Diskusi Zat Gizi Karbohidrat

Kelas A

Kelas A

by Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb -
Number of replies: 64

Silahkan mencari sumber mengenai sifat-sifat kima dan fisika pada karbohidrat


1)      Sifat mereduksi                                       7)  Rumus Fischer

2)      Pembentukan Furfural                            8)  Aktifitas Optik

3)      Pembentukan Osazon                             9)  Konfigurasi Molekul

4)      Pembentukan Ester                                 10) Rumus Haworth

5)      Isomerisasi

6)      Pembentukan Glikosida



In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas A

by 2110101052 ANISAH -

Asalamualaikum 

nama : ANISAH

nim : 2110101052

Rumus Haworth adalah senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai sifat aktivitas optik.senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda positif(+) atau huruf kecil "d"(dekstro),sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi kekiri diberi tanda negatif(-)atau huruf kecil "I"(levo).

Struktur melingkar atau hemiasetal ini dikemukakan oleh Tollens. Struktur ini digambarkan secara perspektif oleh Haworth.


Penulisan kedua struktur tersebut mempunyai hubungan yaitu gugus OH mengarah ke kanan pada proyeksi Fischer menjadi ke bawah pada struktur Haworth, sedangkan gugus OH yang mengarah ke kiri pada proyeksi Fischer menjadi ke atas pada struktur Haworth.


Penamaan struktur melingkar dari monosakarida yang gugus OH-nya mengarah ke bawah diberi awalan alfa (α), sedangkan yang mengarah ke atas diberi awalan beta (β).


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas A

by 2110101021 SYARAH KHAIRUNNISA RAMADHANI -

Assalamualaikum Wr. Wb

Nama : Syarah Khairunnisa Ramadhani

Nim : 210101021


1.Sifat Mereduksi

Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidratmaupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++dan ion Ag+yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu misalnya

2. Pembentukan Furfural adalah senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk dalam sakarida dan merangsang saraf lidah mersakan manis. Karena banyak dipakai dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. Salah satu sumber utamanya adalah tongkol jagung. Vanili juga mengandung senyawa ini.

3.Pada pembentukan osazon yang mendasariny adalah pemanasankarbohidrat yang yang memiliki gugus aldehid atau keton bersama fenilhidrazinyang akan membentuk hidrazin atau osazon osazon yang terbentuk mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik. Proses pembentukan osazon berawaldari satu molekul gula yang bergabung dari satu molekul fenilhidrazin untuk membentuk osazon.

4. Pembentukan Ester, ester merupakan suatu senyawa organik dengan sifat-sifat tertentu yang terbentuk melalui penggantian atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (dilambangkan dengan R’). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya dapat menjadi ion H+. Dengan kata lain, ester adalah senyawa kimia turunan asam (organik atau anorganik) dimana minimal satu gugus hidroksi (-OH) digantikan oleh gugus alkoksi (O-alkil). Senyawa ester paling banyak diturunkan dari suatu asam karboksilat dan alkohol. Rumus umum R – COO – R’ dimana R dan R’ merupakan gusu alkil/aril, sedangkan – COO – merupakan gugus ester.

5. isomer ialah molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama (dan sering dengan jenis ikatan yang sama), namun memiliki susunan atom yang berbeda (dapat diibaratkan sebagai sebuah anagram). Kebanyakan isomer memiliki sifat kimia yang mirip satu sama lain. Juga terdapat istilah isomer nuklir, yaitu inti-inti atom yang memiliki tingkat eksitasi yang berbeda.

Contoh sederhana dari suatu isomer adalah C3H8O. Terdapat 3 isomer dengan rumus kimia tersebut, yaitu 2 molekul alkohol dan sebuah molekul eter. Dua molekul alkohol yaitu 1-propanol (n-propil alkohol, I), dan 2-propanol (isopropil alkohol, II). Pada molekul I, atom oksigen terikat pada karbon ujung, sedangkan pada molekul II atom oksigen terikat pada karbon kedua (tengah). Kedua alkohol tersebut memiliki sifat kimia yang mirip. Sedangkan isomer ketiga, metil etil eter, memiliki perbedaan sifat yang signifikan terhadap dua molekul sebelumnya. Senyawa ini bukan sebuah alkohol, tetapi sebuah eter, dimana atom oksigen terikat pada dua atom karbon, bukan satu karbon dan satu hidrogen seperti halnya alkohol. Eter tidak memiliki gugus hidroksil.

6. Pembentukan glikosida, glikosida merupakan zat kompleks yang mengandung gula yang ditemukan pada beberapa tumbuhan.Berbagai tumbuhan mengandung zat farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung ungu (digitalis). Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain.

7. Rumus Fischer

Rumus Fischer merupakan rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan)

Contoh : Gliseraldehid

8. Aktivitas optik adalah suatu kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi ketika cahaya melewati kristal, zat cair, atau larutan. Senyawa optik aktif akan memunculkan suatu respon berupa perubahan sudut putar polarisasi bila dikenai medan listrik luar

9. Dalam fisika atom dan kimia kuantum, konfigurasi elektron yaitu susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya.[1] Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron patuh pada hukum mekanika kuantum dan menampilkan sifat-sifat bak-partikel maupun bak-gelombang. Secara formal, kondisi kuantum elektron tertentu dipilihkan oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan waktu yang mempunyai nilai kompleks. 

10. Senyawa karbohidrat dengan rumus haworth yaitu aktivitas optik karbohidrat yaitu menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d dekstro, sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l levo.

