Diskusi Zat Gizi Karbohidrat

Kelas B

Kelas B

by Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb -
Number of replies: 49

Silahkan mencari sumber mengenai sifat-sifat kimia dan fisika pada karbohidrat

1)      Sifat mereduksi                                       7)  Rumus Fischer

2)      Pembentukan Furfural                            8)  Aktifitas Optik

3)      Pembentukan Osazon                             9)  Konfigurasi Molekul

4)      Pembentukan Ester                                 10) Rumus Haworth

5)      Isomerisasi

6)      Pembentukan Glikosida



In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101113 TIARA MAHARANI -

Assalamualaikum saya Tiara Maharani nim 2110101113

-Sifat Mereduksi

Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidratmaupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++dan ion Ag+yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu misalnya


-Pembentukan Furfural adalah senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk dalam sakarida dan merangsang saraf lidah mersakan manis. Karena banyak dipakai dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. Salah satu sumber utamanya adalah tongkol jagung. Vanili juga mengandung senyawa ini.


-Pada pembentukan osazon yang mendasariny adalah pemanasankarbohidrat yang yang memiliki gugus aldehid atau keton bersama fenilhidrazinyang akan membentuk hidrazin atau osazon osazon yang terbentuk mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik. Proses pembentukan osazon berawaldari satu molekul gula yang bergabung dari satu molekul fenilhidrazin untuk membentuk osazon.


-Pembentukan Ester, ester merupakan suatu senyawa organik dengan sifat-sifat tertentu yang terbentuk melalui penggantian atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (dilambangkan dengan R’). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya dapat menjadi ion H+. Dengan kata lain, ester adalah senyawa kimia turunan asam (organik atau anorganik) dimana minimal satu gugus hidroksi (-OH) digantikan oleh gugus alkoksi (O-alkil). Senyawa ester paling banyak diturunkan dari suatu asam karboksilat dan alkohol. Rumus umum R – COO – R’ dimana R dan R’ merupakan gusu alkil/aril, sedangkan – COO – merupakan gugus ester.


-Isomer ialah molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama (dan sering dengan jenis ikatan yang sama), namun memiliki susunan atom yang berbeda (dapat diibaratkan sebagai sebuah anagram). Kebanyakan isomer memiliki sifat kimia yang mirip satu sama lain. Juga terdapat istilah isomer nuklir, yaitu inti-inti atom yang memiliki tingkat eksitasi yang berbeda.


Contoh sederhana dari suatu isomer adalah C3H8O. Terdapat 3 isomer dengan rumus kimia tersebut, yaitu 2 molekul alkohol dan sebuah molekul eter. Dua molekul alkohol yaitu 1-propanol (n-propil alkohol, I), dan 2-propanol (isopropil alkohol, II). Pada molekul I, atom oksigen terikat pada karbon ujung, sedangkan pada molekul II atom oksigen terikat pada karbon kedua (tengah). Kedua alkohol tersebut memiliki sifat kimia yang mirip. Sedangkan isomer ketiga, metil etil eter, memiliki perbedaan sifat yang signifikan terhadap dua molekul sebelumnya. Senyawa ini bukan sebuah alkohol, tetapi sebuah eter, dimana atom oksigen terikat pada dua atom karbon, bukan satu karbon dan satu hidrogen seperti halnya alkohol. Eter tidak memiliki gugus hidroksil.


-Pembentukan glikosida, glikosida merupakan zat kompleks yang mengandung gula yang ditemukan pada beberapa tumbuhan.Berbagai tumbuhan mengandung zat farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung ungu (digitalis). Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain.


-Rumus Fischer

Rumus Fischer merupakan rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan)

Contoh : Gliseraldehid


- Aktivitas optik adalah suatu kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi ketika cahaya melewati kristal, zat cair, atau larutan. Senyawa optik aktif akan memunculkan suatu respon berupa perubahan sudut putar polarisasi bila dikenai medan listrik luar


-Dalam fisika atom dan kimia kuantum, konfigurasi elektron yaitu susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya.[1] Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron patuh pada hukum mekanika kuantum dan menampilkan sifat-sifat bak-partikel maupun bak-gelombang. Secara formal, kondisi kuantum elektron tertentu dipilihkan oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan waktu yang mempunyai nilai kompleks. 


-Senyawa karbohidrat dengan rumus haworth yaitu aktivitas optik karbohidrat yaitu menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d dekstro, sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l levo.


In reply to 2110101113 TIARA MAHARANI

Re: Kelas B

by 2110101073 ANJELI SAURI -

Assalamu'alaikum Saya Anjeli Sauri_2110101073 Izin menjawab

1. Sifat Mereduksi

Sifat mereduksi adalah sifat yang dapat mereduksi terutama dalam suasan

basa.Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi

karbohidrat maupun analisiskuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya

gugus aldehida atau keton bebas dalam molekulkarbohidrat. Sifat ini tampak pada

reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu 2+ dan ion Ag+ yangterdapat pada

pereaksi-pereaksi tertentu.

2. Pembentukan Furfural

Pembentukan furfural adalah senyawa organik siklik dengan

lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk

dalam sakarida dan merangsang saraf lidah mersakan manis. Karena banyak dipakai

dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh

dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. Salah satu

sumber utamanya adalah tongkol jagung. Vanili juga mengandung senyawa ini.

3. Pembentukan Osazon

Pembentukan osazon terjadi karena gugus aldehid ataupun keton dari

karbohidrat berikatan dengan phenilhidrazine. Reaksi antar senyawa tersebut

merupakan reaksi oksidasi reduksi, dimana atom C nomor satu dan dua dari aldosa

atau ketosa mengalami reaksi.

4. Pembentukan Ester

Pembentukan ester dapat dilakukan melalui reaksi secara langsung antara

alkohol dan asam karboksilat reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Reaksi ini biasanya

menggunakan katalis berupa asam maka maka reaksi ini bersifat reversibel.

Ester merupakan suatu senyawa organik dengan sifat-sifat tertentu yang

terbentuk melalui penggantian atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu

gugus organik (dilambangkan dengan R’). Asam oksigen adalah suatu asam yang

molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya dapat menjadi ion H+. Dengan

kata lain, ester adalah senyawa kimia turunan asam (organik atau anorganik) dimana

minimal satu gugus hidroksi (-OH) digantikan oleh gugus alkoksi (O-alkil). Senyawa

ester paling banyak diturunkan dari suatu asam karboksilat dan alkohol. Rumus umum

R – COO – R’ dimana R dan R’ merupakan gusu alkil/aril, sedangkan – COO –

merupakan gugus ester.

5. Isomerisasi

Isomerisasi adalah peristiwa yang terjadi ketika dua senyawa atau

lebihmemiliki rumus molekul yang berbeda tetapi memiliki struktur struktur yang 

berbeda. Prosesisomerisasi adalah proses dimana parafin rantai lurus diubah menjadi

senyawa-rantai rantai cabang sinambung dengan menggunakan katalis.

6. Pembentukan Glikosida

Pembentukan glikosida adalah zat kompleks yang mengandung gula yang

ditemukan pada beberapa tumbuhan. Berbagai tumbuhan mengandung zat

farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung ungu (digitalis).

Glikosida dibentuk oleh eliminasi udara antara hidroksil anomerik dari monosakarida

siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain. Glikosida tidak mengalami mutarotasi

tanpa adanya katalis asam, sehingga mereka terkunci pada konfigurasinya.

7. Rumus Fischer

Rumus fischer adalah rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang

kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang

termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau

gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia

yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam

hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran

cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada

monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer

optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah

putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada

yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama

awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro =

kanan).

8. Aktivitas Optik

Aktivitas optik adalah kemampuan zat tertentu untuk memutar bidang

terpolarisasi bidang pada saat cahaya melintas melalui kristal, zat cair atau solusi. Hal

ini terjadi bila molekul zat tidak simetris, sehingga molekul-molekul tersebut dapat

memiliki dua bentuk struktur yang berbeda, masing-masing merupakan pencerminan

yang lain (Ernawati dkk 2013).

9. Konfigurasi Molekul

Konfigurasi molekul adalah adalah teori yang menjelaskan ikatan kimia

melalui diagram orbital molekul. Sifat magnet dan sifat-sifat molekul dapat dengan

mudah dijelaskan dengan menggunakan pendekatan mekanika kuantum lain yang

disebut dengan teori orbital molekul. Salah satu contohnya teori orbital molekul dapat

menjelaskan sifat paramagnetisme dari molekul O₂ sesuai hasil percobaan, bahwa

oksigen bersifat paramagnetik dengan dua elektron tidak berpasangan dan bukan

diamagnetik seperti yang dijelaskan dengan menggunakan teori ikatan valensi.

10. Rumus Haworth

Proyeksi haworth adalah cara umum menggambarkan struktur lingkar

monosakarida dengan perspektif tiga dimensi sederhana. Proyeksi Haworth dinamai

menurut kimiawan Inggris Sir Walter N. Haworth. Proyeksi Haworth projection

memiliki ciri-ciri berikut: Karbon ialah jenis implisit atom

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101111 MARIANA ULFA -

   Assalamualaikum wr.wb 

Nama: Mariana ulfa

Nim: 2110101111

Prodi : S1 kebidanan


1. Sifat mereduksi

Monosakharida dan beberapa disakharida mempunyai sifat dapat mereduksi terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat atau analisis kuantitatif. Sifat ini disebabkan oleh adanya gugus aldehid atau keton bebas dalam molekul karbohidrat.

2. Pembentukan furfural

Apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakharida akan menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan furfural merupakan reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa. Hampir secara kuantitatif pentosa-pentosa terhidrasi menjadi furfural. Demikian pula untuk heksosa yang akan menghasilkan hidroksimetilfurfural.

3. Pembentukan osazon

Karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan membentuk osazon apabila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat. Reaksi ini penting, karena dapat membedakan beberapa monosakharida, misalnya antara glukosa dan galaktosa. Misalnya reaksi untuk D-glukosa.

4. Pembentukan ester

Adanya gugus hidroksil memungkinkan terjadinya ester apabila direaksikan dengan asam. Monosakharida mempunyai beberapa gugus -OH dan dengan asam fosfat dapat menghasilkan ester asam fosfat.

5. Isomerisasi

Monosakharida apabila dilarutkan dalam asam encer dapat stabil, tetapi tidak demikian untuk basa encer. Glukosa dalam basa encer akan berubah menjadi fruktosa dan manosa dan ketiganya berada dalam keadaan keseimbangan.

6. Pembentukan glikosida

Glukosa apabila direaksikan dengan metilalkohol(metanol) akan menghasilkan 2 senyawa, yang dapat dipisahkan dan keduanya tidak memiliki sifat aldehida. Senyawa tersebut disebut asetol atau glikosida. Ikatan yang terjadi antara gugus metil dengan monosakharida disebut ikatan glikosida dan gugus -OH yang bereaksi disebut gugus -OH glikosidik. Sebagai contoh adalah glukosa dengan metil alkohol akan menghasilkan metil -@-D-glukopiranosa. Dengan hidrolisis metilglikosida dapat diubah menjadi karbohidrat dan metilalkohol.


7.Struktur Fischer 

Struktur Fischer merupakan rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. 


8.Aktifitas optik

Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai sifat aktivitas optik.senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda positif dan huruf kecil d (dekstro),sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda negatif atau huruf kecil l(Levo)


9.Konfigurasi molekul 

Dengan menggunakan acuan letak OH pada atom C kedua sebelum terakhir .monosakarida diberi awalan D ,jika OH terletak dikanan dan L jika OH terletak dikiri


10.Struktur Haworth Struktur melingkar atau hemiasetal ini dikemukakan oleh Tollens. Struktur ini digambarkan secara perspektif oleh Haworth. Penulisan kedua struktur tersebut mempunyai hubungan yaitu gugus OH mengarah ke kanan pada proyeksi Fischer menjadi ke bawah pada struktur Haworth, sedangkan gugus OH yang mengarah ke kiri pada proyeksi Fischer menjadi ke atas pada struktur Haworth. Penamaan struktur melingkar dari monosakarida yang gugus OH-nya mengarah ke bawah diberi awalan alfa (α), sedangkan yang mengarah ke atas diberi awalan beta (β).

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101091 TIARA SINTA AZKHA MAHARANI PUTRI -

Assalamualaikum saya Tiara Sinta Azkha 2110101091 izin untuk menjawab pertanyaan diatas 

sifat-sifat kimia dan fisika pada karbohidrat

1.Sifat Mereduksi : monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidratmaupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++dan ion Ag+yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu misalnya

2.pembentukan Furfural: senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk dalam sakarida dan merangsang saraf lidah mersakan manis. Karena banyak dipakai dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. 

3.pembentukan osazon :  yang mendasarinya adalah pemanasan karbohidrat yang yang memiliki gugus aldehid atau keton bersama fenilhidrazinyang akan membentuk hidrazin atau osazon osazon yang terbentuk mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik. Proses pembentukan osazon berawal dari satu molekul gula yang bergabung dari satu molekul fenilhidrazin untuk membentuk osazon.

4.pembentukan Ester : ester merupakan suatu senyawa organik dengan sifat-sifat tertentu yang terbentuk melalui penggantian atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (dilambangkan dengan R’). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya dapat menjadi ion H+. Dengan kata lain, ester adalah senyawa kimia turunan asam (organik atau anorganik) dimana minimal satu gugus hidroksi (-OH) digantikan oleh gugus alkoksi (O-alkil). Senyawa ester paling banyak diturunkan dari suatu asam karboksilat dan alkohol. Rumus umum R – COO – R’ dimana R dan R’ merupakan gusu alkil/aril, sedangkan – COO – merupakan gugus ester.

5.isomerisasi: molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama (dan sering dengan jenis ikatan yang sama), namun memiliki susunan atom yang berbeda (dapat diibaratkan sebagai sebuah anagram). Kebanyakan isomer memiliki sifat kimia yang mirip satu sama lain. Juga terdapat istilah isomer nuklir, yaitu inti-inti atom yang memiliki tingkat eksitasi yang berbeda.

6.pembentukan glikosida: zat kompleks yang mengandung gula yang ditemukan pada beberapa tumbuhan.Berbagai tumbuhan mengandung zat farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung ungu (digitalis). Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain.

7.Rumus Fischer : rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan)

8.Aktivitas optik : suatu kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi ketika cahaya melewati kristal, zat cair, atau larutan. Senyawa optik aktif akan memunculkan suatu respon berupa perubahan sudut putar polarisasi bila dikenai medan listrik luar

9. konfigurasi molekul:  susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya.Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron patuh pada hukum mekanika kuantum dan menampilkan sifat-sifat bak-partikel maupun bak-gelombang. Secara formal, kondisi kuantum elektron tertentu dipilihkan oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan waktu yang mempunyai nilai kompleks. 

10.Senyawa karbohidrat dengan rumus haworth:  aktivitas optik karbohidrat yaitu menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d dekstro, sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l levo.


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101069 PUTRI WAFA NORASHILA DEWI -

Putri Wafa Norashila Dewi 2110101069

A. Sifat kimia

1. Sifat mereduksi

Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidratmaupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat.

2. Pembentukan furtural

Dalam larutan asam yang encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa.Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua terdehidrasi menjadi furfural. Dengan dehidrasiheksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetilfurfural. Oleh karena furfural apabila direaksikan dengan α naftol atau timol, reaksi ini dapat dijadikan reaksi pengenal untuk karbohidrat.

3. Pembentukan osazon

Pada uji Osazon, yang mendasarinya adalah pemanasan karbohidrat yang memiliki gugus aldehida atau keton bersama fenilhidrazin berlebihan akan membentuk hidrazon atao osazon. Hidrazon merupakan substansi yang mudah larut (soluble) dan sulit diisolasi. Sedang osazon kebalikannya, ia relatif tidak melarut dan membentuk kristal yang bentuknya spesifik untuk setiap jenis sakarida. Osazon dari disakarida larut dalam air mendidih dan terbentuk kembali bila didinginkan, namun sukrosa tidak membentuk osazon karena gugus aldehida dan keton yang terikat pada monomernya tidak bebas, sebaliknya osazon monosakarida tidak larut dalam air mendidih.

4.Pembentukan Ester

Pembentukan ester dapat dilakukan melalui reaksi secara langsung antara alkohol dan asam karboksilat reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Reaksi ini biasanya menggunakan katalis berupa asam maka maka reaksi ini bersifat reversibel

5. Isomerisasi

Pembentukan ester dapat dilakukan melalui reaksi secara langsung antara alkohol dan asam karboksilat reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Reaksi ini biasanya menggunakan katalis berupa asam maka maka reaksi ini bersifat reversibel

6. Pembentukan glikosida

Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain.[2] Glikosida tidak mengalami mutarotasi tanpa adanya katalis asam, sehingga mereka tetap terkunci pada konfigurasinya.

B. Sifat fisika

1. Rumus fisher

Struktur Fischer merupakan rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan).

2. Aktifitas optik

karbohidrat yg dianggap senyawa aktif optik dapat berputar dibawah pengaruh sinar polarisasi.sifat optik aktif yaitu senyawa yg mempunyai setidaknya satu atom karbon asimetris,yg berarti atom karbon diikat empat macam atom atau gugus dimana terdapat beberapa modifikasi (stereo-isomer) dan dapat berputar ke kiri atau ke kanan.

3. Konfigurasi molekul

Dengan menggunakan acuan OH pada atom C kedua sebelum terakhir, monosakarida di beri awalan D, jika OH terletak di kanan dan L jika OH terletak di kiri 

4. Rumus haworth

Cara umum menggambarkan struktur lingkar monosakarida dengan perspektif tiga dimensi sederhana.

In reply to 2110101069 PUTRI WAFA NORASHILA DEWI

Re: Kelas B

by 2110101120 EVA NOVITA -
Eva Novita 2110101120


Sifat Kimia

1. Sifat Mereduksi

Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidratmaupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++dan ion Ag+yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu

2. Pembentukan Furfural

Furfural merupakan senyawa organik yang berasal ari berbagai produk sampingan, seperti pertanian, termasuk tongkol jagung, gandum, dan serbuk gergaji. Furfural termasuk turunan dari golongan furan

3. Pembentukan Osazon

Gugus aldehid atatupun keton dari karbohidrat berikatan dengan phenilhidrazine. reaksi antar senyawa tersebut merupakan reaksi oksidasi reduksi, dimana atom C nomor satu dan dua dari aldosa atau ketosa mengalami reaksi

4. Pembentukan Ester

Ester merupakan senyawa yang bersifat netral. Biasanya ester mengalami reaksi kimia di gugus alkoksi (– OR') digantikan oleh gugus yang lain. Hidrolisis dipercepat dengan adanya asam atau basa. Hidrolisis dalam suasana asam merupakan kebalikan dari esterifikasi. Ester direfluks dengan air berlebih yang mengandung katalis asam yang kuat.

5. Isomerisasi

proses di mana satu molekul ditransformasikan menjadi molekul lain yang memiliki atom yang persis sama, tetapi atom memiliki susunan yang berbeda misalnya ABC → BAC (molekul terkait ini dikenal sebagai isomer). Pada beberapa molekul dan dalam beberapa kondisi, isomerisasi terjadi secara spontan. Banyak isomer kira-kira sama dalam energi ikatan, dan ada dalam jumlah yang kira-kira sama, asalkan mereka dapat saling bertukar agak bebas

6. Pembentukan Glikosida

Glikosida adalah senyawa bahan alam yang terdiri atas gabungan dua bagian

 senyawa, yaitu gula dan bukan gula. Bagian gula biasa disebut glikon sementara bagian bukan gula disebut sebagai aglikon.


Sifat Fisika

7. Rumus Fischer

Dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo ( l ). Biasanya huruf d atau l ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk l merupakan bayangan cermin dari bentuk d. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 (di tengah) dari sebuah molekul struktur linier gliseraldehida terletak di sebelah kanan, dinamakan d dan bila berada di sebelah kiri, dinamakan l

8. Aktifitas Optik

senaywa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakaytan mempunyai sifat aktivitas optik

9. Konfigurasi molekul

menggunakan acuan letak OH pada atom C kedua sebelum terakhir, monosakarida diberi awalan D, jika OH terletak di kanan dan L jika OH terletak dikiri

10. Rumus Haworth

 Sudut valensi antara atom karbon bukan 180° tetapi 109,5°. Oleh karena itu, gugus aldehida pada karbon pertama menjadi sangat dekat dengan gugus hidroksil pada atom karbon nomor lima jika rantai dipuntir.




In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101121 ADINDA HELMINIYA PUTRI -
Assalamualaikum wr.wb saya Adinda helminiya putri dengan NIM 2110101121 izin menjawab 


A. Sifat kimia

1. Sifat mereduksi

Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidratmaupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat.

2. Pembentukan furtural

Dalam larutan asam yang encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa.Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua terdehidrasi menjadi furfural. Dengan dehidrasiheksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetilfurfural. Oleh karena furfural apabila direaksikan dengan α naftol atau timol, reaksi ini dapat dijadikan reaksi pengenal untuk karbohidrat.

3. Pembentukan osazon

Pada uji Osazon, yang mendasarinya adalah pemanasan karbohidrat yang memiliki gugus aldehida atau keton bersama fenilhidrazin berlebihan akan membentuk hidrazon atao osazon. Hidrazon merupakan substansi yang mudah larut (soluble) dan sulit diisolasi. Sedang osazon kebalikannya, ia relatif tidak melarut dan membentuk kristal yang bentuknya spesifik untuk setiap jenis sakarida. Osazon dari disakarida larut dalam air mendidih dan terbentuk kembali bila didinginkan, namun sukrosa tidak membentuk osazon karena gugus aldehida dan keton yang terikat pada monomernya tidak bebas, sebaliknya osazon monosakarida tidak larut dalam air mendidih.

