Teori Kelas A

forum diskusi

Re: forum diskusi

by 1910301024 KRISNANDA AYU -
Number of replies: 0

Izin menjawab bu, 

Autis adalah gangguan perkembangan yang mempengaruhi sistem syaraf menyebabkan gangguan pada komunikasi, fungsi otak dan keterampilan sosial. ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan seorang anak sulit untuk mendapatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif sehingga dapat berdampak pada prestasi anak di sekolah.


2. a.Anak dengan ADHD cenderung tidak suka jika melakukan rutinitas yang sama setiap hari sedangkan anak dengan autis cenderung suka dengan hal-hal yang sudah tertata, mereka suka dengan penyesuaian, dan tidak suka jika rutinitas tiba-tiba berubah.

B.anak-anak dengan ADHD biasanya masih mengerti bahasa tubuh, menanggapi ketika dipanggil, bisa bermain imajinatif, dan berekspresi. Sedangkan anak-anak dengan autis cenderung tidak bisa melakukannya.

C.Anak dengan autis sulit untuk fokus pada hal-hal yang tidak mereka sukai tetapi mereka bisa menyukai hal-hal yang disukai sedangkan Anak dengan ADHD tidak demikian, mereka tidak suka dan menghindari hal-hal yang memerlukan konsentrasi atau perhatian.


3.Sel mast merupakan salah satu komponen yang berperan dalam mekanisme neuriunflamasi, beberapa sel mast terletak di perivascularly dekat dengan neuron dan mikroglia terutama di bagian hipotalamus. Anak autis mengalami neuroinflamasi didaerah anterior dari neokorteks yang dihasilkan dari aktifnya sel mast sehingga mengeluarkan mediator dan berinteraksi dengan sel mikroglia yang memiliki fungsi penting dalam otak. Mikroglia yang aktif merupakan salah satu bentuk respon fisiologis yang bekerja melawan adanya benda asing atau zat lain yang masuk ke dalam otak, dalam hal ini adalah mediator inflamasi (sitokin), ketika sudah mengakibatkan respons yang kronik karena overaction dari mikroglia maka akan terjadi gangguan neurodegeneratif salah satunya adalah autis.Neuroinflamasi yang terjadi pada anak autis dapat terjadi ketika masih dalam kandungan. Autoimun, gangguan fungsional plasenta, infeksi saat kehamilan, serta lahirnya bayi secara prematur menjadi latar belakang seorang anak akan mengalami autis. Hal tersebutkarena seorang anak tersebut dinilai lemah ketika menghadapi gangguan lingkungan, ketika mengalami alergi, sehingga dapat memicu pengaktifan tiang yaitu agen penting yang merespon adanya inflamasi dengan mengeluarkan mediator inflamasi (IL-6, dan TNF). Sel Il-6 dan TNF-α merupakan glikoprotein yang keberadaanya dalam otak harus dalam jumlah yang normal atau rendah, sitokin ini dapat menjadi pemicu terjadinya neuroinflamasi. Sitokin (IL-6 dan TNF) sebagai mediator inflamasi masuk ke dalam otak melalui mekanisme transportasi aktif sehingga mengganggu sistem neuroimun karena jumlah yang tidak seimbang dengan sel-sel kekebalan tubuh. pemicu pengeluaran mediator (IL-6 dan TNF-α) tersebut akan mengganggu kerja dari Blood Brain Barrier (BBB) ​​atau sawar darah otak yang bekerja menjaga normalitas homeostasis sistem saraf pusat. IL-6 dan TNF-α pada konsentrasi tertentu atau dalam jumlah yang tinggi akan mengurangi jumlah dendrit primer dalam otak, kelenjar, panjang dendrit, dan mempengaruhi hidup dan aktifitas neuron selain itu juga dapat menyebabkan perubahan adhesi sel saraf sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan rangsangan oleh sel saraf tersebut. IL-6 dan TNF-α yang meningkat pada penderita gangguan autis berada pada sel granula di cerebellum berdasarkan penelitian in vitro, sehingga menyebabkan gangguan atau penurunan adhesi dan migrasi sel tersebut. Gangguan adhesi dan migrasi sel saraf yang menjadi akibat ketidakseimbangan sinapsis rangsangan sel tersebut yang diakibatkan oleh peningkatan sitokin ini dapat dijadikan dasar komunikasi sel penyebab gangguan autis.Gangguan yang terjadi pada bagian sel saraf otak karena adanya peningkatan sitokin (IL-6 dan TNF-α ) mengakibatkan fungsi BBB terganggu sehingga terjadi penghambatan sistem kerja saraf pusat yang menyebabkan neuroinflamasi atau ratapan. Neuroinflamasi yang kronis pada otak ini menyebabkan terjadinya gangguan autis pada anak. Penelitian yang dilakukan oleh Vargas et al., 2005, Li et al., 2009, Wei et al., 2011, menjelaskan kadar IL-6 dan TNF-α pada anak autis lebih tinggi dibandingkan dengan anak normal dan ini sudah menjadi bukti salah sau jalur penyebab terjadinya autis.

4.

-play exercise untuk melatih kemampuan sosialisasi dan komunikasi

-perkembangan neurosensomotorik

-latihan penguatan otot dan koordinasi-

-terapiperkembangan sesuai perkembangan seusianya