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas A

by 2110101037 DINA BELA SETIAWATI -

Nama : Dina bela setia

NIM : 2110101037


 Pembentukan glikosida

Glikosida adalah zat kompleks yang mengandung gula yang dapar ditemukan pada beberapa tumbuhan


Proses terbentuknya glikosida


Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain glikosida tidak mengalami mutarotasi tanpa adanya katalis asam,sehingga mereka tetap terkunci pada konfigurasinya gugus hidroksil pada karbon anomerik dapat mengalami perubahan orintasi dan posisinya

Secara umum, istilah "glukosida" digunakan untuk merujuk pada kenyataan bahwa selama hidrolisis senyawa-senyawa ini molekul-molekul glukosa dilepaskan, namun demikian, anggota keluarga molekul yang sama memiliki residu dari jenis gula lain seperti rhamnose, galactose atau mannose, antara lain.


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas A

by 2110101046 OKTAVIANA RAHMAWATI -

Assalamualaikum wr.wb Bu

Nama : Oktaviana Rahmawati

NIM    : 2110101046

1.  Sifat mereduksi : Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi terutama dalam suasan basa.Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisiskuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekulkarbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu 2+ dan ion Ag+ yangterdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu

2. Furfural dapat disintesis dari berbagai jenis biomassa yang memiliki kandungan pentosan, dengan tahapan reaksi, yaitu : reaksi hidrolisis dengan katalis asam yang dilanjutkan dengan reaksi dehidrasi

3. Pembentukan osazon terjadi karena gugus aldehid ataupun keton dari karbohidrat berikatan dengan phenilhidrazine.

4. Pembentukan ester dapat dilakukan melalui reaksi secara langsung antara alkohol dan asam karboksilat reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. 

5.  isomerisasi adalah proses di mana satu molekul ditransformasikan menjadi molekul lain yang memiliki atom yang persis sama, tetapi atom memiliki susunan yang berbeda misalnya ABC → BAC (molekul terkait ini dikenal sebagai isomer). 

6. glikosida adalah metabolit sekunder dari tanaman yang terkait dengan mono atau oligosakarida melalui ikatan glikosidik, yaitu mereka adalah metabolit glikosilasi.

7. Rumus Fischer merupakan rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan)

8. Aktivitas optik adalah kemampuan zat tertentu untuk memutar bidang cahaya terpolarisasi bidang pada saaat cahaya melalui kristal , zat cair atau larutan .

9.  konfigurasi elektron yaitu susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya.[1] Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron patuh pada hukum mekanika kuantum dan menampilkan sifat-sifat bak-partikel maupun bak-gelombang. Secara formal, kondisi kuantum elektron tertentu dipilihkan oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan waktu yang mempunyai nilai kompleks. 

10. Rumus haworth yaitu aktivitas optik karbohidrat yaitu menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d dekstro, sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l levo.


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas A

by 2110101020 ALIFFAH MUSFIROTUN AZZAHROH -

Assalamuallaikum wr,wb

NAMA: ALIFFAH MUSFIROTUN AZZAHROH

NIM : 2110101020

 

1.     Sifat Mereduksi

Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidratmaupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat.Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++ dan ion Ag++ yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu.

 

2.     Pembentukan Furfural

Dalam larutan asam yang encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa.Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua terdehidrasi menjadi furfural. Dengan dehidrasiheksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetilfurfural. Oleh karena furfural apabila direaksikan dengan α naftol atau timol, reaksi ini dapat dijadikan reaksi pengenal untuk karbohidrat.

 

3.     Pembentukan Osazon

Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aidehida atau keton bebas akan membentuk osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk Kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat. Hal ini sangat penting, artinya karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi karbohidrat dan merupakan salah satu cara untuk membedakan beberapa monosakarida, misalnya antara glukosa dan galaktosa yang terdapat dalam urine wanita yang sedang dalam masa menyusui (Poedjiadi, Hal 42, 1994). Pada reaksi antara glukosa dengan fenilhidrazine, mula mula terbentuk D-glukosafenilhidrazine. Kemudian reaksi berlanjut hingga terbentuk D-glikazon. Glukosa, fruktosa, dan manosa dengan fenilhidrazin menghasilkan osazon yang sama. Dari struktur ketiga monosakarida tersebut tampak bahwa posisi gugus -OH dan atom H pada atom karbon nomor 3,4 dan 5 sama Dengan demikian osazon yang terbentuk mempunyai struktur yang sama (Poedjadi, Hal 42, 1994).

 

4.     Pembentukan Ester

Semua monosakharida dapat terasetilasi oleh asam asetat anhidrida yang

berlebihan membentuk O-asetil-α-D-glukosa. Gugus asetil yang berikatan secara

ester ini bisa dihidrolisis oleh asam atau basa . Sifat ini sering juga digunakan

untuk penentuan struktur kharbohidrat

Senyawa ester yang penting dalam metabolisme adalah ester fosfat.

Senyawa ini terjadi karena berlangsungnya reaksi antara kharbohidrat dengan

adenosin trifosfat (ATP) yang dikatalis oleh enzim yang sesuai.


5.     Isomerisasi

Isomerisasi adalah proses penataan ulang suatu molekul

menjadi molekul baru dengan rumus empiris tetap. Pada umumnya reaksi

isomerisasi memiliki energi aktivasi yang tinggi. Oleh karena itu, untuk

menurunkan energi aktivasi tersebut dibutuhkan katalis. Katalis adalah suatu

zat yang dapat mempercepat suatu reaksi mencapai kesetimbangannya,

tanpa dikonsumsi oleh proses reaksi.