4.Pembentukan Ester

Pembentukan ester dapat dilakukan melalui reaksi secara langsung antara alkohol dan asam karboksilat reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Reaksi ini biasanya menggunakan katalis berupa asam maka maka reaksi ini bersifat reversibel

5. Isomerisasi

Pembentukan ester dapat dilakukan melalui reaksi secara langsung antara alkohol dan asam karboksilat reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Reaksi ini biasanya menggunakan katalis berupa asam maka maka reaksi ini bersifat reversibel

6. Pembentukan glikosida

Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain.[2] Glikosida tidak mengalami mutarotasi tanpa adanya katalis asam, sehingga mereka tetap terkunci pada konfigurasinya.

B.Sifat fisika


7.Rumus Fischer : rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan)

8.Aktivitas optik : suatu kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi ketika cahaya melewati kristal, zat cair, atau larutan. Senyawa optik aktif akan memunculkan suatu respon berupa perubahan sudut putar polarisasi bila dikenai medan listrik luar

9. konfigurasi molekul:  susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya.Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron patuh pada hukum mekanika kuantum dan menampilkan sifat-sifat bak-partikel maupun bak-gelombang. Secara formal, kondisi kuantum elektron tertentu dipilihkan oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan waktu yang mempunyai nilai kompleks. 

10.Senyawa karbohidrat dengan rumus haworth:  aktivitas optik karbohidrat yaitu menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d dekstro, sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l levo.


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by KHOTIM NUR KHASANAH -

1.      Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++dan ion Ag+yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu.

2.      Furfural adalah senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk dalam sakarida dan merangsang saraf lidah mersakan manis. Karena banyak dipakai dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. Salah satu sumber utamanya adalah tongkol jagung. Vanili juga mengandung senyawa ini.

3.      Mekanisme pembentukan osazon terjadi karena gugus aldehid ataupun keton dari karbohidrat berikatan dengan phenilhidrazine. Reaksi antar senyawa tersebut merupakan reaksi oksidasi reduksi, dimana atom C nomor satu dan dua dari aldosa atau ketosa mengalami reaksi.

4.      Pembentukan ester dapat dilakukan melalui reaksi secara langsung antara alkohol dan asam karboksilat reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Reaksi ini biasanya menggunakan katalis berupa asam maka maka reaksi ini bersifat reversibel

5.      Isomerisasi adalah proses penataan ulang suatu molekul menjadi molekul baru dengan rumus empiris tetap. Pada umumnya reaksi isomerisasi memiliki energi aktivasi yang tinggi. Pemindahan gugus di dalam molekul  menghasilkan bentuk isomer.

6.      dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain. ... Gugus hidroksil pada karbon anomerik dapat mengalami perubahan orientasi dari posisinya. Perubahan ini disebut mutarotasi. Obligasi glikosidik sangat umum dalam jaringan tanaman dan hewan.

7.      reaksi pembentukan ester dengan cara merefluks sebuah asam karboksilat bersama sebuah alkohol dengan katalis asam. Asam yang digunakan sebagai katalis biasanya merupakan asam sulfat atau asam Lewis seperti skandium(III) triflat.

8.      Aktivitas optik adalah kemampuan zat tertentu untuk memutar bidang cahaya terpolarisasi bidang pada saaat cahaya melalui kristal , zat cair atau larutan

9.      Konfigurasi molekul  kedudukan atom yang satu terhadap atom yang lain dalam molekul.

10.Haworth membuat rumus bangun yang berbentuk cincin dengan ikatan hemiasetal antara gugus aldehida pada posisi C-1 dan gugus hidroksil (alkohol) dari C-4 atau C-5. Gugus OH dan H terletak diatas dan dibawah bidang cincin. Gugus pada rumus Fischer ditulis disebelah kiri, pada rumus bangun Haworth terletak diatas bidang cincin, sedangkan yang pada rumus bangun Fischer ditulis disebelah kanan, pada Haworth terletak dibawah bidang cincin. Sehingga diperoleh berdasarkan rumus Haworth kedua isomer senyawa , yaitu  dengan gugus OH ke bawah dan  dengan gugus OH ke atas
In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101115 SHOFIYATUL AZIZAH -

Assalamualaikum ibu,saya Shofiyatul Azizah NIM 2110101115


1. Sifat mereduksi


Monosakharida dan beberapa disakharida mempunyai sifat dapat mereduksi terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat atau analisis kuantitatif. Sifat ini disebabkan oleh adanya gugus aldehid atau keton bebas dalam molekul karbohidrat.


2. Pembentukan furfural


Apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakharida akan menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan furfural merupakan reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa. Hampir secara kuantitatif pentosa-pentosa terhidrasi menjadi furfural. Demikian pula untuk heksosa yang akan menghasilkan hidroksimetilfurfural.


3. Pembentukan osazon


Karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan membentuk osazon apabila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat. Reaksi ini penting, karena dapat membedakan beberapa monosakharida, misalnya antara glukosa dan galaktosa. Misalnya reaksi untuk D-glukosa.


4. Pembentukan ester


Adanya gugus hidroksil memungkinkan terjadinya ester apabila direaksikan dengan asam. Monosakharida mempunyai beberapa gugus -OH dan dengan asam fosfat dapat menghasilkan ester asam fosfat.


5. Isomerisasi


Monosakharida apabila dilarutkan dalam asam encer dapat stabil, tetapi tidak demikian untuk basa encer. Glukosa dalam basa encer akan berubah menjadi fruktosa dan manosa dan ketiganya berada dalam keadaan keseimbangan.


6.pembentukan glikosida: zat kompleks yang mengandung gula yang ditemukan pada beberapa tumbuhan.Berbagai tumbuhan mengandung zat farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung ungu (digitalis). Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain.


7.Rumus Fischer : rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan)


8.Aktivitas optik : suatu kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi ketika cahaya melewati kristal, zat cair, atau larutan. Senyawa optik aktif akan memunculkan suatu respon berupa perubahan sudut putar polarisasi bila dikenai medan listrik luar


9. konfigurasi molekul:  susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya.Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron patuh pada hukum mekanika kuantum dan menampilkan sifat-sifat bak-partikel maupun bak-gelombang. Secara formal, kondisi kuantum elektron tertentu dipilihkan oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan waktu yang mempunyai nilai kompleks. 


10.Senyawa karbohidrat dengan rumus haworth:  aktivitas optik karbohidrat yaitu menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d dekstro, sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l levo.

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101074 SYIFA FAUZIYAH -

Assalamualaikum wr wb

Nama : Syifa Fauziyah

NIM : 2110101074


 1. Sifat mereduksi : monosakarida dan beberapa di sakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++ dan ion Ag+ yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu.

2. Pembentukan furfural : senyawa organik diklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk dalam sakarida dan merangsang saraf lidah merasakan manis. Karena banyak dipakai dalam industri pangan, kosmetik, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting.

3. Pembentukan osazon : yang mendasarinya adalah pemanasan karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bersama fenilhidrazin yang akan membentuk hidrazin atau osazon yang terbentuk mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik. Proses pembentukan osazon berawal dari satu molekul fenilhidrazin untuk membentuk osazon.

4. Pembentukan Ester : Ester merupakan suatu senyawa organik dengan sifat-sifat tertentu yang terbentuk melalui penggantian atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik ( dilambangkan dengan R'). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekul nya memiliki gugus -OH yang hidrogen nya dapat menjadi ion H+. Dengan kata lain, Ester adalah senyawa kimia turunan asam (organik atau anorganik) dimana minimal satu gugus hidroksi (-OH) digantikan oleh gugus alkoksi (O-alkil). Senyawa Ester paling banyak diturunkan dari suatu asam karboksilat dan alkohol. Rumus umum R - COO - R' dimana Rbdan R' merupakan gugus alkil/Aril, sedangkan - COO - merupakan gugus Ester.

5. Isomerisasi : molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama (dan sering dengan jenis ikatan yang sama), namun memiliki susunan atom yang berbeda (dapat diibaratkan sebagai sebuah anagram). Kebanyakan isomer memiliki sifat kimia yang mirip satu sama lain. Juga terdapat istilah isomer nuklir, yaitu inti-inti atom yang memiliki tingkat eksitasi yang berbeda.

6. Pembentukan glikosida : zat kompleks yang mengandung gula yang ditemukan pada beberapa tumbuhan . Berbagai tumbuhan mengandung zat farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung ungu (digitalis). Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida diklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain.

7. Rumus Fischer : dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo (/). Biasanya huruf d atau / ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk/ merupakan bayangan cermin dari bentuk d. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 (ditengah) dari sebuah molekul struktur linier gliseraldehida terletak disebelah kanan, dinamakan d dan bila berada disebelah kiri, dinamakan /.

8. Aktivitas optik : suatu kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi ketika cahaya melewati kristal, zat cair, atau larutan. Senyawa optik aktif akan memunculkan suatu respon berupa perubahan sudut putar polarisasi bila dikenai Medan listrik luar (E).

9. Konfigurasi molekul : dalam fisika atom dan kimia kuantum, konfigurasi elektron adalah susunan elektron-elektron mampu berpindah dari satu arah energi ke arah energi lainnya dengan emisi atau absorpsi kuantum energi dalam bentuk Foton.

10. Rumus haworth : howarth memperkenalkan cara proyeksi yang dikenal dengan proyeksi howarth. Sudut valensi antara atom karbon bukan 180° tetapi 109,5° . Oleh karena itu, gugus aldehida pada karbon pertama menjadi sangat dekat dengan gugus hidroksil pada atom karbon nomor 5 jika rantai diputar. Pada proyeksi ini cincin digambarkan seolah-olah planar dan dipandang dari tepinya, dengan oksigen di kanan atas. Substituen melekat pada cincin di atas atau di bawah bidang.

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101079 AFRI BUDI SETYAENI -

Assalamualaikum wr wb. Saya afri budi setyaeni, nim 2110101079, izin menjawab pertanyaan. 

1.Sifat Mereduksi : monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidratmaupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++dan ion Ag+yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu misalnya.

2. Pembentukan Furfural: senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk dalam sakarida dan merangsang saraf lidah mersakan manis. Karena banyak dipakai dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. 

3. Pembentukan osazon :  yang mendasarinya adalah pemanasan karbohidrat yang yang memiliki gugus aldehid atau keton bersama fenilhidrazinyang akan membentuk hidrazin atau osazon osazon yang terbentuk mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik. Proses pembentukan osazon berawal dari satu molekul gula yang bergabung dari satu molekul fenilhidrazin untuk membentuk osazon.

4. Pembentukan Ester : ester merupakan suatu senyawa organik dengan sifat-sifat tertentu yang terbentuk melalui penggantian atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (dilambangkan dengan R’). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya dapat menjadi ion H+. Dengan kata lain, ester adalah senyawa kimia turunan asam (organik atau anorganik) dimana minimal satu gugus hidroksi (-OH) digantikan oleh gugus alkoksi (O-alkil). Senyawa ester paling banyak diturunkan dari suatu asam karboksilat dan alkohol. Rumus umum R – COO – R’ dimana R dan R’ merupakan gusu alkil/aril, sedangkan – COO – merupakan gugus ester.

5. Isomerisasi: molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama (dan sering dengan jenis ikatan yang sama), namun memiliki susunan atom yang berbeda (dapat diibaratkan sebagai sebuah anagram). Kebanyakan isomer memiliki sifat kimia yang mirip satu sama lain. Juga terdapat istilah isomer nuklir, yaitu inti-inti atom yang memiliki tingkat eksitasi yang berbeda.

6. Pembentukan glikosida: zat kompleks yang mengandung gula yang ditemukan pada beberapa tumbuhan.Berbagai tumbuhan mengandung zat farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung ungu (digitalis). Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain.

7.Rumus Fischer : rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan).

8. Aktivitas optik : suatu kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi ketika cahaya melewati kristal, zat cair, atau larutan. Senyawa optik aktif akan memunculkan suatu respon berupa perubahan sudut putar polarisasi bila dikenai medan listrik luar.

9. Konfigurasi molekul:  susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya.Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron patuh pada hukum mekanika kuantum dan menampilkan sifat-sifat bak-partikel maupun bak-gelombang. Secara formal, kondisi kuantum elektron tertentu dipilihkan oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan waktu yang mempunyai nilai kompleks. 

10. Senyawa karbohidrat dengan rumus haworth:  aktivitas optik karbohidrat yaitu menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d dekstro, sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l levo


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101110 CICI LIARA SEPTI -

assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh, izin ibu, saya cici liara septi NIM 2110101110

sifat-sifat kimia dan fisika pada karbohidrat

·         Sifat mereduksi     

Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama

dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi

karbohidrat maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus

aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat.

·         Pembentukan Furfural 

Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa. 

·         Pembentukan Osazon

Mekanisme pembentukan osazon terjadi karena gugus aldehid ataupun keton dari karbohidrat berikatan dengan phenilhidrazine. Reaksi antar senyawa tersebut merupakan reaksi oksidasi reduksi, dimana atom C nomor satu dan dua dari aldosa atau ketosa mengalami reaksi.

·         Pembentukan Ester

dapat dibuat dengan cara mereaksikan asam karboksilat dengan alkohol. Ester dapat dibuat dengan mereaksikan asam karboksilat dan alkohol melalui reaksi esterifikasi dengan bantuan katalis H2SO4 pekat. 

·         Isomerisasi

proses dimana satu molekul ditransformasikan menjadi

molekul lain yang memiliki atom yang persis sama, tetapi atom memiliki susunan yang

berbeda misalnya                

·         Pembentukan Glikosida

dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain glikosida tidak mengalami mutarotasi tanpa adanya katalis asam,sehingga mereka tetap terkunci pada konfigurasinya gugus hidroksil pada karbon anomerik dapat mengalami perubahan orintasi dan posisinya

·         Rumus Fischer

Struktur Fischer merupakan rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton

·         Aktifitas Optik

kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi ketika cahaya melewati kristal, zat cair, atau larutan. Senyawa optik aktif akan memunculkan suatu respon berupa perubahan sudut putar polarisasi bila dikenai medan listrik luar

·         Konfigurasi Molekul

Karbohidrat memiliki rumus kimia Cn(H2O)n. Rumus ini mengandung arti bahwa zat karbon diikat dengan air, atau dihidrasi, sehingga diberi nama karbohidrat.

·         Rumus Haworth

Proyeksi Haworth ialah cara umum menggambarkan struktur lingkar monosakarida dengan perspektif tiga dimensi sederhana.


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101101 SHINTA ELMANORA -

Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh, Shinta Elmanora NIM 2110101101, izin mengirimkan jawabannya ibu 


Sifat-sifat kimia dan fisika pada karbohidrat :

1.  Sifat Mereduksi : Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor in dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++ dan ion Ag++ yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu. 

2.  Pembentukan fulfural : 

Dalam larutan asam yang encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya umumnya stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa.
Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua terdehidrasi menjadi furfural. Dengan dehidrasi heksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetilfurfural. Oleh karena furfural atau derivatnya dapat membentuk senyawa yang berwarna apabila direaksikan dengan α naftol atau timol, reaksi ini dapat dijadikan reaksi pengenal untuk karbohidrat.

3. Pembentukan osazon :
Suatu karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas  akan membentuk osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang has bagi masing-masing karbohidrat. Hal ini sangat penting artinya karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi karbohidrat dan merupakan salah satu cara untuk membedakan beberapa monosakarida, misalnya antara glukosa dan galaktosa yang terdapat dalam urine wanita yang sedang dalam masa menyusui.

4. Pembentukan ester : 
Adanya gugus hidroksil pada karbohidrat memungkinkan terjadinya ester apabila direaksikan dengan asam. Monosakarida mempunyai beberapa gugus –OH dan dengan asam fosfat dapat menghendakinya menghasilkan ester asam fosfat. Ester yang penting dalam tubuh kita adalah α-D-glukosa-6-fosfat dan α-D-fruktosa-1,6-difosfat. Kedua jenis ester ini terjadi dari reaksi monosakarida dengan adenosintrifosfat (ATP) dengan bantuan enzim tertentu dalam tubuh kita.

5. Isomerisasi :
Larutan asam encer monosakarida dapat stabil, tidak demikian halnya apabila monosakarida dilarutkan dalam basa encer. Glukosa dalam larutan basa encer akan berubah sebagaian menjadi fruktosa dan manosa. Ketiga monosakarida ini ada dalam keadaan keseimbangan. Demikian pula, apabila yang dilarutkan itu fruktosa atau manosa, keseimbangan antara ketiga monosakarida akan tercapai juga. Reaksi ini dikenal sebagai transformasi lobry de bruin van eckenstein yang berlangsung melalui proses enolisasi.

6. Pembentukan glikosida :
Apabila glukosa direaksikan dengan metilalkohol, menghasilkan dua senyawa. Kedua senyawa ini dapat dipisahkan satu dari yang lain dan keduaya tidak memiliki sifat aldehida. Keadaan ini membuktikan bahwa yang menjadi pusat reaksi adalah gugus –OH yang terikat pada atom karbon nomor 1. Senyawa yang terbentuk adalah suatu asetal dan disebut secara umum adalah glikosida. Ikatan yang terjadi antara gugus metil dengan monosakarida disebut ikatan glikosida dan gugus –OH yang bereaksi disebut gugus –OH glikosidik.

7. Rumus fischer : 

Rumus fischer untuk menggambarkan rumus struktur karbohidrat. Fischer menggambarkan rumus struktur gilseraldehid. Dari rumus tersebut tampak bahwa gliseraldehid terdapat dalam dua bentuk atau konfigurasi (konfigurasi I dan konfigurasi II) yang saling merupakan bayangan cermin. Dengan demikian konfigurasi I dan II merupakan pasangan enansiomer.


8. Aktivitas optik : 

 Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau dd (dekstro), sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau ll (levo).

9. Konfigurasi molekul : 
Arah putaran cahaya terpolarisasi oleh suatu senyawa atau rotasi optik adlah sifat fisika senyawa tersebut. Konfigurasi molekul adalah khas struktur suatu senyawa. Hubungan antara rotasi optik dengan konfigurasi molekul belum dapat dijelaskan. Oleh karena itu konfigurasi molekul (+) gliseraldehida dijadikan patokan dan diberi tanda D. Senyawa yang mempunyai kofigurasi seperti (+) gliseraldehid diberi tanda D pula.

10. Rumus haworth : 
Rumus proyeksi Haworth biasanya digunakan untuk memperlihatkan bentuk cincin monosakarida. Walaupun batas cincin yang letaknya terdekat dengan pembaca biasanya digambarkan oleh garis tebal. Cincin piranosa beranggotakan enam karbon tidak merupakan bidang datar, seperti ditunjukkan oleh proyeksi Haworth. Pada kebanyakan gula, cincin ini berada dalam konfirmasi kursi,tetapi pada beberapa gula cincin tersebut berada dalam bentuk kapal. Bentuk-bentuk ini digambarkan oleh rumus konfirmasi.Konfirmasi dimensi spesifik gula sederhana 6 karbon penting dalam menentukan sifat biologis dan fungsi beberapa polisakarida.

Terima kasih ibu

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101082 SITI MAESARAH -
Assalamualaikum ibu, saya Siti Maesarah 2110101082 izin menjawab Bu


  1. Sifat Mereduksi Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi,terutama dalam suasana basa.Sifat berbagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif. Sifat reduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada pereaksi-peraksi tertentu: 1.Pereaksi Fehling 2.Pereaksi Benedict 3.Pereaksi Barfoed

 2. Pembentukan furfural Pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa.Dalam larutan asam yang encer,walaupun dipanaskan,monosakarida umumnya stabil.Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat,monosakarida menghasilkan furfural atau derivatnya.furfural atau derivatnya dapat membentuk senyawa yang berwarna apabila direaksikan dengan naftol atau mitol,reaksi ini dapat dijadikan reaksi pengenalan untuk karbohidrat. Uji Molisch merupakan uji yang paling umum untuk karbohidratUji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan alpha- naftol dalam pereaksi molish.

 3. Pembentukan Ester Adanya gugus hidroksil pada karbohidrat memungkinkan terjadinya ester apabila deireaksikan dengan asam. Monosakarida memiliki beberapa gugus OH dan dengan asam fosfat dapat menghendakinya menghasilkan ester asam posfat. Ester yang penting dalam tubuh kita adalah a- D-glukosa-6-fosfat dan  a-D-fruktosa-1,6-difosfat. Kedua jenis ester ini terjadi dari reaksi monosakarida dengan adenosintrifosfat atau ATP dengan bantuan enzim tertentu dalam tubuh kita.Proses esterifikasi dengan asam fosfat yang berlangsung dalam tubuh kita disebut juga proses fosforilasi. Pada glukosa dan fruktosa, gugus fosfat dapat terikat pada atom karbon nomor 1,2,3,4 atau 6. pada a-D-glukosa-6-fosfat, gugus fosfat terikat pada nomor atyom  omor 6 sedangkan pada a-D-fruktosa-1,6-difosfat dua  gugus fosfat terikat pada atom karbon noomor 1 dan 6. 

4.pembentukan osazon Semua karbohidrat yang memiliki gugus aldehida atau keton bebeas akan membentuk osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi memiliki bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat. Hal ini sangat penting artinya karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi karbohidrat dan merupakan salah satu cara untuk membedakan bebrapa monosakarida.misalnya antara glukosa dan galaktosa yang terdapat pada urin wanita yang sedang menyusui. Pada reaksi antara glukosa dengan fenilhidrazin, mula-mula terbentuk D-glukosafenilhidrazon., kemudian reaksi berlanjut hingga terbentuk D-glukosazon. Glukosa, fruktoda dan manosa dengan fenilhidrazin menghasilkan osazon yang sama. Dari struktur ketiga monisakarida tersebut tampak bahwa posisi gugus OH dan atom H pada atom karbon pada nomor 3,4, dan 5 sama. Dengan demikian osazon yang terbentuk memiliki struktur yang sama.

