Modul Susunan Saraf Tepi akan dilaksanakan dalam 7 minggu yang terdiri dari 4 sks, dengan memiliki sks teori 1,5 sks, 1 sks tutorial, dan 1,5 sks praktikum. Pada Mata Kuliah ini mahasiswa belajar tentang neuro sains SST, pemeriksaan penunjang (radiologi, EMG), Fisioterapi pada bells palsy dan trigeminal neuralgia, fisioterapi pada gangguan saraf otonom perifer, proses Fisioterapi pada Gullain Barrel Syndrome (GBS), Fisioterapi pada Diabetik Neuropati, Fisioterapi pada Ischialgia, Fisioterapi Lesi Peroneus, Fisioterapi pada Lesi Radialis, Ulnaris, Medianus dan Brachialis, Fisioterapi pada CRS dan ToS dan Neural mobilisasi. Dengan memahami fisioterapi sistem saraf tepi maka diharapkan mahasiswa akan dapat mengikuti perkuliahan selanjutnya dengan mudah dan tepat.
Untuk mencapai tujuan modul ini akan dilakukan pembelajaran dengan kuliah, skill lab, tutorial dan praktikum. Diskusi tutorial pada masing-masing kelompok tutorial akan dibimbing oleh seorang tutor sebagai fasilitator.
CAPAIAN PEMBELAJARAN SIKAP (CP S)
1. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
2. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri
CAPAIAN PEMBELAJARAN PENGUASAAN PENGETAHUAN (CP PP)
1.Menguasai konsep teoritis pada bidang keilmuan fisioterapi dasar (fundasi) , ilmu gerak manusia , fisioterapi yang berkaitan dengan kesehatan manusia secara umum yang berkaitan dengan gerak dan fungsi serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural baku
2. Menguasai konsep teoritis pelaksanaan praktek fisioterapi inti (core physiotherapy) yaitu fisioterapi neuromuskular sepanjang rentang kehidupan menggunakan teknik fisioteraputik dan ilmu ilmu gerak manusia (movement sciences ) yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok
CAPAIAN PEMBELAJARAN KETRAMPILAN UMUM (CP KU)
1. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya
2. Mampu mengaplikasikan tindakan teknis fisioterapi pada lingkup yang luas terkait dengan problem/ gangguan gerak dan fungsi dengan melakukan analisis data (mulai dari asesmen, diagnosis fisioterapi, membuat pemilihan metode (perencanaan & intervensi) dan evaluasi dengan mengacu pada prosedur operasional baku (POB)
CAPAIAN PEMBELAJARAN KETRAMPILAN KHUSUS (CP KK)
1. Mampu mengkaji dan menyelesaikan masalah problem gerak dan fungsi dengan konteks pelayanan kesehatan primer
2. Mampu membuat dan mengaplikasikan pendokumentasian, dan menyajikan informasi layanan fisioterapi sebagai dasar rujukan bagi fisioterapis (Ftr) dalam menetapkan tindakan fisioterapi lanjutan / rujukan
3. Mampu membuat dan mengaplikasikan pendokumentasian, dan menyajikan informasi layanan fisioterapi sebagai dasar rujukan bagi fisioterapis (Ftr) dalam menetapkan tindakan fisioterapi lanjutan / rujukan
Tim Dosen:
1. Dika Rizki Imania,M.Fis
2. Siti Khotimah, M.Fis
3. Ummy Aisyah Nurhayati,M.Fis
4. Tri Laksono, M.S.PT
5. Ika Fitri Wulandhari,M.Erg
6. Meiza Annisa, M.Erg
7. Siti Nadhir Ollin N, M.Fis
8. M.Ali Imron,M.Fis
9. Dewi Suci, M.Fis
10. Parmono Dwi P, MM
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
-Dalam mengikuti perkuliahan para mahasiswa harus mengikuti paradigma dan mekanisme pembelajaran dengan prinsip-prinsip sebagai utama sebagai berikut :
-Mahasiswa diharapkan untuk aktif melakukan proses pembelajaran mandiri melalui beraneka ragam cara yang tersedia dan memungkinkan, yaitu
- Menggunakan referensi yang tersedia.
- Memanfaatkan berbagai sumber yang ada di internet.
- Melakukan komunikasi intensif antar sesama mahasiswa.
- Mengerjakan seluruh latihan dan tugas yang diberikan.
- Menghadiri sesi temu dengan dosen pengampu.
- Mengikuti ujian terjadwal yang telah ditetapkan.
- Paradigma pembelajaran e-learning adalah aktif dan mandiri, diharapkan peserta didik dapat mengatur intensitas belajarnya sendiri.
Dalam penyelenggaraan mata kuliah, dosen pengampu menilai peserta didik dengan menggunakan berbagai indikator, seperti
1. Keakftifan dalam mengikuti forum diskusi.
2. Keteraturan atau frekuensi dalam melakukan akses terhadap sumber daya
3. pendidikan yang tersedia pada aplikasi learning management system yang digunakan.
4. Kuantitas kehadiran, dan kualitas interaksi dengan dosen baik secara sinkronus, atau asinkronus.
5. Kelengkapan pengumpulan tugas yang diberikan.
6. Partisipasi aktif mengerjakan soal-soal latihan.
7. Hasil UTS dan UAS.
8. Keseluruhan kinerja mahasiswa dijadikan bahan evaluasi dosen dalam memberikan penilaian akhir pencapaian mahasiswa dalam mata kuliah yang bersangkutan.
Model Asesmen
Nilai Huruf Konversi Angka Arti Nilai Keterangan
A 4.00 Sangat Istimewa Interaksi yang lengkap dengan kualitas yang sangat baik
A- 3.75 Istimewa Interaksi yang lengkap dengan kualitas yang baik
AB 3.50 Sangat Baik Interaksi yang kurang lengkap dengan kualitas yang sangat baik
B+ 3.25 Baik Interaksi yang kurang lengkap dengan kualitas yang baik
B 3.00 Cukup Baik Interaksi yang kurang lengkap dengan kualitas yang cukup baik
B- 2.75 Kurang Cukup Interaksi yang tidak lengkap dengan kualitas yang sangat baik
BC 2.50 Kurang Interaksi yang tidak lengkap dengan kualitas yang baik
C 2.00 Sangat Kurang Interaksi yang tidak lengkap dengan kualitas yang cukup baik
C- 1.75 Sangat Kurang Sekali Hanya sedikit terjadi interaksi dengan kualitas yang cukup baik
CD 1.50 Buruk Hanya sedikit terjadi interaksi dengan kualitas yang tidak baik
D 1.00 Buruk Sekali Hanya sedikit terjadi interaksi dengan kualitas yang tidak baik
E 0.00 Tidak Ada Nilai Hampir tidak ada interaksi sama sekali
Peserta didik akan dievaluasi penguasaan dan pemahaman materi kuliahj dengan penilaian sebagai berikut :
Penilaian Akhir
1,5 sks teori
1 sks tutorial
1,5 sks praktikum