 

6.     Pembentukan Glikosida

Glikosida merupakan salah satu senyawa jenis alkaloid. Alkaloid adalah

senyawa metabolit sekunder pada jaringan tumbuhan dan hewan yang memiliki

atom nitrogen (Hartati, 2010). Glikosida terdiri atas gabungan dua bagian

senyawa, yaitu gula yang disebut dengan gliko dan bukan gula biasa disebut

aglikon. Glikosida yang menghubungkan glikon dan aglikon ini sangat mudah

terurai oleh pengaruh asam, basa, enzim, air, dan panas (Rahayu dan Hastuti,

2008).Glikosida yang terdapat pada tangkai daun pepaya dapat menimbulkan

efek yang berbahaya bagi manusia. Glikosida dapat bersifat racun yang

menyerang sistem cardiovasculer. Tanda dan gejala apabila seseorang mengalami

keracunan glikosida adalah anoreksia, mual, muntah, penglihatan kabur,

kelelahan, dan pusing (Goodman dan Gilman, 2003). Glikosida dapat menjadi

toksik pada tubuh apabila kadarnya mencapai 0,2 mg/L yang setara dengan 0,2

ppm. Glikosida pada tangkai daun pepaya dapat dihilangkan dengan metode

pemanasan. Ikatan glikosida dapat terputus pada suhu 67-70° C (Auria et al.,

1996).

 

7.     Rumus fischer

Dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo ( l ). Biasanya huruf d atau l ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk l merupakan bayangan cermin dari bentuk d. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 (di tengah) dari sebuah molekul struktur linier gliseraldehida terletak di sebelah kanan, dinamakan d dan bila berada di sebelah kiri, dinamakan l .

Meskipun terdapat bentuk d dan l , tetapi monosakarida-monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya berbentuk d, dan jarang sekali dalam bentuk l , kecuali l-fruktosa yang terdapat dalam mukopolisakarida dan mukoprotein. Beberapa pentosa yang secara alam terdapat dalam bentuk l ialah l-arabinosa dan l-xilosa, yang terdapat pada urin penderita pentosuria.

Fischer menggunakan (d) untuk menyatakan konfigurasi (+) gliseraldehida, dengan gugus hidroksil di sebelah kanan; enantiomernya dengan gugus hidroksil di sebelah kiri, ditetapkan sebagai l (-) gliseraldehida. Karbon yang paling teroksidasi (CHO) ditetapkan di bagian atas.


8.     Aktivitas optic

Aktivitas optik adalah kemampuan suatu bahan tertentu untuk memutar

bidang getar cahaya terpolarisasi. Suatu larutan yang terdiri bahan optik aktif

dapat memutar bidang cahaya polarisasi. Terputarnya bidang cahaya polarisasi

pada bahan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut yaitu konsentrasi

bahan yang dilalui dan panjang sampel yang digunakan. Semakin besar

konsentrasi yang digunakan untuk memperbesar terputarnya bidang cahaya

polarisasi. Panjang sampel mempengaruhi terputarnya bidang cahaya polarisasi,

semakin panjang tempat sampel semakin besar nilai terputamya bidang cahaya

po1arisasi (Goldstein, 2003). Aktivitas optik dapat terjadi karena adanya sifat

optik aktif dari suatu bahan. Sifat optik aktif yaitu kemampuan suatu bahan untuk

memutar bidang cahaya terpolarisasi pada saat cahaya melewati retarder seperti

kaca, kristal, zat cair, dan lain sebagainya

 

9.     Konfigurasi molekul

Dalam fisika atom dan kimia kuantum, konfigurasi elektron adalah susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya.[1] Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron patuh pada hukum mekanika kuantum dan mempertunjukkan sifat-sifat bak-partikel maupun bak-gelombang. Secara formal, kondisi kuantum elektron tertentu ditentukan oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan waktu yang bernilai kompleks. Menurut interpretasi mekanika kuantum Copenhagen, posisi sebuah elektron tidak dapat ditentukan kecuali setelah keadaan sikap yang dibuat pengukuran yang mengakibatkannya untuk dapat dideteksi. Probabilitas sikap yang dibuat pengukuran akan mendeteksi sebuah elektron pada titik tertentu pada ruang adalah proporsional terhadap kuadrat nilai absolut fungsi gelombang pada titik tersebut.

 

10.   Rumus Howarth

Struktur melingkar atau hemiasetal ini dikemukakan oleh Tollens. Struktur ini digambarkan secara perspektif oleh Haworth. Penulisan kedua struktur tersebut mempunyai hubungan yaitu gugus OH mengarah ke kanan pada proyeksi Fischer menjadi ke bawah pada struktur Haworth, sedangkan gugus OH yang mengarah ke kiri pada proyeksi Fischer menjadi ke atas pada struktur Haworth. Penamaan struktur melingkar dari monosakarida yang gugus OH-nya mengarah ke bawah diberi awalan alfa (α), sedangkan yang mengarah ke atas diberi awalan beta (β).


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas A

by 2110101058 PUTRI ADELIA -


 Assalamualaikum wr.wb


Nama : Putri Adelia


Nim: 2110101058


1.sifat mereduksi


Monosakarida dan beberapa disakarida memiliki sifat yang dapat direduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan pencarian maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam karbohidrat molekul. Sifat ini tampak pada reaksi reaksi tertentu logam misalnya ion Cu++ dan ion Ag+ yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu misalnya


2. Furfural adalah senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk dalam sakarida dan membangkitkan saraf lidah mersakan manis. Karena banyak dipakai dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. Salah satu sumber utamanya adalah tongkol jagung. Vanili juga mengandung senyawa ini.

Secara kimiawi, furfural tergolong aldehida heterosiklik. Pada suhu kamar berwujud cairan bening agak licin dengan aroma seperti amandel (almond). Jika paparan udara bebas bervariasi.


3. Mekanisme pembentukan osazon terjadi karena gugus aldehid atau keton dari karbihidrat berikatan dengan fenilhidrazin. Reaksi antar senyawa tersebut merupakan reaksi oksidasi reduksi, dimana atom C nomor satu dan dua dari aldosa atau ketosa mengalami reaksi.