 5. Isomerisasi yaitu Kalau dalam larutan encer monosakarida dapat stabil, tidak demikian halnya apabila monosakarida dilarutkan dalam basa encer. Glukosa dalam larutan basa encer akan berubah sebagian mejadi fruktosa dan amnosa. Ketiga maonosakarida ini ada dalam keseimbangan. Demikian pula apabila yang dilartkan itu fruktosa atau manosa, keseimbangan antara ketiga monosakarida akan tercapai juga. Reaksi ini dikenal sebagai transformasi lobri de bruin fan eckenstein yang berlangsung pada proses enolisasi. 

6. Pembentukan glikosida yaitu Apabila glukosa direaksikan dengan metil alkohol, menghasilkan dua senyawa. Kedua senyaw ini dapat dipisahkan satu dari yang lain dan keduanya tidak memiliki sifat aldehida. Keadaan ini membuktikan bahwa yang menjadi pusat reaksi adalah gugus OH yang terikat pada atom karbon nomor 1. senyawa yang terbentuk adalah suatu aserol dan disebut secara umum glikosida.Ikatan yang terjadi antara gugus metil dengan monosakarida disebut ikatan glikosida dan gugus OH yang bereaksi disebut gugus OH glikosidik. Metil glikosida yang dihasilkan dari reaksi glukosa dengan metil alkohol disebut juga metil glukosida. Ada dua senyawa yang terbentuk dari reaksi ini yaitu metil-a-D-glukosida atau metil-a-D-glukopiranosida dan metil -b-D-glukosida atau metil -b-D-glukopiranosida 

7. Rumus Fischer adalah Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan). 8.aktivitas optik yaitu senyawa aktif optik dapat berputar dibawah pengaruh sinar polarisasi.sifat optik aktif yaitu senyawa yg mempunyai setidaknya satu atom karbon asimetris,yg berarti atom karbon diikat empat macam atom atau gugus dimana terdapat beberapa modifikasi (stereo-isomer) dan dapat berputar ke kiri atau ke kanan.

 9. Konfigurasi molekul yaitu dengan menggunakan acuan letah OH pada C kedua sebelum terakhir, monosakarida diberi awalan D, jika OH terletak di kanan dan L jika OH terletak di kiri. 

10. Rumus Haworth yaitu Sir Walter Norman Haworth (1883-1950) pada molekul glukosa, kelima atom karbon yang pertama dengan atom oksigen dapat membentuk cincin segienam. penulisan rumus struktur karbohidrat sebagai bentuk cincin furan dan piran.

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101088 SHALIHATI AL IZZATI -

Assalamualaikum Ibu, saya Shalihati Al Izzati (2110101088) izin menjawab

Sifat-sifat kimia dan fisika pada karbohidrat:

1. Sifat mereduksi, disebabkan oleh adanya keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam yang terdapat pada pereaksi tertentu. Sifat ini dapat digunakan dalam keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif, bereaksi terutama dalam suasana basa.

2. Pembentukan furfural, terjadi ketika larutan dipanaskan dengan asma kuat yang pekat. Reaksi pembentukan ini adalah reaksi pelepasan molekul air dari suatu senyawa.

3. Pembentukan osazon, semua karbohidrat yang mempunyai keton bebas akan membentuk osazon apabila dipanaskan berlebih. Mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang khas, hal ini penting untuk digunakan dalam mengidentifikasi karbohidrat.

4. Pembentukan Ester, adanya gugus hidroksil pada karbohidrat memungkinkan terjadinya ester apabila direaksikan dengan asam monosakarida.

5. Isomerisasi, yaitu glukosa dalam larutan basa encer akan berubah menjadi fruktosa dan manosa. Ketiga monosakarida ini ada dalam keadaan seimbang. 

6. pembentukan glikosida, merupakan zat kompleks yang mengandung gula. Glukosa apabila direaksikan dengan metanol akan menghasilkan 2 senyawa yang dapat dipisahkan, senyawa tersebut disebut asetol atau glikosida. 

7. Rumus Fischer, merupakan rumus proyeksi yang dikemukakan oleh kimiawan Jerman yaitu Emil Fischer. Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia ada pula hubungannya dengan sifat fisika. Senyawa dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik.

8. Aktivitas optik, yaitu senyawa yang mempunya setidaknya satu atom karbon asimetris yang berarti atom karbon diikat empat macam atom atau gugus dimana terdapat modifikasi dan dapat berputar ke kiri atau ke kanan. Suatu kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi ketika cahaya melewati zat cair atau larutan.

9. Konfigurasi molekul, sebuah kedudukan pada suatu atom terhadap atom yang lainnya. struktur suatu senyawa dan hubungan antara rotasi optik dengan konfigurasi molekul. Menggunakan acuan letak OH pada C kedua sebelum terakhir, monosakarida diberi awalan D, jika OH terletak di kanan dan L jika OH terletak di kiri.

10. Rumus Haworth, struktur melingkar atau hemiasetal dikemukakan oleh Tollens. Digambarkan perspektif oleh Haworth. Keduanya mempunyai hubungan yaitu gugus OH mengarak ke kanan pada proyeksi Fischer menjadi kebawah pada struktur Haworth. sedangkan gugus OH yang mengarah ke kiri pada proyeksi Fischer menjadi ke atas pada struktur Haworth. Penamaan struktur melingkar dari monosakarida yang gugus OH-nya mengarah ke bawah diberi awalan alfa, sedangkan yang mengarah ke atas diberi awalan beta.

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101118 SUCI RAMADHINNA -

SUCI RAMADHINNA/2110101118

sifat-sifat kimia dan fisika pada karbohidrat

1. Sifat mereduksi digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat.                 

2. Pembentukan Furfural adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa. Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua terdehidrasi menjadi furfural. Dengan dehidrasiheksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetilfurfural. Oleh karena furfural apabila direaksikan dengan α naftol atau timol, reaksi ini dapat dijadikan reaksi pengenal untuk karbohidrat.

3. Pembentukan osazon merupakan cara yang berguna untuk membentuk kristal-kristal derivate gula. Osazon diperoleh dengan menambahkan campuran fenilhidrazin hidroklorida dan natrium asetat ke dalam larutan gula dan dipanaskan dalam penangas air yang mendidih. Reaksi hanya menyangkut karbon karbonil (yaitu gugus aldehida atau keton) dan karbon yang berdekatan.

4. Pembentukan Ester, ester merupakan suatu senyawa organik dengan sifat-sifat tertentu yang terbentuk melalui penggantian atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (dilambangkan dengan R’). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya dapat menjadi ion H+. Dengan kata lain, ester adalah senyawa kimia turunan asam (organik atau anorganik) dimana minimal satu gugus hidroksi (-OH) digantikan oleh gugus alkoksi (O-alkil). Senyawa ester paling banyak diturunkan dari suatu asam karboksilat dan alkohol.

5. Isomerisasi yaitu molekul molekul dengan rumus kimia yang sama namum susunan atomnya berbeda.

6. Pembentukan Glikosida, glikosida merupakan zat kompleks yang mengandung gula yang ditemukan pada beberapa tumbuhan.Berbagai tumbuhan mengandung zat farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung ungu (digitalis). Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain.

7. Rumus Fischer merupakan rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan).

Contoh : Gliseraldehid

8)  Aktifitas Optik, senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi.

9)  Konfigurasi Molekul karbohidrat dengan menggunakan acuan letak OH pada atom C kedua sebelum terakhir, monosakarida diberi awalan D, jika OH terletak di kanan dan L jika OH terletak di kiri.

10) Rumus Haworth, rumus melingkar atau hemiasetal ini dikemukakan oleh Tollens. Rumus  ini digambarkan secara perspektif oleh Haworth. Penulisan kedua struktur tersebut mempunyai hubungan yaitu gugus OH mengarah ke kanan pada proyeksi Fischer menjadi ke bawah pada struktur Haworth, sedangkan gugus OH yang mengarah ke kiri pada proyeksi Fischer menjadi ke atas pada struktur Haworth. Penamaan struktur melingkar dari monosakarida yang gugus OH-nya mengarah ke bawah diberi awalan alfa (α), sedangkan yang mengarah ke atas diberi awalan beta (β).

 

 


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101076 DEYA DEVI NOVENTA ANGGRAINI -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,saya Deya Devi Noventa Anggraini Nim 2110101076. Maaf Bu izin menjawab


1.Sifat Mereduksi Monosakarida dan beberapa disakarida memiliki sifat yang dapat direduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan mencari karnivoramaupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atauketon bebas dalam karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi ion-ion misalnya ion Cu++dan ion Ag+yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu.

2. Pembentukan Furfural

Furfural dapat disintesis dari berbagai jenis biomassa yang memiliki kandungan pentosan, dengan tahapan reaksi : reaksi hidrolisis dengan katalis asam yang dilanjutkan dengan reaksi dehidrasi

3. Pembentukan osazon.

Mekanisme pembentukan osazon yang terjadi karena gugus aldehid atau keton dari karbihidrat berikatan dengan fenilhidrazin. Reaksi antar senyawa tersebut merupakan reaksi oksidasi reduksi, dimana atom C nomor satu dan dua dari aldosa atau ketosa mengalami reaksi.

4. Pembentukan Ester

ester dapat dilakukan melalui reaksi langsung antara alkohol dan asam karboksilat reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Reaksi ini biasanya menggunakan katalis berupa asam maka reaksi ini bersifat reversibel.

5. Isomerisasi 

Isomerisasi adalah proses penataan ulang suatu molekul menjadi molekul baru dengan rumus empiris tetap. Pada umumnya reaksi isomerisasi memiliki energi aktivasi yang tinggi. Oleh karena itu, untuk menurunkan energi aktivasi tersebut dibutuhkan katalis.

6. Pembentukan glikosida

Glikosida dibentuk oleh eliminasi udara antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain.Gugus hidroksil pada karbon anomerik dapat mengalami perubahan orientasi dari posisi. Perubahan ini disebut mutarotasi.Obligasi glikosidik sangat umum dalam jaringan tanaman dan hewan.

7. Nelayan Rumus

Dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo ( l ). Biasanya huruf d atau l ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk l merupakan bayangan dari bentuk d. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2(di tengah) dari sebuah molekuler gliseraldehida terletak di sebelah kanan, d dan bila berada di sebelah kiri, meskipun terdapat bentuk d dan l, tetapi monosakarida-monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya berbentuk d, dan jarang sekali dalam bentuk l , kecuali l-fruktosa yang terdapat dalam mukopolisakarida dan mukoprotein. Beberapa pentosa yang secara alam terdapat dalam bentuk l yaitu l-arabinosa dan l-xilosa, yang terdapat pada urin penderita pentosuria.Fischer menggunakan (d) untuk menyatakan konfigurasi (+) gliseraldehida, dengan gugus hidroksil di sebelah kanan; enantiomer sebelahnya dengan gugus hidroksil di kiri, ditetapkan sebagai l (-) gliseraldehida. Karbon yang paling teroksidasi (CHO) ditetapkan di bagian atas.

8. Aktivitas optik

Aktivitas optik adalah kemampuan zat tertentu untuk memutar bidang terpolarisasi bidang pada saat melintas melalui kristal, zat cair atau solusi. Hal ini terjadi bila molekul zat tidak simetris, sehingga molekul-molekul tersebut dapat memiliki dua bentuk struktur yang berbeda, masing-masing merupakan pencerminan yang lain.

9. Konfigurasi molekul

10.konfigurasi elektron yaitu susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya.[1] Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron patuh pada hukum mekanika kuantum dan menampilkan sifat-sifat bak-partikel maupun bak-gelombang. Secara formal, kondisi kuantum elektron tertentu dipilihkan oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan waktu yang memiliki nilai kompleks.

10. Rumus Hawort

Kimiawan karbohidrat Inggris WN. Howard memperkenalkan cara yang disukai dengan perkiraan Howarth. Sudut valensi antara atom karbon bukan 180° tetapi 109,5°. Oleh karena itu, gugus aldehida pada karbon pertama menjadi dengan gugus hidroksil pada atom karbon nomor lima jika rantaipuntir.Pada cincin ini digambarkan seolah-olah planar dan dilihat dari oksigen di kanan-atas. Pengganti terpasang pada cincin di atas atau di bawah bidang.

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101098 RENITA PRAMESTI ARDITA PUTRI -

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Saya Renita Pramesti Ardita Putri NIM 2110101098 izin menjawab.


Sifat kimia karbohidrat

1. Sifat mereduksi

Monosakharida dan beberapa disakharida mempunyai sifat dapat mereduksi terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat atau analisis kuantitatif. Sifat ini disebabkan oleh adanya gugus aldehid atau keton bebas dalam molekul karbohidrat.

2. Pembentukan furfural

Dalam larutan asam yang encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa.Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua terdehidrasi menjadi furfural. Dengan dehidrasiheksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetilfurfural. Oleh karena furfural apabila direaksikan dengan α naftol atau timol, reaksi ini dapat dijadikan reaksi pengenal untuk karbohidrat.

3. Pembentukan osazon

Karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan membentuk osazon apabila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat. Reaksi ini penting, karena dapat membedakan beberapa monosakharida, misalnya antara glukosa dan galaktosa. Misalnya reaksi untuk D-glukosa.

4. Pembentukan Ester

Adanya gugus hidroksil memungkinkan terjadinya ester apabila direaksikan dengan asam. Monosakharida mempunyai beberapa gugus -OH dan dengan asam fosfat dapat menghasilkan ester asam fosfat.

5. Isomerisasi

Monosakharida apabila dilarutkan dalam asam encer dapat stabil, tetapi tidak demikian untuk basa encer. Glukosa dalam basa encer akan berubah menjadi fruktosa dan manosa dan ketiganya berada dalam keadaan keseimbangan.

6. Pembentukan glikosida

Zat kompleks yang mengandung gula yang ditemukan pada beberapa tumbuhan.Berbagai tumbuhan mengandung zat farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung ungu (digitalis). Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain.


Sifat fisika karbohidrat

1. Rumus Fischer

Rumus Fischer merupakan rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan) Contohnya Gliseraldehid.

2. Aktifitas optik

karbohidrat yg dianggap senyawa aktif optik dapat berputar dibawah pengaruh sinar polarisasi.sifat optik aktif yaitu senyawa yg mempunyai setidaknya satu atom karbon asimetris,yg berarti atom karbon diikat empat macam atom atau gugus dimana terdapat beberapa modifikasi (stereo-isomer) dan dapat berputar ke kiri atau ke kanan.

3. Konfigurasi molekul

Karbohidrat memiliki rumus kimia Cn(H2O)n. Rumus ini mengandung arti bahwa zat karbon diikat dengan air, atau dihidrasi, sehingga diberi nama karbohidrat.

4. Rumus Haworth

Rumus Haworth yaitu Sir Walter Norman Haworth (1883-1950) pada molekul glukosa, kelima atom karbon yang pertama dengan atom oksigen dapat membentuk cincin segienam. penulisan rumus struktur karbohidrat sebagai bentuk cincin furan dan piran.

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101130 SELINA AGUSTIN SISWANDI -

assalamualaikum wr wb, saya selina agustin siswandi Nim 2110101130

  1. sifat mereduksi

Sifat mereduksi Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi terutama dalam suasan basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu 2+ dan ion Ag+ yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu.

  1. pembentukan furfural

Karbohidrat oleh asam sulfat pekat akan dihidrolisa menjadi monosakarida dan selanjutnya monosakarida mengalami dehidrasi oleh asam sulfat menjadi furfural atau hidroksi metil furfural. Furfural atau hidroksi metil furfural dengan alfanaftol akan berkondensasi membentuk senyawa kompleks yang berwarna ungu. Apabila pemberian asam sulfat pada larutan karbohidrat yang telah diberi alfanaftol melalui dinding gelas dan secara hati-hati maka warna ungu yang terbentuk berupa cincin pada batas antara larutan karbohidrat dengan asam sulfat. Dehidrasi pentosa oleh asam akan dihasilkan furfural, dehidrasi heksosa menghasilkan hidroksi metil furfural dan dehidrasi ramnosa dihasilkan metil furfural (Sudarmadji, 2010 hal: 77).

  1. pembentukan osazon 

Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk osazon bila dipanaskan bersama fenilihidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk Kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat Hal ini sangat penting, artinya karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi karbohidrat dan merupakan salah satu cara untuk membedakan beberapa monosakarida, misalnya antara glukosa dan galaktosa yang terdapat dalam urine wanita yang sedang dalam masa menyusui (Poedjiadi, Hal 42, 1994) 

  1. pembentukan ester

Adanya gugus hidroksil pada karbohidrat memungkinkan terjadinya ester apabila direaksikan dengan asam. Monosakarida mempunyai beberapa gugus –OH dan dengan asam fosfat. Ester yang penting dalam tubuh kita adalah α – D glukosa-6-fosfat dan –D-fruktosa- 1,6-difosfat. Kedua jenis ester ini terjadi dari reaski monosakarida dengan adenosintrifosfat (ATP) dengan bantuan enzim tertentu dalam tubuh kita. Proses esterifikasi dengan asam fosfat yang berlangsung dalam tubuh kita disebut juga proses fosforilasi. Pada glukosa dan fruktosa, gugus fosfat dapat terikat pada atom karbon nomor 1,2,3,4 atau 6. Pada α – D glukosa-6-fosfat, gugus fosfat terikat pada atom nomor 6, sedangkan pada danα –D- fruktosa-1,6-difosfat dua gugus fosfat terikat pada atom karbon nomor 1 dan 6.

  1. isomerisasi

Kalau dalam larutan asam encer monosakarida dapat stabil, tidak demikian halnya apabila monosakarida dilarutkan dalam basa encer. Glukosa dalam larutan basa encer akan berubah sebagai menjadi fruktosa dan manosa. Ketiga monosakarida ini ada dalam keadaan keseimbangan. Demikian pula apabila yang dilarutkan itu fruktosa atau manosa, keseimbangan antara ketiga monosakarida akan tercapai juga. Reaksi ini dikenal sebagai transformasi Lobry de Bruon van Eckenstein yang berlangsung melalui proses enosisasi.

  1. pembentukan glikosida

Apabila glukosa direaksikan dengan metil alkohol, menghasilkan dua senyawa. Kedua senyawa ini dapat dipisahkan satu dari yang lain dan keduanya tidak memiliki sifat aldehid. Keadaan ini membuktikan bahwa yang menjadi pusat reaski adalah gugus –OH yang terikat pada atom karbon nomor 1. Senyawa yang terbentuk adalah suatu asetal dan disebut secara umum glikosida. Ikatan yang terjadi antara gugus metil dengan monosakarida disebut ikatan glikosida dab gugus –OH yang bereaksi disebut gugus –OH glikosidik.

  1. rumus fischer

Seperti senyawa organik lainnya, molekul karbohidrat terbentuk dari rantai atom karbon dan tiap atom karbin mengikat atau gugus tertentu. Apabila atom karbon mengikat empat buah atom atau gugus, maka terbentuk sudut antara dua ikatan yang besarnya 1090C

  1. aktifitas optik

Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d dekstro, sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l levo.

  1. konfigurasi molekul

a. D jika atom C asimetrik yang terjauh dari gugus fungsi mengikat gugus - OH di sebelah kanan. 

b. L jika atom C asimetrik yang terjauh dari gugus fungsi mengikat gugus - OH di sebelah kiri. 

  1. rumus haworth

  Kimiawan karbohidrat Inggris WN. Howarth memperkenalkan cara proyeksi yang dikenal dengan proyeksi Howarth. Sudut valensi antara atom karbon bukan180º tetapi 109,5º. Oleh karena itu, gugus aldehida pada karbon pertama menjadi sangat dekat dengan gugus hidroksil pada atom karbon nomor lima jika rantai dipuntir. 

Pada proyeksi ini cincin digambarkan seolah-olah planar dan dipandang dari tepinya, dengan oksigen di kanan-atas. Substituen melekat pada cincin di atas atau di bawah bidang. Dalam mengonversi satu jenis rumus proyeksi menjadi proyeksi lain yang perlu diperhatikan bahwa gugus hidroksil di sebelah kanan pada proyeksi Fischer akan terletak di bawah pada proyeksi Howarth dan sebaliknya, gugus hidroksi di sebelah kiri pada proyeksi Fischer akan terletak di atas pada proyeksi Howarth. 

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101104 LYLA ALEYDA LASAWEDI -

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 

saya Lyla aleyda lasawedi NIM 2110101104 

1)      Sifat mereduksi

Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidratmaupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat.

2)      Pembentukan Furfural 

Dalam larutan asam yang encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa.Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua terdehidrasi menjadi furfural. Dengan dehidrasiheksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetilfurfural. Oleh karena furfural apabila direaksikan dengan α naftol atau timol, reaksi ini dapat dijadikan reaksi pengenal untuk karbohidrat

3)      Pembentukan Osazon  

Karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan membentuk osazon apabila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat. Reaksi ini penting, karena dapat membedakan beberapa monosakharida, misalnya antara glukosa dan galaktosa. Misalnya reaksi untuk D-glukosa

4)      Pembentukan Ester

Adanya gugus hidroksil memungkinkan terjadinya ester apabila direaksikan dengan asam. Monosakharida mempunyai beberapa gugus -OH dan dengan asam fosfat dapat menghasilkan ester asam fosfat

5)      Isomerisasi

Monosakharida apabila dilarutkan dalam asam encer dapat stabil, tetapi tidak demikian untuk basa encer. Glukosa dalam basa encer akan berubah menjadi fruktosa dan manosa dan ketiganya berada dalam keadaan keseimbangan.

