Izin menjawab pertanyaan Bu
1. Hidroterapi adalah metode perawatan dan penyembuhan dengan menggunakan udara untuk mendapatkan efek[1]efek terapis. Secara khusus, udara memiliki kualitas untuk mencapai respons tubuh yang bisa menyembuhkan simpton-simpton dan meningkatkan mekanisme tubuh dalam menghadapi ancaman eksternal. Media udara dapat digunakan karena faktor daya apung (keterapungan) baik di kolam renang maupun kolam terapi. Air dapat digunakan sebagai terapi dalam kondisi panas, hangat, netral (suhu tubuh), dingin, atau dalam kondisi beku (Mahardika, 2016:4)
2. Pengaruh air pada hidroterapi adalah adanya buoyancy atau daya apung. Daya apung ini berfungsi mengurangi jumlah berat badan dengan cara menurunkan kekuatan yang dihasilkan oleh tekanan pada sendi. Viscosity atau sifat kental yang dihasilkan air merupakan sumber tahanan terbaik yang dapat memudahkan program latihan. Gerakan yang diberikan pada hidroterapi secara pasif pada jaringan otot akan mempengaruhi myofibril pada otot yang berfungsi kontraksi dan rileks. Pada persarafan (afferen), gerakan dan sentuhan yang diberikan akan merangsang spindle cells sehingga memunculkan mekanisme autogenic inhibition. Autogenic inhibition mengakibatkan inhibisi pada otot agonis dan menimbulkan kontraksi pada otot antagonis.
3. -Indikasi : cerebral palsy, down syndrome nyeri kepala, carpal tunnel syndrom, sciatica, nyeri lutut, frozen shoulder, dan sebagainya.
-Kontra indikasi : Muntah/diare, demam Sesak nafas saat istirahat, Gagal jantung, Luka terbuka, Epilepsi yang tidak terkontrol dengan baik, penyakit akut.
4. Prosedur hidroterapi biasanya dilakukan dalam 5-6 sesi, dengan masing-masing sesi berlangsung selama 30 menit. Prosedurnya meliputi:
Pasien akan diminta untuk masuk ke dalam kolam. Kedalaman kolam diatur sesuai dengan aktivitas fisik yang akan dilakukan, keadaan pasien, dan berat badan pasien. Umumnya kedalaman kolam hanya setinggi dada. Fisioterapis juga akan masuk ke dalam kolam untuk memandu pasien. Fisioterapis akan memandu pasien dalam melakukan aktivitas fisik dalam air. Beberapa gerakan dilakukan secara aktif oleh pasien, sementara gerakan lainnya dilakukan secara pasif oleh fisioterapis. Umumnya, gerakan yang dilakukan meliputi gerakan untuk mengurangi beban tulang belakang, menguatkan otot, dan meningkatkan rentang gerak sendi.
Terimakasih