4. Reaksi esterifikasi dapat dilakukan melalui reaksi langsung antara alkohol dan asam karboksilat reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Reaksi ini biasanya menggunakan katalis berupa asam maka reaksi ini bersifat reversibel [5].


5. Isomerisasi merupakan peristiwa yang terjadi pada dua senyawa atau lebih memiliki rumusan molekul yang sama tetapi memiliki struktur yang berbeda. Proses isomerisasi adalah proses dimana parafin rantai lurus diubah menjadi senyawa-senyawa rantai cabang yang sinambung dengan menggunakan katalis. Alumuniumkloida adalah katalis yang tidak dapat diregenerasi berada dalam unggun tetap. Proses isomerisasi katalitik ditujukan untuk konversi umpan nafta ringan(C5 – C6) berangka oktana rendah menjadi produk oktana oktana tinggidengan sensitivitas rendah (baik) dengan bantuan katalis bi. Umpan normalparafin dan isoparafin bercabang tunggal mengalami isomerisasi menjadiisoparafin bercabang banyak, berangka oktana tinggi


6. Glikosida adalah zat komples yang mengadung gula yang dapat ditemukan Pada beberapa Tumbuhan.


Proses Terbentuknya Glikosida


Glikosida dibentuk oleh eliminasi udara antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain Glikosida tidak mengalami mutarotasi tanpa adanya katalis asam, sehingga mereka tetap terkunci pada konfigurasinya Gugus hidroksil pada karbon anomerik dapat mengalami perubahan posisi dari posisi tersebut.


7. Dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo ( l ). Biasanya huruf d atau l ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk l merupakan bayangan dari bentuk d. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 (di tengah) dari sebuah molekul linier gliseraldehida terletak di sebelah kanan, d dan bila berada di sebelah kiri, ll .


8. Aktivitas optik adalah kemampuan zat tertentu untuk memutar bidang cahaya terpolarisasi bidang pada saat melintas melalui, zat cair atau solusi. Hal ini terjadi bila molekul zat tidak simetris, sehingga molekul-molekul tersebut dapat memiliki dua bentuk struktur yang berbeda, masing-masing merupakan pencerminan yang lain.


9. Adalah molekul orbitat orbitat dari dua atom yang saling tumpang tindih agar dapat menghasilkan kovalen


10. Bidangmus perkiraan Haworth Pada rumus Haworth rantai terletak pada atom-atom H dan gugus OH berada di bawah / diatas.

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas A

by 2110101032 IZZA SYIFA WAHYU SALFAIRA -

Izza syifa wahyu salfaira

2110101032


1.       Sifat Mereduksi

Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidratmaupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++dan ion Ag+yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu

2.     Pembentukan Furfural

adalah senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk dalam sakarida dan merangsang saraf lidah mersakan manis. Karena banyak dipakai dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. Salah satu sumber utamanya adalah tongkol jagung. Vanili juga mengandung senyawa ini.Secara kimiawi, furfural tergolong aldehida heterosiklik. Pada suhu kamar berwujud cairan bening agak licin dengan aroma seperti amandel (almond). Jika terpapar udara bebas warnanya berubah kekuningan.

3. Reaksi Fenilhidrazin (pembentukan osazon)

Fenilhidrazin bereaksi dengan monosakarida dan beberapa disakarida membentuk hidrazon dan osazon. Hidrazon merupakan substansi yang mudah larut (soluble) dan sulit diisolasi. Sedang osazon kebalikannya, ia relatif tidak melarut dan membentuk kristal yang bentuknya spesifik untuk setiap jenis sakarida. Itulah sebabnya mengapa osazon menjadi begitu penting dalam membantu mengidentifikasi konfigurasi struktural dari sakarida. Sukrosa tidak membentuk osazon.

4. Pembentukan Ester

dapat dibuat dengan cara mereaksikan asam karboksilat dengan alkohol. Ester dapat dibuat dengan mereaksikan asam karboksilat dan alkohol melalui reaksi esterifikasi dengan bantuan katalis H2SO4 pekat. asam karboksilat adalah suatu senyawa yang mengandung gugus -CO2R dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril. Esterifikasi berkataliskan asam dan merupakan reaksi yang reversibel.Laju esterifikasi suatu asam karboksilat bergantung terutama pada halangan sterik dalam alkohol dan asam karboksilatnya. Kuat asam dari asam karboksilat hanya memainkan peranan kecil dalam laju pembentukan ester.

5.  Isomerasi 

Dalam ilmu kimia, isomer ialah molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama (dan sering dengan jenis ikatan yang sama), tetapi memiliki susunan atom yang berbeda (dapat diibaratkan sebagai sebuah anagram). Kebanyakan isomer memiliki sifat kimia yang mirip satu sama lain. Juga terdapat istilah isomer nuklir, yaitu inti-inti atom yang memiliki tingkat eksitasi yang berbeda.

6.  Pembentukan Glikosida

Oleh karena monosakarida berada sebagai hemiasetal siklik, senyawa ini dapat bereaksi dengan satu ekuivalen alkohol membentuk asetat. Contohnya ialah reaksi β-d-glukosa dengan metanol.

 

7.Rumus  Fischer

Struktur Fischer merupakan rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton.

 

8. aktivitas optik

adalah kemampuan zat tertentu untuk memutar bidang cahaya terpolarisasi bidang pada saaat cahaya melalui kristal , zat cair atau larutan .

 9.   konfigurasi molekul

Orbital molekul adalah orbital-orbital dari dua atom yang saling tumpang tindih agar dapat menghasilkan ikatan kovalen

 

10. Rumus Haworth

Cara umum menggambarkan struktur lingkar monosakarida dengan perspektif tiga dimensi sederhana.

 

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas A

by 2110101051 TJAHYA PRAMUDYANING SUMANTRI -

Assallamualaikum ibuk,saya isin menjawab ya buk.