6)      Pembentukan Glikosida

Glukosa apabila direaksikan dengan metilalkohol(metanol) akan menghasilkan 2 senyawa, yang dapat dipisahkan dan keduanya tidak memiliki sifat aldehida. Senyawa tersebut disebut asetol atau glikosida. Ikatan yang terjadi antara gugus metil dengan monosakharida disebut ikatan glikosida dan gugus -OH yang bereaksi disebut gugus -OH glikosidik. Sebagai contoh adalah glukosa dengan metil alkohol akan menghasilkan metil D-glukopiranosa. Dengan hidrolisis metilglikosida dapat diubah menjadi karbohidrat dan metilalkohol.

7)      Rumus Fischer

Struktur Fischer merupakan rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik.

8)      Aktifitas Optik

karbohidrat yg dianggap senyawa aktif optik dapat berputar dibawah pengaruh sinar polarisasi.sifat optik aktif yaitu senyawa yg mempunyai setidaknya satu atom karbon asimetris,yg berarti atom karbon diikat empat macam atom atau gugus dimana terdapat beberapa modifikasi (stereo-isomer) dan dapat berputar ke kiri atau ke kanan.

9)      Konfigurasi molekul

Dengan menggunakan acuan OH pada atom C kedua sebelum terakhir, monosakarida di beri awalan D, jika OH terletak di kanan dan L jika OH terletak di kiri

10)    Rumus Haworth


Struktur melingkar atau hemiasetal ini dikemukakan oleh Tollens. Struktur ini digambarkan secara perspektif oleh Haworth. Penulisan kedua struktur tersebut mempunyai hubungan yaitu gugus OH mengarah ke kanan pada proyeksi Fischer menjadi ke bawah pada struktur Haworth, sedangkan gugus OH yang mengarah ke kiri pada proyeksi Fischer menjadi ke atas pada struktur Haworth. Penamaan struktur melingkar dari monosakarida yang gugus OH-nya mengarah ke bawah diberi awalan alfa (α), sedangkan yang mengarah ke atas diberi awalan beta (β).





In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101105 SHIVANI NURRAHMAH PURNADY -

Sifat-sifat kimia dan fisika karbohidrat

1. Sifat mereduksi

Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam susunan basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++ dan ion Ag+ yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu. contohnya : pereaksi Fehling, pereaksi Benedict, pereaksi Barfoed


2. Pembentukan Furfural

Dalam larutan asam yang encer, walau dipanaskan, monoksida umumnya stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida menghasilkan furfural atau derivat nya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa. Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua terdehidrasi menjadi furfural. Dengan dehidrasi heksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetilfurfural. Oleh karena itu furfural apabila direaksikan dengan delta naftol atau timol, reaksi ini dapat dijadikan reaksi pengenal untuk karbohidrat.

Uji Molisch merupakan uji yang paling umum karbohidrat uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan alphanaftol dalam pereaksi molish.


3. Pembentukan osazon 

Sebuah karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebihan osazon yang terjadi mempunyai pembentukan kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat.


4. Pembentukan Ester 

Adanya gugus hidroksil pada karbohidrat memungkinkan terjadinya Ester apabila direaksikan dengan asam monosakarida mempunyai beberapa gugus - OH dan dengan asam fosfat dapat menghendakinya menghasilkan Ester asam fosfat. Ester yang penting dalam tubuh kita adalah ah a-D-glukosa-6-fosfat dan a-D-fruktosa -1.6-difosfat.


5. Pembentukan Isomersasi

Glukosa dalam larutan besar encer akan berubah sebagian menjadi fruktosa dan manosa. Ketiga manosakarida ini ada dalam keadaan seimbang. Demikian pula jika yang dilarutkan itu fruktosa atau manusa. Keseimbangan antara ketiga monosakarida akan tercapai juga.


6. Pembentukan glikosida

Gugus hidroksil anomerik dan gugus hidroksil gula atau senyawa yang lain dapat membentuk ikatan yang disebut ikatan glikosida dengan membebaskan air :

R-OH + HO-R'  R-O-R' + H2O

Misalnya methanol bereaksi dengan gugus OH anomerik dari glukosa membentuk metil glukosida (metil-glukopiranosa). 


7. Struktur Fischer

Struktur Fischer merupakan rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan).

Contoh : Gliseraldehid


8. Aktifitas optik

Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawan senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d (dekstro), sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda - atau 1 (levo).


9. Konfigurasi molekul

Konfigurasi Molekul

a. D jika atom C asimetrik yang terjauh dari gugus fungsi mengikat gugus - OH di sebelah kanan.

b. L jika atom C asimetrik yang terjauh dari gugus fungsi mengikat gugus - OH di sebelah kiri.


10. Rumus haworth

  Struktur melingkar atau hemiasetal ini dikemukakan oleh Tollens. Struktur ini digambarkan secara perspektif oleh Haworth. Penulisan kedua struktur tersebut mempunyai hubungan yaitu gugus OH mengarah ke kanan pada proyeksi Fischer menjadi ke bawah pada struktur Haworth, sedangkan gugus OH yang mengarah ke kiri pada proyeksi Fischer menjadi ke atas pada struktur Haworth. Penamaan struktur melingkar dari monosakarida yang gugus OH-nya mengarah ke bawah diberi awalan alfa (α), sedangkan yang mengarah ke atas diberi awalan beta (β).

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101071 PUTRI RATNA SARI DEWI -

Putri Ratna Sari Dewi (2110101071


SIFAT KIMIA 

1.Sifat Mereduksi 

Monosakarida san beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi.terutama dalam suasana basa, sifat berbagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif.sifat reduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat.

Sifat ini tampak pada pereaksi-pereaksi berikut:

1. Pereaksi Fehling

2. Pereaksi Benedict

3. Pereaksi Barfoed


2.Furfural adalah senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk dalam sakarida dan merangsang saraf lidah mersakan manis. Karena banyak dipakai dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. Salah satu sumber utamanya adalah tongkol jagung. Vanili juga mengandung senyawa ini.


3. Pembentukan Osazon artinya semua karbohidrat mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan membentuk osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat.


4. Pembentukan Ester yaitu karbohidrat memungkinkan terjadinya ester apabila direaksikan dengan asam monosakarida mempunyai beberapa gugus -OH dengan asam folfat dapat menghendakinya menghasilkan ester asam fosfat.


5. Isomerisasi yaitu glukosa dalam larutan basa encer akan berubah sebagian menjadi fruktosa san manosa. Ketiga monosakarida ini ada dalam keadaan seimbang. Demikian pula jika yang dilarutkan itu fruktosa atau manosa.keseimbangan antara ketiga monosakarida akan terjadi juga.


6. Pembentukan Glikosida Gugus hidroksil anomerik dan gugus hidroksil gula atau senyawa yang lain dapat membentuk ikatan yang disebut ikatan glikosida dengan membebaskan air :

R-OH + HO-R' ~> R-O-R' + H2O

Misalnya methanol bereaksi dengan gugus OH anomerik dari glukosa membentuk metil glukosida (metil-glukopiranosa).


RUMUS FISIKA 

7. Rumus Fischer dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo ( l ). Biasanya huruf d atau l ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk l merupakan bayangan cermin dari bentuk d. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 (di tengah) dari sebuah molekul struktur linier gliseraldehida terletak di sebelah kanan, dinamakan d dan bila berada di sebelah kiri, dinamakan l .


8.Aktivitas optik adalah suatu kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi ketika cahaya melewati kristal, zat cair, atau larutan. Senyawa optik aktif akan memunculkan suatu respon berupa perubahan sudut putar polarisasi bila dikenai medan listrik luar


9. Dalam fisika atom dan kimia kuantum, konfigurasi elektron yaitu susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya.[1] Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron patuh pada hukum mekanika kuantum dan menampilkan sifat-sifat bak-partikel maupun bak-gelombang. Secara formal, kondisi kuantum elektron tertentu dipilihkan oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan waktu yang mempunyai nilai kompleks. 


10. Rumus Haworth Kimiawan karbohidrat Inggris WN. Howarth memperkenalkan cara proyeksi yang dikenal dengan proyeksi Howarth. Sudut valensi antara atom karbon bukan 180° tetapi 109,5°. Oleh karena itu, gugus aldehida pada karbon pertama menjadi sangat dekat dengan gugus hidroksil pada atom karbon nomor lima jika rantai dipuntir.Pada proyeksi ini cincin digambarkan seolah-olah planar dan dipandang dari tepinya, dengan oksigen di kanan-atas. Substituen melekat pada cincin di atas atau di bawah bidang.Dalam mengonversi satu jenis rumus proyeksi menjadi proyeksi lain yang perlu diperhatikan bahwa gugus hidroksil di sebelah kanan pada proyeksi Fischer akan terletak di bawah pada proyeksi Howarth dan sebaliknya, gugus hidroksi di sebelah kiri pada proyeksi Fischer akan terletak di atas pada proyeksi Howarth.


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101127 THASYA ANANDA -

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
 saya dengan Thasya ananda_2110101127

                                      SIFAT FISIKA DAN KIMIA PADA KARBOHIDRAT

1. Sifat Mereduksi Sifat mereduksi adalah sifat yang dapat mereduksi terutama dalam suasan basa.Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisiskuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekulkarbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu 2+ dan ion Ag+ yangterdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu. 

2. Pembentukan Furfural Pembentukan furfural adalah senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk dalam sakarida dan merangsang saraf lidah mersakan manis. Karena banyak dipakai dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. Salah satu sumber utamanya adalah tongkol jagung. Vanili juga mengandung senyawa ini. 

3. Pembentukan Osazon Pembentukan osazon terjadi karena gugus aldehid ataupun keton dari karbohidrat berikatan dengan phenilhidrazine. Reaksi antar senyawa tersebut merupakan reaksi oksidasi reduksi, dimana atom C nomor satu dan dua dari aldosa atau ketosa mengalami reaksi. 

4. Pembentukan Ester Pembentukan ester dapat dilakukan melalui reaksi secara langsung antara alkohol dan asam karboksilat reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Reaksi ini biasanya menggunakan katalis berupa asam maka maka reaksi ini bersifat reversibel. Ester merupakan suatu senyawa organik dengan sifat-sifat tertentu yang terbentuk melalui penggantian atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (dilambangkan dengan R’). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya dapat menjadi ion H+. Dengan kata lain, ester adalah senyawa kimia turunan asam (organik atau anorganik) dimana minimal satu gugus hidroksi (-OH) digantikan oleh gugus alkoksi (O-alkil). Senyawa ester paling banyak diturunkan dari suatu asam karboksilat dan alkohol. Rumus umum R – COO – R’ dimana R dan R’ merupakan gusu alkil/aril, sedangkan – COO – merupakan gugus ester. 

5. Isomerisasi Isomerisasi adalah peristiwa yang terjadi ketika dua senyawa atau lebihmemiliki rumus molekul yang berbeda tetapi memiliki struktur struktur yang berbeda. Prosesisomerisasi adalah proses dimana parafin rantai lurus diubah menjadi senyawa-rantai rantai cabang sinambung dengan menggunakan katalis. 

 6. Pembentukan Glikosida Pembentukan glikosida adalah zat kompleks yang mengandung gula yang ditemukan pada beberapa tumbuhan. Berbagai tumbuhan mengandung zat farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung ungu (digitalis). Glikosida dibentuk oleh eliminasi udara antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain. Glikosida tidak mengalami mutarotasi tanpa adanya katalis asam, sehingga mereka terkunci pada konfigurasinya. 

7. Rumus Fischer Rumus fischer adalah rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan). 

8. Aktivitas Optik Aktivitas optik adalah kemampuan zat tertentu untuk memutar bidang terpolarisasi bidang pada saat cahaya melintas melalui kristal, zat cair atau solusi. Hal ini terjadi bila molekul zat tidak simetris, sehingga molekul-molekul tersebut dapat memiliki dua bentuk struktur yang berbeda, masing-masing merupakan pencerminan yang lain (Ernawati dkk 2013). 

9. Konfigurasi Molekul Konfigurasi molekul adalah adalah teori yang menjelaskan ikatan kimia melalui diagram orbital molekul. Sifat magnet dan sifat-sifat molekul dapat dengan mudah dijelaskan dengan menggunakan pendekatan mekanika kuantum lain yang disebut dengan teori orbital molekul. Salah satu contohnya teori orbital molekul dapat menjelaskan sifat paramagnetisme dari molekul O₂ sesuai hasil percobaan, bahwa oksigen bersifat paramagnetik dengan dua elektron tidak berpasangan dan bukan diamagnetik seperti yang dijelaskan dengan menggunakan teori ikatan valensi. 

10. Rumus Haworth Proyeksi haworth adalah cara umum menggambarkan struktur lingkar monosakarida dengan perspektif tiga dimensi sederhana. Proyeksi Haworth dinamai menurut kimiawan Inggris Sir Walter N. Haworth. Proyeksi Haworth projection memiliki ciri-ciri berikut: Karbon ialah jenis implisit atom.

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101095 RAISA DWI NUR VIKA -

SIFAT KIMIA

1. sifat mereduksi

Sifat Mereduksi Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi,terutama dalam suasana basa.Sifat berbagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif. Sifat reduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. 

2.pembentukan furfural

Pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa.Dalam larutan asam yang encer,walaupun dipanaskan,monosakarida umumnya stabil.Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat,monosakarida menghasilkan furfural atau derivatnya.furfural atau derivatnya dapat membentuk senyawa yang berwarna apabila direaksikan dengan naftol atau mitol,reaksi ini dapat dijadikan reaksi pengenalan untuk karbohidrat.

3.pembentukan osazon

Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih.Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat

4.Pembentukan ester

Adanya gugus hidroksil pada karbohidrat memungkinkan terjadinya ester apabila direaksikan denagn asam.Monosakarida mempunyai beberapa gugus –OH dan dengan asam fosfat dapat menghendakinya menghasilkan ester asam fosfat.Ester yang penting dalam tubuh kita adalah α-D-glukosa-6-fosfat dan α-D- fruktosa-1,6-difosfat.

5.isomerasi

Isomerasi Glukosa dalam larutan basa encer akan berubah sebagian menjadi fruktosa dan manosa.Ketiga monosakarida ini ada dalam keadaan seimbang.Demikian pula jika yang dilarutkan itu fruktosa atau manosa,keseimbangan antara ketiga monosakarida akan tercapai juga.

6. pembentukan glikosida

Glikosida adalah zat komples yang mengadung gula yang dapat ditemukan Pada beberapa Tumbuhan.

Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain Glikosida tidak mengalami mutarotasi tanpa adanya katalis asam, sehingga mereka tetap terkunci pada konfigurasinya Gugus hidroksil pada karbon anomerik dapat mengalami perubahan orientasi dari posisinya.



SIFAT FISIKA

1. Rumus  Fischer



2.aktifitas optik
Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d (dekstro), sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l (levo).
3. konfigurasi molekul
  • D jika atom C asimetrik yang terjauh dari gugus fungsi mengikat gugus OH di sebelah kanan.
  • L jika atom C asimetrik yang terjauh dari gugus fungsi mengikat gugus – OH di sebelah kiri.

4. rumus haworth

Gambar:


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101067 MELLYNDA FORTIUS -

Mellynda Fortius (2110101067)


Sifat Kimia

1.Sifat Mereduksi : monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidratmaupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++dan ion Ag+yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu misalnya

2.pembentukan Furfural: senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk dalam sakarida dan merangsang saraf lidah mersakan manis. Karena banyak dipakai dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. 

3.pembentukan osazon :  yang mendasarinya adalah pemanasan karbohidrat yang yang memiliki gugus aldehid atau keton bersama fenilhidrazinyang akan membentuk hidrazin atau osazon osazon yang terbentuk mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik. Proses pembentukan osazon berawal dari satu molekul gula yang bergabung dari satu molekul fenilhidrazin untuk membentuk osazon.

4.pembentukan Ester : ester merupakan suatu senyawa organik dengan sifat-sifat tertentu yang terbentuk melalui penggantian atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (dilambangkan dengan R’). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya dapat menjadi ion H+. Dengan kata lain, ester adalah senyawa kimia turunan asam (organik atau anorganik) dimana minimal satu gugus hidroksi (-OH) digantikan oleh gugus alkoksi (O-alkil). Senyawa ester paling banyak diturunkan dari suatu asam karboksilat dan alkohol. Rumus umum R – COO – R’ dimana R dan R’ merupakan gusu alkil/aril, sedangkan – COO – merupakan gugus ester.

5.isomerisasi: molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama (dan sering dengan jenis ikatan yang sama), namun memiliki susunan atom yang berbeda (dapat diibaratkan sebagai sebuah anagram). Kebanyakan isomer memiliki sifat kimia yang mirip satu sama lain. Juga terdapat istilah isomer nuklir, yaitu inti-inti atom yang memiliki tingkat eksitasi yang berbeda.

6.pembentukan glikosida: zat kompleks yang mengandung gula yang ditemukan pada beberapa tumbuhan.Berbagai tumbuhan mengandung zat farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung ungu (digitalis). Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain.


Sifat fisika

7.Rumus Fischer : rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan)

8.Aktivitas optik : suatu kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi ketika cahaya melewati kristal, zat cair, atau larutan. Senyawa optik aktif akan memunculkan suatu respon berupa perubahan sudut putar polarisasi bila dikenai medan listrik luar

9. konfigurasi molekul:  susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya.Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron patuh pada hukum mekanika kuantum dan menampilkan sifat-sifat bak-partikel maupun bak-gelombang. Secara formal, kondisi kuantum elektron tertentu dipilihkan oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan waktu yang mempunyai nilai kompleks. 

10.Senyawa karbohidrat dengan rumus haworth:  aktivitas optik karbohidrat yaitu menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d dekstro, sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l levo

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101092 DINANDA DWI SETYORINI -

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Dinanda Dwi Setyorini dengan Nim 2110101092 


Sifat kimia 

1. Sifat mereduksi, Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++dan ion Ag+yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu.


2. Pembentukan furfular, Dalam larutan asam yang encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa.Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua terdehidrasi menjadi furfural. Dengan dehidrasiheksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetilfurfural. Oleh karena furfural apabila direaksikan dengan α naftol atau timol, reaksi ini dapat dijadikan reaksi pengenal untuk karbohidrat.


3. Pembentukan osazon, terjadi karena gugus aldehid ataupun keton dari karbohidrat berikatan dengan phenilhidrazine. Reaksi antar senyawa tersebut merupakan reaksi oksidasi reduksi, dimana atom C nomor satu dan dua dari aldosa atau ketosa mengalami reaksi.


4. Pembentukan Ester, Adanya gugus hidroksil memungkinkan terjadinya ester apabila direaksikan dengan asam. Monosakharida mempunyai beberapa gugus -OH dan dengan asam fosfat dapat menghasilkan ester asam fosfat.


5. Isomerisasi, Monosakharida apabila dilarutkan dalam asam encer dapat stabil, tetapi tidak demikian untuk basa encer. Glukosa dalam basa encer akan berubah menjadi fruktosa dan manosa dan ketiganya berada dalam keadaan keseimbangan.


6. Pembentukan glikosida, Glukosa apabila direaksikan dengan metilalkohol(metanol) akan menghasilkan 2 senyawa, yang dapat dipisahkan dan keduanya tidak memiliki sifat aldehida. Senyawa tersebut disebut asetol atau glikosida. Ikatan yang terjadi antara gugus metil dengan monosakharida disebut ikatan glikosida dan gugus -OH yang bereaksi disebut gugus -OH glikosidik. Sebagai contoh adalah glukosa dengan metil alkohol akan menghasilkan metil -@-D-glukopiranosa. Dengan hidrolisis metilglikosida dapat diubah menjadi karbohidrat dan metilalkohol.


Sifat fisika 

7. Rumus Fischer, Dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo ( l ). Biasanya huruf d atau l ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk l merupakan bayangan cermin dari bentuk d. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 (di tengah) dari sebuah molekul struktur linier gliseraldehida terletak di sebelah kanan, dinamakan d dan bila berada di sebelah kiri, dinamakan l .

Meskipun terdapat bentuk d dan l , tetapi monosakarida-monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya berbentuk d, dan jarang sekali dalam bentuk l , kecuali l-fruktosa yang terdapat dalam mukopolisakarida dan mukoprotein. Beberapa pentosa yang secara alam terdapat dalam bentuk l ialah l-arabinosa dan l-xilosa, yang terdapat pada urin penderita pentosuria.

Fischer menggunakan (d) untuk menyatakan konfigurasi (+) gliseraldehida, dengan gugus hidroksil di sebelah kanan; enantiomernya dengan gugus hidroksil di sebelah kiri, ditetapkan sebagai l (-) gliseraldehida. Karbon yang paling teroksidasi (CHO) ditetapkan di bagian atas.


8. Aktivitas optik, senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya putaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai sifat aktivitas optik. Senyawa yang mutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda positif (+) atau huruf kecil d (dekstro), sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri beri tanda negatif (-) atau huruf kecil l (Levo).


9. Konfigurasi molekul, Dengan menggunakan acuan letak OH pada atom C kedua sebelum terakhir, monosakarida diberi awalan D, jika OH terletak di kamar dan L jika OH terletak di kiri. 


10. Rumus Haworth, Kimiawan karbohidrat Inggris WN. Howarth memperkenalkan cara proyeksi yang dikenal dengan proyeksi Howarth. Sudut valensi antara atom karbon bukan 180° tetapi 109,5°. Oleh karena itu, gugus aldehida pada karbon pertama menjadi sangat dekat dengan gugus hidroksil pada atom karbon nomor lima jika rantai dipuntir. Pada proyeksi ini cincin digambarkan seolah-olah planar dan dipandang dari tepinya, dengan oksigen di kanan-atas. Substituen melekat pada cincin di atas atau di bawah bidang.

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101090 AZIZAH PUSPASARI -

Assallamualaikum warahmatullahi wabarakatu, perkenalkan nama saya AZIZAH PUSPASARI, NIM 2110101090 izin mengumpulkan tugas sifat kimia karbohidrat dan fisika karbohidrat.

