru karena penggunaan oksigen yang lama bisa ditelusur lagi penybab secara fisiologisnya