Nama : Tjahya Pramudyaning Sumantri

Nim : 2110101051

SIFAT KIMIA

1. Sifat mereduksi : golongan karbohidrat yang dapat mereduksi senyawa senyawa penerima elektron.Contohnya glukosa dan fruktosa.Umumnya gula pereduksi yang dihasilkan berhubungan erat dengan aktivitas enzim,yaitu semakin tinggi pula gula pereduksi yang dihasilkan.

2. Pembentukam furfural : sebagai pembentukan senyawa organik siklik dengan 5 atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya.Furfural termasuk dalam sakarida.

3. Pembentukan osazon : untuk mengidentifikasi gula karena berbagai karbohidrat memiliki bentuk kristal dan titik yang berbeda.

4. Pembentukan ester : sebagai pemberi aroma,contohnya metil butiral,amil asetat dan etil butiral.

5. Isomerisasi : perubahan strruktur senyawa hidrokarbon, misalnya dari rantai lurus menjadi bercabang tanpa disertai perubahan rumus molekul.

6. Pembentukan glikosida : pembentukan senyawa yang terbentuk dari 2 komponen yang bila dihidrolisis akan menghasilkan gula (glikon) dan bukan gula (aglikon).Bagian gula terdiri dari 1 atau lebih molekul gula/campuran karbohidrat.

SIFAT FISIKA

1. Rumus fischer.

Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan).

2. Aktivitas optik.

Senyawa optik aktif yang dapat memutar bidang polarisasi ke kanan diberi tanda d atau (+) dan yang memutar bidang polarisasi ke kiri diberi tanda l atau (-). Penggunaan huruf D dan L adalah kesepakatan (convention) untuk model molekul yang menunjukkan ditempatkan di kiri atau di kanan sesuai “convention rule”. Sebagai dasar untuk ketentuan ini adalah senyawa gliseraldehida yang mempunyai satu atom C-asimetri, dengan demikian mempunyai dua isomer (benda dan bayangannya cerminnya). Senyawa isomer disebut sepasang enansiomer.

3. Konfigurasi molekul.

Dengan menggunakan acuan letak OH pada atom C kedua sebelum terakhir,monosakarida diberi awalan D,jika OH terterletak di kanan dan L jika OH terletak dikiri.

4. Rumus Haworth.

 Struktur melingkar atau hemiasetal ini dikemukakan oleh Tollens. Struktur ini digambarkan secara perspektif oleh Haworth. Penulisan kedua struktur tersebut mempunyai hubungan yaitu gugus OH mengarah ke kanan pada proyeksi Fischer menjadi ke bawah pada struktur Haworth, sedangkan gugus OH yang mengarah ke kiri pada proyeksi Fischer menjadi ke atas pada struktur Haworth. Penamaan struktur melingkar dari monosakarida yang gugus OH-nya mengarah ke bawah diberi awalan alfa (α), sedangkan yang mengarah ke atas diberi awalan beta (β).

Wassallamualaikum,wr,wb 🙏🏻.

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas A

by 2110101030 JULIA INDAH CAHYANI -

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

1.      Sifat Mereduksi

Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++dan ion Ag+yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu.

 

2.      Pembentukan Furfural

Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa. Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua terdehidrasi menjadi furfural. Dengan dehidrasi heksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetilfurfural. Oleh karena, furfural atau derivatnya dapat membentuk senyawa yang berwarna apabila direaksikan dengan α naftol atau timol, reaksi ini dapat dijadikan reaksi pengenal untuk karbohidrat.

 

3.      Pembentukan Osazon

Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang has bagi masing-masing karbohidrat. Hal ini sangat penting artinya karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi karbohidrat dan merupakan salah satu cara untuk membedakan beberapa monosakarida, misalnya antara glukosa dan galaktosa yang terdapat dalam urine wanita yang sedang dalam masa menyusui. Pada reaksi antara glukosa dengan fenilhidrazin,  mula-mula terbentuk D-glukosafenilhidrazin, kemudian reaksi berlanjut hingga terbentuk D-glukasazon. Glukosa, fruktosa dan manosa dengan fenilhidrazin menghasilkan osazon yang sama. Dari struktur ketiga monosakarida tersebut tampak bahwa posisi gugus –OH dan atom H pada atom karbon nomor 3, 4 dan 5 sama. Dengan demikian osazon yang terbentuk mempunyai struktur yang sama.

 

4.      Pembentukan Ester

Monosakarida mempunyai beberapa gugus –OH dan dengan asam fosfat dapat menghendakinya menghasilkan ester asam fosfat. Ester yang penting dalam tubuh kita adalah α-D-glukosa-6-fosfat dan α-D-fruktosa-1,6-difosfat. Kedua jenis ester ini terjadi dari reaksi monosakarida dengan adenosintrifosfat (ATP) dengan bantuan enzim tertentu dalam tubuh kita. Proses esterifikasi dengan asa, fosfat yang berlangsung dalam tubuh kita disebut juga proses fosforilasi. Pada glukosa dan fruktosa, gugus fosfat dapat terikat pada atom karbon nomor 1, 2, 3, 4 dan 6. Pada α-D-glukosa-6-fosfat, gugus fosfat terikat pada atom karbon nomor 6, sedangkan pada α-D-fruktosa-1,6-difosfat dua gugus fosfat terikat pada atom karbon nomor 1 dan 6.

 

5.      Isomerasi

Ketiga monosakarida ini ada dalam keadaan keseimbangan. Demikian pula, apabila yang dilarutkan itu fruktosa atau manosa, keseimbangan antara ketiga monosakarida akan tercapai juga. Reaksi ini dikenal sebagai transformasi lobry de bruin van eckenstein yang berlangsung melalui proses enolisasi.