Sifat KIMIA :

1. Sifat Mereduksi

Sifat mereduksi adalah sifat yang dapat mereduksi terutama dalam suasan

basa.Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi

karbohidrat maupun analisiskuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya

gugus aldehida atau keton bebas dalam molekulkarbohidrat. Sifat ini tampak pada

reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu 2+ dan ion Ag+ yangterdapat pada

pereaksi-pereaksi tertentu.

2. Pembentukan Furfural

Pembentukan furfural adalah senyawa organik siklik dengan

lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk

dalam sakarida dan merangsang saraf lidah mersakan manis. Karena banyak dipakai

dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh

dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. Salah satu

sumber utamanya adalah tongkol jagung. Vanili juga mengandung senyawa ini.

3. Pembentukan Osazon

Pembentukan osazon terjadi karena gugus aldehid ataupun keton dari

karbohidrat berikatan dengan phenilhidrazine. Reaksi antar senyawa tersebut

merupakan reaksi oksidasi reduksi, dimana atom C nomor satu dan dua dari aldosa

atau ketosa mengalami reaksi.

4. Pembentukan Ester

Pembentukan ester dapat dilakukan melalui reaksi secara langsung antara

alkohol dan asam karboksilat reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Reaksi ini biasanya

menggunakan katalis berupa asam maka maka reaksi ini bersifat reversibel.

Ester merupakan suatu senyawa organik dengan sifat-sifat tertentu yang

terbentuk melalui penggantian atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu

gugus organik (dilambangkan dengan R’). Asam oksigen adalah suatu asam yang

molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya dapat menjadi ion H+. Dengan

kata lain, ester adalah senyawa kimia turunan asam (organik atau anorganik) dimana

minimal satu gugus hidroksi (-OH) digantikan oleh gugus alkoksi (O-alkil). Senyawa

ester paling banyak diturunkan dari suatu asam karboksilat dan alkohol. Rumus umum

R – COO – R’ dimana R dan R’ merupakan gusu alkil/aril, sedangkan – COO –

merupakan gugus ester.

5. Isomerisasi

Isomerisasi adalah peristiwa yang terjadi ketika dua senyawa atau

lebihmemiliki rumus molekul yang berbeda tetapi memiliki struktur struktur yang 

berbeda. Prosesisomerisasi adalah proses dimana parafin rantai lurus diubah menjadi

senyawa-rantai rantai cabang sinambung dengan menggunakan katalis.

6. Pembentukan Glikosida

Pembentukan glikosida adalah zat kompleks yang mengandung gula yang

ditemukan pada beberapa tumbuhan. Berbagai tumbuhan mengandung zat

farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung ungu (digitalis).

Glikosida dibentuk oleh eliminasi udara antara hidroksil anomerik dari monosakarida

siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain. Glikosida tidak mengalami mutarotasi

tanpa adanya katalis asam, sehingga mereka terkunci pada konfigurasinya.

Sifat FISIKA :

7. Rumus Fischer

Rumus fischer adalah rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang

kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang

termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau

gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia

yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam

hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran

cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada

monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer

optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah

putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada

yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama

awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro =

kanan).

8. Aktivitas Optik

Aktivitas optik adalah kemampuan zat tertentu untuk memutar bidang

terpolarisasi bidang pada saat cahaya melintas melalui kristal, zat cair atau solusi. Hal

ini terjadi bila molekul zat tidak simetris, sehingga molekul-molekul tersebut dapat

memiliki dua bentuk struktur yang berbeda, masing-masing merupakan pencerminan

yang lain (Ernawati dkk 2013).

9. Konfigurasi Molekul

Konfigurasi molekul adalah adalah teori yang menjelaskan ikatan kimia

melalui diagram orbital molekul. Sifat magnet dan sifat-sifat molekul dapat dengan

mudah dijelaskan dengan menggunakan pendekatan mekanika kuantum lain yang

disebut dengan teori orbital molekul. Salah satu contohnya teori orbital molekul dapat

menjelaskan sifat paramagnetisme dari molekul O₂ sesuai hasil percobaan, bahwa

oksigen bersifat paramagnetik dengan dua elektron tidak berpasangan dan bukan

diamagnetik seperti yang dijelaskan dengan menggunakan teori ikatan valensi.

10. Rumus Haworth

Proyeksi haworth adalah cara umum menggambarkan struktur lingkar

monosakarida dengan perspektif tiga dimensi sederhana. Proyeksi Haworth dinamai

menurut kimiawan Inggris Sir Walter N. Haworth. Proyeksi Haworth projection

memiliki ciri-ciri berikut: Karbon ialah jenis implisit atom.

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101083 RISKA ARINANDA -

Assalamualaikum ibu,saya Riska Arinanda NIM 2110101083 izin menjawab


Sifat Kimia


1.Sifat MereduksiMonosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidratmaupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++dan ion Ag+yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu


2. Pembentukan furfural

Pembentukan FurfuralDalam larutan asam yang encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa.Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua terdehidrasi menjadi furfural. Dengan dehidrasiheksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetilfurfural. Oleh karena furfural apabila direaksikan dengan α naftol atau timol, reaksi ini dapat dijadikan reaksi pengenal untuk karbohidrat.


3.Pembentukan Osazon


Ozason.

Monosakharida dapat bereaksi dengan larutan fenilhidrazin dalam suasana 

asam dalam suhu 1000C, membentuk ozason. Glukosa, fruktosa dan galaktosaa 

membentuk ozason yang sama, karena C3 – C6 ketiga gula ini sama, tetapi 

galaktosa membentuk ozason yang lain karena galaktosa berbeda pada pada 

bagian melekul yang tidak berubah pada pembentukan ozason .


4.Pembentuk Ester

Semua monosakharida dapat terasetilasi oleh asam asetat anhidrida yang 

berlebihan membentuk O-asetil-α-D-glukosa. Gugus asetil yang berikatan secara 

ester ini bisa dihidrolisis oleh asam atau basa . Sifat ini sering juga digunakan 

untuk penentuan struktur kharbohidrat 

Senyawa ester yang penting dalam metabolisme adalah ester fosfat. 

Senyawa ini terjadi karena berlangsungnya reaksi antara kharbohidrat dengan 

adenosin trifosfat (ATP) yang dikatalis oleh enzim yang sesuai.


5. Isomerisasi

Isomerisasi adalah proses penataan ulang suatu molekul menjadi molekul baru dengan rumus empiris tetap. Pada umumnya reaksi isomerisasi memiliki energi aktivasi yang tinggi.


6.Pembentukan Glikosida

Salah satu sifat monosakharida yang sangat penting ialah kemampuan 

untuk membentuk glikosida dan asetal. Apabila larutan D-glukosa diberi metanol 

dan HCl maka akan segera terbentuk dua senyawa, yaitu α dan β-metil-D-

glukosida. Dua bentuk yang diastomer ini labil dalam asam tetapi stabil dalam 

basa

-sifat Fisika

7.Rumus Fischer 

Metode yang paling umum digunakan untukmenggambarkan atom karbon khiral pada bidangdatar

rantai karbon digambarkan secara vertical (tegak)dengan gugusan aldehid atau keto berada padapuncak dari rumus

Fischer juga memperkenalkan D,L yang merupakantata nama stereokimia yang mendahului sistem R,S yang masih sering digunakan untuk gula dan asamamino.

Dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo ( l ). Biasanya huruf d atau l ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk l merupakan bayangan cermin dari bentuk d. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 (di tengah) dari sebuah molekul struktur linier gliseraldehida terletak di sebelah kanan, dinamakan d dan bila berada di sebelah kiri, dinamakan l .

Meskipun terdapat bentuk d dan l , tetapi monosakarida-monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya berbentuk d, dan jarang sekali dalam bentuk l , kecuali l-fruktosa yang terdapat dalam mukopolisakarida dan mukoprotein. Beberapa pentosa yang secara alam terdapat dalam bentuk l ialah l-arabinosa dan l-xilosa, yang terdapat pada urin penderita pentosuria.


Fischer menggunakan (d) untuk menyatakan konfigurasi (+) gliseraldehida, dengan gugus hidroksil di sebelah kanan; enantiomernya dengan gugus hidroksil di sebelah kiri, ditetapkan sebagai l (-) gliseraldehida. Karbon yang paling teroksidasi (CHO) ditetapkan di bagian atas.


8.Aktifitas Optik

Aktivitas optik adalah kemampuan zat tertentu untuk memutar bidang cahaya  terpolarisasi bidang pada saat cahaya melintas melalui kristal, zat cair atau larutan.  Hal ini terjadi bila mlekul zat tidak simetris, sehingga molekul-molekul tersebut dapat memiliki dua bentuk srtuktur yang berbeda, masing-masing merupakan pencerminan yang lain.


9.Konfigurasi Molekul

Dengan menggunakan acuan letak OH pada atom C,monosakarida di beri awalan D jika terletak di kanan dan L jika OH di kiri.


10.Rumus Howarth


Kimiawan karbohidrat Inggris WN. Howarth memperkenalkan cara proyeksi yang dikenal dengan proyeksi Howarth. Sudut valensi antara atom karbon bukan 180° tetapi 109,5°. Oleh karena itu, gugus aldehida pada karbon pertama menjadi sangat dekat dengan gugus hidroksil pada atom karbon nomor lima jika rantai dipuntir.


Pada proyeksi ini cincin digambarkan seolah-olah planar dan dipandang dari tepinya, dengan oksigen di kanan-atas. Substituen melekat pada cincin di atas atau di bawah bidang.

Dalam mengonversi satu jenis rumus proyeksi menjadi proyeksi lain yang perlu diperhatikan bahwa gugus hidroksil di sebelah kanan pada proyeksi Fischer akan terletak di bawah pada proyeksi Howarth dan sebaliknya, gugus hidroksi di sebelah kiri pada proyeksi Fischer akan terletak di atas pada proyeksi Howarth.



In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101117 SANI ULFA WIDIYANA -

Assalamualaikum ibu saya sani ulfa widiyana NIM 2110101117


Mencari

Cari forum

 Kursus saya MID1001-21/22 MINGGU 2 Diskusi Zat Gizi KELAS B

Diskusi Zat Gizi

KELAS B

Anda berlangganan diskusi ini. Klik untuk berhenti berlangganan. Berlangganan

  

Kelas B Sifat Kimia dan Sifat Fisika pada KarbohidratKelas B Sifat Kimia dan Sifat Fisika Karbohidrat

 

Mode tampilan

Tampilkan balasan dalam bentuk bersarang

Gambar 2110101117 SANI ULFA WIDIYANA

KELAS B

oleh 2110101117 SANI ULFA WIDIYANA - Jumat, 15 Oktober 2021, 20:52

 

1. Monosakarida dan beberapa disakarida memiliki sifat yang dapat direduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan mencari-cari maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam karbohidrat molekul. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion logam misalnya ion Cu++ dan ion Ag+ yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu


2. Dalam larutan asam yang encer, walaupun setara, monosakarida umumnya stabil. Tetapi apabila bertemu dengan asam kuat yang pekat, monosakarida menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau reaksi pemanasan udara dari suatu senyawa.Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua terdefurfural. Dengan dehidrasiheksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetilfurfural. Oleh karena furfural apabila direaksikan dengan naftol atau timol, reaksi ini dapat dijadikan reaksi pengenal untuk karbohidrat


3. Pembentukan Osazon Setiap karbohidrat yang memiliki gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk osazon saat didirikan bersama fenilhidarzin berlebih. Osazon yg memiliki bentuk kristal dan titik lebur yang berbeda bagi setiap karbohidrat, makanya bisa dihasilkan juga menciptakan karbohidrat dan ngebedain monosakarida, contohnya memisahkan antara glukosa dan galaktosa pada urin wanita yang sedang menyusui.


4. Pembentukan Ester gugus hidroksil pada karbohidrat dapat menghasilkan karbihidrat ester saat direaksikan dengan asam. Mono memiliki beberapa gugus -OH dansakarida dgn asam fosfat dapat menghasilkan ester asam fosfat. Ester yang biasanya dianggap penting adalah alpha-D-glukosa-6-fosfat dan alpha-D-fruktosa-1,6-difosfat. Penting karena ester kedua ini terjadi dari reaksi monosakarida dan ATP + enzim2 di dalam tubuh


5. Isomerasi Monosakarida dalam larutan basa encer tidak stabil; apabila glukosa dilarutkan sebagian akan berubah menjadi fruktosa dan manosa. Ketiganya ada dalam keadaan setimbang. Hal yang sama terjadi saat yang dilarutkan adalah fruktosa atau manosa, pada akhirnya akan tercapai antara ketiga monosakarida tsb. reaksi ini dikenal sebagai transformasi Lobry de Bruin


6. Pembentukan Glikosida Glukosa yang bereaksi dengan metilalkohol akan menghasilkan dua senyawa, keduanya dapat dipisahkan dengan yang lainnya dan keduanya tidak memiliki gugus alhedia. Hal ini membuktikan yang menjadi pusat reaksi adalah guguh -OH yang terikat pada atom C no 1. Senyawa yg terbentuk adalah asetal, umunya disebutnya glikosida.

Ikatan yg terjadi antara gugus metil dgn monosakarida diesbut glikosidan dan gugus -OH yg bereaksi disebut gugus -OH glikosidik. Sedangkan dua senyawa yang dihasilkan adalah metil-alpha-Dglukosida atau metil-alpha-D-glukopiranosida dan metil-beta-Dglukosida atau metil-beta-D-glukopiranosida.


7. Dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo ( l ). Biasanya huruf d atau l ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk l merupakan bayangan dari bentuk d. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 (di tengah) dari sebuah molekul linier gliseraldehida terletak di sebelah kanan, d dan bila berada di sebelah kiri, l l .


8. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi yang dikatakan memiliki aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d (dekstro), sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l (levo).


9. -D jika atom C asimetrik yang terjauh dari gugus fungsi mengikat gugus OH di sebelah kanan.


-L jika atom C asimetrik yang terjauh dari gugus fungsi mengikat gugus – OH di sebelah kiri.


10. Manosa adalah monomer glukosa dengan gugus heksosa. Gugus mannosa memiliki satu atom C kiral (C*), yaitu atom C yang mengikat 4 atom berbeda. Terdapat dua struktur mannosa, yaitu D-mannosa dan L-mannosa. Perbedaan keduanya adalah letak dari gugus alkohol (-OH), dimana untuk D-mannosa ada di sebelah kanan sedangkan L-mannosa ada di sebelah kiri

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101096 IMELDA OKTAFIANI -

SIFAT KIMIA

1. Sifat Mereduksi 
    Monosakarida dan beberapa disakarida memiliki sifat yang dapat direduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan mencari karnivora maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam karbohidrat.

2. Pembentukan Furfular
    Furfular ad alah Senyawa organik siklik dengan lima atom kartu sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk dalam sakarida        dan membangkitkan saraf lidah mersakan manis.Karena banyak dipakai dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagangan penting. 

3. Pembentukan Osazon
   Pemanasan karbohidrat yang memiliki gugus aldehida atau keton bersama fenilhidrazi berlebihan akan membentuk hidrazon atau osazon.

4. Pembentukan Ester
    Ester m erupakan suatu senyawa organik dengan sifat-sifat tertentu yang terbentuk melalui penggantian atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (dilambangkan dengan R'). Senyawa ester paling banyak diturunkan dari suatu asam karboksil dan alkohol.

5. Isomerisasi 
    Isomerisasi adalah proses penataan ulang suatu molekul menjadi molekul baru dengan rumus empiris tetap. Pada umumnya reaksi isomerisasi memiliki energi aktivasi yang tinggi.

6. Pembentukan Glikosida 
    Glikosida dibentuk oleh eliminasi udara antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain.Gugus hidroksil pada karbon anomerik dapat mengalami perubahan orientasi dari posisi. Perubahani ini disebut mutarotasi. 



SIFAT FISIKA

7. Rumus Fischer
    Rumus Fischer adalah senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus -OH,gugus aldehida atau gugus keton. 

8. Aktivitas Optik
    Aktivitas optik adalah suatu kemampuan. memutar bidang terpolarisasi ketika melewati kristal, zat cair, atau larutan. Senyawa optik aktif akan memunculkan suatu respons berupa perubahan sudut putar polarisasi bila dikenai medan listrik luar (E) [5].

9. Konfigurasi Molekul
    Pengaturan molekul adalah susunan elektron elektron pada sebuah atom, molekuler, atau struktur fisik lainnya.Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron patuh pada hukum mekanika kuantum dan menampilkan sifat-sifat bak-partikel maupun bak-gelombang.

10. Rumus Haworth
      Proyeksi Haworth adalah cara umum menggambarkan struktur lingkar monosakarida dengan perspektif tiga dimensi sederhana.


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101109 RAHMI MAISARAH -

    Assalamualaikum

1. SIFAT MEREDUKSI : Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi terutama dalam suasan basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu 2+ dan ion Ag+ yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu.

2. PEMBENTUKAN FURFURAL : Furfural adalah senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk dalam sakarida dan merangsang saraf lidah mersakan manis. Karena banyak dipakai dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. Salah satu sumber utamanya adalah tongkol jagung. Vanili juga mengandung senyawa ini.

Secara kimiawi, furfural tergolong aldehida heterosiklik. Pada suhu kamar berwujud cairan bening agak licin dengan aroma seperti amandel (almond). Jika terpapar udara bebas warnanya berubah kekuningan.

3.pembentukan osazon :  yang mendasarinya adalah pemanasan karbohidrat yang yang memiliki gugus aldehid atau keton bersama fenilhidrazinyang akan membentuk hidrazin atau osazon osazon yang terbentuk mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik. Proses pembentukan osazon berawal dari satu molekul gula yang bergabung dari satu molekul fenilhidrazin untuk membentuk osazon.
Mekanisme pembentukan osazon terjadi karena gugus aldehid ataupun keton dari karbohidrat berikatan dengan phenilhidrazine. Reaksi antar senyawa tersebut merupakan reaksi oksidasi reduksi, dimana atom C nomor satu dan dua dari aldosa atau ketosa mengalami reaksi.

4. PEMBENTUKAN ESTER : ester merupakan suatu senyawa organik dengan sifat-sifat tertentu yang terbentuk melalui penggantian atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (dilambangkan dengan R’). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya dapat menjadi ion H+. Dengan kata lain, ester adalah senyawa kimia turunan asam (organik atau anorganik) dimana minimal satu gugus hidroksi (-OH) digantikan oleh gugus alkoksi (O-alkil). Senyawa ester paling banyak diturunkan dari suatu asam karboksilat dan alkohol. Rumus umum R – COO – R’ dimana R dan R’ merupakan gusu alkil/aril, sedangkan – COO – merupakan gugus ester.

5.ISOMERISASI : molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama (dan sering dengan jenis ikatan yang sama), namun memiliki susunan atom yang berbeda (dapat diibaratkan sebagai sebuah anagram). Kebanyakan isomer memiliki sifat kimia yang mirip satu sama lain. Juga terdapat istilah isomer nuklir, yaitu inti-inti atom yang memiliki tingkat eksitasi yang berbeda.

6.PEMBENTUKAN GLIKOSIDA : zat kompleks yang mengandung gula yang ditemukan pada beberapa tumbuhan.Berbagai tumbuhan mengandung zat farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung ungu (digitalis). Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain.

7.RUMUS FISCHER : rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan)

8.AKTIVITAS OPTIK : suatu kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi ketika cahaya melewati kristal, zat cair, atau larutan. Senyawa optik aktif akan memunculkan suatu respon berupa perubahan sudut putar polarisasi bila dikenai medan listrik luar

9. kONFIGURASI MOLEKUL : susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya.Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron patuh pada hukum mekanika kuantum dan menampilkan sifat-sifat bak-partikel maupun bak-gelombang. Secara formal, kondisi kuantum elektron tertentu dipilihkan oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan waktu yang mempunyai nilai kompleks.

10.RUMUS HAWORTH : aktivitas optik karbohidrat yaitu menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d dekstro, sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l levo.

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101012 AQILA HANA AMADEA -

Assalamualaikum saya Aqila hana amadea 2110101133 izin menjawab :

Sifat kimia

1. Sifat mereduksi

Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidratmaupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat.

2. Pembentukan furtural

Dalam larutan asam yang encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa.Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua terdehidrasi menjadi furfural. Dengan dehidrasiheksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetilfurfural. Oleh karena furfural apabila direaksikan dengan α naftol atau timol, reaksi ini dapat dijadikan reaksi pengenal untuk karbohidrat.

3. Pembentukan osazon

Pada uji Osazon, yang mendasarinya adalah pemanasan karbohidrat yang memiliki gugus aldehida atau keton bersama fenilhidrazin berlebihan akan membentuk hidrazon atao osazon. Hidrazon merupakan substansi yang mudah larut (soluble) dan sulit diisolasi. Sedang osazon kebalikannya, ia relatif tidak melarut dan membentuk kristal yang bentuknya spesifik untuk setiap jenis sakarida. Osazon dari disakarida larut dalam air mendidih dan terbentuk kembali bila didinginkan, namun sukrosa tidak membentuk osazon karena gugus aldehida dan keton yang terikat pada monomernya tidak bebas, sebaliknya osazon monosakarida tidak larut dalam air mendidih.

4.Pembentukan Ester

Pembentukan ester dapat dilakukan melalui reaksi secara langsung antara alkohol dan asam karboksilat reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Reaksi ini biasanya menggunakan katalis berupa asam maka maka reaksi ini bersifat reversibel

5. Isomerisasi

Pembentukan ester dapat dilakukan melalui reaksi secara langsung antara alkohol dan asam karboksilat reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Reaksi ini biasanya menggunakan katalis berupa asam maka maka reaksi ini bersifat reversibel

6. Pembentukan glikosida

Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain.[2] Glikosida tidak mengalami mutarotasi tanpa adanya katalis asam, sehingga mereka tetap terkunci pada konfigurasinya.

