Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama: Ayu Wandini. A
Nim: 2119907006
Izin menjawab
Dalam berinvestasi, kita memerlukan diverifikasi. Diverifikasi adalah strategi penempatan dana investasi ke instrumen yang berbeda-beda yang dimaksud dengan berbeda-beda adalah potensi return, risiko dan likuiditasnya. Contoh, potensi return investasi di saham tentu saja berbeda dengan obligasi, pada umumnya saham memberikan return yang lebih besar daripada obligasi namun tentu saja risiko berinvestasi di saham lebih besar karena fluktuasi harga saham cenderung lebih besar daripada obligasi. Aspek ketiga yaitu likuiditas, artinya adalah kemudahan untuk membeli dan menjual sebuah instrumen investasi. Berdasarkan perbedaan karakter masing-masing instrumen investasi tersebut dapat dikatakan investor perlu melakukan diversifikasi karena jika kita berinvestasi, kita tentu mengharapkan investasi kita terus tumbuh namun ada kalanya keadaan tidak memihak. Jika kita menaruh seluruh investasi kita di saham atau Reksadana saham tentu akan melihat nilai investasi kita menurun karena pengaruh krisis subprime mortgage. Lain halnya jika menarik sebagian portofolio dalam bentuk emas atau Reksadana pasar kerugian tidak akan sebesar investor yang menarik seluruh investasinya di saham.