 

6.      Pembentukan Glikosida

Metilglikosida yang dihasilkan dari reaksi glukosa dengan metilalkohol disebut juga metilglukosida. Ada dua senyawa yang terbentuk dari reaksi ini, yaitu metil-α-D-glukosida atau metil-α-D-glukopiranosida dan metil-β-D-glukosida atau metil-β-D-glukopiranosida. Kedua senyawa ini berbeda dalam hal rotasi optik, kelarutan serta sifat fisika lainnya. Dengan hidrolisis, metilglikosida dapat diubah menjadi karbohidrat dan metilalkohol. Glikosida banyak terdapat dialam, yaitu pada tumbuhan. Bagian yang bukan karbohidrat dalam glikosida ini dapat berupa metilalkohol, gliserol atau lebih kompleks lagi misalnya sterol. Disamping itu antara sesama monosakarida dapat terjadi ikatan glikosida, misalnya pada molekul sukrosa terjadi ikatan α-glukosida-β-fruktosida.

 

7.      Rumus Fischer

Dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo (l). Biasanya huruf d atau l ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk l merupakan bayangan cermin dari bentuk d. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 (di tengah) dari sebuah molekul struktur linier gliseraldehida terletak di sebelah kanan, dinamakan d dan bila berada di sebelah kiri, dinamakan l.

 

8.      Aktifitas Optik

Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d (dekstro), sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l (levo).

 

9.      Konfigurasi Molekul

a.       D jika atom C asimetrik yang terjauh dari gugus fungsi mengikat gugus – OH di sebelah kanan.

b.      L jika atom C asimetrik yang terjauh dari gugus fungsi mengikat gugus – OH di sebelah kiri.

 

10.  Rumus Haworth

Kimiawan karbohidrat Inggris WN. Howarth memperkenalkan cara proyeksi yang dikenal dengan proyeksi Howarth. Sudut valensi antara atom karbon bukan 180circ tetapi 109,5circ. Oleh karena itu, gugus aldehida pada karbon pertama menjadi sangat dekat dengan gugus hidroksil pada atom karbon nomor lima jika rantai dipuntir. Pada proyeksi ini cincin digambarkan seolah-olah planar dan dipandang dari tepinya, dengan oksigen di kanan-atas. Substituen melekat pada cincin di atas atau di bawah bidang. Dalam mengonversi satu jenis rumus proyeksi menjadi proyeksi lain yang perlu diperhatikan bahwa gugus hidroksil di sebelah kanan pada proyeksi Fischer akan terletak di bawah pada proyeksi Howarth dan sebaliknya, gugus hidroksi di sebelah kiri pada proyeksi Fischer akan terletak di atas pada proyeksi Howarth.

 

 

 

 

 


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas A

by 2110101048 AZAHRA ANDINI PUTRI RAHARDJO -

Nama : Azahra Andini Putri

Nim : 2110101048


SIFAT KIMIA


1. Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi terutama dalam suasan basa.Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisiskuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekulkarbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu 2+ dan ion Ag+ yangterdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu.


2. 2. Furfural merupakan senyawa

yang kurang larut dalam air, namun larut

dalam alkohol, eter, dan benzena.

contoh pembuatan firfural ialah Furfural memiliki aplikasi yang cukup luas

terutama untuk mensintesis senyawa-

senyawa turunannya. Di dunia hanya 13%

saja yang langsung menggunakan furfural

sebagai aplikasi, selebihnya disintesis

menjadi produk turunannya

Furfural dihasilkan dari biomassa (contohnya

ampas tebu) lewat 2 tahap reaksi, yaitu

hidrolisis dan dehidrasi.


3. pembentukan osazon terjadi karena gugus aldehid ataupun keton dari karbohidrat berikatan dengan phenilhidrazine. Reaksi antar senyawa tersebut merupakan reaksi oksidasi reduksi, dimana atom C nomor satu dan dua dari aldosa atau ketosa mengalami reaksi.Pada uji Osazon, yang mendasarinya adalah pemanasan karbohidrat yang memiliki gugus aldehida atau keton bersama fenilhidrazin berlebihan akan membentuk hidrazon atao osazon.


4. pembentukan ester terjadi Karena ester mempunyai titik didih yang lebih rendah dari asam karboksilat isomernya. Seperti yang dapat diduga titik didih ester terletak antara keton dan eter dengan massa molar yang sebanding. Karena molekul-molekul ester dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul-molekul air, ester dengan massa molar rendah larut dalam air. Ester yang memiliki tiga hingga lima atom karbon larut dengan baik dalam air.


5. isomerisasi adalah proses di mana satu molekul ditransformasikan menjadi molekul lain yang memiliki atom yang persis sama, tetapi atom memiliki susunan yang berbeda. Banyak isomer kira-kira sama dalam energi ikatan, dan ada dalam jumlah yang kira-kira sama, asalkan mereka dapat saling bertukar agak bebas. artinya, penghalang energi antara kedua isomer tidak terlalu tinggi. 


6. glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gula (glikon) dan bukan gula (aglikon). macam-macam glikosida : glikosida jantung, glikosida sianogenik, glukosinolat, glikosida triterpen dan glukosida antrakuinon.


SIFAT FISIKA


1. Rumus fischer

Struktur Fischer merupakan rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891. Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik.

2. Aktifitas optik

Aktivitas optik adalah kemampuan zat tertentu untuk memutar bidang cahaya terpolarisasi bidang pada saaat cahaya melalui kristal , zat cair atau larutan.

3. Konfigurasi molekul

Orbital molekul adalah orbital-orbital dari dua atom yang saling tumpang tindih agar dapat menghasilkan ikatan kovalen.

4. Rumus Haworth

Proyeksi Haworth ialah cara umum menggambarkan struktur lingkar monosakarida dengan perspektif tiga dimensi sederhana.