 

Sifat fisika

1.Rumus Fischer

Rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan)

 2.Aktivitas optik

Suatu kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi ketika cahaya melewati kristal, zat cair, atau larutan. Senyawa optik aktif akan memunculkan suatu respon berupa perubahan sudut putar polarisasi bila dikenai medan listrik luar

3. konfigurasi molekul

Susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya.Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron patuh pada hukum mekanika kuantum dan menampilkan sifat-sifat bak-partikel maupun bak-gelombang. Secara formal, kondisi kuantum elektron tertentu dipilihkan oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan waktu yang mempunyai nilai kompleks. 

4.Senyawa karbohidrat dengan rumus Haworth

Aktivitas optik karbohidrat yaitu menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d dekstro, sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l levo.


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101081 DEBY AMNASARI -

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Nama:DEBY AMNASARI

NIM    :22110101081

PRODI: S1-KEBIDANAN

Sifat kimia

1. Sifat Mereduksi

Sifat mereduksi adalah sifat yang dapat mereduksi terutama dalam suasan

basa.Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi

karbohidrat maupun analisiskuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya

gugus aldehida atau keton bebas dalam molekulkarbohidrat. Sifat ini tampak pada

reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu 2+ dan ion Ag+ yangterdapat pada

pereaksi-pereaksi tertentu.

2.Furfural adalah senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk dalam sakarida dan merangsang saraf lidah mersakan manis. Karena banyak dipakai dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. Salah satu sumber utamanya adalah tongkol jagung. Vanili juga mengandung senyawa ini.

3. Pembentukan Osazon

Pembentukan osazon terjadi karena gugus aldehid ataupun keton dari

karbohidrat berikatan dengan phenilhidrazine. Reaksi antar senyawa tersebut

merupakan reaksi oksidasi reduksi, dimana atom C nomor satu dan dua dari aldosa

atau ketosa mengalami reaksi.Osazon adalah kelas turunan karbohidrat yang ditemukan dalam kimia organik yang terbentuk ketika gula pereduksi direaksikan dengan fenilhidrazin berlebih pada suhu didih.Osazon yang terjadi memiliki bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat. Hal ini sangat penting artinya karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi karbohidrat dan merupakan salah satu cara untuk membedakan bebrapa monosakarida.misalnya antara glukosa dan galaktosa yang terdapat pada urin wanita yang sedang menyusui. Pada reaksi antara glukosa dengan fenilhidrazin, mula-mula terbentuk D-glukosafenilhidrazon., kemudian reaksi berlanjut hingga terbentuk D-glukosazon. Glukosa, fruktoda dan manosa dengan fenilhidrazin menghasilkan osazon yang sama. Dari struktur ketiga monisakarida tersebut tampak bahwa posisi gugus OH dan atom H pada atom karbon pada nomor 3,4, dan 5 sama. Dengan demikian osazon yang terbentuk memiliki struktur yang sama.

4. Ester merupakan suatu senyawa organik dengan sifat-sifat tertentu yang terbentuk melalui penggantian atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (dilambangkan dengan R’). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya dapat menjadi ion H+. Dengan kata lain, ester adalah senyawa kimia turunan asam (organik atau anorganik) dimana minimal satu gugus hidroksi (-OH) digantikan oleh gugus alkoksi (O-alkil). Senyawa ester paling banyak diturunkan dari suatu asam karboksilat dan alkohol. Rumus umum R – COO – R’ dimana R dan R’ merupakan gusu alkil/aril, sedangkan – COO – merupakan gugus ester.

5. Isomerisasi

Isomerisasi adalah peristiwa yang terjadi ketika dua senyawa atau

lebihmemiliki rumus molekul yang berbeda tetapi memiliki struktur struktur yang 

berbeda. Prosesisomerisasi adalah proses dimana parafin rantai lurus diubah menjadi

senyawa-rantai rantai cabang sinambung dengan menggunakan katalis.

6. Pembentukan Glikosida

Pembentukan glikosida adalah zat kompleks yang mengandung gula yang

ditemukan pada beberapa tumbuhan. Berbagai tumbuhan mengandung zat

farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung ungu (digitalis).

Glikosida dibentuk oleh eliminasi udara antara hidroksil anomerik dari monosakarida

siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain. Glikosida tidak mengalami mutarotasi

tanpa adanya katalis asam, sehingga mereka terkunci pada konfigurasinya.

Sifat fisika

7. Rumus Fischer

Rumus fischer adalah rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang

kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang

termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau

gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia

yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam

hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran

cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada

monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer

optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah

putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada

yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama

awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro =

kanan).

8. Aktivitas Optik

Aktivitas optik adalah kemampuan zat tertentu untuk memutar bidang

terpolarisasi bidang pada saat cahaya melintas melalui kristal, zat cair atau solusi. Hal

ini terjadi bila molekul zat tidak simetris, sehingga molekul-molekul tersebut dapat

memiliki dua bentuk struktur yang berbeda, masing-masing merupakan pencerminan

yang lain (Ernawati dkk 2013).

9. Konfigurasi Molekul

Konfigurasi molekul adalah adalah teori yang menjelaskan ikatan kimia

melalui diagram orbital molekul. Sifat magnet dan sifat-sifat molekul dapat dengan

mudah dijelaskan dengan menggunakan pendekatan mekanika kuantum lain yang

disebut dengan teori orbital molekul. Salah satu contohnya teori orbital molekul dapat

menjelaskan sifat paramagnetisme dari molekul O₂ sesuai hasil percobaan, bahwa

oksigen bersifat paramagnetik dengan dua elektron tidak berpasangan dan bukan

diamagnetik seperti yang dijelaskan dengan menggunakan teori ikatan valensi.

10. Rumus Haworth

Proyeksi haworth adalah cara umum menggambarkan struktur lingkar

monosakarida dengan perspektif tiga dimensi sederhana. Proyeksi Haworth dinamai

menurut kimiawan Inggris Sir Walter N. Haworth. Proyeksi Haworth projection

memiliki ciri-ciri berikut: Karbon ialah jenis implisit atom.

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101097 NINDRA ARLINDAWATI -

Assalamualaikum ibu, izin menjawab pertanyaan tentang sifat-sifat kimia dan fisika pada karbohidrat.

Nama : Nindra Arlindawati

NIM : 2110101097

Sifat-sifat kimia dan fisika pada karbohidrat di antaranya adalah :

1. Sifat Mereduksi 

   monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidratmaupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat.

2. Pembentukan Furfural 

    dapat disintesis dari berbagai jenis biomassa yang memiliki kandungan pentosan, dengan tahapan reaksi, yaitu : reaksi hidrolisis dengan katalis asam yang dilanjutkan dengan reaksi dehidrasi.

3. Pembentukan Osazon 

    terjadi karena gugus aldehid ataupun keton dari karbohidrat berikatan dengan phenilhidrazine. Reaksi antar senyawa tersebut merupakan reaksi oksidasi reduksi, dimana atom C nomor satu dan dua dari aldosa atau ketosa mengalami reaksi.

4. Pembentukan Ester

    pembentukan ester dapat dilakukan melalui reaksi secara langsung antara alkohol dan asam karboksilat reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Reaksi ini biasanya menggunakan katalis berupa asam maka maka reaksi ini bersifat reversibel.

5. Isomerisasi

    adalah peristiwa perubahan struktur senyawa hidrokarbon, misalnya dari rantai lurus menjadi bercabang tanpa disertai perubahan rumus molekul.

6. Pembentukan Glikosida

    glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain. Gugus hidroksil pada karbon anomerik dapat mengalami perubahan orientasi dari posisinya.

7. Rumus Fischer

    dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo ( l ). Biasanya huruf d atau l ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk l merupakan bayangan cermin dari bentuk d.

8. Aktifitas Optik

    aktivitas optik adalah kemampuan zat tertentu untuk memutar bidang cahaya terpolarisasi bidang pada saat cahaya melintas melalui kristal, zat cair atau larutan.

9. Konfigurasi Molekul 

    konfigurasi molekul suatu molekul adalah geometri permanen yang dihasilkan dari penataan ruang ikatannya. Dan untuk menulis konfigurasi elektron suatu molekul, pertama-tama kita harus mengatur orbital molekul pada tingkat energi.

10. Rumus Howarth

      howarth memperkenalkan cara proyeksi yang dikenal dengan proyeksi Howarth. Sudut valensi antara atom karbon bukan 180° tetapi 109,5°. Oleh karena itu, gugus aldehida pada karbon pertama menjadi sangat dekat dengan gugus hidroksil pada atom karbon nomor lima jika rantai di puntir.

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B NABILA DELA ALIFA (2110101087)

by 2110101087 NABILA DELA ALIFA -
1. Sifat Mereduksi

disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++ dan ion Ag+ yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu.

2. Pembentuk Furfural

furfural dapat disintesis dari berbagai jenis biomassa yang memiliki kandungan pentosan, dengan tahap reaksi yaitu reaksi hidrolisis dengan katalis asam yang dilanjutkan dengan reaksi dehidrasi.

3. Pembentukan Osazon

terjadi karena gugus aldehid ataupun keton dari karbohidrat berkaitan dengan phenilhidrazine.

4. Pembentukan Ester

 dapat dilakukan melalui reaksi secara lamgsung antara alkohol dan asam karboksilat reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. reaksi biasanya menggunakan katalis berupa asam maka reaksi ini bersifat reversibel.

5.Isomerisasi

proses penataan ulang suatu molekul menjadi molekul baru dengan rumus empiris tetap pada umumnya reaksi isomerisasi memiliki energi aktivasi yang tinggi.

6. Pembentukan Glikosida

Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain.

7.Rumus Fischer

dalam rumus fischer digunakan istilah dekstro(d) dan levo(l). biasanya huruf d atau l ditulis didepan nama gula sederhana. bentuk l merupakan bayangan cermin dari bentuk d.

-garis horizontal menunjukkan  ikatan yang terdapat di muka bidang kertas

-garis vertical menunjukkan ikatan yang terdapat di sebelah belakang bidang kertas.

8. Aktifitas Optik

suatu kemampuan memutar bidang cahaya terpolisasi ketika cahaya melewati kristal,zat cair, atau larutan.

9. Konfigurasi Molekul

orbital-orbital dari dua atom yang saling tumpang tindih agar dapat menghasilkan kovelen.

10. Rumus Haworth

senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi kekanan diberi tanda positif(+) atau huruf kecil d(dekstro) sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi kekiri diberi tanda negative(-) atau huruf kecil l (levo)

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101085 Hanani Uswatun Hasanah -

Nama : Hanani Uswatun Hasanah 

NIM : 2110101085

Prodi : S1 Kebidanan

1. Sifat Mereduksi Sifat mereduksi adalah sifat yang dapat mereduksi terutama dalam suasan basa.Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisiskuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekulkarbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu 2+ dan ion Ag+ yangterdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu. 

2. Pembentukan Furfural Pembentukan furfural adalah senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk dalam sakarida dan merangsang saraf lidah mersakan manis. Karena banyak dipakai dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. Salah satu sumber utamanya adalah tongkol jagung. Vanili juga mengandung senyawa ini. 

3. Pembentukan Osazon Pembentukan osazon terjadi karena gugus aldehid ataupun keton dari karbohidrat berikatan dengan phenilhidrazine. Reaksi antar senyawa tersebut merupakan reaksi oksidasi reduksi, dimana atom C nomor satu dan dua dari aldosa atau ketosa mengalami reaksi. 

4. Pembentukan Ester Pembentukan ester dapat dilakukan melalui reaksi secara langsung antara alkohol dan asam karboksilat reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Reaksi ini biasanya menggunakan katalis berupa asam maka maka reaksi ini bersifat reversibel. Ester merupakan suatu senyawa organik dengan sifat-sifat tertentu yang terbentuk melalui penggantian atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (dilambangkan dengan R’). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya dapat menjadi ion H+. Dengan kata lain, ester adalah senyawa kimia turunan asam (organik atau anorganik) dimana minimal satu gugus hidroksi (-OH) digantikan oleh gugus alkoksi (O-alkil). Senyawa ester paling banyak diturunkan dari suatu asam karboksilat dan alkohol. Rumus umum R – COO – R’ dimana R dan R’ merupakan gusu alkil/aril, sedangkan – COO – merupakan gugus ester. 

5. Isomerisasi adalah peristiwa yang terjadi ketika dua senyawa atau lebihmemiliki rumus molekul yang berbeda tetapi memiliki struktur struktur yang berbeda. Prosesisomerisasi adalah proses dimana parafin rantai lurus diubah menjadi senyawa-rantai rantai cabang sinambung dengan menggunakan katalis. 

6. Pembentukan Glikosida Pembentukan glikosida adalah zat kompleks yang mengandung gula yang ditemukan pada beberapa tumbuhan. Berbagai tumbuhan mengandung zat farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung ungu (digitalis). Glikosida dibentuk oleh eliminasi udara antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain. Glikosida tidak mengalami mutarotasi tanpa adanya katalis asam, sehingga mereka terkunci pada konfigurasinya. 

7. Rumus Fischer Rumus fischer adalah rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan). 

8. Aktivitas Optik Aktivitas optik adalah kemampuan zat tertentu untuk memutar bidang terpolarisasi bidang pada saat cahaya melintas melalui kristal, zat cair atau solusi. Hal ini terjadi bila molekul zat tidak simetris, sehingga molekul-molekul tersebut dapat memiliki dua bentuk struktur yang berbeda, masing-masing merupakan pencerminan yang lain (Ernawati dkk 2013).

 9. Konfigurasi Molekul Konfigurasi molekul adalah adalah teori yang menjelaskan ikatan kimia melalui diagram orbital molekul. Sifat magnet dan sifat-sifat molekul dapat dengan mudah dijelaskan dengan menggunakan pendekatan mekanika kuantum lain yang disebut dengan teori orbital molekul. Salah satu contohnya teori orbital molekul dapat menjelaskan sifat paramagnetisme dari molekul O₂ sesuai hasil percobaan, bahwa oksigen bersifat paramagnetik dengan dua elektron tidak berpasangan dan bukan diamagnetik seperti yang dijelaskan dengan menggunakan teori ikatan valensi. 

10. Rumus Haworth Proyeksi haworth adalah cara umum menggambarkan struktur lingkar monosakarida dengan perspektif tiga dimensi sederhana. Proyeksi Haworth dinamai menurut kimiawan Inggris Sir Walter N. Haworth. Proyeksi Haworth projection memiliki ciri-ciri berikut: Karbon ialah jenis implisit atom.


 


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101089 EVI NOFIANDARI -

Assalamualaikum wr wb..

Nama saya Evi Nofiandari,Nim: 2110101089

Izin mau mengumpulkan tugas diskusi bu

Sifat kimia karbohidrat

1. Sifat Mereduksi: Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi terutama dalam suasana basa. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++dan ion Ag+yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu.

2. Pembentukan Furfural: merupakan senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya, termasuk dalam golongan skarida. Karena banyak dipakai dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. Salah satu sumber utamanya adalah tongkol jagung. Vanili juga mengandung senyawa ini.

3. Pembentukan osazon : Proses pembentukan osazon berawal dari satu molekul gula yang bergabung dari satu molekul fenilhidrazin untuk membentuk osazon.

4.Pembentukan Ester: ester merupakan suatu senyawa organik dengan sifat-sifat tertentu yang terbentuk melalui penggantian atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (dilambangkan dengan R’). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya dapat menjadi ion H+. Dengan kata lain, ester adalah senyawa kimia turunan asam (organik atau anorganik) dimana minimal satu gugus hidroksi (-OH) digantikan oleh gugus alkoksi (O-alkil). Senyawa ester paling banyak diturunkan dari suatu asam karboksilat dan alkohol. Rumus umum R – COO – R’ dimana R dan R’ merupakan gusu alkil/aril, sedangkan – COO – merupakan gugus ester.

5. isomerisasi: isomer ialah molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama (dan sering dengan jenis ikatan yang sama), namun memiliki susunan atom yang berbeda (dapat diibaratkan sebagai sebuah anagram). Kebanyakan isomer memiliki sifat kimia yang mirip satu sama lain. Juga terdapat istilah isomer nuklir, yaitu inti-inti atom yang memiliki tingkat eksitasi yang berbeda. Contoh sederhana dari suatu isomer adalah C3H8O. Terdapat 3 isomer dengan rumus kimia tersebut, yaitu 2 molekul alkohol dan sebuah molekul eter. Dua molekul alkohol yaitu 1-propanol (n-propil alkohol, I), dan 2-propanol (isopropil alkohol, II). Pada molekul I, atom oksigen terikat pada karbon ujung, sedangkan pada molekul II atom oksigen terikat pada karbon kedua (tengah). Kedua alkohol tersebut memiliki sifat kimia yang mirip. Sedangkan isomer ketiga, metil etil eter, memiliki perbedaan sifat yang signifikan terhadap dua molekul sebelumnya. Senyawa ini bukan sebuah alkohol, tetapi sebuah eter, dimana atom oksigen terikat pada dua atom karbon, bukan satu karbon dan satu hidrogen seperti halnya alkohol. Eter tidak memiliki gugus hidroksil.

6. Pembentukan glikosida: glikosida merupakan zat kompleks yang mengandung gula yang ditemukan pada beberapa tumbuhan. Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain.


Sifat fisika 

7. Rumus Fischer: Rumus Fischer merupakan rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan)Contoh : Gliseraldehid

8. Aktivitas optik: adalah suatu kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi ketika cahaya melewati kristal, zat cair, atau larutan. Senyawa optik aktif akan memunculkan suatu respon berupa perubahan sudut putar polarisasi bila dikenai medan listrik luar

9. Konfigurasi molekul: dalam fisika atom dan kimia kuantum, konfigurasi elektron yaitu susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya.sama seperti partikel elementer lainnya, elektron patuh pada hukum mekanika kuantum dan menampilkan sifat-sifat bak-partikel maupun bak-gelombang. Secara formal, kondisi kuantum elektron tertentu dipilihkan oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan waktu yang mempunyai nilai kompleks. 

10. Rumus haworth: Senyawa karbohidrat dengan rumus haworth yaitu aktivitas optik karbohidrat yaitu menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d dekstro, sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l levo.

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101108 JULITA MUTIARA -

         Assalamualakim warahmatullahi wabarakatulh ibu izin mengumpulkan tugas 

Nama        : JULITA MUTIARA 

Nim           : 2110101108 

Tanggal    ; 16 oktober 2021


                                SIFAT SIFAT KIMIA DAN FISIKA PADA KARBOHIDRAT 

        SIFAT KIMIA 

1.Sifat mereduksi

Monosakarida dan disakarida mempunya sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa . Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif . Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat . Atau monosakarida dan disakarida dapat mereduksi pada suasana basa , sifat reduktor untuk identifikasi KH dan analisis kuantitatif .Sifat mereduksi karena aldehida atau keton bebas dalam KH .

2.Pembentukan Furfular


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101078 SABILLA RATU CETRIN -

SIFAT KIMIA KARBOHIDRAT

1. Sifat mereduksi

Monosakharida dan beberapa disakharida mempunyai sifat dapat mereduksi terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat atau analisis kuantitatif. Sifat ini disebabkan oleh adanya gugus aldehid atau keton bebas dalam molekul karbohidrat.

2. Pembentukan furfural

Apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakharida akan menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan furfural merupakan reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa. Hampir secara kuantitatif pentosa-pentosa terhidrasi menjadi furfural. Demikian pula untuk heksosa yang akan menghasilkan hidroksimetilfurfural.

3. Pembentukan osazon

Karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan membentuk osazon apabila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat. Reaksi ini penting, karena dapat membedakan beberapa monosakharida, misalnya antara glukosa dan galaktosa. Misalnya reaksi untuk D-glukosa.

4. Pembentukan ester

Adanya gugus hidroksil memungkinkan terjadinya ester apabila direaksikan dengan asam. Monosakharida mempunyai beberapa gugus -OH dan dengan asam fosfat dapat menghasilkan ester asam fosfat.

5. Isomerisasi

Monosakharida apabila dilarutkan dalam asam encer dapat stabil, tetapi tidak demikian untuk basa encer. Glukosa dalam basa encer akan berubah menjadi fruktosa dan manosa dan ketiganya berada dalam keadaan keseimbangan.

6. Pembentukan glikosida

Glukosa apabila direaksikan dengan metilalkohol(metanol) akan menghasilkan 2 senyawa, yang dapat dipisahkan dan keduanya tidak memiliki sifat aldehida. Senyawa tersebut disebut asetol atau glikosida. Ikatan yang terjadi antara gugus metil dengan monosakharida disebut ikatan glikosida dan gugus -OH yang bereaksi disebut gugus -OH glikosidik. Sebagai contoh adalah glukosa dengan metil alkohol akan menghasilkan metil -@-D-glukopiranosa. Dengan hidrolisis metilglikosida dapat diubah menjadi karbohidrat dan metilalkohol.

 

 

 

Sifat Fisika Karbohidrat

 

1.Rumus Fischer

Secara umum rumus karbohidrat dapat dinyatakan sebagai berikut:

Dengan keterangan:

-garis horizontal menunjukkan ikatan yang terdapat dimuka bidang kertas

-garis vertical menunjukkan ikatan yang terdapat disebelah bidang kertas

2. Rumus Haworth

Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai sifat aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda positif (+) atau huruf kecil d (dekstro), sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi dikiri diberi tanda (-) atau huruf kecil l (levo)

 

 

3. Aktivitas Optik

Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d dekstro, sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l levo.

4. Konfigurasi Molekul

Dengan menggunakan acuan letak OH pada C kedua sebelum terakhir,

a. D jika atom C asimetrik yang terjauh dari gugus fungsi mengikat gugus OH di sebelah kanan.

b. L jika atom C asimetrik yang terjauh dari gugus fungsi mengikat gugus – OH di sebelah kiri.


