Izin menyampaikan pendapat ibu,
a.
Apa yang dimaksud dengan
pleksus brachialis?
-
Pleksus brachialis adalah
anyaman (latin: pleksus) serabut saraf yang melewati tulang belakang C5-T1 ,
Kemudian melewati bagian cervical, axila, dan bagian lengan atas hingga lengan
bawah dan jari-jari.
-
Pleksus brakhialis dibentuk
oleh bagian anterior 4 nervus cervicalis yang terakhir dan oleh nervus
thoracalis pertama. Radiks pleksus brakhialis terdiri atas C5 dan C6 yang
bersatu membentuk truncus bagian atas (upper trunk), C7 yang menjadi truncus
bagian tengah (middle trunk), C8 serta T1 yang bergabung membentuk truncus
bagian bawah (lower trunk)
b.
Apa saja keluhan dan gejala
dari lesi bracialis?
-
Terdapat atrofi pada otot
deltoid, biceps, brachialis,brachioradialis, dan supinator.
-
Terdapat keterbasan lingkup
gerak sendi pada gerakan abduksi, eksternal rotasi, fleksi dan supinasi
forearm.
-
Terdapat penurunan sensasi pada
permukaan deltoid dan radialis, forearm dan tangan.
-
Gangguan sensorik
-
Terdapat kontraktur pada grup
otot fleksor dan ekstensor pergelangan tangan.
c.
Apa tindakan fisioterapi pada
lesi pleksus brachialis?
Tujuan
:
■
Mencegah kontraktur
■
Melancarkan peredaran darah
■
Menambah kekuatan otot
■
Mengajarkan fungsi lengan
■ Mencegah
kecacatan yang mungkin timbul
Peran fisioterapi :
-
Pemberian splint untuk
mencegah otot yag lemah dan saraf terulur, immobilisasi dengan memberi
kesempatan pada saraf dengan posisi paling optimal untuk regenerasi.
-
Pemberikan modalitas
heating untuk promote regenerasi saraf.
-
Latihan aktif, pasif
dan melawa tahanan (bila sudah mampu).
Intervensi :
a. Electrical
Stimulation
Pemberian stimulasi
elektris ini bertujuan untuk merangsang saraf motorik sehingga terjadi
kontraksi otot. Impuls yang menyebabkan kontraksi otot ini dapat meningkatkan
kekuatan otot.
b. terapi
latihan (gerakan aktif dan pasif )
yang bertujuan untuk
menjaga sifat fisiologis otot. Gerakan aktif yang berasal dari kekuatan pasien
secara mandiri dapat mencegah terjadinya atrofi dan kontraktur karena otot
menjadi aktif bergerak dan tidak mengalami imobilisasi yang dapat memicu terjadinya
atrofi otot. Gerakan pasif dapat membantu mencegah limitasi pada lingkup gerak
sendi (LGS) karena gerakan dilakukan hingga batas LGS normal suatu pergerakan.
c. Massage
(friction, slapping, tapping)
d. Infra
Red (Non Luminous)
Penggunaan
infra merah pada kasus Brachial palsy atau
Pleksus Brachialis adalah untuk
menaikan temperatur pada jaringan sehingga menimbulkan vasodilatasi pembuluh
darah selain itu pemanasan yang ringan pada otot akan menimbulkan pengaruh sedatif
terhadap ujung-ujung syaraf sensoris.
e. Exercise
( aktif fan passive)
f. Wrist
hand ortose