Proyeksi Haworth dinamai menurut kimiawan Inggris Sir Walter N. Haworth.

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas A

by 2110101038 BAITA AWIKTAMARA NISA -

Assalamualaikum wr wb.

Ibu, Saya kemarin siang sudah mengumpulkan tugas tapi bukan di sini, jadi saya izin aploud ulang nggih bu.


1. Sifat mereduksi

Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidratmaupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++dan ion Ag+yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu misalnya.

2. Pembentukan furfural

Furfural adalah senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Dalamlarutan asam ecer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya stabil. Reaksi pembentukan ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air suatu senyawa.

3. Pembentukan osazon 

Mekanisme pembentukan osazon terjadi karena gugus aldehid ataupun keton dari karbohidrat berikatan dengan phenilhidrazine. Reaksi antar senyawa tersebut merupakan reaksi oksidasi reduksi, dimana atom C nomor satu dan dua dari aldosa atau ketosa mengalami reaksi.

4. Pembentukan Ester dapat dibuat dengan mereaksikan asam karboksilat dan alkohol melalui reaksi esterifikasi dengan membuat katalis H2S04 pekat. Reaksi esterifikasi merupakan suatu reaksi pertimbangan. Reaksi ini biasanya menggunakan katalis berupa asam maka maka reaksi ini bersifat reversibel.

5. Isomerisasi 

Isomerisasi merupakan peristiwa yang terjadi ketika dua senyawa atau lebihmemiliki rumus molekul sama tetapi memiliki struktur ikatan berbeda. Proses isomerisasi adalah proses dimana paraffin rantai lurus dikonversi menjadi senyawa-senyawa rantai cabang yang sinambung dengan menggunakan katalis. Alumuniumkloida adalah katalis yang tidak dapat diregenerasi berada dalam unggun tetap. Proses isomerisasi katalitik ditujukan untuk mengkonversi umpan nafta ringan(C5 – C6) berangka oktana rendah menjadi produk berangka oktana oktana tinggidengan sensitivitas rendah (baik) dengan bantuan katalis bifungsional. Umpan normalparafin dan isoparafin bercabang tunggal mengalami isomerisasi menjadi menjadiisoparafin bercabang banyak, berangka oktana tinggi.

6. Pembentuka glikolisida

Glikosida adalah zat komples yang mengadung gula yang dapat ditemukan Pada beberapa Tumbuhan.

Proses terbentuknya glikosida yaitu glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain Glikosida tidak mengalami mutarotasi tanpa adanya katalis asam, sehingga mereka tetap terkunci pada konfigurasinya Gugus hidroksil pada karbon anomerik dapat mengalami perubahan orientasi dari posisinya.

7. Rumus fischer

Dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo ( l ). 7. Dalam rumus Fischer, biasanya huruf d atau l ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk l merupakan bayangan cermin dari bentuk d. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 (di tengah) dari sebuah molekul struktur linier gliseraldehida terletak di sebelah kanan, dinamakan d dan bila berada di sebelah kiri, dinamakan l . 

Rumus:   X                  X


                |                   |


            H-C-OH     HO-C-H


                |                   |


                 Y                  Y


8. Aktifitas optik

Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahsys terpolariasasi ke kanan diberi tanda + (dekstro), sedangkan yang memutar cahaya terpolariasasi ke kiri diberi tanda - (levo).

9. Konfigurasi molekul 

Merupakan molekul orbital-orbital dari dua atom yag saling tumpang tindih agar dapat menghasilkan ikatan kovalen.

10. Rumus howarth 

Howarth memperkenalkan cara proyeksi yang dikenal dengan proyeksi Howarth. Sudut valensi antara atom karbon bukan 180° tetapi 109,5°. Oleh karena itu, gugus aldehida pada karbon pertama menjadi sangat dekat dengan gugus hidroksil pada atom karbon nomor lima jika rantai dipuntir.

Pada proyeksi ini cincin digambarkan seolah-olah planar dan dipandang dari tepinya, dengan oksigen di kanan-atas. Substituen melekat pada cincin di atas atau di bawah bidang.

Terima kasih.

Wassalamualaikum wr wb.

In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas A tugas sifat kimia dan sifat fisika

by 2110101029 MONICA DWI PUTRI -

Nama Monica dwi putri

Nim 2110101029

1.Sifat Mereduksi

Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidratmaupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++dan ion Ag+yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu misalnya

2. Pembentukan Furfural adalah senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Furfural termasuk dalam sakarida dan merangsang saraf lidah mersakan manis. Karena banyak dipakai dalam industri pangan, kosmetika, dan obat-obatan, senyawa yang terutama diperoleh dari sisa panen pertanian serealia ini menjadi komoditas dagang penting. Salah satu sumber utamanya adalah tongkol jagung. Vanili juga mengandung senyawa ini.

3.Pada pembentukan osazon yang mendasariny adalah pemanasankarbohidrat yang yang memiliki gugus aldehid atau keton bersama fenilhidrazinyang akan membentuk hidrazin atau osazon osazon yang terbentuk mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik. Proses pembentukan osazon berawaldari satu molekul gula yang bergabung dari satu molekul fenilhidrazin untuk membentuk osazon.

4. Pembentukan Ester, ester merupakan suatu senyawa organik dengan sifat-sifat tertentu yang terbentuk melalui penggantian atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (dilambangkan dengan R’). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya dapat menjadi ion H+. Dengan kata lain, ester adalah senyawa kimia turunan asam (organik atau anorganik) dimana minimal satu gugus hidroksi (-OH) digantikan oleh gugus alkoksi (O-alkil). Senyawa ester paling banyak diturunkan dari suatu asam karboksilat dan alkohol. Rumus umum R – COO – R’ dimana R dan R’ merupakan gusu alkil/aril, sedangkan – COO – merupakan gugus ester.