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101093 NURUL FAJILA -

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh saya NURUL FAJILA_2110101093.


SIFAT-SIFAT KIMIA DAN FISIKA PADA KARBOHIDRAT


A.SIFAT KIMIA

1.PEMBENTUKAN FURFURAL

Furfural adalah senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk dalam sakarida dan merangsang saraf lidah mersakan manis. Karena banyak dipakai dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. Salah satu sumber utamanya adalah tongkol jagung. 


2.PEMBENTUKAN FURFURAL

Furfural adalah senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk dalam sakarida dan merangsang saraf lidah mersakan manis. Karena banyak dipakai dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. Salah satu sumber utamanya adalah tongkol jagung. 


3.PEMBENTUKAN OSAZON

Mekanisme pembentukan osazon terjadi karena gugus aldehid ataupun keton dari karbohidrat berikatan dengan phenilhidrazine. Reaksi antar senyawa tersebut merupakan reaksi oksidasi reduksi, dimana atom C nomor satu dan dua dari aldosa atau ketosa mengalami reaksi.


4.PEMBENTUKAN ESTER

Pembentukan ester dapat dilakukan melalui reaksi secara langsung antara alkohol dan asam karboksilat reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Reaksi ini biasanya menggunakan katalis berupa asam maka maka reaksi ini bersifat reversibel


5.ISOMERISASI

Isomerisasi adalah peristiwa perubahan struktur senyawa hidrokarbon, misalnya dari rantai lurus menjadi bercabang tanpa disertai perubahan rumus molekul.


Perannya dalam glikolisis adalah pada tahap-tahap glikolisis terjadi isomerisasi 6-fosfat setelah investasi energi.

Pada tahap ini kaitannya dengan isomerisasi yaitu :

• Pembentukan isomer fruktosa 6-fosfat dari glukosa 6-fosfat.

• Reaksi fosforilasi fruktosa 6-fosfat menjadi fruktosa-1, 6-bisfosfat oleh enzim fosfofruktokinase.

• Reaksi pemutusan menjadi 2 triosafosfat.


6.PEMBENTUKAN GLIKOSIDA

Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain. ... Gugus hidroksil pada karbon anomerik dapat mengalami perubahan orientasi dari posisinya. Perubahan ini disebut mutarotasi. Obligasi glikosidik sangat umum dalam jaringan tanaman dan hewan.


B.SIFAT FISIKA


1.RUMUS FISCHER

a) Rumus Fischer (Fischer Projection Formula)

Dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo ( l ). Biasanya huruf d atau l ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk l merupakan bayangan cermin dari bentuk d. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 (di tengah) dari sebuah molekul struktur linier gliseraldehida terletak di sebelah kanan, dinamakan d dan bila berada di sebelah kiri, dinamakan l .


2.AKTIFITAS OPTIK

Aktivitas optik adalah kemampuan zat tertentu untuk memutar bidang cahaya  terpolarisasi bidang pada saat cahaya melintas melalui kristal, zat cair atau larutan.  Hal ini terjadi bila mlekul zat tidak simetris, sehingga molekul-molekul tersebut dapat memiliki dua bentuk srtuktur yang berbeda, masing-masing merupakan pencerminan yang lain (Ernawati dkk 2013).


3.KONFIGURASI MOLEKUL

Konfigurasi molekul adalah adalah teori yang menjelaskan ikatan kimia

melalui diagram orbital molekul. Sifat magnet dan sifat-sifat molekul dapat dengan

mudah dijelaskan dengan menggunakan pendekatan mekanika kuantum lain yang

disebut dengan teori orbital molekul. Salah satu contohnya teori orbital molekul dapat

menjelaskan sifat paramagnetisme dari molekul O₂ sesuai hasil percobaan, bahwa

oksigen bersifat paramagnetik dengan dua elektron tidak berpasangan dan bukan

diamagnetik seperti yang dijelaskan dengan menggunakan teori ikatan valensi.


4. RUMUS HAWORTH

Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d dekstro, sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l levo

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101125 SARI ISMI HARSIH -

sari ismi harsih/2110101125

1. sifat mereduksi, Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor in dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++ dan ion Ag++ yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu. contoh, Pereaksi fehling

Pereaksi ini dapat direduksi selain oleh karbohidrat yang memiliki sifat mereduksi, juga dapat direduksi oleh reduktor lain. Pereaksi fehling terdri atas dua larutan, yaitu larutan fehling A dan  larutan fehling B. Larutan fehling A adalah larutan CuSO4 dalam air, sedangkan larutan fehling adalah larutan garam Knnatartrat dan NAOH dalam air. Kedua macam larutan ini disimpan terpisah dan baru dicampur menjelang digunakan untuk memeriksa suatu karbohidrat. Dalam pereaksi ini ion Cu++ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasan basa akan diendapkan sebagai Cu2O.

2 Cu+        +        2 OH¯                        Cu2O  +   H2O
                                                            Endapan

Dengan larutan glukosa 1%, pereaksi fehling menghasilkan endapan berwarna merah bata, sedangkan apabila digunakan larutan yang lebih encer misalnya larutan glukosa 0,1%, endapan yang terjadi berwarna hijau kekuningan.

2. Pembentuk fultural, 
Reaksi pembentukan furfural adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa.
Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua terdehidrasi menjadi furfural. Dengan dehidrasi heksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetilfurfural. Oleh karena furfural atau derivatnya dapat membentuk senyawa yang berwarna apabila direaksikan dengan α naftol atau timol, reaksi ini dapat dijadikan reaksi pengenal untuk karbohidrat.

Pereaksi molisch terdiri atas larutan α naftol dalam alkohol. Apabila pereaksi ini  ditambahan pada larutan glukosa misalnya, kemudian secara hati-hati ditambahkan asam sulfat pekat, akan terbentuk dua lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan itu akan terjadi warna ungu karena terjadi reaksi kondensasi antara furfural dengan α naftol. Walaupun reaksi ini tidak spesifik untuk karbohidrat, namun dapat digunakan sebagai reaksi pendahuluan dalam analisis kualitatif karbohidrat. Hasil negatif merupakan suatu bukti bahwa tidak ada karbohidrat.

3.  Pembentukan Osazon, Suatu karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas  akan membentuk osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang has bagi masing-masing karbohidrat. Hal ini sangat penting artinya karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi karbohidrat dan merupakan salah satu cara untuk membedakan beberapa monosakarida, misalnya antara glukosa dan galaktosa yang terdapat dalam urine wanita yang sedang dalam masa menyusui.

4. Pembentukan Ester, gugus hidroksil pada karbohidrat memungkinkan terjadinya ester apabila direaksikan dengan asam. Monosakarida mempunyai beberapa gugus –OH dan dengan asam fosfat dapat menghendakinya menghasilkan ester asam fosfat. Ester yang penting dalam tubuh kita adalah α-D-glukosa-6-fosfat dan α-D-fruktosa-1,6-difosfat. Kedua jenis ester ini terjadi dari reaksi monosakarida dengan adenosintrifosfat (ATP) dengan bantuan enzim tertentu dalam tubuh kita. Proses esterifikasi dengan asa, fosfat yang berlangsung dalam tubuh kita disebut juga proses fosforilasi. Pada glukosa dan fruktosa, gugus fosfat dapat terikat pada atom karbon nomor 1, 2, 3, 4 dan 6. Pada α-D-glukosa-6-fosfat, gugus fosfat terikat pada atom karbon nomor 6, sedangkan pada α-D-fruktosa-1,6-difosfat dua gugus fosfat terikat pada atom karbon nomor 1 dan 6.

5. Isomerisasi, Glukosa dalam larutan basa encer akan berubah sebagaian menjadi fruktosa dan manosa. Ketiga monosakarida ini ada dalam keadaan keseimbangan. Demikian pula, apabila yang dilarutkan itu fruktosa atau manosa, keseimbangan antara ketiga monosakarida akan tercapai juga. Reaksi ini dikenal sebagai transformasi lobry de bruin van eckenstein yang berlangsung melalui proses enolisasi.

6. Pembentukan glikosida, Glikosida banyak terdapat dialam, yaitu pada tumbuhan. Bagian yang bukan karbohidrat dalam glikosida ini dapat berupa metilalkohol, gliserol atau lebih kompleks lagi misalnya sterol. Disamping itu antara sesama monosakarida dapat terjadi ikatan glikosida, misalnya pada molekul sukrosa terjadi ikatan α-glukosida-β-fruktosida. Apabila glukosa direaksikan dengan metilalkohol, menghasilkan dua senyawa. Kedua senyawa ini dapat dipisahkan satu dari yang lain dan keduaya tidak memiliki sifat aldehida. Keadaan ini membuktikan bahwa yang menjadi pusat reaksi adalah gugus –OH yang terikat pada atom karbon nomor 1. Senyawa yang terbentuk adalah suatu asetal dan disebut secara umum adalah glikosida. Ikatan yang terjadi antara gugus metil dengan monosakarida disebut ikatan glikosida dan gugus –OH yang bereaksi disebut gugus –OH glikosidik.

7. Rumus Fischer, Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan). contoh, gliseraldehid yaitu 

Untuk monosakarida dengan enam atom C, Penentapan bentuk L dan D didasarkan pada posisi-posisi gugus OH pada atom C nomor 2, 3, 4, dan 5. Jika posisi OH lebih banyak ke kanan maka diberi awalan D, sebaliknya jika posisi OH lebih banyak ke kiri diberi awalan L.

gambar rumus struktur fischer.

dengan keterangan: garis horizontal menunjukan ikatan yang terdapat dimuka bidang kertas.

garis vertical menunjukan ikatan yang terdapat di sebelah belakang bidang kertas.


8. aktifitas optik, Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai sifat aktivitas optik, senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda positif atau huruf kecil d dextro tindakan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda negatif atau huruf kecil I (Levo).

9. Konfigurasi molekul, Konfigurasi molekul adalah khas struktur suatu senyawa, hubungan antara rotasi optik dengan konfigurasi molekul ini belum dapat dijelaskan asam gliserat yang mempunyai konfigurasi = + gliseraldehida ternyata memutar cahaya terpolarisasi ke kiri Oleh karena itu konfigurasi molekul gas gliseraldehida dijadikan patokan dengan diberi tanda D

10. Rumus haword, Kimiawan karbohidrat Inggris Wn Howard memperkenalkan cara proyeksi yang dikenal dengan proyeksi Howard sudut elevasi antara atom karbon bukan 180° tetapi 109,5 derajat Oleh karena itu gugus aldehida pada karbon pertama menjadi sangat dekat dengan rufus hidroksil pada atom karbon nomor 5 jika rantai dipuntir.


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101099 VIANITADEVI -

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Saya, Vianitadevi NIM 2110101099 izin mengumpulkan jawaban atas pertanyaan yang telah diberikan oleh Ibu.


SIFAT - SIFAT KIMIA DAN FISIKA PADA KARBOHIDRAT

1. Sifat mereduksi merupakan dari gula yang disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau gugus keton yang bebas, sehingga dapat mereduksi ion - ion logam seperti tembaga (Cu) dan perak (Ag) dalam larutan basa. 

2. Pembentukan Furfural: Dalam larutan asam yang encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya stabil. tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa. 

3. Pembentukan Osazon berawal dari suatu molekul gula yang bergabung dari suatu molekul fenilhidrazin untuk membentuk osazon. Reaksi antara glukosa dan fruktosa dengan fenilhidrazin menghasilkan kristal osazon yang sama karena dari kedua struktur monosakarida ini tampak bahwa posisi gugus -OH dan atom H pada atom karbon nomer 3,4 dan 5 sama. Dengan demikian osazon yang terbentuk memiliki struktur yang sama. 

4. Pembentukan Ester terjadi karena adanya gugus hidroksil pada karbohidrat dan direaksiakn dengan asam. Monosakarida mempunyai beberapa gugus -OH dan dengan asam fosfat dapat menghendakinya menghasilkan ester asam fosfat. Ester yang penting dalam tubuh kita adalah alpha-D-glukosa-6-fosfat dan alpha-D-fruktosa-1,6-difosfat. Senyawa ester yang penting dalam metabolisme adalah ester fosfat. Senyawa ini terjadi karena berlangsungnya reaksi antara kharbohidrat dengan adenosin trifosfat (ATP) yang dikatalis oleh enzim yang sesuai.

5. Isomerisasi merupakan glukosa dalam larutan basa encer berubah sebagian menjadi fruktosa dan manosa. Ketiga monosakarida ini ada dalam keadaan seimbang. Demikian pula jika yang dilarutkan itu fraktosa atau manosa keseimbangan antara ketiga monosakarida akan tercapai juga.

6. Pembentukan Glikosida Jika gugus hidroksil pada sebuah melekul gula bereaksi dengan hidroksil hemiasetal hemiketal melekul gula yang lain, terbentuklah glikosida yang disebut disakharida. Ikatan antara kedua melekul itu dinamakan Ikatan glikosida. Polisakharida terdiri dari sejumlah besar unit monosakharida yang dihubungkan oleh iakatan glikosida.

7. Rumus Fischer merupakan rumus proyeksi untuk menunjukkan penataan ruang dari gugus - gugus di sekitar atom kiral. Fischer mengembangkan rumus-rumus ini untuk menyatakan molekul gula. Contohnya 2,3-dihidroksipropanal (biasa disebut gliseraldehida) dan 2,3,4-trihidroksibutana (eritrosa). Suatu proyeksi Fischer srmata-mata hanyalah cara singkat untuk menyatakan suatu rumus bola-dan-pasak atau dimensional.

8. Aktifitas Optik pada karbohidrat dapat berputar dibawah pengaruh sinar polarisasi. Sifat optik aktif yaitu senyawa yang mempunyai setidaknya satu atom karbon karbon asimetris yang berarti atom karbon diikat empat macam atom atau gugus dimana terdapat beberapa modifikasi (stereo-isomer) dan dapat berputar ke kiri atau ke kanan. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai sifat aktivitas optik senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda positif (+) atau huruf kecil d (dekstro), sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda negative (-) atau huruf kecil l (levo)

9. Konfigurasi molekul, dengan menggunakan acuan letak OH pada atom C kedua sebelum berakhir, monosakarida diberi awalan D, jika OH terletak di kanan dan L jika terletak di kiri. Rumus jumlah isomer senyawa karbohidrat menurut Van't Hoff, untuk senyawa yang memiliki n atom C asimetris akan memiliki isomer optis sebanyak 2n. 

10. Rumus Howorth di kenalkan oleh kimiawan karbohidrat Inggris WN. Howarth dengan cara memeperkenalkan cara proyeksi. Sudut valensi antara atom karbon bukan 180 derajat tetapi 109,5 derajat. Oleh karena itu, gugus aldehida pada karbon pertama menjadi sangat dekat dengan gugus hidroksil pada atom karbon nomor lima jika rantai dipuntir. Pada proyeksi ini cincin digambarkan seolah - olah planar dan dipandang dari tepinya, dengan oksigen di kanan atas. Substituen melekat pada cincin diatas atau dibawah bidang. Dalam mengonversi satu jenis rumus proyeksi menjadi proyeksi lain yang perlu diperhatikan bahwa gugus hidroksil di sebelah kanan pada proyeksi Fischer akan terletak di bawah pada proyeksi Howarth dan sebaliknya, gugus hidroksi di sebelah kiri pada proyeksi Fischer akan terletak di atas pada proyeksi Howarth

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101075 IIS WAHYUNINGSIH -

IIS WAHYUNINGSIH-2110101075

Sifat fisika

1.       Reduksi

 reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi dan kenaikan elektron. Dapat dikatakan bahwa reduksi adalah reaksi dimana suatu zat kehilangan oksigen.

 

2.        Furfural 

senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk dalam sakarida dan merangsang saraf lidah mersakan manis


3.       Pembentukan osazon

setiap karbohidrat yang dimiliki gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk osazon saat dipanaskan Bersama fenilhidarzin berlebih. Osazon yang dihasilkan ini memiliki bentuk kristal dan memiliki titik lebur yang berbeda bagi setiap karbohidrat

 

4.       Pembentukan Ester

 gugus hidroksil pada karbohidrat dapat menghasilkan ester saat karbohidrat direaksikan dengan asam. Monosakarida memiliki beberapa gugus -OH dan dengan asam fosfat dapat menghasilkan ester asam fosfat

 

5.       Isomerasi

 monosakarida dalam larutan basa encer tidak stabil, apabila glukosa dilarutkan Sebagian akan berubah menjadi frukotsa dan manosa. Ketiganya adabdalam keadaan seimbang

 

6.       Pembentukan glikkosida

 glukosa yang bereaksi dengan metilalkohol akan menghasilkan dua  senyawa, keduanya dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya dan keduanya tidak memiliki alhedia

 

Sifat kimia

7.       Struktur Fischer

 rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton


8.       Aktivitas optik

 senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya putaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai sifat aktivitas optik. Senyawa yang mutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda positif (+) atau huruf kecil d (dekstro), sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri beri tanda negatif (-) atau huruf kecil l (Levo).


9.        Konfigurasi molekul

 Dengan menggunakan acuan letak OH pada atom C kedua sebelum terakhir, monosakarida diberi awalan D, jika OH terletak di kamar dan L jika OH terletak di kiri. 


10.   Rumus Haworth

Kimiawan karbohidrat Inggris WN. Howarth memperkenalkan cara proyeksi yang dikenal dengan proyeksi Howarth. Sudut valensi antara atom karbon bukan 180° tetapi 109,5°. Oleh karena itu, gugus aldehida pada karbon pertama menjadi sangat dekat dengan gugus hidroksil pada atom karbon nomor lima jika rantai dipuntir. Pada proyeksi ini cincin digambarkan seolah-olah planar dan dipandang dari tepinya, dengan oksigen di kanan-atas. Substituen melekat pada cincin di atas atau di bawah bidang.


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101106 FATIMAH AZZAHRA -

Assalamu'aialkum Warahmatullahi Wabarokatuh, Maaf ibu izin menjawab pertanyaan tersebut

1.     Sifat Mereduksi: Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi terutama dalam suasan basa.Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisiskuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekulkarbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu 2+ dan ion Ag+ yangterdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu.

2.     Furfural dapat disintesis dari berbagai jenis biomassa yang memiliki kandungan pentosan, dengan tahapan reaksi, yaitu : reaksi hidrolisis dengan katalis asam yang dilanjutkan dengan reaksi dehidrasi

3.     Pembentukan Osazon terjadi karena gugus aldehid ataupun keton dari karbohidrat berikatan dengan phenilhidrazine. Reaksi antar senyawa tersebut merupakan reaksi oksidasi reduksi, dimana atom C nomor satu dan dua dari aldosa atau ketosa mengalami reaksi.

4.     Pembentukan Ester dapat dilakukan melalui reaksi secara langsung antara alkohol dan asam karboksilat reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Reaksi ini biasanya menggunakan katalis berupa asam maka maka reaksi ini bersifat reversibel 

5.     Isomerisasi adalah proses di mana satu molekul ditransformasikan menjadi molekul lain yang memiliki atom yang persis sama, tetapi atom memiliki susunan yang berbeda misalnya ABC → BAC (molekul terkait ini dikenal sebagai isomer). Pada beberapa molekul dan dalam beberapa kondisi, isomerisasi terjadi secara spontan. Banyak isomer kira-kira sama dalam energi ikatan, dan ada dalam jumlah yang kira-kira sama, asalkan mereka dapat saling bertukar agak bebas; artinya, penghalang energi antara kedua isomer tidak terlalu tinggi. Ketika isomerisasi terjadi secara intramolekul, itu dianggap sebagai reaksi penataan ulang.

6.     Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain.Gugus hidroksil pada karbon anomerik dapat mengalami perubahan orientasi dari posisinya. Perubahan ini disebut mutarotasi. Obligasi glikosidik sangat umum dalam jaringan tanaman dan hewan.

7.     Rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo ( l ). Biasanya huruf d atau l ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk l merupakan bayangan cermin dari bentuk d. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 (di tengah) dari sebuah molekul struktur linier gliseraldehida terletak di sebelah kanan, dinamakan d dan bila berada di sebelah kiri

8.     Aktivitas optik adalah kemampuan zat tertentu untuk memutar bidang cahaya  terpolarisasi bidang pada saat cahaya melintas melalui kristal, zat cair atau larutan.  Hal ini terjadi bila mlekul zat tidak simetris, sehingga molekul-molekul tersebut dapat memiliki dua bentuk srtuktur yang berbeda, masing-masing merupakan pencerminan yang lain 

9.     Konfigurasi Elektron suatu molekul, pertama-tama kita harus mengatur orbital molekul pada tingkat energi. Kemudian kita dapat menggunakan pedoman berikut untuk mengisi orbital molekul dengan elektron. Aturan ini juga membantu kita memahami kestabilan orbital molekul

10.  Proyeksi Haworth projection memiliki ciri-ciri berikut:

·       Karbon ialah jenis implisit atom. Dalam contoh di kanan, atom-atom yang diberi angka 1 hingga 6 semuanya atom karbon. Karbon 1 dikenal sebagai karbon anomer.

·       Atom hidrogen pada karbon itu implisit. Dalam contoh ini, atom 1 sampai 6 memiliki atom hidrogen akstra yang tak digambarkan.

·       Garis yang dipertebal menandai atom yang lebih dekat ke pengamat. Dalam contoh ini di kanan, atom 2 dan 3 (dan grup OH yang berhubungan) paling dekat ke pengamat, atom 1 dan 4 lebih jauh dari pengamat dan akhirnya atom sisanya (5, dsb.) ialah yang terjauh.


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101108 JULITA MUTIARA -

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh , ibu izin mengumpulkan tugas sifat kimia dan fisika atas nama julita mutiara nim 2110101108 

SIFAT KIMIA

1. Sifat Mereduksi

Sifat mereduksi adalah sifat yang dapat mereduksi terutama dalam suasan

basa.Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi

karbohidrat maupun analisiskuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya

gugus aldehida atau keton bebas dalam molekulkarbohidrat. Sifat ini tampak pada

reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu 2+ dan ion Ag+ yangterdapat pada

pereaksi-pereaksi tertentu.

2. Pembentukan Furfural

Pembentukan furfural adalah senyawa organik siklik dengan

lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk

dalam sakarida dan merangsang saraf lidah mersakan manis. Karena banyak dipakai

dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh

dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. Salah satu

sumber utamanya adalah tongkol jagung. Vanili juga mengandung senyawa ini.

3. Pembentukan Osazon

Pembentukan osazon terjadi karena gugus aldehid ataupun keton dari

karbohidrat berikatan dengan phenilhidrazine. Reaksi antar senyawa tersebut

merupakan reaksi oksidasi reduksi, dimana atom C nomor satu dan dua dari aldosa

atau ketosa mengalami reaksi.

4. Pembentukan Ester

Pembentukan ester dapat dilakukan melalui reaksi secara langsung antara

alkohol dan asam karboksilat reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Reaksi ini biasanya

menggunakan katalis berupa asam maka maka reaksi ini bersifat reversibel.

Ester merupakan suatu senyawa organik dengan sifat-sifat tertentu yang

terbentuk melalui penggantian atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu

gugus organik (dilambangkan dengan R’). Asam oksigen adalah suatu asam yang

molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya dapat menjadi ion H+. Dengan

kata lain, ester adalah senyawa kimia turunan asam (organik atau anorganik) dimana

minimal satu gugus hidroksi (-OH) digantikan oleh gugus alkoksi (O-alkil). Senyawa

ester paling banyak diturunkan dari suatu asam karboksilat dan alkohol. Rumus umum

R – COO – R’ dimana R dan R’ merupakan gusu alkil/aril, sedangkan – COO –

merupakan gugus ester.

5. Isomerisasi

Isomerisasi adalah peristiwa yang terjadi ketika dua senyawa atau

lebihmemiliki rumus molekul yang berbeda tetapi memiliki struktur struktur yang 

berbeda. Prosesisomerisasi adalah proses dimana parafin rantai lurus diubah menjadi

senyawa-rantai rantai cabang sinambung dengan menggunakan katalis.

6. Pembentukan Glikosida

Pembentukan glikosida adalah zat kompleks yang mengandung gula yang

ditemukan pada beberapa tumbuhan. Berbagai tumbuhan mengandung zat

farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung ungu (digitalis).

Glikosida dibentuk oleh eliminasi udara antara hidroksil anomerik dari monosakarida

siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain. Glikosida tidak mengalami mutarotasi

tanpa adanya katalis asam, sehingga mereka terkunci pada konfigurasinya.

SIFAT FISIKA

7. Rumus Fischer

Rumus fischer adalah rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang

kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang

termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau

gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia

yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam

hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran

cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada

monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer

optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah

putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada

yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama

awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro =

kanan).

8. Aktivitas Optik

Aktivitas optik adalah kemampuan zat tertentu untuk memutar bidang

terpolarisasi bidang pada saat cahaya melintas melalui kristal, zat cair atau solusi. Hal

ini terjadi bila molekul zat tidak simetris, sehingga molekul-molekul tersebut dapat

memiliki dua bentuk struktur yang berbeda, masing-masing merupakan pencerminan

yang lain (Ernawati dkk 2013).

9. Konfigurasi Molekul

Konfigurasi molekul adalah adalah teori yang menjelaskan ikatan kimia

melalui diagram orbital molekul. Sifat magnet dan sifat-sifat molekul dapat dengan

mudah dijelaskan dengan menggunakan pendekatan mekanika kuantum lain yang

disebut dengan teori orbital molekul. Salah satu contohnya teori orbital molekul dapat

menjelaskan sifat paramagnetisme dari molekul O₂ sesuai hasil percobaan, bahwa

oksigen bersifat paramagnetik dengan dua elektron tidak berpasangan dan bukan

diamagnetik seperti yang dijelaskan dengan menggunakan teori ikatan valensi.

10. Rumus Haworth

Proyeksi haworth adalah cara umum menggambarkan struktur lingkar

monosakarida dengan perspektif tiga dimensi sederhana. Proyeksi Haworth dinamai

menurut kimiawan Inggris Sir Walter N. Haworth. Proyeksi Haworth projection

memiliki ciri-ciri berikut: Karbon ialah jenis implisit atom


              SEKIAN TERIMA KASIH 

Wassalamualaikum warahmatulhi wabarakatuh

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101103 ALFINA FEBRIYANI -

NAMA : ALFINA FEBRIYANI

NIM : 2110101103

PRODI S1 KEBIDANAN


SIFAT KIMIA KARBOHIDRAT

1. Sifat mereduksi

Monosakharida dan beberapa disakharida mempunyai sifat dapat mereduksi terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat atau analisis kuantitatif. Sifat ini disebabkan oleh adanya gugus aldehid atau keton bebas dalam molekul karbohidrat.

2. Pembentukan furfural

Apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakharida akan menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan furfural merupakan reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa. Hampir secara kuantitatif pentosa-pentosa terhidrasi menjadi furfural. Demikian pula untuk heksosa yang akan menghasilkan hidroksimetilfurfural.

3. Pembentukan osazon

Karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan membentuk osazon apabila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat. Reaksi ini penting, karena dapat membedakan beberapa monosakharida, misalnya antara glukosa dan galaktosa. Misalnya reaksi untuk D-glukosa.

4. Pembentukan ester

Adanya gugus hidroksil memungkinkan terjadinya ester apabila direaksikan dengan asam. Monosakharida mempunyai beberapa gugus -OH dan dengan asam fosfat dapat menghasilkan ester asam fosfat.

5. Isomerisasi

Monosakharida apabila dilarutkan dalam asam encer dapat stabil, tetapi tidak demikian untuk basa encer. Glukosa dalam basa encer akan berubah menjadi fruktosa dan manosa dan ketiganya berada dalam keadaan keseimbangan.

6. Pembentukan glikosida

Glukosa apabila direaksikan dengan metilalkohol(metanol) akan menghasilkan 2 senyawa, yang dapat dipisahkan dan keduanya tidak memiliki sifat aldehida. Senyawa tersebut disebut asetol atau glikosida. Ikatan yang terjadi antara gugus metil dengan monosakharida disebut ikatan glikosida dan gugus -OH yang bereaksi disebut gugus -OH glikosidik. Sebagai contoh adalah glukosa dengan metil alkohol akan menghasilkan metil -@-D-glukopiranosa. Dengan hidrolisis metilglikosida dapat diubah menjadi karbohidrat dan metilalkohol.



Sifat Fisika Karbohidrat

 

1.Rumus Fischer

Secara umum rumus karbohidrat dapat dinyatakan sebagai berikut:

Dengan keterangan:

-garis horizontal menunjukkan ikatan yang terdapat dimuka bidang kertas

-garis vertical menunjukkan ikatan yang terdapat disebelah bidang kertas

2. Rumus Haworth

Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai sifat aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda positif (+) atau huruf kecil (dekstro), sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi dikiri diberi tanda (-) atau huruf kecil l (levo)

 

 

3. Aktivitas Optik

Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d dekstro, sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l levo.

4. Konfigurasi Molekul

Dengan menggunakan acuan letak OH pada C kedua sebelum terakhir,

a. D jika atom C asimetrik yang terjauh dari gugus fungsi mengikat gugus OH di sebelah kanan.

b. L jika atom C asimetrik yang terjauh dari gugus fungsi mengikat gugus – OH di sebelah kiri.


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101035 ANI KHOERIYATUL MARDIYAH -

assalamualakum ibu 

nama:Ani Khoeriyatul Mardiyah

Nim   :2110101135

Kelas :B S1 Kebidanan


1.sifat mereduksi

Monosakarida dan beberapa disakarida memiliki sifat yang dapat direduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan pencarian maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam karbohidrat molekul. Sifat ini tampak pada reaksi reaksi tertentu logam misalnya ion Cu++ dan ion Ag+ yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu misalnya.


2.Pembentukan  Furfural

Furtular adalah senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk dalam sakarida dan membangkitkan saraf lidah mersakan manis. Karena banyak dipakai dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. Salah satu sumber utamanya adalah tongkol jagung. Vanili juga mengandung senyawa ini.

Secara kimiawi, furfural tergolong aldehida heterosiklik. Pada suhu kamar berwujud cairan bening agak licin dengan aroma seperti amandel (almond). Jika paparan udara bebas bervariasi.


3.Pembentukan Osazon

Mekanisme pembentukan osazon terjadi karena gugus aldehid atau keton dari karbihidrat berikatan dengan fenilhidrazin. Reaksi antar senyawa tersebut merupakan reaksi oksidasi reduksi, dimana atom C nomor satu dan dua dari aldosa atau ketosa mengalami reaksi.


4. Pembentukan Ester 

Reaksi esterifikasi dapat dilakukan melalui reaksi langsung antara alkohol dan asam karboksilat reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Reaksi ini biasanya menggunakan katalis berupa asam maka reaksi ini bersifat reversibel [5].


5. Isomerisasi

Isomerisasi merupakan peristiwa yang terjadi pada dua senyawa atau lebih memiliki rumusan molekul yang sama tetapi memiliki struktur yang berbeda. Proses isomerisasi adalah proses dimana parafin rantai lurus diubah menjadi senyawa-senyawa rantai cabang yang sinambung dengan menggunakan katalis. Alumuniumkloida adalah katalis yang tidak dapat diregenerasi berada dalam unggun tetap. Proses isomerisasi katalitik ditujukan untuk konversi umpan nafta ringan(C5 – C6) berangka oktana rendah menjadi produk oktana oktana tinggidengan sensitivitas rendah (baik) dengan bantuan katalis bi. Umpan normalparafin dan isoparafin bercabang tunggal mengalami isomerisasi menjadiisoparafin bercabang banyak, berangka oktana tinggi.


6.Pembentukan Glikosida

Glikosida adalah zat komples yang mengadung gula yang dapat ditemukan Pada beberapa Tumbuhan.

Proses Terbentuknya Glikosida;

Glikosida dibentuk oleh eliminasi udara antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain Glikosida tidak mengalami mutarotasi tanpa adanya katalis asam, sehingga mereka tetap terkunci pada konfigurasinya Gugus hidroksil pada karbon anomerik dapat mengalami perubahan posisi dari posisi tersebut.


7.Rumus Fischer

Dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo ( l ). Biasanya huruf d atau l ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk l merupakan bayangan dari bentuk d. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 (di tengah) dari sebuah molekul linier gliseraldehida terletak di sebelah kanan, d dan bila berada di sebelah kiri, ll .


8. Aktivitas Optik

Aktivitas optik adalah kemampuan zat tertentu untuk memutar bidang cahaya terpolarisasi bidang pada saat melintas melalui, zat cair atau solusi. Hal ini terjadi bila molekul zat tidak simetris, sehingga molekul-molekul tersebut dapat memiliki dua bentuk struktur yang berbeda, masing-masing merupakan pencerminan yang lain.


9.Konfigurasi Molekul

Konfigurasi Molekul Adalah molekul orbitat orbitat dari dua atom yang saling tumpang tindih agar dapat menghasilkan kovalen.


10.Haworth Rumus

Bidangmus perkiraan Haworth Pada rumus Haworth rantai terletak pada atom-atom H dan gugus OH berada di bawah / diatas.


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101007 SRI REJEKI -


 

Silahkan mencari sumber mengenai sifat-sifat kimia dan fisika pada karbohidrat


1)      Sifat mereduksi                                       7)  Rumus Fischer


2)      Pembentukan Furfural                            8)  Aktifitas Optik


3)      Pembentukan Osazon                             9)  Konfigurasi Molekul


4)      Pembentukan Ester                                 10) Rumus Haworth


5)      Isomerisasi


6)      Pembentukan Glikosida



Assalamualaikum saya Sri rejeki Nim 2110101007


 


sifat-sifatsifat kimia dan fisika pada karbohidrat


1.Sifat mereduksi

Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi terutama dalam suasan basa.Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisiskuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekulkarbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu 2+ dan ion Ag+ yangterdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu. Beberapa contoh diberikan sebagai berikut:

Pereaksi Fehling 

 Pereaksi ini dapat direduksi selain oleh karbohidrat yang mempunyai sifat mereduksi, juga dapat direduksioleh reduktor lain. Pereaksi fehling terdiri atas 2 laruten, yaitu larutan Fehling A dan B. Larutan Fehling Aadalah larutan CuSO4 dalam air, sedangkan larutan Fehling B adalah larutan garam K Natartat dan NaOHdalam air.Dalam pereaksi ini ion Cu2+ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkansebagai Cu2O. Dengan larutan glukosa 1%, pereaksi Fehling menghasilkan endapan berwarna merahbata, sedangkan apabila digunakan larutan yang lebih encer misalnya larutan glukosa 0,1%, endapan yangterjadi berwarna hijau kekuningan. (McGilvery&Goldstein, 1996)

Pereaksi Benedict 

 Pereaksi benedict berupa larutan yang mengandung kuprisulfat, natrium karbonat dan natrium sitrat.Glukosa dapat mereduksi ion Cu2+ dari kuprisulfat menjadi ion Cu+ yang kemudian mengendap sebagaiCu2O. Adanya natrium karbonat dan natrium sitrat membuat peraksi benedict bersifat basa lemah.Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah bata. Warna endapan ini tergantungpada konsentrasi karbohidrat yang diperiksa. Pereaksi Benedict lebih banyak digunakan padapemeriksaan glukosa dalam urine daripada pereaksi Fehling karena beberapa alasan. Apabila dalam urine terdapat asam urat atau kreatinin, kedua senyaea ini dapat mereduksi pereaksiFehling, tetapi tidak dapat mereduksi pereaksi Benedict. Di samping itu pereaksi Benedict lebih pekadaripada pereaksi Fehling. Penggunaan pereaksi Benedict juga lebih mudah karena hanya terdiri atas satumacam larutan, sedangkan pereaksi Fehling terdiri atas dua macam larutan. (McGilvery&Goldstein, 1996)


2.pembentukan Furfural: senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk dalam sakarida dan merangsang saraf lidah mersakan manis. Karena banyak dipakai dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. 


3.pembentukan osazon :  yang mendasarinya adalah pemanasan karbohidrat yang yang memiliki gugus aldehid atau keton bersama fenilhidrazinyang akan membentuk hidrazin atau osazon osazon yang terbentuk mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik. Proses pembentukan osazon berawal dari satu molekul gula yang bergabung dari satu molekul fenilhidrazin untuk membentuk osazon.


4.pembentukan Ester : ester merupakan suatu senyawa organik dengan sifat-sifat tertentu yang terbentuk melalui penggantian atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (dilambangkan dengan R’). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya dapat menjadi ion H+. Dengan kata lain, ester adalah senyawa kimia turunan asam (organik atau anorganik) dimana minimal satu gugus hidroksi (-OH) digantikan oleh gugus alkoksi (O-alkil). Senyawa ester paling banyak diturunkan dari suatu asam karboksilat dan alkohol. Rumus umum R – COO – R’ dimana R dan R’ merupakan gusu alkil/aril, sedangkan – COO – merupakan gugus ester.


5.isomerisasi: molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama (dan sering dengan jenis ikatan yang sama), namun memiliki susunan atom yang berbeda (dapat diibaratkan sebagai sebuah anagram). Kebanyakan isomer memiliki sifat kimia yang mirip satu sama lain. Juga terdapat istilah isomer nuklir, yaitu inti-inti atom yang memiliki tingkat eksitasi yang berbeda.


6.pembentukan glikosida: zat kompleks yang mengandung gula yang ditemukan pada beberapa tumbuhan.Berbagai tumbuhan mengandung zat farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung ungu (digitalis). Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain.


7.Rumus Fischer : rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton


Dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo ( l ). Biasanya huruf d atau l ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk l merupakan bayangan cermin dari bentuk d. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 (di tengah) dari sebuah molekul struktur linier gliseraldehida terletak di sebelah kanan, dinamakan d dan bila berada di sebelah kiri, dinamakan l .


8.Aktivitas optik:Aktivitas optik adalah kemampuan zat tertentu untuk memutar bidang cahaya terpolarisasi bidang pada saaat cahaya melalui kristal , zat cair atau larutan .


9. konfigurasi molekul:  susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya.Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron patuh pada hukum mekanika kuantum dan menampilkan sifat-sifat bak-partikel maupun bak-gelombang. Secara formal, kondisi kuantum elektron tertentu dipilihkan oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan waktu yang mempunyai nilai kompleks. 


10.Senyawa karbohidrat dengan rumus haworth:  aktivitas optik karbohidrat yaitu menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d dekstro, sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l levo.

Rumus Proyeksi Howarth


Kimiawan karbohidrat Inggris WN. Howarth memperkenalkan cara proyeksi yang dikenal dengan proyeksi Howarth. Sudut valensi antara atom karbon bukan 180° tetapi 109,5°. Oleh karena itu, gugus aldehida pada karbon pertama menjadi sangat dekat dengan gugus hidroksil pada atom karbon nomor lima jika rantai dipuntir.


Pada proyeksi ini cincin digambarkan seolah-olah planar dan dipandang dari tepinya, dengan oksigen di kanan-atas. Substituen melekat pada cincin di atas atau di bawah bidang.

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas B

by 2110101123 HELISA LAYYINATUSSHYFA -

Nama: Helisa Layyinatusshyfa 

NIM: 2110101123


A. Sifat Kimia Karbohidrat

1. Sifat Mereduksi

Sifat mereduksi Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi terutama dalam suasan basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu 2+ dan ion Ag+ yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu. contohnya : pereaksi Fehling, pereaksi Benedict, pereaksi Barfoed


2. Pembebtukan Furfural

Dalam larutan asam yang encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa.

Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua terdehidrasi menjadi furfural. Dengan dehidrasi heksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetilfurfural. Oleh karena furfural apabila direaksikan dengan α naftol atau timol, reaksi ini dapat dijadikan reaksi pengenal untuk karbohidrat.

 

3. Pembentukan osazon

Karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan membentuk osazon apabila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat. Reaksi ini penting, karena dapat membedakan beberapa monosakharida, misalnya antara glukosa dan galaktosa. Misalnya reaksi untuk D-glukosa.


4. Pembentukan ester

Adanya gugus hidroksil pada karbohidrat memungkinkan terjadinya ester apabila direaksikan denagn asam.Monosakarida mempunyai beberapa gugus –OH dan dengan asam fosfat dapat menghendakinya menghasilkan ester asam fosfat.  Pembentukan ester dapat dilakukan melalui reaksi secara langsung antara alkohol dan asam karboksilat reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Reaksi ini biasanya menggunakan katalis berupa asam maka maka reaksi ini bersifat reversibel. Ester merupakan suatu senyawa organik dengan sifat-sifat tertentu yang terbentuk melalui penggantian atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (dilambangkan dengan R’). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya dapat menjadi ion H+. Dengan kata lain, ester adalah senyawa kimia turunan asam (organik atau anorganik) dimana minimal satu gugus hidroksi (-OH) digantikan oleh gugus alkoksi (O-alkil). Senyawa ester paling banyak diturunkan dari suatu asam karboksilat dan alkohol. Rumus umum R – COO – R’ dimana R dan R’ merupakan gusu alkil/aril, sedangkan – COO – merupakan gugus ester. Ester yang penting dalam tubuh kita adalah α-D-glukosa-6-fosfat dan α-D- fruktosa-1,6-difosfat. Kedua jenis ester ini terjadi dari reaksi monosakarida dengan adenosintrifosfat (ATP) dengan bantuan enzim tertentu dalam tubuh kita. Proses esterifikasi dengan asam fosfat yang berlangsung dalam tubuh kita disebut juga proses fosforilasi. Pada glukosa dan fruktosa, gugus fosfat dapat terikat pada atom karbon nomor 1,2,3,4 atau 6. pada a-D-glukosa-6-fosfat, gugus fosfat terikat pada nomor atyom  omor 6 sedangkan pada a-D-fruktosa-1,6-difosfat dua  gugus fosfat terikat pada atom karbon noomor 1 dan 6. 


5. Isomerisasi 

yaitu Kalau dalam larutan encer monosakarida dapat stabil, tidak demikian halnya apabila monosakarida dilarutkan dalam basa encer. Glukosa dalam larutan basa encer akan berubah sebagian mejadi fruktosa dan amnosa. Ketiga maonosakarida ini ada dalam keseimbangan. Demikian pula apabila yang dilartkan itu fruktosa atau manosa, keseimbangan antara ketiga monosakarida akan tercapai juga. Reaksi ini dikenal sebagai transformasi lobri de bruin fan eckenstein yang berlangsung pada proses enolisasi. 


6. Pembentukan Glikosida

zat kompleks yang mengandung gula yang ditemukan pada beberapa tumbuhan.Berbagai tumbuhan mengandung zat farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung ungu (digitalis). Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain.


B. Sifat Fisika Karbohidrat

7.Rumus Fischer

rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan)


8.Aktivitas optik :

suatu kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi ketika cahaya melewati kristal, zat cair, atau larutan. Senyawa optik aktif akan memunculkan suatu respon berupa perubahan sudut putar polarisasi bila dikenai medan listrik luar


9. konfigurasi molekul

susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya.Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron patuh pada hukum mekanika kuantum dan menampilkan sifat-sifat bak-partikel maupun bak-gelombang. Secara formal, kondisi kuantum elektron tertentu dipilihkan oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan waktu yang mempunyai nilai kompleks. 


10.Senyawa karbohidrat dengan rumus haworth:  

aktivitas optik karbohidrat yaitu menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d dekstro, sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l levo.