5. isomer ialah molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama (dan sering dengan jenis ikatan yang sama), namun memiliki susunan atom yang berbeda (dapat diibaratkan sebagai sebuah anagram). Kebanyakan isomer memiliki sifat kimia yang mirip satu sama lain. Juga terdapat istilah isomer nuklir, yaitu inti-inti atom yang memiliki tingkat eksitasi yang berbeda.

Contoh sederhana dari suatu isomer adalah C3H8O. Terdapat 3 isomer dengan rumus kimia tersebut, yaitu 2 molekul alkohol dan sebuah molekul eter. Dua molekul alkohol yaitu 1-propanol (n-propil alkohol, I), dan 2-propanol (isopropil alkohol, II). Pada molekul I, atom oksigen terikat pada karbon ujung, sedangkan pada molekul II atom oksigen terikat pada karbon kedua (tengah). Kedua alkohol tersebut memiliki sifat kimia yang mirip. Sedangkan isomer ketiga, metil etil eter, memiliki perbedaan sifat yang signifikan terhadap dua molekul sebelumnya. Senyawa ini bukan sebuah alkohol, tetapi sebuah eter, dimana atom oksigen terikat pada dua atom karbon, bukan satu karbon dan satu hidrogen seperti halnya alkohol. Eter tidak memiliki gugus hidroksil.

6. Pembentukan glikosida, glikosida merupakan zat kompleks yang mengandung gula yang ditemukan pada beberapa tumbuhan.Berbagai tumbuhan mengandung zat farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung ungu (digitalis). Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain.

7. Rumus Fischer

Rumus Fischer merupakan rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan)

Contoh : Gliseraldehid

8. Aktivitas optik adalah suatu kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi ketika cahaya melewati kristal, zat cair, atau larutan. Senyawa optik aktif akan memunculkan suatu respon berupa perubahan sudut putar polarisasi bila dikenai medan listrik luar

9. Dalam fisika atom dan kimia kuantum, konfigurasi elektron yaitu susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya.[1] Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron patuh pada hukum mekanika kuantum dan menampilkan sifat-sifat bak-partikel maupun bak-gelombang. Secara formal, kondisi kuantum elektron tertentu dipilihkan oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan waktu yang mempunyai nilai kompleks. 

10. Senyawa karbohidrat dengan rumus haworth yaitu aktivitas optik karbohidrat yaitu menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d dekstro, sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l levo.


In reply to Intan Mutiara Putri., S.ST., M.Keb

Re: Kelas A tugas sifat kimia sifat fisika Monica dwi putri

by 2110101029 MONICA DWI PUTRI -

Nama Monica dwi putri

Nim 2110101029

Maaf ibu kemarin saya sudah mengumpul kn tugas ini tapi bukan di sini ibuk

1. Sifat mereduksi


Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidratmaupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++dan ion Ag+yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu misalnya.


2. Pembentukan furfural


Furfural adalah senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun utama kerangkanya. Dalamlarutan asam ecer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya stabil. Reaksi pembentukan ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air suatu senyawa.


3. Pembentukan osazon 


Mekanisme pembentukan osazon terjadi karena gugus aldehid ataupun keton dari karbohidrat berikatan dengan phenilhidrazine. Reaksi antar senyawa tersebut merupakan reaksi oksidasi reduksi, dimana atom C nomor satu dan dua dari aldosa atau ketosa mengalami reaksi.


4. Pembentukan Ester dapat dibuat dengan mereaksikan asam karboksilat dan alkohol melalui reaksi esterifikasi dengan membuat katalis H2S04 pekat. Reaksi esterifikasi merupakan suatu reaksi pertimbangan. Reaksi ini biasanya menggunakan katalis berupa asam maka maka reaksi ini bersifat reversibel.


5. Isomerisasi 


Isomerisasi merupakan peristiwa yang terjadi ketika dua senyawa atau lebihmemiliki rumus molekul sama tetapi memiliki struktur ikatan berbeda. Proses isomerisasi adalah proses dimana paraffin rantai lurus dikonversi menjadi senyawa-senyawa rantai cabang yang sinambung dengan menggunakan katalis. Alumuniumkloida adalah katalis yang tidak dapat diregenerasi berada dalam unggun tetap. Proses isomerisasi katalitik ditujukan untuk mengkonversi umpan nafta ringan(C5 – C6) berangka oktana rendah menjadi produk berangka oktana oktana tinggidengan sensitivitas rendah (baik) dengan bantuan katalis bifungsional. Umpan normalparafin dan isoparafin bercabang tunggal mengalami isomerisasi menjadi menjadiisoparafin bercabang banyak, berangka oktana tinggi.


6. Pembentukan glikosida, glikosida merupakan zat kompleks yang mengandung gula yang ditemukan pada beberapa tumbuhan.Berbagai tumbuhan mengandung zat farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung ungu (digitalis). Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain.


7. Rumus Fischer


Rumus Fischer merupakan rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro = kanan)


Contoh : Gliseraldehid


8. Aktivitas optik adalah suatu kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi ketika cahaya melewati kristal, zat cair, atau larutan. Senyawa optik aktif akan memunculkan suatu respon berupa perubahan sudut putar polarisasi bila dikenai medan listrik luar


9. Dalam fisika atom dan kimia kuantum, konfigurasi elektron yaitu susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya.[1] Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron patuh pada hukum mekanika kuantum dan menampilkan sifat-sifat bak-partikel maupun bak-gelombang. Secara formal, kondisi kuantum elektron tertentu dipilihkan oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan waktu yang mempunyai nilai kompleks. 


10. Senyawa karbohidrat dengan rumus haworth yaitu aktivitas optik karbohidrat yaitu menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d dekstro, sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l levo.